makalah msi kelompok 10

31
Makalah Model Penelitian Filsafat, Pemikiran Modern, Ilmu Kalam dan Tasawuf DI SUSUN OLEH : Khairul (261222851) Dedi Agus Maulijar (261222847) FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

Upload: keyoy-ajalah

Post on 17-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah MSI Kelompok 10

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah MSI Kelompok 10

Makalah

Model Penelitian Filsafat, Pemikiran

Modern, Ilmu Kalam dan Tasawuf

DI SUSUN OLEH :

Khairul (261222851)

Dedi Agus Maulijar (261222847)

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2013

Page 2: Makalah MSI Kelompok 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan pada kehadirat Allah SWT

yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah ini yang berjudul “Model penelitian filsafat, pemikiran modern, ilmu kalam

dan tasawuf” dengan tepat waktu. Tidak lupa salawat beserta salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar

dalam segala keteladanannya. Tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada

dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan

makalah ini, serta orang tua yang selalu mendukung dalam kelancaran membuat

tugas ini.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya, dan kami berharap

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua. Dengan segala kerendahan hati,

saran-saran dan kritikan yang konstruktif sangat kami harapkan guna adanya

peningkatan dalam pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu

mendatang.

Banda Aceh, 20 Desember 2013

Penyusun

Page 3: Makalah MSI Kelompok 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ............................................................................ 1

1.3.Tujuan makalah ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

2.1. Model Penelitian Filsafat ................................................................. 2

2.2. Model Penelitian Pemikiran Modern ............................................... 4

2.3. Model Penelitian Ilmu Kalam ......................................................... 7

2.4. Model Penelitian Tasawuf ............................................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17

3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 17

3.2. Saran ................................................................................................ 17

DAFTAR KEPUSTAKAAN .............................................................................. 18

Page 4: Makalah MSI Kelompok 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata model yang terdapat pada makalah berarti contoh, acuan, ragam atau

macam. Sedangkan penelitian berarti pemeriksaan, penyelidikan yang dilakukan

dengan berbagai cara secara seksama dengan tujuan mencari kebenaran-kebenaran

objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul. Kebenaran-kebenaran

objektif yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar atau landasan untuk

pembaharuan, pengembangan atau perbaikan dalam masalah-masalah teoritis dan

praktis dalam bidang-bidang pengetahuan yang bersangkutan.

1.2. Rumusan Masalah

Apa model penelitian Filsafat?

Apa model penelitian Pemikiran modern?

Apa model penelitian Ilmu Kalam?

Apa model penelitian Tasawuf?

1.3. Tujuan Makalah

Mengetahui model penelitian Filsafat?

Mengetahui model penelitian Pemikiran modern?

Mengetahui model penelitian Ilmu Kalam?

Mengetahui model penelitian Tasawuf?

Page 5: Makalah MSI Kelompok 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari istilah bahasa Yunani, “Philosophia”. “Philos” berarti

sahabat, teman, mencintai, dan  “Sophia”  berarti kebijaksanaan, ilmu pengetahuan,

hikmah. Jadi filasat berarti  cinta kepada kebijaksanaan.1

2.1.1. Model-Model Penelitian Filsafat Islam

Berikut merupakan model-model penelitian yang dilakukan oleh para ahli

dengan tujuan untuk di jadikan bahan perbandingan bagi pengembangan

perbandingan filsafat islam selanjutnya

a) Model M Amin Abdullah.

Menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu

penelitian yang mengambil bahan-bahan kajiannya dari bebagai sumber baik yang di

tulis oleh tokoh yang di teliti (sumber primer) maupun sumber yang di tulis oleh

orang lain mengenai tokoh yang di telitinya itu (sumber sekunder). Bahan tersebut

selanjutnya di teliti ke ontetikannya secara seksama, di klasifikasika menurut

variabel yang ingin di telitinya, dalam hal ini masalah etik; di bandingkan antara

sumber yang satu dengan sumber yang lainnya; lalu di deskripsikan (di

uraikan  menurut logika berfikir tertentu) di analisis dan kemudian di simpulkan

b) Model Otto Horrassowitz, Majid Fakri dan Harun Nasution

Menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumbernya kajian pustaka.

Metodenya deskriptis analitis, sedangkan pendekatannya historis dan tokoh. Yaitu

bahwa apa yang disajikan berdasarkan data – data yang ditulis ulama terdahulu,

sedangkan titik kajiannya adalah tokoh.

