lp bronkiektaksis kdm nafas dalam mawar.docx

7/25/2019 LP Bronkiektaksis KDM Nafas Dalam MAWAR.docx

1/30

LAPORAN PENDAHULUAN KOMPREHENSIF I

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

NAFAS DALAM PADA PASIEN DENGAN BRONKIEKTAKSIS DI

RUANG MAWAR RUMAH SAKIT PARU JEMBER

oleh :

Laely Anggraen

NIM !"#$!%!%!%&'

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNI(ERSITAS JEMBER

JEMBER

#%!)


2/30

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan komprehensif I yang dibuat oleh:

Nama : Laely Anggraeni

NIM : 1423101010!

"udul : A#$%AN &'(')A*A+AN ,AN,,$AN ('M'N$%AN

&'-$+$%AN NA.A# /ALAM (A/A (A#I'N /'N,AN

-)N&I'&+AI# /I )$AN, MA*A) )$MA% #A&I+ (A)$

"'M-')

telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada:

%ari :

+anggal :

"ember 201

+IM ('M-IM-IN,

(embimbing Akademik (embimbing &linik

NI( NI(

1


3/30

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

DAFTAR ISI ii

LAPORAN PENDAHULUAN 1

A /efinisi penyakit 1

- 'pidemiologi 2

5 'tiologi 2

/ +anda dan ge6ala 3

' (atofisiologi dan Clinical pathway 4

. (enatalaksanaan Medis 7

, (emeriksaan /iagnostik 7

% (emenuhan &ebutuhan /asar Manusia !

I (enatalaksanaan &epera8atan 11I1 /iagnosa kepera8atan yang sering mun9ul ('#; 11

I2 (eren9anaan 11

DAFTAR PUSTAKA 14

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KELOLAAN

A (engka6ian 1

- (roblem List 2

5 )umusan /iagnosa &epera8atan 2

/ (eren9anaan


4/30

LAPORAN PENDAHULUAN

A* /efinisi penyakit

-ronkiektasismerupakan kelainan morfologis yang terdiri dari

pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan

komponen elastis dan mus9ular dinding bronkus #oeparman = #ar8ono

1>>0;

-ronkiektasis -ron9hie9tasis; adalah suatu penyakit yang ditandai

dengan adanya dilatasi ekstasis; dan distorsi bronkus lokal yang bersifat

patologis dan ber6alan kronik persisten atau irre?ersible &elainan bronkus

tersebut disebabkan oleh perubahan @ perubahan dalam dinding bronkus

berupa destruksi elemen@elemen elasti9 otot @otot polos bronkus tulang

ra8an dam pembuluh@pembuluh darah -ronkus yang terkena umumnya

bronkus ke9il medium sie; sedangkan bronkus besar umumnya 6arang

ter6adi *im de 6ong 200;

-erdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis dapat dibagi

men6adi 3 yaitu :

1 -ronkiektasis silindris

#eringkali dihubungkan dengan kerusakan parenkim paru terdapat

penambahan diameter bronkus yang bersifat regular lumen distal bronkus

tidak begitu melebar

2 -ronkiektasis fusiform ?arikosa;

(elebaran bronkus lebih lebar dari bentuk silindris dan bersifat irregular

,ambaran garis irregular dan distal bronkus yang mengembang adalah

gambaran khas pada bentuk ?arikosa3 -ronkiektasis kistik atau sakular

/ilatasi bronkus sangat progresif menu6u ke perifer bronkus (elebaran

bronkus ini terlihat seperti balon kelainan ini biasanya ter6adi pada

bronkus besar pada bronkus generasi ke 4 -entuk ini 6uga terdapat pada

-' 9ongenital

1
http://nursingbegin.com/askep-bronkiektasis/http://nursingbegin.com/askep-bronkiektasis/http://nursingbegin.com/askep-bronkiektasis/


5/30

,ambar 1&lasifikasi -ronkiektaksis

B* 'pidemiologi

Di Indonesia belum ada laporan tentang angka angka

yang pasti mengenai penyakit ini. Kenyataannya penyakit ini

cukup sering ditemukan di klinik-klinik dan di derita oleh laki-

laki dan perempuan. Penyakit ini dapat diderita mulai sejak

anak, bahkan berupa kelainan kongenital.+* 'tiologi

-ronkiektaksis biasanya didapat pada masa anakanak.

