lean accounting, perhitungan biaya target dan balance

34
LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE SCORECARD Chapter 16 AKUNTANSI MANAJEMEN

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA

TARGET DAN BALANCE SCORECARD

Chapter 16AKUNTANSI MANAJEMEN

Page 2: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

LEAN MANUFACTURING■ adalah  pendekatan yang didesain untuk meniadakan

buangan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

■ Sistem lean manufacturing memungkinkan para manajer untuk meniadakan buangan, mengurangi biaya, dan menjadi efisien.

■ Implementasi lean manufacturing yang baik telah memberi berbagai perbaikan besar seperti:– kualitas yang lebih baik– peningkatan produktivitas– pengurangan waktu tunggu– pengurangan persediaan dalam jumlah besar– pengurangan waktu penyetelan– penurunan biaya produksi– peningkatan tingkat produksi

Page 3: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PRINSIP LEAN MANUFACTURING ■Menspesifikasikan nilai produk secara tepat

■Mengidentifikasikan “arus nilai” untuk tiap produksi

■Menciptakan arus nilai tanpa gangguan

■Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen

■Mengejar kesempurnaan

Page 4: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Nilai Berdasarkan Produk(Value by product)■Nilai yang berkaitan dengan produk tertentu dan

fitur produk tertentu.■Menambah nilai dan fungsi yang tidak diinginkan

pelanggan adalah penyia-nyiaan waktu dan sumber daya.

■Menilai nilai adalah proses yang berorientasi eksternal dan tidak dapat dilakukan secara internal. Hanya fitur yang bernilai tambah yang seharusnya dihasilkan sehingga aktivitas yang tidak bernilai tambah harus ditiadakan.

Page 5: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Arus Nilai (Value Stream)

Aktivitas didalam arus nilai adalah arus bernilai tambah atau tidak bernilai tambah. Aktivitas yang tidak bernilai tambah adalah sumber buangan

Page 6: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Aliran Nilai (Value Stream)

■Lean manufacturing mengurangi waktu tunggu dan perpindahan secara dramatis dan memungkinkan produksi batch kecil (bervolume rendah) untuk berbagai produk yang berbeda (bervariasi) dengan cara:

■Pengurangan waktu penyetelan/perubahan■Menggunakan Sel produksi (Cellular

Manufacturing)

Page 7: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Pull Value

■Lean manufacturing menggunakan system demand-pull.

■Tujuan lean manufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk hanya jika dibutuhkan melalui proses produksi.

■Tiap operasi hanya menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari operasi sebelumnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada tanda dari proses sebelumnya yang menunjukkan kebutuhan untuk memproduksi.

Page 8: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

BUANGAN (WASTE)Adalah segala sesuatu yang tidak memiliki nilai bagi pelanggan. Peniadaan buangan mengharuskan identifikasi berbagai bentuk dan sumebrnya.

Berikut delapan sumber yang umumnya dianggap sebagai bentuk dari sumber buangan:

■ Produk cacat

■ Produk berlebih barang yang tidak dibutuhkan

■ Persediaan barang yang menunggu diproses atau digunakan

■ Pemrosesan yang tidak dibutuhkan

■ Perpindahan karyawan yang tidak perlu

■ Transportasi barang yang tidak perlu

■ Waktu tunggu

■ Desain barang dan jasa yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan

Page 9: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Perhitungan Arus Nilai untuk MultiprodukPerhitungan Biaya Produk

■ Dengan multiproduk, biaya produk untuk berbagai arus nilai dihitung dengan biaya rata-rata sesungguhnya.

■ Dengan menggunakan berbagai unit yang dikirimkan sebagai ganti dari unit yang dihasilkan, akan membuat para manajer termotivasi untuk mengurangi persediaan. Jika unit yang dikirimkan lebih banyak daripada yang dihasilkan, maka biaya unit akan meningkat (karena biaya produksi unit yang diproduksi dan tidak dikirim akan ditambah sebagai pembilang), hingga meniadakan insentif untuk menumpuk persediaan.

