kdm transparan

Upload: red-nitnot

Post on 15-Jul-2015

182 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBERIAN OBAT-OBATAN OBYECTIVE 1. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dan cara pemberian obat. 2. Dapat menyebutkan peran perawat dalam pemberian obat 3. Dapat menjelaskan mekanisme obat dalam tubuh. 4. Dapat menjelaskan persiapan pemberian obat berdasarkan proses perawatan. 5. Dapat menghitung dosis obat sesuai kebutuhan.(merubah grains ke miligram). 6. Dapat menghitung dosis : - Peroral - Perenteral - Anak 7. Dapat menjelaskan cara pencegahan kecanduan obat. 8. Dapat menjelaskan cara menangani kesalahan obat.

9 Mampu mengidentifikasi komponen dari instruksi obat dan komponen resep. 10.Mampu mengidentifikasi riwayat kesehatan dan riwayat pengobatan klien. 11.Mampu menjelaskan cara penyimpanan obat secara tepat. PEMBERIAN OBAT Dalam pemberian obat perawat bertanggung jawab untuk : - Memberikan obat secara tepat dan aman - Mengerti efek dari obat - Mengatur dosis dan memberikan dengan tepat - Monitor reaksi pasien. Tujuan pemberian obat : - Terapi utama untuk perubahan kesehatan - Membantu menegak diagnosa

- Memberi ketenangan dan kepuasan Klien Metabolisme obat dalam tubuh 4 tahap 1. Absorbsi 2. Transportasi 3. Biotransformasi 4. Ekskresi 1. Absorbasi : Obat di Absorbsi oleh : mukosa membran : - Tract gastro Intestinal - Tract Respiratorius - Kulit Absorbsi plg cepat dan effektif mukosa membran karena mengandung banyak vaskuler 2. Transportasi :

Obat diangkut dari tempat masuk ke tempat obat itu beraksi. Obat Plasma Sirkulasi darah.Membran Jaringan tubuh Tempat penyimpanan lemak + otot

Permiabilitas darah.

membran

dan

suplai

3.Biotransformasi: Obat merupakan zat asing di dalam tubuh Enzym zat yang tidak aktif dan tidak berbahaya mudah di ekskresi. Perubahan obat paling banyak terjadi Hati, Ginjal, Plasma, Mukosa, Intestinal. 4. Ekskresi : - Ginjal merupakan tempat yang paling penting untuk ekskresi.

- Obat diginjal - Difiltrasi glumerulus - Disekresi dan obsorbsi tubulus - Dikeluarkan langsung Cara Ekskresi lain melalui : - Paru-paru - Faeces, ludah, air mata dan Asi. Persiapan Pemberian Obat 1. Pengkajian Data Dasar: - Kaji cara pemberian obat - Kaji cara kerja khusus obat untuk klien - Observasi tanda dan gejala side efek dan Reaksi - Kaji ketepatan perhitungan dosis obat 2. Tujuan : - Memberi obat dengan cara yang

tepat - Menentukan kerja obat yang tepat - Mengkaji kapan side efek dan reaksi timbul - Dapat mengkalkulasi dosis obat secara tepat 3. Penerapan prosedur - Persiapan pemberian obat - Perubahan obat - Kalkulasi dosis parenteral - Mencegah kecelakaan karena obat 4. Evaluasi - Obat diberikan dengan cara yang tepat - Kerja obat dan side efeknya dapat di identifikasi - Dosis obat dikalkulasi secara tepat. Persiapan Pemberian Obat Prosedur : Sebelum praktek klinik 1. Cek semua obat yang diterima klien

2. Tentukan obat mana yang tidak dikenal 3. Cari obat yang tidak dikenal dengan menggunakan referensi 4. Catat keterangan obat pada kardex termasuk informasi sbb: - Nama Golongan dan nama pabrik - Klasifikasi obat - Kerja farmakologis - Dosis biasa, cara pemberian - Penggunaan umum - Side efek - Implikasai keperawatan 5. Pelajari prosedur pemberian obat : oral,parenteral : IC, IM, IV, Sub Cutan dll 6. Kalkulasi dosis bila perlu 7. Pelajari prosedur pengamanan dari : The Five Right Selama praktek klinik 1. Kumpulkan semua kartu obat

2. Cek kartu obat tiap pasien pada kardex sebelum merawat pasien - Mulai dengan daftar obat pada kardex - Dapatkan kartu obat yang sesuai - Cek bahwa kartu obat dan kardex tertulis data yang sama - Cek bahwa semua daftar pada kardex kartu obat - Jika keterangan pada kartu obat dan kardex tidak sama cek pada instruksi dokter 3. Jika ditemukan ketidak sesuaian cek sumber referensi dari farmasi 4. Cek jika pasien ada riwayat allergi 5. Pisahkan kartu obat berdasarkan waktu 6. Ambil kartu obat keruang obat dan siapkan obat yang akan diberikan saat itu.

