laporan kompos

23
LAPORAN PERCOBAAN KOMPOS SEDERHANA Disusun oleh : Etdi Prasetya ( ) Erfan Santoso ( ) Syafrizal ( ) 1

Upload: erfan-zantozo

Post on 02-Jul-2015

3.605 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan kompos

LAPORAN

PERCOBAAN

KOMPOS SEDERHANA

Disusun oleh : Etdi Prasetya ( )

Erfan Santoso ( )

Syafrizal ( )

Tri Cahyo ( )

V. Berland ( )

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PANGUDI

LUHUR

Muntilan, Februari 2011

1

Page 2: laporan kompos

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam beserta

isinya dengan penuh kesempurnaan. Ala mini harus selalu dijaga keseimbangannya

agar dapat mendukung kehidupan manusia.

Hampir semua kegiatan manusia menghasilkan limbah atau sampah, dan di

Indonesia ini, sampah bagaikan sesuatu yang selalu kita temukan dimana saja. Negri

kita ini merupakan salah satu penghasil sampah terbanyak didunia, dan juga Negara

yang paling susah dalam hal mendaur sampah. Alhasil, di Tempat Pembuangan Akhir

sampahpun menggunung, dan akhirnya memberikan dampak negative juga seperti ;

bau yang tidak sedap, pemandangan yang tidak enak dan polusi udara.

Disini, penulis ingin memberikan salah satu solusi sebagai usaha pengurangan

sampah dan pemanfaatan limbah/sampah. Pembuatan Kompos secara sederhana atau

dapat dikatakan sebagai pupuk alami, yang merupakan salah satu usaha pengurangan

limbah pertanian dan juga pengurangan sampah organic seperti daun ataupun limbah

organic rumah tangga.

Penulis juga menguraikan bagaimana cara pembuatan kompos sederhana dari

awal persiapan bahan, pengolahan, hingga hasil akhir. Dan akhirnya bisa

bermanfaatan sebagai pengganti pupuk kimia/buatan yang berbahaya bagi lingkungan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Nori Wibowo

selaku guru pembimbing IPA dan semua pihak yang telah banyak membantu. Akhir

kata tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan ini, yang masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik dan saran

guna penyempurnaan.

Penulis

2

Page 3: laporan kompos

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………

KATA PENGANTAR ……………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ……………………..

1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………..

1.3 TUJUAN PENELITIAN …………………………………

1.4 HIPOTESIS PENELITIAN ………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………….

BAB III. BAHAN DAN METODE KERJA …………………………

BAB IV HASIL DAN ANALISIS/ PEMBAHASAN ……………….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..

3

Page 4: laporan kompos

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu/berkembangnya zaman. Semakin

banyak pula kebutuhan yang mendesak khususnya bagi orang-orang kecil

yang hidup sebagai petani. Banyak diantara mereka yang tidak mampu

membeli pupuk kimia yang harganya cukup mahal. Umtuk itu, mereka dapat

memanfaatkan tanaman/tumbuhan untuj dijadikan sebuah pupuk kompos.

Selain itu jika kita lihat dibanyak TPA/TPS ditempat pembuangan

sampah masih banyak terlihat sampah-sampah organik yang telah tecampur

dengan dengan sampah-sampah lainnya. Sampah-sampah tersebut sayangnya

dapat dikumpulkan dan dimanfaatkan sebelum terkena/tercampur dengan

limbah lainnya. Banyak dari sampah organic itu berasal dari limbah rumah

tangga dan intensitasnya lumayan banyak. Lalu mengapa sampah-sampah

organic yang bisa diolah tersebut hanya dibuang ?

Sedangkan pengolahan sampah organic itu cukup mudah dan tidak

memerlukan banyak uang. Selain itu pupuk hasil pengolahan sampah itu bisa

digunakan untuk menyuburkan tanah. Dengan itu kami mencoba membuat

pupuk kompos dengan sampah organik.

2. Rumusan Masalah

Disuatu tempat pembuatan kompos. Banyak sekali cara yang

digunakan baik dengan cara terowongan udara, gundukan tanah, system

tumpukan jerami dan lain sebagainya.

