lean manufacture

Upload: yoyoyolololo

Post on 04-Apr-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 lean manufacture

    1/43

    41

    BAB IV

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    4.1 Pengumpulan Data

    4.1.1 Sejarah Perusahaan

    PT. Impero Granito Utama sebelum 1 Juli 1997 bernama PT. PORSMO

    yang mulai berproduksi sesuai dengan ijin tempat usaha dan ijin undang-undang

    gangguan adalah tanggal 30 Agustus 1990.

    Lokasi pabrik berada di Jl. Raya Tangerang Serang Km 09, Kelurahan

    Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, Banten,

    Indonesia. Untuk kegiatan pabrik dan gudang menempati total luas 4.660 m2.

    Kapasitas pabrik sekarang mencapai 1,2 juta meter per segi per tahun.

    Perusahaan memproduksi ubin keramik jenis Vitrified Homogeneous Tiles

    atau Granito yang dibuat dari bahan baku terbaik dan berkualitas tinggi. Sebagai

    pioner dalam produksi keramikvitrifieddi Indonesia, PT. Impero Granito Utama

    merupakan yang terdepan didalam mengembangkan ide warna dan design

    keramik. Bahkan produk PT. Impero Granito Utama merupakan produk Granito

    yang pertama kali di Indonesia dengan motif marmer.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    2/43

    42

    Mesin dan peralatan untuk memproduksi produk kami dioperasikan oleh

    personel terdidik dan terlatih baik. Total karyawan di lokasi pabrik sekitar 30

    orang untuk staf dan 121 di proses produksi, untuk 3 pergantian (shift), 24 jam

    kerja/hari dan 7 hari kerja/minggu. Seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

    kode dan standar yang sesuai, untuk mencapai standar produk internasional

    Comitee European de Normalisation (CEN). Rancangan atau corak baru

    dihasilkan oleh personel perancang dari bidang ahli kimia, teknik, seni yang

    tergabung dalam 1 (satu) tim penelitian dan pengembangan.

    4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

    Menghasilkan produk yang Vitrified Homogeneous Tiles dengan

    keunggulan mutu yang diakui di pasar internasional, yang dihasilkan melalui riset,

    pengembangan desain, dan penerapan teknlogi maju, serta penegendalian standar

    spesifikasi yang dilakukan dengan konsisten.

    4.1.3 Kebijakan Mutu Perusahaan

    PT. Impero Granito Utama mempunyai komitmen terhadap:

    Kompetensi pada pengembangan produk Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan Memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Internasional Secara terus-menerus melakukan perbaikan di bidang teknologi,

    metode, kerja yang dituangkan didalam sasaran mutu.

    Kebijakan mutu perusahaan merupakan pernyataan komitmen dari

    manajemen dan seluruh pekerja PT. Impero Granito Utama untuk mencapai

    kepuasan pelanggan. Komitmen ini meliputi :

  • 7/30/2019 lean manufacture

    3/43

    43

    Pelanggan:

    Mendapatkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan, dan pelangganmendapatkan nilai tambah dari produk yang diperolehnya.

    Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan atau wakilnyajika diperlukan, untuk meninjau atau melihat sistem mutu dilaksanakan

    secara efektif dan produk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

    Pekerja:

    Menjaga lingkungan kerja dengan menciptakan suasana kerja yangefektif dengan hasil yang optimal.

    Mencurahkan kemampuannya secara maksimal sehingga mampumengahsilkan suatu produk yang bermutu tinggi.

    Meningkatkan keterampilan dan keahliannya dengan terus menerusmengembangkan kemampuan melalui pelatihan.

    Pimpinan Manajemen Perusahaan

    Mengelola bisnis dengan menciptakan iklim bisnis yang sehat dengansemua jajaran manajemen dengan moral dan etika yang baik.

    Membuat perencanaan bisnis secara profesional dengan tingkat resikosekecil mungkin dan mampu mengidentifikasi setiap kejadian dalam

    bisnisnya.

    Mengembangkan bisnis perusahaan sehingga diperoleh keuntungansecara wajar.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    4/43

    44

    4.1.4 Struktur Organisasi PT. Impero Granito Utama

    Presiden Direktur

    Wakil

    Presiden Direktur

    Finance Cost Acc.

    Budget

    General

    Acc.

    Procurement

    Plant Manager /

    Management Rep.

    Production PPIC TQA Engineering HRD

    Internal

    Auditor

    SISFO

    Marketing

    Export Product

    Management

    Diagram

    4.1SrtukturOrganisasiPT.ImperoGranito

  • 7/30/2019 lean manufacture

    5/43

    45

    Adapun deskripsi kerja tiap jabatan dalam struktur organisasi adalah sebagai

    berikut :

    a. Presiden DirekturBertanggung jawab untuk:

    Menetapkan kebijakan target penjualan dan keuntungan perusahaan. Meninjau dan mengesahkan purchase order (PO) untuk batas nilai

    tertentu.

    Menetapkan kebijakan mutu perusahaan dan menjamin mutu produk. Meninjau sistem manajemen mutu pada selang waktu tertentu untuk

    menjamin sistem mutu berlangsung efektif dan perbaikan secara terus

    menerus terlaksana dengan baik.

    b. Management RepresentativeBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Memastikan bahwa sistem manajemen mutu memenuhi persyaratan ISO9001: 2000 sebagai dasar improvement.

    Memastikan proses-proses yang dibutuhkan sistem manajemen mutuditetapkan, diterapkan dan dipelihara dengan efektif.

    Memastikan peningkatan kesadaran akan pemenuhan persyaratanpelanggan diseluruh tingkatan organisasi.

    Memastikan keefektifan & pengembangan tindak lanjut hasil audit sistemmutu.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    6/43

    46

    c. General ManagerBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Seluruh manajemen operasi pabrik. Meninjau dan mengesahkan permintaan pembelian (PO) untuk batas nilai

    tertentu.

    Menjamin kelangsungan rencana perancangan dan pengembangan danproses manufaktur untuk memenuhi persyaratan pelanggan.

    d. Chief Auditor / Internal AuditorBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Menyiapkan jadwal audit mutu internal. Mengkoordinir pelaksanaan audit. Memantau kefektifan audit. Menyiapkan laporan hasil audit.

    e. Direktur MarketingBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol strategi marketing secarakeseluruhan baik pasar lokal maupun ekspor.

    Koordinasi seluruh aktivitas salerdan marketing. Tinjauan pelaksanaan sales dan marketing sehubungan dengan strategi

    marketing dan membuat langkah-langkah yang perlu untuk memastikan

    bahwa strategi marketing tersebut memenuhi harapan perusahan.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    7/43

    47

    f. Plant ManagerBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Menentukan, mendokumentasikan dan meninjau persyaratan pelanggan. Aktivitas perancangan dan pengembangan serta proses manufaktur. Meninjau dan memilih metode serta teknologi yang sesuai yang

    dipergunakan untuk menurunkan dan mencegah ketidak sesuaian.

    g. Ka. Dept. ProduksiBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Pengendalian karyawan di bagian produksi untuk mencapai targetproduksi tepat waktu dan memenuhi standar mutu.

