suntingan teks dan terjemahan carita jupri

16
1 SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI Salsa Sachnazia Karsono H Saputra Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424 [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan naskah Carita Jupri koleksi FSUI. Data yang yang digunakan diperoleh dari naskah Carita Jupri dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05. Carita Jupri merupakan cerita pendek yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa karangan R. Pujaharja yang dikumpulkan oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1925. Penelitian folologi menerapkan teori filologi dan menggunakan metode intuitif sebagaimana dikemukakan oleh Karsono H Saputra (2013), serta teori terjemahan komunikatif sebagaimana dikemukakan oleh Benny Hoedoro Hoed (2006). Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi standar dengan melakukan perbaikan teks. Abstract The purpose of this study is to present a text editing and the translation of Carita Jupri manuscript in wich the collection of FSUI coded CL. 19 K 12.05. Carita Jupri were written in the language and alphabet of Javanese by R.Pujaharja then collected by Pigeaud in Surakarta in 1925. This study were apply the theory of philology and used the intuitive method by Karsono H Saputra (2013) and the methode of translation by Benny Hoedoro Hoed (2006). The text editing were apply standard edition method and the comunicative translation method. Keywords: Philology, Carita Jupri, manuscript, Pasanggrahan Langen Harja, silat Pendahuluan Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang hingga saat ini masih dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti museum dan perpustakaan, di antaranya tari daerah, lagu daerah, pakaian adat, rumah adat, alat musik tradisional, dan karya tulis dalam bentuk naskah dan prasasti. Naskah-naskah yang terdapat di Indonesia saat ini tersimpan di lembaga- lembaga dan koleksi pribadi. Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

1  

SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

Salsa Sachnazia Karsono H Saputra

Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan naskah Carita Jupri koleksi FSUI. Data

yang yang digunakan diperoleh dari naskah Carita Jupri dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05. Carita Jupri

merupakan cerita pendek yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa karangan R. Pujaharja yang

dikumpulkan oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1925. Penelitian folologi menerapkan teori filologi dan

menggunakan metode intuitif sebagaimana dikemukakan oleh Karsono H Saputra (2013), serta teori terjemahan

komunikatif sebagaimana dikemukakan oleh Benny Hoedoro Hoed (2006). Suntingan teks dilakukan dengan

menerapkan metode edisi standar dengan melakukan perbaikan teks.

Abstract The purpose of this study is to present a text editing and the translation of Carita Jupri manuscript in wich the

collection of FSUI coded CL. 19 K 12.05. Carita Jupri were written in the language and alphabet of Javanese by

R.Pujaharja then collected by Pigeaud in Surakarta in 1925. This study were apply the theory of philology and

used the intuitive method by Karsono H Saputra (2013) and the methode of translation by Benny Hoedoro Hoed

(2006). The text editing were apply standard edition method and the comunicative translation method.

Keywords: Philology, Carita Jupri, manuscript, Pasanggrahan Langen Harja, silat

Pendahuluan

Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang hingga saat ini masih dapat

ditemukan di berbagai tempat, seperti museum dan perpustakaan, di antaranya tari daerah,

lagu daerah, pakaian adat, rumah adat, alat musik tradisional, dan karya tulis dalam bentuk

naskah dan prasasti. Naskah-naskah yang terdapat di Indonesia saat ini tersimpan di lembaga-

lembaga dan koleksi pribadi.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 2: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

2  

Koleksi naskah di Indonesia sangat beragam dan dihasilkan dari banyak daerah,

seperti Bali, Batak, Jawa, Madura, Melayu, Minangkabau, dan Bugis-Makasar-Mandar. Di

antara berbagai hasil karya tradisi tulis di Indonesia, menurut Chambert-Loir (1999: 95),

tradisi Jawa merupakan tradisi tertua dan menghasilkan naskah dalam jumlah terbanyak.