Kerusakan bronkus pada penyakit ini hampir selalu

disebabkan oleh ineksi. Penyebab ineksi tersering adalah H.

Infuenza dan P. Aeruginosa. Ineksi oleh bakteri lain,

sepertiKlebsiela dan Staphylococus Aureus disebabkan oleh

absen atau terlambatnya pemberian antibiotic pada

pengobatan pneumonia. !ronkiektaksis ditemukan pula pada

pasien dengan ineksi "I# atau $irus lainnya, seperti

adeno$irus atau $irus in%uen&a.'aktor penyebab non ineksi yang dapat menyebabkan

penyakit ini adalah paparan substansi toksik, misalnya

terhirup gas toksik (ammonia, aspirasi asam dari cairan

2


6/30

lambung dan lainlain; &emungkinan adanya faktor imun yang terlibat

belum diketahui dengan pasti karena bronkiektaksis dapat ditemukan pula

pada pasien colitis ulseratif, rheumatoid artitis dan sindrom sjorgen..aktor

predisposisi ter6adinya bronkiektaksis dibagi men6adi :

!* &ekurangan mekanisme pertahanan yang didapat atau kongenital biasanya

kelainan imunologi berupa kekurangan globulin gamma atau kelainan

imunitas seluler atau kekuangan alfa1antitripsin#* Kelainan struktur kongenital seperti )brosis kistik, sindrom

kartagener, kekurangan kartilago bronkus dan kioskoliosis

kongenital$* Penyakit paru primer seperti tumor paru, benda asing atau

tuberculosis paru.D* +anda dan ,e6ala

+anda dan ge6ala yang timbul pada pasien bronkiektasis tergantung

pada luas dan beratnya penyakit lokasi kelainannya dan ada atau tidaknya

komplikasi lan6ut -eberapa tanda dan ge6ala yang sering ditemui antara lain:

1 -atuk produktif menahun

#putum terdiri dari atas tiga bagian:

a Lapisan atas agak keruh terdiri atas mu9usb Lapisan tengah 6ernih terdiri atas sali?a

9 Lapisan ba8ah keruh terdiri atas nanah dan 6aringan nekrosis dari

bronkus yang rusak

2 -atuk darah hemoptisis;

Akibat ter6adinya nekrosis atau destruksi mukosa bronkus yang mengenai

pembuluh darah dan menimbulkan pendarahan

3 #esak nafas dispnea;

+imbulnya sesak tergantung pada luasnya bronkietaksis terkadang

menimbulkan suara mengi akibat adanya obstruksi bronkus4 /emam berulang

-ronkiektasis merupakan penyakit yang ber6alan kronik sering mengalami

infeksi yang berulang akibatnya sering timbul demam

&elainan fisik

a #ianosis

b )on9hi basah

9 *heeing

E* (atofisiologi dan Clinical Pathway

!* (atofisiologi

*


7/30

(atofisiologi dari bronkiektasis dapat ter6adi akibat faktor konginetal

seperti kekurangan mekanisme pertahanan yang didapat ketika imunitas

seseorang menurun sehingga bakteri ?irus 6amur dapat dengan mudah

menginfeksi dan mengakibatkan ter6adinya pneumonia berulang

peradangan ini dapat menyebabkan ter6adinya kerusakan permanen pada

dinding bronkus &etika dinding bronkus rusak sehingga batuk men6adi

tidak efektif akibatnya kemampuan untuk mengeluarkan sekret men6adi

menurun #ekret yang menumpuk men6adi tempat berkembangnya bakteri

yang dapat menimbulkan infeksi

&etika dinding bronkial yang terinfeksi menyebabkan kehilangan

struktur pendukungnya dan menghasilkan sputum kental yang akhirnyadapat menyumbat bronki /inding bronkial men6adi teregang se9ara