Page 10: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Pengukuran Kinerja Sistem akuntansi lean■ Sistem akuntansi lean menggunakan Box Scorecard yang

membandingkan matriks operasional, kapasitas, dan keuangan berbagai kinerja minggu sebelumnya dan tingkat yang diinginkan masa mendatang.

■ Pendekatan pengendalian lean menggunakan bauran ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk arus nilai.

■ Untuk mengukur operasionalnya menggunakan unit yang dijual per orang untuk ukuran produktivitas parsial tenaga kerja sehingga menjadi ukuran efisiensi tenaga kerja. Kapasitas diberi kategori produktif, nonproduktif dan tersedia.

■ Agar kinerja keuangan dapat meningkat, salah satu pendekatan yang paling logis dan praktis untuk adalah berkomitmen menggunakan sumber daya yang tersedia untuk memperluas usaha. Dari pengukuran kinerja yang diketahui sebelumnya akan memberi informasi terkait kondisi keuangan yang ada di setiap bagian.

Page 11: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

MANAJEMEN BIAYA SIKLUS-HIDUP DAN PERHITUNGAN BIAYA TARGET

■Siklus hidup produk adalah waktu dimana produk itu hidup dari pengonsepan hingga menjadi tak terpakai. Jadi biaya siklus hidup adalah segala biaya yang berhubungan dengan produk untuk keseluruhan siklus hidupnya. Hal ini meliputi pengembangan, produksi, dan dukungan logistik

Page 12: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Model Penghitungan Biaya Target

Page 13: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

BALANCED SCORECARD

Page 14: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PENERJEMAHAN STRATEGI

Page 15: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Peranan Ukuran KinerjaUkuran kinerja diturunkan dari visi, strategi, dan tujuan perusahaan. Ukuran-ukuran ini harus diseimbangkan antara :

■ Ukuran lag

■ Ukuran lead (penggerak kinerja)

■ Ukuran objektif

■ Ukuran subjektif

■ Ukuran keuangan

■ Ukuran non-keuangan

■ Ukuran eksternal

■ Ukuran internal

Page 16: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan Strategi

Page 17: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PERSPEKTIF KEUANGAN

Tujuan UkuranPertumbuhan Pendapatan:  

Menaikkan jumlah produk baru Persentase Pendapatan dari produk baru

Membuat aplikasi baru Persentase pendapatan dari aplikasi baru

Mengembangkan pelanggan dan pasar baru

Persentase pendapatan dari sumber baru

Mengadopsi strategi penetapan harga baru

Profitabilitas produk dan pelanggan

Penurunan Biaya:  

Menurunkan biaya produk per unit Biaya produk per unit

Menurunkan biaya pelanggan per unitBiaya pelanggan per unit

Menurunkan biaya jalur distribusi Biaya per jalur distribusi

Pemanfaatan Aset:  

Memperbaiki pemanfaatan aset Return On Investment

  Economic Value Added

Page 18: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PERSPEKTIF PELANGGAN

Tujuan UkuranUtama  

Meningkatkan pangsa pasar Pangsa Pasar (persentase pasar)

Meningkatkan retensi pelangganPersentase pertumbuhan bisnis dari pelanggan yang ada

Persentase pelanggan yang kembali

Meningkatkan akuisisi pelanggan Jumlah pelanggan baru

Meningkatkan kepuasan pelanggan Tingkat dari survei pelanggan

Meningkatkan profitabilitas pelanggan Profitabilitas pelanggan

Nilai Kinerja  

Menurunkan harga Harga

Menurunkan biaya pascapembelian Biaya pascapembelian

Memperbaiki fungsi produk Tingkat dari survei pelanggan

Memperbaiki kualitas produk Persentase barang yang dikembalikan

Meningkatkan keandalan pengirimanPersentase pengiriman tepat waktu

Jadwal yang tidak terpenuhi

Memperbaiki citra dan reputasi produk Tingkat dari survei pelanggan

Page 19: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PERSPEKTIF PROSES Tujuan Ukuran

