li blok 22 lbm 4-vivit.docx

Upload: karina-hermansyah

Post on 02-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    1/6

    STEP 1:

    Replantasi

    -

    Penanaman kembali atau penempatan kembali

    -

    Proses penempatan kembali gigi pada tempatnya secara sengaja atau tidak akibat

    trauma

    -

    Bertujuan untuk menghindari kehilangan gigi secara permanen dan

    mengembalikan fungsi rongga mulut agar pasien dapat berbicara dengan baik

    Ekstrusi

    - Pergeseran atau perpindahan gigi yang keluar dari soketnya, atau pergerakan gigi

    yang keluar dari tulang alveolarnya.

    - Pergeseran atau perpindahan gigi dari soketnya yang terjadi akibat trauma

    - Pergerakan gigi keluar dari lengkung normal rahang, cenderung terdorong keluar

    dari posisi normalnya.

    STEP 2:

    1. Apa perawatan yang diberikan pada pasien di skenario secara keseluruhan?

    2. Prognosa yang baik dari replantasi gigi seperti apa!

    3. Kenapa terjadi nyeri tekan saat palpasi?

    4. Syarat gigi dapat direplantasi!

    5.

    Macam-macam fraktur dentoalveolar!

    6.

    Mengapa menggunakan media susu sebagai penyimpanan gigi yang lepas?

    7.

    Selain susu media apa saja yang digunakan untuk menyimpan gigi!

    8.

    Bagaimana proses terlepasnya gigi karena trauma?9.

    Apabila pasien direplantasi, seberapa besar tingkat keberhasilannya?

    10.Bagaimana proses penyembuhan gigi yang direplantasi?

    11.Komplikasi dari replantasi!

    12.Apa saja indikator keberhasilan replantasi?

    13.

    Pemeriksaan apa saja yang dilakukan sebelum replantasi?

    STEP 3:

    1. Macam-macam fraktur dentoalveolar!

    Winda :a. Cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa dibagi atas enamel infraction,

    fraktur email, fraktur email dentin, fraktur mahkota kompleks, fraktur

    mahkota akar tidak kompleks, fraktur mahkota akar kompleks, fraktur akar.

    b. Cedera pada jaringan periodontalconcussion, subluksasi, luksasi ekstrusi,

    luksasi lateral, luksasi intrusif, avulsi.

    c. Cedera pada tulang pendukung pecah dinding soket alveolar mandibula

    atau maksila, fraktur dinding soket alveolar mandibula atau maksila, fraktur

    proc.Alveolar mandibula atau maksila, fraktur mandibula atau maksila.

    Hasna :

    Fraktur menurut ellis, ada kelas 1-9

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    2/6

    a. Kls 1 : hanya melibatkan sedikit dentin

    b. Kls 2 : mengenai jaringan dentin namun pulpa belum terkena

    c. Kls 3 : mengenai dentin dan pulpa sudah terkena

    d. Kls 4 : karena trauma sehingga gigi menjadi nonvital, dapat atau tanpa

    disertai struktur mahkota gigie. Kls 5 : karena trauma yang menyebabkan gigi tersebut

    f. Kls 6 : fraktur pada akar gigi tanpa atau disertai struktur mahkota gigi

    g.

    Kls 7 : pindahnya tempat gigi tanpa diserta fraktur akar atau mahkota

    h.

    Kls 8 : fraktur mahkota disertai perubahan tempat gigi

    i.

    Kls 9 : khusus untuk gigi decidui, dimana trauma akan menyebabkan

    kerusakan

    Karina :

    a. Enamel infraction : merupakan fraktur mahkota yang tidak empurna pada

    enamel tanpa kehilangan substansi gigi.

    b.

    Enamel fracture : fraktur yang kehilangan substansi gigi pada enamel

    c. Enamel dentin fracture : merupakan fraktur dengan kehilangan substansi

    gigi dan dentin

    d. Complicated crown fracture : fraktur yang melibatkan enamel, dentin dan

    menyebabkan pulpa terbuka

    e. Uncomplicated crown root fracture : fraktur yang melibatkan enamel, dentin

    dan sementum tapi tidak membuka pulpa

    f. Complicated crown root fracture : fraktur yang melibatkan enamel, dentin

    dan sementum serta membuka pulpa

    g.

    Root fracture : fraktur yang melibatkan dentin, sementum, dan pulpa. Gerald :

    Lebih kejaringan periodontalnya:

    a. Concusion : trauma pada jaringan perio tanpa disertai kehilangan gigi

    b. Subluksasi : trauma pada jaringan sekitar gigi yang disertai kehilangan

    jaringan abnormal tidak disertai terlepasnya gigi

    c. Luksasi intrusif : lepasnya gigi dari tulang alveolar disertai fraktur pada

    soket alveolarnya

    d. Luksasi ekstrusif : lepasnya gigi sebagian diluar soket alveolar.

    e.