Pigeaud (1967 II: 1) mengatakan bahwa sastra Jawa dalam bentuk naskah yang sampai saat

ini dapat kita baca hanya sebagian kecil dari keseluruhan hasil tulisan yang dihasilkan oleh

para pengarang Jawa selama berabad-abad, mulai dengan masa pra-Islam sampai dengan abad

ke-19.

Naskah adalah peninggalan tertulis yang pada dasarnya merupakan sarana dalam

berkomunikasi antara penulis sebagai pemilik kebudayaan masa lalu dan pembaca di

kebudayaan mendatang (Karsono, 2013: 26). Adapun menurut Siti Baroroh (1985: 54) naskah

merupakan objek penelitian filologi yang berbentuk konkret berupa buku, dapat dilihat dan

dipegang, umumnya “panjang” karena memuat cerita lengkap, berjumlah banyak karena

disalin, dan naskah yang dianggap paling tua adalah Tjandra-karana berasal sekitar abad ke-

8. Naskah atau semua bahan tulisan tangan disebut manuscript1 dengan singkatan ms untuk

tunggal, dan mss untuk jamak, handschrift2 dengan singkatan hs untuk tunggal dan hss untuk

jamak.

Naskah-naskah Nusantara kini tersebar di seluruh dunia. Faktor sejarah menyebabkan

naskah-naskah Nusantara tersebar, di antaranya tersimpan di Belanda, Inggris, Jerman,

Prancis, dan Rusia. Naskah-naskah yang tersebar tersebut mengandung arti sejarah karena

sejumlah koleksi naskah tersebut dibawa oleh orang Indonesia, disalin atau ditulis oleh para

perantau, dan hasil persentuhan budaya dalam berbagai jenis (Chambert-Loir, 1999: 11).

Menghadapi penyebaran dan keberagaman koleksi naskah di Nusantara, informasi dan

perkembangannya semua koleksi naskah dicatat di dalam sebuah katalog. Katalog adalah

buku berisi daftar informasi tertentu yang disusun secara berurutan, teratur, dan alfabetis

untuk membantu memudahkan pencarian buku-buku di perpustakaan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1990: 396). Katalog disusun berdasarkan latar belakang budaya yang melahirkan

naskah-naskah yang bersangkutan, bahasa dan atau aksara yang digunakan di dalam naskah-

naskah, jenis isi, dan jenis karangan di dalam naskah-naskah tersebut (Edi, 2000: 1).

Carita Jupri merupakan salah satu naskah Jawa yang termasuk ke dalam jenis cerita

lain-lain, ditandai dengan kode ‘CL’ koleksi Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid

3A Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05 yang

                                                                                                                         1 Istilah naskah dalam bahasa Inggris (Karsono, 2013: 3). 2 Istilah naskah dalam bahasa Belanda (Karsono, 2013: 3).  

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 3: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

3  

saat ini menjadi koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Menurut Katalog Induk

Naskah-Naskah Nusantara Jilid 3A Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1997: xv) jumlah

naskah yang termasuk ke dalam teks “cerita lain-lain” ini terdapat sekitar 134 naskah,

beberapa di antaranya Cariyosipun Raden Nitikusuma, Pak Lelur, Dongeng Pandung

Bangsasakti, Cariyosipun Pareden Gamping, Cariyos Elok, Tuking Kasisahan, Dongengipun

Kutuk Rabi Putri, Dongeng Si Bagus, Dongeng Monyong Tuwin Bodong, Cariyosipun Kabar

Kiamat, dan Carita Jupri saha Wedasuwita merupakan naskah yang jenis teksnya ke dalam

jenis teks ‘CL’ karena teks-teks tersebut berisi bermacam-macam cerita dongeng, atau cerita-

cerita lain yang tidak mudah dimasukkan ke dalam kategori lainnya.

Carita Jupri merupakan sebuah karya sastra Jawa berbentuk prosa berupa cerita

pendek yang mengandung ajaran moral atau wulang3. Cerita pendek adalah cerita yang di

dalamnya terdapat ide dan problematika cerita dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat.

