makalah presentasi dermaga maspion

21
SISTEM TRANSPORTASI I ( PRESENTASI ) Nama : Kadek Oxi Arimbawa NIM : 1461121066 Kelas : C2 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WARMADEWA

Upload: oxi

Post on 17-Dec-2015

764 views

Category:

Documents


129 download

DESCRIPTION

Makalah presentasi dermaga maspion

TRANSCRIPT

SISTEM TRANSPORTASI I( PRESENTASI )

Nama: Kadek Oxi ArimbawaNIM: 1461121066Kelas: C2

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS WARMADEWADENPASAR2014

DERMAGADermagaadalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang.Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan. Jenis dermaga1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkar-muatbarang umum/general cargo ke atas kapal.2. Dermagapeti kemas, dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar muat peti kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya menggunakan kran (crane)3. Dermaga curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar-muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt)4. Dermaga khusus, adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut barang khusus, sepertibahan bakar minyak,bahan bakar gasdan lain sebagainya.5. Dermaga marina, adalah dermaga yang digunakan untukkapal pesiar, speed boat.6. Demagakapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan

Tipe dermaga

Dermaga quay wall

Bentuk-bentuk dermaga quay wall yang sering digunakan

Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang berdiri diatas pantai, dapat dibangun dengan beberapa pendekatan konstruksi diantaranya sheet pile baja/beton, caisson beton atau open filled structure.Beberapa pertimbangan dalam pembangunan quay wall: Dermaga Quay wall adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan relatif berimpit dengan pantai (kemiringan pantai curam). Konstruksi dermaga biasanya dibangun langsung berhimpit dengan areal darat. Kedalaman perairan cukup memadai dan memungkinkan bagi kapal merapat dekat sisi darat (pantai). Kedalaman perairan tergantung kepada ukuran kapal yang akan berlabuh pada dermaga tersebut. Kondisi tanah cukup keras Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi berpengaruh pada detail dimensi struktur yang dibutuhkan.

Dermaga dolphin

Dermaga dolphin yang ditunjukan titik merah

Tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam pembangunan dermaga dolphin: Dermaga dolphin adalah sarana tambat kapal yang fasilitas bongkar muatnya ada di haluan atau buritan. Jarak kedalaman perairan yang disyaratkan dari pantai relatif cukup panjang. Terdapat konstruksi tambahan berupa jembatan dermaga (trestel), tanggul atau dapat juga keduanya. Sarana tambat yang akan direncanakan terdiri dari struktur breasting dan mooring yang dihubungkan dengan catwalk. Posisi breasting berfungsi utama sebagai sarana sandar kapal, tapi juga dapat berfungsi sebagai sarana tambat kapal jika dipasang bollard, sedangkan mooring dolphin berfungsi menahan kapal sehingga tetap berada pada posisi sandar. Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi berpengaruh pada detail dimensi struktur yang dibutuhkan.

Dermaga apung/system Jetty

Dermaga apung yang digunakan untuk Ferry Penyeberangan di sungai Saigon, Vietnam

Dermaga apung/system jetty adalah tempat untuk menambatkan kapal pada suatu ponton yang mengapung diatas air. Digunakannya ponton adalah untuk mengantisipasi air pasang surut laut, sehingga posisi kapal dengan dermaga selalu sama, kemudian antara ponton dengan dermaga dihubungkan dengan suatu landasan/jembatan yang flexibel ke darat yang bisa mengakomodasi pasang surut laut. Biasanya dermaga apung digunakan untuk kapal kecil, yach atau feri seperti yang digunakan di dermaga penyeberangan yang banayak ditemukan di sungai-sungai yang mengalami pasang surut.Ada beberapa jenis bahan yang digunakan untuk membuat dermaga apung seperti: Dermaga ponton baja yang mempunyai keunggulan mudah untuk dibuat tetapi perlu perawatan, khususnya yang digunakan dimuara sungai yang airnya bersifat lebih korosif. Dermaga ponton beton yang mempunyai keunggulan mudah untuk dirawat sepanjang tidak bocor. Dermaga ponton dari kayu gelondongan, yang menggunakan kayu gelondongan yang berat jenisnya lebih rendah dari air sehingga bisa mengapungkan dermaga.

