laporan praktikum kompos

28
1.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sampah adalah bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, ruamh penginapan, hotel, rumah makan, industri, atau aktivitas manusia lainnya. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai. Sampah juga merupakan bagian terintim dari diri manusia yang hingga saat ini masalahnya selalu menarik untuk dibicarakan tetapi menakutkan untuk dijamah. Berawal dari keberadaan sampah tersebut maka estetika akan berkurang nilainya jika sampah dibiarkan ada dimana-mana. Semua riset mengatakan bahwa pertambahan jumlah sampah sama dengan pertambahan jumlah penduduk sehingga, semakin banyak penduduk yang menghuni bumi maka jumlah sampah juga akan semakin bertambah. Kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan teratur perlu terus ditumbuhkan, salah satunya dalam penanganan sampah dari skala rumah tangga karena sampah juga merupakan bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengelola sampah perlu upaya yang dimulai secara individual di setiap rumah. Untuk menjaga lingkungan bersih bebas dari sampah salah satu solusinya mengubah kebiasaan membuang sampah untuk mengolah sampah menjadi

Upload: ervansyahds

Post on 08-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan kompos

TRANSCRIPT

PendahuluanLatar BelakangSampah adalah bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, ruamh penginapan, hotel, rumah makan, industri, atau aktivitas manusia lainnya. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai. Sampah juga merupakan bagian terintim dari diri manusia yang hingga saat ini masalahnya selalu menarik untuk dibicarakan tetapi menakutkan untuk dijamah. Berawal dari keberadaan sampah tersebut maka estetika akan berkurang nilainya jika sampah dibiarkan ada dimana-mana. Semua riset mengatakan bahwa pertambahan jumlah sampah sama dengan pertambahan jumlah penduduk sehingga, semakin banyak penduduk yang menghuni bumi maka jumlah sampah juga akan semakin bertambah.Kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan teratur perlu terus ditumbuhkan, salah satunya dalam penanganan sampah dari skala rumah tangga karena sampah juga merupakan bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengelola sampah perlu upaya yang dimulai secara individual di setiap rumah. Untuk menjaga lingkungan bersih bebas dari sampah salah satu solusinya mengubah kebiasaan membuang sampah untuk mengolah sampah menjadi kompos dimulai dari sampah rumah tangga. Karena sebagiansampah yang dihasilkan merupakan sampah organik (sampah basah), yaitu mencapai 60-70% dari total volume sampah, yang berasal dari dapur dan halaman. Sampah organik ini, jika pengelolaannya tidak secara benar maka akan memberikan bau busuk (H2S dan FeS) dan akan menjadi sumber lalat, bahkan dapat menjadi sumber lebih dari 25 jenis penyakit.Sampah organik yang masih mentah, apabila diberikan secara langsung ke dalam tanah, justru akan berdampak menurunkan ketersediaan hara tanah, disebabkan sampah organik langsung akan disantap oleh mikroba. Populasi mikroba yang tinggi, justru akan memerlukan hara untuk tumbuh dan berkembang, dan hara tadi diambil dari tanah yang seyogyanya digunakan oleh tanaman, sehingga mikroba dan tanaman saling bersaing merebutkan hara yang ada. Berdasarkan keadaan tersebut, justru akan terjadi gejala kekurangan hara nitrogen (N) yang sering ditunjukan oleh daun berwarna kekuning-kuningan (clorosis).Alam memiliki andil besar dalam pengolahan sampah secara otomatis terutama sampah organik. Akan tetapi kerja keras alam dalam pengolahan sampah secara natural sangat tidak berimbang dibanding berjuta ton volume sampah yang diproduksi. Selain itu sampah tidak selalu harus dibuang karena dengan sedikit kreatifitas dan kerja keras manusia, sampah yang tidak layak pakai dapat berubah menjadi barang kaya manfaat. Beragam jenis sampah, terutama sampah organik dapat dengan mudah dan sederhana diaplikasikan menjadi bahan olahan1.1 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui apa itu pupuk organik serta mempelajari komposisi dan cara yang terbaik dalam membuat pupuk organik.

