maisura-pengguguran kandungan

5
Pengguguran Kandungan a. Definisi Pengguguran kandungan atau yang biasa disebut dengan aborsi adalah terminasi (berakhirnya) proses kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu (dihitung dari hari pertama menstruasi berakhir) atau berat janin kurang dari 500 gram, dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/kompeten sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian (Untung, 2007). Sedangkan menurut Kusmaryanto (2002), aborsi adalah penghentian dan pengeluaran hasil kehamilan dari rahim sebelum janin bisa hidup diluar kandungan (viability). Berdasarkan pelaksanaannya, aborsi dibagi menjadi 2 yaitu (Sinaga, 2007): 1. Abortus aman (safe abortion), upaya untuk terminasi kehamilan muda. Pelaksanaan tindakan tersebut dilakukan oleh petugas medis yang mempunyai cukup keahlian, dilakukan dengan peralatan dan prosedur standar yang aman sehingga tidak membahayakan keselamatan jiwa pasien. 2. Abortus tidak aman (unsafe abortion), upaya terminasi kehamilan muda. Pelaksanaan tindakan tersebut tidak dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai cukup keahlian, tidak memiliki peralatan dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

Upload: ardhuha

Post on 27-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tulisan

TRANSCRIPT

Page 1: maisura-Pengguguran Kandungan

Pengguguran Kandungan

a. Definisi

Pengguguran kandungan atau yang biasa disebut dengan aborsi adalah

terminasi (berakhirnya) proses kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu

(dihitung dari hari pertama menstruasi berakhir) atau berat janin kurang dari 500

gram, dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/kompeten sehingga menimbulkan

banyak komplikasi bahkan kematian (Untung, 2007). Sedangkan menurut

Kusmaryanto (2002), aborsi adalah penghentian dan pengeluaran hasil kehamilan

dari rahim sebelum janin bisa hidup diluar kandungan (viability). Berdasarkan

pelaksanaannya, aborsi dibagi menjadi 2 yaitu (Sinaga, 2007):

1. Abortus aman (safe abortion), upaya untuk terminasi kehamilan muda.

Pelaksanaan tindakan tersebut dilakukan oleh petugas medis yang mempunyai

cukup keahlian, dilakukan dengan peralatan dan prosedur standar yang aman

sehingga tidak membahayakan keselamatan jiwa pasien.

2. Abortus tidak aman (unsafe abortion), upaya terminasi kehamilan muda.

Pelaksanaan tindakan tersebut tidak dilakukan oleh orang-orang yang tidak

mempunyai cukup keahlian, tidak memiliki peralatan dan prosedur standar

yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

b. Insidensi

Banyak negara yang tidak mengakui bahwa aborsi adalah masalah

kesehatan, kejadian aborsi yang tidak aman sangat tinggi dengan masalah

komplikasinya baik fisik maupun mental. Secara fisik aborsi yang dilakukan

secara tidak aman mengakibatkan rahim bisa cacat atau robek sehingga harus

diangkat, infeksi, perdarahan serta kematian. Ketika komplikasi ini terjadi barulah

orang melihat sebagai sektor kesehatan, namun seringkali pada saat itu

pertolongan medis yang diberikan sudah terlambat (Kartono, 2007).

Hasil penelitian Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun

2004 menunjukan bahwa perempuan yang melakukan aborsi lebih banyak

berstatus kawin. Mereka melakukan aborsi karena tidak ingin mempunyai anak

lagi atau ingin menjarangkan kelahiran tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Pada tahun 2001 tercatat ada 14,6% perempuan yang kebutuhan KB nya tidak

Page 2: maisura-Pengguguran Kandungan

terpenuhi. Penyebab masih tingginya angka ini karena kualitas informasi dan

pelayanan KB masih rendah serta masih kurangnya pelayanan KB pasca

persalinan. Tingginya unmet need dapat berakibat pada tingginya angka

kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan berimplikasi pada aborsi tidak aman.

Selanjutnya PKBI (2004) menjelaskan ada beberapa alasan perempuan

menghentikan kehamilan antara lain: alasan kesehatan, telah memiliki jumlah

anak cukup, akibat pemerkosaan, takut janin cacat, usia muda, belum siap

menikah, pasangan tidak tanggung jawab atau alasan ekonomi. Dua pertiga dari

75 juta perempuan yang mengalami KTD akan berakhir dengan aborsi disengaja,

20 juta diantaranya dilakukan secara tidak aman dan sebagian besar aborsi tidak

aman (95%) terjadi di negara berkembang dimana akses pelayanan KB terbatas.

c. Komplikasi

Komplikasi dari pengguguran kandungan (aborsi) yaitu septicemia, sepsis

atau peritionitis yang dikarenakan adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam

sirkulasi dan kavum peritoneum. Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan

perdarahan dan robeknya rahim (Sinaga, 2007).

Page 3: maisura-Pengguguran Kandungan

DAFTAR PUSTAKA

Kusmaryanto,CB, 2002. Kontroversi Aborsi. Jakarta: Grasindo.

PKBI. 2004. Pemulihan Haid Alternatif dan Pencegahan Aborsi tidak Aman. Jakarta: PKBI Pusat dan Ford Foundation.

Sinaga, Tinceuli. 2007. Skripsi: Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri terhadap Aborsi dari Kehamilan tidak dikehendaki di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Medan: FKM USU.

Untung, Praptohardjo. 2007. Sekitar Masalah Aborsi di Indonesia. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 4: maisura-Pengguguran Kandungan

BIODATA PENULIS

I. IDENTITAS PENULIS

Nama : Maisura

NIM : 0907101050054

Tempat/ Tanggal Lahir : Lhokseumawe/ 25 Juni 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Bahagia Lr. Keluarga Lamlagang Banda No.

Handphone : 085275195940

No. Telp. Rumah : (0651) 7425000

Asal SMTA/th. Ijazah : SMA Negeri 1 Banda Aceh/2009

Email : [email protected]