DERMAGA MASPIONMaspion menambah investasi USD 25 juta untuk menambah dua lagi dermaga di Kawasan Industri (KI) Maspiongroup Industrial Estate diManyar, Gresik. Panjang dermaga sekitar 750 meter. Presdir Alim Markus mengatakan, dermaga yang sedang dibangun itu adalah yang ketiga dan keempat. Sebelumnya telah ada dua dermaga, namun tidak cukup untuk melayani industri yang ada di Maspion Unit V itu.Dermaga satu dan dua yang telah beroperasi diperuntukkan untuk bongkar barang curah cair. DI dermaga ini dilengkapi dengan pipa yang menghubungkan langsung ke truk atau gudang penyimpanan. Seperti gas dan minyak. Sedangkan dermaga empat, nantinya untuk curah padat. Direncanakan, Oktober mendatang pembangunan dermaga 3 sudah selesai. Sedangkan yang keempat diperkirakan selesai pertengahan 2013 mendatang.Sedangkan pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh PT Adhi Karya. Untuk pembangunan dua dermaga itu, Maspion menggandeng PT Siam Cement Group asal Thailand. Komposi sahamnya adalah 50:50, namun yang mengelola 100 persen PT Maspion. Begitu juga tenaga operasionalnya semuanya orang Indonesia, Untuk mengelola dua dermaga itu, antara Maspiongroup danPT Siam Cement Gruptelah sepakat untuk membentuk perusahaan yang diberi nama PT Siam Maspion Terminal. Meski ada saham asing, Maspiongroup yang bertanggung jawab dalam operasionalnya, Dengan adanya tambahan dua dermaga itu, nantinya juga malayani umum. Kapal-kapal yang selama ini harus antre sampai beberapa hari untuk bongkar di PelabuhanTanjung Perak, bisa bongkar di dermaga Maspiongroup. Tentunya dengan membayar biaya bongkar muat. Menurut Alim Markus, selama dirinya sering menerima keluhan dari pengusaha ekspor impor tentang lamanya bongkar muat di Tanjung Perak. Padahal memiliki kawasan industri yang sudah memiliki dua dermaga. Jika ditambah dua dermaga lagi, maka bisa mempercepat kegiatan bongkat muat. Untuk kapasitas kapal yang bisa bongkar di dermaga milik Maspiongroup, Alim Markus mengatakan bisa sampai 100.000 DWT. Dijelaskan dia, Maspiongroup saat ini memiliki KI di Benowo yang dikenal sebagai PT BumiMaspion dan PT MaspionIndustrial Estate (MIE). (za/hen/jpnn)

NAME OF PROJECT: CONSTRUCTIONS JETTY III PT. SIAM MASPION TERMINAL (Package A)AND JETTY IV PT. SIAM MASPION TERMINAL (Package B)LOCATION: PT, SIAM MASPION TERMINALOWNER: PT. SIAM MASPION TERMINALSYSTEM OF CONTRACT: Lump Sum, (Design & Built)/EPCEXECUTION TIME: 210 Calender daysFOR JETTY IIICONTRACTOR PROPOSAL: 180 Calender daysTIMEEXECUTION TIME: 450 Calender daysFOR JETTY IVCONTRACTOR PROPOSAL: 400 Calender daysTIMEMAINTENANCE TIME: 365 Calender daysSOURCE OF FUND: PT. SIAM MASPION TERMINAL

METODE KERJA PROYEK JETTY 3 DAN JETTY 4 SIAM MASPION :

TRESTLE General Jetty (30 x 200) m2 :a. Capacity 40.000 DWT (out side)b. Capacity 10.000 DWT (in side) Trestle (10 x 703.8)m2 HDPE Control Room Jetty & Trestle Facilities (Fender, Bollard, Guard Rail) Electrical (Street Lamp, Navigation Lamp, etc)TAHAP 1 ( TRASTLE ) Pemancangan Spun Pile Pemasangan & Pengecoran Pile Cap Pemasangan Girder & Diafragma Pemasangan Precast Slab Pengecoran Final Elevation Pemasangan Railing & Detail

