makalah kompos

8
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahanbahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Selain itu kompos juga dapat diartikan proses yang dihasilkan dari pelapukan (dekomposisi) sisa-sisa bahan organic secara biologi yang terkontrol (sengaja dibuat dan diatur) menjadi bagian-bagian yang terhumuskan. Kompos sengaja dibuat karena proses tersebut jarang sekali dapat terjadi secara alami, karena di alam kemungkinan besar terjadi kondisi kelembaban dan suhu yang tidak cocok untuk proses biologis baik terlalu rendah atau terlalu tinggi. Pengomposan dianggap sebagai teknologi berkelanjutan karena bertujuan untuk konservasi lingkungan, keselamatan manusia, dan pemberi nilai ekonomi. Penggunaan kompos membantu konservasi lingkungan dengan mereduksi penggunaan pupuk kimia yang dapat menyebabkan degradasi lahan. Pengomposan secara tidak langsung juga membantu keselamatan manusia dengan mencegah pembuangan limbah organik. Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrobamikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan activator pengomposan. Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi- teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologi

Upload: rizky-setiawan

Post on 03-Aug-2015

402 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kompos

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran

bahanbahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi

berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab,

dan aerobik atau anaerobik. Selain itu kompos juga dapat diartikan proses

yang dihasilkan dari pelapukan (dekomposisi) sisa-sisa bahan organic secara

biologi yang terkontrol (sengaja dibuat dan diatur) menjadi bagian-bagian

yang terhumuskan. Kompos sengaja dibuat karena proses tersebut jarang

sekali dapat terjadi secara alami, karena di alam kemungkinan besar terjadi

kondisi kelembaban dan suhu yang tidak cocok untuk proses biologis baik

terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Pengomposan dianggap sebagai teknologi berkelanjutan karena

bertujuan untuk konservasi lingkungan, keselamatan manusia, dan pemberi

nilai ekonomi. Penggunaan kompos membantu konservasi lingkungan dengan

mereduksi penggunaan pupuk kimia yang dapat menyebabkan degradasi

lahan. Pengomposan secara tidak langsung juga membantu keselamatan

manusia dengan mencegah pembuangan limbah organik.

Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik

mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrobamikroba yang

memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos

adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat

terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang

seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan

activator pengomposan.

Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di

alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses

pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk

mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-

teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana,

sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologi

Page 2: Makalah kompos

2

pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organic yang terjadi

secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga

pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi

pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk

mengatasi permasalahan limbah organic, seperti untuk mengatasi masalah

sampah di kotakota besar, limbah organik industry, serta limbah pertanian

dan perkebunan.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis bertujuan untuk:

1. Mengetahui cara pembuatan kompos yang efisien dan benar

2. Mengetahui proses dan tahapan saat mengolah pupuk

Page 3: Makalah kompos

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kompos adalah bahan – bahan organik yang telah mengalami pelapukan

karena adanya interaksi antara mikroorganisme yang bekerja di dalamnya.

Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami

penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan

bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan

mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini

meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,

pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan

meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat Kompos

memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah

dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air

tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat

dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk

menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang

pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu

tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos

juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk

kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih

enak.

Bahan organik yang dapat berupa pupuk organik atau pupuk hijau dalam

sistem pertanaman dapat berfungsi sebagai bufer (penyangga) dan penahan lengas, di

samping pengaruhnya terhadap perbaikan sifat kimia tanah. Kualitas pupuk organik

ditentukan oleh komposisi bahan dasar pupuk organik tersebut dan tingkat

perombakannya. Pupuk organik (kompos) berbahan dasar beraneka (sampah kota)

sehingga mempunyai kandungan total hara yang tidak seragam. Kematangan kompos

ditandai dengan telah hancurnya bahan dasar, suhu kembali mendekati suhu udara

dan berwarna hitam, Pengomposan dapat dilakukan pada kondisi aerobik dan

anaerobik.Pengomposan secara aerobik ialah dekomposisi bahan organik dalam

kondisi dengan kehadiran oksigen ( udara ) , produk utama dari metabolis biologi

Page 4: Makalah kompos

4

aerobik adalah air dan panas. Pengomposan secara anaerobik ialah dekomposisi

bahan organik dalam kondisi dengan ketidakhadiran oksigen ( udara ) , produk utama

dari metabolis biologianaerobik adalah metana , karbon dioksida , dan senyawa

intermediate dengan berat molekul rendah.

Page 5: Makalah kompos

5

BAB III

ISI

3.1 Teknologi Pengomposan

Metode atau teknologi pengomposan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok

berdasarkan tingkat teknologi yang dibutuhkan, yaitu :

1. Pengomposan dengan teknologi rendah (Low – Technology)

2. Pengomposan dengan teknologi sedang (Mid – Technology)

3. Pengomposan dengan teknologi tinggi (High – Technology)

1. Pengomposan dengan Teknologi Rendah

Teknik pengomposan yang termasuk kelompok ini adalah Windrow Composting.

Kompos ditumpuk dalam barisan tumpukan yang disusun sejajar. Tumpukan secara

berkala dibolak-balik untuk meningkatkan aerasi, menurunkan suhu apabila suhu

terlalu tinggi, dan menurunkan kelembaban kompos. Teknik ini sesuai untuk

pengomposan skala yang besar. Lama pengomposan berkisar antara 3 hingga 6 bulan,

yang tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan.

