makalah modul 13

11
Pembahasan nomer 1 Study Kelayakan Pengertian Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang layak atau tidak layaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi in pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan social sepanjang waktu. Dalam studi ini pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.(Adizal.2012) Studi kelayakan usaha, yaitu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut dijalankan. (Anonymous.2012) Studi Kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus.(Erlangga.2007) Aspek studi kelayakan 1. Kelayakan secara teknis dan produksi Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Sistem produksi yang dipilih pun perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Ada

Upload: ida-ayu-wahyuningtyas

Post on 06-Dec-2014

113 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Modul 13

Pembahasan nomer 1

Study Kelayakan

Pengertian

Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang layak atau tidak layaknya suatu

bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi in pada

dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan

proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan

social sepanjang waktu. Dalam studi ini pertimbangan ekonomis dan teknis sangat

penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.(Adizal.2012)

Studi kelayakan usaha, yaitu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam

tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka

menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut dijalankan.(Anonymous.2012)

Studi Kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha

dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus.(Erlangga.2007)

Aspek studi kelayakan

1. Kelayakan secara teknis dan produksi

Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran

adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini

berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang.

Sistem produksi yang dipilih pun perlu mempertimbangkan efisiensi dan

efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alir mulai dari dari proses awal yaitu

penyiapan bahan baku sampai menjadi produk baru. Dalam hal ini perlu adanya

pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkan. Hal penting

lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu dipertimbangkan dari segala

aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi awal.

Seperti Lokasi usaha, Bangunan dan layout, Bahan baku/saprotan dan bahan

pembantu, Tenaga penggerak, Tenaga kerja, Mesin dan peralatan, Alat

pengangkutan, Alat komunikasi, Fasilitas umum, Lingkungan

2. Kelayakan dari aspek pasar dan pemasaran

Pada saat Anda berencana mendirikan usaha/bisnis, faktor pemasaran merupakan

hal terpenting /urutan pertama dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada

gambaran yang jelas tentang pemasaran ini akan sulit diharapkan usaha akan

berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Anda perlu menggali informasi tentang

pasar, mulai dari siapa, di mana, dan jumlah konsumennya. Lebih baik lagi apabila

Page 2: Makalah Modul 13

kita mengetahui peta kekuatan persaingan dari perusahaan sejenis, baik kelemahan

maupun kekuatannya. Apabila Anda berencana mengembangkan usaha, informasi

penting lainnya adalah rencana pesaing juga perlu diketahui termasuk pula

kekuatan modal yang dimiliki pesaing. Amati pula harga dan mutu yang Anda

inginkan dan sistem distribusinya. Seperti Permintaan pasar, Harga, Calon pembeli,

Persaingan, Perkiraan Market share, Rantai pemasaran, Perkiraan penjualan.

3. Kelayakan secara hukum

Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan dalam

pembuatan studi kelayakan. Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum

dimasukkan dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan

pelaksanaan usaha. Ketentuan hukum yang mengatur, Ketentuan yang harus

dipenuhi, yaitu akta perusahaan dan izin-izin, Pelanggaran hokum.Masalah-

masalah yang perlu dipelajari meliputi legal badan usaha, izin usaha, legal tenaga

kerja, legal kredit, dan kewajiban membayar pajak.

4. Kelayakan dari aspek sosial dan ekonomis,

Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan besarnya biaya untuk

menjalankan usaha. Termasuk pula investasi awal, modal kerja, peralatan, dan lain-

lain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat sumber biaya tersebut, dari

dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung analisis usahanya, selama

perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai atau tidak. Kondisi

sosial ekonomi yang berpengaruh (agama, adat istiadat,pendapatan, norma sosial,

kesehatan, pendidikan), Manfaat kepada masyarakat, Manfaat terhadap

perekonomian lokal, regional dan nasional (efekberganda, efek ke depan dan ke

belakang), Penggunaan sumber dalam negeri, Pengaruh terhadap penerimaan

pemerintah, Keterkaitan beban biaya investasi dengan kerugian masyarakat (jalan

tol, jembatan penyeberangan/ferry)

5. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia

Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah dibutuhkan

tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem

manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang rasional.

Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu menyusun

tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya. Sistem dan prosedur

kerja juga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan menjadi efisien. Yang

harus diperhatikan Organisasi Tenaga teknis dan administrasi, Tenaga manajerial,

Page 3: Makalah Modul 13

Kemampuan dan keterampilan, Wewenang dan tangung jawab, Pelatihan yang

diperlukan.

6. Kelayakan secara finansial

Jenis dan jumlah biaya investasi dan operasional, Waktu biaya-biaya tersebut

diperlukan, Sumber dana pembiayaan, Perkiraan jumlah produksi, Waktu

terjadinya produksi, Perkiraan harga jual, Jumlah pendapatan.

7. Kelayakan dari aspek lingkungan

Dampak terhadap lingkungan, Limbah yang beracun dan berbahaya bagi manusia,

binatang dan tumbuhan, Upaya untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang ada,

dan Teknis produksi dan pembuangan limbah tidak menimbulkan dampak negatif

(Anonymous.2012)

TINJAUAN PUSTAKA

B/C RATIO (BENEFIT COST RATIO)

Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya

perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan

perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya

jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya

jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.

Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati.

Nilai benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi

waktu tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai

dibuat senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak

hanya mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang

digolongkan kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit

dan cost.

Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen

semua benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa

menggunakan salah satu dari beberapa analisis.

Page 4: Makalah Modul 13

Dari rumus diatas, kita dapat :

mengambar cash flownya dengan jelas

hitung PV benefitnya dan PV costnya dan masukan dalam rumus diatas

kita akan mendapatkan nilai BCRnya jiika >1 maka proyek layak dijalankan jika <1

maka sebaliknya 

jika semua >1 maka mencari nilai BCR yang terbesar

jika semua <1 maka mencari nilai BCR yang terkecil

Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat

nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.

-Jika B/C ≥ 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima

-Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible)

(Prabu.2012)

B/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur tingkat keuntungan teknologi baru di

dalam proses produksi usahatani.

Keterangan:

TR1   =   Pendapatan cabang usahatani I

TR2   =   Pendapatan cabang usahatani II

TC1   =    Biaya untuk cabang usahatani I

TC2   =    Biaya untuk cabang usahatani II

Kriteria:

B/C Ratio > 0, usahatani menguntungkan

B/C Ratio < 0, usahatani tidak menguntungkan

B/C Ratio = 0, usahatani impas

(Analisis pertanian.2012)

Page 5: Makalah Modul 13

R/C RATIO

R/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur biaya dari suatu produksi.

Kriteria:

R/C Ratio > 1, usahatani layak dikembangkan

R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan

R/C Ratio = 1, usahatani impas.

(Analisis pertanian.2012)

Break Even Point (BEP)

Menurut Bambang (2008) BEP adalah suatu keadaan di mana hasil usaha yang

diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam keadaan ini usaha yang kiota

jalankan tidak mengalami kerugian tetapi tidak juga mendapatkan keuntungan (impas).

Untuk menentukan tingkat BEP perhitungan dilakukan pada tiap satuan unit produksi atau

dalam rupiah. BEP dapat dihitung jika telah diketahui biaya tetap, biaya produksi dan hasil

penjualan.

Break Even point atau BEP (titik impas) adalah suatu kondisi dimana jumlah

pendapatan dan jumlah pengeluaran adalah seimbang, sehingga tidak terdapat kerugian atau

keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan

biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya

variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya

tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh

keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

Secara umum perhitungan BEP adalah menyamakan nilai Total Pendapatan (TR) dan Nilai

Total Biaya (TC).

1. Nilai Total Pendapatan (TR= total revenue)

adalah merupakan jumlah uang yang diterima dari penjualan suatu produk yaitu

perkalian antara jumlah harga (P) dan jumlah barang (Q) atau dapat dirumuskan sebagai

TR = P x Q

Keterangan :

TR = total revenue (total Pendapatan )

P = Harga jual produk

Q = jumlah barang.

Page 6: Makalah Modul 13

2. Nilai Total Biaya(TC=Total Cost)

adalah merupakan jumlah biaya total yang diperlukan untuk suatu produk. Total biaya

adalah merupakan jumlah dari biaya Tetap (Fixced Cost) dan Biaya Variabel (Variable

Cost). Biaya tetap adalah merupakan jumlah dari komponen biaya yang jumlahnya

relative tetap pada setiap periode, baik periode bulan atau tahun. Biaya Variabel adala

komponen biaya yang jumlahnya bervariasi tergantung pada jumlah barang yang

diproduksi. Jadi jika dirumuskan maka

TC = FC + V.Q

Keterangan :

TC = total biaya

FC = biaya tetap

V = biaya Variabel

Q = jumlah barang

Break event point didapatakan ketika jumlah Pendapatan sama dengan jumlah Biaya, atau

TR = TC

P.Q = FC+V.Q

Q(P-V)=FC atau Q = FC/(P-V).

Keterangan :

Q adalah jumlah barang , FC adalah biaya tetap , V adalah biaya Variabel dan P adalah

harga barang.

(Handria.2012)

Page 7: Makalah Modul 13

DAFTAR PUSTAKAAdizal.2012.Studi kelayakan Usaha.http://id.shvoong.com/business-management/2000858-

studi-kelayakan-usaha. Diakses tanggal 5 Desember 2012

Analisis,pertanian.2012Analisis Data

Ilmu Usahatani.http://sayangpetani.files.wordpress.com/2011/06/bc-ratio.png. Diakses

tanggal 5 Desember 2012

Anonymous.2012.Studi Kelayakan Usaha.http://ecolife001crp.blogspot.com/2009/01/studi-

kelayakan-usaha.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012

Anonymous.2012.Studi kelayakan usaha awal membangun

usaha.http://binaukm.com/2011/06/studi-kelayakan-usaha-awal-membangun-usaha.

Diakses tanggal 5 Desember 2012

Bambang.Laras.2008.ANALISIS RASIO DALAM

AGRIBISNIS .http://larasbambang.blogspot.com/2008/04/analisis-rasio-dalam-

agribisnis.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012

Erlangga,Herry.2007.Analisis Kelayakan Bisnis.http://kelayakan-bisnis.blogspot.com/.

Diakses tanggal 5 Desember 2012

Handria,Adam.2012. BEP (BREAK EVEN.

POINT).http://handriadam.blogspot.com/2012/04/bep-break-even-point.html. Diakses

tanggal 5 Desember 2012

Prabu, mataram.2012. B/C ratio untuk mengukur

kelayakan.http://prabumataram.blogspot.com/2012/03/bc-ratio-untuk-mengukur-

kelayakan.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012