Merubah dosis obat Grains ke milligram Mis : Dr. mengintruksikan pemberian morphine 1/6 gr im obat yang tersedia milligram. Cara : 1 mg =1 60

gr atau

60 mg = 1gr Atau : 60 mg : 6 = 1/6 gr ( grain ) 10 mg = 1/6 gr Jadi morphine 1/6 gr = 10 mg.

Menghitung dosis obat parenteral : Dosis yang ditentukan X Dosis yang ada jumlah yang ada =

jumlah yang diberi. Mis : Diberi Ampicillin 375 mg, obat yang ada 250 mg/5cc Cara : 375 mg x 5 = jml yg diberikan 250 1,5 x 5 = 7,5 cc atau : 375 mg = 250 mg X 5 ml 250 x = 1875 x = 7,5 cc

Menghitung dosis obat parenteral.

Intruksi dokter morphine 10 mg sedangkan obat yang tersedia morphine 1 ampul = 15 mg/ml Cara : 10 mg 1 ml = vol ml yg diberikan x 15 mg Untuk menyederhanakan pembilang dan penyebut dibagi 5 2/3 x 1ml = 2/3 ml = 0,66 yg hrs diberikan Spuit harus dikalibrasi dalam decimal. Perawat dapat memberikan 0,7 ml. Dosis untuk anak Ratio permukaan tubuh anak : Perkiraan permukaan tubuh dewasa

Dosis anak = Permukaan tbh anak x dosis N.org dws

1,7 m2 Contoh : Berapa dosis ampicillin untuk anak BB 12 kg dosis tunggal untuk dewasa = 250 mg. Daftar : BB 12 kg = 0,54 m2 Dosis Anak = 0,54 x 250 mg 1,7 = 0,3 x 250 = 75 mg Dosis anak = 75 mg. atau Rumus clark Dosis anak = BB anak dlm pound X dosis N. Dws 150 Contoh : Berapa dosis Acetaminophen untuk anak BB = 30 lb dosis N. dws = 325 mg

Dosis anak = 30 lb x 325 mg 150 lb = 0,2 x 325 mg Dosis anak = 65 mg Pencegahan kecelakaan krn obat : 1. Simpan semua obat dalam lemari 2. Ambil semua obat dari dekat TT, kecuali ada intruksi 3. Simpan obat narkotik dlm kabinet/ tempat khusus dan hitung jmlh tiap shift. 4. Simpan semua cairan beracun pada tempat yang aman dan jauh dari obat. 5. Etiket harus jelas pisahkan obat oral dan parenteral 6. Beri instruksi scr lengkap untuk pasien dirumah. 7. Cek dosis obat scr tepat sblm diberikan Msl : Insulin

8. Lapor secepatnya bila ada kesalahan obat kpd penanggung jawab Cara menangani kesalahan obat 1. Cek keadaan pasien segera 2. Lapor dokter untuk tindakan lbh lanjut, tergantung keadaan umum pasien 3. Tulis uraian kesalahn pada catatan pasien termasuk tindakan yang diambil 4. Lengkapi formulir khusus untuk laporan Jenis Intruksi Dokter : ada 4 1. State Order : Obat harus segera diberikan dan hanya sekali pemberian (single dose ) Emergency. Mis : Demerol 100 mg l.M 2. Single Order : Obat diberikan pada keadaan khusus (Pre Op atau sebelum Pemeriksaan Diagnostik )

Mis : Sulfas Atropine 0,4 mg pre Op Valium 10 mg jam 09.00 3. Standing order : Order ini diadakan untuk menggantikan atau menghapuskan Intruksi lain yang sudah ada sebelumnya atau jml hari yang ditentukan selesai. Atau bisa dihentikan secara otomatis tergantung dari kebijakan Institusi. 4. P.R.N. Order : Obat diberikan apabila diperlukan, disini diperukan kemampuan perawat dalam mengambil keputusan dan mengidentifikasi kebutuhan klien. Mis : Paracetamol 2 tab g 4 h P.r.n. Komponen Instruksi Obat penting 7 bag

1. Nama lengkap klien : menghindari kekeliruan 2. Tanggal Intruksi ditulis : Hari,bln,thn untuk memperjelas kapan intruksi diberhentikan secara otomatis 3. Nama Obat : Nama Generik/ Nama dagang Ejaan benar 4. Dosis 5. Cara pemberian : Umumnya menggunakan singkatan keterangan sangat penting terutama untuk obat yang cara pemberiannya lbh dari satu Mis : Ampicillin : IV / IM 6. Waktu dan jarak pemberian : 7. Tanda tangan dokter atau perawat : agar intruksi menjadi sah.

