makalah digestivus 1 -rafsanjany-

44
Makalah Digestivus Nama : RH Rafsanjani NIM : 10.2009.116 Kelompok : d.5

Upload: tubagus-siswadi-wijaksana

Post on 18-Feb-2015

272 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Makalah Digestivus

Nama : RH Rafsanjani

NIM : 10.2009.116

Kelompok : d.5

Page 2: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan adalah hal yang sangat penting untuk tubuh kita dan merupakan suatu hal

yang tidak pernah terlupakan sehari-hari. Kita mempunyai mulut untuk mengubah makanan

yang tadinya besar menjadi kecil agar dapat diserap oleh tubuh, untuk dapat diserap oleh

tubuh, banyak faktor yang berperan seperti enzim-enzim pencernaan dan banyak lagi. Oleh

sebab itu saya akan memaparkan bagaimana proses-proses pencernaan dan penyerapan yang

dilakukan agar zat-zat yang terkandung pada makanan bisa bermanfaat bagi tubuh kita.

1.2 Tujuan

Untuk memahami apa bagian apa saja yang terlibat pada proses pencernaan, mulai dari

mulut sampai anus sebagai tempat keluarnya, dan untuk mengetahui apa saja yang berperan

pada proses pencernaan.

Page 3: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

PEMBAHASAN

I. Struktur Makroskopis

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:

1. menerima makanan

2. memecah makanan yang komplex menjadi sederhana berupa zat-zat gizi berupa sari

makanan (suatu proses yang disebut pencernaan)

3. menyerap sari makanan di jonjot usus halus oleh darah yang di dalam aliran darah

4. akhirnya zat sederhana berupa sari makanan itu masuk sel sehingga bisa digunakan dalam

metabolisme sel

5. membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.(defekasi)

SISTEM PENCERNAAN 1

Sistem ini tersusun atas 2 hal pokok yaitu

a. Tractus Digestivus (Saluran Pencernaan-berupa Organ yang dilalui makanan)

b. Glandulla Digestivus (Kelenjar Pencernaan-berupa organ kelenjar yang memeberikan

sekretnya ke Saluran Pencernaan

Tractus Digestivus terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus

besar, rektum dan anus.

Glandulla Digestivus terdiri dari organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, sebagai

kelenjar yaitu pankreas, hati dan kandung empedu, kelenjar air liur.

Page 4: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.

Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.

Page 5: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Saluran dari kelenjar liur terdapat di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya

ke dalam mulut.

ada 3 kelenjar air liur yang membantu pencernaan dengan mengeluarkan baik musin maupun

enzim ptialin yaitu Sub lingualis , Sub mandibularis dan Parotis.

Pada saat makan, aliran dari ludah untuk :

a. membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.

b. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein

dan menyerang bakteri secara langsung

c. tentu ludah juga berguna untuk mempermudah menelan mengirim makanan dari mulut ke

lambung melalui kerongkongan

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar,

geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.

Page 6: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi

untuk merasakan dan mencampur makanan.

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.

Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.(syaraf tepi otak no 1)

Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Page 7: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Di belakang dan dibawah mulut terdapat pangkal tenggorokan /kerongkongan (faring). yang

kemudian makanan diteruskan ke Kerongkongan ( Oesophagus)

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar

makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap

mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk

ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh

selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung menembus rongga

dada (paru paru).

Page 8: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kantong ,

terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter),

yang bisa membuka dan menutup.

Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam

kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur

makanan dengan enzim-enzim.

Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 4 zat penting:

1. lendir

2. asam klorida

3. prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

4. hormon gastrin

1. LENDIR

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteriHelicobacter pylori

atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak

lambung.

Page 9: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

2. HCl

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna

memecah protein.

Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara

membunuh berbagai bakteri.

Pelepasan asam dirangsang oleh:

- saraf yang menuju ke lambung

- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.

Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein

dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan

itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Page 10: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Usus halus ( Intestinum Tenue)

dibagi 3 bagian yaitu : Duodenum , Yeyunum , Illeum

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan

bagian pertama dari usus halus.