permanen akibat batuk hebat dan dapat mengalami batuk

darahhemoptisis; akibat nekrosis mukosa bronkus yang mengenai

pembuluh darah sehingga menimbulkan pendarahan

&elainan struktur kongenital seperti fibrosis kistik sindroma

kartagener dan kurangnya kartilago bronkus dapat menyebabkan

terkumpulnya sekret sehingga kuman berkembang dan infeksi bakteri

pada dinding bronkus Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada

6aringan otot dan elastin sehingga ter6adi kerusakan bronkus yang

menetap &emampuan bronkus untuk berkontraksi berkurang dikarenakan

kemampuan mengeluarkan sekret menurun sehingga ter6adi

ketidakefektifan 6alan nafas infeksi bakteri pada dinding bronkus 6uga

menyebabkan ter6adinya peningkatan suhu tubuh sehingga dapat ter6adi

hipertermi

(enyakit brokiektasis dapat ter6adi pada pasien yang mengalamipeyakit paru primer tumor paru benda asing +b paru; sehingga

mengakibakan obstruksi pada saluran pernapasan &erusakan ini dapat

menyebabkan ateletaksis penyerapan udara di parenkim dan sekitarnya

men6adi tersumbat hal ini menyebabkan ketidakefektifan pola nafas serta

men6adikan tekanan intra pleura lebih negatif dari tekanan atmosfer

/engan demikian bronkus akan mengalami dilatasi sekret akan

terkumpul menyebabkan infeksi sekunder #ekret yang terkumpul dapat

+


8/30

menyebabkan mudah ter6adinya infeksi sehingga akan mengalami

bronkiektaksis yang menetap dan resiko infeksi

)etensi sekresi dan obstruksi yang pada akhirnya menyebabkan

al?eoli mengalami kolaps "aringan parut atau fibrosis akibat reaksi

inflamasi menggantikan 6aringan paru yang berfungsi (ada 8aktunya

pasien mengalami insufisiensi pernapasan dengan penurunan kapasitas

?ital penurunan ?entilasi dan peningkatan rasio ?olume residual terhadap

kapasitas paru total +er6adi kerusakan 9ampuran gas yang di inspirasi

ketidakseimbangan ?entilasiBperfusi; dan hipoksimia

2. Clinical Pathway

bstruksi saluran nafas(enyakit paru primer tumor

paru benda asing +- paru -ronkiektaksis Atelektasis penyerapan

udara di parenkim dan

sekitarnya tersumbat&elainan struktur

kongenital fibrosis

kistik sindroma

kartagener kurangnya

kartilago bronkus

&ekurangan

mekanisme yang

didapat atau

kongenital Ig gama

antitrypsin alfa-1

Ke,-a.e/e.,/an 0ola

na/a1

&uman berkembang dan

infeksi bakteri pada

(neumonia berulang +erkumpulnya sekret

&erusakan permanen

pada dinding bronkus


9/30

C

F* (enatalaksanaan Medis

+u6uan utama dari penatalaksanaan medis pada pasien bronkiektasis

yaitu:

a Menemukan dan menghilangkan masalah yang mendasar

b Memperbaiki bersihan se9ret trakeobronkial

9 Mengendalikan infeksi

d Memulihkan obtruksi

(enatalaksaan:

