laporan buku profil palu

54

Upload: dimas-hastomo

Post on 15-Aug-2015

128 views

Category:

Engineering


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Buku Profil Palu
Page 2: Laporan Buku Profil Palu
Page 3: Laporan Buku Profil Palu

PROFIL

KAWASAN PALU dan SEKITARNYA

Page 4: Laporan Buku Profil Palu
Page 5: Laporan Buku Profil Palu

KATA PENGANTAR

Di dalam UU No. 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pasal 12 menyaratkan bahwa suatu KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling

lama 3 (tiga) tahun sejak ditetapkan. Dengan terbitnya PP No 31 dan 32 Tahun 2014 tentang KEK Palu dan KEK Bitung, pemerintah daerah memiliki kesempatan 3 (tiga) tahun hingga 2017 untuk mempersiapkan kedua KEK tersebut agar dapat beroperasi.

Keberadaan KEK Palu dan Bitung ini nantinya juga dapat berimplikasi pada perkembangan ekonomi, sosial dan fisik kawasan sekitar kedua KEK yang perlu diantisipasi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional – Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2014 menyusun “Kajian Pengembangan Kawasan Bitung dan Sekitarnya, Serta Kawasan Palu dan Sekitarnya”.

Kami berharap, buku profil rencana pengembangan ini dapat menjadi masukan dan salah satu panduan bagi pemerintah khususnya di daerah maupun masyarakat pada umumnya dalam menyusun dan mengembangkan program-program guna pengembangan KEK Bitung dan sekitarnya serta KEK Palu dan sekitarnya.

Jakarta,

Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional

3

Page 6: Laporan Buku Profil Palu
Page 7: Laporan Buku Profil Palu

1. PENDAHULUAN ........................................................... 6

2. KONDISI KEPENDUDUKAN ........................................... 8

3. KONDISI EKONOMI ...................................................... 11

4. KONDISI KOMODITAS UNGGULAN ............................... 14

5. KONDISI INFRASTRUKTUR DAN ENERGI ....................... 24

6. PROFIL KEK BITUNG ..................................................... 32

7. ISU STRATEGIS .............................................................. 36

8. RENCANA PENGEMBANGAN ........................................ 38

GLOSARIUM ...................................................................... 49

DAFTAR ISI

5

Page 8: Laporan Buku Profil Palu

Potensi strategis Indonesia sebagai “Basis Ketahanan Pangan Dunia, Pusat Pengolahan Produk Pertanian, Perkebunan, dan Sumber Daya Mineral Serta Pusat Mobilitas Logistik

Global” untuk masa yang akan datang telah disikapi dengan serius oleh Pemerintah melalui penetapan berbagai dasar hukum bagi pengembangan ekonomi nasional, diantaranya adalah UU No. 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus.

Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. KEK yang dikembangkan harus merupakan kawasan yang bersifat strategis secara nasional dari sudut kepentingan ekonomi.

Dalam pengembangan dan penetapannya, KEK tidak dapat dipisahkan dari arahan rencana umum tata ruang dalam PP 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dengan penetapan Kawasan Andalan Darat Palu. Sebagai kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional, kawasan andalan merupakan kawasan yang memiliki kemampuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah di sekitarnya serta mendorong pemerataan perkembangan wilayah. RTRWN yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi memberikan arahan bagi Kawasan Palu dan sekitarnya untuk pengembangan sektor yang bersifat unggulan dan pembangunan infrastruktur di dalam kawasan. Kawasan

1 PENDAHULUAN

6

Page 9: Laporan Buku Profil Palu

Palu juga termasuk ke dalam Kawasan KAPET PALAPAS. Salah satu keunggulan kawasan Palu adalah sinergitas antara konsep pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Palu dengan KAPET PALAPAS.

KEK Palu memiliki keunggulan lokasi dalam pengembangan kawasan ekonomi karena terletak pada alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) 2 (jalur laut internasional), yang dilayari pelayaran internasional, terutama dari Australia ke Asia Timur. KEK Palu yang akan dikembangkan sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi dengan fokus kepada komoditas unggulan sebagai peluang investasi.

Salah satu dari tujuan dikembangkannya KEK adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif produk ekspor dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal, pelayan dan kapital bagi peningkatan ekspor. Dengan demikian, pengembangan KEK seharusnya dapat menarik pertumbuhan ekonomi di wilayahnya dan mendorong ekonomi secara merata diseluruh wilayah.Oleh karenanya dibutuhkan hubungan yang sinergis dan terpadu antara berbagai sektor dan wilayah sekitarnya.