Cerita pendek berbahasa Jawa disebut carita cekak atau biasa disingkat cerkak (Suparto Brata

dalam Poer, 1993: 41).

Carita Jupri ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa yang tidak mudah dipahami oleh

masyarakat masa kini. Oleh karena jarak budaya yang cukup jauh teks ini perlu disunting agar

masyarakat dapat memahaminya dengan mudah.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks Carita Jupri. Ranah dalam

penelitian ini adalah sebuah suntingan teks dan terjemahan teks Carita Jupri yang

menggunakan metode penelitian dengan mengikuti langkah dan metode kerja filologi serta

metode terjemahan. Oleh karena terdapat perbedaan jarak waktu dan jarak budaya manfaat

penelitian ini adalah memudahkan masyarakat untuk membaca dan mengerti teks Carita

Jupri.

Teori dan Metode

Langkah kerja filologi merupakan tahapan kerja bagi studi filologi yang mempunyai

keterkaitan antartahap tersebut, yaitu inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan

teks, penentuan teks yang disunting, pertanggungjawaban alih aksara, kritik teks, dan alih

aksara (Karsono, 2013: 81). Kajian filologi dibagi menjadi dua, yaitu langkah kerja filologi

dan metode kerja filologi.

                                                                                                                         3  Sebuah karya sastra yang berisikan kandungan sebagai nasihat, ajaran, larangan, dan petuah (Karsono, 2013: 31).

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 4: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

4  

Pada saat menyunting teks Carita Jupri tidak semua langkah kerja filologi digunakan.

Perbandingan teks dan penentuan teks yang disunting tidak digunakan pada penelitian ini

karena naskah Carita Jupri dianggap sebagai naskah tunggal sehingga tidak perlu ada

perbandingan teks dan penentuan teks yang disunting.

Metode kerja filologi meliputi metode intuitif, metode landasan, metode gabungan,

dan metode stema. Dalam menyunting teks Carita Jupri penulis melakukan langkah kerja

filologi dengan metode intuitif karena tidak ada teks pembanding. Kritik teks yang dilakukan

secara intuitif, yaitu emendasi, catatan teks yang hilang dan sulit dibaca, diteliti berdasarkan

pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan karena tidak adanya teks pembanding (Karsono,

2013: 104).

Penerjemahan merupakan suatu kegiatan mengalihkan pesan yang terdapat dalam

suatu teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran (Benny, 2006: 11). Terdapat enam

metode penerjemahan, yaitu metode eksotis, metode pinjaman kultural, metode calque,

metode komunikatif, metode idiomatis, dan metode adaptasi. Dalam menerjemahkan teks

Carita Jupri, penulis menggunakan metode komunikatif. Metode komunikatif adalah metode

yang menitikberatkan pada suatu pesan yang akan disampaikan dari sebuat teks, dan

terjemahan akan diarahkan ke bentuk yang wajar di dalam bahasa sasaran.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dicapai oleh penulis adalah suntingan teks Carita Jupri koleksi

Perpustakaan Univesitas Indonesia dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05 Berikut ini adalah

kutipan suntingan teks dan terjemahan paragraf awal dan paragraf akhir dari teks Carita

Jupri:

Paragraf Awal Suntingan Teks

(Hlm.1) Carita Jupri4.

Carita iki kanggo pengetan minangka panggugahing kaprayitnan5.