1 (engendalian infeksi dengan terapi antimikroba berdasarkan pada hasil

pemeriksaan sensiti?itas pada organisme yang dikultur dari sputum

2 Postural Drainase untuk pernafasan dan batuk yang produktif bertu6uan

untuk mengeluarkan se9ret se9ara maksimal

3 Bronkodilator diberikan untuk memperbaiki drainase se9ret Alat

pelembab dan nebulizer dapat dipakai untuk melembabkan se9ret

4 Bronkoskopi terkadang diberikan untuk pengangkatan benda asing atau

sumbatan mu9us (asien dian6urkan untuk menghindari rangsangan

&erusakan pada 6aringan

otot dan elastin

(eningkatan suhu tubuh

H0er,er2

&etidakefektifan

&erusakan bronkus yang

menetapInhalasi uap dan gasaspirasi 9airan

lambung (eningkatan suhu tubuh&emampuan bronkus

untuk berkontraksi

berkurang dan selama

eks irasi men hilan

+ekanan intra pleura

lebih negatif dari

Ke,-a.e/e.,/an

3er1han 4alan na/a1

&emampuan

mengeluarkan sekret -ronkus dilatasi

(engumpulan sekret

infeksi sekunderMudah ter6adi infeksi

-ronkiektaksis yang

meneta

Re1.o In/e.1


10/30

bronkus dari asap rokok dan polusi udara yang ter9emar berat dan

men9egah pemakaian obat sedatif dan obat yang menekan efek batuk

.Pembedahandilakuakan apabila pasien tidak menun6ukan perbaikan klinis

setelah mendapat pengobatan konser?atif yang adekuat selama 1 tahun

atau timbul hemoptisis yang massif (ertimbangan operasi berdasarkan

fungsi pernafasan umur keadaan mental luasnya bronkiektasis

kemampuan ahli bedah hasil terhadap pengobatannya

G* (emeriksaan /iagnostik

!* Pe2er.1aan La3ora,or52

a (emeriksaan #putum

-ila terdapat infeksi ?olume sputum akan meningkat dan men6adi

purulen mengandung lebih banyak leukosit dan bakteri -iakan sputum

dapat menghasilkan flora normal dari nasofaring streptokokus

pneumoniae hemofilus influena stapilokokus aereus klebsiela

aerobakter proteus pseudomonas aeroginosa Apabila ditemukan

sputum berbau busuk menun6ukkan adanya infeksi kuman anaerob

b (emeriksaan /arah +epi

Akan ditemukan dalam batas normal +erkadang ditemukan adanya

leukositosis yang menun6ukkan adanya supurasi yang aktif dan anemia

menun6ukkan adanya infeksi yang menahun

#* Pe2er.1aan Ra-olog

a .oto dada (A dan Lateral

-iasanya ditemukan 9orakan paru men6adi lebih kasar dan batasBbatas

9orakan men6adi kabur mengelompokkadangBkadang ada gambaran

sarang ta8on serta gambaran kistik dan batasBbatas permukaan udara

9airan

b (emeriksaan -ronkografi

/itemukan adanya dilatasi dan nekrosis dinding bronkus -ronkografi

sendiri adalah pemeriksaan foto dengan pengisian media kontraskedalam system saluran bronkus pada berbagai posisi (emeriksaan

bronkografi ini 6uga dapat menentukan bentuk bronkiektasis yang dapat

dibedakan men6adi bentuk silindris tubulus fusiformis; sakuler

kistik; dan ?arikosis

H* (emenuhan &ebutuhan dasar manusia Nafas /alam;

+eknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

kepera8atan yang dalam hal ini pera8at menga6arkan kepada klien

bagaimana 9ara melakukan napas dalam napas lambat menahan inspirasi

/


11/30

se9ara maksimal; dan bagaimana menghembuskan napas se9ara perlahan

#elain dapat menurunkan intensitas nyeri teknik relaksasi napas dalam 6uga

dapat meningkatkan ?entilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah

#melter = -are 2002; Latihan pernapasan adalah bentuk latihan dan

praktek teratur yang diran9ang dan di6alankan untuk men9apai ?entilasi yang

terkontrol dan efisien serta mengurangi ker6a pernapasan Latihan pernafasan

ini 6uga diindikasikan pada klien dispnoe dan klien yang masih dalam tahap

penyembuhan setelah pembedahan thoraks

+eknik relaksasi nafas dalam bertu6uan untuk meningkatkan ?entilasi

al?eoli memelihara pertukaran gas men9egah atelektasi paru meningkatkan

efesiensi batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitumenurunkan intensitas nyeri dan menurunkan ke9emasan Indikasi

dilakukannya relaksasi ini adalah +erdapat penumpukan sekret pada saluran

nafas yang dibuktikan dengan pengka6ian fisik D )ay dan data klinis serta

#ulit mengeluarkan atau membatukkan sekret yang terdapat pada saluran

pernapasan &ontra indikasi dilakukannya nafas dalam adalah :

1 %emoptisis -atuk darah adalah darah atau dahak berdarah yang

dibatukkan berasal dari saluran pernafasan bagian ba8ah yaitu mulai dari

glottis kearah distal batuk darah akan berhenti sendiri 6ika asal robekan

pembuluh darah tidak luas sehingga penutupan luka dengan 9epat ter6adi

%ood Alsagaff 1>>; %emoptisis adalah ekspetorasi darah akibat

pendarahan pada saluran napas di ba8ah laring atau pendarahan yang

keluar ke saluran napas di ba8ah laring

2 (enyakit 6antung (enyakit 6antung adalah penyakit yang ter6adi pada

6antung dikarenakan gangguan kiner6a 6antung untuk memompa darah

yang disebabkan oleh rokok makan makanan yang mengandung banyakkolesterol tinggi kurangnya berolahraga kurang istirahat stress yang

tinggi kegemukan darah tinggi diabetes melitus dan ri8ayat

3 #erangan asma akut #erangan asma akut adalah suatu keadaan ter6adinya

spasme bronkus yang re?ersibel yang ditandai dengan batuk mengi dan

sesak nafas

4 /eformitas struktur dinding dada dan tulang belakang

Nyeri meningkat

#akit kepala pusing;

