makalah interna

7
KLASIFIKASI IBD (Inflammatory Bowel Disease) adalah perdarangan pada dinding mukosa usus. Hal ini dibagi dua yakni UC (ulcerative colitis) dan chron disease. Perdarangan yang terlibat dapat mulai dari dinding mukosa mulut hingga ke anus (pada UC) dan bisa hanya pada usus besar saja (chron disease). Diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Diversion Colitis atau Radang usus besar adalah peradangan yang terbentuk pada bagian bawah usus besar setelah saluran kotoran di atas bagian ini telah dialihkan dengan cara operasi. 2. Behcet’s Disease, yang dahulu disebut dengan sindrom Behcet adalah kondisi multisistem dengan serangkaian manifestasi, antara lain ulserasi oral, atritis, penyakit kardiovaskuler, trombositopenia, ruam-ruam kulit serta penyakit neurologi. 3. Collagenous colitis merupakan subtipe dari microscopic colitis, merupakan peradangan dari usus besar, dan bagian terakhir dari saluran pencernaan yang berakhir pada rektum dan anus.

Upload: debazto

Post on 09-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah ilmu penyakit dalam

TRANSCRIPT

KLASIFIKASIIBD (Inflammatory Bowel Disease) adalah perdarangan pada dinding mukosa usus. Hal ini dibagi dua yakni UC (ulcerative colitis) dan chron disease. Perdarangan yang terlibat dapat mulai dari dinding mukosa mulut hingga ke anus (pada UC) dan bisa hanya pada usus besar saja (chron disease). Diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Diversion Colitis atau Radang usus besar adalah peradangan yang terbentuk pada bagian bawah usus besar setelah saluran kotoran di atas bagian ini telah dialihkan dengan cara operasi.2. Behcets Disease, yang dahulu disebut dengan sindrom Behcet adalah kondisi multisistem dengan serangkaian manifestasi, antara lain ulserasi oral, atritis, penyakit kardiovaskuler, trombositopenia, ruam-ruam kulit serta penyakit neurologi.3. Collagenous colitis merupakan subtipe dari microscopic colitis, merupakan peradangan dari usus besar, dan bagian terakhir dari saluran pencernaan yang berakhir pada rektum dan anus.4. Lymphocytic kolitis, subtipe dari microscopic colitis, adalah suatu kondisi langka yang ditandai dengan diare berair kronis tidak berdarah. Kolonoskopi normal tetapi biopsi mukosa mengungkapkan akumulasi limfosit didalam epitel usus besar dan jaringan ikat (lamina propria).5. Ischemic colitis merupakan kondisi di mana bagian dari usus besar menjadi meradang dan luka. Hal tersebut merupakan kondisi hasil masalah dari gangguan pada usus besar. Gangguan pada usus besar dapat berkontribusi untuk daerah peradangan usus besar dan dalam kasus tertentu dapat terjadi kerusakan usus ireversibel.