1 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998) hal. 100

Page 6: Makalah MSI Kelompok 10

Penelitian serupa itu juga dilakukan oleh Majid Fakhry. Dalam bukunya

berjudul A History of Islamic Philosophy dan diterjemahkan oleh Mulyadi

Kartanegara menjadi Sejarah Filsafat Islam, majid Fakhri selain menyajikan hasil

penelitiannya tentang ilmu kalam, Mistisisme daqn kecenderungan – kecenderungan

modern dan kontemporer juga berbicara tentang filsafat.

Penelitiannya tersebut nampaknya menggunakan campuran. Yaitu selain

menggunakan pendekatan historis juga menggunakan pendekatan kawasan, bahkan

pendekatan substansi. Melalui pendekatan histories, ia mencoba meneliti latar

belakang munculnya berbagai pemikiran filsafat dalam islam. Sedangkan dengan

pendekatan kawawsan, ia mencoba mengemukakan berbagai pemikiran filsafat yang

dihasilkan dari berbagai tokoh tersebut.

Dalam pada itu Harun Nasution, juga melakukan penelitian filsafat deangan

menggunkan pendekatan tokoh dan pendekatan histories. Bentuk penelitiannya

deskriptif dengan menggunakan bahan – bahan bacaan baik yang ditulis oleh tokoh

yang bersangkutan maupun penulis lain yang berbicara mengenai tokoh tersebut.

Dengan demikian penelitiannya bersifat kualitatif.

c) Model Ahmad Fuad Al – Ahwani

Ahmad Fuad Al – Ahwani ntermasuk pemikir modern dari Mesir yang

banyak mengkaji dan meneliti bidang filsafat Islam. Adapun metode penelitian yang

ditempuh Ahmad Fuad Al– Ahwani adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian

yang menggunakan bahan – bahan kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian

deskriptif kualitatif.

Sedangkan pendekatannyabersifat campuran, yaitu pendekatan histories,

pendekatan kawasan dan tokoh. Melalui pendekatan histories, ia mencoba

menjelaskan latar belakang timbulnya pemikiran filsafat dalam Islam. Sedangkan

dengan pendekatan kawasan ia mencoba membagi tokoh– tokoh filosof menurut

tempat tinggal mereka, dan dengan pendekatan tokoh, ia mencoba mengemukakan

berbagai pemikiran filsafat sesuai dengan tokoh yang mengemukakannya.2

2 A. Mustofa, Filsafat Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2004) hal. 113

Page 7: Makalah MSI Kelompok 10

2.2. Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam

Telah banyak hasil penelitian yang dilakukan para ahli yang mengambil tema

disekitar pemikiran modern dalam islam. Di antaranya hasil penelitian yang

dilakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R Gibb. Sebagai bahan perbandingan bagi

mereka yang berminat melakukan penelitian di bidang pemikiran modern dalam

islam ini ada baikna kita kemukakan model penelitian dari kedua peneliti tersebut.

a) Model Penelitian Deliar Noer

Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, adalah sulah satu karangan

delian Noer yang dilihat dari judulnya bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian

yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada

tahun 1900-1942. penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran,

permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang

digunakan.

Diantara pemikiran yang melatar belakangi penelitian tersebut adalah adanya

asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan

tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang.

Tetapi pemikiran, gerakan dan pengembangan yang umumnya bersangkutan dengan

gerakan modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah

lebih lagi dari pada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam it uterus

saja berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka,

hingga kini. Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa

merdeka dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka

ini pula berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan

yang bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu antara masa merdeka

dengan masa penjajahan Belanda.

Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar

noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendekatan dan pemecahan masalah

bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal yang demikian

perlu dilakukan mengingat pemikiran pembaharuan ini mungkin masih tetap relevan

untuk digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.

Page 8: Makalah MSI Kelompok 10

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan yang ingin

dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana corak dan objek pembahruan

pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam yang dilakukan gerakan modern

Islam di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Untuk mendapatkan bahan-

bahan yang diperlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-

bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang berkompeten

dalam bidangnya. Dan juga dengan pendekatan histories sosiologis, yang dengannya

dihasilkan pembahasan menurut peristiwa secra kronologis dapat dibuktikan

keberadaannya dalam sejarah, dan dengan pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi

yang menjelaskan berbagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya

saling berkaitan.

Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang

komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Isalm dalm

bidang pendidikan, social, politik. Asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern

Islam dalm bidang politik meliputi Sarekat Islam, partaipartasi Islam, Reaksi

Belanda, reaksi kalangan kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan reaksi kalangan

nasionalis yang netral agama.

Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan

pembaharu Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu.

Berkembang dari masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940

gerakan ini telah menghujam dalam tanah air. Mengenai perkembangan dan sifat

gerakan modern Islam di Indonesia. Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan

kecenderungan gerakan ini dibentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan

tempat organisasi itu bergerak.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah memberikan

model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam

hal ini sejarah gerakan modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan

kesimpulan yang secra akademis dapat dipertanggung jawabkan validitasnya.

Page 9: Makalah MSI Kelompok 10

Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar

belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka

analisis yang digunakan dalam penelitian telah tertampung dalam penelitian yang

dilakukan Deliar Noer.3

b) Model Penelitian H.A.R Gibb

Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan

oleh H.A.R. Gib, maha guru pada univesitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul

Modern trends in Islam yang diterjemahkan oleh L.E Hakim dengan judul aliran-

aliran modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1945.

Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islma kelihatannya bertolak

dari tesisnya yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang hidup dan vital

dalam menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan perasaan dari berpuluh-

puluh, malah beratus-ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman

supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan takwa.

Pada bagian lain Gibb mengatakan, bahwa agama Islam dan para

penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing membentuk dan

memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai

satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi

perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.

Penelitian H.A.R Gibb adalh bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian

yang mencoba mendiskripsikan secara mendalam suatu objek denagn menggunakan

data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan

bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekannanya ditujukan untuk

mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang

diteliti, seta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.

Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran

Islam, ketegangan dalam Islam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern,

hokum dan masyarakat serta Islam di dunia.

Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan,

bahwa Al-Qur’an adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang

3 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan Bintang, 2003) hal. 92

Page 10: Makalah MSI Kelompok 10

didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya

mengenai pelajaran agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan

terhadap mereka yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang berlaku, dan

beberapa peraturan mengenai soal-soal social dan hukum.

Selanjutnya, ketiak berbicara tentang dasar-dasar modernisme, Gibb

mengatakan bahwa modernisme menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat

hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam

Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang

sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis,

khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya. Dan pendekatan

yang digunakan dalam penelitiaanya itu adalah pendekatan filosofis histories, yaitu

penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang

didasrkan pada informasi yang terdapat dalam kiatb suci dan didukung oleh

kebenaran sejarah.4

2.3. Pengertian Ilmu kalam

Ilmu kalam atau ilmu telogi menurut pengertian secara harfiyah yaitu bersal

dari kata teo yang artinya tuhan dan logi yang artinya ilmu sedangkan menurut

pengertian secara giobal yaitu ilmu membahas tentang masalah ketuhanan serta

berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang

meyakinkan

Dengan demikian seseorang yang mempeajari dapat mengetahui bagaiman

cara-cara untuk memiliki keimanan dan bagaimana pula cara menjaga keimanan

tersebut agar tidak hilang atau rusak5

2.3.1. Model-Model Penelitian ilmu kalam

4 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan Bintang, 2003) hal. 97

5 Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998) hal. 45

Page 11: Makalah MSI Kelompok 10

Secara garis besar, penelitian ilmu penelitian ilmu kalam dibagi menjadi dua

bagian yaitu pertam penelitian yang bersifat dasar atau pemula kedua penelitian yang

bersiafat lanjutan atau pengembangan dari penelitaian pemula

1) Penelitian pemula

Dalam kaitan ini dapat kita jumpai beberapa karya hasi penelitian pemula

sebagai berikut :

a) Model abu mansur muhammad bin muhammad bin mahmud al maturidi

Beliau telah menulis buku teologi islam yang berjudul kitab at-tauhid dalam

buku tersebut disebutkan pembahasan tentang cacatnyataqlid dalam hal beriman,

serta kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama' (dalil naqli) dan dalil aqli,

