kelompok makalah siyasah

21
Makalah : “FIQIH SIYASAH” DISUSUN OLEH : Nur Hikmah Ramadhani Ainun Safitri Harli Subaedah KELAS FARMASI B JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Upload: hs13rachmat

Post on 05-Dec-2014

95 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok makalah siyasah

Makalah :

“FIQIH SIYASAH”

DISUSUN OLEH :

Nur Hikmah Ramadhani

Ainun Safitri Harli

Subaedah

KELAS FARMASI B

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIALAUDDIN

TAHUN 2013

Page 2: Kelompok makalah siyasah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah atas segala rahmat-Nya yang telah

memberikan kesempatan waktu bagi penulis dalam menyusun tugas kelompok ini. Dan

shalawat beserta salam, penulis hanturkan kepada Nabi  Muhammad SAW yang telah

memberikan inspirasi kepada penulis akan arti dan penerapan bidang-bidang Fiqih

Siyasah.

Makalah ini berjudul Fiqh Siyasah yang ditulis penulis sebagai tugas mata kuliah

Fiqh Siyasah. Dan tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian fiqih

siyasah (siyasah syar’iyyah) , hubungannya dengan lmu Fiqih , dan manfaat

mempelajarinya, serta memahami istilah – istilah yang berhubungan dengan

pemerintahan islam, ruang lingkup fiqih siyasah, dan Kedudukan Fiqih Siyâsah di dalam

Sistematika Hukum Islam.

Serta Tiada Gading Yang Tak Retak, begitupun dengan makalah ini. Masih ada

beberapa kesalahan yang ada tanpa disadari oleh penulis, oleh karena itu penulis

harapkan akan adanya kritik dan saran atas makalah ini yang membangun. Dan dari

penulis sendiri kami ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita

semua.

Samata, 6 januari 2013

Penulis

Page 3: Kelompok makalah siyasah

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Pendahuluan

B. Permasalahan

Bab II Pembahasan

A. Definisi Fiqh Siyasah

B. Hubungan antara Ilmu fiqh dan Fiqh Siyasah

C. Manfaat Fiqh Siyasah

D. Konsep-Konsep yang Berhubungan dengan Pemerintahan Islam

E. Ruang lingkup fiqih siyasah

F. Kedudukan Fiqh Siyâsah di dalam Sistematika Hukum Islam

Kesimpulan

Daftar Pustaka

BAB I

Page 4: Kelompok makalah siyasah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan agama dan politik menjadi topik pembicaraan menarik, baik

oleh golongan yang berpegang kuat pada ajaran agama maupun oleh golongan yang

berpandangan sekuler.

Munculnya masalah tersebut dipandang wajar disebabkan karena risalah

islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah agama yang penuh dengan ajaran dan

undang-undang yang bertujuan membangun manusia guna memperoleh kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

Permasalahan pertama yang dipersoalkan oleh generasi pertama umat

islam sesudah Rasulullah Wafat adalah masalah kekuasaan politik atau pengganti beliau.

Maka dari itu masalah ini akan diuraikan dan dikaji dalam makalah ini

sehingga dapat menambah wawasan para pembaca tentang keislaman.

B. Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan Fiqh Siyasah ( siyasah syar’iyyah ) ?

2. Apa hubungannya dengan ilmu fiqh ?

3. Apa manfaat mempelajari fiqh siyasah ?

4. Apa yang dimaksud dengan istilah – istilah berikut :Khilafah, Khalifah, Imamah,

Imam,Imarah, Amir, Ahlul halli Wa Al – Aqdi, Bai’at dan Majlis Syura ?

