laporan yasrul profil tanah

23
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu. Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air. Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis). Sehingga dari

Upload: yasrulika

Post on 09-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tanah adalah

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangTanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu.

Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air. Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis). Sehingga dari pengaruh siklus hidrologi tersebut mempengaruhi profil tanah itu sendiri. Apabila kita menggali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan dengan teliti pada masing-masing sisi lubang tersebut akan terdapat lapisan-lapisan tanah yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Disuatu tempat ditemukan lapisan berseling-seling dengan lapisan liat, lempung atau debu, sedang ditempat lain ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari liat, tetapi dilapisan bawah berwarna kelabu dengan bercak-bercak merah, dibagian tangah berwarna merah, dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman.Lapisan tersebut terbentuk karena dua hal, yaitu :1. Pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.2. Proses pembentukan tanah.Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horison-horison tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertikal tanah tersebut akan menunjukan susunan horison yanag disebut profil tanah.B. TujuanTujuan dari prktikum horizon, struktur dan warna tanah ini adalah :

1. Mengetahui batas dan perbedaan horizon tanah2. Menentukan struktur tanah3. Menetapkan warana dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsel soil color chartII. TINJAUAN PUSTAKAProfil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan dan pencucian bahan-bahan koloid. (Wahyuaskari, 2011)Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tekanan pori diukur relative terhadap tekanan atmosfer dianamakan muka air tanah. Tanah yang diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara (Hanafiah,2007)Tanah tersusun atas : bahan mineral, udara dan air tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukkan tanah.Beberapa tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah mengerut maka menjadi pecah-pecah. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang tinggi (Hardjowigeno,1987)Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda diantara tanah di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan sifat kimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur, struktur, dan kadar lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukan sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu pH, kadar bahan organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK). Setiap tanah memiliki sifat mengembang dan mengkerut (Aji, 2012).Tanah dapat terbagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada jenis tanah yang mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengkerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah mengerut maka tanah menjadi pecah-pecah. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang tinggi. Besarnya pengembangan dari pengerutan tanah dinyatakan dalam nilai COLE (Coefficient Of Linear Extensibility) atau PVC (Potential Volume Change = Swell index = index pengembangan). Istilah COLE banyak digunakan dalam bidang ilmu tanah (pedology) sedang PVC digunakan dalam bidang engineering (pembuatan jalan, gedung-gedung dsb) (Hardjowigeno, 1993)Tanah yang banyak mengandung pasir akan mempunyai tekstur yang kasar, mudah diolah, mudah merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan. Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi jelek, lengket dan sukar pengolahannya sehingga disebut tanah berat (Sarief, 1986)III. METODOLOGIA. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan pada praktikum horizon, struktur dan warna tanah ini adalah :

1. Cangkul

2. Kantong plastik

3. Spidol

4. Label

5. Munsell soil color chartB. Prosedur KerjaProsedur kerja pada praktikum horizon, struktur dan warna tanah ini adalah :

1. Horizon tanah

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Membersihkan lahan yang akan digunakan untuk mendeskripsikan profil tanah dari rerumputan maupun lumut yang ada permukaan tiap-tiap horizon

c. Membedakan tiap-tiap horizon dengan melihat perbedaannya melalui warna (horizon O, A, AB dan B) kemudian memberikan garis antar horizon.

d. Mengukur kedalaman tiap-tiap horizon menggunakan maggunakan meteran dan mencatat dalam tabel.2. Warna tanah

a. Mengambil sedikit tanah yang ada pada tiap-tiap horizon

b. Membandingkan dangan warna yang ada pada buku munsell soil color chart untuk mengkasifikasikan dengan spectrum warna yang dominan sesuai panjang gelombang dan keadaan gelap ternagnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantukan, kemudian mencatat dalam tabel.

3. Struktur tanah

a. Mengambil gumpalan tanah yang sudah dalam keadaan lembab sebesar 1 cm2b. Memecah tanah dengan cara menekan dangan ibu jari. Pecahan gumpalan tanah tercatat merupakan agregat atau gabungan agregat. Dari agregat itulah diketahui bentuk, ukuran dan kemantapannya. Kemudian mencatatnya dalam tabel.IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilHasil pengamatan horizon, warna dan struktur tanahNoHorizonKedalaman (cm)WarnaStruktur

1O195 YR 5/6liat

2A445 YR 4/4liat

3AB715 YR 4/4liat

4B905 YR 3/4liat

B. Pembahasan

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan dan pencucian bahan-bahan koloid. (Wahyuaskari, 2011)Faktor-faktor yang mempengaruhi profil tanah adalah :

1. Curah hujan, apabila curah hujan rendah maka pelapukan menjadi lambat dan terjadi sedikit pencucian.

2. Kelembaban, apabila kelembaban relative rendah maka sedikit lumut, jamur, dan algae yang hidup untuk membantu proses pelapukan.