    Memotivasi karyawan untuk memperhatikan tentang produktivitas, biayadan memelihara lingkungan kerja.

    h. Ka. Dept.Production Plannning Inventory Control(PPIC)Bertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Optimalisasi tingkat inventarisasi bahan baku, kebutuhan rutin, komponen,kebutuhan pendukung pabrik dan produk jadi.

    Penanganan dan pengelolaan inventarisasi dan lalu lintas barang. Menyiapkan perencanaan produksi.

    i. Ka. Dept.Engineering/MaintenanceBertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Menentukan persyaratan pembelian untuk komponen (spare part) mesin.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    8/43

    48

    Memelihara mesin-mesin dan utilitas pada tingkat kelayakan dan kesiapanyang tinggi.

    Menyiapkan gambar-gambar dan instruksi kerja yang lain. Operasi sistem kalibrasi.

    j. Ka. Dept. Technology Quality Assurance (TQA)Bertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Inspeksi dan pengujian barang masuk selama proses produksi dan produkakhir.

    Mengatur dan mengkoordinir aktivitas jaminan mutu dan memeliharadokumen sistem mutu.

    k. Ka. Dept.Human Resource Development (HRD)Bertanggung jawab dan berwewenang untuk:

    Pengadaan karyawan. Identifikasi kebutuhan pelatihan, menyiapkan rencana pelatihan,

    memantau dan meninjau aktivitas pelatihan.

    Memelihara dokumentasi rekaman personel. Keamanan dan masalah umum perusahaan.

    l. Ka. Dept.Research & Development (R&D)Bertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Melaksanakan fungsi perancangan. Melaksanakan fungsi penelitian dan pengembangan.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    9/43

    49

    m. Ka. Dept. Marketing EksporBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Membuat rencana-rencana penjualan. Menangani permintaan pelanggan, pesanan atau kontrak. Menangani penawarna produk, memeriksa order, harga, pengiriman dan

    pengapalan.

    Persiapan data penjualan.

    n. Ka. Dept. ProdukBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Manajemen produk. Pengembangan produk baru. Perencanaan dan pengembangan aktifitas promosi. Penanganan keluhan dari pelanggan.

    o. Ka. Dept. System Information (SISFO)Bertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Menjamin kelangsungan operasi perangkat lunak dan perangkat keras(software & hardware) termasuk pemeliharaan dan data pendukung

    (backup).

    Pengendalian software dan hardware yang dipergunakan untukmelindungi data perusahaan.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    10/43

    50

    p. Ka. Dept.FinanceBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Mengendalikan lalu lintas keuangan (cash flow) perusahaan. Mengendalikan keuangan (treasury) perusahaan.

    16

    q. Ka. Dept. Cost Accounting &BudgetBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Perhitungan biaya produk (product costing). Perencanaan dan pengendalian anggaran biaya.

    r. Ka. Dept. General AccountingBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Pengendalian keuntungan dan pengeluaran. Penghitungan pengendalian pendapatan dan pengeluaran. Menyiapkan laporan keuangan.

    s. Ka. Dept.PurchasingBertanggung jawab dan berwewenang untuk :

    Melaksanakan kebijakan pembelian perusahaan. Memelihara daftar pemasok yang disahkan. Mencari sumber pasokan. Meninjau dan mengesahkan permintaan pembelian pada batas nilai

    tertentu.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    11/43

    51

    4.1.5 Lokasi Perusahaan

    Lokasi suatu perusahaan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian

    khusus, karena menjadi penentu kelancaran produksi. PT. Impero Granito Utama

    yang berlokasi yaitu :

    a. Head Office : Pusat Perdagangan Bahan Bangunan & Interior ManggaDua Blok F-1 No. 1 Jl. Raya Mangga Dua, Jakarta.

    b. Factory : Jl. Raya TangerangSerang Km. 9 Kelurahan Kadujaya,Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tk. II, Tangerang, Banten-

    Indonesia.

    Adapun batas-batas lokasi PT. Impero Granito Utama adalah :

    Batas timur : Jl. Raya Gatot Soebroto

    Batas selatan: Carun Pokpan Jaya Farm

    Batas barat : Lahan kosong

    Batas utara : Jl. Daido dan pemukiman penduduk

    Lokasi ini dipilih karena terletak dalam kota Tangerang dan semua

    persyaratan pendirian perusahaan mudah terpenuhi, diantaranya adalah :

    1. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku.Sumber bahan baku pembuatan granit antara lain :

    a.

    Clay (tanah liat), yang diperoleh dari Belitung, Kalimantan, dan

    Ukraina.

    b. Feldspar (batu gunung), yang diperoleh dari Lampung, Banjarnegara,Cina (yang memiliki kadar sodium tinggi), dan Thailand (yang

    memiliki kadar fotasium tinggi).

    c. Pasir kuarsa dari Belitung.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    12/43

    52

    d. Bahan-bahan kimiae. Pigment/stain/pewarna dieroleh dari Cina dan Spanyol.Keseluruhan bahan baku tersebut mudah dalam penerimaanya karena

    lokasi dekat dengan pelabuhan Merak, Banten.

    2. Kemudahan transportasiLokasi pabrik ini cukup strategis kalena letaknya berdekatan dengan

    jalan tol Tangerang-Jakarta-Merak sehingga sangat mendukung

    kelancaran transportasi untuk bahan baku yang diperlukan dalam

    produksi. Selain itu juga memudahkan pengiriman barang hasil produksi

    kepada konsumen atau distributor.

    3. Dekat dengan pemukiman penduduk sehingga memudahkan perusahaandalam menyerap tenaga pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM).

    4. Kemudahan dalam kebutuhan listrik, air, dan pengolahan limbah.

    4.1.6 Sistem Kerja

    PT. Impero Granito Utama (hanya untuk Factory) dalam melaksanakan

    kegiatan perusahaan dan sarana penunjangnya telah memperkerjakan karyawan

    sebanyak 30 orang untuk staf dan 121 orang di bagian proses produksi.

    PT. Impero Granito Utama beroperasi selama 24 jam sehingga ada dua

    golongan karyawan yaitu karyawan shift dan daily dengan spesifikasi sebagai

    berikut :

    1. Pekerja Harian (Daily)Untuk para staff bekerja atau bertugas pada siang hari, dengan sistem 5

    hari kerja (Senin-Jumat), sedangkan hari Sabtu dan Minggu libur. Adapun

  • 7/30/2019 lean manufacture

    13/43

    53

    jam kerja dimulai dari pukul 08.0017.00 WIB, dengan waktu istirahat 1

    jam untuk hari biasa dan 1 jam 15 menit untuk hari Jumat.