    Luksasi laterakl : lepasnya gigi pada arah selain aksial, disertai fraktur soketalveolar

    f. Retainer roor fracture : fraktur denga retensi pada segmen akar, namun

    kehilangan segmen mahkota diluar soket alveolar

    g. Complete avulsi : lepasnya gigi secacar keseluruhan dari soket alveolar

    Hafid :

    Berdasarkan injury pada tulangnya:

    a.

    Pecahnya dinding mandibula/maksila soket alveolar hancur dan tertekan

    ditemukan pada cedera lateral luksasi dan luksasi intrusif

    b.

    Fraktur dinding soket mandibula/maksila fraktur yang terbatas pada

    facial atau bagian lingual atau palatal dinding soket

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    3/6

    c. Fraktur proc.alveolar mandibula/maksilafraktur proc.alveolar yang dapat

    melibatkan soket gigi

    2. Bagaimana proses terlepasnya gigi karena trauma?

    Karinasaat terjatuh gigi 12 dan 13 terkena benturan, kemungkinan gigi 12 mendapat

    benturan lebih kuat dari gigi 13 sehingga dari benturan itu menyebabkan

    kegoyangan pada lig.periodontal, lig.periodontal pada gigi 12 tidak bisa

    mempertahankan kedudukan gigi tersebut sehingga menyebabkan serabut

    periodontal terlepas dari akar dan menyebabkan terlepasnya gigi dari soket.

    Sedangkan gigi 13 yang mendapat tekanan lebih kecil pertahanan

    lig.periodontalnya masih kuat, namun mengalami sedikit trauma sehingga

    menyebabkan kegoyangan.

    Hasna

    Karena adanya trauma sehingga gigi mendapat benturan yang dimana benturan

    tersebut dihantarkan ke akar, sehingga gaya yang ditimbulkan diarahakn ke

    ligamen, sehingga ligamen menjadi inflamasi menyebabkan ligamen tidak kuat

    untuk menahan gigi. Igi 12 dan 11 akarnya tidak sepanjang gigi 13 sehingga

    ligamen yang memegangi tidak sebanyak gigi 13 sehingga membuat gigi 12 dan

    11 dapat ekstrusi, namun gigi 13 yang akarnya lebih panjang hanya mengalami

    kegoyangan derajat 2.

    Maria

    Gigi avulsi pada bagian anterior rahang atas yang berakar tunggal memiliki

    mobilitas lebih banyak dari gigi yang berakar 2 dan 3, sehingga membuat gigitersebut mudah mengalami pergerakan

    3. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan sebelum replantasi?

    Lila

    a. Anamnesa : riwayat medis (penyakit sistemik) dan kesehatan gigi (mekanisme

    terjadinya cedera)

    b. Pemeriksaan klinis : IO (alveolausnya dipalpasi untuk memeriksa adanya

    fraktur rahang, mukosa labial dan gingiva diperiksa apakah adanya laserasi)

    dan EO (untuk mengetahui adanya step down, TMJ)c. Pemeriksaan radiografi : memastikan bahwa gigi yang lepas bukan intrusi,

    biasanya menggunakan foto panoramik

    Hafid

    a.

    IO Inspeksi laserasi pada mukosa, diperiksa apakah ada benda asing atau

    tidak

    b. Palpasi pada alveolusapakah terjadi fraktur alveolus atau tidak

    c. Cek oklusi pasien

    d. Periksa gigi yang berdekatan dengan gigi yang avulsi, gigi antagonis juga

    diperiksa apakah adanya fraktur atau dislokasi

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    4/6

    e. Pemeriksaan penunjang pengambilan foto panoramik periapikal,

    bitewing, oklusal, jika dicurigai ada fraktur rahang dilakukan pemeriksan

    radiografi lain seperti lateral oblik, skull, dan anteroposterior skull.

    Syarifa

    a.

    IO

    untuk memeriksa semua jaringan lunak rongga mulut serta bendaasing yang terdapat pada mukosa, seperti gumpalan darah maupun kotoran

    yang masih menempel yang nantinya bisa dibersihkan dengan saline

    b. EO untuk memeriksa leher dan kepala untuk mencatat lokasi dan luka

    pada wajah

    c. Palpasi pada daerah yang dicurigai fraktur

    d. Riwayat medis untuk mengetahu pasien itu menderita penyakit tertentu atau

    mungkin penyakit kronis sehingga penanganan diutamakan pada

    penyakitnya

    e. Pemeriksaan rongent digunakan untuk mendeteksi daerah kosong gigi

    avulsi, fraktur akar, fraktur rahang dan derajat pergeseran gigi tetangga, dan

    utnuk mengetahui apakah terdapat benda asing

    Winda

    a.