5. Bagaimana Ruang lingkup Fikih siyasah ?

6. Bagaimana Kedudukan Fiqh Siyâsah di dalam Sistematika Hukum Islam ?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian fiqih siyasah ( siyasah syar’iyyah )

Page 5: Kelompok makalah siyasah

2. Dapat mengetahui hubungan antara ilmu fiqih dan fiqih siyasah

3. Dapat mengetahui manfaat mempelajari fiqih siyasah

4. Dapat memahami istilah – istilah yang berhubungan dengan pemerintahan islam.

5. Dapat memahami ruang lingkup fiqih siyasah

6. Dapat mengetahui Kedudukan Fiqih Siyâsah di dalam Sistematika Hukum Islam

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Kelompok makalah siyasah

A. Definisi Fiqih Siyasah

Fiqih Siyasah terdiri dari dua kata berbahasa Arab fikih atau fiqih dan siyasah.

Agar diperoleh pemahaman yang pas apa yang dimaksud dengan Fiqih Siyasah, maka

perlu dijelaskan pengertian masing – masing kata dari segi bahasa dan istilah.

Secara etimologis ( bahasa ) fiqih adalah keterangan-keterangan tentang

pengertian atau paham dari maksud ucapan Si pembicara, atau pemahaman yang

mendalam terhadap maksud - maksud perkataan dan perbuatan. Secara terminologis

( istilah ), menurut ulama – ulama syara, fiqih adalah pengetahuan tentang hukum –

hukum yang sesuai dengan syara mengenai amal perbuatan yang diperoleh dari dalil yang

tafshil (terinci, yakni dalil-dalil atau hukum-hukum khusus yang diambil dari dasar –

dasarnya dan sunah). Jadi fiqih adalah pengetahuan mengenai hukum agama islam yang

bersumber dari al quran dan sunah yang disusun oleh mujtahid dengan jalan penalaran

dan ijtihad.

Kata siyasat bersal dari kata sasa. Kata ini dalam kamus Al Munjid dan Lisan Al –

Arab berarti mengatur, mengurus dan memerintah. Jadi siyasah menurut bahasa

mengandung beberapa arti, yaitu mengatur, mengurus, memerintah, memipin, membuat

kebijaksanan, pemerintahan dan politik. Secara terminologis dalam Lisan Al Arab siyasat

adalah mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kepada

kemaslahatan.

Dari uraian tentang pengertian istilah fiqih dan siyasat dari segi etimologis dan

terminologis dapat disimpulkan bahwa pengertian Fiqih Siyasah atau Fiqih Syar’iyah

ialah “ilmu yang mempelajari hal – ihwal seluk – beluk pengatur urusan umat dan negara

dengan segala bentuk hukum, pengaturan dan kebijaksanaan yang dibuat oleh pemegang

kekuasan yang sejalan dengan dasar – dasar ajaran syariat untuk mewujudkan

kemaslahatan umat.”

B. Hubungan antara Ilmu fiqih dan Fiqih Siyasah

Page 7: Kelompok makalah siyasah

Hubungan antara Ilmu fiqih dan Fiqih Siyasah dalam system hukum islam adalah

hukum – hukum islam yang digalih dari sumber yang sama dan ditetapkan untuk

mewujudkan kemaslahatan. Kemudian hubungan keduanya dari sisi lain, Fiqih Siyasah

dipandang sebagai bagian dari fiqih atau dalam kategori fiqih. Bedanya terletak pada

pembuatanya. Fiqih ditetapkan oleh mujtahid. Sedangkan Siyasah Syar’iyah ditetapkan

oleh pemegang kekuasan.

C. Manfaat Fiqih Siyasah

Manfaat siyasah adalah:

1) mengatur peraturan dan perundang-undangan Negara sebagai pedoman dan landasan

idiil dalam mewujudkan kemashalatan umat,

2) pengorganisasian dan pengaturan untuk mewujudkan kemaslahatan, dan

3) mengatur hubungan antara pengusaha dan rakyat serta hak dan kewajiban masing-

masing dalam usaha mencapai tujuan Negara.

