water balance

8
11/14/2013 1 Diniyah Kholidah Jurusan Gizi Poltekkes Malang Body Fluids Composition Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Keadaan dinamis dari keseimbangan yang berhubungan dengan konsentrasi ion H+ PEM, illness, trauma, pembedahan (dehidrasi, shock, kematian) Substansi Pelarut (air) Substansi Terlarut (elektrolit dan non elektrolit) Pelarut (Water) Cairan tubuh : Kebutuhan pokok makhluk hidup Unsur esensial dalam kehidupan Menyusun sebagian besar unsur tubuh (senyawa utama tubuh manusia) Waters is the largest component of the human body, making up 50 – 70% of the body’s weight. 55% BW - 60% BW The largest percentage for baby and kids Faktor-faktor yang mempengaruhi cairan tubuh Sel lemak Sel lemak mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh. Usia Cairan tubuh menurun dengan peningkatan usia. Jenis Kelamin Wanita memiliki proporsi cairan tubuh lebih sedikit dibandingkan pria.

Upload: kiki

Post on 10-Apr-2016

35 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

water balance

TRANSCRIPT

Page 1: Water Balance

11/14/2013

1

Diniyah Kholidah

Jurusan Gizi Poltekkes Malang

Body Fluids Composition

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Keadaan dinamis dari keseimbangan yang berhubungan

dengan konsentrasi ion H+

PEM, illness, trauma, pembedahan

(dehidrasi, shock, kematian)

Substansi Pelarut (air)

Substansi Terlarut

(elektrolit dan non elektrolit)

Pelarut (Water)

Cairan tubuh :

Kebutuhan pokok makhluk hidup

Unsur esensial dalam kehidupan

Menyusun sebagian besar unsur tubuh

(senyawa utama tubuh manusia)

Waters is the largest component of the human body,

making up 50 – 70% of the body’s weight.

♀55% BW - ♂ 60% BW

The largest percentage for baby and kids

Faktor-faktor yang

mempengaruhi cairan tubuh

Sel lemak

Sel lemak mengandung sedikit air, sehingga air

tubuh menurun dengan peningkatan lemak

tubuh.

Usia

Cairan tubuh menurun dengan peningkatan

usia.

Jenis Kelamin

Wanita memiliki proporsi cairan tubuh lebih

sedikit dibandingkan pria.

Page 2: Water Balance

11/14/2013

2

Kompartemen CairanCairan tubuh didistribusi antara dua kompartemen

cairan utama :

Intra-cellular fluid

fluid contained within a cell

66% (25-30 ltr ♂ dewasa 70 kg)

Extra-cellular fluid

fluid present outside the cells , 33% (15 ltr)

Interstitial fluid fluid between cells, 8-12 ltr

Intravascular fluid fluid within the bloodstream

(arteries, veins, capillaries, lymph vessels), 3 ltr

Trans-cellular fluid 1 liter

Intravascular fluid,

Rata2 volume darah orang dewasa 5-6 liter

(3 ltr plasma, 2-3 ltr eritrosit, leukosit dan trombosit)

Intravascular fluid,

Rata2 volume darah orang dewasa 5-6 liter

(3 ltr plasma, 2-3 ltr eritrosit, leukosit dan trombosit)

Intracellular fluid,

termasuk didalamnya elektrolit dan plasma proteinkation utama : K+ anion utama : PO4

3-

Extra-cellular fluid,

kation utama : Na+ anion utama : Cl-

Kompartemen Cairan

Air dalam Tubuh Manusia Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Gerakan Air dan zat Terlarut

Membran

setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh

membran permeable selektif yang memungkinkan

gerakan air dan beberapa zat terlarut.

membran sel, membran kapiler, membran

epitelial

Proses Transpor

Difusi, filtrasi dan osmosis

Konsentrasi cairan tubuh

Osmolalitas, osmolaritas dan tonisitas.