pembahasan tentang alam dan perbedaan faham diantara manusia tenteng cara allah

menciptakan makhluk

b) Model al-imam abi al-hasan bin isma'il al-asy'ari

Beliau telah menulis buku berjudul maqalat al-islamiyyin wa ikhtilaf al-

mushallin. Didalam buku tersebut membahas aliran-aliran induk yang ada sepuluh

dan dibahas pula masalah aliran syiah, kepemimpinan,kerasulan, keimanan, janji

baik dan buruk, siksaan bagi anak necil, tentang tahkim, hakikat manusia

c) Model abdul al-jabbar bin ahmad

Beliau menulis buku sarah al-ushul al-khamsyah dalam buku tersebut

disebutkan tentang ajaran mu'tazilah secara mebdalam diantaranya adalah kewajiban

yang utama dalam mengetahui allah, ma'na wajib, ma'na keburukan, hakikat

pemikiran dan macam-macamnya .

d) Model thohariyah

Page 12: Makalah MSI Kelompok 10

Beliau telah menulis buku yang berjudul syarah al- aqidah at- thahawiyah

dan didalam buku tersebut telah dibahs kewajiban mengimani mengenai apa yang

telah dibawah oleh rasul kewajiban mengikuti ajran para rasul,ma'na tauhid, dan

dibahs pula macam-macam tauhid yang dibawh oleh para rasul

e) Model al-imam al-harmain al-juwaini

Beliau telah menulis buku yang berjudul al-syamil fi ushul al-din. Didalam

buku tersebut membahas tentag penciptaan alam yang didalamnya terdapat hakikat

jauhar (subtansi), didalamnya dibahas hakikat taihid, kelemahan kaum mu'tazilah,

pembahasan tentang akidah, kajian tentang dali atas kesucian allah

f) Model al-ghazali

Beliau telah menulis buku al-iqtishod fi al-i'tiqod membahas tentang perlunya

ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya ilmu sebagai fardhu kifayah,

pembahasan tentang dzat allah, tentang qodimnya alam dan penetapan tentang

kenabian muhammad saw

g) Model al-amidy

Beliau telah menulis buku yang berjudul ghoyah almaram fi ilmu kalam yang

membahas tentang sifat-sifat wajib bagi allah sifat nafsianya dan sifat yang jaiz bagi

allah dan pembahasan tentang keesaan allah swt perbuatan yang bersfat wajib al-

wujud dan tentang tidak ada penciptaan selain allah

h) Model al syahrastani

Beliau telah menukis buku yang berjudul nihayah al-iqdam fi ilmi al-kalam

yang membahas tentang barunya alam, tauhid, sifat-sifat azali, hakikat ucapan

manusia tentang allah sebagai yang maha pendengar dan perbuatan-perbuatan

sebelum datngnya syariat

i) Model al bazdawi

Page 13: Makalah MSI Kelompok 10

Beliau telah menulis kitab yang berjudul ushul al-din yang membahas

perbedaan pendapat para ulam' mengenai mempelajari ilmu kalam mengerjakan dan

menyusunnya, perbedaan pendapat para ulam' mengenai sebab-sebab seorang hamba

mengetahui sesuatau macam –macam ilmu pengetahuan, tentang allah sebagai

pencipta alam semesta, tentang kehiduan di akhirat Seluruh penelitain yang

dilakukan para tokoh islam tersebut dikata gorikan sebagai penelitian pemula yang

bersifat eksloratif dan pendekatan doktriner atau subtansi ajaran6

2) Penelitian Lanjutan

Berbagai hasil penelitian lanjutan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a) Model abu zahra

Beliau telah menulis buku yang berjudul tarikh al-mazahib al-islamiyah fi al-

siyasyah wa al-aqo'id yang membahas tentang objek-objek yang dijadikan angkal

pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik yang berdampak pada

masalah teologi dan membahas aliran dalam madzab syiah , khawarij dengan

berbagai sektenya

b) Model ali mustofa alghurabi

Beliau telah meulis buku yang berjudul tarikh al-firakh al-islamiyah wa

nasyatu ilmu al-kalam ind al-muslimin yang membahas perkembangan ilmu kalam,

keadaan aqidah pada zaman nabi, khulafaurrasyidin dan dilanjutkan pembahasan

mengenai aliran mu'tazilah lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikir teoliginya.