Komponen dari Resep 1. Superscription : Nama klien, Alamat,Umur,Tgl, Px ( simbul ) diatas formulir. 2. Inscription : Nama Obat,kekuatan dan dosis 3. Subsciption : Petunjuk untuk pharmacist jml tab / jml yang diperbolehkan 4. Tanda tangan : Informasi ditulis pada label Mis : Minum dengan 1gelas air , minum diant makan, petunjuk untuk mengambil R / kembali Nama obat harus tertera pada label. 5. Data personil : Dokter menanda tangan R/ termasuk alamat dan No. Register.

Peran Dokter : - Menulis R/, menulis buku pesanan dari status. - Dlm keadaan Emergency Intruksi lisan / telepon - Perawat menulis semua pesan nama dokter,minta tanda tangan bila dokternya datang Peran Pharmasi : - Mempersiapkan dan menyalurkan obat - Bertanggung jawab untuk memenuhi R/ secara tepat dan memastikan R/ dapat dipercaya Peran Perawat : - bertanggung jawab menentukan apakah klien mendapat obat pada waktu yang

ditentukan - Mengkaji kemampuan klien untuk mengatur obatnya sendiri - Menyiapkan obat pada waktu yang tepat - Monitor side efek - Menggunakan nursing proses untuk mengintegrasikan pemberian obat dengan Askep 1. Pengkajian : Perawat: Mengkaji klien : - Kebutuhannya, potensial respon terhadap obat - Riwayat pengobatan / penyakit Indikasi/kontraindikasi untuk pengobatan - Efek obat Intruksi salah Mis : klien dengan gastritis tidak memberi obat aspirin - Masalah kesehatan yang kronis : DM Arthritis, Multiple sclerosis

- Riwayat perubahan karena pembedahan tambahan obat. Mis :Post thiroidectomi tambahan hormone - Riwayat Allergi : - Informasikan kepada anggota tim kesehatan lain - Tulis pada status bagian depan dan catatan perkembangan. - Riwayat pengobatan : - Tulis obat yang biasa digunakan - Tanyakan nama obat, dosis, cara pemberian, jarak pemberian. - Riwayat diit - Tulis pola makan yang normal di rumah - Kaji kemampuan klien untuk minum obat di rumah bila pulang dari Rumah Sakit. - Pengetahuan dan Pengertian klien :

- Minta klien untuk menjelaskan apa yang diketahui tentang obat. - Sikap klien tentang penggunaan obat : - Mengungkapkan ketergantungan obat. - Tingkah laku - Data tentang tiap obat : - Kerja, Tujuan, Dosis N, Cara pemberian. - Side efek, Implikasi Keperawatan. Keadaan Klien - Sebelum memberi obat, tentukan apakah pasien perlu mendapat obat atau tidak. Mis : - HR Rendah dan tidak teratur - Auskultasi sebelum memberi Bronchodilator. 2. Perencanaan : Tujuan : Perawat merngatur obat

sesuai kebutuhan pasien. - Memberikan obat yang sudah ditentukan sesuai kebutuhan fisik dan emosional - Meningkatkan efek therapeutik dari obat yang telah ditentukan - Monitor respon klien terhadap obat - Mempertahankan rasa aman dan nyaman. - Mendidik klien dan keluarga tentang obat. - Mencegah penggunaan obat yang tidak sesuai. - Mempersiapkan klien untuk mengatur obat sendiri. 3. Penerapan : - Penulisan dan komunikasi intruksi yang tepat. - Penghitungan dan pengukuran

dosis obat yang tepat. - Pemberian yang tepat. - Pencatatan yang tepat dan benar setelah pemberian obat. - Pendidikan pada klien dan keluaga. Petunjuk penyimpanan obat yang tepat 1. Tempatkan obat pada tempat semula. 2. Pastikan labelnya benar. 3. Jangan menyimpan obat yang tidak dipergunakan. 4. Keluarkan obat yang sudah kedaluarsa. 5. Jauhkan obat dari jangkauan anak. 6. Jangan memberikan obat orang lain kepada keluarga. 7. Simpan obat dikulkas bila perlu. 8. Baca label dengan cermat dan ikuti semua intruksi. - Pertahankan hak klien antara lain :

a. Mendapat informasi tentang nama obat, tujuan, kerja dan potensial efek. b. Menolak obat atnpa konskwensi. c. Mendapat pelay. dr. perawat dan dokter yang qualified untuk mengkaji riwayat pengobatan dan allergi d. Mendapat advice yang sesuai tentang penggunaan obat Bila digunakan untuk percobaan / TRIAL harus ada Inform corncent e. Menerima label obat yang sah berdasarkan five right f. Menerima support terapi yang sesuai dengan pengobatan. d. Tidak menerima obat yang tidak perlu