7

Page 10: Laporan Buku Profil Palu

2 KONDISI KEPENDUDUKAN

8

Laju pertumbuhan penduduk Kota Palu sepuluh tahun terakhir rata-rata sebesar 1,71%. Jika dibanding dengan laju pertumbuhan nasional yang hanya 1,48% menjelaskan bahwa Kota Palu saat ini sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang besar. Laju pertumbuhan penduduk yang besar ini diakibatkan karena angka kelahiran yang tinggi.Selain itu Kota Bitung memiliki karakteristik ekonomi industri yang merupakan sasaran migrasi masuk, terlebih dengan ketersediaan lahan yang masih memungkinkan untuk permukiman. Hal ini menyebabkan pengembangan area permukiman di Kota Palu maju dengan sangat pesat.

Page 11: Laporan Buku Profil Palu

Salah satu dampak paling signifikan keberadaan KEK Palu adalah penambahan tenaga kerja sektor industri. Tenaga kerja produktif tersebut akan membangkitkan penduduk yang dibawa oleh tenaga kerja tersebut dan membangkitkan tenaga kerja sektor jasa di sekitar kawasan tersebut. Keberadaan KEK diperkirakan dapat meningkatkan jumlah penduduk hingga 1.075.330 jiwa dibandingkan pertumbuhan penduduk tanpa KEK.

9

Page 12: Laporan Buku Profil Palu

10

Page 13: Laporan Buku Profil Palu

11

Sulawesi Tengah memiliki posisi yang strategis dalam konteks perdagangan antar negara karena dilewati oleh jalur ALKI 2 dan memiliki pelabuhan serta kawasan depo yang luas. Sehingga kawasan tersebut dilintasi kapal berkapasitas besar yang tidak sedikit jumlahnya.

Keberadaan kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi Kota Palu. Sebagai kawasan perkotaan yang berbatasan langsung dengan KEK,

Kota Palu mendapatkan limpahan kegiatan, baik dari sektor basis maupunnon basis, dalam bentuk peningkatan pendapatan maupun peningkatan jumlah tenaga kerja.

Nilai tambah terbesar sektor di Kota Palu terhadap Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu 2008 s/d 2012 disumbangkan dari sektor air, listrik, dan gas, meskipun secara trend/kecenderungan cenderung menurun.

3 KONDISI EKONOMI

LQ Berdasarkan PDRB Kota Palu terhadap Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008 - 2012

Page 14: Laporan Buku Profil Palu

Sumbangan atau nilai tambah terbesar sektor di Kota Palu terhadap Propinsi Sulteng dalam kurun waktu 2008 s/d 2012 disumbangkan dari sektor air, listrik, dan gas, meskipun secara trend/kecenderungan cenderung menurun. Sektor lainnya yang mempunyai nilai tambah yang besar terhadap propinsi adalah keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, secara trend terdapat fluktuatif, namun kondisinya terlihat stabil. Perkembangan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan secara umum stabil dan meningkat sebagai dampak dari perkembangan di sektor basis yaitu industri pada khususnya.

Sektor berikutnya yang menyumbangkan atau memberikan nilai tambah terhadap PDRB Kota Palu adalah keberadaan sektor industri pengolahan tanpa migas. Ditinjau dari trend/perkembangannya,sektor industri pengolahan cenderung stabil, meskipun ada penurunan pada kurun waktu 2009. Jumlah penurunan share terhadap PDRB tidak terlalu tinggi, dan cenderung naik mulai tahun 2010 sampai dengan 2012.

12

Page 15: Laporan Buku Profil Palu

13

Page 16: Laporan Buku Profil Palu

14

4 KOMODITAS UNGGULAN

Sulawesi Tengah khusunya Palu memiliki potensi dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus karena lokasinya yang strategis, sehingga menjadi pusat pertumbuhan dan pusat distribusi barang serta penunjang logistik di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu dengan adanya rencana pengembangan Pelabuhan Pantoloan, Palu dapat menampung lebih banyak kapal berkapasitas besar. Faktor lokasi strategis, Sumber Daya Alam, dan infrastruktur Palu menjadi potensi besar untuk pengembangan salah satu KEK di Wilayah Timur Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus Palu seluas 1500 hektar diprioritaskan untuk pengembangan industri dan logistik.