Akan tetapi waktu atau hasilnya ( sampah organic menjadi kompos )

akan berbeda-beda. Ada yang hanya 4 hari, 2 minggu bahkan samapai 3 bulan

baru menjadi kompos. Apa sajakah yang menjadikan cara pembuatan pupuk

kompos menjadi singkat atau lama dalam proses pembuatannya ? Adakah

factor luar yang mempengaruhi proses pengomposan ? Apakah kelembaban

udara dapat mempengaruhi lamanya pengomposan ? Cara manakah yang lebih

cepat ? Kompos yang bagaimanakah yang baik untuk kesuburan tanah ?

Adakah perbedaan antara kompos biasa dengan yang menggunakan EM4 ?

4

Page 5: laporan kompos

3. Tujuan Penelitian

Penelitian/pembahasan kompos ini bertujuan untuk memberikan

pengetahuan tentang cara pembuatn kompos serta mengkampanyekan kegiatan

go green dengan kompos, karena sebagian besar sawah di Indonesia ini sudah

tercemar dengan bahan pupuk kimia yang dapat merusak tanah.

Ikut melestarikan lingkunagan tempat hidup kita, agar terjaga baik dan

untuk ikut mengurangi banyaknya sampah organic karena sampah organic

yang terbuang dan terkena limbah lain bisa menimbulkan bakteri/virus yang

dapat membahayakan kelangsungan hidup/kesehatan manusia jika berangsur

terus-menerus.

4. Hipotesis Penelitian

Menurut kami dalam proses pembuatan kompos membutuhkan

wadah/tempat yang fleksibel yaitu yang memiliki ventilasi udara agar proses

pengomposan sempurna. Selain itu kelembaban udara harus tinggi agar

pertumbuhan bakteri pembusuk tingi. Jangan sampai terkena cahaya matahari

langsung, karena dapat mengganggu proses pembusukan.

Bahan-bahan yang digunakan bisa beragam, karena jika per bahan

dibedakan, maka akan memakan tempat dan biaya yang lebih.

Penggunaan EM “effective Mikroorganisme “ bisa juga sebagai

boomerang, karena jika terlalu banyak maka keseimbangan komponen

pembusukan akan kurang sesuai dan malah menjadikan kompos yang kurang

baik. Sebaliknya jika penggunaan EM4 itu secara benar maka hasilnya akan

lebih cepat dan baik.

5

Page 6: laporan kompos

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tia M,2006.Ilmu Pengetahuan Alam untuk MAK,Ciracas

Jakarta.Penerbit Erlangga.

http://isroi.wordpress.com/2008/02/2...n-pupuk-kimia/

http://petanidesa.wordpress.com/2007...roorganism-em/

6

Page 7: laporan kompos

BAB III

BAHAN DAN METODE KERJA

A. Membuat pupuk Effektif Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah organic yang dibuat melalui proses fermentasi

menggunakan bakteri ( microorganisme ). Sampah organic dengan proses EM dapat

menjadi pupuk organic yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Berikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :

Pembuatan bakteri penghancur ( EM ),

Bahan-bahan :

- Susu sapi atau susu kambing murni

- Isi usus ( ayam/kambing ), yang dibutuhkan adalah bakteri didalam usus.

- Seperempat kilogram terasi ( terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan )+ 1

kg gula pasir + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih

Alat-alat yang diperlukan :

- panic, kompor dan belender/ parutan untukmenghaluskan nanas

●Cara pembuatan :

- Trasi, gula pasir, bekatul, nanas ( yang sudah dihaluskan ), dimasak agar

bakteri lain yang tidak digunakan mati

- Setelah mendidih hasil adonan didinginkan.

- Tambahkan susu, isi usus ayam

- Ditutup rapat. Stelah 12jam timbul gelembung-gelembung.

- Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi, karena kemampuan bakteri sudah

berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses

bakteri.

7

Page 8: laporan kompos

●Cara pembiakan bakteri

Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM$ yang dibeli ditoko dapat

dikembangkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik untuk luas lahan yang

dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri Em4 adalah sebagai berikut :

Bahan dan Komposisi :

- 1 literbakteri

- 3 kg bekatul

- ¼ kg gula merah

- ¼ kg terasi

- 5 liter air

Alat dan Sarana :

- Pengaduk

- panic pemasak air

- botol penyimpanan

- saringan ( dari kain atau kawat kasa )

Cara pembiakan

Panaskan 5 liter air sampai mendidih.

Masukan terasi, bekatul dan tetes gula lalu aduk hingga rata.

Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin ( karena kalau tidak betul-

betul dingin akan membunuh bakteri yang akan dikembangkan.