Evaluasi

- Bila obat akan dipergunakan untuk dirumah pasien untuk redemontrasi pengertiannya ttg obat, baik oral maupun injeksi untuk obat injeksi harus dibawah pengawasan perawat - Ikut sertakan keluarga. Pemberian Obat Dalam pemberian obat perawat harus memperhatikan 10 petunjuk untuk meyakinkan bahwa pemberian obat itu aman yaitu : The Five Right Ten Right 1. Obat benar 2. Dosis benar 3. Pasien benar 4. Cara pemberian benar 5. Waktunya benar 6. Dokumentasi 7. Benar Waktu kedaluwarsa 8. Benar penyimpanan 9. Benar ruangan & benar saksi

Obat benar : Sebelum memberikan obat perawat harus mencocokkan dengan kartu obat, kardex dgn intruksi dokter klau Betul - Bandingkan tulisan pada label dgn k. obat paling tidak dilakukan 3 kali - Sebelum memindahkan obat dari tempatnya. - Pada waktu pengambilan obat - Sebelum mengembalikan ketempatnya Perawat hendaknya hanya memberikan obat yang dipersiapkan dan tidak memberiakn obat yang dipersiapkan orang lain. Dosis benar : Untuk menjamin kebenaran dosis obat, sebaiknya ada perawat lain yang qualified untuk mengeceknya paling tidak dicek oleh 2 orang, terutama untuk dosis obat insulin dan anticoagulant.

Pasien benar : Merupakan langkah yang penting dalam memberikan obat untuk menjamin keamanan dari obat yang diberikan. Perawat sering bertanggungjawab dalam pemberian obat untuk beberapa pasien, yang kemungkinan mempunyai nama yang sama atau hampir sama, sehingga sulit untuk mengingatnya. Apalagi kalau perawatnya libur beberapa hari. Cara pemberian benar : Agar pemberian obat tersebut tepat dan aman, maka sebelum pemberian obat harus dicek cara pemberiannya dengan benar, apakah obat tersebut diberikan : - Sebelum makan / ac - Sesudah makan / pc - Kalau perlu/ k/p / Bog - Diencerkan dll

Agar pemberian obat tersebut aman, maka perawat harus menggunakan tehnik aseptic dan prosedur yang tepat. Untuk meningkatkan keamanan pasien dapat dilakukan dengan : - mengatur pasisi sebelum dan sesudah pemberian obat - Melakukan ekstra pengukuran : - Tensi sebelum memberikan obat hipertensi - HR sebelum memberikan obat anti arithmia Waktu pemberian benar Obat harus diberikan tepat pada waktunya,terutama untuk obat-obat pra operasi,dalam kaitan dengan waktu operasi. Obat-obatan oral yang diberikan harus diperhatikan waktu pemberiannya,apakah : - 2 x sehari @ 12 j 06.00 dan 18.00

- 3 x sehari @ 8 j - 06.00 dan 14.00 , 20.00 - 4 x sehari @ 6j 06.00, 12.00, 18.00, 22.00 - 1 x sehari 24 j 06.00. PEMBERIAN OBAT PERORAL Sesungguhnya pemberian obat peroral termasuk paling mahal, tetapi paling mudah dibandingkan cara pemberian lainnya. Halini disebabkan karena cara pemberian ini banyak mengandung kelemahan, salah satu diantaranya adalah kurang pastinya beberapa banyak obat yang dapat diserap. Penyerapan obat banyak dipengaruhi oleh kondisi pasien dan penyakit yang dideritanya misalnya : diarrhea, cholera, disentri atau gangguan pd saluran pencernaan lain, tingkat penyerapan sulit di pastikan.