Tinjauan PustakaPupuk OrganikPupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik akan banyak memberikan keuntungan karena bahan dasar pupuk organik berasal dari limbah pertanian, seperti: jerami, dan sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, belotong, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya. Sedangkan kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, dan babi. Disamping itu, dengan berkembangnya permukiman, perkotaan dan industri maka bahan dasar kompos makin beraneka. Bahan yang banyak dimanfaatkan antara lain: tinja, limbah cair, sampah kota dan permukiman. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya. Pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu meningkatkan kelembapan tanah dan memperbaiki pengatusan dakhil. Nitrogen dan unsur hara lain yang dikandung oleh pupuk organik dilepaskan secara perlahan-lahan. Penggunaan secara berkesinambungan akan banyak membantu dalam membangun kesuburan tanah, terutama apabila dilaksanakan dalam waktu yang nisbi panjang. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kandungan bahan organik di dalam tanah perlu dipertahankan agar jumlahnya tidak sampai dibawah 2%. Selain penambahan pupuk organik, bahan organik didalam tanah dapat dipertahankan melalui cara cara sebagai berikut: a. Terapkan rotasi tanaman dengan menyertakan jenis kacang kacangan dalam pergiliran tanaman. b. Sedapat mungkin mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah.c. Atasi erosi yang dapat menghanyutkan bahan organik tanah. d. Tanaman penutup tanah (cover crop). Cara ini lazim dilakukan di perkebunan kelapa sawit dan karet. e. Minimalisasi pengolahan tanah, yakni mengolah tanah seperlunya saja. Karakteristik umum yang dimiliki pupuk organik, ialah: kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi, penyediaan hara terjadi secara lambat, menyediakan hara dalam jumlah terbatas. Manfaat dari pupuk organik adalah a. Meningkatnya produktivitas lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian. b. Semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik c. Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alamd. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia e. Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah f. Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman g. Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan h. Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman i. Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah j. Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah k. Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak l. Pupuk organik mampu menyediakan unsur makro dan mikro. m. Memperbaiki granulasi tanah berpasir hingga padat sehingga dapat meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. n. Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. o. Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. p. Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatnya pH tanah. q. Penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air. Keunggulan pupuk organik di sini adalah 1. Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir 2. Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan 3. Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air untuk kondisi tanah liat. 4. Menurunkan tingkat kekerasan lapisan permukaan tanah 5. Mengandung unsur hara makro mikro yang lengkap 6. Aman (ramah lingkungan) 7. Efektif dan ekonomis (murah / mudah di dapat) 8. Menghilangkan rasidu kimia 9. Aplikasi yang mudah (bisa di aplikasikan sebelum atau sesudah masa tanam). Kelemahan pupuk organik adalah1. Diperlukannya dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari suatu pertanaman. 2. Hara yang dikandung untuk bahan yang sejenis sangat bervariasi. 3. Bersifat ruah (bulky), baik dalam pengangkutan dan penggunaannya dilapangan. 4. Kemungkinan akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang. Apabila pemurnian pada saat proses pembuatan pupuk organik tidak cukup baik, maka limbah cair dan komponen padat yang berasal dari limbah perkotaan dan bahan organik lainnya mempunyai potensi yang tinggi dalam meracuni kesehatan manusia. Logam berat dan senyawa lain yang dikandung limbah industri dan limbah permukiman merupakan sumber potensial senyawa beracun yang kemungkinan terakumulasi di dalam tanah dan diserap oleh tanaman, dimakan oleh ternak dan akhirnya oleh manusia. Pupuk organik kemungkinan juga membawa bibit penyakit yang mempengaruhi tanaman, ternak dan manusia. Kendala ini kemungkinan besar dapat diatasi. Untuk memecahkan masalah ini diperlukan penelitian sebagai komponen penting dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik. Setelah memperhatikan gatra positif dan negative dari penggunaan bahan organik, yang terpenting sekarang bagaiman cara mengubah orientasi petani yang telah terbiasa menggunakan pupuk kimia kembali membiasakan mengggunakan pupuk organik. Pengertian yang harus diberikan bahwa bahan organik mengandung lebih banyak unsur hara sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Menurut Rachman, (2002) jenis - jenis pupuk organik adalah :A. KomposKompos adalah hasil pembusukan sisa sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos sangat ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N rasio). Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibandingkan dengan bahan ber-C/N rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12 15. Bahan kompos, seperti sekam, jerami padi, batang jagung, dan serbuk gergaji, memiliki C/N rasio antara 50 100. Daun segar memiliki C/N rasio 10 12. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga menjadi 12-15. Tahapan proses pembuatan kompos sebagai berikut: - Karbohidrat, protein, dan lilin (bahan dengan C/N rasio tinggi) diurai menjadi senyawa sederhana seperti NH3, CO2, H2, dan H2O. pada tahap ini, mikro organisme pengurai menyerap unsur hara dari lingkungan sekitarnya untuk pertumbuhannya. - Setelah perombakan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati. Konsekuensinya, unsur hara penyusun tubuh mikro organisme akan dilepaskan. Pada tahap ini C/N rasio menjadi lebih rendah karena banyak karbon yang berubah menjadi CO2 dan menguap ke udara. Namun, bertolak belakang dengan karbon, kandungan nitrogennya justru berlimpah. - Jika C/N rasio telah mencapai angka 12 20 berarti unsur hara yang terikat pada humus telah dilepaskan melalui proses mineralisasi sehingga dapat digunakan oleh tanaman. Pernyataan proses di atas dapat menjawab pertanyaan mengapa tanaman justru tampak seperti kekurangan unsur hara setelah diberikan kompos yang belum terurai sempurna. Sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai sempurna terpaksa digunakan. Kandungan unsur hara kompos sebagai berikut: Nitrogen 0,1 0,6% Fosfor 0,1 0,4% Kalium 0,8 1,5% Kalsium 0,8 1,5% Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak. Kompos memiliki banyak manfaat bagi tanaman yaitu: meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen ( rasa, nilai gizi dan jumlah panen), menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan/seranggan penyakit pada tanaman, meningkatkan retensi/ketersedian hara didalam tanah. Adapula manfaat kompos dalam bidang ekonomi, yaitu: menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi ukuran/volume limbah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya. Sedangkan manfaat dalam aspek lingkungan sebagai berikut: mengurangi usaha polusi udara karena pembakaran limbah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.B. Pupuk Kandang Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain. Sebelum digunakan pupuk kandang perlu mengalami proses penguraian. Dengan demikian, kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N rasio. Pupuk kandang yang banyak mengandung jerami memiliki C/N rasio yang tinggi sehingga mikroorganisme memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan proses penguraiannya. Contoh pupuk kandang yang banyak mengandung jerami, antaralain: pupuk kandang dari sapi, kerbau, atau babi. Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguraiannya berlangsung cepat sehingga terbentuk panas, misalnya pupuk kandang dari kuda, kambing, domba, ayam. Sedangkan pupuk dingin terjadi sebaliknya, C/N rasio yang tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan tidak menimbulkan panas, misalnya pada sapi, kerbau, dan babi. Ciri ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yakni berwarna kehitaman, cukup kering, tidak mengandung dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relative stabil. Efek kelebihan pupuk kandang akan menimbulkan pencemaran nitrat (NO3-) dan ammonia (NH3+) sehingga menyebabkan eutrofikasi (eutropication). Di samping itu sering pula tidak tersedia bagi tanaman, karena diserap oleh mikroorganisme untuk kebutuhan hidupnya. Keuntungan pemakaian pupuk kandang antara lain: 1. Dapat memperbaiki kesuburan fisika tanah melalui perubahan struktur dan permeabilitas tanah. 2. Dapat memperbaiki kesuburan kimia tanah karena mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, dan Cl. 3. Dapat meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah yang berarti meningkatkan kesuburan biologis. 4. Dalam pelapukannya sering mengeluarkan hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman, seperti: auxin, gibberellin dan cytokinin.C. Pupuk Hijau Pupuk hijau adalah bagian dari tanaman yang masih hidup dan diberikan pada tanaman. Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:a. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air b. Mencegah adanya erosi c. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero. d. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk anorganik. Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu: tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempat, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari. D. Pupuk SeresahPupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). E. Pupuk CairPupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti: pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah di manfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.2.2 Proses DekomposisiReaksi dekomposisi adalah jenis reaksi kimia dimana senyawa dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari sintesis kimia, di mana unsur-unsur atau senyawa yang relatif sederhana bergabung untuk menghasilkan satu yang lebih kompleks. Karena reaksi dekomposisi melibatkan pemecahan ikatan kimia, memerlukan penambahan energi; ini mungkin berasal dari panas, arus listrik atau sumber lainnya. Kadang-kadang, katalis akan mempercepat reaksi atau membiarkannya berlangsung pada suhu yang lebih rendah (Budisma, 2014).1.1.1 Dekomposisi Secara AerobDekomposisi anaerobik merupakan proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen. Senyawa organik menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme, yang kemudian dikonversi menjadi materi teroksidasi, sel baru, energi dan gas-gas sebagai produk akhir seperti metan dan karbondioksida. (Azwarali, 2012).1.1.2 Dekomposisi secara AnaerobDekomposisi secara anaerobik merupakan modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan organik tanpa kehadiran oksigen (Hampa Udara). Proses ini merupakan proses yang tinggi dan tidak terjadi fluktuasi temperatur seperti yang terjadi pada pengomposan secara anaerobik. Namun, pada proses anaerobik perlu tambahan panas dari luar sebesar 30 C (Azwarali, 2012).1. Karakteristik Bahan KomposSelain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik, kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Kompos juga membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid.Secara kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya. Kapasitas tukar kation berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman.Secara biologi, pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme tanah untuk berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya. Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman.Pupuk kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum yaitu baunya sama dengan tanah, tidak berbau busuk, warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti tanah, jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih tidak berubah warna, jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma. (Anonymous, 2014).