Masukan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.

Pada hari ke tiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari

kurang lebih 10 menit.

Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemuduan disimpan

dalam botol yang terbuka atau jangan ditutup terlalu rapat ( agar bakteri mendapat

udara dari oksigen )

Selanjutnya, boto-botol bakteri tersebut sudah dapat digunakan untuk membuat

kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang

diuraikan dibawah ini.

Catatan : Ampas hasil saringan dapat untuk membiakan lagi dengan menyiapkan air

kurang lebih 1 liter dan menambah air matang dan gula

8

Page 9: laporan kompos

B. CARA MEMBUAT PUPUK HIJAU ORGANIK

Pupuk hijau : adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah

yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan komposisi :

200 kg hijau daun atau sampah daun

10 kg dedak halus

¼ kg gula pasir atau gula merah

¼ liter bakteri

200 liter air secukupnya

Cara Pembuatan

Hiujau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.

Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.

Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.

Masukan bakteri kedalam air. Campurkan dengan cairan gula merah, aduk hinga

merata.

Cairan bakteri dan gula disiramkan pada ca,puran hijau daun/sampah+bekatul. Aduka

sampai rata, kemudian digundukan hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.

Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

9

Page 10: laporan kompos

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS / PEMBAHASAN

Laporan hasil pengamatan pembuatan pupuk kompos sederhana selama 2

minggu( 14 hari ). Laporan ini hanya sebatas pengamatan visual dari perubahan

bentuk, warna, bau, dan suhu yang tidak menggunakan alat ukur, jadi dalam

keakuratan hasilnya belum mencapai 100 %, serta belum sedetail yang diharapkan.

Berikut data-data yang kami buat :

A. Pengamatan Pertumbuhan Bakteri

Hari ke Tanggal Hasil Pengamatan

1 23 Januari 2011 Proses pembuatan bakteri, sampai 2-4 jam setelah

pembuatan belum terlihat perbedaan yang signifikan

dari sebelumnya.

2 24 Januari 2011 ( Perkiraan bakteri sudah jadi ) Bau masih menyengat

dan tidak enak, belum terbentuk gelembung udara dan

bakteri

3 25 januari 2011 Bakteri/bahan sudah mulai bercampur dan sudah

terbentuk sedikit gelembung udara, namun masih

berair.

4 26 Januari 2011 Bakteri sudah mulai terbentuk walaupun

5 27 januari 2011 Bakteri yang terbentuk banyak dan siap digunakan,

tetapi agak lengket.

Pencampuran bekatul,nanas, terasi dan gula pasir Pemasakan Campuran

10

Page 11: laporan kompos

Pemasukan susu murni

Bakteri yang telah tumbuh

B. Pengamatan Pembuatan Kompos

Dalam pembuatan kompos ini, kami melakukan eksperimen dengan menggunakan 2

media yang berbeda, berikut datanya :

1

A B

1. dibuat dengan menggunakan media

yang ditutup plastic

1. Dibuat dengan menggunakan media

ember plastik dan ditutup rapat

2. Terdapat banyak ventilasi 2. Tidak terdapat ventilasi udara

3. Bahan-bahan yang digunakan diambil

dari sampah organic dari sungai dan

bermacam-macam

3. Bahan yang digunakan sejenis, yaitu

4. Bahan-bahan tidak dipotong-potong

dan jumlahnya cukup banyak

4. bahannya dipotong kecil-kecil dan

sedikit jumlahnya

5.Terdapat batang-batang daun yang

keras

5. Daunnya lunak dan mudah membusuk

Media A Media B

11

Page 12: laporan kompos

2

Kompos A

Hari ke Hasil Pengamatan

1 Hari pertama setelah pembuatan sampah masih belum ada

pembusukan, suhu sudah sedikit panas, warna kompos

masih hijau, bau masih bau sampah

6 Hari ke enam ini, sudah panas sekali, sudah ada

pembusukan namun belum sempurna, ada penambahaqn

EM yang beli dari toko( bukan yang di buat sendiri)

9 Hari ke Sembilan, pembusukan masih belum merata, kira

kira baru 60-75 %, sudah tidak terlalu bau sampah, proses

pembusukan semakin cepat, namun kelembapan masih

tinggi

Bentuk kompos setelah 9 hari

12

Page 13: laporan kompos

Kompos B

Hari ke Hasil Pengamatan

1 Belum ada tanda pembusukan

6 Pembusukan lambat dan proses pengomposan belum

terjadi, di tambah EM 4

9 Sudah berwarna coklat, kelembapan masih tinggi

Bentuk kompos setelah 9 hari

PEMBAHASAN

A. Pembuatan bakteri

Berdasarkan data hasil pengamatan, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam

pembuatan bakteri ini memerlukan langkah yang benar-benar sesuai. Jadi komposisi

bahan pembuatan bakteri harus baik dan restangnya jangan sampai berlebihan. Jika

ada yang berlebihan maka hasilnya akan kurang maksimal.