PENATALAKSANAANTujuan terapi pada IBD adalah mengurangi proses inflamasi, mencegah komplikasi dan mencegah relaps atau perburukan penyakit, memeperbaiki status nutrisi dan kualitas hidup. Konsultasi ke bagian Gizi dilakukan karena gagal tumbuh sering terjadi pada penderita IBD. Tujuan dari dukungan nutrisi adalah pemulihan hemostasis metabolisme dengan koreksi defisit nutrien dan mengganti ongoing losses; kecukupan energi, protein dan mineral untuk keseimbangan positif nitrogen dan penyembuhan. Sampai saat belum diketahui zat makanan tertentu yang menyebabkan aktivasi IBD. Pemberian nutrisi enteral mungkin mempengaruhi proses inflamasi pada Penyakit Crohn, tetapi tidak mempunyai penranan dalam proses inflamasi pada Kolitis Ulserativa.A. Terapi MedikamentosaMedikamentosa yang digunakan untuk induksi remisi, mempertahankan remisi, mencegah dan mengurangi relaps adalah:1. Aminosalisilat (ASA), terutama untuk mempertahankan remisi. Dosis tinggi digunakan untuk induksi remisi. Sulfasalasin, dosis 30-50 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis, dapat ditingkatkan sampai 75 mg/kg Mesalamin, dosis 30-50 mg/kg/hari dalam2-4 dosis (maksimal 3,2g/hari) Olsalazin, dosis 30 mg/kg/hari dalam 2 dosis2. Kortikosteroid, untuk induksi remisi. Tidak berperan dalam mempertahankan remisi. Prednison, dosis: 1-2 mg/kg/hari dosis tunggal atau dosis terbagi Metilprednisolon, dosis: 2 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis3. Imunomodulator, digunakan untuk induksi dan mempertahankan remisi. Azathioprine, dosis: 2-2,5 mg/kg/hari dosis tunggal 6-Mercatopurin, dosis: 1,5 mg/kg/hari dosis tunggal4. Anti-tumor necrosis factor untuk induksi remisi infliximab merupakan antibodi monoklonal anti-TNF-alfa. Infliximab, dosis: 5 mg/kg dilarutkan dengan 250 ml NaCl fisiologis secara intravena. Infliximab dosis tunggal untuk Penyakit Crohn derajat moderat-berat atau pada fistula dengan dosis 5mg/kg dalam 2 jam 3 kali pada minggu 0, 2, dan 6, sering diikuti pemberian setiap 8 minggu. Data penggunaan infliximab pada Kolitis Ulserativa tidak sebaik pada Penyakit Crohn.5. Antibiotika Metronidazole, dosis: 30-50 mg/kg/hari dalam 3 dosis. Metronidazole diberikan pada kelainan perianal Penyakit CrohnTerapi medikamentosa pada Kolitis Ulserativa tergantung dari derajat berat dan luasnya inflamasi. Tujuan terapi medikamentosa adalah untuk mengendalikan proses inflamasi, menghilangkan gejala klinis, mencegah komplikasi, dan mencegah relaps, serta mempersiapkan untuk tindakan bedah karena 20% penderita akan mengalami tindakan bedah. Luasnya inflamasi terbagi menjadi 2 tipe yaitu: Tipe distal, inflamasi terbatas pada kolon dibawah fleksura llienalis dan dapat dicapai dengan terapi topikal Tipe ekstensif, inflamasi meluas kearah proksimal dari fleksura lienalis dan memerlukan terapi sistemikB.Terapi BedahPendekatan terapi bedah pada IBD tergantung dari jenis dan berat penyakit. Tujuan terapi bedah pada Kolitis Ulserativa dan Penyakit Crohn berbeda. Karena kelainan Kolitis Ulserativa terbatas pada kolon, maka total kolektomi merupakan terapi definitif. Akan tetapi, pada Penyakit Crohn dimana kelainan traktus gastrointestinal dapat terjadi mulai dari mulut sampai anus, saat ini belum ada terapi bedah definitif.Indikasi bedah Penyakit Crohn adalah:Obstruksi traktus gastrointestinal, Fistula, Abses, Perdarahan yang tidak terkontrol, Megakolon toksik, Perforasi, Penyakit fulminan yang tidak responsif terhadap terapi medikamentosa, Gagal tumbuh dengan kelainan mukosa traktus gastrointestinal yang terbatas (localized disease).Indikasi bedah untuk Kolitis Ulserativa adalah:Megakolon toksik, Perdarahan yang masif/tidak terkontrol, Perforasi, Prolonged corticostreoid dependent, Komplikasi akibat kortikosteroid pada penyakit kronis aktif, Gagal tumbuh setelah mendapat dukungan nutrisi, Displasia epitel dan resiko tinggi keganasan, Penyakit yang tidak respon terhadap terapi medikamentosa, StrikturC. Peran Probiotik dan PrebiotikPeranan probiotik dan prebiotik pada IBD masih belum jelas. Akhir-akhir ini banyak penelitian pemberian probiotik dan prebiotik pada penderita IBD. Probiotik dapat mengubah flora traktus gastrointestinal dengan mekanisme kompetitif, menghasilkan zat antimikroba, atau mempengaruhi respon kekebalan lokal. Efek prebiotik dapat ditingkatkan dengan pemberian prebiotik yang dapat merangsang pertumbuhan probiotik.