makalah fp bab v
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
1/33
HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.
Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya
terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan
telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah pedagogik yaitu ilmu menuntun anak, orang
oma!i memandang pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun,
tindakan merealisasikan potensi anak yang diba!a dilahirkan di dunia. "angsa #erman
melihat pendidikan sebagai $r%ichung yang setara dengan educare, yakni membangkitkan
kekuatan terpendam atau mengakti&kan kekuatan'potensi anak. Dalam bahasa #a!a
pendidikan berarti panggula!entah (pengolahan), mengolah, mengubah, keji!aan,
mematangkan perasaan, pikiran dan !atak, mengubah kepribadian sang anak. *edangkan
menurut +erbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan
sipendidik yang diistilahkan dengan $ducere.( M.. Kurniadi,*h) Dalam kamus besar"ahasa /ndonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara
dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
*edangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mende!asakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik. Ki +ajar De!antara
mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani
anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras
dengan alam dan masyarakatnya. 0ebih lanjut beliau ( Kerja Ki +ajar De!antara
12345)menjelaskan bah!a Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin, karakter),pikiran (intellect) dan tubuh anak
dalam pengertian aman *is!a tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu, agar supaya
kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak
yang kita didik selaras dengan dunianya .
"eliau lebih lanjut mejelaskan bah!a pendidikan harus mengtamakan aspek-aspek berikut4
1 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
2/33
. *egala alat, usaha dan cara pedidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan
3. Kodratnya keadaan itu tersimpan dalam adat-istiadat setiap rakyat, yang oleh
karenanya bergolong-golong merupakan kesatuan dengan si&at prikehidupan sendiri-
sendiri, si&at-si&at mana terjadi dari bercampurnya semua usaha dan daya upaya untuk
mencapai hidup tertib damai.
6. .7dat istiadat, sebagai si&at peri kehidupan atau si&at percampuran usaha dan daya
upaya akan hidup tertib damai itu tiada terluput dari pengaruh %aman dan tempat.
oleh karena itu tidak tetap senantiasa berubah.
5. 7kan mengetahui garis-hidup yang tetap dari sesuatu bangsa perlulah kita
mempelajari %aman yang telah lalu
8. Pengaruh baru diperoleh karena bercampurgaulnya bangsa yang satu dengan yang
lain,percampuran mana sekarang ini mudah sekali terjadi disebabkan adanya
hubungan modern.+aruslah !aspada dalam memilih mana yang baik untuk
menambah kemuliaan hidup kita dan mana yang akan merugikan. /tulah diantara
pikiran- pikiran beliau yang sangat sarat dengan nilai.
2. Tujuan Pendidikan
ujuan pendidikan sering bersi&at sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung ja!aab, berta9!a kepada uhan Yang Maha $sa, mengabdi kepada masyarakat,
bangsa dan negara, dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat
umum tersebut. *alah seorang diantaranya adalah +erbert *pencer (:2;) yang menganalisis
tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan4
. Kegiatan demi kelangsungan hidup.
3.
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
3/33
ujuan pendidikan yang dikemukakan +erbert *pencer tersebut didasarkan atas apa yang
dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya dalam
masyarakat.
"loom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu4
. Kogniti& (head)
ujuan kogniti& berkenaan dengan kemampuan indi=idual mengenal dunia sekitarnya
yang meliputi perkembangan intelektual atau mental.
3. 7&ekti& (heart)
ujuan a&ekti& mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau
perkembangan emosional dan moral.
6. Psikomotor (hand)
ujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur
motoris.
ujuan kogniti& dibagi dalam 2 bagian, yairu
. Kno!ledge (Pengetahuan)
Meliputi in&ormasi dan &akta yang dapat dikuasai melalui ha&alan untuk diingat.
3. >omprehension (Pemahaman)
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu de&inisi, rumusan, mena&sirkan suatu
teori.
6. 7pplication (Penerapan)
Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian, konsep,
prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih
mendalam.
3 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote1symhttp://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote1sym -
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
4/33
5. 7nalysis (7nalisis)
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-unsurnya misalnya analisis
hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya.
8. *ynthesis (*intesis)
Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur.
2. $=aluation (Penilaian)
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.
ujuan a&ekti& dibagi dalam 8 bagian, yaitu
. ecei=ing
Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.
3. esponding (Merespon)
Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan kesediaan dan
kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon.
6. ?aluing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada norma
tersebut.
5. @rgani%ation (@rganisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai.
8. >haracteri%ation by ?alue or ?alue >ompleA
Me!ujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan !atak seseorang, norma itu
menjadi bagian diri pribadi.
4 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
5/33
Tingkatan Tujuan
ujuan pendidikan memiliki klasi&ikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan
khusus yang bersi&at spesi&ik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan kompetensi.
ujuan pendidikan dapat diklasi&ikasikan menjadi 5, yaitu
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN
PB adalah tujuan yang bersi&at paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harusdijadikan pedoman leh setiap usaha pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara
pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik
pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan &ormal, in&ormal, maupun
non&ormal. ujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal
sesuai dengan pandagan hidup dan &ilsa&at suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah
dalam bentuk undang-undang. PB merupakan sumber dan pedoman dalam usaha
penyelengggaraan pendidikan.
*ecara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila
dirumuskan dalam undang-undang nomor 3; tahun 3;;6 pasal 6 Pendidikan Basional
ber&ungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk !atak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bengsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi agar menjadi manusia yang beriman dan berta9!a kepada uhan Yang Maha $sa,
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati&, mandiri, dan menjadi !arga negara yang
demokratis serta bertanggung ja!ab.
2. Tujuan Institusional
ujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Dengan kata lain, tujuan ini dapat dide&inisikan sebagai kuali&ikasi yang harus dimiliki oleh
setiap sis!a setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga
pendidikan tertentu. ujuan institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan
5 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
6/33
umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, seperti
standar kompetensi pendidikan dasar, menengah kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi.
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 3;;8 tentang *tandar Basional Pendidikan
bab ? pasal 32 dijelaskan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar
bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut5
*tandar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
*tandar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
*tandar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berahlak mulia, memiliki pengetahuan,
keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan
ilmu, teknologi, dan seni yang berman&aat bagi kemanusiaan.