Dari hasil eksperimen, kami menemukan beberapa masalah yaitu :

1. Dalam buku referensi kami, waktu pembuatan ½ hari. Namun

dalam eksperimen kami membutuhkan 5 hari untuk proses

pembuatan bakteri.

13

Page 14: laporan kompos

2. Pertumbuhan bakteri lambat, selain itu setelah 5 hari bakteri timbul

belatung.

Pembahasan Eksperimen

1. Penggunaan air yang terlalu banyak dan berlebihan menyebabkan

pertumbuhan bakteri yang lambat, karena media yang kurang

memadaiserta rasio perbandingannya kurang sekali.

2. Dalam proses pembuatan, terutama saat pemasakan media tumbuh

bakteri yaitu larutan nanas, trasi dan bekatul. Jangan sampai

hangus, karena nantinya media yang tercipta kurang sempurna.

3. Susu yang dipalai harus murni, jangan memakai susu yang basi,

karena susu yang basi menyebabkan bakteri yang dihasilkan sedikit

serta kemungkinan bakteri yang tumbuh lebih besar.

4. Dalam proses fermentasinya, wadah harus ditutup rapat agar tidak

ada lalat atau serangga lain yang dapat mengganggu proses

fermentasi.

B. Pembahasan kompos

Berdasarkan data hasil pengamatn, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam

pembuatan kompos ini kami belum 100% berhasil, ±60 %, karena selain hasilnya

dalam 9 hari itu, belum cukup memuaskan karena kompos masih terasa lembab dan

masih berair. Masalah-masalah yang muncul dalam pembuatan kompos ini:

1. Walaupun sudah 9 hari namun pembusukan masih belum

sempurna.

2. Tempat kurang sesuai

3. Cuaca yang tidak menentu

Pembahasan Eksperimen

1. Kompos dari bahan yang berbeda juga membutuhkan perlakuan

yang berbeda. Jika bahan itu lunak dan mudah membusuk, maka

kelembaban diminimalkan dan kadar pembusukan agar kering. Jadi

14

Page 15: laporan kompos

dalam proses pembusukannya bisa sempurna. Jika bahan itu dari

organic dan berbatang keras, maka kelembaban dijaga agar tinggi.

2. Luas permukaan bahan

Jika bahan

Jika permukaan bahan agak lebar maka pembusukan akan

kurang sempurna

3. Penggunaan bakteri EM4

Penggunaan bakteri terbukti mempercepat proses pembusukan

serta akan meminimlkan bau yang timbul.

4. Media pembuatan kompos harus disesuaikan dulu dengan bahan

seperti palu yang dapat menyerap air atau tabung yang ada

ventilasinya atau tidak.

5. Jenis bahan

Dalam pembuatan kompos sebenarnya menggunakan bahan

yang sejenis, harus pembusukan dan pengampasan akan lebih

sempurna serta merata.

15

Page 16: laporan kompos

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam pembuatan kompos ini memang memerlikan banyak percobaan untuk

bahan-bahan yang berbeda, karena bahan yang berbeda memiliki perlakuan yang

berbeda pula, ini berkaitan dengan tingkat kelembapan serta pembusukan yang terjadi

Untuk mempercepat pembusukan memang di perlukan EM 4, dan dalam

pembuatanya juga di perlukan banyak ke hati-hatian, karena jika salah sedikit saja

maka hasilnya akan jelek

Saran :

Lebih banyak referensi tentang cara pembuatan kompos, di coba untuk

berbagai bahan, cari yang cocok dan praktekkan dengan benar

Dalam pembuatan bakteri butuh strerilisasi yang dijaga, agar kuman dan

bakteri tidak menyebar kemana-mana, dan tidak menimbulkan dampak negatif

16

Page 17: laporan kompos

LAMPIRAN

17