bahan ajar v. sistem digestivus

17
1 Nama Bahan Kajian : Anatomi dan Fisiologi Manusia Program Studi : Biologi Fakultas/Univ. : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/UNP Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Dr. Ramadhan S. M. Si., Ernie Novriyanti S.Pd, M. Si., Yosi Laila Rahmi, M. Pd. dan Relsas Yogica, M. Pd. Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI: Mampu memahami sistem Digestive pada manusia Soft skills/Karakter: Mengintegrasikan nilai kejujuran, objektif, adil, dan bertanggungjawab dalam pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia Materi : SISTEM DIGESTIVUS (SISTEM PENCERNAAN) Organ-organ pencernaan manusia terdiri dari: Rongga mulut (cavum oris) Tekak (faring) Kerongkongan (esofagus) Lambung (gaster) Usus halus (intestinum tenue) terdiri atas usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). Usus besar (intestinum crasum, colon) Poros usus (rectum) Anus BAHAN AJAR 5

Upload: rizki-riveros

Post on 04-Oct-2015

241 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sistem digistive

TRANSCRIPT

  • 1

    Nama Bahan Kajian : Anatomi dan Fisiologi Manusia

    Program Studi : Biologi

    Fakultas/Univ. : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/UNP

    Jumlah SKS : 4 SKS

    Dosen : Dr. Ramadhan S. M. Si., Ernie Novriyanti S.Pd, M. Si.,

    Yosi Laila Rahmi, M. Pd. dan Relsas Yogica, M. Pd.

    Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI: Mampu memahami

    sistem Digestive pada manusia

    Soft skills/Karakter: Mengintegrasikan nilai kejujuran, objektif, adil, dan bertanggungjawab

    dalam pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia

    Materi :

    SISTEM DIGESTIVUS

    (SISTEM PENCERNAAN)

    Organ-organ pencernaan manusia terdiri dari:

    Rongga mulut (cavum oris)

    Tekak (faring)

    Kerongkongan (esofagus)

    Lambung (gaster)

    Usus halus (intestinum tenue) terdiri atas usus duabelas jari (duodenum), usus

    kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum).

    Usus besar (intestinum crasum, colon)

    Poros usus (rectum)

    Anus

    BAHAN AJAR 5

  • 2

    1. Rongga Mulut

    Alat-alat yang terdapat pada rongga mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

    a. Gigi

    Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan menghaluskan makanan. Bila gigi dipotong

    memanjang, maka akan tampak bagian-bagian sebagai berikut:

    lapisan email: bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi

    tulang gigi yang tersusun atas zat dentin

    pulpa, merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut saraf dan pembuluh-

    pembuluh darah

    akar gigi yang tertanam di dalam gusi

  • 3

    b. Lidah

    Selain sebagai alat pengecap, dalam pencernaan makanan lidah berfungsi untuk:

    membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut

    membantu membersihkan mulut

    membantu bersuara dan bicara

    membantu mendorong makanan dalam proses penelanan

    c. Kelenjar ludah (glandula saliva)

    Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah.

    1) Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga, menyekresikan ludah

    yang mengandung enzim ptialin (amilase).

    2) Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di samping rahang

    atas,menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir serta sedikit enzim.

    3) Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawah lidah,

    menyekresikan cairan lebih kental dan sedikit sekali enzim.

    Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, pencernaan, serta sebagai pelindung

    selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa.

  • 4

    2. Kerongkongan (oesofagus)

    Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Melalui

    kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam lambung dengan gerak peristaltik.

  • 5

    1. Lambung (ventrikulus/gaster)

    Lambung (bahasa Inggris stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu

    kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.

    Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil

    sari-sari makanan diserap.

    Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah

    Kardia. Fundus. Pilorus.

    Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni : 1. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim,

    asam lambung, dan hormon

    2. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang

    diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.

    3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan

    menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak

    peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam

    lambung diaduk-aduk sehingga berbentuk seperti bubur yang disebut chyme.

    4. Serosa, berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan

    sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota

    tubuh lainnya

    Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :

    1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.

  • 6

    2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin.

    3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak

    mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada

    sel tersebut.

    Getah lambung mengandung:

    lendir atau musin

    asam klorida (HCl)

    enzim: renin dan pepsinogen

    hormon gastrin yang berfungsi untuk merangsang sekresi getah lambung

    Fungsi HCl adalah:

    menciptakan suasana asam

    membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan terbunuh.

    aktivator pepsinogen menjadi pepsin

    merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus

    merangsang sekresi getah usus

    1. Usus Halus (intestinum tenue)

    Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah

    Senyawa Kimia Fungsi

    Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

    Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin

    mengubah pepton menjadi asam amino.