Ana sawijining raden mas katekan tilas gurune main selat saka ing tanah

Sumatra, aran: Jupri. Guru mau mratelakake yen mentas katimbalan ing pangeran

                                                                                                                         4 Di dalam naskah kalimat ini diberi garis bawah menggunakan tinta warna merah yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya. 5 Di dalam naskah kalimat ini diberi garis bawah menggunakan tinta warna merah yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 5: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

5  

perlu kaleler kapinterane main selat diadu karo abdine kang wis katon pengpengan

maine, samana Jupri wis kalakon menang, oleh ganjaran dhuwit satus rupiyah. Tumuli

nyuwun pamit sumedya mulih wis kalilan. Sarehne ulihe isih nyarehake sapuluh dina

maneh6, nuli ngulir7 Jupri8 budi9 golek wuwuhe sumedya10 (Hlm.2) sangu, matur

marang raden mas, tembunge cara Mlayu nanging ana ing layang iki kagawe cara

Jawa, ature, “Raden Mas, pupung kula taksih wonten ing ngriki, manawi Raden Mas

karsa ambangun main selat, kula sumangga suwawi mundhut mainan ingkang kados

punapa kula ladosi, punapa pratikelipun tiyang ambijig dhadha, lajeng anyakot

kuping, punapa narik tangan lajeng andhengkul.”

Paragraf Akhir Suntingan Teks

Abdine raden mas iya matur menyang bandarane bilih Jupri boten pinanggih

amargi sampun bablas dhateng sabrang, “Awit kula angsal katerangan saking tiyang

ugi madosi Jupri sabab inggih anjelag barangipun tiyang wau, dados sampun tetela

bablas dhateng dhangkanipun kawartos wonten ing ngriki sampun kathah anggenipun

ngapusi, mila kathah ingkang sami madosi Jupri tamku11 minglep12 ajrih ngatingal.”

Raden mas manggut-manggut, banget julig si Jupri, “Sai(Hlm.40)ki padha

ngati-ati ya yen katekan wong manca, kudu prayitna lan wiweka ora kena linomba13.”

Cuthel.

Paragraf Awal Terjemahan

(Hlm.1) Cerita Jupri

Cerita ini sebagai peringatan untuk menggugah kewaspadaan.

                                                                                                                         6 Di dalam naskah setelah kata maneh terdapat tanda garis miring (/) yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya menggunakan tinta warna merah. 7 Di dalam naskah setelah kata ngulir terdapat tanda garis miring (/) yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya menggunakan tinta warna merah. 8 Kata yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya menggunakan tinta warna merah, kalimat yang sesuai konteks cerita menjadi Jupri ngulir budi. 9 Di dalam naskah setelah kata budi terdapat tanda garis miring (/) yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya menggunakan tinta warna merah. 10 Kata yang ditambahkan oleh penulis atau pembaca sebelumnya menggunakan tinta warna merah. 11 Silap tulis dari kata tamtu (Baoesastra Djawa, 1939: 589). 12 Mempunyai arti yang sama dengan “mingslep” (Baoesastra Djawa, 1939: 317). 13  Silap tulis dari kata linombo (Baoesastra Djawa, 1939: 231).

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 6: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

6  

Seorang raden mas14 didatangi (oleh) mantan guru silatnya dari Sumatera

bernama Jupri. Guru tersebut menjelaskan bahwa baru saja dipanggil (oleh seorang)

pangeran untuk diuji kesaktiannya bermain silat (dengan cara) diadu dengan abdinya

yang sangat ahli bermain (silat), pada saat itu Jupri (berhasil) menang, mendapatkan

hadiah (berupa) uang seratus rupiah. (Lalu Jupri) segera berpamitan (dan) sudah

dipersilakan (oleh raden mas). Berhubung waktu pulang (Jupri) tidak buru-buru

(yakni) masih sepuluh hari lagi, segeralah Jupri berpikir untuk bermaksud

mendapatkan tambahan uang (Hlm.2) saku, (Jupri) berkata kepada raden mas,

perkataannya (menggunakan) gaya Melayu namun di surat ini (ditulis) menggunakan

gaya Jawa, ucapnya, “Raden Mas, selagi saya masih berada di sini, apabila Raden Mas

ingin berlatih bermain silat, saya persilakan (jika ingin) mengambil jurus (silat) seperti

apa pun (akan) saya layani, bagaimana cara orang menyerang dada, lalu menggigit

telinga, bagaimana menarik tangan lalu menendang dengan lutut.”