D. Konsep-Konsep yang Berhubungan dengan Pemerintahan Islam :

KHILAFAH

Secara umum seseorang yang menggantikan orang lain sebagai

penggantinya, menurut istilah khilafah adalah sebutan untuk masa pemerintahan

khalifah dan sebutan seperti khilafah Abu bakar, Umar bin Khattab dan

seterusnya untuk melaksanakan wewenang yang di amanahkan.

KHALIFAH

Page 8: Kelompok makalah siyasah

Secara istilah pemimpin yang mengganti nabi dalam tanggung jawab

umum terhadap pengikut agama ini untuk membuat manusia tetap mengikuti undang-

undang yang mempersamakan seluruh umat islam di depan kebenaran sebagai

khalifah Rasul dalam memelihara agama dan mengatur dunia. Jadi, khalifah tidak bisa

diartikan wakil melainkan pengganti / penguasa.

IMAMAH

Secara umum keimanan,kepemimpinan, dan pemerintahan. Menurut

istilah seseorang atau kelompok orang yang melaksanakn wewenag dalam hal

mengurus kepentingan masyarakat atau istilah lain kepemimpinan menyeliruh yang

berkaitan dengan urusan keagamaan dan urusan dunia sebagai pengganti fungsi

Rasulullah.

Pendefinisian khilafah dan imamah lebih panjang oleh kepemimpinan

Khulafaur Rosyidin. Hukum islam tidak mengenal pemisahan antara agama dan

politik Negara. Negara didasarkan pada prinsijp yang mengakui “kedaulatan tuhan”.

Dan Nabi Muhammad SAW sebagai “wakil tuhan”. Dan menerapkan musyawarah

sertra kedaulatan yang sesungguhnya berda pada Tuhan.

IMAM

Sebutan gelar yang paralel dengan khalifah dalam sejarah pemerintahan islam,

adalah imam. Kata imam berarti ”pemimpin, atau contoh yang harus diikuti atau

mendahului, memimpin. Kedudukan imam sama dengan khalifah, yaitu pengganti rasul

sebagai pemelihara agama dan penanggung jawab urusan umat. Secara istilah imam

adalah ” seorang yang memegang jabatan umum dalam urusan agam dan urusan dunia

sekaligus.

IMARAH

Imarah berasal dari kata “amr” yang artinya perintah persoalan, urusan atau dapat

pula dipahami sebagai kekuasaan. Sementara itu imarat sebutan untuk jabatan amir dalam

suatu Negara kecil yang berdaulat untuk melaksanakan pemerintahan oleh seorang amir.

Page 9: Kelompok makalah siyasah

Istilah khilafah dan imamah lebih populer pemakaiannya dalam berbagai literatur ulama

fiqh daripada istilah imarah.

AMIR

Menurut istilah syara, amir adalah pejabat pemerintahan yang diangkat untuk

mengatur dan memelihara salah satu urusan kaum muslimin. Ketika Rasulullah SAW

masih berada di tengah umat islam’ istilah amir di gunakan untuk nama beberapa jabatan

yang mengurusi suatu urusan.

Umar bin khattab pernah berkata: “ Tidak ada arti islam tanpa jamah, tidak ada

arti jamaah tanpa amir (pemimpin).

Dalam arti lain amir adalah orang yang memerintah orang yang menangani

persoalan, orang yang mengurus atau penguasa.

Konsep amir justru dapat di pahami lebih umum dalam seluruh pola

kepemimpinan. Termasuk penguasa politik pemerintahan, pemimmpin organisasi dan

perkumpulan dan sebagainya. Dalam proses pemilihannya pun, lebih banyak melibatkan

unsur sosial kemasyarakatan, ketimbang doktrin. Dengan kata lain, legalisasi seorang

amir ditentukan oleh kepercayaan orang banyak terhadap seseorang.

AHLUL HALLI WAL AQDI

Dapat diartikan bahwa orang-orang yang mempunyai wewenang untuk

melonggarkan dan mengikat atau sekelompok orang yang memilih imam atau kepala

Negara atau orang-orang yang mempunyai wewenang.Biasanya istilah ini dirumuskan

oleh ulama fiqih untuk sebutan bagi orang-orang yang berhak sebagai wakil umat untuk

menyuarakan hati nurani mereka.