7 &elelahan

0


12/30

"enis-6enis nafas dalam :a. Pernafasan Diafragma

(emberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di rumah

(osisi penderita bisa duduk telentang setengah duduk tidur miring

ke kiri atau ke kanan mendatar atau setengah duduk

(enderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian

tengah tangan yang lain di atas dada Akan dirasakan perut bagian

atas mengembang dan tulang rusuk bagian ba8ah membuka

(enderita perlu disadarkan bah8a diafragma memang turun pada

8aktu inspirasi #aat gerakan ekskursi; dada minimal /inding dada

dan otot bantu napas relaksasi

(enderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelanBpelanmelalui mulut pursed lips breathing; selama inspirasi diafragma

senga6a dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi pengembangan;

perut tot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi

untuk memudahkan gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi

sangkar toraks bagian ba8ah

#elama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut

untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi -eban seberat 01 kg

dapat diletakkan di atas dinding perut untuk membantu akti?itas ini

b. Pursed lips breathing

Menarik napas inspirasi; se9ara biasa beberapa detik melalui hidung

bukan menarik napas dalam; dengan mulut tertutup

&emudian mengeluarkan napas ekspirasi; pelanBpelan melalui mulut

dengan posisi seperti bersiul

(L- dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama

ekspirasi

#elama (L- tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung

/engan pursed lips breathing (L-; akan ter6adi peningkatan tekanan

pada rongga mulut kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui

9abangB9abang bronkus sehingga dapat men9egah air trapping dan

kolaps saluran napas ke9il pada 8aktu ekspiras


13/30

I* (enatalaksanaan &epera8atan

I1 /iagnosa

a; &etidakefektifan bersihan 6alan nafas bd peningkatan produksi lendir

batuk tidak efektif infeksi bronkopulmunal

b; &etidakefektifan pola nafas bd 6alan nafas terganggu akibat spasme

otot-otot pernafasan penekanan dinding paru penurunan ekspansi

paru

9; %ipertermi bd peningkatan suhu tubuh proses penyakit;

d; )esiko infeksi bd ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer

kerusakan pada 6aringan otot atau elastin;

I2 (eren9anaan

D6 T545an -an Kr,era Ha1l In,er7en1

/E

1

NO+

)espiratory status :

Fentilation

)espiratory status : Air8ay

paten9y

T545an :

#etelah dilakukan pera8atan

selama 3E24 6am masalah

ketidakefektifan bersihan 6alan

nafas teratasi

Kr,era Ha1l :

1 Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas

yang bersih tidak ada

sianosis dan dyspneu

2 Menun6ukkan 6alan nafas

yang paten

3 Mampu mengidentifikasi

dan men9egah faktor yang

dapat menghambat 6alan

nafas

NI+

1 (osisikan pasien untuk

memaksimalkan ?entilasi

2 Identifikasi pasien perlunya

pemasangan alat 6alan nafas buatan

3 A6arkan pasien batuk efektif untuk

mengeluarkan sekret

4 Auskultasi suara nafas 9atat adanya

suara tambahan Monitor respirasi dan status 2

Atur intake 9airan untuk

mengoptimalkan keseimbangan

/E

2

NO+

)espiratory status :

NI+

1 (osisikan pasien untuk

1


14/30

Fentilation

)espiratory status : Air8ay

paten9y

Fital sign statusT545an :



ketidakefektifan pola nafas

dapat teratasi

Kr,era Ha1l :

