makalah em presentasi

Upload: lidya-sihombing

Post on 16-Jul-2015

348 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBEDAAN PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG MEMILIKI KOMITE AUDIT DAN DIAUDIT OLEH AUDITOR BERKUALITAS

Diajukan untuk melengkapi Tugas Seminar Pemeriksaan Akuntansi Bapak Carmel Meiden

Konsentrasi Pemeriksaan Akuntansi

Oleh : Kelompok Kelas Nama :1 :A : Priska S / 03/ 30080161 Retha Martina / 19 / 33080175 Vina / 32 / 35080595

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia 2010 - 2011Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 1

TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. 1.

Tinjauan Pustaka Manajemen Laba Manajemen laba merupakan suatu proses perekayasaan laporan keuangan yang

dilakukan secara sengaja dalam batas Prinsip Akuntansi yang berterima Umum. Sugiri (1998:1-18) membagi definisi manajemen laba menjadi dua,yaitu : 1) Definisi Sempit. Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya laba. 2) Definisi Luas. Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.2. Agency TheoryAnthony dan Govindarajan (1995:569) adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan

principal, termasuk pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent.Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Pemegang sahammempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.

Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasioleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 2

dengan profitabilitas yang selalu meningkat. A gent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas CEO sehari-hari untuk memastikan bahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham. Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja

agent. Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, danperusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri informasi. Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri,

mengakibatkan agent memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Hal ini memacu agent untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan

agent tersebut adalah yang disebut sebagai earnings management.

3.

Debt Covenant Hypothesis (Chyntia Sari, hal 9, 2008) Debt covenant hypotheses memprediksikan bahwa manajer

ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak utang ketika perusahaan memutuskan perjanjian utangnya. Jadi manajer pada suatu perusahaan cenderung meningkatkan laba untuk memperoleh keuntungan dalam bentuk tempo waktu utang dan keuntungan lainnya sehingga mengurangi biaya kontrak.

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 3

(Watts,hal 133,1978) menyatakan To predict and explain accounting chioce accounting researchers had to introduce information and/or transaction costs. The initial empirical studies in accounting choice used possitive agency costs of debts and compensation contracts and possitive information and lobbying cost in the political proccess to generate value effects for andFinancial researcherand, hence hypotheses about accounting choice. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kontrak utang dapat diminimalisasikan dengan berbagai cara akuntansi termasuk konservatisme. Watts juga menyatakan penelitian terdahulu membuktikan bahwa perusahaan dengan rasio utang tinggi cenderung memiliki biaya kontrak lebih tinggi. (Scotts, 2000) The debt covenant hypothesis states that the closer a firm is to compromising their debt covenants, the more likely management is to use accounting policies that shift reported earnings from future periods to the current period. This is because higher net earnings will reduce the probability of technical default on the debts. Jadi perusahaa yang sering terlibat kontrak utang, cenderung mengakui laba periode depan sebagai periode saat ini karena semakin tinggi laba bersih, maka akan mengurangi kemungkinan standar teknis pada utang (kreditur lebih yakin untuk memberi utang). Jadi perusahaan yang memiliki tingkat utang tinggi akan cenderung melakukan manajemen laba. H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

4.

Political Cost Hypothesis (Chyntia sari, hal 10, 2005)Biaya politis merupakan biaya yang timbul dari adanya

konflik kepentingan perusahaan terhadap pemerintah terkait dengan kepentingan perusahaan terhadap rakyat banyak. Biaya politik untuk ukuran perusahaan yang besar akan semakin sensitif dibanding perusahaan dengan ukuran kecil. Biaya politis terjadi sehubungan dengan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 4

kepentingan antar perusahaan dengan pemerintah terkait dengan regulasi,subsidi, pajak, tarif,antitrust,tuntutan buruh dsb. Jadi teori ini menyatakan bahwa biaya politik ini menyebabkan perusahaan dikenai biaya yang lebih besar terkait dengan kebijakan pemerintah dibanding dengan perusahaan kecil sehingga perusahaan ukuran besar lebih cenderung menyukai untuk mengurangi laba demi mengurangi biaya politik. Jadi teori ini menyatakan perusahaan dengan laba yang baik memiliki biaya politis yang lebih besar karena kemampuan mereka untuk mendapat sorotan media dan masyarakat atas operasi dan kebijakan mereka. Perusahaan dengan ukuran dan laba yang besar memiliki biaya yang besar terkait biaya legal, lobi, biaya pemeliharaan tenaga kerja, dsb. Inilah yang disebut biaya politik Jadi biaya politik adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan keterkaitannya dengan aspek lingkungan luar perusahaan seperti aspek hukum (legal cost) misal hak paten, pajak negara, aspek sosial (jaminan kesejahteraan buruh, THR), dan aspek lainnya yang turut dikeluarkan perusahaan demi menjaga kesinambungan usaha dan nama baik perusahaan di mata publik. Hal ini menyebabkan, perusahaan berukuran besar yang memiliki biaya politis tinggi (pajak) cenderung untuk mengecilkan laba untuk menghindari biaya politik