Paradigma pemikiran ulama fiqih merumuskan istilah Ahlul Halli Wal aqdi

didasarkan pada system pemilihan empat khalifah pertama yang dilaksanakan oleh para

tokoh sahabat yanag mewakili dua golongan yaitu Anshor dan Muhajirin.

Page 10: Kelompok makalah siyasah

Bertolak dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa Ahlul Halli wal Aqdi

merupakan suatu lembaga pilihan. Kecenderungan umat islam generasi pertama dalam

sejarah secara tidak langsung atau melalui perwakilan.

Dengan demikian Ahlul Halli wal Aqdi terdiri dari berbagai kelompok sasial yang

memiliki profesi dan keahlian yang berbeda namun hal ini bukan hal prinsip, melainkan

persoalan tekhnis dan temporer yang dapat berubah sesuai dengan tuntutan situasi dan

kebutuhan masyarakat.

BAI’AT

Istilah bai’at berasal dari kata ba’a yamg berarti “menjual”. Bai’at mengandung

makna perjanjian, janji setia atau saling berjanji dan setia. Dalam pelaksanaan bai’at

selalu melibatkan dua pihak secara suka rela. Secara bahasa ialah berjabat tangan atas

terjadinya jual beli dan untuk berjanji setia dan taat

Maka bai’at secara istilah adalah ungkapan perjanjian antara dua pihak yang

seakan-akan salah satu pihak menjual apa yang di milikinya.

Dengan demikian beberapa konsep yang berhubungan dengan pemerintahan islam

diatas, dapatlah ditarik beberapa pengertian, Pertama konsep khilafah lebih bersifat

umum, artinya sebagai sebuah konsep, imamah dan imarah tercakup di dalamnya. Kedua

masing-masing konsep dapat dipahami dengan pendekayan karakteristik dan berbede-

beda khilafah lebih bersifat teologis dan sosiologis sekaligus. Imamah murni bersifat

teologis, sementara itu imarah murni bersifat sosiologis .

MAJLIS SYURO’

Permusyawaratan, hal yang bermusyawarah atau konsultasi. Majlis Syura berarti

majelis permusyawaratan atau badan legislatif. Istilah syura berasal dari kata kerja

syaawara-yusyawiru yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan dan

mengambil sesuatu.

Page 11: Kelompok makalah siyasah

Bentuk-bentuk lain yang berasal dari kata kerja syaawara adalah asyara (memberi

isyarat), tasyawara (berunding, saling bertukar pendapat), syawir (meminta pendapat,

musyawarah), dan mustasyir (meminta pendapat orang lain). Syura atau musyawarah

adalah saling menjelaskan dan merundingkan atau saling meminta dan menukar pendapat

mengenai suatu perkara. Pengertian seperti ini terdapat pada tiga tempat di dalam

Alquran. Pertama dalam surat al-Baqarah ayat 233 yang artinya: ‘’Apabila keduanya

ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan,

maka tidak ada dosa atas keduanya.’ Menyapih anak sebelum mencapai usia dua tahun

boleh apabila didasarkan pada kerelaan dan permusyawaratan antara suami - istri.

Kedua dalam surat Asy-Sura ayat 38: ‘Dan (bagi) orang-orang yang menerima

(mematuhi) seruan TuhanNya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan)

dengan musyawarah (syura) antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki

yang Kami berikan kepada mereka.’’ Ayat ini mengandung pujian atas orang-orang yang

menerima seruan Allah SWT yang dibawa Nabi Muhammad SAW, mendirikan shalat

dengan baik dan benar, memusyawarahkan segala urusan mereka, dan menafkahkan

sebagian dari rizki yang mereka peroleh. Bermusyawarah merupakan sifat terpuji bagi

orang yang melaksanakannya dan akan memperoleh nikmat dari sisi Allah SWT, karena

hal itu bernilai ibadah.