c) Model abdul al-latif muhammad al-asyr

Beliau telah menulis buku yang berjudul al-fikriyah li madzhab ahl al-sunnah

yang membahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan timbul nya perbedaan

pendapat dikalangan umat islam, masalah mantiq dan filsafah, barunya alam, sifat-

sifat yang melekat pada Allah SWT serta ijtihad dalam hukum agama.

d) Model ahmad mahmud subdi

6 Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998) hal. 47

Page 14: Makalah MSI Kelompok 10

Beliau telah menulis buku yang berjudul fi ilmi kalam yang membahas

tentang aliran mu'tazilah lngkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya

e) Model Ali Sami' Al-Nasyr dan Amar Jam'iy At-Tholibi

Beliau telah melakukan penelitian khusus terhadap akidah kaum salaf dengan

mengambil tokoh Ahmad bin hambal,Al-bukhari,Ibn kutaibah,dan usman al-darimi.

Buku tersebut telahditerbitkan oleh Al-Ma'arif Iskandariyah tanpa menyebutkan

tahunnya.Dalam buku tersebut telah di ungkap tentang pemikiran kaum salaf yang

berasal dari tokoh-tokohnya yang menonjol itu.

f) Model Harun Nasution

Harun Nasutionh yang dikenal sebagai guru besar filsafat dan teologi banyak

mencurahkan perhatiannya pada penelitian dibidang teologi islam(Ilmu Kalam).

Salah satu hasil penelitiannya adalah buku fi Ilm al-Kalam(teologi islam).dalam

buku tersebut selain dikemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persaoalan

teologi dalam islam,juga dikemukakan tentang berbagai aliran telogi islam lengkap

dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.7

Dari berbagai penelitian yang sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui

model penelitian yang dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri sebagaim berikut:

Pertama : Penelitian tersebut termasuk penelitian kepustakaan

Kedua : Bercorak deskriptif

Ketiga : Menggunakan pendekatan histories

Keempat : Menggunakan analisis doktrin juga analisis perbandingan.8

2.4. Pengertian Tasawuf

7Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006) hal. 308 Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006) hal. 35

Page 15: Makalah MSI Kelompok 10

Dari segi kebahasaan, (linguistik) terdapat sejumlah kata atau istilah yang

dihubungkan orang dengan tasawuf. Harun Nasution misalnya menyebutkan lima

istilah yang berhubungan dengan tasawuf, Yaitu Al-suffah(ahl al-suffah) yaitu orang

yang ikut pindah dengan Nabi dari mekkah ke madina, Saf yaitu barisan yang

dijumpai dalam melaksankan sholat berjama’ah, Sufi yaitu suci dan bersih, sophos

(bahasa yunani:hikmah), dan suf (kain wol kasar).

Selain pengertian tasawuf dapat di lihat dari kebahasaan sebagaimana disebut

di atas, Juga dapat dilihat dari segi istilah. Dalam kaitan ini terdapat tiga sudut

pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf. Pertama, Sudut

pandang manusia sebagai mahluk terbatas; Kedua sudut pandang manusia sebagai

mahluk yang harus berjuang; Ketiga, Sudut pandang manusia sebagai mahluk

bertuhan.

Tasawuf atau sufisme adalah salah satu dari jalan yang dilektakkan tuhan

didalam lubuk islam dalam rangkah menjukkan mungkinnya pelaksanaan kehidupan

rohani bagi jutaan manusia yang sejati yang telah berabad-abad mengikuti dan terus

mengikuti agama yang di ajarkan Alquran.

Dengan menempatkan pengertian yang proporsional sebagaimana yang

disebutkan di atas, tampak tasawuf tidak mengesankan keterbelakangan,

kemunduran, atau semacamnya,melainkan memperlihatkan ketangguhan jiwa dalam

berbagai problema hidup yang senantiasa datang sili berganti.9

2.4.1. Model-model penilitian Tasawuf

Sejalan dengan fungsi dan peran tasawuf yang demikian itu, dikalangan para

ahli telah timbul upaya untuk melakukan penelitian tasawuf. Berbagai bentuk dan

model penelitian tasawuf secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut.

a) Model Sayyed Husein Nasr

Sayyed Husein nasr selama ini dikenal dengan ilmuan muslim kenamaan di

abad modern yang amat produktif dalam melahirkan sebagai karya ilmiah.