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba

2.2. No 1.

Penelitian Sebelumnya Judul dan Hasil Penelitian Nama Peneliti : Muhammad Maruf Judul Penelitian : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 5

MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA Tujuan : untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi manajemen laba pada perusahaan Go Public Alat Penelitian : Pengujian model penelitian menggunakan regresi linier berganda

Hasil Penelitian : dihasilkan bahwa variable yang mempengaruhi manajemen laba (yang sesuai teori) adalah reputasi auditor. 2. Nama Peneliti : DEWI SAPTANTINAH PUJI ASTUTI Judul Penelitian : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MANAJEMEN LABA DI SEPUTAR RIGHT ISSUE Alat : regresi linier Tujuan Penelitian : mengetahui faktor yang mepengaruhi EM di seputar right issue Hasil Penelitian : hanya satu variable, yaitu leverage yang menunjukkan hasil yang signifikan positif, yang berarti hipotesis dapat didukung, sedangkan variabel lain tidak didukung 3. Nama Peneliti : JULIA HALIM, CARMEL MEIDEN, RUDOLF LUMBAN TOBING Judul Penelitian : PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45 Alat Penelitian : PERSAMAAN REGRESI LINIER Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi, kinerja masa kini, kinerja masa depan, faktor Leverage, ukuran perusahaan pada manajemen laba dan bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, return kumulatif, faktor Current Ratio pada

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 6

tingkat pengungkapan laporan keuangan serta bagaimana hubungan antara manajemen laba dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan itu sendiri

Hasil Penelitian : manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif Efficient Earnings Management. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan perspektif Opportunistic Earnings Management. Asimetri informasi, kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan. 4. Nama Penelitian : Hadri Kusuma Judul Penelitian : Dampak Manajemen Laba terhadap Relevansi Informasi Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Alat Penelitian : ohlson model, double liniear regression Hasil Penelitian : Hasil menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap konservatisme, namun hanya berpengaruh sebagian dan berkorelasi positif. Ini mendukung teori signaling. 5 Nama Peneliti : MARTHA RIZKI INDRAYATI Judul Penelitian : PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 7

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI

Alat : liniear regression Tujuan Penelitian : untuk mengetahui relevansi informasi laporan keuangan dalam menguji dampak praktek manajemen laba terhadap relevansi informasi laporan keuangan.

Hasil Penelitian : laba terbukti mengakibatkan penurunan relevansi nilai laba tetapi tidak memiliki dampak terhadap nilai buku ekuitas, ketika perusahaan melakukan manajemen laba melalui

total discretionary

accruals. Adapun ketika dilakukan pengujian secara bersama-sama antaramanajemen laba melalui short-term dan long-term discretionary accruals seperti ditunjukkan pada pengujian hipotesis tiga, keduanya tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap relevansi laba maupun nilai buku ekuitas. Dengan demikian tidak dapat ditemukan atau ditentukan alat manajemen laba manakah yang memiliki dampak terbesar terhadap relevansi laba dan nilai buku..

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 8

Bab III

Model dan Hasil3.3 Variabel Penelitian Variabel Dependen : Manajemen Laba : diuji melalui Diskresionary AkrualTAit = NIit - OCFit(1)

Keterangan: TAit : Total akrual perusahaan i pada tahun ke t. NIit : Laba bersih sebelum pos luar biasa perusahaan i pada tahun ke t.. OCFit : Aliran kas operasi perusahaan i pada tahun ke t.