Perlu dipahami bahwa makanan dari lambung dengan suasana asam ini membuat klep pyloric

lambung terbuka sehingga chime (makanan yang sudah dicerna di lambung ) Dari lambung turun

ke Duodenum, Ketika makanan ada di usus duodenum klep Isosekum 12 jari menutup karena

asam, makanan yang asam tersebut membuat usus 12 jari mengeluarkan hormon Koleosistokinin

dan Sekretin di sekresi. Koleosistokinin segera dibawa ke empedu dan sekretin oleh darah

dibawa ke Pancreas, kedua kelenjar tersebut akan segera mengeluarkan getahnya. Pancreas

mengeluarkan enzim TLA (Tripsin - Lipase -Amilase) juga garam Na2HCO3, Empedu

mengeluarkan bilus empedu untuk membantu pencernaan lemak.

Enzim TLA , garam NaH2CO3 serta billus empedu disekresikan ke usus dua belas jari untuk

mengemulsi lemak akhirnya suasana makanan jadi basa

Karena pH naik jadi basa maka Klep Pilorus menutup dan Klep ke arah Yeyenum terbuka

makanan sepanjang 25 Cm (12 Jari itu) turun ke Yeyenum

Begitu seterusnya sampai lambung kosong kurang lebih 8 jam .

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna

oleh usus halus.

Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan

makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.

Page 11: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)

merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan

mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-

lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).

Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga

menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.

Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.

Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili

dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui

vena porta.

Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan

pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim

yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus

halus.

Page 12: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman

lambung.

Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air,

lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:

- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam

darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke

dalam duktus pankreatikus.

Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana

keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Page 13: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan

dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran

pencernaan.

Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi

duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan

glukagon).

Page 14: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya

berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang

kecil-kecil (kapiler).

Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan

pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk

diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:

- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh

tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat

gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari

makanan.

Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.

Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Page 15: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung

membentuk duktus hepatikus umum.

Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu

(duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.

Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit

empedu yang mengalir dari hati.

Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga

kandung empedu berkontraksi.

Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:

- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Page 16: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutamahemoglobinyang berasal dari

penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam

lemak untuk membantu proses penyerapan

Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu

menggerakkan isinya

Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel

darah merah yang dihancurkan

Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan

kembali ke dalam empedu.

Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.

Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari.

Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon).

Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok.

Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar ( Intestinum Crassum)

Usus besar terdiri dari:

- Kolon asendens (kanan)

- Kolon transversum

Page 17: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

- Kolon desendens (kiri)

- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di

kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya

menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan

membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa

menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang

bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Page 18: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan

berakhir di anus.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon

desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul

keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan

ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang

penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.

Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Page 19: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

II. Struktur Mikroskopis

Lidah, massa otot rangka yang ditutupi oleh membran dengan struktur bervariasi sesuai

dengan daerahnya. Permukaan bagian dorsal terdapat papilla, yang merupakan peninggian epitel

mulut dan lamina propria yang bentuk dan fungsinya bervariasi. Papilla dapat dibagi menjadi

satu, papilla filiformis, bentuk kerucut memanjang yang terdapat diseluruh permukaan lidah dan

terdiri dari stratified squammous keratinized epithelium, selain itu tidak dijumpai taste bud

( kuncup kecap). Dua, papilla foliata yang kurang berkembang pada manusia dan berdegenerasi

pada umur 3 tahun. Tiga, papilla fungiformis yang berbentuk cendawan dan terdapat sebaran

kuncup kecap di atasnya.Empat, papilla sirkumvalata yang terdiri dari 7 – 12 papilla bulat

berukuran sangat besar, permukaan datar yang menonjol diatas papilla lain. Pada papilla ini

dapat dijumpai kelenjar Von Ebner yang menghasilkan lipase.

Faring, dilapisi epitel berlapis gepeng tidak bertanduk yang dilanjutkan keesofagus dan

dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia dan sel goblet di daerah dekat hidung. Faring

memiliki tonsil dan pada mukosanya dapat dijumpai banyak keljar air liur. Lamina proprianya

terdiri dari jaringan ikat padat. Sedangkan otot konstriktor dan longitudinal di faring berada di

luar lapisan ini.