JETTY 3 General Platform (10 x15)m2 Breasting Dolphin (3 nos) Mooring Dolphin (1 nos) Cat Walk Fender Pile Control Room Flatform Jetty Facilities (Bollard, Rubber Fender and Wooden Fender)TAHAP 2 ( JETTY 3 ) Pemancangan Steel Pipe Pemasangan Breasting Dolphin Pemasangan Fender Pemasangan Fender Pile

JETTY 4 General Jetty (30 x 200) m2 :c. Capacity 40.000 DWT (out side)d. Capacity 10.000 DWT (in side) Trestle (10 x 703.8)m2 HDPE Control Room Jetty & Trestle Facilities (Fender, Bollard, Guard Rail) Electrical (Street Lamp, Navigation Lamp, etc)TAHAP 3 ( JETTY 4 ) Pemancangan Steel Pipe Pemasangan Precast Temporary Pemasangan Precass Beam, Long Beam & Join Beam Pemasangan Plank Fender Pemasangan Haif Long Beam Penyusunan Slab Plate Becasting, Pembesian & Pengecoran Topping Pemasangan Fender Pemasangan Bollard DetailMETODE PELAKSANAAN DERMAGA Metode pelaksanaan dermaga akan dibagi menjadi 3 point utama yaitu :

MASA PRAKONSTRUKSI

Dalam Masa Prakonstruksi ini hal-hal yang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan, baik yang di darat maupun di laut. Pada umumnya, sebelum pelaksanaan sudah harus disiapkan : a. Pembersihan lahan, yaitu membersihkan lahan proyek dan lahan disekitar proyek yang telah dibebaskan dari hal hal yang akan mengganggu jalannya proyek secara keseluruhan. b. Direksi kit, yang berfungsi sebagai tempat untuk keperluan rapat, konfirmasi antar organisasi atau personil yang terkait, pengawasan dan lain-lain. c. Pos jaga, yang berfungsi sebagai tempat pengawasan alat dan material d. Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan yang akan dipakai. e. Pendatangan alat berat seperti crane, ponton, hammer hydraulik untuk keperluan pemancangan tiang pancang.

MASA KONSTRUKSI Dalam masa konstruksi ini pekerjaan dermaga dilakukan persegmen dimulai dari arah barat menuju arah timur, pembahasan akan dibagi atas item-item pekerjaan sebagai berikut :

PEMANCANGAN TIANG PANCANG (SPUN PILE)Alat yang dipergunakan : 2 buah ponton 1 Crane 1 hydraulic hammer 2 buah Teodolit / WaterpasDalam pekerjaan pemancangan, tiang pancang yang dipakai 80 cm, dimana panjang tiang yang dibutuhkan adalah 33.3 m (3 batang @12 m) dan 60 cm dengan kedalaman 21,3m (2 batang @12 m) pemancangan dilakukan dengan 2 ponton, dimana 1 ponton sebagai hydraulic hammer untuk pemancangan dan satunya sebagai ponton crane untuk pengambilan tiang pancang dari areal penumpukan ke ponton pancang (lihat gambar 1). Alat Teodolit dipergunakan untuk mengukur ketepatan posisi dan kemiringan tiang saat pemancangan (Gambar 2).

Gambar 1 Ponton Pancang dan Ponton Crane

Gambar 2 Cek titik tiang pancang dari darat dengan Alat Teodolit

Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada pada areal penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke ponton pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan. Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit untuk menentukan ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang. Setelah semuanya sesuai, tali pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan sehingga tiang pancang akan turun sampai seabed dan diukur kembali ketepatannya dengan teodolit. Apabila sudah sesuai kembali, baru mulai dipancang dengan hydraulic hammer sampai kedalaman yang direncanakan (lihat gambar 3). Untuk kepastian pemberhentian pemancangan, pada pemancangan tiang terakhir dilakukan kalendering, apabila Srencana > Slapangan , pemancangan dapat diberhentikan. Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua tiang pancang perencanaan terpancang pada posisinya. Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang, dapat dilakukan pemotongan tiang pancang yang berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai pada elevasi tiang yang direncanakan. Apabila pemotongan tiang sudah selesai semua, pekerjaan selanjutnya adalah pengerjaan poer/pilecap.

