makalah biokim kelompok 1
DESCRIPTION
TUgas menTRANSCRIPT
MAKALAH KELOMPOK BIOKIMIA II
ASAM URAT
Disusun Oleh :
Hepi Triyati (A1F010002)
Daniele Tegar Abadi (A1F010014)
Ronald Muhammad (A1F010015)
Ani Susilaningsih (A1F010016)
Vetty Novitasari (A1F010030)
Dosen Pengampu
Dr. SUMPONO M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
Apa itu Asam Urat ?
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Purin
sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh
makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu
karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke
dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena
penyakit tertentu.
Struktur dari purin adalah :
Pada keadaan normal asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran)
dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada
menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar
asam urat adalah terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Kenapa bisa menyebabkan Penyakit ???
Penyakit asam urat adalah gangguan metabolisme asam urat yang menimbulkan
hiperurisemia, yaitu tingginya asam urat dalam darah. Kadar normal asam urat adalah :
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dL
Pria : 3,7 – 7 mg/dL
Anak-anak : 2,5 - 5,5 mg/dL
Gambar 1. Gangguan asam urat ditandai
dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah
persendian. Kadar asam urat diatas normal disebut
hiperurisemia. Perjalanan penyakit yang klasik biasanya
dimulai dengan suatu serangan atau seseorang
memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin
tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar.
Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar
asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap
orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi
ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan menyebabkan kristal padat
mengumpul di berbagai persendian. Ini menyebabkan rasa sakit pada si penderita.
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat
menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Apabila kristal urat mengendap
dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan gout pun
dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang, mengakibatkan penumpukan kristal
natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari
kaki, tangan, dan telinga (Smeltzer & Bare, 2001).
Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin yang
berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat fagositosis
kristal dengan demikian akan memperlihatkan aktivitas imunologik (Smeltzer & Bare,
2001).
Apa saja Jenis – jenis asam urat itu ?
a. Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan factor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat
atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya produksi
asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari
sel) dan termasuk asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah
( penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan penyebab lainnya
adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigiserin yang
tinggi.
Apa saja Penyebab Asam Urat ?
a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam
urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme yang
umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau manula
beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit
darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol,
obesitas, diabetes mellitus jugabisa menyebabkan asam urat.
Bagaimanakah Tahap Perkembangan Penyakit Asam Urat ?
Menurut (Wijayakusuma, 2006) ada 4 tahap penyakit gout yaitu :
a. Asimptomatik
Pada tahap ini, meskipun kadar asam urat dalam darah meningkat, tetapi tidak
menimbulkan gejala.
b. Akut
Serangan pertama mendadak dan memuncak, menyebabkan rasa nyeri yang
hebat pada sendi yang terkena. Biasanya, disertai tanda peradangan, seperti
pembengkakan sendi, panas, dan tampak kemerahan. Serangan dapat cepat berlalu
dan kembali lagi dalam waktu tertentu.
c. Interkritikal
Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout akut.
Banyak penderita yang mengalami serangan kedua dalam 6 bulan sampai 2 tahun.
Serangan yang tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak diobati secara terus –
menerus.
d. Kronis
Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada kondisi
ini, rasa nyeri disendi berlangsung secara terus – menerus serta terdapat timbunan
kristal asam urat yang banyak didalam jaringan lunak, tulang rawan, selaput diantara
tulang dan rendo, timbunan asam urat tersebut membentuk tofus. Adapun radang
kronik dan endapan asam urat, membuat persendian susah digerakan.
Bagaimana Gejala Penyakit Asam Urat ?
Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang
asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh
memproduksi asam urat secara berlebihan. Penyakit asam urat kebanyakan diderita oleh
pria di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause. Penderita asam urat biasanya juga
memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes dan
aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang kegemukan. Apabila
dibiarkan, maka penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan
mengakibatkan gagal ginjal.
Gejala khas dari asam urat atau artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat
monoartikular (menyerang satu sendi saja), dibarengi dengan gejala pembengkakan,
kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi
mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam.
Lokasi yang paling sering terkena padaserangan pertama adalah sendi pangkal ibu
jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang
pada sendi sentral. Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Bisa saja pada
siang hari sampai menjelang tidur kita tidak mengalami keluhan sama sekali, akan tetapi
pada tengah malam, penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat.
Jika serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya
hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.