    2. Pekerja ShiftSistem 5 hari masuk kerja yaitu Senin-Jumat, sedangkan hari Sabtu dan

    Minggu libur namun dengan catatan apabila hari Sabtu dan Minggu masuk

    kerja maka akan dikenakan lembur (over time).

    Terdiri dari 3 shift yang bekerja secara bergilir yaitu :

    ShiftI (pagi) : pukul 07.0015.00 WIB

    ShiftII (sore) : pukul 15.0023.00 WIB

    ShiftIII (malam) : pukul 23.0007.00 WIB

    Dengan lama waktu kerja 8 jam dan diselingi waktu istirahat selama 1 jam,

    sehingga total waktu efektif kerja yaitu selama 7 jam untuk setiap shift.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    14/43

    54

    4.1.6 Gambaran Umum Proses Produksi Granit

    Diagram aliran proses granit secara umum diuraikan pada blok diagram

    berikut ini :

    Gambar 4.1 Blok Diagram Proses Produksi Granit

    Raw Material

    Wedging

    Ball Mill

    Slip Tank

    RM Color

    Ball Mill

    Slip Tank

    Spray Dryer

    Silo

    Press

    Dryer

    Kiln

    Sizing Plamar

    Un Polishing

    Sortir

    Polishing

    Sortir

    Quality

    ControlGudang

    (Storage)

    Siap

    Dipasarkan

    Wedging

  • 7/30/2019 lean manufacture

    15/43

    55

    Gambar 4.2Production Process Impero Vitrified Tile (Terlampir)

  • 7/30/2019 lean manufacture

    16/43

    56

    Secara umum proses produksi granit melalui empat tahapn proses utama

    yaitu proses body preparation, prosespressing, proses pembakaran, danfinishing

    process. Berikut adalah gambaran aliran proses produksi granit beserta

    penjelasannya.

    Gambar 4.3 Aliran Proses Produksi Granit

    1. ProsesBody PreparationLangkah pertama yaitu bahan baku diambil dari gudang penyimpanan bahan

    baku (raw material warehouse), diangkut dengan menggunakan alat-alat berat.

    Material bahan baku ini akan ditampung kemudian dibawa ke batching, batching

    digunakan untuk menimbang bahan baku dengan maksud agar dapat menyusun

    besar komposisi bahan baku. Setelah melalui proses penimbangan atau wedging,

    bahan tersebut dimasukkan ke dalam hoperuntuk disalurkan ke Ball Mill (mesin

    pengaduk). Ball mill digunakan untuk menghancurkan dan menghaluskan bahan-

    bahan pembentukbody granit. Material bahan disiapkan sebanyak 16 ton/1 Ball

    Mill atau sebanyak 80 ton/hari dan dicampur air sebanyak 8 ton diputar dan

    digiling dalam Ball Mill selama 6,5 jam sampai mencapai standar reologi (density,

    viscositas, residu) yang hasilnya adalah berupa lumpur. Lumpur tersebut

    kemudian disalurkan ke slip tank yang berada di permukaan tanah. Pada slip tank

    dipasang mixer yang berfungsi untuk mengaduk cairan bahan agar tidak

    mengendap.

    Body

    Preparation Pressing PembakaranFinishing

    Process

    Raw

    MaterialDelivery

  • 7/30/2019 lean manufacture

    17/43

    57

    Sedangkan untuk pewarnaan granit (apabila ada permintaan granit

    berwarna) proses yang sama pun dilakukan seperti proses bahan baku pembuatan

    body granit yaitu material bahan baku warna yang telah ditimbang melalui proses

    penimbangan atau wedging dimana sebelumnya telah ada riset di Departemen

    TQA Formula terhadap warna sesuai dengan permintaan produksi. Selanjutnya

    dimasukkan, diputar dan digiling dalam Ball Mill selama 4 jam sampai mencapai

    standar reologi (density, viscositas, residu) yang hasilnya adalah berupa lumpur.

    Lumpur tersebut kemudian disalurkan ke slip tank yang berada di permukaan

    tanah. Pada slip tankkhusus untuk menampung lumpur warna dipasang mixer

    yang berfungsi untuk mengaduk cairan bahan agar tidak mengendap.

    Penimbangan raw material (Wedging) Percampuran dalamBall Mill

    Bahan baku yang dimaksud dalam pembuatan granit atau Vitrified Tile

    terdiri dari :

    1. Bahan baku pengikatYang berfungsi sebagai bahan perekat atau pengikat sehingga menjadi

    kesatuan massa yang homogen, terutama pada waktu sebelum pembakaran

    agar tidak rusak atau berubah bentuk

    Bahan baku pengikat contohnya ; clay/lempung dan kaolin

  • 7/30/2019 lean manufacture

    18/43

    58

    2. Bahan baku pengisiBahan baku ini mempunyai titik lebur tinggi. Fungsi bahan ini untuk

    mengurangi susut, baik pada pengeringan maupun pembakaran.

    Contoh bahan baku pengisi : pasir, silika.

    3. Bahan baku peleburBerfungsi sebagai bahan pelebur dalam body dan berfungsi sebagai media

    pelarut.

    Contoh bahan pelebur : feldspar, talc, kalsit.

    Gambar 4.4 Aliran Proses ProduksiBody Preparation

    2. PressingMaterial yang ada di kedua tangki (slib tank) tersebut dipompakan ke dalam

    Spray Dryer dengan tekanan 30 bar. Spray Dryer ini akan mengubah lumpur

    menjadi bubuk atau powder yang halus dengan kadar air sampai 6 % kemudian

    powderini dimasukkan ke Silo sebagai tempat penampungan sementara dengan

    menggunakan conveyor. Tujuan dari Silo ini adalah untuk menurunkan dan

    menghomogenkan kadar air. Setelah bubuk ini menjadi homogen, maka proses

    selanjutnya adalah penyaringan kembali dengan menggunakan mesin fibrating.

    Sesudah itu powder dibawa dengan hoist ke hopper (bagian atas mesin press),

    kemudian disalurkan ke mesin press dengan tekanan lebih dari 400 kg/cm2

    (yang

    hasilnya adalah berupa tegel mentah).

    Wedging

    BodyMilling

    Body

    Wedging

    ColorMilling

    Color

    Raw

    Material

    Spray

    Dryer

    Lumpur dalam

    Slib Tank

    Mixing

    Body &

    Color

  • 7/30/2019 lean manufacture

    19/43

    59

    Spray Dryer Silo

    Press

    Gambar 4.5 Aliran Proses ProduksiPressing

    3. Proses PembakaranKemudian tegel mentah tersebut dikeringkan dalam Dryer dengan

    temperatur 1500C selama kurang lebih 5 menit, hingga tegel menjadi matang,

    lalu dibakar dalam Kiln dengan temperatur 12000C selama 75 menit

    kemudian dipisahkan menurut ukuran (small, medium, lade). Proses pembakaran

    ini berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam granit.