Paragraf Akhir Terjemahan

Abdi raden mas pun bicara kepada tuannya jika Jupri tidak ketemu karena

sudah pulang ke seberang, “Saya mendapat kabar dari orang yang juga mencari Jupri

karena mencuri barangnya orang tadi, jadi sudah sangat jelas (Jupri) pulang ke

asalnya, kabarnya di sini sudah banyak yang ditipu, makanya banyak yang mencari,

Jupri pasti masuk takut ketahuan.”

Raden mas mengangguk-anggukan kepala, cerdik sekali Jupri, “Sekarang

(Hlm.40) semua hati-hati ya jika kedatangan orang dari luar daerah, harus waspada

dan hati-hati, tidak boleh (mudah) ditipu.” Tamat.

Pembahasan

Penelitian ini adalah suntingan teks Carita Jupri yang terdapat di naskah Cerita Jupri

saha Wedasuwita yang merupakan koleksi naskah Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas

Indonesia yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia dengan nomor

koleksi CL.19 K12.05. Teori dan metode filologi yang digunakan dalam menyunting teks

Carita   Jupri mengacu pada pada teori yang sebagaimana dikemukakan oleh Karsono H

                                                                                                                         14 Sebutan untuk seorang laki-laki keturunan raja.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 7: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

7  

Saputra dalam buku Pengantar Filologi Jawa (2013). Adapun metode terjemahan mengacu

pada buku Penerjemahan dan Kebudayaan karangan Benny Hoedoro Hoed (2006).    

  Penulis melakukan alih aksara dengan edisi standar dan pertanggungjawaban alih

aksara berpedoman pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang

Disempurnakan (2011) sebagai acuan untuk melihat ejaan bahasa Jawa yang sudah

disempurnakan dalam huruf latin, buku Pathokan Panulise Tembung Jawa Nganggo Aksara

Jawa lan Latin (1986) sebagai acuan dalam melihat penulisan aksara Jawa ke aksara Latin,

dan panduan Baoesastra Djawa karangan Poerwadarminta (1939) sebagai acuan untuk

menggunakan kata baku. Berikut pertanggungjawaban alih aksara teks Carita  Jupri.

Pada pertanggungjawaban alih aksara, aksara Jawa yang terdapat di dalam naskah

Carita Jupri ditulis sendiri oleh penulis sebagai contoh pengalihaksaraan.

1. Huruf Kapital

Aksara Murda

! @ # $ % ^ &

Na Ka Ta Sa Pa Ga Ba

.

a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata di awal kalimat.

Pada aksara Jawa, huruf kapital ditulis menggunakan aksara murda.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

carita jupri Carita Jupri

b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam petikan langsung.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 8: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

8  

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

haturré: radén mas pupung

kula

ature, “Raden Mas,

pupung kula”

c. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama untuk nama gelar kehormatan,

keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kaharan radén Senthot hiku kaaran Raden Senthot

iku

d. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama nama gelar kehormatan yang

tidak diikuti nama orang namun digunakan sebagai kata sapaan.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

haturré: radén mas pupung

kula taksih wonten hing

ngriki,

ature, “Raden Mas,

pupung kula taksih

wonten ing ngriki,”

e. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 9: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

9  

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

haran: jupri aran: Jupri

f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan

bahasa.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

mlayu Mlayu

g. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama instansi dan nama

tempat.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

pasanggrahhan langen harja

haranné

Pasanggrahan Langen

Harja arane

2. Aksara Swara.

Aksara Swara

A E I O U

A E I O U

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 10: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

10  

Insa Allah Insa Allah

3. Aksara Murda.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

coNdhong condhong

4. Rangkap Huruf

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

sawijinning sawijining

5. Sastra Lampah.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

hing ngomah ing omah

6. Kata Tidak Baku.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 11: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

11  

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kondhaha kandhaa

7. Tanda baca

a. Tanda hubung (-)

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kira kira kira-kira

b. Tanda tanya (?)