Perhatiannya terhadap pengembangan terhadap studi Islam demikian besar,

termasuk dalam bidang tasawuf. Hasil dalam bidang tasawuf iya sajikan dalam buku

9Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998) hal. 50

Page 16: Makalah MSI Kelompok 10

berjudul tasawuf dulu dan sekarang yang diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dan

diterbitkan pustaka firdaus, jakarta tahun 1985.

Didalam buku tersebut disajikan hasil penelitiannya dibidang tasawuf dengan

menggunakan pendekatan-pendekatan tematik, yaitu pendekatan yang mencoba

menyajikan tasawuf sesuai dengan teman-teman tertentu. Diantaranya urain tentang

visi tasawuf dengan pengutuhan manusia. Didalamnya dinyatakan bahwa tasawuf

merupakan sarana untuk menjalin hubungan yang intens dengan tuhan dengan upaya

mencapai keutuhan manusia. Selanjutnya, dikemukakan pula tentang tingkatan-

tingkatan kerohanian tentang tasawuf, manusia didalam kelanggengan ditengah

perubahan yang tampak. Setelah itu dikemukakan pula perkembangan tasawuf yang

terjadi pada abad ke-tujuh.

Dari uraian singkat diatas terlihat bahwa motif penelitian tasawuf yang

diajukan Sayyed Husein Nasr adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tematik

yang berdasarkan pada studi kritis terhadap ajaran tasawuf yang pernah berkembang

dalam sejarah.

b) Model Mustafa Zabri

Mustafa Zabri memusatkan perhatiannya terhadap tasawuf dengan menulis

buku dengan judul kunci memahami ilmu tasawuf diterbitkan oleh bina ilmu,

Surabaya, tahun 1995. Penelitian yang dilakukannya bersifat eksploratif, yakni

menggali ajaran tasawuf dari berbagai literatur ilmu tasawuf. Dalam bukunya yang

berjumlah 26 tersebut, disajikan tentang kerohanian yang didalam dimuat tentang

kehidupan Nabi Muhammad SAW, kunci mengenal tuhan, sendi kekuatan batin,

fungsi kerohanian dalam menentramkan batin, tarekat dari segi arti dan tujuannya.

Selanjutnya, dikemukakan tentang membuka tabir (hijab) yang membatasi

diri dengan tuhan dzikrullah, istighfar dan bertubat, do’a, waliyullah, keramat,

mengenal diri sebagai cara untuk mengenal tuhan, makan laila illa Allah, hakikat

pengearatian tasawuf catatan sejarah pengembangan tasawuf dan ajaran tentang

ma’rifat.

Dengan demikian penlitian tersebut semata-mata bersifat eksploratif yang

menekankan pada ajaran yang terdapat pada ajaran tasawuf berdasarkan literatur

Page 17: Makalah MSI Kelompok 10

yang ditulis para ulam terdahulu seta dengan mencari sandaran-sandaran pada

Alquran dan hadits.

c) Model Kutsar Azhari Noor

Kutsar Azhari Noor selaku dosen pada fakultas ushuluddin IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dalam rangka penulisan disertasinya memusatkan perhatian

pada penelitian tasawuf. Terlihat bahwa penilituhan yang ditempuh Kutsar Azhari

Noor adalah studi tentang toko dengan paham yang khas, Ibn Arabi dengan

pahamnnya wahdat al-wujud.

Penelitian ini cukup menarik karena dilihat dari segi paham yang

dibawakannya, yaitu wahdat al-wujud telah menimmbulkan kontrofersi dikalangan

ulamak, karena paham tersebut di nilai membawa paham reinkarnasi, atau paham

serba tuhan, yakni tuhan menjelma dalam berbagai ciptaannnya.

d) Model Harun Nasution

Harun Nasution, guru besar dalam bidang teologi dan filsafat islam juga

menaruh perhatian terhadap penititian dibidang tasawuf. Hasil penilitiannya dalam

bidang tasawuf ia tuangkan antara lain dalam bukunya berjudul filsafat dan

mistisme dalam islam, yang terbitkan oleh bulan bintang, Jakarta, tahun 1973.

Penelitian yang dilakukan oleh Harun Nasution pada bidang tasawuf ini

mengambil pendekatan tematik, yakni peyajian ajaran tasawus disajikan dalam tema

jalan untuk dekat pada tuhan, zuhud, dan station-station, Al-Mahabbah, al-ma’rifah,

al-fana’, al-ittihat, al-hulul dan wahdat al-wujud. Pada setiap topik tersebut selain

dijelaskan tentang isi ajaran dari tiap topik tersebut dengan data-data yang

didasarkan pada literatur kepustakaan, juga dilengkapi dengan tokoh yang

memperkenalkannya. Salain itu Harun Nasution mencoba mengemukakan latar

belakang sejarah timbulnya paham tasawuf dalam Islam.