Bahan dan MetodeWaktu dan TempatPraktikum pembuatan kompos ini dilakukan pada 28 Maret 2015 sampai 2 Mei 2015 di green house kebun percobaan ngijo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Alat dan BahanAlat :1. Pisau: Sebagai alat pemotong / pencacah2. Kantong plastik: Sebagai tempat dari bahan pupuk.3. Batu: Untuk membantu menumbuk / menghaluskan bahan.4. Kotak Kayu: Sebagai tempat menyimpan saat proses dekomposisi. 5. EM4: Sebagai pembantu dekomposer.Bahan :1. Sampah Sayuran dari pasar.2. Kotoran Sapi.3. Daun paitan yang sudah dicacah.Cara KerjaPertama tama siapkan alat dan bahan, setelah semua bahan dan alat yang dibutuhkan sudah siap awali dengan mecacah daun paitan yang sudah disiapkan sebanyak kurang lebih 5kg. Setelah daun paitan tercacah kemudian dilanjutkan dengan mencacah atau menghaluskan sampah pasar yang sudah ada dengan berat kurang lebih 5 Kg, sampah dihaluskan dengan bantuan batu atau alat bantu tumbuk. Setelah semua bahan halus dilanjutkan dengan mencapurkan kedua bahan yang sudah ada tadi dengan kotoran sapi kemudian diberikan cairan EM4 kemudian aduk lagi secara merata, proses pengadukan ini harus benar benar merata agar kematangan kompos merata. Setelah dicampur masukkan campuran bahan tadi kedalam kantong plastik sebagai perlakuan anaerob sehingga tertutup atau kedap udara. Setelah dimasukkan kedalam kantong plastik masukkan kantong yang sudah diisi bahan tadi kedalam kotak kayu yang sudah disiapkan. Hitung dan catat suhu pada kompos tiap 7 hari sekali untuk mengetahui kenaikan ataupun penurunan suhu pada kompos.