KOMODITAS SUMBER DAYA MINERALPotensi Sumber Daya Mineral di Sulawesi Utara meliputi minyak dan gas bumi, logam mulia (emas), biji besi, tambang nikel, granit, marmer, pasir kuarsa, pasir besi, lempung dan feldspar.

Sumber tambang berupa minyak dan gas bumi, terdapat cadangan minyak di kabupaten Banggai dan Morowali, gas alam dimiliki oleh kabupaten Banggai yang saat ini sedang dalam tahap

eksplorasi di lapangan Tiaka sebesar 110 juta Barrel, sedangkan gas alam di Sinorang Kecamatan Batui terdapat cadangan sebesar 4 Trilyun kubik (TFC) dengan luas 475 km2 .

Sumber logam mulia (emas), memiliki wilayah tambang seluas 561.050 Ha diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar 1,5 juta Oz.

Page 17: Laporan Buku Profil Palu

15

Sumber tambang Nikel, terdapat di Morowali, Banggai, dan kabupaten Tojo Una-una masih pada tahap eksplorasi. Areal tambang nikel yang terdapat dikabupaten Morowali sebesar 149.700 ha dengan cadangan terduga terbesar 8.000.000 WMT.

Cadangan nikel ini menjadi peluang yang sangat menguntungkan untuk dikembangkan dan diolah menjadi bijih Nikel, dengan larangan ekspor Nikel mentah meningkatkan harga nikel dunia. Harga feronikel USD 21,625/ton, Nikel USD 50 / ton, sehingga sangat menguntungkan bila cadangan yang ada diolah lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambahnya.

Sumber biji besi, cadangan dalam bentuk hematite luar 10 – 59 cm pada batuan basalt, kadar Fe2O3 45-56% luas area tambang sebesar 505 Ha. Produk turunan biji besi merupakan produk unggulan yang sedang dikembangkan oleh Indonesia, sehingga pengolahan biji besi ini merupakan suatu keharusan untuk dikembangkan. Potensi biji besi terdapat di kabupaten Tojo Una-una di Kecamatan Ulubongka, dan Blok Balingara Kecamatan Ampana Tete dengan kadar Fe203 53%.

Page 18: Laporan Buku Profil Palu

Potensi SUMBER DAYA MINERAL

Potensi mineral yang begitu lengkap se-bagai bahan ban-

gunan sangat layak untuk dieksplorasi

berapa banyak jum-lah cadangan yang

ada, sehingga dapat ditawarkan pada in-

vestor secara leng-kap.

Page 19: Laporan Buku Profil Palu

Aktivitas Pertambangan Sumber Daya Mineral Nikel

Page 20: Laporan Buku Profil Palu

18

KOMODITAS PERKEBUNANPotensi unggulan yang berasal dari perkebunan yaitu Kakao (terbesar di Indonesia), budidaya kakao yang tersebar di 9 kabupaten di sulawesi tengah dengan luas lahan 225.526 Ha dapat diproduksi sebesar 212.073 Ton. Ditinjau dari konsistensi LQ ditiap-tiap komoditas unggulan, hanya komoditas coklat yang mempunyai nilai LQ > 1 dari kurun waktu Tahun 2008 – 2012.

Potensi perkebunan rotan, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas lahan sebesar 4.394.932 ha atau sekitar 64% dari wilayah Provinsi (6.803.300

ha), memiliki potensi rotan yang cukup besar yaitu sekitar 75.000 ton per tahun.

Potensi produksi kelapa sawit di Sulawesi Tengah sebesar 158.202 ton terdiri dari perkebunan swasta sebesar 97.784 ton, perkebunan rakyat 41.965 ton dan perkebunan Negara sebesar 18.453 ton. Kapasitas produksi tersebut dihasilkan dri lahan seluas 46.655 Ha dengan area perkebunan rakyat 17.287 ha, perkebunan swasta 42.678 ha dan perkebunan Negara seluas 5.090 ha. Selama ini kelapa sawit diekspor berupa CPO dengan harga Rp9.750,-/kg.

Page 21: Laporan Buku Profil Palu

19

Potensi unggulan karet di Sulawesi Tengah menempati luas areal tanam 6.520 ha dan dapat menghasilkan 7.216,00 ton karet per tahunnya. Selain getah karet, produk samping yang berpeluang untuk diolah adalah biji karet. Jumlah biji karet yang dihasilkan dari satu hektar tanaman sangat bervariasi, yaitu sekitar 3.000-450.000 butir/ha/tahun untuk kerapatan 528 pohon/ha.