    Spray

    Dryer PressingTegel Mentah

    Lumpur dalam

    Slib TankSilo

    Drying

  • 7/30/2019 lean manufacture

    20/43

    60

    Kiln

    Gambar 4.6 Aliran Proses Produksi Pembakaran

    4. Finishing Process Polishing/unpolishing

    Pada proses ini melalui grinding (penghalusan) permukaan dan sisi

    dengan menggunakan sebanyak 11 m3/hari dari air waste water treatment

    dari Ball Mill. Menggunakan mesin Polish Simec yang dibantu 2 orang

    operator.

    SquaringMerupakan proses pengahalusan bagian pinggir granit agar pada sisi-sisi

    granit menjadi halus dan tidak tajam. Proses ini menggunakan mesin

    Simec dengan waktu pengerjaan 1,9 menit yang dibantu 2 orang

    operator.

    SortingHasil yang telah dipoles kemudian disortir kemudian ditumpuk dalam

    pallet. Pada tahap ini merupakan proses inspeksi untuk menentukan

    Tegel Mentah

    Pembakaran

    Granit yang

    telah dibakar

  • 7/30/2019 lean manufacture

    21/43

    61

    apakah produk tersebut kedalam kualitas tingkat 1 atau 2. Penyortiran

    berlangsung selama 1,3 menit yang dilakukan oleh 2 orang.

    PackingTahap akhir adalah packing dengan waktu pengerjaan 2,1 menit yang

    dilakukan oleh 5 orang. Setelah itu diangkut dengan menggunakanforklift

    masuk ke Quality Control, setelah lulus inspeksi masuk dalam gudang

    penyimpanan (warehouse) dan siap dikirimkan ke distributor.

    Polishing Squaring

    Gudang (warehouse)

    Gambar 4.7 Aliran Proses ProduksiFinishing Process

    Polishing

    FGGranit Yang

    Telah Dibakar

    Squaring Sorting Packing

  • 7/30/2019 lean manufacture

    22/43

    62

    4.1.7 Layout Pabrik Granit di PT. Impero Granito Utama

    Keseluruhan proses produksi granit berada dalam satu area gedung pabrik.

    Terdiri dari 4 stasiun kerja (work station) yaitu body preparation, pressing,

    pembakaran, danfinishing process. Berikut adalah gambaran layoutpabrik granit

    secara keseluruhan.

    Gambar 4.8Layout Pabrik Granit Secara Keseluruhan

    BodyPreparation

    Pressin

    Pembak

    aran

    FinishingProcess

  • 7/30/2019 lean manufacture

    23/43

    63

    4.1.8 Hasil Produksi

    Produk utama PT. Impero Granito Utama adalah granit dengan beberapa

    tipe ukuran, warna, dan jenis. Secara umum produk utamanya adalah :

    Tabel 4.1 Tipe, Ukuran, Dan Jenis Granit PT. Impero Granito Utama

    Design Design/motive

    30 x 30 cm

    40 x 40 cm

    60 x 60 cm

    Salt & Pepper : Unpolished, Polished Monocolour : Unpolished, Polished Marble Look : Unpolished, Polished Rustic

    Dibawah ini merupakan product range yang dihasilkan oleh PT. Impero

    Granito Utama antara lain :

    Gambar 4.9Product Range PT. Impero Granito Utama

  • 7/30/2019 lean manufacture

    24/43

    64

    4.1.9 Lingkup Produksi dan Pasar

    Produk-produk dari PT. Impero Granito Utama telah memiliki sistem mutu

    atau bersertifikat, hal tersebut guna meningkatkan lingkup produksi dan pasar baik

    dalam maupun luar negeri. Beberapa sistem mutu yang telah dimiliki oleh PT.

    Impero Granito Utama antara lain :

    1. ISO 9001 Sertifikasi dari SGS. ICS sejak tahun 19982. ISO 9001 Sertifikasi dari BBIK.3. Sertifikasi produk SNI No. 19-9001: 1996Produk-produk tersebut dipasarkan untuk memenuhi permintaan produksi

    granit di dalam negeri 70% yang sebagian besar ada di seluruh kota di

    Indonesia. Sedangkan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri produk

    PT. Impero Granito Utama diekspor ke Singapura, Brunei, Taiwan, Filipina,

    Kamboja, Australia, Fiji, India, Afrika, Spanyol, dan Korea.

    4.1.10 Kapasitas Produksi dan Permintaan Granit

    Dibawah ini merupakan data demand yang dihasilkan selama periode

    November 2012 pada departemen produksi :

    Tabel 4.2 Datademandproduk periode November 2012

    Product DescriptionMonthly Demand

    On November

    Kapasitas

    Produksi/hari

    40 x 40 cm Type Salt & Pepper 100.000 m 3.475 m30 x 30 cm Monocolor 75.500 m 2.525 m

    Total Demand On November 175.500 m 6.000 m

    (Sumber : PT. Impero Granito Utama)

    Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa granit ukuran

    40 x 40 cm merupakan granit yang paling banyak diproduksi. Maka dalam

    penelitian ini diambil salah satu jenis produk yang akan dianalisis alur proses

  • 7/30/2019 lean manufacture

    25/43

    65

    produksinya dari awal proses berupa bahan mentah (raw material) hingga menjadi

    barang jadi (finish goods). Produk yang dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan

    manager PPIC yaitu memilih jenis produk yang paling banyak diproduksi pada

    periode November 2012 yaitu granit ukuran 40 x 40 cm dengan Type Salt &

    Pepper.

    4.2 Pengolahan Data

    4.2.1 Penggambaran Value Stream Mapping

    Value Stream Mapping adalah suatu tools yang digunakan untuk

    menggambarkan suatu sistem secara keseluruhan beserta aliran nilai (value

    stream) yang terdapat dalam perusahaan. Dengan Value Stream Mapping, dapat

    diketahui aliran informasi dan fisik dalam sistem dari masing-masing proses yang

    terjadi. Langkah awal dalam pembuatan Value Stream Mapping adalah dengan

    penjelasan aliran informasi dan fisik untuk pememenuhan permintaanfinish goods

    granit.

    4.2.1.1 Aliran Informasi

    Aliran informasi pemenuhan permintaan finish goods granit dibuat

    berdasarkan observasi (studi lapangan) dan wawancara dengan pihak-pihak

    terkait. Penggambaran aliran informasi dilakukan untuk keseluruhan pihak yang

    terkait dalam pemenuhan permintaan. Adapun gambaran aliran informasi khusus

    pemenuhanfinish goods granit adalah sebagai berikut :

    1) Aliran informasi permintaan finish goods granit diawali dari permintaanproduksi oleh bagian distributor, dan marketing melalui rapat secara langsung

    yang diadakan setiap 2 minggu sekali. Kemudian dari hasil rapat bagian PPIC

    akan membuat Master Production Schedule (MPS). MPS tersebut akan

  • 7/30/2019 lean manufacture

    26/43

    66

    menjadi dasar dari setiap bagian dalam proses untuk merencanakan jadwal

    proses produksinya.