Inovasi  

Meningkatkan jumlah produk baruJumlah produk baru versus yang direncanakan

Meningkatkan produk yang dimilikiPersentase pendapatan dari produk yang dimiliki

Menurunkan waktu pengembangan produk baru

Waktu pemasaran (dari awal hingga akhir)

Operasional:  

Meningkatkan kualitas prosesBiaya kualitasHasil outputPersentase unit cacat

Meningkatkan efisiensi prosesTren biaya unitOutput/input

Menurunkan waktu pemrosesanWaktu siklus dan velositasMCE

Pelayanan pasca penjualan  Meningkatkan kualitas pelayanan Pertama langsung berhasil

Meningkatkan efisiensi pelayananTren biayaOutput/input

Menurunkan waktu pelayanan Waktu siklus

Page 20: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

UKURAN UMUM UNTUK WAKTU PROSESWaktu Siklus dan Velositas

Efisiensi Siklus Manufaktur (MCE)

■  

 

 

Page 21: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Tujuan UkuranPeningkatan kemampuan karyawan

Tingkat kepuasan karyawanPersentase penggantian karyawanProduktivitas karyawan (pendapatan per karyawan)Jumlah jam pelatihanRasio strategis cakupan pekerjaan (persentase kebutuhan kritikal pekerjaan yang dipenuhi)

Peningkatan motivasi dan pelibatan

Saran per karyawanSaran per karyawan yang dilaksanakan

Peningkatan kemampuan sistem informasi

Persentase proses dengan kemampuan merespons balik dalam waktu nyataPersentase karyawan menghadapi pelanggan dengan akses online ke informasi pelanggan dan produk

Page 22: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

BALANCE SCORECARD PADA ORGANISASI PEMERINTAHMengapa institusi

pemerintah perlu mengadopsi balanced

scorecard?

memenuhi harapan berbagai kelompok

stakeholders

Page 23: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

ULASAN ARTIKEL

Page 24: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Empirical Evidence on the effectiveness of BSCA survey undertaken by the International Institute of Banking and Financial Services, Leeds University Business School revealed that 15% of private sector firms apply Balanced Scorecard methodology.

While many private sector organizations have successfully implemented the BSC to achieve excellent results, public sector organizations may find additional implementation issues and the evidence is rather mixed in terms of whether or not the exercise yields tangible improvements in service operations.

Page 25: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

BSC in City and County Councils

The government’s missions are fixed –they cannot be changed. How they do the missions is not fixed: this is strategy.

The problem is what if there are multiple strategies being pursued at once?

How will we know if this is happening?

The balanced scorecard is a strategic management system (not only a measurement system) that enables organizations to clarify their vision and strategy and translate them into action.

City councils are no doubt different from companies in terms of objectives and goals.

Nevertheless, it is possible to map the features of a private corporation on to a public organization.

The stakeholders in a corporation are stockholders, customers, managers etc. Similarly, in case of a public organization, the stakeholders are taxpayers, legislators etc.

Page 26: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

City councils contemplating on implementing the BSC need to define the four perspectives of BSC in the context of a city:

■ The Financial perspective. should measure and identify deliverable services at a good price, support maintenance of sound financial position, identify funding mechanisms, and support accountable and responsible use of funds in citywide strategic scorecards.

■ The Internal Process perspective encourages a city to change and improve the way it delivers services, specifies certain strategy-related objectives, and encourages productive use of resources geared toward achievement of the City’s mission and vision.

■ The Customer perspective as the “top line” perspective represents a structural departure from the Balanced Scorecard structure of the private sector. The Customer perspective in this “top line” position on the scorecard reflect the fact that the City is a service delivery organization and typically should contain objectives representing key strategy-related services delivered to citizens.