Karet diekspor dalam bentuk raw produk dengan harga Rp. 6.500,- per kg. karet alam Indonesia dalam bentuk latex.

Kelapa, potensi kelapa terdiri dari dua perkebunan, yaitu perkebunan rakyat seluas 176.714 Ha dan perkebunan swasta seluas 478 Ha dengan total produksi tahun 2011 sebesar 207.890.000 kg.

LQ Komoditas Unggulan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008 - 2012

Page 22: Laporan Buku Profil Palu

20

Ditinjau dari konsistensi LQ ditiap-tiap komoditas unggulan, hanya komoditas coklat yang mempunyai nilai LQ > 1 dari kurun waktu Tahun. 2008 - 2012 meskipun jika ditinjau dari kecenderungan mengalami penurunan pada Tahun 2009, 2010, dan 2012.

Produksi komoditas yang dapat dikategorikan lainnya adalah komoditas cengkeh, dengan nilai LQ > 1 pada tahun 2008, 2010-2011, meskipun terjadi penurunan share < 1 pada tahun 2009 dan 2012. Selain cengkeh dengan LQ > 1, komoditas yang dapat digolongkan dalam unggulan kelapa dalam dengan nilai LQ mencapai > 1 pada tahun tertentu (2008, 2010, dan 2011).

Page 23: Laporan Buku Profil Palu

21

KOMODITAS PERIKANAN DAN KELAUTANPotensi sumberdaya alam Unggulan yang berasal dari perikanan dan kelautan, diantaranya adalah rumput laut, potensi pengembangan di tahun 2010 seluas 106.468 Ha dengan produksi mencapai 718.978 Ton Basah.

INDUSTRI MANUFAKTUR DAN LOGISTIKIndustri manufaktur merupakan industri yang padat karya, sehingga akan menguntungkan bagi pemerintah dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam mempersiapkan SDM yang handal di kawasan KEK perlu dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) bagi tenaga kerja yang akan bekerja di kawasan KEK dan menunjang industri manufaktur.

Industri logistik yang menunjang keberadaan industri di KEK Palu antara lain dikelompokan dalam industri logistik Utama dan industri logistik lainnya.Industri logistik utama meliputi penyediaan:• Depo kontainer, • Shipyard & docking• Industri packaging & labeling • Industri air bersih layanan kapal• Persediaan Bahan bakar dan energiSedangkan industri logistik lainnya meliputi:• Pergudangan• Industri Persewaan alat berat• Industri Exspedisi• Telekomunikasi• Perbankan

Page 24: Laporan Buku Profil Palu

KOMODITAS UNGGULAN Provinsi

Sulawesi Tengah

Kakao merupakan ko-moditas yang mem-punyai share tinggi terhadap produksi

nasional, artinya jika produksi yang ada

dapat dikembangkan dan mempunyai nilai

tambah (added value) akan meningkatkan pendapatan daerah

maupun nasional.

Page 25: Laporan Buku Profil Palu

Komoditas Unggulan Perkebunan Kakao

Page 26: Laporan Buku Profil Palu

24

5 KONDISI INFRASTRUKTUR & ENERGI

PELABUHANLalu lintas kapal laut yang masuk dan keluar wilayah Kota Palu dilayani oleh 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Talise. Pelabuhan Pantoloan terletak di wilayah Kota Palu yang merupakan pelabuhan utama di Propinsi Sulawesi Tengah.

Letak geografis pelabuhan Pantoloan 00” – 06” LU/119” – 07” BT dan merupakan pelabuhan terbuka untuk pelayaran Dalam Negeri dan Luar Negeri. Pelabuhan Pantoloan terletak pada Alur Laut Kepulauan Indonesia, yaitu ALKI 2 yang dilayari oleh kapal-kapal kontainer dan tanker kapasitas besar.

Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Pantoloan

Kondisi Eksisting Pelabuhan Pantoloan

Page 27: Laporan Buku Profil Palu

25

Layout Eksisting Pelabuhan Pantoloan

Sumber: Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan

Page 28: Laporan Buku Profil Palu

Pelabuhan Petikeman Pantoloan

26Aktivitas Pelabuhan Petikemas Pantoloan

Page 29: Laporan Buku Profil Palu

27

JARINGAN JALANPerkembangan kota dalam kaitannya dengan pengembangan industri dalam skala besar seperti KEK Palu, akan menumbuhkan aktivitas lainnya di kawasan perkotaan Kota Palu. Peningkatan aktivitas akan sebanding dengan peningkatan laju mobilitas/pergerakan manusia maupun barang. Peningkatan laju mobilitas manusia maupun barang membutuhkan prasarana penunjang berupa jalan-jalan utama yang menghubungkan satu titik aktivitas dengan titik aktivitas lainnya.