TAit = NDAit + DAit.(2)

NDA = 1 (1/A1)(3)

it-1)

+ 2( REVit- RECit/ A

it-1)

+ 3 (PPEit/A

it-

TAit/A + ...(4)

it-1

= 1 (1/A

it-1)

+ 2 ( REVit- RECit/ A

it-1)

+ 3(PPEit/A

it-1)

Dalam persamaan di atas TAit adalah total akrual perusahaan i pada tahun ke t, A perusahaan i pada tahun ke t-1, REVit adalah perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun ke t RECit adalah perubahan piutang perusahaan i pada tahun ke tit it-1

adalah total aktiva

PPEit adalah aktiva tetap perusahaan i pada tahun ke t, dan term perusahaan i pada tahun ke t.

adalah error

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 9

Variabel Independen SIZEUkuran perusahaan dihitung dengan menggunakan total aset perusahaan

SIZE = Ln (Total Aktiva)LEVERAGEstruktur modal diproksi dengan leverage yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung leverage adalah sebagai berikut: Total hutang perusahaan i pada periode t Levit

= Total aktiva perusahaan i pada periode t

Model Anlisis Hipotesis

Abst DA it = 0 + 1SIZE it + 2LEV it + it Keterangan: Abst DA it SIZE it LEV it it = Absolut Dicretionary Accrual perusahaan i pada tahun t. = Besaran perusahaan i pada tahun t. = Leverage perusahaan i pada tahun t. = Error perusahaan i pada tahun t.

Selain itu, peneliti juga memisahkan menjadi 2 jenis sample yaitu tanpa komite dan dengan komite serta komite tinggi dan komite rendah.

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 10

Hasil Pengujian Regresi Kelompok Ada Komite Audit dan Tidak Ada Komite Audit Koefisien Ada Komite Audit Tidak Ada komite Audit

SIZE : B1 Std. Error T-hitung Sig. LEVERAGE: B2 Std. Error T-hitung Sig. Kesimpulan :1. Hasil regresi untuk kelompok komite dan nonkomite menunjukkan bahwa variabel besaran perusahaan (SIZE) berpengaruh negatif terhadap

-0,019 0,009 -2,063 0,041 **

-0,01915 0,009 -2,185 0,030 **

0,012 0,006 1,934 0,055 *

0,102 0,013 7,834 0,000 ***

manajemen laba, baik untuk kelompok komite audit maupun kelompok tidak ada komite audit.

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 11

Koefisien

regresi

kelompok

komite

(-2,063)

sama

dengan

kelompok

nonkomite (-2,185) Sehingga pengaruh size terhadap manajemen laba tidak berbeda antara kelompok komite dan tidak ada komite.

2. Untuk variabel leverage, hasil regresi menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba, baik untuk kelompok komite audit maupun tidak ada komite audit. Koefisien regresi kelompok komite lebih kecil daripada tidak ada komite sehingga pengaruh leverage perusahaan terhadap manajemen laba lebih lemah pada kelompok komite. Hasil Pengujian Regresi untuk Kelompok Auditor Berkualitas Tinggi dan Auditor Berkualitas Rendah

Koefisien

Auditor Berkualitas Tinggi

Auditor Berkualitas Rendah

SIZE : B1 Std. Error T-hitung Sig. LEVERAGE: -0,0078 0,0125 -0,624 0,534 -0,0209 0,0072 -2,900 0,004

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 12

B1 Std. Error T-hitung Sig.

0,0005 0,0003 1,557 0,123

0,0067 0,0013 5,155 0,000

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 13

Kesimpulan :1. variabel besaran perusahaan (SIZE) berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba, baik untuk kelompok auditor berkualitas tinggi maupun auditor berkualitas rendah. Koefisien regresi kelompok auditor berkualitas tinggi lebih kecil

daripada auditor berkualitas rendah sehingga pengaruh size terhadap manajemen laba lebih lemah pada kelompok auditor berkualitas tinggi.

2. Untuk variabel leverage hasil regresi menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba, baik untuk kelompok auditor berkualitas tinggi maupun auditor berkualitas rendah. Koefisien regresi kelompok auditor berkualitas tinggi lebih kecil dari pada auditor berkualitas rendah sehingga pengaruh leverage terhadap manajemen laba lebih lemah pada kelompok auditor berkualitas tinggi.

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 14

Daftar PustakaAli Irfan (2002). Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi. Lintasan Ekonomi Vol. XIX. No.2. Juli 2002 Cahan, S.F. (1992). The Effect A Antitrust Investigations on Discretionary Accruals A Refined Test of the Political Cost Hipotesis. The Accounting Review. Vol. 67 No. 1. January, hal. 77-95. Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. (2006). Earnings Management, Corporate Governance, and True Financial Performance. http://papers.ssrn.com/ Eisenhardt, Kathleem. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of management Review, 14, hal 57-74 Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Scott, William R. (2000). Financial Accounting Theory. Second edition. Canada: Prentice Hall. Watts, Ross L. (2003). Conservatism in Accounting Part I: Explanations and Implications. Accounting Horizon, Vol. 17: 207-221. Watts, Ross L. dan Jerold L. Zimmerman. (1986). Positive Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 15