Penelitian yang menggunakan pendekatan tematik tersebut terasa lebih

menarik karena langsung menuju kepada persoalan tasawuf dibandingkan dengaan

penddekatan yang bersifat tokoh.

Penelitian tersebut sepenuhnya bersifat deskriptif eksploratif, yakni

menggambarkan ajaran sebagaimana adanya dengan mengemukakannya sedemikian

Page 18: Makalah MSI Kelompok 10

rupa, penelitian mengemukakan apa adanya dengan sedikit melakukan perbandingan

antara satu ajaran dengan ajaran tasawuf lainnya, namun hal ini pun bukan

ditujuhkan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari ajaran –ajaran tersebut.

e) Model A. J. Arberry

A. J. Arberry, salah seorang peneliti Barat kenamaan, banyak melakukan

studi keislaman, termasuk penelitiaan dalam bidang tasawuf. Dalam bukunya

berjudul pasang surut aliran tasawuf. A.J.Arberry mencoba menggunakan

pendekatan kombinasi, yaitu antara pendekatan tematik dengan pendekatan tokoh.

Dengan pendekatan demikian ia coba kemukakan tentang firman Tuhan, kehidupan

Nabi, Para zahid, para sufi, para ahli teori tasawuf, struktur tasawuf serta runtuhnya

aliran tasawuf.

Dari isi penilitihan tersebut, tampak bahwa A.J.Arberry menggunakan

analisis kesejarahan, yakni berbagai tema tersebut dipahami berdasarkan kontek

sejarahnya, dan tidak dilakukan proses aktualisasi nilai atau mentrasformasikan

ajaran-ajaran tersebut kedalam makna kehidupan modern yang lebih luas.

Jika penelitian-penelitian tersebut di atas bersifat penilitihan deskriptif,

sebelumnya penelitian dalam bidang tasawuf yang di lakukan oleh Abi Al-qasim

Abdul Karim Hawaran Al-Naisabury yang berjudul Al-risalah Al-qusyairiyah fi ‘ilm

al-tasawuf yang ditahkik oleh Ma’ruf Zarin dan Ali Abd Al-Hamid Balthaji.

Diterbitkan oleh Dar Al-Khair tanpa tahun. Dan berdasarkan pada ayat-ayat Alquran

dan Alhadits dan pendapat para ulama al-Qusyairi dalam bukunya itu antara lain

menyajikan tentang asal-usul tauhid menurut kaum sufi, yaitu ma’rifatullah dan

sifat-sifatya, keimanan, rezeki, kekufuran, Al-Aray dan kebenaran Allah SWT.

Penelitian demikian dilakukan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’

Ulum Al-Din Jilid Iii dalam kitab tersebut antara lain dikemukakan kitab tentang

keajaiban hati, kitab cara melatih dan mendidik jiwa kitab cara mengendalikan

syahwat, kitab sifat-sifat lalai pada manusia dan lain sebagainya.

Kitab ini cukup dikalangan pesantren dan telah mewarnai kehidupan para

santri sedemikian rupa, sehingga akhlak para santri pada umumnya menjadi baik

patuh dan tunduk pada tuhan.10

10Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998) hal. 66

Page 19: Makalah MSI Kelompok 10

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Page 20: Makalah MSI Kelompok 10

Sebagaimana yang telah di jelaskan pada bab pembahasan makalah ini, dari Model

penelitian Filsafat, model penelitian pemikiran modern, model penelitian ilmu

kalam, dan model penelitian tasawuf ada beberapa ahli di bidangnya yang

melakukan penelitian dan dapat menjadi acuan untuk mereka-mereka yang ingin

melakukan penelitian dalam bidag yang disebutkan diatas.

3.2. Saran

Untuk dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya dalam penulisan makalah kami

mohon kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)

A. Mustofa, Filsafat Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2004)

Page 21: Makalah MSI Kelompok 10

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan.

(Jakarta: Bulan Bintang, 2003)

Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia,

1998)

Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2006)

Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998)