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

hanglampah haken punapa anglampahaken

punapa?

c. Tanda seru (!)

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

jupri mangsulli: hinggih Jupri mangsuli,

“Inggih!”

d. Tanda petik rangkap (“...”)

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 12: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

12  

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kang kagungngan dalem

ngandika:

sampéyan niku hasli

saking tanah pundi

Kang kagungan dalem

ngandika, “Sampeyan

niku asli saking tanah

pundi?”

e. Tanda titik (.)

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

carita jupri Carita Jupri.

f. Tanda koma (,)

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kang kagungngan dalem

ngandika:

sampéyan niku hasli

saking tanah pundi

Kang kagungan dalem

ngandika, “Sampeyan

niku asli saking tanah

pundi?”

8. Pengalineaan

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 13: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

13  

Pengalineaan dalam pengalihaksaraan mengikuti seperti yang terdapat di teks dengan

melihat aksara (?) sebagai paragraf baru dengan ditulis menjorok.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

raden mas priksa

hing semu, yen jupri

sumedya golek

wuwuh sangu gonne

harep mulih menyang

sabrang

Raden mas priksa

ing semu, yen Jupri

sumedya golek

wuwuh sangu

anggone arep mulih

menyang sabrang.

9. Penomoran Halaman.

Aksara Jawa di naskah Teks Alih Aksara

kasageddan puna3pa kula kasagedan

puna(Hlm.3)pa kula

Kesimpulan

Carita Jupri merupakan cerita pendek karangan R. Pujaharja yang ditulis dengan

aksara dan bahasa Jawa pada tahun 1925 di Surakarta. Judul naskah dalam katalog yaitu

Cerita Jupri dan Serat Wedasuwita, dua teks ini tidak berkesinambungan karena merupakan

cerita yang berbeda, teks Carita Jupri ditulis di bagian verso dan teks Wedasuwita ditulis di

bagian recto. Keadaan naskah masih cukup baik, teks Carita Jupri dapat dibaca dengan jelas

namun teks Wedasuwita tidak dapat dibaca dengan jelas karena sudah banyak coretan pensil.

Setelah penulis melakukan penelitian, penulis menganggap Carita Jupri sebagai naskah

tunggal.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 14: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

14  

Teks Carita Jupri memperlihatkan adanya bahwa masyarakat Jawa sangat mudah

mempercayai orang yang baru dikenal dan memperlihatkan bagaimana latar sosial masyarakat

Jawa pada masa itu. Dari sisi sosial dapat dilihat dari bagaimana latar sosial Jupri berasal dari

Sumatera yang membutuhkan uang tambahan untuk pulang ke kampung halaman, dan priyayi

kaya yang memiliki dua istri dan mempunyai banyak barang perhiasan di rumahnya seperti

payung, jam, serta makanan yang banyak.

Teks Carita Jupri juga menggambarkan dari sisi religi dapat dilihat dari agama Islam

sudah masuk di Indonesia dengan mengucapkan kata-kata Insa Allah, melakukan shalat, dan

berdzikir menggunakan tasbih, selain itu cerita ini juga menggambarkan perbedaan keyakinan

yang diyakini oleh orang Jawa dan dari golongan santri .

Pada saat menyunting Carita Jupri, penulis tidak terlalu mengalami kesulitan karena

aksara yang tertulis konsisten. Hanya terdapat satu halaman yang tidak dapat dibaca karena

aksara sudah mulai tidak konsisten dan tinta yang kurang jelas. Naskah Carita Jupri hanya

berisi tulisan dan tidak terdapat ilustrasi. Kesalahan atau kekurangan kata dan kalimat yang

terdapat pada naskah ini tidak terlalu banyak, hanya ada beberapa kekurangan suku kata dan

kata karena terlewat, salah penulisan dalam nama tokoh, dan koreksi tersebut ada beberapa

yang ditambahan menggunakan tinta berwarna merah yang ditulis oleh penulis atau pembaca

sebelumnya.