3. Kandungan kapur (Ca, Mg) atau Na Bikarbonat bahan induk.

4. Tanah didominasi oleh pasir kuarsa dengan sedikit debu dan lempung yang mudah dilakukan.

5. Kandungan lempung.

6. Bahan Induk yang resisten (tahan lapuk).

7. Kemiringan lereng, apabila kemiringan curam maka tanah akan hilang karena erosi dan sedikit air yang masuk ke tanah sehingga mengurangi pencucian.

8. Muka air tanah yang tinggi.

9. Temperatur.

10. Akumulasi bahan tanah secara konstan oleh deposisi.

11. Erosi angin dan air yang hebat terhadap tanah.

12. Pencampuran oleh tindakan hewan (penggali lubang), dan manusia (pengolahan tanah dan penggalian).

Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison, horison-horison tersebut diantara lain yaitu

Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). Horison ini ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang masih utuh. Merupakan horison organik yang terbentuk diatas lapisan tanah mineral. Horison ini diketemukan pada tanah di dalam hutan yang belum terganggu dan merupakan horison organik yang terbentuk di atas lapisan mineral.

Horison ini terdiri dari horison O1 yang mana bentuk asli sisa-sisa tanaman masih dapat dibedakan dengan jelas dan O2 dimana sisa-sisa tanaman tidak dapat dibedakan dengan jelas.

Asam organik dan CO2 yang diproduksi oleh tumbuhan yang membusuk pada topsoil meresap ke bawah ke horizon E, atau zona pencucian, dan membantu melarutkan mineral seperti besi dan kalsium. Pergerakan air ke bawah pada horizon E membawa serta mineral terlarut, juga mineral lempung berukuran halus, ke lapisan di bawahnya. Pencucian (atau eluviasi) mineral lempung dan terlarut ini dapat membuat horizon ini berwarna pucat seperti pasir .1. Horison A nerupakan horison yang berada di permukaan tanah yang terdiri atas campuran antara bahan organik dan bahan mineral dan merupakan horison pencucian atau eliviasi dari bahan-bahan seperti liat, asam-asam organik serta kation-kation terutama Ca, K, Na dan Mg. Horison ini adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap. A2 Horison dimana terdapat pencucian (eluviasi) maksimum terhadap liat, Fe, A dan bahan organik. A3 Horison peralihan ke B, lebih menyerupai A. Horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral. Merupakan horison eluvasi, yaitu horison yang mengalami pencucian.2. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.3. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya. Material pada horison A yang tercuci ke bawah berkumpul pada horizon B, atau zona akumulasi. Lapisan ini kadang agak melempung dan berwarna merah/coklat karat akibat kandungan hematit dan limonitnya. Kalsit juga dapat terkumpul di horizon B. Horizon ini sering disebut subsoil. Pada horizon B, material bumi yang masih keras (hardpan), dapat terbentuk pada daerah dengan iklim basah di mana mineral lepung, silika dan oksida besi terakumulasi akibat pencucian dari horizon E. Lapisan hardpan ini sangat sulit untuk digali/dibor. Akar tumbuhan akan tumbuh secara lateral di atasnya dan bukannya menembus lapisan ini; pohon-pohon berakar dangkal ini biasanya terlepas dari akarnya oleh angin

4. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi. Sehingga material batuan asal yang belum seluruhnya lapuk yang berada di bawah horizon B. Material batuan asal ini menjadi subjek pelapukan mekanis maupun kimiawi dari frost action, akar tumbuhan, asam organik, dan agen lainnya. Horizon C merupakan transisi dari batuan asal (sedimen) di bawahnya dan soil yang berkembang di atasnya (Buckman, 1992).

Horison ini merupakan lapisan bahan induk tanah yang telah mengalami pelapukan. Proses pelapukkan yang terjadi pada horison ini baru pada tahap pelapukan fisik dan belum mengalami perubahan secara kimiawi. Pengaruh mahluk hidup belum mencapai horison ini.