Gigi, terdiri dari 3 bagian yaitu mahkota, serviks dan akar. Mahkota ditutupi oleh email

yang sangat keras dan akar gigi ditutupi oleh jaringan bermineral yaitu sementum. Kedua lapisan

ini bertemu di bagian serviks gigi. Bagian terbesar gigi terdiri dari materi berkapur adalah dentin

yang mengelilingi ruang berisi jaringan ikat lunak yaitu rongga pulpa, bilik pulpa, dan bagian

akar yang meluas ke apeks dari radiks ( akar) tempat lubang ( foramen apikal). Foramen apikal

adalah tempat lewatnya pembuluh darah, limfe dan saraf. Dentin adalah jaringan berkapur yang

lebih keras daripada tulang karena kadar kalsiumnya yang tinggi. Matrik organik dentin

disekresikan oleh odontoblas. Odontoblas adalah sel terpolarisasi gepeng yang menghasilkan

matriks organik hanya pada permukaan dentin. Untuk memepertahankan struktur gigi terdapat

periodonsium. Periodonsium terdiri dari sementum, ligamentum periodental, tulang alveolar, dan

ginggiva.

Page 20: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Esofagus, dilapisi oleh epitel berlapis gepengtanpa lapisan tanduk. Pada lapisan

submukosa terdapat kelenjar kecil yang menghasilkan mukus, lapisan lamina propria terdapat

kelenjar kardiak esofagus yang juga menghasilkan mukus. Di bagian distal terdiri dari otot polos,

pada bagian tengah terdiri sel otot polos dan otot rangka dan pada bagian proximal terdiri dari

otot rangka.

Lambung, pada mukosa terdapat columnar epithelium, yang permukaannya berlekuk –

lekuk membentuk sumur lambung ( foveola gastrika), lamina propria terdiri dari jaringan ikat

longgar yaitu sel otot polos dan sel limfoid. Pada mukosa muskularis terdiri 3 lapisan yaitu inner

circular, outer longitudinal dan outermost circular. Mukosa eksterna terdiri dari lapisan paling

dalam yaitu lapisan otot obliq, lapisan tengah yaitu lapisan sirkular, dan lapisan luar yaitu lapisan

longitudinal.

Usus halus, pada membran mukosa dapat dijumpai sel goblet, sel absortif, sel parietal,

dan sel M ( mikrofold). Pada membran ini juga dijumpai vili – vili intestinal. Pada lamina

propria terdiri dari jaringan ikat longgar, pembuluh darah, limfe, serabut saraf dan sel – sel otot

polos. Pada submukosa terdapat kelenjar Brunner.

Usus besar, terdiri atas membran mukosa tanpa adanya lipatan kecuali pada bagian distal

( rektum). Mukosa terdiri atas epitel selapis silindris, kelenjar intestinal, lamina propria dan

muskularis mukosa. Tidak dijumpai villi usus dan terdapat banyak sel goblet. Kelejar pada usus

berukuran besar.

Apendiks, terdiri dari epitel pelapis dengan banyak sel goblet. Kelenjar intestinalnya

tidak berkembang dan banyak dijumpai limfoid nodul. Submukosanya banyak terdapat

pembuluh darah dan lapisan luar apendiks adalah serosa.

Rektum, epitel permukaan lumennya dilapisi oleh sel – sel silindris dengan mikrovili dan

sel goblet. Kelenjar – krlenjarnya lebih panjang dan rapat.

Liang anus, terdapat perubahan mukosa rektum menjadi mukosa anal yang terjadi pada

apeks valvula ani. Submukosa rektum menyatu dengan jaringan ikat lamina propria liang ani.

Pleksus vena hemoroidal interna terletak dalam mukosa liang ini. 2

Page 21: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

III. Mekanisme Emesis

Muntah atau emesis adalah eksplusi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut.

Proses muntah dikoordinasi oleh pusat muntah di medulla. Pada saat muntah, lambung,

esophagus, sfingter gastroesofagus dan sfingter pylorus melemas.

Prosesnya diawali dengan inspirasi dalam dan penutupan glottis sehingga diafragma

berkontraksi, turun, dan menekan lambung. Kontraksi otot abdomen, sehingga menekan rongga

abdomen dan tekanan intra abdomen meningkat sehingga mengakibatkan terdorongnya isi

lambung ke esophagus dan keluar melalui mulut.