Catatan kaki digunakan untuk memperbaiki kata yang terdapat di teks agar tidak

mengubah bentuk teks aslinya, kesalahan yang ditemukan seperti kata tidak baku dan

ketidakkonsistenan penulisan. Perbaikan dilakukan untuk mempermudah bacaan dan dalam

memperbaiki kata-kata tersebut penulis mengacu pada Baoesastra Djawa Poerwadarminta

(1939). Contoh ketidakkonsistenan dan kesalah penulisan yang ditemukan dalam teks Carita

Jupri yaitu dalam menyebutkan nama Raden Burham sebagai anak kedua namun yang benar

adalah Raden Burham merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, serta kesalahan penulisan

nama Raden Senthot yang ditulis menjadi Raden Senthet.

Penulis mengalami kesulitan pada saat menerjemahkan bahasa Jawa ke dalam bahasa

Indonesia karena bahasa Jawa yang terdapat pada Carita Jupri termasuk sulit, walaupun

bahasa yang digunakan termasuk bahasa sehari-hari namun dengan jenjang waktu yang cukup

lama membuat struktur kalimat bahasa Jawa dalam teks tersebut cukup sulit.

Carita cekak (cerkak) Carita Jupri ini mengandung cerita yang menyangkut tentang

pendidikan dan sosial karena menceritakan tentang sebuah pengalaman dan pengetahuan yang

dapat dijadikan sebagai pengingat kewaspadaan dalam bersosialisasi oleh masyarakat.

51  

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 15: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

15  

Demikianlah hasil penelitian yang dibuat oleh penulis, semoga dapat menjadi sebuah

bacaan yang bermanfaat dan dapat dicetak menjadi buku bacaan anak.

Daftar Referensi

Buku

Balai Bahasa Yogyakarta. 2011. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin Yang

Disempurnakan. Yogyakarta: Kanisius.

Benny H Hoed. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Chambert-Loir, Henri dan Oman Fathurahman. 1999. Khazanah Naskah. Jakarta.

YayasanObor Indonesia.

Edi S Ekadjati, dkk. 1999. Direktori Naskah Nusantara. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Karsono H Saputra. 2013. Pengantar Filologi Jawa. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Lubis, Nabilah. 2001. Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Yayasan Media

Alo Indonesia.

Poer Adhi Prawoto. 1993. Wawasan Sastra Jawa Modern. Bandung: Angkasa.

Siti Baroroh Baried, dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta. Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soerasa, B.A dan Soetardjo, W.R. 1986. Pathokan Panulise Tembung Jawa Nganggo Aksara

Jawa lan Latin. Surakarta: Tiga Serangkai.

Titik Pudjiastuti dan Tommy Christomy. 2011. Teks, Naskah, dan Kelisanan. Depok.

Yayasan Pernaskahan Nusantara.

Katalog

Behrend, T.E. dan Titik Pudjiastuti. 1997. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A

Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016

Page 16: SUNTINGAN TEKS DAN TERJEMAHAN CARITA JUPRI

16  

________________________________. 1997. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid

3-B Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Behrend, T.E (ed), dkk 1990. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 1 Museum

Sonobudoyo Yogyakarta. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Behrend, T.E. 1998. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Florida, Nancy K. 1993. Javanese Literature in Surakarta Manuscript. Itacha: Southeast Asia

Program Publications Cornel University.

Lindsay, Jennifer. dkk. 1994. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 2 Kraton

Yogyakarta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pigeaud, TH G. 1967. Literature Of Java Volume I. The Hague: Martinus Nyhoff.

Kamus

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Sutrisno Sastro Utomo. 2009. Kamus Lengkap Jawa-Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

W.J.S Poerwadarminta. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B Wolters’ Uitgevers

Maatschappij.

Suntingan Teks ..., Salsa Sachnazia, FIB UI, 2016