Sebagian besar obat diabsorpsi / diserap di usus halus, walaupun Ada sebagian kecil obat yang dapat diserap di mulut dan lambung. Misalnya : obat sublingual sebagian besar diserap oleh kapiler dibawah lidah. Obat liquid / sirup lebih mudah diserap di lambung dibandingakn obat tablet atau kapsul. Beberapa obat oral dapat menimbulkan iritasi pd membrane mukosa lambung, untuk menghindari hal ini dapat dilakukan dgn cara mengubah cara pemberian atau menganjurkan pasien makan obat tersebut. Sesudah makan, atau diminum dengan susu. Sepanjang tak merupakan kontraindikasi selain menimbulkan iritasi pada mulut dan membrane mukosa lambung, obat oral dapat juga menimbulkan kerusakan pada email gigi shg gigi terlihat kuning. Misalnya : Asam Hidrochlorida.

Obat tersebut seharusnya diminum dlm keadaan encer sekali dan menggunakan sedotan. Banyak pasien yang tidak tahan terhadap bau obat tertentu. Hal ini dapat dikurangi dgn jalan memberikan obat tersebut diminum bersama : sari buah, jouce buah, susu, roti dll. Kelemahan pemakaian makanan ini untuk mengurangi bau obat, adalah bahwa pasien mungkin akan menjadi tdk suka thdp makanan tersebut, karena diasosiasikan dgn bau obat. Menuangkan obat kedalam es serut lalu meminumnya dgn menggunakan sedotan dapat mengurangi bau obat tersebut. Pemberian obat obatan oral merupakan kontra indikasi untuk pasien : muntah, tidak sadar, tidak bias menelan, puasa, menggunakan suction. Prosedure pemberian obat peroral

Tujuannya : Adalah untuk mempersiapkan dan memberikan obat secara tepat dan aman. Persiapan : Alat yang diperlukan : 1. Troley obat dan cart 2. Kardex dan daftar obat. Untuk menghindari jangan sampai ada yang terlewat, maka perlu diatur pemberian obat mulai dari pasien yang bisa mandiri sampai dengan pasien yang dibantu seluruhnya. 3. Tempat obat : - Gelas plastic disposable untuk obat cair - Kertas atau plastic untuk obat tablet dan cap

Persiapan

1. Check tgl pemberian obat, untuk keamanan dan ketetapan, cocok label obat dgn : - Nama pasien - Nama obat dan dosisnya - Waktu pemberian - Cara pemberian sesuai dgfn five right min 3 x Catat instruksi pemberian obat pada : - Buku instruksi - Kardex ( kartu indek ) dan - Chart - Kartu obat / daftar obat Untuk menyakinkan bahwa obat pasien tdk salah, cocokkan sekali lagi antara instruksi dokter dgn kardex dan daftar obat. Sebaiknya kardex dan daftar obat diletakkan di ruang obat / lemari obat. 2. Cuci tangan untuk mencegah terjadinya Kontaminasi kuman dari tangan ke obat.

3. Baca label obat dan ambil obat secukupnya dari tempatnya, pindahkan ketempat obat pasien. Sebaiknya tidak mengambil obat dengan tangan tapi keluarkan obat dari botol ketutupya dan langsung ditempatkan ketempat obat pasien. 4. Tuangkan obat cair dari bagian yang berlawanan dengan letak label. 5. Gunakan alat pengukur yang baik ketika Menuangkan obat cair dan baca jumlah dosis yang benar. 6. Letakkan tiap jenis obat secara terpisah obat dengan dosis tunggal harus dibungkus terlebih dahulu. 7. Lakukan pengecekan terakhir dgn mencocokkan : nama pasien dengan kardex dan daftar obat serta chart yg ada pd pasien. 8. Jelaskan kepada pasien jenis, fungsi dan efek dari obat yang diberikan.

9. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang enak agar memudahkan untuk menelan Disamping untuk mencegah aspirasi. 10. Lakukan pengukuran ekstra terhadap nadi, tensi dan pernafasan sebelum pemberian. -PerikaNadi/HR sebelum pemberian obat Digitalis (obat-obat jantung) - Perika Respirasi sebelum- pemberian obat anti depresan/narkotik. 11. Berikan air / cairan lain untuk pasien menelan obat 12. Tunggu sampai semua obatnya sudah termakan 13. Bila pasien mengeluh obatnya tak sesuai, jangan diberikan dulu, sebelum dilakukan pengecekan ulang 14. Cuci tangan 15. Catat Obat yang diberikan,dosis waktu,keluhan pasien,tanda tangan perawat yang bertanggung jawab.

16. Kembalikan trolcy,kartu obat dan kunci. 17. Kembali kepasien sekitar 30 menit sesudah obat diberikan utk mengevaluasi efek dari obat tsb, terutama untuk obat-obat analgetik.