    Hormon

    Sekretin

    Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang

    dihasilkan ke usus halus

    Senyawa

    Kimia

    Fungsi

    Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta

    merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus

    halus

    Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang

    dihasilkan sangat sedikit

    Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya

    dimiliki oleh bayi.

    Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

  • 7

    Hormon CCK

    (Kolesistokinin)

    Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus

    halus.

    kelenjar pankreas

    Senyawa

    Kimia

    Fungsi

    Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

    Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan

    tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam

    amino.

    Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida

    Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

    Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.

    Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino

    Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

  • 8

    Hormon

    Insulin

    Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

    Hormon

    Glukagon

    Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

    Hati

    Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam

    empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol dan zat warna .. Empedu dihasilkan hati untuk

    kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan

    dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus

    (saluran empedu).

    Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ

    berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh

    untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan

    berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan

    empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari

    melalui saluran empedu

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)http://id.wikipedia.org/wiki/Pirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Empeduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_dua_belas_jarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_empedu

  • 9

    Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam

    memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen

    atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel

    yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang

    dihasilkan oleh pancreas

    Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang ( 8,5 meter).

    Terdiri atas tiga bagian, yaitu:

    Usus dua belas jari (bahasa Inggris: duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak

    setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum) dengan panjang antara

    25-38cm. Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai

    dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan

    organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus

    dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Nama duodenum berasal dari

    bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

    Fungsi

    Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara

    histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari

    tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.

    Usus kosong atau jejunum (kadang-kadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua

    dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada

    manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus

    kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

    Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang

    memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas

    jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan

    usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk

    membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari

    kata sifat jejune yang berarti "lapar" dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari

    bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong".

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halushttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_kosonghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulbo_duodenale&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ligamentum_Treitz&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retroperitoneal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_Brunnerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lendir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halushttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_dua_belas_jarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_penyerapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesenterium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_Brunnerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_goblet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Plak_Peyeri&action=edit&redlink=1

  • 10

    Usus penyerapan (bahasa Inggris: ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

    pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan

    jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau

    sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu

    Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara

    enzimatis. Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena

    mengandung HCl. Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk mengeluarkan

    getah usus.

    Getah usus mengandung hormon dan enzim, yaitu:

    - Hormon

    hormon sekretin: yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getah pankereas

    hormon kolesistokinin: yang merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan

    getah empedu. Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak sehingga mudah

    dicerna oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol

    - Enzim

    enterokinase: aktivator tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin

    erepsinogen: memecah peptida menjadi asam amino

    disakarase: memecah disakarida menjadi monosakarida. Ada tiga macam disakarase,

    yaitu:

    o sukrase: memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa

    o maltase: memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa

    o laktase: memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa

    lipase: memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

    Getah pankreas mengandung:

    tripsinogen, oleh enterokinase akan diaktifkan menjadi tripsin, yang selanjutnya

    berfungsi untuk memecah pepton menjadi peptida dan asam-asam amino.

    amilase pankreas (diastase), memecah amilum menjadi disakarida

    lipase pankreas (steapsin), memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol

    natrium hidrokarbonat (NaHC03) untuk menciptakan lingkungan pH basa, sehingga

    ketiga enzim yang dihasilkan pankreas akan bekerja dengan baik

    5. Usus besar (intestinum crassum atau colon)

    Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5

    meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :

    Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :

    a. Menyerap air selama proses pencernaan.

    b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan Biotin sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,

    misalnya E.coli.

    c. Membentuk massa feses

    d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)http://id.wikipedia.org/wiki/Duodenumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jejunumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_buntuhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_B12http://id.wikipedia.org/wiki/Empedu

  • 11

    6. Rectum

    Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus

    besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai

    tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan

    material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk

    melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke

    usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk

    periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

    Dalam anatomi, anus, dubur, atau lubang bokong (Latin: nus) adalah sebuah bukaan dari

    rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.

    Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan

    fungsi utama anus.

    Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu

    menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang

    bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka.

    Peran pada defekasi Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa

    dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus.

    Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.

    Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan membilasnya

    dengan air atau kertas tisu toilet.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Defekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Defekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Konstipasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rektumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sphinkter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Defekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buang_air_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bokonghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Posterior&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_polos&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otot_rangka

  • 12

    Biosintesis

    Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup, maka asupan

    tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen.

    Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan

    energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.

    Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak.

    Metabolisme yang terjadi dimulai dari:

    Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran

    pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah.

    Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon,

    insulin dan adrenalin.

    Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada

    jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan

    gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.

    o Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.

    Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen.

    Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.

    o Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan

    adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang

    mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.

    Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis

    untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.

    Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam

    sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat.

    o Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA,

    melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses

    glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat kembali

    menjadi asam piruvat.

    Sementara itu:

    lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu

    menjadi misel.

    Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak,

    gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin.

    Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron

    dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi

    menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan

    adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL.

    Lemak darah adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai

    lemak hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:

    o trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron

    o lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam

    lemak dan gliserol.

    Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam

    sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fruktosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Galaktosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukagonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adrenalinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_adiposa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adiposithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosa_6-fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserol_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_piruvathttp://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetil-KoAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_asam_sitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukoneogenesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_empeduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Misel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gliserolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilomikron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vesikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Esterifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipoproteinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_adiposa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_adiposa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dehidrogenasi

  • 13

    Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi BrnstedLowry; asam +

    basa --> garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa

    o Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang

    antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati,

    antara lain:

    Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas

    ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis

    Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal

    TH, sekresi dari kelenjar tiroid

    o Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa.

    Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi

    dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis.

    Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi,

    dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.

    Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak

    pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam

    lemak.[19]

    Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian

    mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur

    reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya

    menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzim-

    enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua

    reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20]

    sedangkan di

    dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam

    lintasannya.[21][22]

    Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam

    lipoprotein dan disekresi dari hati.

    Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda

    diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh

    stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam

    linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di

    dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari

    makanan.[23]

    Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di

    mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-

    fosfat dan diasilgliserol.[24]

    Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuan-

    satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan

    dimetilalil pirofosfat.[25]

    Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada

    hewan dan archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26]

    sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan

    gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27]

    Satu reaksi penting yang menggunakan

    donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena

    digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi

    sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28]

    Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi

    steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Redokshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lipolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukagonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kortikotropinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Somatotropinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipofisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Adrenalinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adrenal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=TH&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dihidroksiaketon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dihidroksiaketon_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Glikolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetil-KoAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbondioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetil-KoAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lipogenesishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintesis_asam_lemak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintesis_asam_lemak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-19http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintasa_asam_lemak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_dehidrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-20http://id.wikipedia.org/wiki/Plastidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-21http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-21http://id.wikipedia.org/wiki/Lipoproteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Desaturasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_stearathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stearoil-KoA_desaturasa-1&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_oleathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_linoleat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_linoleat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_linolenathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak_esensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-23http://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-24http://id.wikipedia.org/wiki/Terpenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Terpenoidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karotenoidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Isoprenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Isopentenil_pirofosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Dimetilalil_pirofosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-Kuzuyama2003-25http://id.wikipedia.org/wiki/Archaeahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lintasan_mevalonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-26http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lintasan_non-mevalonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliseraldehida_3-fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-Kuzuyama2003-25http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-Kuzuyama2003-25http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biosintesis_steroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Skualenahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lanosterol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak#cite_note-Schroepfer-28http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ergosterol

  • 14

    Proses pencernaan makanan

    Mencerna adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran besar menjadi

    molekul yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Bahan makanan

    yang dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air, vitamin, dan mineral tidak dicerna

    karena sudah berukuran kecil, sehingga langsung diserap oleh usus.

    Agar bisa diserap usus halus, karbohidrat dipecah menjadi glukosa (monosakarida), protein

    menjadi asam amino, dan lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

    Seperti telah saya jelaskan di posting sebelumnya, bahwa alat pencernaan utama adalah

    mulut, lambung, dan usus halus. Pada ketiga tempat itulah berlangsung proses pencernaan

    yang utama. Pada setiap organ utama pencernaan berlangsung proses yang berbeda, mulai

    masalah pH, jenis pencernaan, jenis enzim, hingga bahan yang dicerna. Proses pencernaan

    tersebut bisa berlangsung dengan bantuan beberapa kelenjar yang menghasilkan enzim

    pencerna, misalnya hati, pankreas, dan usus 12 jari (duodenum).

    Pada proses pencernaan berlangsung pencernaan mekanik dan khemis. Pencernaan secara

    mekanik adalah proses penghancuran makanan oleh gigi atau gerak peristaltik lambung.

    Sedangkan pencernaan khemis (enzimatis) adalah pencernaan secara kimiawi yang dilakukan

    oleh enzim (lihat tabel).

    Berikut ini saya buatkan ringkasan proses pencernaan pada manusia dalam bentuk tabel.