Pada saat muntah, duodenum berkontraksi kuat dan isinya kembali ke lambung dan keluar

bersama muntah yang berwarna kekuningan karena ada empedu dari hati dan kandung empedu. 3

Penyebab muntah adalah:

1. Stimulasi taktil di bagioan belakang tenggorokan.

2. Iritasi atau peregangan lambung dan duodenum.

3. Peningkatan tekanan intracranial yang mengakibatkan pendarahan intraserebrum.

4. Rotasi atau akselerasi kepala.

5. Nyeri hebat

6. Bahan kimia.

7. Faktor emosi sehingga terjadi muntah psikis.

Proses :

Inspirasi dalam dan penutupan glottis diafragma berkontraksi, turun, menekan lambung

kontraksi otot abdomen, menekan rongga abdomen tekanan intra abdomen meningkat

mendorong isi lambung ke esophagus keluar melalui mulut

Pada saat muntah glottis tertutup dan uvula terangkat agar muntahan tersebut tidak masuk

saluran pernafasan. Selama muntah, duodenum berkontraksi kuat sehingga isinya kembali ke

lambung naik ke esophagus lalu keluar dari mulut sebagai muntah. Biasanya muntah berwarna

kekuningan sebab sudah mengandung empedu dari hati.

Page 22: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Sedangkan nyeri ulu hati atau heartburn adalah sensasi terbakar di bagian atas perut ( di

tengah dada) yang terjadi karena asam lambung yang berlebihan mulai bergerak naik menuju

kerongkongan (esofagus).

Asam lambung adalah asam chloride atau asam pekat yang dikeluarkan dari tubuh kita ke

lambung dan bersifat korosif atau bisa merusak sesuatu yang terdapat di dalamnya. Agar

lambung tidak terluka akibat peningkatan asam lambung, maka secara alami lambung dilaposi

protein yang sangat kuat. Akan tetapi, bila asam lambung terlalu banyak, daya tahan lambung

tidak akan kuat dan terluka. Luka pada lambung dapat disebabkan akibat terlalu banyaknya asam

lambung atau karena terdapat luka di ujung lambung yang terdapat dalam duodenum.

Selain asam lambung yang berlebih lambung juga bisa terganggu akibat naiknya cairan

empedu dari usus dua belas jari menuju lambung bahkan dapat naik sampai kerongkongan.

Adanya cairan empedu yang naik dapat menyebabkan gangguan pada lambung sampai

menyebabkan kerusakan dinding dalam lambung.

Motilitas atau pergerakan lambung juga salah satu factor penyebabkan gangguan sakit maag

fungsional. Adanya pengosongan lambung yang lambat berakibat kontak makanan dan cairan

lambung lebih lama dari biasanya dan hal ini tentunya akan menyebakan gangguan pada

lambung.

Gagguan gerakan motorik system saluran cerna lain yang juga dapat menyebabkan sakit maag

fungsional antara lain : penyebaran makanan yang tidak seimbang dalam perut,

pengakomodasian dalam perut yang tidak seimbang, antral hypomotility (biasanya yang

menyebabkan seseorang muntah-muntah karena gerakan perut yang abnormal), gastric

dysrhythmias atau gerakan lambung yang lebih lambat dibandingkan gerakan normal perut

(tachygastrias, bradygastrias, dan mixed dysrhythmias), dan perubahan gerakan usus dua belas

jari dalam tubuh.

Perubahan fungsional atau gerakan sistem pencernaan dalam tubuh terutama yang terjadi setelah

makanan dicerna biasanya akan menyebabkan melambatnya pengosongan ruang perut sehingga

ukuran otot perut mengembang lebih dari ukuran normal dan Anda pun akan merasa kembung

dan mual.

Page 23: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

IV. Hormon dan Enzim Pencernaan

1. Enzim ptyalin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim

ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

 

2. Enzim amylase

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas.

Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan

karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase

memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih

sederhana yaitu maltosa.

 

3. Enzim maltase

Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa

menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul

glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut

glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

 

4. Enzim pepsin

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya

pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang

lebih sederhana yaitu pepton. Molekul

pepton perlu dipecah lagi agar dapat

diangkut oleh darah.