Page 3: Water Balance

11/14/2013

3

Cells are selectively

permeable

Sodium is the largest

Determinant of Osmolality• Na+: 135 – 145 mEq/L

• Ca+: 8.5 – 10.5 mEq/L

• K+: 3.5 – 5 mEq/L

• Osmolality~ 2*(Na+) = 2*(135 - 145 mEq/L)

– Normal (Isotonic) 280 – 300

– Low (hypotonic) < 280

– High (hypertonic) > 300

Fluid Exchange Between Capillary

and Tissue: Sum of Pressures

Fig. 17-8

Function of WATER

Sebagai pereaksi langsung dalam tubuh

Sebagai media semua reaksi tubuh (katalisator)

Sebagai donor proton pH cairan

Sebagai alat angkut senyawa kimia tubuh

mengangkut sisa metabolisme (CO2, ureum)

Sebagai pelarut polar dan ionik

monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, mineral, O2,

hormon

Sebagai pelumas dalam cairan sendi

Peredam benturan

air mata, air jaringan saraf tulang belakang, air ketuban

Sebagai termoregulator

mempertahankan suhu tubuh normal

A balancing Act of WATER

Keseimbangan cairan tubuh merupakan keseimbangan

antara cairan yang masuk dengan cairan yang keluar

tubuh.

Melalui mekanisme keseimbangan,

Tubuh berusaha agar cairan di dalam tubuh setiap

waktu berada dalam jumlah yang konstan.

INPUT =

OUTPUT

Page 4: Water Balance

11/14/2013

4

Mekanisme pengaturan

keseimbangan cairan intake

dan output

• Melalui 4 mekanisme :

1. ADH

2. Mekanisme haus

3. Aldosteron

4. Saraf simpatis

Water Balance Perhitungan Input-Output

Perhitungan input dan output cairan tubuh pada keadaan sehat dengan mempertimbangkan keseimbangan cairan.

Input : air (mak/min), air metabolisme

Output : urine, IWL, feses

Air metabolisme : dewasa 5 cc/kgBB/hr

12-14th 5-6 cc/kgBB/hr

7-11th 6-7 cc/kgBB/hr

5 – 7th 8-8,5 cc/kgBB/hr

< 5th 8 cc/kgBB/hr

Urine, dilakukan melalui pengukuran (normal > 0,5 – 1 cc/kgBB/hr)

IWL (insensible water lost)/ kulit dan paru

dewasa 15 cc/kgBB/hr

anak 30-usia(th)cc/kgBB/hr

kenaikan suhu IWL + 200 (suhu sekarang-36,8oC)

Feses 100 cc/hr

Water Loss

Pemenuhan kebutuhan cairan digunakan untuk

mengganti cairan yang hilang melalui :

Kulit (keringat), paru (uap air) / insensible

Ginjal (urine), usus (feses) / sensible

WATER LOSS

Iklim, tingkat aktifitas, makanan, suhu dan kesehatan

Water Needs

Kebutuhan air sehari dinyatakan sebagai proporsi

terhadap jumlah energi yang dikeluarkan tubuh dalam

keadaan lingkungan normal.

Dewasa : 1,0 – 1,5 cc/kkal

Anak : 1,5 cc/kkal

dewasa 35

cc/kgBB/hr

bayi 150 cc/kgBB/hr

anak 50-60 cc/kgBB/hr

laktasi + 600-700cc/hr

Page 5: Water Balance

11/14/2013

5

Water in Foods

It’s important to achieve an adequate water intake, either through

drinking water or by adding water rich foods to your diet. Dark

yellow instead of pale urine is a typical sign of insufficient water

intake.

Water can be found in abundance in fruit and vegetables (95%).

Food that are highest in water content

include fruit and vegetables, particularly

lettuce, tomatoes, watercress, zucchini,

asparagus, cantaloupe, grapefruit, honeydew,

orange juice, cottage cheese, tofu, milk.

Other sources (50-75% water) are potatoes,

corn, rice, bananas, beans, skinless chicken,

mozarella cheese, pasta, ice cream,

baked salmon and cod.

The food that are less than 35% water include breads, other cheese, dry cereal, popcorn and sugar.