Ketiga, dalam surat Ali ‘Imran ayat 159 yang artinya, ‘’Maka disebabkan rahmat

dari Allah-lah kamu lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kami bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena maafkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah (syawir) dengan

mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkal kepadaNya. Ayat ini merupakan perintah untuk melaksanakan musyawarah

dengan para sahabatnya dan perintah yang mensyariatkan musyawarah. Bermusyawarah

merupakan ungkapan hati yang lemah lembut dan sifat terpuji orang yang

melaksanakannya.

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Tabari dalam menafsirkan ayat di atas

menyatakan, sesungguhnya Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk

Page 12: Kelompok makalah siyasah

bermusyawarah dengan umatnya tentang urusan yang akan dijalankan supaya mereka

tahu hakikat urusan tersebut dan agar mereka mengikuti jejaknya. Namun kewajiban

melaksanakan kewajiban musyawarah bukan hanya dibebankan kepada Nabi SAW,

melainkan juga kepada tiap orang mukmin, sekalipun ayat tersebut ditujukan kepada

Nabi Muhammad SAW.

E. Ruang Lingkup Fikih Siyasah

ruang lingkup fiqh siyâsah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian pokok. Pertama (1):

politik perundang-undangan (Siyâsah Dustûriyyah). Bagian ini meliputi pengkajian

tentang penetapan hukum (Tasyrî’iyyah) oleh lembaga legislatif, peradilan (Qadlâ`iyyah)

oleh lembaga yudikatif, dan administrasi pemerintahan (`Idâriyyah) oleh birokrasi atau

eksekutif.[20]

Kedua (2): politik luar negeri (Siyâsah Dauliyyah/Siyâsah Khârijiyyah). Bagian ini

mencakup hubungan keperdataan antara warganegara yang muslim dengan yang bukan

muslim yang bukan warga negara. Di bagian ini juga ada politik masalah peperangan

(Siyâsah Harbiyyah), yang mengatur etika berperang, dasar-dasar diizinkan berperang,

pengumuman perang, tawanan perang, dan genjatan senjata.[21]

Ketiga (3): politik keuangan dan moneter (Siyâsah Mâliyyah), yang antara lain

membahas sumber-sumber keuangan negara, pos-pos pengeluaran dan belanja negara,

perdagangan internasional, kepentingan/hak-hak publik, pajak dan perbankan.[22]

F. Kedudukan Fiqih Siyâsah di dalam Sistematika Hukum Islam

Menurut Dr. Wahbah al-Zuhaylî, salah satu dari keistimewaan hukum Islam

dibandingkan dengan hukum-hukum lainnya, adalah bahwa hukum Islam ini selalu

diperkaitkan/dihubungkan dengan tiga perkara penting bagi manusia. 1. Hubungan

manusia dengan Tuhannya; 2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri; 3. Hubungan

manusia dengan masyarakat sosialnya.[23]

Ini dikarenakan hukum Islam diperuntukkan untuk dunia dan akhirat, agama dan negara.

Ia juga berkaitan kepada seluruh manusia secara keseluruhan, dan tidak ada kadarluarsa

Page 13: Kelompok makalah siyasah

sampai hari kiamat. Maka dari itu, hukum-hukum produk Islam, semuanya berkaitan

dengan akidah, ibadah, akhlak, muamalah, agar dapat melaksanakan sesuatu yang

wajib/harus dilakukan, serta tidak melupakan kewajiban mendekatkan diri kepada Allah;

juga untuk menghormati hak-hak insani untuk memiliki, merasa aman, bahagia, hidup

berkelanjutan bagi seluruh jagat alam raya.

Di kalangan umat Islam ada pendapat bahwa Islam adalah agama yang komprehensif.