    2) Berdasarkan MPS tersebut, bagian PPIC membuat rencana produksi granitselama satu bulan sesuai dengan kapasitas produksi dan hari kerja yang

    tersedia.

    3) Rencana produksi granit ini diberikan kepada bagian produksi untuk ditindaklanjuti dan dijadikan acuan dalam proses produksi harian.

    4) Bagian produksi melaporkan pencapaian produksi harian ke PPIC besertaanalisa dan tindakan jika terdapat penyimpangan misal produksi berlebih atau

    minus produksi.

    4.2.1.2 Aliran Fisik

    Aliran fisik atau material yang terjadi selama proses produksi granit terdiri

    dari dua sifat yaitu bersifat kontinu dan tidak kontinu. Proses produksi granit

    dilakukan secara semi otomatis dan manual oleh operator produksi. Aliran fisik

    untuk proses produksi granit adalah sebagai berikut :

    1) Bahan baku (raw material) ditampung kemudian dibawa ke batching, yangdigunakan untuk menimbang bahan baku. Setelah melalui proses

    penimbangan (wedging), bahan tersebut dimasukkan ke dalam hoper untuk

    disalurkan ke Ball Mill (mesin pengaduk). Material bahan disiapkan sebanyak

    16 ton/1 Ball Mill atau sebanyak 80 ton/hari dan dicampur air sebanyak 8 ton

    diputar dan digiling dalam Ball Mill selama 6,5 jam sampai mencapai standar

    reologi (density, viscositas, residu) yang hasilnya adalah berupa lumpur.

    Terdapat 6 buah Ball Mill dalam pabrik, namun saat ini hanya 5 buah Ball

    Mill saja yang dioperasikan dalam 1 harinya, dimana untuk setiap 1 Ball Mill

  • 7/30/2019 lean manufacture

    27/43

    67

    berisi 16 ton material bahan yang akan digiling didalamnya. Dari setiap

    penggilingan 16 ton/1 Ball Mill dapat menghasilkan 695 m2

    granit. Jadi dalam

    1 hari granit yang dapat dihasilkan berjumlah 3.475 m2

    . Setelah itu lumpur

    tersebut kemudian disalurkan ke slip tank yang berada di permukaan tanah.

    2) Sedangkan untuk pewarnaan granit proses yang sama pun dilakukan sepertiproses bahan baku pembuatan body granit, namun sebelumnya telah ada riset

    di Departemen TQA Formula terhadap warna sesuai dengan permintaan

    produksi.

    3) Dalam 1 hari proses body preparation hanya dilakukan 1 kali dalam seharidimana proses pengerjaannya dilaksankan pada shift 1. Hal tersebut dilakukan

    karena alasan penghematan energi listrik dan proses pengerjaannya yang

    membutuhkan waktu lama.

    4) Material yang ada di kedua tangki (slib tank) tersebut dipompakan ke dalamSpray Dryerdengan tekanan 30 bar. Spray Dryer ini akan mengubah lumpur

    menjadi bubuk atau powder yang halus dengan kadar air sampai 6 %

    kemudian powder ini dimasukkan ke Silo sebagai tempat penampungan

    sementara dengan menggunakan conveyor. Tujuan dari Silo ini adalah untuk

    menurunkan dan menghomogenkan kadar air.

    5)

    Setelah bubuk ini menjadi homogen, maka proses selanjutnya adalah

    penyaringan kembali dengan menggunakan mesin fibrating. Sesudah itu

    powderdibawa dengan hoistke hopper (bagian atas mesin press), kemudian

    disalurkan ke mesin press (untuk di pressing) dengan tekanan lebih dari 400

    kg/cm2

    (yang hasilnya adalah berupa tegel mentah).

  • 7/30/2019 lean manufacture

    28/43

    68

    6) Kemudian tegel mentah tersebut dikeringkan dalam Dryerdengan temperatur150

    0C selama kurang lebih 5 menit, hingga tegel menjadi matang.

    7) Agar granit tidak mudah retak/pecah, granit yang telah melalui prosespengeringan (drying) diletakkan kedalam Transfer Car (semacam Kanban

    berjalan) untuk kemudian dibakar dalam Kiln dengan temperatur 12000C

    selama 75 menit kemudian dipisahkan menurut ukuran (small, medium,

    lade). Proses pembakaran ini berfungsi untuk mengurangi kadar air yang

    terdapat dalam granit.

    8) Setelah granit dibakar tahap selanjunya adalah prosespolishing yang melaluigrinding (penghalusan) permukaan dan sisi dengan menggunakan sebanyak

    11 m3/hari dari air waste water treatmentdari Ball Mill. Menggunakan mesin

    Polish Simec yang dibantu 2 orang operator.

    9) Kemudian proses squaring merupakan pengahalusan bagian pinggir granitagar pada sisi-sisi granit menjadi halus dan tidak tajam. Proses ini

    menggunakan mesin Simec dengan waktu pengerjaan 1,9 menit yang

    dibantu 2 orang operator.

    10)Hasil yang telah dipoles kemudian melalui proses sorting (penyortiran)kemudian ditumpuk dalam pallet. Pada tahap ini merupakan proses inspeksi

    untuk menentukan apakah produk tersebut kedalam kualitas tingkat 1 atau 2.

    Penyortiran berlangsung selama 1,3 menit yang dilakukan oleh 2 orang.

    11)Tahap akhir adalah packing dengan waktu pengerjaan 2,1 menit yangdilakukan oleh 5 orang.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    29/43

    69

    12)Setelah itu diangkut dengan menggunakanforkliftmasuk ke Quality Control /Quality Check, setelah lulus inspeksi masuk dalam gudang penyimpanan

    (warehouse) dan siap dikirimkan ke distributor.

    13)Untuk proses pengerjaan mulai dari pressing, pembakaran hingga finishingprocess dilaksanakan di keseluruhan shift yaitu shift 1, 2, dan 3. Namun

    dengan porsi pengerjaan berbeda untuk setiap shift.

    Tabel 4.3 Porsi Pengerjaan Setiap Shift Periode November 2012

    Shift 1 20% 695 m

    Shift 2 40% 1.390 mShift 3 40% 1.390 m

    Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan karena untuk menyesuaikan

    kapasitas bubuk (powder) hasil penggilingan dari raw material yang telah dibuat

    sebelumnya (di body preparation) sampai habis. Kemudian alasan porsi

    pengerjaan di shift 2 dan 3 lebih banyak dikarenakan untuk melakukan target

    pengiriman barang di keesokan harinya. Sedangkan sisa bubuk (powder) yang

    tersimpan di dalam Silo baru akan dikerjakan pada shift 1 dengan porsi

    pengerjaan lebih sedikit.

