presentasi makalah first

25
Pencabutan Gigi Rahang Atas Tidak Menyebabkan Kebutaan Mata lompok 1 NEXT

Upload: inddah-nii

Post on 05-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mapping

TRANSCRIPT

Slide 1

Pencabutan Gigi Rahang Atas Tidak MenyebabkanKebutaan Mata

Kelompok 1NEXTLatar BelakangNEXTPeningkatan pengetahuan masyarakat tentang hubungan gigi dan mataMenyusun kajian untuk mengetahui kebenaran hubungan pencabutan rahang atas terhadap kebutaan mataAdanya isu yang berkembang di masyarakat bahwa Pencabutan Gigi Rahang Atas Dapat Menyebabkan Kebutaan Mata

2Apakah Pencabutan GigiRahang AtasDapatMenyebabkanKebutaan Mata ?

Rumusan Masalah

Apakah Pencabutan Gigi Rahang AtasDapat Menyebabkan Kebutaan Mata ?NEXTHipotesaPENCABUTAN GIGI RAHANG ATASTIDAK DAPAT MENYEBABKANKEBUTAAN MATA

NEXTTujuanMengetahui ada atau tidaknya hubungan secara langsung pencabutan gigi rahang atas dengan kebutaan mataMemberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa issu yang berkembang masalah Pencabutan Gigi Rahang Atas Menyebabkan Kebutaan MataNEXT

KAJIANTEORINEXT1. KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIENNEXTApabila dokter dapat membangun hubungan komunikasi yang efektif dengan pasiennya, banyak hal-hal negatif yang dapat di hindari. Dokter dapat mengetahui dengan baik kondisi pasien dan keluarganya, dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada dokter.Tujuan:mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit atau riwayat penderita yang lebih akurat untuk dokter,lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian proses pemeriksaan lebih efektif dan efisien bagi keduanya.KIAT MENYAMPAIKAN INFORMASI Tanyakan, apakah ada yang dikhawatirkannya. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai tingkat pemahamannya (usia, latar belakang pendidikan, sosial budaya) Tidak dianjurkan memakai bahasa atau menggunakan istilah kedokteran. Kalaupun harus menggunakannya, beri penjelasan dan padanan katanya (kalau memang ada). Tidak perlu tergesa-gesa dan sekaligus, pemberian informasi bisa dilakukan secara bertahap. Jika menyampaikan berita buruk, gunakan kata atau kalimat persiapan atau pendahuluan, misalnya, Boleh saya minta waktu untuk menyampaikan sesuatu? untuk melihat apakah dia (yang diajak berkomunikasi) siap mendengar berita tersebut. Hindari memakai kata-kata yang bersifat mengancam, seperti Kalau tidak melakukan anjuran saya, kalau ada apa-apa jangan datang ke saya. Gunakan kata atau kalimat yang menimbulkan semangat atau meyakinkannya. Ulangi pesan yang penting. Pastikan pasien/keluarga mengerti apa yang disampaikan. Menanggapi reaksi psikologis yang ada, terlihat dari ucapan atau sikap dan dengan empati. Saya dapat mengerti jika ibu/bapak khawatir. Menyimpulkan apa yang telah disampaikan. Beri kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya, jangan memonopoli pembicaraan. Berikan nomor telpon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu diperlukanLangkah-Langkah KomunikasiAda empat langkah yang terangkum dalam satu kata untuk melakukan komunikasi, yaitu S = Salam

A = Ajak Bicara

J= Jelaskan

I= IngatkanSAJI2. Persyarafan Rahang AtasRahang atas (maxilla) mendapatkan inervasi terutama dari cabang Nervus Trigeminus yang merupakan syaraf cranial yang terbesar. Nervus Trigeminus mempunyai serat-serat sensoris (portio major) untuk kulit muka dan kepala, serta serat-serat motoris (portio minor) untuk otot-otot pengunyah.Nervus Maxillaris mengeluarkan cabang-cabang :

Nervus ZigomaticusNervi Alveolaris SuperioriesNervi SphenopalatiniNervus Infra OrbitalisNEXT3. Anatomis MataDi lihat dari strukturnya terdiri dari :SkleraKonjungtivaKorneaKoroidBadan SiliriasRetinaBintik ButaIrisPupilLensa MataLigamen Suspensor Saraf OptikOtot Mata

Jalur Saraf Pada Mata

Saraf Sensoris

2. Saraf Motoris

4. Pencabutan Gigi Rahang Atas Anastesi pada gigi rahang atas dilakuan infiltrasi pada n.maxillaris sebanyak 1,5 ml, dan pada foramina palatinum majus masing-masing 0,5 ml (kanan dan kiri) untuk menganastesi n.palatinus anterior yang menginervasi mukosa palatum.AnastesiProsedur Pencabutan Gigi Rahang Atas1. Teknik Pencabutan Meliputi : Pengaturan Posisi *Posisi Kursi * Posisi Penderita *Posisi Operator