!. Tujuan Kurikuler
ujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran. @leh sebab itu, tujuan kurikuler dapat dide&inisikan sebagai kuali&ikasi yang harus
dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu
lembaga pendidikan. ujuan kurikuler pada dasarnya merupakan tujuan antara untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat
mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional.
Pada Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 3;;8 tentang *tandar Basional Pendidikan pasal
2 dinyatakan bah!a kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan , dan khusus pada
jenjang pendidikan dan menengah terdiri atas8
. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
6 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote4symhttp://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote5symhttp://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote4symhttp://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote5sym -
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
7/33
3. Kelompok mata pelajaran ke!arganegaraan dan kepribadian.
6. Kelompok mata pelajaran /lmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kelompok mata pelajaran estetika.
8. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
*esuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, maka "adan *tandar Basional Pendidikan
merumuskan tujuan setiap kelompok mata pelajaran sebagai berikut4
. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia bertujuan membantu peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan berta9!a kepada uhan Yang Maha $sa sertaberahlak mulia. ujuan tersebut dicapai melalui muatan dan'atau kegiatan agama,
ke!arganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah
raga dan kesehatan.
3. Kelompok mata pelajaran ke!arganegaraan dan kepribadian bertujuan membentuk
peserta didik menjadi manusia menjadi memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air.
ujuan ini dicapai melalui muatan dan'atau kegiatan agama, ahlak mulia,
ke!arganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
6. Kelompok mata pelajaran /lmu pengetahuan dan teknologi bertujuan mengembangkan
logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
5. Pada *atuan Pendidikan *D'M/'*D-0"'Paket 7, tujuan ini dicapai melalui muatan
dan'atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pemngetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan'kejuruan, dan muatan lokal yang rele=an.
8. Pada *atuan Pendidikan *MP'Ms'*MP-0"'Paket ", tujuan ini dicapai melalui
muatan dan'atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, keterampilan'kejuruan dan'teknologi in&ormasi dan komunikasi
serta muatan lokal yang rele=an.
2. Pada *atuan Pendidikan *M7'M7'*M7-0"'Paket >, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan'atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
7 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
8/33
pengetahuan sosial, keterampilan'kejuruan, teknologi in&ormasi dan komunikasi, serta
muatan lokal yang rele=an.
C. Pada *atuan Pendidikan *MK'M7K, tujuan ini dicapai melalui muatan dan'atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan, kejuruan, teknologi in&ormasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang
rele=an.
:. Kelompok mata pelajaran estetika bertujuan membentuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. ujuan ini dicapai
melalui muatan dan'atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan
lokal yang rele=an.
1. Kelompok mata pelajaran #asmani, olah raga dan kesehatan bertujuan membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, danmenumbuhkan rasa sporti&itas.
ujuan ini dicapai melalui muatan dan'atau kegiatan pendidikan jasmani, olah raga,
pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang rele=an.
". Tujuan Pe#$elajarn%Instruksional
Dalam klasi&ikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
merupakan tujuan yang paling khusus dan merupakan bagian dari tujuan kurikuler. ujuan
pembelajaran dapat dide&inisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.
Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami karakteristik
sis!a yang akan melakukan pembelajaran di suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan
pembelajaran ini adalah tugas guru. *ebelum guru melakukan proses belajar mengajar, guru
perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka
selesai mengikuti pelajaran.
!. Pilar&Pilar Pendidikan
Menurut @, ada 5 pilar pendidikan, yaitu4
1. Learning to kno'
8 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/2010/05/pilar-pilar-pendidikan/http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/2010/05/pilar-pilar-pendidikan/ -
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
9/33
a. mampu mengembangkan ilmu dan terobosan teknologi dan merespon sumber
in&ormasi baru.
b. meman&aatkan berbagai sumber pembelajaran.
c. net!ork society
d. learning to learn dan li&e long education
2. Learning to do
a. menjembatani pengetahuan dan keterampilan
b. memadukan learning by doing dan doing by learning
c. mengkaitkan pembelajaran dengan kompetensi
d. mengaitkan psikologi pembelajaran dengan sosiologi pembelajaran
!. Learning to $e
a. sebagai andil terhadap pembentukan nilai-nilai yang dimiliki bersama
b. menghubungkan antara tangan dan pikiran indi=idu dengan masyarakat,
pembentukan kogniti& dan non kogniti&, serta pembelajaran &ormal dan non &ormal.
". Learning to lie toget)er
a. membangun sistem nilai
b. pembentukan identitas melalui proses pemilikan konsep
". Aliran Pendidikan
1. Aliran e#*iris#e (aliran o*ti#is#e
7liran ini dimotori oleh #ohn 0ocke. 7liran empirisme mengutamakan perkembangan
manusia dari segi empirik yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pemba!aan
sebagai sisi internal manusia. Dengan kata lain pengalaman adalah sumber pengetahuan,
9 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
10/33
sedangkan pemba!aaan yang berupa bakat tidak diakui. Manusia dilahirkan dalam keadaan
kosong, sehingga pendidikan memiliki peran penting yang dapat menentukan keberadaan
anak. 7liran ini melihat keberhasilan seseorang hanya dari pengalaman (pendidikan) yang
diperolehnya, bukan dari kemampuan dasar yang merupakan pemba!aan lahir.
2. Aliran natiis#e (aliran *esi#istik
okoh aliran ini adalah 7rthur *choupenhauer. 7liran nati=isme menyatakan bah!a
perkembangan seseorang merupakan produk dari pemba!aan yang berupa bakat. "akat yang
merupakan pemba!aan seseorang akan menentukan nasibnya. 7liran ini merupakan
kebalikan dari aliran empirisme. @rang yang berbakat tidak baik akan tetap tidak baik,
sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik. @rang yang berbakat baik akan tetap baikdan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.
