interna bekasi

67
B A B I P E N D A H U L U A N Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. 1 Di Indonesia, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. 1 Indonesian Society of Hipertension (InaSH) mendefinisikan hipertensi sebagai suatu keadaan di mana upaya penurunan tekanan darah akan menberikan manfaat lebih besar dibanding tidak melakukan upaya apapun. 2 Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi 2, yaitu : 3 1. Hipertensi primer : hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Meliputi 90% dari seluruh pasien hipertensi. 2. Hipertensi sekunder : hipertensi yang diketahui penyebabnya (10%). Oleh karenanya, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting untuk penyakit aterosklerosis yang mengenai sistem kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, strok, penyakit pembuluh perifer dan gagal jantung. 4 1

Upload: sin2ha

Post on 23-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zz

TRANSCRIPT

B A B I

B A B I

P E N D A H U L U A N

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.1Di Indonesia, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya.1Indonesian Society of Hipertension (InaSH) mendefinisikan hipertensi sebagai suatu keadaan di mana upaya penurunan tekanan darah akan menberikan manfaat lebih besar dibanding tidak melakukan upaya apapun.2Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi 2, yaitu :31. Hipertensi primer : hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Meliputi 90% dari seluruh pasien hipertensi.2. Hipertensi sekunder : hipertensi yang diketahui penyebabnya (10%).

Oleh karenanya, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas.Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting untuk penyakit aterosklerosis yang mengenai sistem kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, strok, penyakit pembuluh perifer dan gagal jantung.4Rekomendasi yang baru dari JNC VII untuk mengobati hipertensi secara dini dan agresif dapat mengurangi segala komplikasi akibat hipertensi.4Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.1B A B II

B A T A S A N

Menurut WHO (1978), batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan darah di antara normotensi dan hipertensi disebut borderline hypertension.1Menurut Kaplan (1985), pria 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darahnya 145/95 atau lebih. Wanita dengan tekanan darah 160/95 mmHg atau lebih dinyatakan hipertensi.1The Sixth Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (1997) mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah sistolik 140mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam pengobatan antihipertensi.1Klasifikasi hipertensi sesuai JNC VII :5KategoriSistolik (mmHg)Diatolik (mmHg)

Normal80

Prehipertensi120-13980-90

Hipertensi derajat 1140-15990-99

Hipertensi derajat 2160100

Masih ada beberapa kalsifikasi dan pedoman penanganan hipertensi lain dari World Health Organization (WHO) dan Intenational Society of Hypertension (ISH), dari European Society of Hypertension (ESH, bersama European Society of Cardiology), British Hypertension Society (BSH) serta Canadian Hypertension Education Program (CHEP), tetapi umumnya digunakan JNC VII.5Golongan borderline hypertension mempunyai risiko kardiovaskular, kadang sudah ada bukti kerusakan end organ, contohnya adanya gangguan faal diastolik ventrikel kiri.4Pasien dengan prehipertensi yang tidak menderita diabetes, tidak ada kelainan ginjal dan belum ada kerusakan organ dapat diobati secara nonfarmakologis seperti mengurangi berat badan, restriksi garam, menaikkan kegiatan latihan jasmani, dan mengurangi alkohol. Pengobatan diperlukan bila hipertensi sudah menetap 140/90 mmHg. Bila ada diabetes, gagal ginjal, atau penyakit kardiovaskular pengobatan dimulai bila tekanan darah diatas 130/80 mmHg.4Peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti oleh peningkatan tekanan diastolik disebut hipertensi sistolik. Biasanya ditemukan pada usia lanjut, masa adolesen atau dewasa muda. Batasan tersebut hanya berlaku bila :11. individu dewasa di atas umur 18 tahun,

2. tidak dalam pengobatan antihipertensi, dan

3. tidak dalam keadaan sakit mendadak.

Rekomendasi observasi lebih lanjut setelah pengukuran tekanan darah pertama kali : 1Tekanan darah pertama kali (mmHg)Observasi yang dianjurkan

SistolikDiastolik