1 Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas

yang bersih tidak ada

sianosis dan dyspneu

2 Menun6ukkan 6alan nafas

yang paten

3 +andaBtanda ?ital dalam

rentang normal tekanan

darah nadi dan

pernafasan;

memaksimalkan ?entilasi

2 Identifikasi pasien perlunya

pemasangan alat 6alan nafas buatan

3 A6arkan pasien batuk efektif untuk

mengeluarkan sekret

4 Auskultasi suara nafas 9atat adanya

suara tambahan

Monitor respirasi dan status 2

(ertahankan 6alan nafas yang paten

7 Monitor ++F pasien

/E

3

NO+

+hermoregulation

T545an :



hipertermi dapat teratasi

Kr,era Ha1l :

1 #uhu tubuh dalam rentang

normal

2 Nadi dan )) dalam

rentang normal

3 +idak ada perubahan 8arna

kulit dan tidak pusing

NI+

1 Monitor suhu tubuh sesering mungkin

2 Monitor ++F tekanan darah nadi

dan ));

3 Monitor tingkat kesadaran pasien

4 &olaborasi pemberian para9etamol

-erikan kompres pada pasien

/E

4

NO+

Immune status

&no8ledge : Infe9tion 9ontrol

NI+

1 (ertahankan teknik isolasi

2 (ertahankan lingkungan asepti9

11


15/30

)isk 9ontrol

T545an :



resiko infeksi dapat teratasi

Kr,era Ha1l :

1 (asien terbebas dari tanda

dan ge6ala infeksi

2 Menun6ukkan kemampuan

untuk men9egah timbulnya

infeksi3 Menun6ukkan perilaku

hidup sehat

3 +ingkatkan intake nutrisi

4 -erikan terapi antibioti9 bila perlu

Monitor tanda dan ge6ala infeksi

/orong masukan nutrisi yang 9ukup

7 Instruksikan pasien meminum

antibioti9 se9ara teratur dan sesuai

resep

! A6arkan pasien dan keluarga tanda

ge6ala infeksi

> A6arkan 9ara menghindari infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Allsagaf %ood = Abdul Mukti 2002Dasardasar !lmu Penyakit Paru

#urabaya:Airlangga $ni?ersity (ress

!arbara 3.,(1, Rencana Asuhan keperawatan Medikal !edah

"olu#e I$4akarta5 367

Doengoes, 8arilynn 3, (2, Rencana asuhan keperawatan%

pedo#an untuk perencanaan dan pendoku#entasian

perawatan pasien.4akarta5 367

12


16/30

)ahmatullah (asiyan 200Bronkiektasis dalam Buku "jar !lmu Penyakit

Dalam "akarta : -alai (enerbit .& $I

9melt&er:!are.22. Keperawatan Medikal !edah!runer&Sudart "ol.'.4akarta5 367

#oeparman = #ar8ono *1>>! !lmu penyakit dalam #ilid !! Balai Penerbit

$%&! "akarta

#omantri Irman 200> "skep pada klien dengan gangguan sistem pernafasan

edisi 2 "akarta: #alemba Medika

9yl$ia:;ilson.2.Pato(siologi% Konsep Klinis ProsesProses

Penyakit. 4akarta5 367

Gasmin Asih Niluh ,ede 2002%eperawatan 'edikal Bedah "akarta : ',5

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KELOLAAN

1*


17/30

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI(ERSITAS JEMBER

FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF

I

Nama Mahasis8a : Laely Anggraeni

NIM : 1423101010!

+empat (engka6ian : )uang Ma8ar )# (aru "ember

+anggal : 21 Mei 201

A* PENGKAJIAN

I* I-en,,a1 Klen

Nama : +n M # No )M : 1 00EEEE

$mur : 47 tahun (eker6aan : #opir

"enis &elamin : LakiBlaki #tatus (erka8inan : &a8in

Agama : Islam +anggal M)# : 1! Mei 201

pukul 101 *I-

(endidikan : #MA +anggal (engka6ian : 21 Mei 201

(ukul 1030 *I-

Alamat : "l ,a6ah Mada DDFIII2

)+ 01

#umber Informasi : (asien dan &eluarga

II* R8aya, Ke1eha,an

1 /iagnosa medik:

+- (aru dan /yspneu

2 &eluhan utama:

(asien mengeluhkan -atuk dan sesak nafas3 )i8ayat penyakit sekarang:

&eluarga mengatakan satu minggu sebelum pasien diba8a ke )umah

#akit pasien mengeluhkan batuk-batuk -erdasarkan saran dari kerabat

keluarga langsung membelikan obat batuk di apotik untuk mengobati

batuk pasien tersebut Namun setelah beberapa hari batuk pasien tak

kun6ung sembuh malah bertambah parah (ada tanggal 1! Mei 201

keluarga memba8a pasien berobat ke dr pur8anto #etelah diperiksa oleh

dokter pasien disarankan untuk opname di )umah #akit paru (asien

1+


18/30

langsung di periksa di I,/ rumah sakit paru 6ember dengan diagnosa +-

(aru (asien kemudian diba8a ke ruang Ma8ar untuk mendapatkan

pera8atan /i ruang Ma8ar pasien di tempatkan di bed nomor !

4 )i8ayat kesehatan terdahulu:a (enyakit yang pernah dialami:

&eluarga mengatakan sebelumnya pasien memiliki ri8ayat penyakit

diabetes yang diderita 2 tahun yang lalu

b Alergi obat makanan plester dll;:

&eluarga mengatakan saat ini pasien merasakan gatalBgatal diseku6ur

tubuhnya namun keluarga tidak mengetahui apakah gatalBgatal

tersebut disebabkan oleh alergi atau sebab yang lainnya

9 Imunisasi:

(asien mengatakan tidak ingat mengenai imunisasi yang pernahdidapatkan selain itu istri pasien 6uga tidak mengetahui ri8ayat

imunisasi pasien

d &ebiasaan:

#ebelum sakit kebiasaan pasien saat berada di rumah adalah merokok

keluarga mengatakan bah8a pasien tidak pernah berolahraga pasien

beker6a sebagai sopir

e batBobat yang digunakan:

#elama menderita diabetes pasien selalu mengkonsumsi obat-obatan

yang diberikan dokter setelah berobat $ntuk batuk yang dikeluhkan

pasien keluarga membelikan obat di apotik seperti -% dan obat

batuk lainnya

)i8ayat penyakit keluarga:

Istri pasien mengatakan bah8a ibu dari pasien 6uga menderita diabetes

mellitus seperti pasien sedangkan istri pasien tidak memiliki ri8ayat

penyakit tertentu /an untuk anakBanak pasien tidak terka6i

,enogram:

pasien

1


19/30

&eterangan :

: Laki-laki

: (erempuan

: Meninggal

-------- : +inggal satu rumah

+nM# merupakan anak kedua dari tiga bersaudararang tua +n

M# yaitu +nD dan NyG telah meninggal dunia sekitar 10 tahun yang lalu +nD

meninggal karena serangan 6antung sedangkan Ny G meninggal karena penyakit

diabetes mellitus yang dideritanya Istri dari +n M# yaitu Ny L merupakan anak

terakhir dari tiga bersaudara dimana anak pertama yang merupakan kakak dari

Ny L telah meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang dialaminya

III* Peng.a4an Ke0era8a,an

1 (ersepsi = pemeliharaan kesehatan:

#ebelum sakit : (asien tidak pernah tahu akan menderita penyakit +-

(aru baruk yang diderita a8alnya hanya dianggap batuk biasa dan akan

sembuh 6ika sudah meminum obat yang dibeli di apotik

&etika sakit : (asien mengatakan ingin 9epat sembuh dan kembali

beraktifitas dan beker6a seperti sediakala

2 (ola nutrisi< metabolik:

#ebelum sakit porsi makan pasien satu porsi dan selalu habis &eluarga

pasien mengatakan selama di rumah sakit pasien mau memakan makanan

yang disediakan oleh pihak rumah sakit tetapi terkadang masih ada sisa

sedikit tidak habis ;

3 (ola eliminasi:

#ebelum sakit : -A& 3E sehari kuning 6ernih bau khas urine

-A- 1E sehari padat dan tidak ada gangguan

&etika sakit : -A& 3E sehari kuning 6ernih bau khas urine

-A- 1E sehari lembek dan tidak ada gangguan

4 (ola akti?itas = latihan:

#ebelum sakit akti?itas pasien sehari-hari adalah beker6a sebagai sopir

1


20/30

A.,7,a1 Haran 9A,7,y Daly L7ng;

Ke2a205an 0era8a,an -r % ! # $ "

Makan < minum

lp bronkiektaksis kdm nafas dalam mawar.docx

Documents