Bagaimana Hubungan Kadar Asam Urat dengan Diabetes dan Penyakit Ginjal ?
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah.
Hiperurisemia dapat menyebabkan gangguan pada ginjal yaitu berupa batu ginjal.
Penderita dengan endapan kristal garam asam urat di ginjal, cenderung membentuk batu
ginjal. Pembentukan batu mulai terjadi pada kadar asam urat serum 770 mmol/L (13
mg/dl). Asam urat tidak hanya berperan dalam pembentukan batu asam urat, tetapi juga
berperan dalam pembentukan jenis batu ginjal lainnya. Stroke didefenisikan sebagai defisit
neurologi disebabkan oleh gangguan vaskuler dan berlangsung lebih dari 24 jam.Stroke
merupakan salah satu komplikasi makrovaskular dari penderita diabetes mellitus. Pada
penderita diabetes melitus terjadi gangguan pada pembuluh darah berupa mikroangiopati
maupun makroangiopati yang diperberat dengan faktor dislipidemia. Resiko relatif untuk
stroke secara linier berhubungan dengan kadar asam urat pada penderita diabetes. Seppo
Lehto et al, 1998 Meneliti asam urat serum sebagai prediktor stroke pada pasien NIDDM
berbasis study populasi. Hiperurikemia juga sebagai prediktor kejadian hipertensi dan
penyakit jantung koroner. c Pada sindroma metabolik peningkatan kadar asam urat
bertanggung jawab dalam terjadinya disfungsi endotel (Weir et al, 2003). Hubungan
positif antara asam urat plasma dengan kejadian hipertensi pada orang-orang obesitas
dikelompok populasi china.
Bagaimana Metabolisme Asam Urat didalam Tubuh ?
Di dalam tubuh, perputaran purin terjadi secara terus menerus seiring dengan sintesis
dan penguraian RNA dan DNA didalam semua jaringan, sehingga walaupun tidak ada
asupan purin, tetap terbentuk asam urat dalam jumlah yang substansial. Asam urat
disintesis terutama dalam hati, dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim xantin
oksidase. Asam urat kemudian mengalir melalui darah ke ginjal, tempat zat ini difiltrasi,
direabsorpsi sebagian, dan diseksresi sebagian sebelum akhirnya dieksresikan melalui
urine.1 Didalam tubulus kolektivus ginjal, dimana pH biasanya turun sampai 5,0 maka
pembentukan Kristal asam urat sering terjadi.1Nukleotida purin disintesis dan mengalami
degradasi di dalam semua jaringan, sedangkan asam urat hanya diproduksi didalam
jaringan yang mengandung xantin oksidase, trutama hepar dan usus kecil.
Kadar asam urat yang lebih tinggi memiliki efek yang lebih besar pada gangguan
vaskular bagi penderita DM tipe 2 (Christopher J. Weir et al, 2003).Michiel J. Bos et al,
2006 menyimpulkan bahwa asam urat merupakan faktor resiko yang kuat untuk terjadinya
miokard infark dan stroke dengan menggunakan study penelitian prospektif.Prevalensi
sindroma metabolik menunjukkan adanya peningkatan sesuai dengan peningkatan nilai
serum asam urat dengan menggunakan metode penelitian Cros sectional (Nobukazu
Ishizaka et al, 2005). Peningkatan konsentrasi asam urat merupakan faktor terjadinya
stroke pada penderita DM tipe 2. Dari hasil penelitian mereka yang dilakukan secara cros
sectional terdapat 34 pasien yang diagnosa stroke, 16 orang pria (47%) dan 18 orang
wanita (53%). Peningkatan asam urat dijumpai pada 14 orang penderita stroke (41%).
Bagaimana Pengaruh Asam Urat terhadap Gula Darah Dalam Tubuh ?
Gula banyak terkandung dalam darah akibat suplai makanan yang dikonsumsi.
Semakin banyak makanan yang dikomsumsi maka semakin meningkatkan kadar asam urat
yang juga terdapat dalam makanan.
Bagaimana Cara mengontrol Asama Urat ?
Diet
Diet bagi para penderita gangguan asam urat mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus
melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein
mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang
harus dilakukan adalah membatasu asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet
normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
Kalori sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya
keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh
penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui
uirn. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari.
Karbohidrat sederhana jenis fruktosaa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop
sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam
darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi,
misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita
gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.
Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan
telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya
sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena
itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas
sehari.Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman,
cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-
buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan
jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi
karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya
dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang
tinggi.
Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengkonsumsi
alcohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini
adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Meski tak terlalu membahayakan,
misalnya dibandingkan dengan penyakit jantung, kanker, dan diabetes, seseorang yang
menderita asam urat (hiperuricemia) pasti kerap mengeluh. Gejala yang dialami penderita
ini bervariasi, mulai dari sering mengalami kesemutan, linu, nyeri (terutama malam atau
pagi hari setelah bangun tidur), dan sebagainya.APABILA kondisinya parah, penderita
akan mengalami bengkak pada sendi-sendi yang terkena asam urat. Bagiantersebut
memerah, terasa panas, dan nyeri sekali pada malam dan pagi hari. Dahulu, penderita asam
urat biasanya orang-orang yang sudah memasuki usia senja. Kini, seiring dengan
perubahan ritme hidup dan pola makan, banyak anak muda yang mengalami gangguan
serupa. Gangguan ini disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah secara
tak wajar (abnormal). Dalam keadaan wajar, kadar asam urat dalam darah untuk pria
dewasa sekitar 3,5 - 7,2 mg/dl. Sedangkan untuk wanita sekitar 2,6 - 6,0 mg/dl. Tetapi
pada orang tua, angka kondisi normal sedikit lebih tinggi.
Metabolisme Purin
Sebenarnya, bagaimana asal mula gangguan ini muncul? Setiap manusia pasti
mengandung asam urat dalam darahnya. Asam urat merupakan sisa-sisa metabolisme zat
purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi seseorang. Ia juga dapat berasal dari
hasil samping pemecahan sel-sel dalam darah. Pada tubuh manusia sehat, asam urat akan
dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin. Tetapi kalau ginjal tidak mampu
mengeluarkan asam urat, maka kadarnya di dalam darah akan meningkat. Asam urat yang
berlebih akan terkumpul pada persendian, sehingga menyebabkan rasa nyeri atau
bengkak. Telah dijelaskan, salah satu biang asam urat meningkat adalah sisa-sisa
metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Setiap makhluk hidup,
termasuk tumbuhan dan hewan, pasti mengandung purin. Demikian juga manusia. Ketika
manusia mengkonsumsi pangan nabati maupun pangan hewani, maka zat tersebut akan
berpindah ke tubuh manusia. Dengan demikian, kadar purin dalam tubuh makin
bertambah. Apalagi purin juga dapat berasal dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi
secara normal, atau akibat penyakit-penyakit tertentu.
Kontrol Makanan
Dalam konstelasi medis, penderita asam urat harus rutin berkunjung ke dokteratau rumah
sakit terdekat. Dokter akan memberi terapi obat hingga kadar asam uratnya kembali
normal. Selanjutnya, dokter akan memberi nasihat yang bisa dijalankan sendiri oleh pasien
di rumah. Nasihat ini terutama terkait dengan kontrol makanan dan minuman eks
penderita. Meskipun telah sembuh melalui terapi medis, pada tubuh orang tersebut tetap
memiliki potensi penumpukan asam urat. Itu sebabnya, kontrol makanan dan minuman
amat penting untuk.
Jenis Tanaman Apa saja yang dapat mengobati asam Urat tersebut ?
Kulit Manggis
Kulit Manggis mempunyai kandungan senyawa xanthone yang saat ini banyak
dikembangkan dan diproduksi dalam bentuk minuman kelas premium. Minuman Kelas
Premium ini sangat terkenal karena mengandung zat antioksidan yang dapat melawan
radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat sebagai
antidiabetes, antikanker, anti peradangan, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan
meningkatkan kekebalan tubuh
Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal dan menjaga
kondisi tubuh. kandungan yang terdapat dalam Daun sirsak yaitu acetogenins, annocatacin,
annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine,
gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Kandungan senyawa ini
merupakan senyawa yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat
penyakit atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
daun sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker, demikian hasil
penelitian tentang khasiat sirsak sebagai antitumor dan antikanker yang dilakukan The
National Cancer Institute tahun 1976.
Berdasarkan data dan hasil penelitian, daya kerja zat antikanker di dalam daun
sirsak10.000 kali lebih kuat dalam membunuh dan memperlambat pertumbuhan sel
kankersecara alami dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang biasa
digunakan.