Gambar 3 Pemancangan Tiang Pancang

Gambar 4 Penyambungan antar Tiang Pancang baja

PENGECORAN POER/PILECAPSebelum merakit bekisting poer, terlebih dahulu dipasang landasan untuk bekisting berupa sabuk pengikat dibaut sejumlah 2 baut untuk tiap pengikatnya pada tiang pancang (Gambar 5). Kemudian dipasang balok yang menghubungkan antara tiang satu dengan lainya baik arah memanjang maupun melintang. Setelah tahapan tersebut, dilanjutkan dengan perakitan bekisting poer diatas landasan yang telah ada, sesuai dengan ukurannya. Untuk bagian vertikal dari bekisting poer ditopang dengan kayu perancah ke balok yang menghubungankan antar tiang pancang (Gambar 6). Setelah bekisting poer selesai , dilakukan pemasangan tulangan beton pengisi tiang dan tulangan poer. Pengecoran dilakukan sekaligus sehingga antara beton pengisi tiang dan poer monolit.

Gambar 5. Pemasangan Landasan Bekisting Poer

Gambar 6. Pemasangan Bekisting

Gambar 7 Pengecoran In Situ Poer

PENGECORAN PELAT DAN BALOK Bekisting balok memanjang dan melintang dipasang sesuai dengan ukuran rencana dan ditopang dengan kayu ke landasan yang telah terpasang pada langkah sebelumnya (Gambar 8), pengecoran dilakukan monolit (sekaligus) dengan pelat dermaga, balok fender. Sebelum pengecoran dilakukan, angker bolder dan fender dipasang pada posisinya dengan dilas dengan tulangan balok untuk perkuatan.

Gambar 8 Pemasangan Bekisting Balok Arah Memanjang

PEMASANGAN GIRDER, DIAFRAGMA DAN PRECAST SLABBalokgirder yang siap dipasang melintang di atas pilecap dan ini merupakan satu rangkaian kerja pekerjaan fisik difly over, balok girder yang sudah dipasang selanjutnya akan dilakukan pemasangandiagfragma, lalustressing diafragma dilanjutkan denganbegistingdack slab/precast slab kemudian pengecoran. Dengan terselesaikannya pemasangan balok girder (Gambar 9)

Gambar 9 Pemasangan Girder, Diafragma, dan precast slab

PEMASANGAN BREASTING DOLPHINDalam struktur dermaga jetty tersebut terdapat struktur pendukung yang berupa dolphin. Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal. Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin). Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena dia direncankan untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh angin, arus dan gelombang. Struktur dolphin dikategorikan light structure yang terdiri dari tiang yang dipancang ke dasar laut dan dihubungkan secara bersamaan oleh pilecap yang akan menjadi platform (Gambar 10)

Gambar 10 Breasting Dolphin Dolphin terdiri dari sekelompok tiang dari kayu, besi, beton (3,7,19 atau lebih) yang diikat menjadi satu dengan menggunakan kabel baja.Biasanya digunakan oleh kapal-kapal kecil (5000 DWT)Dolphin kakuterdiri dari tiang-tiang pancang kayu, baja, beton atau sel turap dan dilengkapi dengan fender.Apabila kapal yang bertambat cukup besar, maka digunakan tambatan kapal yang dibuat dari plat beton tebal yang didukung oleh tiang-tiang baja yang dipancang secara vertikal dan miring

Gambar 11 Detail Breasting Dolphin

MASA PASCA KONSTRUKSI Setelah pengecoran selesai dan beton telah mengeras dengan sempurna, dilakukan pekerjaan tambahan yaitu :

PEMASANGAN FENDER Sama halnya dengan bollard, angker fender yang telah tertanam dibersihkan dan fender ditempatkan di posisinya lalu dipasang pasangan angkernyaFender adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kapal akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang ditambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan. Peredaman dilakukan dengan menggunakan bahan elastis, biasanya terbuat dari karet.

Gambar 11 Detail Fender

PEMASANGAN BOLLARD Setelah beton mengeras sempurna, bollard dapat dipasang, angker yang sudah tertanam pada saat pengecoran pelat bersama tulangannya dibersihkan dan dipasangkan bollard ke posisinya kemudian dicor setempat. Bollard / Alat pengikat digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan mengikatkan tali yang di pasang pada haluan, buritan dan badan kapal ke dermaga, bollard diletakan pada sisi dermaga dengan jarak antara bolder 15 25 meter

Gambar 12 Detail Bollard