2. Cara Menggunakan Tang Cabut

3. Gerakan Pencabutan

4. Petunjuk Pada Penderita Sesudah Pencabutan

Komplikasi Pencabutan Gigi Rahang Atas1. Komplikasi Anastesi

2. Perdarahan

3. Oroantral fistula

4. Fraktur tuberositas maxilaris

5. Intraorbital Abcess

6. Komplikasi Lain Sebagai Studi PembandingFaktor Resiko Terjadi KomplikasiPencabutan Gigi Rahang Atas1. Penderita hipertensi 2. Penderita penyakit jantung 3. Penderita diabetes 4. Penderita hamil muda 5. Penderita Hemofilia6. Pasien yang tidak kooperatif7. Pasien lanjut usia8. Pasien anak 9. Pasien Glaukoma10. Pasien dengan letak akar gigi dekat atau masuk ke sinusIndikasi & Kontra Indikasi Pencabutan GigiIndikasi Pencabutan Gigi

Indikasi pencabutan gigi banyak dan bervariasi. Jika perawatan konservasi yang dilakukan gagal atau tidak indikasi, berarti sebuah gigi mungkin harus dicabut. Penyebabnya antara lain karena:

1. Gigi yang sudah karies dan tidak dapat diselamatkan dengan perawatan apapun.

2. Pulpitis atau gigi dengan pulpa non-vital yang harus dicabut jika perawatan endodontic tidak dapat dilakukan.

3. Periodontitis apical. Gigi posterior non-vital dengan penyakit periapikal sering harus dilakukan pencabutan.

4. Penyakit periodontal. Sebagai panduan, kehilangan setengah dari kedalaman tulang alveolar yang normal atau ekstensi poket ke bifurkasi akar gigi bagian posterior atau mobilitas yang jelas berarti pencabutan gigi tidak bias dihindari lagi.

5. Gigi pecah atau patah. Dimana garis pecah setengah mahkota dari akar.

Rahang pecah. Jika garis gigi peca mungkin harus dilakukan pencabutan untuk mencegah infeksi tulang.

Untuk perawatan ortodonsi

Supernumerary teeth

Gigi yang merusak jaringan lunak, jika pengobatan atau terapi lainnya tidak mecegah trauma atau kerusakan.

10. Salah tempat dan dampaknya. Harus dilakukan pencabutan ketika gigi menjadi karies, menyebabkan nyeri, atau kerusakan batas gigi.

11. Gigi yang tidak dapat disembuhkan dengan ilmu konservasi

12. Gigi impaksi dan gigi non erupsi (tidak semua gigi impaksi dan non erupsi dicabut)

13. Gigi utama yang tertahan apabila gigi permanen telah ada dan dalam posisi normal.

14. Persiapan radioterapi. Sebelum radiasi tumor oral, gigi yang tidak sehat membutuhkan pencabutan, atau pengangkatan untuk mereduksi paparan radiasi yang berhubungan dengan osteomelitis

Kontra Indikasi

Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut

2. Pendarahan yang tidak diinginkan

3. Alergi pada anastesi local

4. Hipertensi jika pendarahan tidak terkontrol

5. Diabetes yang tidak terkontrol sangat mempengaruhi penyembuhan luka

6. Gigi yang masih dapat dirawat/dipertahnkan dengan perawatan konservasi, endodontic dan sebagainya.

Issue: Seseorang akan mencabut gigi rahang atas,tetapi takut karena sebagian masyarakat berpendapat dapat mengalami kebutaan mataAnatomi fisiologi R.AAnatomi fisiologi MataPencabutan Gigi Rahang AtasprosedurKomplikasi-Faktor resikoIndikasi & Kontra IndikasiKebutaan Mata:*FaktorRiwayat pasienPengarahanHubungan antara pencabutan gigi rahang atas dengan kebutaanEfek pencabutan gigi rahang atas terhadap mataKesimpulan: Pencabutan gigi rahang atas tidak menyebabkan kebutaan mataConceptual MappingPEMBAHASAN Efek pencabutan gigi rahang atas terhadap mata Kebutaan mata setelah pencabutan gigi rahang atas terjadi karena adanya faktor resiko yang mendukung dan telah ada sebelum prosedur dilakukan selain adanya kesalahan prosedur oleh klinisi.

Pada prosedur normal dan dilakukan dengan tepat,tidak ditemukan faktor resiko terjadinya kebutaan. Kebutaan mata setelah prosedur pencabutan gigi seringkali merupakan manifestasi dari satu atau beberapa faktor resiko yang telah ada sebelumnya yang menjadi aktual setelah prosedur dilaksanakan.

NERVUS TRIGEMINUSKESIMPULANDANSARAnNEXTKESIMPULANSehingga dapat ditarik kesimpulan : Bahwa pencabutan gigi rahang atas tidak dapat mengakibatkan kebutaan pada mata.

SARAN

1. Sangat perlu diketahui kepada masyarakat umum, agar tidak percaya akan isu yang mengatakan pencabutan gigi rahang atas dapat mengakibatkan kebutaan mata.

2. Dalam hal ini kami kelompok 1 membahas tentang pencabutan gigi rahang atas dapat atau tidak dapat mengakibatkan kebutaan pada mata. Untuk peneliti yang serupa, diharapkan lebih luas dalam memperjelaskan tentang isu itu yang dapat diambil dari segi yang lain dalam pembelajaran ini.

TRIMAKASIH ..... !