!. Aliran naturalis#e
7liran ini dipelopori oleh #.#. ousseau. 7liran naturalisme menyatakan bah!a semua
anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. 7nak menjadi rusak atau tidak baik
karena campur tangan manusia (masyarakat). Pendidikan hanya memiliki ke!ajiban untuk
memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan
hendaknya diserahkan kepada alam. Dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan
kepada alam agar pemba!aan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
". Aliran konergensi
7liran ini dipelopori oleh illiam *tern. 7liran ini menyatakan bah!a bakat,
pemba!aan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi
seseorang. Pendidikan dijadikan sebagai penolong kepada anak untuk mengembangkan
potensinya. Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pemba!an dan lingkungannya.
7liran ini lebih realitis, sehingga banyak diikuti oleh pakar pendidikan.
+erakan&+erakan ,aru Dala# Pendidikan
1. Pe#$elajaran ala# sekitar
10 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
11/33
Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman, apresiasi, peman&aatan
lingkungan alami dan sumber-sumber pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting
bagi perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan kecakapan dan
kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata. Melali penjelajahan alam yang dlakukan,
maka peserta didik akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar
sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta meman&aatkan !aktu senggangnya.
2. Pengajaran *usat *er)atian (Centres Dinteret
Ditemukan oleh @=ide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak.
Dari pusat perhatian ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini
anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani.
!. -ekola) kerja
Dikembangkan oleh Eeorge Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk sekolah untuk
menjadi !arga negara yang baik yaitu mendidik anak agar pekerjaannya tidak merugikan
masyarakat dan justru memajukannya. @leh karena itu sekolah !ajib menyiapkan peserta
didik untuk suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut hendaknya juga untuk kepentingan negara.
#adi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk menatap masa depan.
". Pengajaran *roek
Dikembangkan oleh .+. Kilpatrick. /a menanamkan pengajaran proyek sebagai satu
kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dikerjakan bersama-sama
dengan ka!an-ka!annya. Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku masing-masing,
maka pembentukan !atak para peserta didik tidak dapat terlaksana.
Aliran Pokok Pendidikan Di Indonesia
1. Ta#an -is'a
aman *is!a didirikan pada tanggal 6 #uli 133 oleh Ki +adjar De!antara. aman *is!a
memiliki asas-asas sebagai berikut4
11 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
12/33
- 7sas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri
- 7sas kebudayaan (kebudayaan /ndonesia)
- 7sas kerakyatan
- 7sas kekuatan sendiri (berdikari)
- 7sas berhamba kepada anak
aman *is!a memiliki dasar-dasar pendidikan yang disebut Panca Dharma, yaitu4
- Kemanusiaan>inta kasih terhada sesama manusia dan semua mahkluk ciptaan uhan.
- Kodrat hidup
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
13/33
2. IN- (Indonesiche Nederlansce School
Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad *ya&ei di Kayutanam (Padang
Panjang, *umbar). *ekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang hampir
mirip dengan *ekolah Kerjanya Kershensteiner. *ya&ei berpendapat bah!a dengan belajar
sendiri !atak peserta didik akan terbentuk dan di kemudian hari dapat tumbuh menjadi orang
de!asa yang merdeka, tidak hanya dengan jalan mengha&al saja di sekolah.
/. Lingkungan Pendidikan
A. Pengertian Dan 0ungsi Lingkungan Pendidikan
Menurut *artain (ahli psikologi 7merika), yang dimaksud lingkungan meliputi
kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau li&e processes.Meskipun lingkungan tidak bertanggung
ja!ab terhadap kede!asaan anak didik, namun merupakan &aktor yang sangat menentukan
yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal
adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada
dasarnya lingkungan mencakup lingkungan &idik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
0ingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan
lingkungan pendidikan.
*ecara umum &ungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber dayapendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
,. enis Lingkungan Pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak bah!a anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki +ajar
De!antara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an
lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.
1. Keluarga
13 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
14/33
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersi&at in&ormal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersi&at kodrati orang tua
bertanggung ja!ab memelihara, mera!at, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn
berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga ber&ungsi4
*ebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Menjamin kehidupan emosional anak
Menanamkan dasar pendidikan moral
Memberikan dasar pendidikan sosial
Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. -ekola)
idak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. @leh karena itu
dikirimkan anak ke sekolah.*ekolah bertanggung ja!ab atas pendidikan anak-anak selama
mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga
terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut
*ekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
*ekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar
atau tidak dapat diberikan di rumah.
*ekolah mela9tih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain si&atnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya
!. Masarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga
dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak
untuk beberapa !aktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan
sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
>orak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-
14 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
15/33
pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
HAKEKAT MANU-IA
1.Latar ,elakang
Manusia memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara ciptaan uhan lainnya.
Manusia memiliki si&at hakekat yang merupakan karakteristik manusia yang membedakan
dengan mahluk hidup lainnya. *i&at hakekat inilah yang merupakan karakteristik manusia
yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. *i&at hakekat inilah yang merupakan
landasan dan arah dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di dalam
interaksi edukati&. @leh karena itu sasaran pendidikan adalah manusia dimana pendidikan
bertujuan menumbuh kembangkan &otensi kemanusiaannya. 7gar pendidikan dapat dilakukan
dengan tepat dan benar, pendidikan harus memiliki gambaran yang jelas siapa manusia
sebenarnya. Karenanya adlah sangat strategis, pembahasan tentang hakekat manusia bagi
pengkajian seluruh upaya pendidikan.
Pemahaman pendidik terhadap si&at hakikat manusia akan membentuk peta tentang
karateristik manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan baginya dalam
bersikap, menyusun strategi, metode, dan tehnik, serta memilih pendekatan dan orentasi
dalam merancangdan melaksanakan komunikasi transaksional di dalam transaksi edukati&.
Peta ini juga akan menjadi landasan karena adanya perkembangan sains dan teknologi yang
sangat pesat de!asa ini, lebih-lebih pada masa mendatang.