    Gambaran current state value stream mapping untuk proses produksi granit

    secara jelas adalah sebagai berikut:

  • 7/30/2019 lean manufacture

    30/43

    70

    Supplier

    Raw Material

    Warehouse

    1

    Wedging

    Body

    2

    Milling Body

    Distributor

    2

    Pressing

    4

    Dryer

    1

    Kiln

    4

    Polishing

    3

    Squaring

    2

    Sorting

    5

    Packing

    2

    Quality

    CheckWarehouse

    Finished Goods

    MarketingPPICProcurement

    & Material

    Produksi QC

    C/T =1 menit

    MP = 2

    C/T = 5 menit

    MP = 4

    C/T = 75 menit

    MP = 1

    C/T = 1,4 menit

    MP = 4

    C/T = 1,9 menit

    MP = 3

    C/T = 1,3 menit

    MP = 2

    C/T = 2,1 menit

    MP = 5

    C/T = 15 menit

    MP = 2

    Annual Production

    PlanDemand

    MonthlyD

    eliverySch

    edule

    Receiving

    Shipping

    5

    Spray Dryer

    C/T = 60 menit

    MP = 5

    2

    Milling Color

    3

    Wedging Color

    Inventory Inventory Inventory Inventory

    30 menit 390 menit 30 menit 240 menit 60 menit 1 menit 5 menit 75 menit 1,4 menit 1,9 menit 1,3 menit 2,1 menit 15 menit

    1 hari 15 menit 420 menit 1 hari

    DailySchedule

    DailySchedule

    C/T = 30 menit

    MP = 3

    C/T = 390 menit

    MP = 2

    C/T = 30 menit

    MP = 3

    C/T = 240 menit

    MP = 2

    1 m 5 m

    3 m 4 m 8 m 4 m 1 m 1 m 1 m 3 m

    2 m 1 m 1,5 m

    2

    Mixing

    C/T = 15 menit

    MP = 2

    5 m

    Inventory

    10 menit

    Total Cycle Time= 1027,7 menit

    Total Lead Time = 3315 menit

    Total Distance = 41,5 meter

    15 menit

    Gambar4

    .10ValueStreamMappingPT.Impero

  • 7/30/2019 lean manufacture

    31/43

    71

    4.2.2 Identifikasi Waste yang Paling Berpengaruh

    Proses identifikasi waste ini dilakukan dengan cara diskusi/wawancara dan

    menyebarkan sejumlah kuesioner. Diskusi dilakukan untuk menyatukan persepsi

    tentang pemahaman terhadap waste dan keterkaitan antar waste. Sedangkan

    penyebaran kuesioner dilakukan untuk mendapatkan bobot dari waste. Proses

    diskusi dan pengisian kuesioner melibatkan karyawan yang berkompeten serta

    mengetahui dengan pasti waste yang paling berpengaruh dan waste yang paling

    sering muncul. Kuesioner ini dibagikan kepada delapan responden yang mengerti

    proses produksi granit yaitu :

    1. Manager PPIC2. Manager TQA3. Staf TQA Formula (Quality

    Control Formula)

    4. Manager Engineer5. Manager Produksi

    6. Supervisor Produksi7. Operator Produksi bagian

    Body Preparation

    8. Operator Produksi bagianFinishing Process

    Hasil rekap data kuesioner tentang tingkat keseringan waste yang terjadi adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Identifikasi Waste (Pemborosan)

    No. Waste(pemborosan)

    Skor Untuk Kuesioner Jumlah Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Transportation 5 6 6 7 5 6 5 6 46 6

    2 Inventory 9 10 9 10 8 8 7 9 52 7

    3 Motion 4 5 5 6 4 6 5 6 41 5

    4 Waiting Process 9 7 9 9 8 9 7 10 68 9

    5 Over processing 5 6 6 7 5 6 5 7 47 6

    6 Overproduction 7 6 6 7 8 6 5 7 70 9

    7 Defect 10 9 8 8 7 9 8 10 69 9

  • 7/30/2019 lean manufacture

    32/43

    72

    Gambar 4.5 Hasil Identifikasi Waste (Pemborosan)

    Berdasarkan hasil kuesioner diatas identifikasi pemborosan (waste) yang sering

    terjadi adalah :

    Tabel 4.5 RankingHasil Identifikasi Waste (Pemborosan)

    RangkingWaste

    (pemborosan)Jumlah

    Rata-

    rata

    1 Overproduction 70 9

    2 Defect 69 9

    3 Waiting Process 68 9

    4 Inventory 52 7

    5 Over processing 47 6

    6 Transportation 46 6

    7 Motion 41 5

    Tabel dan diagram batang diatas menjelaskan bahwa pemborosan (waste)

    yang sering terjadi di lantai produksi PT. Impero Granito Utama adalah

    overproduction, defect, dan waiting process.

    012345678

    910

    6 75

    9

    6

    9 9

    Skor

    Hasil Identifikasi Waste (pemborosan)

    Waste (pemborosan)

  • 7/30/2019 lean manufacture

    33/43

    73

    4.2.3 Value Stream Analysis Tool(VALSAT)

    Setelah mendapatkan bobot dari masing-masing pemborosan, langkah

    selanjutnya adalah pemilihan detailed mapping tool yang sesuai dengan jenis

    pemborosan yang timbul pada proses produksi. Pemilihan detailedmapping tool

    ini dilakukan berdasarkan perhitungan bobot pada value stream analysis tool

    (VALSAT). Perhitungan bobot pada VALSAT ini dilakukan dengan mengalikan

    bobot pemborosan yang diperoleh dari kuesioner dengan faktor pengali hubungan

    antara pemborosan dengan detailed mappingtool yang dipakai. Berikut ini adalah

    hasil perhitungan bobot masing-masing detailedmapping tool.

    Tabel 4.6 Value Stream Analysis Tool(VALSAT)Result

    No.Waste

    (pemborosan)Weight

    Value Stream Analysis Tools

    PAM SCRM PVF QFM DAM DPA PS

    1 Overproduction 9 L 9 M 27 0 L 7 M 27 M 27 0

    2 Waiting Process 9 H 81 H 81 L 9 0 M 27 M 27 0

    3 Transportation 6 H 54 0 0 0 0 0 L 6

    4 Over processing 6 H 54 0 M 18 L 6 0 L 6 0

    5 Inventory 7 M 21 H 63 M 21 0 H 63 M 21 L 7

    6 Motion 5 H 45 L 5 0 0 0 0 0

    7 Defect 9 L 9 0 H 81 0 0 0 0

    Total 273 176 129 13 117 81 13

    Dibawah ini adalah hasil pembobotan Value Stream Analysis Tool

    (VALSAT) yang telah diurut berdasarkan bobot terbesar hingga terkecil :

    Tabel 4.7 Hasil PembobotanValue Stream Analysis Tool(VALSAT)

    Detailed Mapping Tool Bobot Rangking

    Process Activity Mapping 273 1

    Supply Chain Response Matrix 176 2

    Production Variety Funnel 129 3

    Quality Filter Mapping 15 7

    Demand Amplification Planning 117 4

    Decision Point Analysis 81 5

    Physical Structure 13 6

  • 7/30/2019 lean manufacture

    34/43

    74

    Gambar 4.6 Hasil Identifikasi Value Stream Analysis Tool(VALSAT)

    Berdasarkan tabel dan digram tabel diatas dapat dilihat bahwa detail

    mapping tool yang memiliki total skor yang terbesar adalah Process Activity

    Mapping (PAM) sebesar 273 dan Supply Chain Response Matrix (SCRM) yaitu

    sebesar 176. Dari hasil detail mapping tool diatas yang dipilih adalah Process

    Activity Mapping (PAM) karena nilai PAM memiliki skor paling besar secara

    nyata. Selanjutnya akan dibuat detailed mapping dari PAM yang ada pada proses

    produksi.