    Mulut Lambung Usus halus

    Jenis

    pencernaan

    - mekanik

    - khemis

    - mekanik

    - khemis

    - khemis

    pH

    (keasaman)

    netral (pH = 7) asam (ph < 7)

    (pengarhuh

    HCl)

    basa (pH > 7)

    (pengaruh NaHCO3)

    bahan yang

    dicerna

    karbohidrat

    saja

    protein saja semua jenis makanan

    - karbohidrat

    - lemak

    - protein

    enzim ptialin - pepsin

    - renin

    - amilase / diastase

    - lipase / steapsin

    - tripsin

    - erepsin

    - disakarase (sukrase,

    laktase, maltase)

    pencernaan

    bahan

    ptialin

    memecah

    karbohidrat

    menjadi

    disakarida

    - pepsin

    memecah

    protein menjadi

    pepton

    - renin

    menggumpalkan

    kasein susu

    - karbohidrat dipecah oleh

    amilase/diastease menjadi

    disakarida

    - disakarida (sukrosa,

    maltosa, laktosa) dipecah

    oleh disakarase menjadi

    monosakarida (glukosa)

    http://biologimediacentre.com/enzim/

  • 15

    - lemak diubah menjadi

    emulsi lemak oleh empedu

    - emulsi lemak dipecah oleh

    lipase / steapsin menjadi

    asam lemak + gliserol

    - tripsin memecah pepton

    menjadi peptida

    - erepsin memecah peptida

    menjadi asam amino

    bentuk

    yang

    diserap

    glukosa

    (monosakarida)

    asam amino - asam lemak

    - gliserol

    transportasi

    melalui

    darah darah pembuluh limfe (chyll) /

    getah bening

    Transportasi nutrisi hasil pencernaan

    Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah dan melalui limfe

    (pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin BC (larut dalam air) diserap usus dan

    dibawa oleh darah melalui vena porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica.

    Di hati kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi glikogen oleh hormon insulin, baru

    dikirim ke jantung melalui vena hepatica untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

    Asam lemak, gliserol, dan vitamin A, D, E, K (larut dalam lemak) diangkut melalui

    pembuluh chyll (pembuluh getah bening usus) lalu menuju ke vena di bawah tulang selangka

    (vena subklavia). Sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati untuk

    dibentuk lagi menjadi empedu.

    Pada kolon (usus besar) terjadi pengaturan kadar air dari faeces serta terjadi pembusukan

    faeces dengan bantuan bakteri Eschreichia coli. Dan di dalam kolon faeces terdorong sedikit

    demi sedikit oleh gerakan peristaltik mendekati rektum atau poros usus. Bila poros usus

    sudah penuh, timbullah rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan semacam

    itu disebut rangsangan gastrokolik.

    Gangguan pada Sistem Pencernaan

    Seluruh sistem pencernaan dapat terganggu karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai

    berikut:

    1. Parotitis, yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Biasanya disebut penyakit gondong. 2. Xerostomia, yaitu produksi air liur yang sangat sedikit. 3. Maag, karena kelebihan HCl dalam lambung 4. Ulkus, gejala maag yang akut karena terjadi luka pada dinding lambung 5. Diare, merupakan kelainan karena menurunnya proses reabsorbsi air pada kolon

    sehingga faeces berbentuk cair

    6. Disentri, infeksi karena bakteri atau amuba sehingga penderita mengeluarkan faeces cair bercampur darah dan nanah

    http://xamthoneplusinternational.com/

  • 16

    7. Sembelit, kelainan karena proses reabsorbsi air pada kolon terlalu banyak sehingga faeces menjadi padat dan sulit untuk dikeluarkan

    8. Apendisitis, yaitu adanya infeksi pada usus buntu. 9. Peritonitis, yaitu terjadinya peradangan pada selaput dinding rongga tubuh. 10. Salah cerna, yaitu gangguan merangsang lambung karena terlalu banyak makan

    cabe dan minum alkohol. Rasa nyeri yang timbul disebut kolik.

  • 17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ahmad Ramali (1981), Atlas Anatomi, Jambatan Jakarta 2. Ahmad Sofian (1980), Ilmu Urai Tubuh Manusia, Jakarta: Teragung 3. Anthony and Thibodeau (1983), Anatomy and Physiology, The C.V. Mosby St. Louis,

    Toronto London

    4. Evelyn C, Piare (1989), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT Gramedia

    5. Fakultas Kedokteran UNPAD (1983), Obstetri Fisiologi 6. G.I. Tortora and N.P Anagnostakos (1984), Principles of anatomy and Physiology, 4

    Th Ed. New York: Hareper and Row

    7. Nyanyu Syamsiar Nangsari (1988), Pengantar Fisiologi Manusia, Jakarta: Depdikbud Dikti PPLPTK

    8. Saladin S. Kenneth (2004), Anatomy & Physiology The Unity of Form and Function, Mc Graw Hill Higher Education Boston. New York San

    Fransisco St Louis Toronto

    9. Soejiono Basuki (1988), Anatomi dan Fisiologi Manusia, Jakarta: Depdikbud Dikti PPLPTK

    10. Syafiuddin, B.Ac (1996), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Perawat. Jakarta: EGC 11. Warner Platzer (1988), Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, Jakarta EGC Penerbit

    Buku Kedokteran