2. ,e$era*a Pandangan Tentang Manusia
Para ahli pikir dan ahli &ilsa&at memberikan sebutan kepada manusia sesuai dengan
kemampuan yang dapat dilakukan manusia di bumi ini
a. Manusia adalah +omo *apiens, artinya makhluk yang mempunyai budi,
b. Manusia adalah 7nimal ational, artinya binatang yang berpikir,
15 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
16/33
c. Manusia adalah +omo 0a9uen, artinya makhluk yang pandai menciptakan bahasa dan
menjelmakan pikiran manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun,
d. Manusia adalah +omo Gaber, artinya makhluk yang terampil. Dia pandai membuat
perkakas atau disebut juga oolmaking 7nimalyaitu binatang yang pandai membuat alat,
e. Manusia adalah Hoon Politicon, yaitu makhluk yang pandai bekerjasama, bergaul dengan
orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
&. Manusia adalah +omo $conomicus, artinya makhluk yang tunduk pada prinsip-prinsip
ekonomi dan bersi&at ekonomis,
g. Manusia adalah +omo eligious, yaitu makhluk yang beragama. Dr. M. #. 0ange=eld
seorang tokoh pendidikan bangsa "elanda, memandang manusia sebagai 7nimal
$ducadum dan 7nimal $ducable, yaitu manusia adalah makhluk yang harus dididik dan
dapat dididik. @leh karena itu, unsur rohaniah merupakan syarat mutlak terlaksananya
program-program pendidikan. /lmu yang mempelajari tentang hakekat manusia
disebut 7ntropologi Gilsa&at.
!. Eksistensi Manusia
1. Manusia -e$agai Mak)luk Indiidu
*ebagai mahkluk indi=idu, manusia bersi&at unik dan khas karena tidak ada manusia
yang sama persis. alaupun ada yang mirip, belum tentu si&atnya sama.0ysen mengartikan
indi=idu sebagai orang-seorang sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat
dibagi-bagi (in de=ice).Kemudian indi=idu juga diartikan pribadi. *etiap anak manusia yang
dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dengan yang lain, atau menjadi
dirinya sendiri. *etiap orang memiliki si&at keindi=idualannya masing-masi ng. "ahkan,
bahkan dua anak kembar yang berasal dari satu telurpun, yang biasa dikatakan dengan pinang
dibelah dua, serupa dan sulit dibedakan satu sama lain, akan tetapi hanya serupa dari sisi
yang atunya saja dan berbeda dari sisi yang lainnya, 7palagi identik. +al yang berbeda ini
berlaku pada si&at-si&at &isiknya ataupun keji!aannya.
2. Manusia -e$agai Mak)luk -osial
*etiap bayi yang lahir dikarunia potensi sosialitas.Demikian kata M.# 0a=ebgled.
Pernyataan tersebut diartikan bah!a setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk
16 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
17/33
bergaul. 7rinya, setiap anak dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya didalamnya
terkandung unsur saling memberi dan menerima."ahkan menerut la=engeld, adanya
kesediaan untuk saling memberi dan menerima itu dipandang sebagai kunci sukses
pergaulan. 7danya dorongan untuk menerima dan memberi itu sudah menggejala mulai
pada bayi. *eorang bayi sudah dapat menyambut atau menerima belaian ibunya dengan rasa
senang.kemudian sebagai balasan ia dapat memberikan senyuman kepada lingkungannya,
khususnya pada ibunya sendiri. Kelak jika sudah de!asa dan menduduki status atau
pekerjaan tertentu, dorongan menerima dan memberi itu berubah menjadi kesadaran akan hak
yang harus diterima dan ke!ajiban yang harus dilaksankan untuk kepentingan pihak lain
sebagai realisasi dari memberi.
!. Manusia -e$agai Mak)luk -usila
*usila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi.
7kan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas
jika didalam pantas atau sopan itu misalnya terkandung kejahatan terselubung, karena itu
maka pengertian susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang
lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi
berbeda yaitu etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persoalan kebaikan).
@rang yang jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak ber etika atau tidak
bermoral. *edang tidak sopan diartikan sebagai tidak beretiket .jika etika dilanggar ada orang
lain yang dirugan, sedang kan pelanggaran etiket hanya mengakibatkan ketidak senangan
orang lain.
*ehubungan dengan hal tersebut ada dua pendapat, yaitu4
o Eolongan yang menganggap bah!a kesusilaan mencakup kedua-duanya ,etiket tidak
usah dibedakan dari etika karena sama-sama dibutuhkan dalam kehidupan. Kedua-
duanya bertalian erat.
o Eolongan yang memandang bah!a etiket perlu dibedakan dari etika, karena masing-
masing mengandung kondisi yang tidak selamanya selalu sejalan. @rang yang sopan
belum tentu baik, dalam arti tidak merugikan orang lain, sebaliknya orang yang baik
belum tentu halus dalam hal kesopanan. Kesopanan sebagai kendaraan dalam sebuah
pergaulan hidup, sedangkan etika merupakan tehnologinya. Kesopanan dan kebaikan
masing-masing diperlukan demi keberhasilan hidup dalam bermasyarakat.
17 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
18/33
Didalam urusan ini kesusilaan diartikan mencakup etika dan etiket.Persoalan kesusilaan
selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai.Pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan
utuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu
adalah makhluk susila.
". Manusia -e$agai Mak)luk eligious
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religious. *ejak %aman dahulu nenek
moyang manusia meyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam
semesta ini.
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
19/33
srigala (!olgman), yaitu anak manusia yang berkembang menjadi srigala , karena
dibesarkan oleh srigala, dan sama sekali tidak mau menerima kehadiran manusia lainnya. /a
menjadi bergaya hidup seperti srigala. Kehidupan social antara manusia yang satu dengan
yang lainnya dimungkinkan tidak saja oleh kebutuhan pribadi seperti telah disebutkan di atas,
tetapi juga karena adanya bahasa sebagai alat atau medium komunikasi. Melalui pendidikan
dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang antara pengembangan aspek indi=idual
dan aspek social ini. +al ini penting untuk pendidikan di /ndonesia yang ber&ilasa&ah
pancasila, yang menghendaki adanya perkembangan yang seimbang antara aspek indi=idual
dan aspek social tersebut.
Penge#$angan #anusia se$agai #a)luk susila
7spek yang ketiga dalam kehidupan manusia, sesudah aspek indi=idual dan social,
adalah aspek kehidupan susila. +anya manusialah yang dapat menghayati norma-norma
dalam kehidupannya sehingga manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan bersi&at
susila dan tingkah laku mana yang tidak baik dan bersi&at tidak susila. *etiap masyarakat dan
bangsa mempunyai norma-norma, dan nilai-nilainya. idak dapat dibayangkan bagaimana
jadinya seandainya dalam kehidupan manusia tidak terdapat norma-norma dan nilai-nilai
tersebut. *udah tentu kehidupan manusia akan kacau balau, hukum rimba, sudah pasti akan
berlaku dan menjalar diseluruh penjuru dunia.
Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia susila dan harus
mengusahakan anak-anak didik kita menjadi manusia pendukung norma, kaidah dan nilai-
nilai susila dan social yang di junjung tinggi oleh masyarakatnya. Borma, nilai dan kaidah
tersebut harus menjadi milik dan selalu di personi&ikasikan dalam setiap sepak terjang, dan
tingkah laku tiap pribadi manusia.
Pentingnya mengetahui dan menerapkan secara nyata norma, nilai, dan kaidah-kaidah
masyarakat dalam kehidupannya mempunyai dua alasan pokok,yaitu 4
Pertama, untuk kepentingan dirinya sendiri sebagai indi=idu. 7pabila indi=idu tidak
dapat menyesuaikan diri dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan norma, nilai dan
kaidah social yang terdapat dalam masyarakat maka dimanapun ia hidup tidak dapat
diterima oleh masyarakat. Dengan terkucilnya oleh anggota masyarakat yang lain,
pribadi tersebut tidak akan merasa aman. 7kibatnya dia tidak merasa betah tinggal di
masyarakat , padahal setiap indi=idu membutuhkan rasa aman dimana pun dia
19 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
20/33
berada.akibatnya dia tidak merasa betah tinggal di masyarakat yang tidak
menerimanya itu dengan demikian selanjutnya dia tidak dapat sur=i=e tinggal
dimasyarakat tersebut sehingga ia harus mencari masyarakat lain yang kiranya dapat
menerimanya sebagai anggota dalam masyarakat yang baru.
Kedua, untuk kepentingan stabilitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat
tidak saja merupakan kumpulan indi=idu, tetapi lebih dari itu, kebersamaan indi=idu
tinggal disuatu tempat yang kita sebut masyarakat telah menghasilkan dalam
perkembangannya aturan-aturan main yang kita sebut norma, nilai, dan kaida-kaidah
social yang harus diikuti oleh anggotanya. Borma, nilai dan kaidah-kaidah tersebut
merupakan hasil persetujuan bersama untuk dilaksanakan dalam kehidupan bersama,
demi untuk mencapai tujuan mereka bersama.
Penge#$angan #anusia se$agai #a)luk religius
$ksistensi menusia manusia yang keempat adalah keberadaanya dalam hubungannya
dengan uhan Yang Maha Kuasa.sebagai anggota masyarakat dan bangsa yang memiliki
&ilsa&at Pancasila kita dituntut untuk menghayati dan mengamalkan ajaran pancasila sebaik-
baiknya. *ebagai anggota masyarakat yang dituntut untuk menghayati dan mengamalkan
ajaran Pancasila, maka kepada masing-masing !arga Begara dengan demikian juga dituntut
untuk dapat melaksanakan hubungan dengan uhan sebaik-baiknya menurut keyakinan yang
dianutnya masing-masing, serta untuk melaksanakan hubungan sebaik-baiknya dengan
sesama manusia.
HAKEKAT MA-3AAKAT
Masyarakat adalah suatu per!ujudan kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat
berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi. /stilah
masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari "ahasa 7rab yang memiliki arti ikut
serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa /nggris disebut *ociety.*ehingga bisa
dikatakan bah!a masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu
hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, !ilayah, dan identitas.
*ejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban.
#adi, manusia adalah subyek di dalam masyarakat dan masyarakat pasti dihubungkan dengan
&ungsi dan kedudukan manusia di dalam masyarakat. eori-teori tentang hakikat masyarakat
yang berkembang dan dianut dunia pada umumnya adalah 4
1. Teori Ato#isti4
20 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
21/33
Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang kita kenal
sekarang (pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas dan independen. Dengan
demikian masyarakat dibentuk atas dasar kehendak bersama, untuk tujuan bersama para
indi=idu, yang kemudian menjadi !arga masyarakat itu.
Pribadi manusia sebagai indi=idu memiliki kebebasan, kemerdekaan dan persamaan
diantara manusia lainnya. Karena didorong oleh kesadaran tertentu, mereka secara
sukarela membentuk masyarakat, dan masyarakat dalam bentuknya yang &ormal ialah
negara. @leh sebab itu masyarakat adalah per!ujudan kontrak sosial, perjanjian bersama
!arga masyarakat itu. "erdasarkan asas pandangan atomisme ini penghargaan kepada
pribadi manusia adalah prinsip utama. 7rtinya setiap praktek tentang kehidupan di dalam
masyarakat selalu diarahkan bagi pembianaan hak-hak asasi manusia, demi martabat
manusia.
2. Teori 5rganis#e
Pada dasarnya setiap indi=idu dilahirkan dan berkembang di dalam masyarakat.
Manusia lahir dalam !ujud yang serba lemah, lahir dan bathin. Keadaannya dan
perkembangannya amat tergantung (dependent) kepada orang lain, minimal kepada
keluarganya. Kenyataan ini tidak hanya pada masa bayi dan masa kanak-kanak, bahkan di
dalam perkembangan menuju kede!asaan seseorang indi=idu masih memerlukan bantuan
orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya. @leh karena itu manusia
saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan hidup dan kesejahteraannya. Prinsip
pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut teori organisme ialah 4
a. "ah!a kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas hak,
kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan indi=idu.
b. 0embaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersi&at totalitas,
pendidikan ber&ungsi me!ujudkan !arga negara yang ideal, dan bukan manusia
sebagai indi=idu yang ideal.
2. Teori Integralistik
Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang mencerminkan
kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita manusia sebagai
pribadi. *ebaliknya manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di
dalam masyarakat. #elas bah!a pribadi manusia adalah suatu realita di dalam masyarakat,
seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di dunia ini dan
21 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
22/33
komplementati&. Masyarakat ada karena terdiri dari pada indi=idu-indi=idu !arga
masyarakat. Dan pribadi manusia, indi=idu-indi=idu dalam masyarakat itu berkembang dan
dipengaruhi oleh masyarakat.