    4.2.4 Process Activity Mapping (PAM)

    Process activity mapping merupakan sebuah tool yang digunakan untuk

    menggambarkan proses produksi secara detail dari tiap-tiap aktivitas yang

    dilakukan dalam proses produksi dan mengetahui proporsi dari kegiatan yang

    termasuk value added activity (VA), necessary but non value adding activity

    (NNVA) dan non value added activity (NVA). Peta ini mampu mengidentifikasi

    0

    50

    100

    150

    200

    250300

    273

    176

    129

    15

    11781

    13

    Bobot

    Hasil Identifikasi

    Value Stream Analysis Tool (VALSAT)

  • 7/30/2019 lean manufacture

    35/43

    75

    adanya pemborosan pada value stream dan mengoptimalisasi proses agar lebih

    efisien dengan cara simplifikasi, kombinasi ataupun eliminasi.

    Untuk pembuatann Process Activity Mapping ini, tahapannya adalah sebagai

    berikut :

    1. Mencatat semua aktivitas yang akan dilakukan dalam proses pemenuhanpermintaan F/G granit yang antara lain, elemen kerja, waktu proses, jarak

    perpindahan, dan jumlah operator.

    2. Mengklasifikasikan aktivitas tersebut ke dalam Operasi (Operation),Transportasi (Transportation), Inspeksi (Inspection), Penyimpanan (Storage)

    dan Menunggu (Delay) dengan pendefinisian sebagai berikut :

    Operasi (operation) dan inspeksi (inspection) adalah aktivitas yangbernilai tambah (value added).

    Tranportasi (transportation) dan penyimpanan (storage) berjenis pentingtapi tidak bernilai tambah.

    Delay adalah aktivitas yang dihindari untuk terjadi sehingga merupakanaktivitas berjenis tidak bernilai tambah (non value added).

    3. Menambahkan informasi untuk proses analisa selanjutnya.4. Menganalisa proporsi aktivitas yang tergolong value added activity (VA),

    necessary but non value adding activity (NNVA) dan non value added activity

    (NVA).

  • 7/30/2019 lean manufacture

    36/43

    76

    4.2.4.1 Pengumpulan dan Pengukuran Data PAM

    Pengumpulan dan pengukuran data dilakukan dengan wawancara, observasi,

    dan pengukuran langsung. Data yang terdapat pada process activity mapping

    merupakan data untuk proses produksi granit. Waktu proses yang ada merupakan

    gabungan antara proses yang dilakukan oleh operator dan mesin.

    Berdasarkan hasil pengukuran dan pengumpulan data maka selanjutnya bisa

    dibuat Process Activity Mapping untuk proses poduksi granit secara lengkap.

    Tabel 4.8Process Activity Mapping Proses Produksi Granit

    Proses LangkahMesin/

    Peralatan

    Jarak

    (meter)

    Waktu

    (menit)

    Jumlah

    Operator

    AktifitasKategori

    O T I S D

    Body

    Preparation

    Body Granit

    Mengambil bahan

    baku dari area

    raw material

    warehouse

    Forklift 1 10 1 T NNVA

    Wedging atau

    penimbangan raw

    material

    Timbangan

    digital

    Philips 30 T

    20 3 I VA

    Penggilingan Ball Mill 5 390 2 O VAMasuk ke Slib

    TankSlib Tank

    Pewarnaan

    Mengambil bahan

    baku dari area

    raw material

    warehouse

    Forklift 3 10 1 T NNVA

    Wedging atau

    penimbangan raw

    material warna

    Timbangan

    manual

    1500 kg

    20 3 I VA

    Penggilingan Ball Mill 4 240 2 O VA

    Menunggu proses

    penggilingan

    body granit

    Slib Tank 150 D NVA

    Hasil

    penggilingan

    body granit dan

    warna di campur

    (Mixing)

    Tangki

    bawah

    (Turbo

    Blunger)

    5 15 2 O VA

    Spray Dryer

    Dipompakan ke

    Spray DryerPPB 30 8 15 1 T NNVA

    Pengeringan

    hingga menjadi

    powder

    Chamber 30 2 O VA

    StoragePowder Ditampungsementara di Silo Silo 1440 S NNVA

  • 7/30/2019 lean manufacture

    37/43

    77

    Pressing

    Pengepresan

    Pengepresan/

    pencetakan

    powderhingga

    terbentuk tegel

    mentah

    SITI Press

    2503ES4 1 1 O VA

    DryerPengeringan tegelmentah (Glazing

    Line)

    JET 30.000 1 5 O VA

    Transportasi Kanban berjalan Transfer Car 15 T NNVA

    Kiln Pembakaran

    Pembakaran tegel

    hingga tingkat

    kadar air

    mencapai 1%

    Sacmi Kiln

    KKT 18601 75 1 O VA

    Finishing

    Process

    PolishingPolish

    Simec1 1,4 2 O VA

    Squaring Simec 2 1,9 2 O VA

    Sorting 1 1,3 2 I VA

    Packing Kardus,lakban, dll

    2,1 5 O VA

    Quality Check 1,5 15 2 I VA

    Transportasi Forklift 3 10 1 T NNVA

  • 7/30/2019 lean manufacture

    38/43

    78

    Tabel 4.9Process Activity MappingProses Produksi Granit Setelah Perhitungan

    Proses Langkah Mesin/ PeralatanJarak

    (meter)

    Waktu

    (menit)

    Jumlah

    Operator

    AktifitasKategori

    Waktu Operasi (menit)

    O T I S D O T I S D

    Body

    Preparation

    Body Granit

    Mengambil bahan

    baku dari area raw

    material warehouse

    Forklift 1 10 1 T NNVA 10

    Wedging atau

    penimbangan raw

    material

    Timbangan digitalPhilips 30 T

    20 3 I VA 20

    Penggilingan Ball Mill 5 390 2 O VA 390

    Masuk ke Slib Tank Slib Tank

    Pewarnaan

    Mengambil bahan

    baku dari area raw

    material warehouse

    Forklift 3 10 1 T NNVA 10

    Wedging atau

    penimbangan raw

    material warna

    Timbangan manual

    1500 kg20 3 I VA 20

    Penggilingan Ball Mill 4 240 2 O VA 240

    Menunggu proses

    penggilingan body

    granit

    Slib Tank 150 D NVA 150

    Hasil penggilinganbody granit dan

    warna di campur

    (Mixing)