Didalamnya terdapat sistem politik dan ketatanegaraan, sistem ekonomi, sistem sosial

dan sebagainya. Misalnya Rasyid Ridha, Hasan Al-Banna dan Al-Maududi meyakini

bahwa "Islam adalah agama yang serba lengkap." Didalam ajarannya antara lain terdapat

sistem ketatanegaraan atau politik. Oleh karenanya dalam bernegara umat Islam

hendaknya kembali kepada sistem ketatanegaraan Islam dan tidak perlu atau bahkan

jangan meniru sistem ketatanegaraan Barat. Sistem ketatanegaraan atau politik Islami

yang harus diteladani adalah sistem yang telah dilaksanakan oleh Nabi Besar Muhammad

dan oleh empat Al-Khulafa al-Rasyidin. Sayyid Quthb, penulis tafsir Fi Zhilal al-

Qur'an,juga berpendapat bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan amat lengkap

sebagai suatu sistem kehidupan yang tidak saja meliputi tuntunan moral dan peribadatan,

tetapi juga sistem politik termasuk bentuk dan ciri-cirinya, sistem ma-syarakat, sistem

ekonomi dan sebagainya

Page 14: Kelompok makalah siyasah

KESIMPULAN

1. Fiqh siyâsah adalah sebuah disiplin ilmu yang isinya adalah membahas hukum-hukum

pemerintahan dan konsep menjalankan pemerintahan yang berlandaskan syariat Islam

dengan tujuan memberi kemaslahatan bagi rakyatnya.

2. Hubungan antara Ilmu fiqih dan Fiqih Siyasah dalam system hukum islam adalah

hukum – hukum islam yang digalih dari sumber yang sama dan ditetapkan untuk

mewujudkan kemaslahatan. Kemudian hubungan keduanya dari sisi lain, Fiqih Siyasah

dipandang sebagai bagian dari fiqih atau dalam kategori fiqih. Bedanya terletak pada

pembuatanya. Fiqih ditetapkan oleh mujtahid. Sedangkan Siyasah Syar’iyah ditetapkan

oleh pemegang kekuasan.

3. Manfaat siyasah adalah: mengatur peraturan dan perundang-undangan Negara sebagai

pedoman dan landasan idiil dalam mewujudkan kemashalatan umat, pengorganisasian

dan pengaturan untuk mewujudkan kemaslahatan, dan mengatur hubungan antara

pengusaha dan rakyat serta hak dan kewajiban masing-masing dalam usaha mencapai

tujuan Negara

4. Konsep pemerintahan terdiri dari . Khilafah, Khalifah, Imamah, Imam, Imarah, Amir,

Ahlul halli Wa Al – Aqdi, Bai’at dan Majlis Syura

5. Ruang lingkup fiqh siyâsah secara keseluruhan dan secara umum, dapat dikelompokan

kepada tiga (3) kelompok: 1. Siyâsah dustûriyyah; 2. Siyâsah khârijiyyah; 3. Siyâsah

mâliyyah.

6. Kedudukan fiqh siyâsah di dalam sistematika hukum Islam adalah berada di bawah

fiqh mu’âmalat yang diartikan secara luas, sedangkan peranannya jelasnya adalah sangat

penting bagi masyarakat muslim, karena ia adalah kunci dapat dijalankannya hukum

Islam di dalam sebuah negara yang mayoritas rakyatnya adalah beragama muslim, selain

di satu sisi fiqh siyâsah sendiri sangat mementingkan kemaslahatan untuk rakyat dan

berusaha menghilangkan kemudaratan.

Page 15: Kelompok makalah siyasah

DAFTAR PUSTAKA

A. Djazuli,  MA. Prof. H. 2003. Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat

Dalam Rambu-rambu Syari’ah. Bandung: Prenada Media.

Pulungan, MA. Dr. J. Suyuthi. 2002. Fiqh Siyasah: Ajaran Sejarah Dan

Pemikiran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

http://infokito.net/index.php/Ensiklopedia-SYURA

www.google.com