Per!ujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial tiada bedanya dengan
kehidupan suatu keluarga. iap-tiap anggota keluarga adalah !arga yang sadar tentang status
dirinya di dalam keluarga itu, sebagaimana ia menyadari tanggung ja!ab dan ke!ajibannya
atas integritas keluarga tersebut. *e!ajarnya tidak bertentangan dengan kepentingan dan
terutama kehormatan dan martabat keluarga. "ahkan kehormatan keluarga adalah
kehormatan anggota keluarga, demikian pula sebaliknya. Pelaksanaan asas-asas menurut teori
integralistik yang dapat penulis samakan dengan teori kekeluargaan adalah berdasarkan
keseimbangan antara hak-hak (asasi) dan ke!ajiban-ke!ajiban (asasi). Praktek tata
kehidupan sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial yang berlaku dan
dijunjung bersama baik oleh indi=idu sebagai pribadi, maupun oleh masyarakat sebagai
lembaga
Hu$ungan Masarakat Dengan Pendidikan
anpa bantuan dari masyarakat, sebuah lembaga pendidikan tidak dapat ber&ungsi
dengan baik dan tanpa adanya program yang baik maka sebuah lembaga pendidikan akangagal mencapai tujuannya. Karena itu lembaga pendidikan perlu memberikan in&ormasi pada
masyarakat tentang lembaga tersebut dengan cara yang baik. Dengan demikian diharapkan
masyarakat dapat memperoleh gambaran yang tepat tentang sekolah. Program tentang
hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat hendaknya disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip pelaksanaan secara terus menerus yang mencakup aspek-aspek kegiatan di
dalam lembaga pendidikan secara keseluruhan, &leAibel bersi&at lu!es dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat tersebut.
A. Hak dan Ke'aji$an 6arga Masarakat Ke*ada Masarakat
Menurut Pro&. Dr. Botonegoro hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan secara turus menerus oleh pihak tertentu dan
tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut paksa
olehnya. Menurut pengertian tersebut indi=idu maupun kelompok ataupun elemen lainnya
jika menerima hak hendaknya dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak dapat
di!akilkan kepada orang lain jadi harus pihak yang menerimannya lah yang melakukan itu.
22 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
23/33
Dari pengertian yang lain hak bisa berarti sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunanya tergantung kepada kita sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran. Dalam
hak mendapatkan pengajaran ini adalah tergantung dari diri kita sendiri, kalau memang
menganggap bah!a pengajaran itu penting bagi kita pasti kita akan senagtiasa akan belajar
atau sekolah atau mungkin kuliah. api kalau ada yang menganggap itu tidak penting pasti
tidak akan melakukan hal ituMenurut Pro&. Dr. Botonegoro ke!ajiban adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh
yang berkepentingan. Ke!ajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini
ke!ajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan ke!ajiban kita harus
melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Dari pengertian yang lain ke!ajiban berarti
sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung ja!ab.
HAKEKAT PE-ETA DIDIK
Pendidikan adalah usaha membantu menyadarkan anak tentang potensi yang ada
padanya, membantu mengembangkan potensi yang ada padanya, membantu mengembangkan
potensi seoptimal mungkin,memberi pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-
latihan, memoti=asi untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna,
mengusahakan lingkungan yang serasi dan kondusi& untuk belajar, mengarahkan bila ada
penyimpangan, mengolah materi pelajaran sehingga peserta didik ingin menguasainya,
mengusahakan alat, meningkatkan intensitas proses pembelajaran.
Dalam bahasa /ndonesia, makna sis!a, murid, pelajar dan peserta didik merupakansinonim (persamaan), semuanya bermakna anak yang sedang berguru (belajar dan
bersekolah), anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar dari sutu lembaga pendidikan.
Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar setiap saat.
Peserta didik merupakan seseorang yang sedang berkembang memiliki potensi
tertentu dengan bantuan pendidik (guru), ia mengembangkan potensinya tersebut secara
optimal . peserta didik adalah indi=idu manusia yang secara sadar berkeinginan untuk
mengembangkan potensi dirinya (jasmani dan ruhani) melalui proses kegiatan belajar
23 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
24/33
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
25/33
Keinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan pada saat anak lahir merupakan
karunia yang besar untuk memba!a mereka ketingkat kehidupan jasmaniah dan rohaniah
yang tinggi lebih tinggi lebih tinggi dari makhluk lainnya.
6. 7nak didik yang ingin menjadi diri sendiri.
*epeti pernah dikemukakan bah!a anak didik itu ingin menjadi diri sendiri. +al tersebut
penting baginya karena untuk dapat bergaul dalam masyarakat. *eseorang harus merupakan
diri sendiri, orang seorang atau pribadi. anpa itu manusia akan menjadi manusia penurut,
dan manusia yang tidak punya pribadi.
*ecara garis besar karakteristik peserta didik dibentuk oleh dua &aktor yaitu 4
Gaktor ba!aan merupakan &aktor yang di!ariskan dari kedua orang tua indi=idu yang
menentukan karakteristik &isik dan terkadang intelejensi,
Gaktor lingkungan merupakan &aktor yang menentukan karakteristik spiritual, mental,
psikis, dan juga terkadang &isik dan intelejensi. Gaktor lingkungan dibagi menjadi tiga
yaitu 4
a. lingkungan keluarga
Pada lingkungan keluarga seperti moti=asi dari kedua orang tua agar menjadi orang yang
sukses kedepannya dan tidak boleh kalah dengan kesuksesan orang tuanya, kesuksesan teman
orang tuanya, kesuksesan anak teman orang tuanya, ingin merubah nasib keluarga yang
melarat, moti=asi sebagai kakak yang merupakan contoh bagi adik-adiknya, moti=asi sebagai
adik yang tidak boleh kalah dengan kesuksesan kakaknya.
b. lingkungan sekolah
Dari lingkungan sekolah seperti moti=asi ingin menjadi juara kelas, moti=asi ingin kaya
karena melihat orang tua temannya yang kaya, ataupun moti=asi dari gurunya.
c. lingkungan masyarakat.
