kandungan kimia tumbuhan
DESCRIPTION
Tumbuhan memiliki metabolit primer dan sekunder yang menjadi kandungannya.TRANSCRIPT
KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN
Faisal Dharojat Al Rasyied (1304015170)Fiona Rezky Adelin (1304015191)Septi Setiawati (1304015471)Zara Andesta Putri (1304015568)
METABOLISME & METABOLIT
PENGERTIAN METABOLISMEmetabolisme secara harfiah mempunyai arti “perubahan” jadi secara sederhana metabolisme adalah rangkaian proses perubahan nutrisi dari makanan secara biokimia untuk menghasilkan energi yang diperlukan makhluk hidup untuk bertahan hidup
PENGERTIAN METABOLIT
Setiap zat yang terlibat dalam metabolisme (baik sebagai produk metabolisme atau diperlukan untuk metabolisme).
Berdasarkan pembentukan:Metabolit Primer
Merupakan Fundamental Building Block Kehidupan/Makhluk Hidup.Misal karbohidrat, protein, lemak
Metabolit Sekunder
Tidak penting atau esensial untuk perkembangan/eksistensi makhluk hidupMisal terpenoid, alkaloid, flavonoid
Metabolit
Metabolit Sekunder
Metabolit Sekunder terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu :
1. Alkaloid, contoh : Nicotin, Cofein, & Morfin2. Terpen, contoh : Saponin, Kafestol, & Eugenol3. Fenolik, contoh : Isoflavon, Flavonon, & Flavon
Biosintesis metabolit sekunder sangat beragam tergantung dari goIongan senyawa yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan metabolit sekunder ada tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan jalur asam mevalonat.
Hubungan Biosintesis Metabolit Primer & Sekunder
Glikolisis
Cara Terbentuknya Erythrose-4-phosphate
Shikimate Pathway
Shikimate biosynthesisChorismateShikimate + PEP
Prephenate+ NH3
Tyrosine,Phenylalanine
- NH3
Cinnamic acid
Other shikimatemetabolites:
ring-C3
...ring-C2
...ring-C1
Mevalonic Acid Pathway / Isoprene Biosynthesis
Malonyl CoA Biosynthesis
Malonyl CoA dapat di alkilasi menjadi methyl malonyl CoA yang dapat dibentuk menjadi macam-macam jenis metabolik sekunder fenolik, selain itu, Isoprene dapat menjadi prekursor untuk metabolit sekunder golongan Terpen. Sedangkan untuk metabolit sekunder golongan alkaloid dapat dibentuk melalui sikhimate pathway.
tinggi tempat iklim pemupukan waktu panen pengolahan pasca panen
Faktor yang berpengaruh terhadap kandungan kimia
Waktu pemanenan merupakan periode kritis yang sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Kandungan kimia akan mencapai kadar optimum pada waktu tertentu. Pemanenan yang terlambat menyebabkan daun mengalami penuaan (senescence) sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah terdegradasi
1. Waktu Panen
Ketinggian tempat untuk berbagai macam tanaman berbeda-beda. Contohnya pada tanaman pegagan, ketinggian optimum untuk tanaman ini adalah 200-800 dpl. Ketinggian di atas 1000m dpl produksi dan mutunya akan menjadi lebih rendah
2. Tinggi Tempat
Penanganan dan pengelolaan pascapanen tanaman dilakukan terutama untuk menghindari terjadinya perubahan sifat zat yang terdapat dalam tanaman
3. Penanganan Pasca Panen
4. Iklim
Suhu, curah hujan, dan kelembaban sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Iklim yang ekstrim akan membuat kandungan kimia dalam tanaman tersebut akan rusak sehingga tanaman tidak dapat tumbuh.
Berikut pembagian daerah iklim beserta contoh tanamannya :
•Daerah panas/tropisTinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan lautSuhu : 26,3o C – 22o CTanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklatTinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut•Daerah sedangSuhu : 22o C – 17,1o CTanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. •Daerah sejukTinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan lautSuhu : 17,1o C – 11,1o CTanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. •Daerah dinginTinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan lautSuhu : 11,1o C – 6,2o CTanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
Stabilitas Kandungan Kimia Tumbuhan1. Flavonoid
Secara fisis, flavonoid bersifat stabil. Namun, secara kimiawi ada 2 jenis flavonoid yang kurang stabil, yaitu:•Flavonoid O-glikosida; dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan eter (R-O-R). Flavonoid jenis ini mudah terhidrolisis.•Flavonoid C-glikosida; dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan C-C. Flavonoid jenis ini sukar terhidrolisis, tapi mudah berubah menjadi isomernya.
Saponin yang terkandung dalam teh (Camellia sinensis) cukup besar dibandingkan dengan kandungan saponin dalam tanaman lainnya. Kestabilan saponin bergantung pada pH dan terdegradasi pada pH <2 dan pH >12.
2. Saponin
Penyiapan Tumbuhan Untuk Penelitian
Tumbuhan yang disediakan untuk penelitian sebaiknya dibudidayakan secara khusus dengan merawat faktor-
faktor eksternal seperti tempat penanaman dan kondisi tanah, ketersediaan air, temperatur, kualitas cahaya, serta ketinggian tempat penanaman. Adapula faktor
penting lain yang perlu diperhatikan, yakni cara pembuatan simplisia yang baik dan metode ekstrasi yang
tepat sesuai dengan metabolit sekunder yang akan diambil. Pengawasan identifikasi pun wajib dilakukan untuk mengetahui adanya metabolit sekunder yang
diinginkan.
Proses Pembuatan simplisia
The End