List Sample perusahaanLampiran 1 1. 3. 5. 7. 9. Daftar perusahaan manufaktur listing BEI 2. 4. 6. 8. PT Hero Supermarket Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Polychem Indonesia Tbk PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT Akasha Wira International Tbk (Sebelumnya: PT Ades Waters Indonesia Tbk) PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk

10. PT Indonesia Air Transport Tbk 12. PT Infoasia Teknologi Global Tbk 14. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 16. PT Kageo Igar Jaya Tbk 18. PT Intikeramik Alamasri Industry Tbk 20. PT Sumi Indo Kabel Tbk 22. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 24. PT Indofarma (Persero) Tbk 26. PT Indal Aluminium Industry Tbk 28. PT Intanwijaya Internasional Tbk 30. PT Indofood Sukses Makmur Tbk 32. PT Indorama Syntetics Tbk 34. PT Indospring Tbk 36. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 38. PT Toba Pulp Lestari Tbk 40. PT Intraco Penta Tbk 42. PT Inter Delta Tbk 44. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 46. PT Inovisi Infracom Tbk 48. PT Indopoly Swakarsa Utama Industry Tbk 50. PT INDOSAT Tbk 52. PT Itamaraya Gold Industri Tbk 54. PT Jasa Angkasa Semesta Tbk 56. PT Jembo Cable Company Tbk 58. PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk 60. PT Jaya Pari Steel Tbk 62. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 64. PT Karwell Indonesia Tbk 66. PT KMI Wire and Cable Tbk 68. PT Kabelindo Murni Tbk 70. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 72. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 74. PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 76. PT Kedaung Indah Can Tbk 78. PT Resource Alam Indonesia Tbk 80. PT Kalbe Farma Tbk 82. PT Leyand International Tbk (Sebelumnya: PT Lapindo Internasional Tbk) 84. PT Perdana Bangun Pusaka Tbk 86. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 88. PT Kokoh Inti Arebama Tbk

11. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 13. PT Aneka Kemasindo Utama Tbk 15. PT Argha Karya Prima Industry Tbk 17. PT AKR Corporindo Tbk 19. PT Alfa Retalindo Tbk 21. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 23. PT Asahimas Flat Glass Tbk 25. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 27. PT Asiaplast Industries Tbk 29. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 31. PT Aqua Golden Mississippi Tbk 33. PT Argo Pantes Tbk 35. PT Arwana Citramulia Tbk 37. PT AstraGraphia Tbk 39. PT Astra International Tbk 41. PT Astra Otoparts Tbk 43. PT BAT Indonesia Tbk 45. PT Sepatu Bata Tbk 47. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk 49. PT Berlian Laju Tanker Tbk 51. PT Indo Kordsa Tbk 53. PT Berlina Tbk 55. PT Barito Pacific Tbk 57. PT Bakrie Telecom Tbk 59. PT Betonjaya Manunggal Tbk 61. PT Budi Acid Jaya Tbk 63. PT Cahaya Kalbar Tbk 65. PT Colorpak Indonesia Tbk 67. PT Centris Multi Persada Pratama Tbk 69. PT Century Textile Industry (CENTEX) Tbk 71. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 73. PT Citra Tubindo Tbk 75. PT Davomas Abadi Tbk 77. PT Delta Djakarta Tbk 79. PT Dankos Laboratories Tbk 81. PT Delta Dunia Makmur Tbk (Sebelumnya: PT Delta Dunia Petroindo Tbk) 83. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 85. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk 87. PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 16