5. Horison R adalah batuan keras yang belum dilapuk sehingga tidak dapat ditembus akar tanaman. Jadi, horison merupakan sumber bahan penyusun tanah yang sangat menentukan sifat-sifat tanah yang terbentuk. Tanah yang berkembang dengan berbagai proses tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Tanah tidak selalu mempunyai susunan tanah seperti tersebut diatas.Horison O hanya terdapat pada tanah hutan yang belum digunakan untuk usaha pertanian. Banyak tanah yang tidak mempunyai horison A2 karena tidak terjadi proses pencucian dalam proses pembentukan tanah tersebut. Di samping itu ada juga tanah yang hanya mempunyai horison A dan C saja karena prosese pembentuikan tanahnya baru pada tingkat permulaan. Bedasarkan pengamatan yang kami lakukan, menghasilkan profil yang berbeda-beda.

Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat profil tanah.Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar permukaan bumi.Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah.Cara penentuan profil tanah ada 3 yaitu :a. Boring yaitu membuat lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin dengan kedalaman 120 cm b. Minipit yaitu mengambil sampel tanah dengan kedalaman 150 180 cmc. Profil yaitu sama dengan minipit namun lebih baik dengan kedalaman 150 180 cm.Ada beberapa pengamatan yang dilakukan dalam pengamatan ini seperti halnya penentuan warna tanah hingga struktur tanah :

1. Warna TanahSuatu profil tanah terdiri dari horizon-horizon dengan warna beragam antara horizon dan dalam satu horizon. Pada pengamatan profil tanah, warna setiap horizon itu haruslah diperinci secara lengkap. Pada praktikum yang di lakukan diperoleh warna tanah yang hampir sama setiap lapisan, hal ini dikarnakan tanah yang di ambil sampelnya pada keadaan basah dan tanahnya subur. Dapat di simpulkan bahwa jika tanah pada keadaan subur maka warna tanah tidak akan jauh berbeda setiap lapisan.2. Struktur TanahStruktur tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga agregat.Struktur suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia. Struktur mengubah pengaruh tekstur dengan memperhatikan hubungan kelembaban udara. Struktur berkembang tidak dari satu butir tunggal maupun dari keadaan pejal. (Foth, 1998)Pada praktikum ini struktur tanah mempunyai jenis yang sama hal ini sebenarnya tidak mungkin terjadi karna struktur tanah mempunyai jenis yang berbeda. Kesalahan yang mungkin terjadi dikarnakan tanah yang diamati sudah sama di buat lubang sehingga tanah sudah banyak terkontaminasi udara dan bahan-bahan organic lain.Pada praktikum ini ada beberapa kendala yang membuat pengamatan pada saat praktikum menjadi kurang spesifik yaitu tanah yang di gali sudah lama, sehingga menyebabkan tanah tersebut mudah terkontaminasi dengan hujan, bahan-bahan lain. Hal ini mengakibatkan kurang spesifiknya hasil yang didapatkan bahkan cendrung sama di setiap lapisan.V. PENUTUPA. Kesimpulan1. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian.2. Tanah tersusun atas : bahan mineral, udara dan air tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukkan tanah.3. Cara penentuan profil tanah ada 3 yaitu ; boring yaitu membuat lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin dengan kedalaman 120 cm, minipit yaitu mengambil sampel tanah dengan kedalaman 150 180 cm, profil yaitu sama dengan minipit namun lebih baik dengan kedalaman 150 180 cm.B. SaranKetelitian sangat berpengaruh dalam kita menghasilkan data profil tanah suatu daerah maka dari itu tanah yang di gunakan sebaiknya tidak banyak terkontaminasi dengan unsur lain.DAFTAR PUSTAKAAji, Soeharto. 2012. Analisis Derajat Kerut Tanah. Pressindo : Bandung.

Buckman, Harry O. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhratara Karya AksaraFoth, Henry d. 1998.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.Hakim. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas LampungHanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta.Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta

------------------. 1993. Klasifikasi Tanah Dan Redogenesis. Akedemika Presindo : Jakarta------------------- . 2010. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : JakartaPoerwowidodo. 1991. Genesa Tanah. Rajawali : Jakarta

Sarief, Saifuddin.1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana : Bandung.Tim pengasuh Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. 2013. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bengkulu: Lab. Ilmu Tanah. Fakultas pertanian Universitas Bengkulu.