25 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
26/33
0ingkungan masyarakat misalnya moti=asi dari tetangganya yang sukses, moti=asi karena
keluarganya selalu diremehkan masyarakat, ataupun moti=asi karena masyarakatnya
diremehkan masyarakat lain.
Hakikat Peserta Didik -e$agai Manusia7da beberapa pandangan mengenai +akikat Peserta Didik *ebagai Manusia yaitu4
. Pandangan Psikoanalitik
"eranggapan bah!a manusia pada hakikatnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari
dalam dirinya yang bersi&at instingti&.
3. Pandangan +umanistik
"erpendapat bah!a manusia memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positi&. @leh karenanya dikatakan bah!a manusia itu selalu berkembang dan berubah untuk
menjadi pribadi yang lebih maju dan sempurna
6. Pandangan Martin "uber
"erpendapat bah!a hakikat manusia tidak dapat dikatakan ini atau itu. Manusia merupakan
suatu keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan pada kesemestaan alam, sehingga
manusia itu terbatas.
5. Pandangan "eha=ioristik
Pada dasarnya menganggap bah!a manusia sepenuhnya adalah makhluk reakti& yang tingkah
lakunya dikontrol oleh &aktor-&aktor yang datang dari luar.
Ke$utu)an Peserta DidikPemenuhan kebutuhan sis!a disamping bertujuan untuk memberikan materi kegiatan
setepat mungkin, juga materi pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan biasanya
menjadi lebih menarik. Dengan demikian akan membantu pelaksanaan proses belajar-
mengajar. 7dapun yang menjadi kebutuhan sis!a antara lain 4
. Kebutuhan #asmani. +al ini berkaitan dengan tuntutan sis!a yang bersi&at jasmaniah.
3. Kebutuhan ohaniah. +al ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sis!a yang bersi&at
rohaniah
6. Kebutuhan *osial. Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesama peserta didik dan
Pendidik serta orang lain. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat
para sis!a belajar, beradaptasi, bergaul sesama teman yang berbeda jenis kelamin, suku
bangsa, agama, status sosial dan kecakapan.
5. Kebutuhan /ntelektual. *etiap sis!a tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu
ilmu pengetahuan. Dan peserta didik memiliki minat serta kecakapan yang berbeda beda.
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
27/33
Di atas telah dijelaskan bahwa pendidikan beriangsung di tiga lembaga yang
disebut dengan tripusat pendidikan, yakni keluarga sebagai lembaga pendidikan yang
pertama, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua, serta masyarakat
sebagai lembaga pendidikan yang ketiga. Pelaksana pendidikan atau pembimbing di
tiga lembaga pendidikan
tersebut disebut sebagai tenaga pendidik. Orang tua di keluarga atau rumah, guru di
sekolah,
dan tokoh atau pemuka masyarakat, alim ulama, pemimpin seluruhnya disebut
sebagai pendidik. Karena itu diharapkan agar para pendidik di tiga lembaga
pendidikan tersebut memperhatikan nilai dan norma-norma susila sehingga setiap
prilaku dan tindakannya memancarkan tindakan yang patut ditiru dan dicontoh atau
digugu peserta didik yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk membantu
keluarga membimbing dan mengembangkan kepribadian dan segala potensi yang
dimiliki peserta didik, memiliki peran yang sangat penting. uru di sekolah dalam
pelaksanaan tugasnya berperan sebagai tenaga pro!essional" tentujelas berbeda
dengan pendidik di dalam keluarga seperti yang sudah dijelaskan di atas. #ndang-
#ndang $% &o. '( )ahun *++ tentang guru dan dosen pada %% pasal *, point /'0
dinyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga pro!esional pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan !ormal yang diangkat sesuai dengan peraturan penmdang-undangan.
uru sebagai tenaga pro!esional telah dipersiapkan dengan sadar dan sengaja untuk
mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa metelui pembelajaran yang
dilakukan terhadap peserta didik di sekolah. Pro!esi guru merupakan bidang
pekerjaan khusus yang memerlukan kemampuan dan keterempilan khusus sesuai
dengan bidangnya. %%% Pasal 1 ## $% &o. '( )ahun *++ dijelaskan bahwa
pro!esi guru dan pro!esi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut 2
a. 3emiliki bakat,minat,panggilanjiwa, dan idealisme"
b. 3emiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia"
27 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
28/33
c. 3emiliki kuali!ikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas"
d. 3emiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas"
e. 3emiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas kepro!esionalan"
!. 3emperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja"g. 3emiliki kesempatan untuk mengembangkan kepro!esionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat"
h. 3emiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas
kepro!esionalan" dan
i. 3emiliki organisasi pro!esi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas kepro!esional guru.
Sesuai dengan kedudukan dan !urigsi guru, maka guru wajib memiliki
kuali!ikasi disamping sehat jasmani dan rohani akademik, kompetensi, dan serti!ikat
pendidik. )enaga pendidikan di sekolah benar-benar dipersiapkan sebagai wujud
kerjasama dengan keluarga dan tanggungjawab pemerintah terhadap pelaksanaan
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan jenjang
pendidikan akademik dan pro!esi, maka diharapkan
tenaga pendidik di lembaga !ormal atau sekolah harus memiliki kemampuan sesuai
dengan yang diharapkan yang dapat diwujudkan dalam bentuk kompetensi
paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi
pro!essional. 4elasnya hak dan kewajuban guru sebagai tenaga pendidik dalam
lembaga pendidikan !ormal telah dijamin dan diatur dalam #ndang-#ndang $% &o '(
)ahun *++ tentang guru dan dosen.
Dari segi peserta didik pendidik menjadi tumpuan harapan, menjadi tumpuan
harapan, menjadi sumber in!omasi dan energi bagi bergeraknya proses pendidikan.
Dalam kaitan itu pada diri peserta didik tumbuh berbagai harapan yang hendaknya
dipenuhi pendidik. Sehubungan dengan itu ood 5 rophy /'6780 /diambil dan 9.