    Memeriksa gigi yang avulsimasih bagus atau tidak

    b. Pemeriksaan pada soket dan tulang alveolar dilakukan dengan cara palpasi

    pada alveolar apakah terjadi fraktur atau tidak

    c. Pemeriksaan soket untuk memastikan kondisinya masi bagus dan

    memungkinkan dilakukan replantas

    4.

    Syarat gigi dapat direplantasi! Syarifa

    a. Dilakukan dalam waktu < 3o menit setelah gigi avulsi

    b. Gigi dalam keadaan bersih, apabila igi terlalu kotor akan mengakibatkan

    infeksi akibat kuman yang terbawa di gigi

    c. Tidak terdapat karies yang luas

    d. Tulang alveolar tidak hancur agar dapat menopang gigi yang direplantasi

    e.

    Ligamen periodontal tidak tergores

    Lila

    a.

    Tidak terdapat karies gigi yang luasb. Tulang alveolar harus tetap utuh

    c. Tidak ada fraktur atau penyakit periodontal

    d. Gigi yang avulsi harus berada pada posisi yang baik pada lengkungnya

    e. Cara penyimpanan gigi untuk mencegah dehidrasi pada lig.periodontal

    Maria

    a. Sesuai golden period, tidak lebih dari 2 jam berada diluar

    b. Setelah gigi lepas jangan pegang pada akar namun pegang bagian akar

    untuk dibersihkan

    c. Jangan digrojok dengan aliran air yang deras

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    5/6

    5. Kenapa terjadi nyeri tekan saat palpasi?

    Maria

    Kemungkinan ada laserasi atau edem, sehingga ketika ditekan terasa sakit

    Hasna

    Adanya inflamasi akibat trauma sebab mengeluarkan produk inflamasi sehinggamenimbulkan nyeri tekan

    6. Prognosa yang baik dari replantasi gigi seperti apa!

    Hasna

    Memenuhi syarat dan masih dalam golden period

    7.

    Mengapa menggunakan media susu sebagai penyimpanan gigi yang lepas?

    Winda

    Karena susu memiliki kandungan berbagai antigen yang mampu melawan reaksi

    Karina

    Susu mempunyai zat yang dapat mempertahankan struktur gigi yang akan

    direplantasi

    8.

    Selain susu media apa saja yang digunakan untuk menyimpan gigi!

    Hafid

    a. HBSS (Hanks Balanced Salt Solution) bisa menjaga vitalitas gigi 24 jam

    karena memiliki pH seimbang sehingga mengurangi kerusakan pada akar

    gigi

    b.

    Larutan salinebisa menjaga vitalitas selama 2 jam penyimpanan

    c. Airhanya 15 menit masa penyimpanan

    Winda

    a. HBSS menjaga dan mempertahankan jaringan periodontal dan ligamen

    gigi, memiliki kandungan seperti glukosa, sodium klorid

    b. Airmudah diperoleh, dapat menurunkan kematian jaringan

    Lila

    a. Saliva Cuma 30 menit, sebab mengandung mikroorganisme yang dapat

    membuat infeksi pada akar gigi, dan takut tertelan

    b.

    Cairan soflens1 jam, untuk mempertahankan jaringan periodontal Syarifah

    a.

    Air kelapa unggul dalam pemeliharaan struktur ligamen periodontal

    karena ada berbagai nutrisi didalamnya seperti protein, asam amino,

    vitamin, dan mineral

    b. Isotonik saline hampir sama dengan susu, dapat mempertahankan

    vitalitas lig.periodontal selama 2 jam penyimpanan

  • 8/10/2019 LI blok 22 lbm 4-vivit.docx

    6/6

    9. Apabila pasien direplantasi, seberapa besar tingkat keberhasilannya?

    Maria

    Apabila dapat direplantasi dalam waktu setengah jam maka prognosis baik,

    namun apabila lebih dari waktu setengah jam prognosisnya bisa berkurang 60

    80%. Apabila gigi direpalntasi lebih dari golden period nya kemungkinan gigi

    menjadi nonvital, sehingga harus dilakukan perawatan endo dulu sebelum

    replantasi.

    10.Bagaimana proses penyembuhan gigi yang direplantasi?

    11.Apa saja indikator keberhasilan replantasi?

    Maria

    a. Berhubungan waktu gigi berada diluar mulut

    b. Kondisi ekstra oral sebelum direplantasi

    12.

    Komplikasi dari replantasi!

    13.

    Apa perawatan yang diberikan pada pasien di skenario secara keseluruhan?

    Maria

    12replantasi

    13 dan 11splinting

    Karina

    Yang displinting gigi 12, 13, 11 sebab belum memiliki kekuatan untuk

    berdiri sendiri

    LO:

    1.

    Menjelaskan definisi dan macam fraktur dentoalveolar

    2. Menjelaskan penatalaksanaan fraktur dentoalveolar

    3. Menjelaskan mekanisme dan komplikasi fraktur dentoalveolar

    STEP 4: Mapping Consep

    [email protected]