Elektrolit

Senyawa kimia berasal dari makanan yang dapat larut dalam cairan tubuh dan dapat memisah

menjadi ion positif (kation) dan negatif (anion) melalui proses ionisasi yang dapat menghantarkan

arus listrik.

Na, K, Mg, Ca, Cl, garam organik, dll.diukur dengan kapasitasnya utk berikatan (mEq/ltr) atau

diukur dengan berat molekul dalam gram (mmol/ltr)

Elektrolit

Kation : ion pembentuk muatan positif dlm larutan.

Kation utama : ektrasel (Na+) dan intrasel (K+)

sistem pompa terdpt didinding sel tubuh yg memompa

Na keluar dan K kedalam.

Anion : ion pembentuk muatan negatif dlm larutan.

Anion utama : ektrasel (Cl-) dan intrasel (PO43-)

Non Elektrolit

Substansi yang tidak berdisosiasi dalam

larutan dan diukur berdasarkan berat (mg/dl)

Glukosa, lipid, protein, kreatinin, bilirubin,

urea

(tidak terpecah menjadi elektrolit)

ELEKTROLIT

dalam cairan ektrasel dan intrasel bersama dengan

air.

perubahan elektrolit di satu sel akan mendorong

tekanan dan perpindahan elektrolit ke satu sisi yang

lain.

TEKANAN OSMOTIK

Keseimbangan elektrolit tubuh

Tekanan osmosis pada cairan ektrasel disebabkan ion

Na sedangkan tekanan osmosis pada cairan intrasel

disebabkan oleh adanya ion K.

SODIUM

Merupakan pompa Na pada dinding usus.

Kation utama ektrasel (35-40% dlm kerangka tubuh)

Sumber : NaCl (garam), kecap, MSG, makanan

awetan.

Fungsi :

Menjaga keseimbangan cairan ektrasel

Mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar

dari pembuluh darah dan masuk ke sel

Menjaga keseimbangan asam basa

Berperan dalam transmisi syaraf dan kontraksi otot

Berperan dalam absorbsi glukosa

Sebagai alat angkut zat gizi melalui membran

Page 6: Water Balance

11/14/2013

6

Anion utama dalam cairan ektrasel yang berperan untuk

memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

Merupakan ion positif dalam intrasel.

Sumber : buah, sayur dan kacang-kacangan.

Fungsi :

Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit (dg Na)

Menjaga katalisator reaksi biologis (dalam sel)

Berperan dalam transmisi syaraf dan kontraksi otot

Berperan dalam pertumbuhan sel

CHLOR

POTTASIUM

Susunan air dan elektrolit tubuh berfungsi dalam

pergerakan distribusi cairan dan mempertahankan

keseimbangan asam-basa dalam tubuh.

Mineral yang berperan : Na+, K+, Cl- dan H+

Dipengaruhi zat organik makro-mikromolekul

(protein, glukosa, urea, AA)

Organ yg terlibat :

Hipotalamus, ginjal, saluran pencernaan

Prinsip Pengendalian

Bila tubuh kurang air,

ginjal reabsorbsi air dan memacu hipotalamus utk

minum

Bila tubuh lebih air,

ginjal reabsorbsi air dan dikeluarkan bersama urine

Suhu panas (exercise)

air dikeluarkan (keringat) adaptasi suhu water loss

+ NaCl volume darah hipotalamus minum >>>

Suhu dingin, produksi keringat >>>

absorbsi air dlm ginjal produksi urin

Edema

• Condition in which fluid accumulates in the interstitial

compartment. Sometimes due to blockage of

lymphatic vessels or by a lack of plasma proteins or

sodium retention

Absorbsi Air

Absorbsi di Ileum

Abs. Na+ diikuti H+ keluar

Abs. Cl- diikuti HCO3-.

absorbsi NaCl diikuti sekresi H2CO3-

H2CO3- H2O dan CO2 (berdifusi masuk sel kembali)

Absorbsi di Kolon

Absobsi NaCl diikuti sekresi HCO3-

HCO3- CO2,

ttp untuk menetralisir as.organik (produksi flora kolon)