■ The Learning and Growth perspective should be designed to support the objectives of all three other perspectives. This perspective identifies the City’s needs to ensure that employee skills and technological capabilities allow for successful strategic action. Learning and Growth also indicates the types of training, skills, and technology that are needed to carry the organization forward.

Page 27: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Many federal departments, state governments and city councils in the US and elsewhere have adopted the BSC for strategic management.

Page 28: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Steps in Implementation (Example : City of Charlotte North Carolina)

The starting point in the exercise is the development of the Mission Statement (the present), the Vision (the future), and the Service responses (Planning for Results). The gap between now and the future leads to a plan of action to achieve the vision. How we get to the future involves strategies. Strategy is a hypothesis about what drives organizational success.

The city of Charlotte, North Carolina, U S, defines its vision as follows:

Charlotte will be:

The safest large city in America

The most prosperous for all citizens

A city of great neighborhoods

The premier city for integrating land use and transportation choices

A city of environmental stewardship

Page 29: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

■ The City of Charlotte has had a long tradition of performance measurement for city services, having instituted Management by Objectives in 1972. In 1994, the City began its implementation of the Balanced Scorecard, a performance management model that challenges organizations to evaluate success and achievement across four perspectives: financial, customer, internal processes and learning and growth.

■ By 1996, the City of Charlotte had developed its first Balanced Scorecard, the Corporate Scorecard. Since then, the City of Charlotte has been inducted into the Balanced Scorecard Collaborative Hall of Fame.

■ The Budget & Evaluation office is responsible for administering the City's strategic planning process, which includes developing Charlotte's Corporate Scorecard.

■ The City of Charlotte's performance management and strategic planning approach consists of identifying organizational strategy based on City Council Focus Areas, translating and communicating the strategy through the Corporate Scorecard (developing corporate objectives

■ and measures), implementing the strategy as described by the Strategic Focus Area plans and Key Business Unit and Support Business Unit business plans.

■ City councils often start the process with the identification of key social justice themes which services and strategies should make a contribution towards. These themes could be Health inequalities, public safety, Economic development etc. The strategic themes are derived from vision and assessments. The strategic themes leads to metrics like cycle time reduction, customer approval rating, skills available etc. The next step is to set targets for each of the metrics. The targets then dictate what strategic initiatives need to be taken.

Page 30: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

A Sample health and social care economy Strategy map :

Page 31: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

A Sample City Council Balanced Scorecard

Page 32: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Conclusion :

The Balanced Scorecard (BSC) provides a framework needed for strategic alignment and organizational learning. Names of tools and techniques may change, but some features will continue:

a. Performance measurements: The BSC provides an objective way of measuring a council’s performance. In the absence of a coherent framework managers would use ad hoc measures that have little or no connection to overall objective.

b. Results-based planning and management: The BSC is a results based planning and management tool. It links strategy and performance measures and defines interdependencies between measures. The inter linkages provide a framework for aligning employee objectives with the organizational objective.

c. Increased use of information technology: Implementing BSC is increasingly becoming IT intensive in order to collect & report data and cascade the scorecard across the organization. Once the metrics and data collection procedures have been defined, an information infrastructure can help greatly in managing the data flows. A database-backed web intranet can be used both for data collection and data reporting. This can be developed at relatively low cost. Web technology can support survey data collection and data reporting fairly easily.

Page 33: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

Conclusion :d. Increased sharing of data for benchmarking: While all organizations have

some form of benchmarking with peer group in place, the use of BSC makes it more explicit. Further, deployment of BSC requires sharing of organization-wide data. This facilitates greater employee involvement in strategy execution.

A good performance measurement system should be a combination of:

a)Leading and lagging measures

b)Financial & non-financial measures

c)Input, process, output and outcome measures

d)Internal & external measures

It is important to understand that managing the performance of city councils should be viewed in the context of managing the performance of nations. Big countries like the US or India cannot be managed from the top. The BSC provides a framework to integrate cities and states and drive performance throughout the nation

Page 34: Lean accounting, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE

SESI TANYA JAWAB