Pepsin paling efektif di lingkungan yang sangat asam di perut (pH=2) dan

Page 24: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

menjadi inaktif di lingkungan yang basa. Pepsin disekresikan menjadi bentuk

inaktif yang disebut pepsinogen, sehingga tidak dapat mencerna protein di sel-sel

zymogenic yang memproduksinya. Pepsinogen tidak akan diubah menjadi pepsin

aktif sampai ia melakukan kontak dengan asam hidroklorik yang disekresikan

oleh sel parietal.

Sekresi pepsinogen disintesis oleh reticulum endoplasma, dikemas dalam

apparatus golgi dan disimpan dalam sitoplasma dalam vesikel dan dikeluarkan

secara eksositosis. Defisiensi pepsin total ditemukan pada pasien aklorhidria.

Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang

adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa dan

karsinoma lambung.

5. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari

(duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul

pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh

sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam

amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

6. Enzim rennin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk

mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah

kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

7. Asam khlorida (HCl)

Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh

kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme

Page 25: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan

cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”maag”.

Sekresi HCl berada pada lumen lambung dengan pH isi lambung 2. H+

dipindahkan secara aktif melawan gradient konsentrasi yang sangat besar. H+

dalam lumen > 3-4 juta kali dari H+ dalam darah sehingga untuk pindah

membutuhkan banyak energy dari mitokondria. CL- disekresikan secara aktif. Ion

H+ yang disekresikan berasal dari metabolism dalam sel parietal. Jika H+

disekresikan, netralisasi inferior sel dipertahankan oleh pembentukan H+ baru dari

asam karbonat (H2CO3).

Fungsi HCl adalah :

a. Mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi pepsin dan membentuk lingkungan

asam yang optimal untuk aktivitas pepsin.

b. Membantu penguraian serat otot jaringan ikat menjadi paartikel makanan besar menjadi

kecil.

c. Bersama lisozim saliva mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama

makanan.

8. Cairan empedu

Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu

mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan

berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau

telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu

yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk

suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-

molekul yang lebih sederhana lagi.

Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting

untuk manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain

penting untuk penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut

lemak misalnya vitamin A, D, E dan K. Dalam jumlah besar, garam empedu dapat

menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum.

Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi

Page 26: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis

perharinya.

9. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus

dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat

sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks

yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah

bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil.

Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang

memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak

larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening

(limfe). 4

V. Mekanisme Sistem Pencernaan

Page 27: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Sistem pencernaan melaksanakan empat proses pencernaan dasar : motilitas, sekrsei, pencernan

dan penyerapan.

Motilitas

Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran

pencernaan. Seperti otot polos vaskular, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus

berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk

mempertahankan agar teanan pada isi saluran pencernaan melebar secara permanen setelah

mengalami distensi (peregangan).

Terhadap aktivitas tonik tersebut, terjadi 2 jenis dasar motilitas : gerakan propulsif (mendorong)

dan gerakan mencampur.

Gerakan propulsif : mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan

dengan kecepatan yang bebeda-beda dengan laju propulsif bergantung pada fungsi yang

dilaksanakan oleh setiap regio saluran pencernaan, yaitu makanan bergerak maju dalam suatu

segmen dengan kecepatan yang cukup bagi segmen tersebut melaksanakan tugasnya.

Gerakan mencampur : Fungsinnya pertama, mencampur makanan dengan getah

pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut

mempermudah penyerapan dengan memanjakan semua bagian isi usus ke permukaan

penyerapan saluran pencernaan.

Pergerakan suatu bahan melintasi saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi

otot polos di dalam dinding organ –ogan pencernaan. Sebagian lagi, motilitas ada yang

melibatkan aktivitas otot rangka yang terdapat di mulut sampai bagian awal esofagus dan sfngter

anus eksternus di akhir.

SEKRESI

Page 28: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh

kelenjar-kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute masing-masing dengan produk

sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen

organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan seperti enzim, garam empedu atau

mukus.

Sel-sel eksokrin ini memiliki banyak mitkondria untuk menunjang tingginya kebutuhan

energi yang diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen

saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan

normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan

ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses

reabsorpsi ini (misalnya akibat diare atau muntah) menyebabkan hilangnya cairan yang dipinjam

dari plasma.