Page 7: Water Balance

11/14/2013

7

Absorbsi Air

BM diserap mukosa usus beda tek. Osmotik

Mendorong air terserap cairan tubuh isotonis

hasil absorbsi :

• 50% BM, air dan elektrolit terserap jejenum

• 25-30% yang lain terserap ileum

• 10-15% terserap kolon

• 5% sisanya, dikeluarkan bersama feses

Sekresi Air

Elektrolit (getah sal. Cerna) Na+, Cl-, HCO3-

Cara Kerja :

mengandalkan aktifitas pompa Cl- (pd cryptae)

Peran pompa Cl - :

memompa Cl- lumen usus

Memompa Na+ intertitiil

Chemo-electrical gradient

mendorong difusi Na+ dan air ke lumen usus

a. dalam jumlah / volume

overhidration

dehidration

b. dalam komposisi air antar kompartemen

oedema

intracellular/extracellular dehidration

Ex kelebihan air

• Anuria

• Hiperaldostronisme, kelebihan kortikosteroid

Ex kekurangan air (<<< air disertai Na+, Cl-)

• Diare, muntah, keringat berlebihan

• Comma tanpa infus

Keterangan: Cairan dan

bahan terlarut

Cairan

kelebihan Hipervolume

(Infus

hipertonis)

Overhidrosis

(terlalu banyak

minum)

hilang Hipovolume

(perdarahan)

Dehidrosis

(diare, muntah,

berkeringat

banyak)

Gangguan akibat kelebihan/kekurangan cairan dan

elektrolit

Kekurangan/kehilangan air dan elektrolit akibat gangguan sal.

Cerna.

Jenis berdasarkan jumlah :

diare isotonis

diare hipotonis

diare hipertonis

Gx <<air :

haus, mual, muntah, termis,kering, urin pekat & sedikit

Gx >>air :tensi , vol darah ,aliran darah ,GGK

diare ringan/sedang

–tubuh dpt mengatasi sendiri dg menahan air-elektrolit keluar ginjal

–memacu hipotalamus<<E cadangan E tubuh

diare berat

–tubuh tidak mampu mengatasi

–dibutuhkan Tx dari luar tubuh

ganti cairan+makanan yg hilang

Per oral/intramuskular

Page 8: Water Balance

11/14/2013

8

Peranan Ion :

Mengatur keseimbangan cairan – elektrolit

Mengatur tingkat keasaman cairan

Keseimbangan asam – basa dipengaruhi oleh

komponen respiratorik – metabolik

H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3-

Diagnosis GangguanKeseimbangan Asam Basa

pH

PCO2PCO2

Asidosis

Metabolik

Asidosis

Respiratorik

Alkalosis

Respiratorik

Alkalosis

Metabolik

Nilai Normal Analisa Gas Darah

pH 7,35 – 7,45

pCO2 35- 45 mmHg

pO2 75-100 mmHg

HCO3 20-26 mEq/l

TCO2 20-26 mEq/l

BE -2,5 - +2,5 mWq/l

SatO2 95-98%

penimbunan H+>> pH <7,35

• Asidosis metabolik (HCO3- , PCO2)

Ex : diare berat, nephritis, hydronephrosis, TBC renalis, DM

Gx : pernafasan Kussmaul, shok, koma, hipokalemia sedang

• Asidosis respiratorik (PCO2 , HCO3-)

Ex : hambatan pusat nafas ok.keracunan,anestesi,koma

Gx : akut : butuh udara, disorientasi

(50-100 mmHg , <27 mEq/l)

kronis : hipoventilasi, hipoksemia, sianosis

(50-100 mmHg , <35 mEq/l)

kekurangan ion H+ pH >7,45

• Alkalosis metabolik (HCO3- , PCO2)

Ex : muntah

Gx : parestesia, tetani, hipkalemia, KU lemah

• Alkalosis respiratorik (PCO2 , HCO3-)

Ex : hiperventilasi, anoxia, encephalitis, febris ,histeris

Gx : akut : hiperventilasi, parestesia, pusing

(<30 mmHg ,15-20 mEq/l)

kronis : hiperventilasi, tetani latent

(<30 mmHg , <15 mEq/l)