Prayitno. *++*2 '+1.'+60, menghimpun berbagai temuan tentang harapan siswa
terhadap guru, yakni2
a. Pro!il guru yang diharapkan siswa2
'. Periang
*. suka berteman
:. beremosi matang
(. jujur dan ikhlas
. dapat dipercaya
28 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
29/33
8. sehat mental
1. dapat menyesuaikan diri
7. merupakan pribadi yang kuat" memiliki otoritas /tetapi tidak otoriter0
b. Sikap guru yang diharapkan siswa2
'. kti! medengarkan apa yang dikemukakan siswa tanpa bersikap
mempertahankan diri.
*. apabila menghadapi masalah siswa menghindari solusi yang mengarah
kepada pemecahan menang atau kalah
:. berorientasi pemecahan masalah /problem sol;ing0. menghindari sikap
menarik diri, menyalahkan orang lain, histeris dan reaksi emosional lainnya
c.
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
30/33
(. 3emiliki sikap yang jika ditentang atau diuji tidak marah kalau ada siswa
yang mencoba" tidak merasa menang kalau dapat mengatasi tantangan, atau
merasa kalah kalau tidak dapat menjawab sesuatu.
. 3enampilkan kesabaran dan sekaligus ketegasan, tidak ada maa! untuk
sesuatu yang harus dilakukan", memahami apa yang terjadi" tidak reakti
!tetapi responsi!, percaya diri" kalem dalam menghadapi krisis.
9al-hal yang dikemukakan di atas bukan sekedar harapan peserta didik akan
tetapi yang seharusnya terjadi pada diri didik. pabila hal-hal tersebut terwujud dalam
diri pendidik peserta didik akan kagum dan merasa senang pada pendidiknya.
Ketokohan pendidik dihadapan peserta didik adalah sebagai obyek peniruan dan
sekaligus pendorong bagi dinamika pengembangan diri peserta didik dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya.
Dapatlah disimpulkan bahwa hakekat guru atau pendidik adalah"
'. uru merupakan agen pembaharuan
*. uru berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
:. uru memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi kebutuhan
pendidikan yang bersi!at khusus dari masing-masing peserta didik yang memiliki
minat dan potensi yang perolu diwujudkan secara optimal
(. Sebagai !asilitator pembelajaran, guru menciptakan kondisi yang menggugah dan
menyediakan kemudahan bagi subyek didik untuk belajar
. uru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subyek didik
8. Pendidik tenaga kependidikan dituntut menjadi contoh dalam pengelolaan proses
belajar-mengajar bagi calon guru yang menjadi subyek didiknya
1. uru bertanggung jawab secara pro!esional untuk terus menerus meningkatkan
kemampuannya7. uru menjunjung tinggi kode etik pro!essional
HAKEKAT PEM,ELAAAN
*eseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan
tertentu, misalnya dari tidak dapat mengetik menjadi dapat mengetik, dari tidak dapat
mengoperasikan computer menjadi dapat dan mahir mengoperasikan komputere dan
sebagainya.
30 | H A K E K A T I L M U P E N D I D I K A N
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
31/33
idak semua perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil belajar. 7da
beberapa perubahan yang terjadi pada seorang anak yang bukan karena belajar. Misalnya,
seorang anak dari tidak dapat tengkurap menjadi dapat tengkurap, dari tidak dapat berdiri
menjadi dapat berdiri, dari tidak dapat duduk menjadi dapat duduk. Perubahan I perubahan
seperti yang dimaksud ini terjadi bukan karena belajar melainkan karena kematangan. Di
samping itu, perubahan yang tidak dapat digolongkan sebagai perubahan yang terjadi karena
belajar adalah perubahan yang terdapat pada diri seseorang yang sangat singkat dan
kemudian segera menghilang. Misalnya, seseorang yang secara kebetulan dapat memperbaiki
pesa!at tele=isi, tetapi ketika harus mengerjakan hal tersebut sekali lagi tidak dapat. @rang
tersebut sebenarnya belum belajar hal I hal yang berhubungan dengan kecakapan dalam
bidang tersebut. *atu hal lagi yang penting disebutkan, yaitu perubahan sebagai hasil belajar
itu dapat diperoleh karena indi=idu yang bersangkutan berusaha untuk itu.
inkel ( 1:1) mengemukakan bah!a belajar adalah sebagai suatu akti&itas mental '
psikis yang berlangsung dalam interaksi akti& dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan I perubahan dalam pengetahuan , pemahaman, keterampilan dan nilali serta
sikkap. Perubahan I perubahan itu bersi&at relati=e menetap ( konsisten ) dan berbekas.
"elajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang yang melibatkan
kegiatan (proses) berpikir, dan terjadi melalui pengalaman I pengalaman belajar yang didapatoleh orang yang belajar dan melalui reaksi I reaksi terhadap lingkungan di mana dia berada,
sehingga terjadi perubahan prilaku di dalam diri orang atau indi=idu yang belajar. Jperubahan
I perubahan yang dimaksudkan adalah bersi&at positi& atau lebih baik dari sebelumnya.
Bo
.
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
32/33
jenjang lembaga
2 *yarat
terjadi
Euru memiliki ke!iba!aan
pendidikan
Moti=asi belajar kuat Kemauan
mengubah diri
C
-
7/25/2019 Makalah Fp Bab V
33/33
. Peristi!a belajar I mengajar terjadi apabila subyek didik secara akti& berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Di dalam interaksi belajar I
mengajar tersebut, setiap peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang
bermartabat, yang minat dan potensinya perlu di!ujudkan secara optimal.
3. Proses belajar I mengajar yang e&ekti& memerlukan strategi dan media'teknologi
pendidikan yang tepat.
6. Program belajar Imengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu system
5. Proses produk belajar pelru memperoleh perhatian seimbang di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar
8. Pembentukan kemampuan pro&essional keguruan memerlukan pengintegrasian
&ungsional antara teori dan praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya.
2. Pembentukan kemampuan pro&essional keguruan memerlukan pengalaman
lapangan yang bertahap secara sistematis, mulai dari pengenalan medan, latihanketerampilan terbatas, sampai dengan pelaksanaan dan penghayatan tugas-tugas
kependidikan secara utuh dan actual.
C. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan pro&essional adalah peragaan
penguasaan kemampuan melalui unjuk kerja.
:. Materi pengajaran dan sistem penyampaian selalu berkembang.