89. PT DaryaVaria Laboratoria Tbk 91. PT Dynaplast Tbk 93. PT Ekadharma International Tbk 95. PT Enseval Putera Megatrading Tbk 97. PT Eratex Djaja Tbk 99. PT Ever Shine Textile Industry Tbk 101. PT Eterindo Wahanatama Tbk 103. PT XL Axiata Tbk (Sebelumnya: PT Excelcomindo Pratama Tbk) 105. PT Fast Food Indonesia Tbk 107. PT Fajar Surya Wisesa Tbk 109. PT FKS Multi Agro Tbk 111. PT Fortune Mate Indonesia Tbk 113. PT Mobile8 Telecom Tbk 115. PT Titan Kimia Nusantara Tbk (Sebelumnya: PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk) 117. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Tbk 119. PT Kasogi International Tbk 121. PT Goodyear Indonesia Tbk 123. PT Gudang Garam Tbk 125. PT Gajah Tunggal Tbk 127. PT Golden Retailindo Tbk 129. PT Evergreen Invesco Tbk 131. PT Great River International Tbk 133. PT Panasia Indosyntec Tbk 135. PT Singleterra Tbk (Sebelumnya: Singer Indonesia Tbk) 138. PT Pelat Timah Nusantara Tbk 140. PT Nipress Tbk 142. PT Ancora Indonesia Resources Tbk 144. PT Panasia Filament Inti Tbk 146. PT Pan Brothers Tex Tbk 148. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 150. PT Pelangi Indah Canindo Tbk 152. PT Asia Pacific Fibers Tbk (Sebelumnya: PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) 154. PT Prima Alloy Steel Tbk 156. PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk 158. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 160. PT Sat Nusapersada Tbk 162. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 164. PT Pyridam Farma Tbk 166. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 168. PT Roda Vivatex Tbk 170. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 172. PT Rig Tenders Indonesia Tbk 174. PT Rimo Catur Lestari Tbk 176. PT Katarina Utama Tbk

90. PT Lion Metal Works Tbk 92. PT Langgeng Makmur Industry Tbk 94. PT Lionmesh Prima Tbk 96. PT Multi Prima Sejahtera Tbk 98. PT Lautan Luas Tbk 100. PT Courts Indonesia Tbk 102. PT Mitra Adiperkasa Tbk 104. PT Multistrada Arah Sarana Tbk 106. PT Modern Internasional Tbk 108. PT Merck Tbk 110. PT Nusantara Infrastructure Tbk 112. PT Multi Indocitra Tbk 114. PT Midi Utama Indonesia Tbk 116. PT Mitra International Resources Tbk (Sebelumnya: PT Mitra Rajasa Tbk) 118. PT Multi Bintang Indonesia Tbk 120. PT Mulia Industrindo Tbk 122. PT Multipolar Tbk 124. PT Matahari Putra Prima Tbk 126. PT Mustika Ratu Tbk 128. PT Metrodata Electronics Tbk 130. PT Myoh Technology Tbk 132. PT Mayora Indah Tbk 134. PT Hanson International Tbk 136. PT Millennium Pharmacon 137. International Tbk 139. PT Sari Husada Tbk 141. PT Sekawan Inti Pratama Tbk 143. PT Siwani Makmur Tbk 145. PT Surya Intrindo Makmur Tbk 147. PT Apac Citra Centertex Tbk 149. PT Sierad Produce Tbk 151. PT Sekar Bumi Tbk 153. PT Allbond Makmur Usaha Tbk (Sebelumnya: PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk ) 155. PT Skybee Tbk 157. PT SMART Tbk 159. PT Holcim Indonesia Tbk 161. PT Samudera Indonesia Tbk 163. PT Semen Gresik (Persero) Tbk 165. PT Summitplast Tbk 167. PT Selamat Sempurna Tbk 169. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 171. PT Suparma Tbk 173. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (Sebelumnya: PT BristolMyers Squibb Indonesia) 175. PT Sekar Laut Tbk 177. PT Indo Acidatama Tbk (Sebelumnya: PT Sarasa Nugraha Tbk)

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 17

178. PT Bentoel International Investama Tbk 180. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 182. Ryane Adibusana Tbk 184. PT Steady Safe Tbk 186. PT Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk 188. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 190. PT ScheringPlough Indonesia Tbk 192. PT Tunas Baru Lampung Tbk 194. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 196. PT Mandom Indonesia Tbk 198. PT Texmaco Jaya Tbk 200. PT Toko Gunung Agung Tbk 202. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 204. PT Telekomunikasi Indonesia(Persero) Tbk 206. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk 208. PT Triwira Insanlestari Tbk

179. PT Sunson Textile Manufacture Tbk 181. PT Siantar Top Tbk 183. PT Suba Indah Tbk 185. PT Surya Dumai Industri Tbk 187. PT Sugi Samapersada Tbk 189. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 191. PT Tunas Alfin Tbk 193. PT Tifico Fiber Indonesia Tbk(Sebelumnya: PT Teijin IndonesiaFiber Tbk) 195. PT Tigaraksa Satria Tbk 197. PT Tira Austenite Tbk 199. PT Tirta Mahakam Resources Tbk 201. PT AGIS Tbk 203. PT Surya Toto Indonesia Tbk 205. PT Tri Polyta Indonesia Tbk 207. PT Trada Maritime Tbk 209. PT Trikomsel Oke Tbk

Institut Bisnis dan Informatika Indonesia | 18