    Tangki bawah (Turbo

    Blunger)5 15 2 O VA 15

    Spray DyerDipompakan ke

    Spray DryerPPB 30 8 15 1 T NNVA 15

  • 7/30/2019 lean manufacture

    39/43

    79

    Pengeringan hingga

    menjadipowderChamber 30 2 O VA 30

    Storage

    Powder

    Ditampung

    sementara di SiloSilo 1440 S NNVA 1440

    Pressing

    Pengepresan

    Pengepresan/

    pencetakanpowder

    hingga terbentuk

    tegel mentah

    SITI Press 2503ES 4 1 1 O VA 1

    Dryer

    Pengeringan tegel

    mentah (Glazing

    Line)

    JET 30.000 1 5 O VA 5

    Transportasi Kanban berjalan Transfer Car 1 15 T NNVA 15

    Kiln Pembakaran

    Pembakaran tegel

    hingga tingkat kadar

    air mencapai 1%

    Sacmi Kiln KKT 1860 1 75 1 O VA 75

    Finishing

    Process

    Polishing Polish Simec 1 1,4 2 O VA 1,4

    Squaring Simec 2 1,9 2 O VA 1,9

    Sorting 1 1,3 2 I VA 1,3

    Packing Kardus, lem, dll 2,1 5 O VA 2,1

    Quality Check 1,5 15 2 I VA 15

    Transportasi Forklift 3 10 1 T NNVA 10

    Total 22 langkah 41,5 1027,7 33 10 5 4 1 1 761,4 60 56,3 1440 150

    Total Persentase 100% 74,09% 5,84% 5,48% 140,12% 14,60%

  • 7/30/2019 lean manufacture

    40/43

    80

    Berdasarkan tabel diatas maka didapat hasil sebagai berikut:

    1. Aktifitas Operasi (Operation)Pada proses produksi tersebut melibatkan 10 aktifitas operasi dari total 22

    aktifitas secara keseluruhan (45,4%), dengan waktu operasi sebesar 761,4

    menit atau 74,09%.

    2. Aktifitas Transportasi (Transportation)Pada proses produksi tersebut melibatkan 5 aktifitas transportasi dari total 22

    aktifitas secara keseluruhan (22,72%), dengan waktu operasi sebesar 60 menit

    atau 5,84%.

    3. Aktifitas Inspeksi (Inspecstion)Pada proses produksi tersebut melibatkan 4 aktifitas inspeksi dari total 22

    aktifitas secara keseluruhan (18,18%), dengan waktu operasi sebesar 56,3

    menit atau 5,48%.

    4. Aktifitas Penyimpanan (Storage)Pada proses produksi tersebut melibatkan 1 aktifitas penyimpanan dari total 22

    aktifitas secara keseluruhan (4,54%), dengan waktu operasi sebesar 1440

    menit atau 140,12 %.

    5. Aktifitas Menunggu (Delay)Pada proses produksi tersebut melibatkan 1 aktifitas menunggu dari total 22

    aktifitas secara keseluruhan (4,54%), dengan waktu operasi sebesar 150 menit

    atau 14,60%.

  • 7/30/2019 lean manufacture

    41/43

    81

    4.2.4.1 Pengelompokkan Waktu Berdasarkan 3 Jenis Aktifitas

    Dibawah ini akan dilakukan pengelompokkan proses produksi granit

    kedalam 3 aktivitas yaitu value added activity (VA), necessary but non value

    adding activity (NNVA) dan non value added activity (NVA). Pada tabel ini

    didapatkan informasi waktu proses untuk masing-masing elemen kerja tiap-tiap

    prosesnya.

    Tabel 4.10 Waktu Aktifitas VA, NNVA dan NVA

    No. Kegiatan-kegiatan VA NNVA NVA

    1 Mengambil bahan baku dari area raw material warehouse 10

    2 Wedging atau penimbangan raw material 20

    3 Penggilingan 390

    4 Masuk ke Slib Tank

    5 Mengambil bahan baku dari area raw material warehouse 10

    6 Wedging atau penimbangan raw material 20

    7 Penggilingan 240

    8 Menunggu proses penggilingan body granit 150

    9Hasil penggilingan body granit dan warna di campur

    (Mixing)15

    10 Dipompakan ke Spray Dryer 15

    11 Pengeringan hingga menjadipowder 30

    12 Ditampung sementara di Silo 1440

    13 Pengepresan 1

    14 Pengeringan tegel mentah (Dryer) 5

    15 Kanban berjalan 15

    16 Pembakaran tegel hingga tingkat kadar air mencapai 1% 75

    17 Polishing 1,4

    18 Squaring 1,9

    19 Sorting 1,320 Packing 2,1

    21 Quality Check 15

    22 Transportasi 10

    Total Waktu817,7 1500 150

    33,14% 60,79% 6,08%

  • 7/30/2019 lean manufacture

    42/43

    82

    Berikut ini merupakan diagram lingkaran (pie chart) hasil persentase dari

    aktifitas proses produksi granit yang telah dikelompokkan ke dalam 3 aktivitas

    yaitu value added activity (VA), necessary but non value adding activity (NNVA)

    dan non value added activity (NVA).

    Gambar 4.7 Aktifitas Proses Produksi Granit yang Telah Dikelompokkan ke

    Dalam 3 Aktifitas

    Hasil perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut :

    1. Aktifitas yang memilki nilai tambah (value added activity/VA)Pada proses produksi tersebut melibatkan 14 aktifitas yang memilki nilai

    tambah, dengan total waktu 817,7 menit atau 33,14%.

    2. Aktifitas yang dibutuhkan tetapi tidak memiliki nilai tambah (necessary butnon value adding activity/NNVA)

    Pada proses produksi tersebut melibatkan 6 aktifitas necessary but non value

    adding activity/NNVA, dengan total waktu 1500 menit atau 60,79%.

    3. Aktifitas yang tidak memilki nilai tambah (non value added activity/NVA)Pada proses produksi tersebut melibatkan 1 aktifitas yang tidak memilki nilai

    tambah, dengan total waktu 150 menit atau 6,08%.

    33,14%

    60,79%

    6,08%

    Aktifitas Proses Produksi Granit yang Telah

    Dikelompokkan ke Dalam 3 Aktifitas

    VANNVA

    NVA

  • 7/30/2019 lean manufacture

    43/43

    Setelah diketahui ke tiga jenis waktu masing-masing aktifitas, maka dapat

    dihitung value to waste ratio dengan rumus sebagai berikut :

    = /(+)

    Sehingga didapatkan hasil value to waste ratio sebagai berikut :

    = 817,7/(150+ 1500)

    = 0,50

    = 50%

    Value to waste ratio adalah nilai perbandingan antara aktivitas yang

    memberikan nilai tambah dengan keseluruhan aktivitas. Berdasarkan perhitungan

    diatas, didapatkan hasil bahwa value to wasteratio untuk proses produksi granit

    sebesar 0,50 atau 50%.