DIGESTI

Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari strukturnya yang kompleks diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam

sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga macam biokimiawi makanan kaya-energi :

karbohidrat, protein, lemak.

a. Karbohidrat

Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida

(glukosa, fruktosa, dan galaktosa) yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam

makanan.

Disakarida adalah bentuk karbohidrat yang jumlahnya lebih sedikit terdapat dalam

makanan. Yang termasuk disakarida, yaitu :

Sukrosa, produk akhir pencernaan yang akan diserap dari sukrosa adalah dalam bentuk glukosa

dan fruktosa

Laktosa, hasil akhir yang terbentuk dari proses pencernaan dan yang dapat diserap adalah

glukosa dan galaktosa

Page 29: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Polisakarida adalah bentuk karbohidrat yang jumlahnya besar terdapat dalam makanan.

Polisakarida terdiri dari banyak rantai glukosa yang saling berhubungan. Misalnya yang berasal

dari tepung kanji (nabati) akan dicerna menjadi bentuk glukosa. Glikogen yang berasal dari

daging yang akan dicerna dalam bentuk glukosa yang disimpan di dalam otot. Selulosa yang

ditemukan pada dinding tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh getah pencernaan pada manusia.

Selulosa ini akan menjadi serat atau bulk dalam makanan kita.

b. Protein

Protein yang terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan

peptida. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan menjadi konstituen mereka, yaitu asam

amino serta beberapa polipeptida kecil ( beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan

peptida), keduanya merupakan satuan protein yang dapat diserap.

c. Lemak

Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dari yang lain sehingga menghambat

pengosongan lambung. Lemak dicerna dan diserap hanya di usus halus. Perangsangan terkuat

untunk menghambat motilitas lambung.

Pada dasarnya, pengosongan lambung dipermudah oleh gerakan peristaltic pada antrum lambung

dan dihambat oleh bagian pylorus terhadap jalannya makanan. Tekanan sekitar 5 cm, air dalam

keadaan normal terdapat pada lumen pylorus akibat pyloric spincter.

Derajat aktivitas pompa pylorus diatur oleh sinyal dari lambung sendiri dan juga oleh

sinyal dari duodenum. Sinyal dari lambung adalah:

1. Daya peregangan oleh makanan

2. Adanya hormone gastrin yang dikeluarkan dari antrum lambung akibat respon regangan.

Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis ( penguraian oleh air) enzimatik. Dengan

menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan

yang menyatukan subunit-subunit molekuler kecil di dalam molekul nutrien sehingga molekul-

molekul kecil tersebut menjadi bebas. Enzim-enzim pencernaan bersifat spesifik terhadap ikatan

Page 30: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan

ke berbagai enzim yang masing-masing menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan

cara ini, molekul makanan yang besar diubah menjadi satu-satuan kecil yang dapat diserap

melalui cara yang progesif dan bertahap seiring dengan bergeraknya isi saluran pencernaan ke

depan. 5,6

ABSORPSI

Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Melalui

penyerapan (absorpsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses

pencernaan tersebut dengan air, vitamin, dan elektrolit dipindahkan dari lumen saluran

pencernaan ke dalam darah atau limfe.

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Page 31: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

Lambung adalah organ yang sangat rentan terhadap masalah, seperti maag, diare, dan

banyak yang lainnya. Karena kesehatan lambung tergantung dari pola makan kita, walau sesibuk

apapun kita harus tetap menjaga pola makan agar lambung kita pun tidak bermasalah.

2.2 Saran

Disini pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan lambung kita, salah makan

atau telat makan sedikit pun lambung akan bermasalah apalagi terhadap orang yang mempunyai

penyakit maag, lambung harus tidak boleh kosong. Maka dari itu makanlah makanan yang

menyehatkan dan jangan telat makan walau sesibuk apapun kita.

Daftar Pustaka

Page 32: Makalah DIGESTIVUS 1 -rafsanjany-

1. Anatomi system pencernaan diunduh dari www.medicastore.com di unduh pada tanggal

27 juli 2010

2. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskop

histology. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2007, hal 101-39.

3. http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/emesis di unduh pada tanggal 27 juli

2010

4. http://www.jevuska.com/topic/macam+macam+enzim+pencernaan.html

5. Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Jakarta: EGC, 2009.

6. Ganong Wiliam F.Review of med physiology international. 22nd ed. Grawhill;2005