2. Pengomposan dengan Teknologi Sedang

Pengomposan dengan teknologi sedang antara lain adalah :

Aerated static pile : gundukan kompos diaerasi statis

Tumpukan/gundukan kompos (seperti windrow system) diberi aerasi dengan

menggunakan blower mekanik. Tumpukan kompos ditutup dengan terpal plastik.

Teknik ini dapat mempersingkat waktu pengomposan hingga 3 – 5 minggu.

Aerated compost bins : bak/kotak kompos dengan aerasi

Pengomposan dilakukan di dalam bak-bak yang di bawahnya diberi aerasi. Aerasi juga

dilakukan dengan menggunakan blower/pompa udara. Seringkali ditambahkan pula

cacing (vermikompos). Lama pengomposan kurang lebih 2 – 3 minggu dan kompos

akan matang dalam waktu 2 bulan.

3. Pengomposan dengan Teknologi Tinggi

Pengomposan dengan menggunakan peralatan yang dibuat khusus untuk

mempercepat proses pengomposan. Terdapat panel-panel untuk mengatur kondisi

pengomposan dan lebih banyak dilakukan secara mekanis. Contoh-contoh

pengomposan dengan teknologi tinggi antara

lain :

Page 6: Makalah kompos

6

Rotary Drum Composter

Pengomposan dilakukan di dalam drum berputar yang dirancang khusus untuk

proses pengomposan. Bahan-bahan mentah dihaluskan dan dicampur pada saat

dimasukkan ke dalam drum. Drum akan berputar untuk mengaduk dan memberi aearasi

pada kompos.

Box/Tunnel Composting System

Pengomposan dilakukan dalam kotak-kotak/bak skala besar. Bahan-bahan mentah

akan dihaluskan dan dicampur secara mekanik. Tahap-tahap pengomposan berjalan di

dalam beberapa bak/kotak sebelum akhirnya menjadi produk kompos yang telah

matang.

Sebagian dikontrol dengan menggunakan komputer. Bak pengomposan dibagi

menjadi dua zona, zona pertama untuk bahan yang masih mentah dan selanjutnya

diaduk secara mekanik dan diberi aerasi. Kompos akan masuk ke bak zona ke dua dan

proses pematangan kompos dilanjutkan.

Mechanical Compost Bins

Sebuah drum khusus dibuat untuk pengomposan limbah rumah tangga.

3.2 Prosedur Pengomposan

Teknik pengomposan yang disampaikan dalam bab ini adalah teknik pengomposan

bahan-bahan organic padat sederhana. Prinsipnya adalah MUDAH, MURAH, dan CEPAT.

Tahapan-tahapan pengomposan mudah dilakukan, peralatan yang dibutuhkan mudah

diperoleh dan murah, proses pengomposannya cepat, dan tidak memerlukan biaya besar.

Kompos yang dihasilkan berkualitas baik, dapat langsung digunakan oleh petani atau diolah

dan dijual ke pasaran.

3.3 Cara Praktis Membuat Pupuk

Berikut ini adalah proses pembuatan kompos dengan menggunkan cara yang praktis:

Bahan yang diperlukan:

Bahan organik sisa-sisa pertanian, misal: jerami, tongkol batang jagung, rumput dan kotoran

ternak yang telah dibasahi.

Cara membuat kompos:

1. Potong-potong bahan organik diatas (kecuali kotoran ternak) sehingga berukuran

kecil

2. Setelah itu, tumpuk dan taruh rumput di bagian atas. Buat tumpukan setebal 15 cm

Page 7: Makalah kompos

7

3. Taruh kotoran ternak yang telah dibasahi pada bagian paling atas tumpukan

4. Lakukan menggunakan cara yang sama sampai semua bahan habis.

5. Tumpuk semuanya sampai mencapai ketinggian maksimal 1,2 m

6. Jaga kelembaban dalam tumpukan bahan agar tetap lembab dan tidak becek

7. Apabila pengomposan berlangsung baik, pada minggu ke 3-4 akan terjadi kenaikan

suhu. Gunakan tongkat kayu untuk mengetahui telah terjadi kenaikan suhu dengan

cara menusukkan tongkat kayu tersebut ke dalam tumpukan kompos kemudian tarik

dan lihat ujung tongkatnya, apakah sudah terasa lembab dan hangat. Bila iya, berarti

proses pengomposan berjalan dengan normal dan baik. Jika ujung tongkat terasa

kering, segera siramkan air ke dalam kompos. Bila ujung tongkat terasa dingin,

berarti pengomposan gagal dan harus diulang kembali pembuatannya dari awal.

8. Setelah terjadi kenaikan suhu, maka suhu akan mengalami penurunan. Pada saat

inilah tumpukan kompos harus dibalik.

9. Sebulan setelah terjadi penurunan suhu dan kompos telah dibalik, maka kompos

telah jadi dan siap dipakai

Page 8: Makalah kompos

8

BAB IV

PENUTUP

4. 1 Kesimpulan

Metode atau teknologi pengomposan dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok berdasarkan tingkat teknologi yang dibutuhkan, yaitu :

1. Pengomposan dengan teknologi rendah (Low – Technology)

2. Pengomposan dengan teknologi sedang (Mid – Technology)

3. Pengomposan dengan teknologi tinggi (High – Technology)

4.2 Saran

Setelah pengolahan kompos selesai, maka kompos yang sudah jadi bisa

dijadikan sumber mata pencaharian yang menjanjikan dengan jalan dikemas

sebelum dipasarkan.