Hasil Dan PembahasanHasila. Pupuk AerobMingguSuhu Kompos ()

127

226

327

427

527

b. Pupuk AnaerobMingguSuhu Kompos()

128

226

326

424

524

c. Grafik Perbandingan Aerob dan Anaerob

PembahasanDari hasil praktikum yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa suhu kompos pada tiap minggu berubah, hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti ruangan green house yang terlalu panas, kandungan bahan dan juga kandungan yang ada di dalam bahan penyusun kompos. Menurut Edi, (2010) ada banyak hal yang mempengaruhi proses dekomposisi dari kompos beberapa hal tersebut adalah panas dihasilkan dari aktivitas (fermentasi) mikroba (yang menghasilkan energi berupa kalor/panas). Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur, semakin banyak konsumsi oksigen dan semakin cepat pula proses dekomposisi. Temperatur yang berkisar antara 30-60oC menunjukkan aktivitas pengomposan yang cepat. Dengan suhu paling rendah pada anaerob masih dikisaran 24 C dan pada aerob suhu konstan selama 3 minggu terakhir pada 27C. Suhu pada pupuk anaerob walaupun disimpan pada wadah yang tertutup tetapi masih lebih rendah daripada aerob, hal ini dipengaruhi oleh kandungan air yang ada di dalam kantong plastik tempat penyimpan pupuk. Karena pada saat melakukan penumbukan pada sisa sisa sayuran masih ada yang berair.

KesimpulanUpaya menjaga lingkungan sehat bebas dimasalah sampah dimulai dengan mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengolah sampah menjadi kompos. Mengolah sampah organik kompos merupakan proses alami yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada didalam sampah. Tidak semua sampah organik bisa diolah menjadi kompos, penting dilakukan tahapan pemisahan sampah organik supaya dihindari dari sisa daging, tulang, duri-duri ikan, produk-produk yang berasal dari susu, sisa makanan berlemak, agar diperoleh hasil olahan kompos kualitas baik yang tidak berbau. Serta pentingnya memperhatikan faktor yang mempengaruhi pembentukan kompos seperti suhu serta kelembapannya.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2014. Jenis-Jenis Pupuk Kompos. http://alamtani.com/pupuk-kompos.html.Azwarali. 2012. Proses Dekomposisi Aerob dan Anaerob. https://azwarali.wordpress.com/2012/08/24/proses-dekomposisi-anaerob/Budisma. 2014. Pengertian Reaksi dekomposisi dan Contoh Reaksi dekomposisi. http://budisma.net/2014/12/pengertian-reaksi-dekomposisi-dan-contoh-reaksi-dekomposisi.html.Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. JakartaWarsidi, Edi. 2010. Mengolah Sampah Menjadi Kompos. Jakarta: 2010.

LAMPIRAN