Jalur utama distribusi logistik di Sulawesi saat ini berada pada lintas Barat Pulau Sulawesi yang menghubungkan Makassar, Mamuju, Palu dan Manado. Dalam kaitan ini, untuk meningkatkan konektifitas KEK Palu sekaligus pusat pemerintahan di Pantai Barat Sulawesi Tengah, dengan kawasan – kawasan cepat tumbuh/sentra produksi di pesisir Pantai Timur Sulawesi Tengah (khususnya Kabupaten Parigi Moutong), maka dibutuhkan pembangunan jalan baru yang akan berfungsi sebagai bypass.

Sumber: Kementerian Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Bina Marga

Page 30: Laporan Buku Profil Palu

28

BANDARA UDARAKeberadaan infrastruktur lainnya yang terkait dengan dinamika ekonomi yaitu bandara udara Mutiara yang berfungsi melayani akses eksport dan import. Infrastruktur transportasi ini memberikan nilai tambah bagi daerah dalam aksesibilitas dan tingkat perkembangan kawasan di sekitar dan memberikan dampak terhadap perekonomian daerah. Bandara udara Mutiara memiliki landasan 2.500 m.

JARINGAN LISTRIKKondisi Kelistrikan Kawasan Palu saat ini masih dilakukan konstruksi jaringan 150 kV (Poso – Palu Baru, Palu Baru – Silae) dan jaringan 70 kV (Palu Baru – Talise) dan direncanakan dapat beroperasi dalam waktu dekat. Dengan beroperasinya jaringan Poso – Palu Baru maka Palu mendapat pasokan cukup besar dari PLTA Poso 2 (3x65 MW). Untuk mengantisipasi tumbuhnya industri termasuk smelter di Palu dan sekitarnya, direncanakan akan dibangun GI Sindue, GI Donggala, GI Silae, dan GI Petobo.Untuk jangka menengah, akan dibangun pembangkit PLTU Palu 3 (2x50 MW), PLTU Tawaeli (2x15 MW).

PETA KELISTRIKAN SISTEM SULAWESI BAGIAN TENGAHSumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Ketenagalistrikan

Page 31: Laporan Buku Profil Palu

AIR BERSIHKebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Palu, bersumber dari air tanah dengan membuat sumur bor sendiri dan dari PDAM. Untuk sumber air bersih

dari PDAM, sementara ini, masyarakat Kota Palu dilayani oleh 2 PDAM, yaitu PDAM Kota Palu dan PDAM Kabupaten Donggala.

PETA WILAYAH SUNGAI PALU - LARIANG

29

Sumber: Kementerian Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Sumber Daya Air

Page 32: Laporan Buku Profil Palu

30

Jalan Penghubung PALU - PARIGI PASS

Kondisi Jalan Saat ini Palu-Parigi, khusus

nya rute Tawaeli-Toboli kapasitasnya terbatas (umumnya lebar hanya 5-7 m) melalui daerah pe-

gunungan, tikungan tajam dan kelandaian jalan yang terjal, den-

gan waktu tempuh perjalanan Palu-Parigi ± 2,5 jam dengan ke-cepatan rata-rata 30

km/jam.

Page 33: Laporan Buku Profil Palu

31

Jalan Lintas Penghubung Palu - Parigimoutong

Page 34: Laporan Buku Profil Palu

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Kawasan Ekonomi Palu ini ditetapkan dengan luas 1500 ha yang terletak dalam wilayah Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kawasan Ekonomi Khusus Palu memiliki batas sebagai berikut: • Sebelah Utara, dengan Kelurahan Pantoloan Boya,

Kecamatan Tawaeli, Kota Palu; • Sebelah Ttimur, dengan Desa Wombo, Kecamatan

Tanantovea, Kabupaten Donggala dan Kelurahan Baiya dan Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu;

• Sebelah Selatan, dengan Kelurahan Lambara, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu; dan

• Sebelah Barat, dengan Kelurahan Pantoloan dan Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu.

32

6 PROFIL KEK PALU

Kawasan Ekonomi Khusus Palu terdiri atas (a) Zona Industri; (b) Zona Logistik; dan (c) Zona Pengolahan Ekspor. Rencana strategis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Palu berpedoman pada Masterplan Kawasan Industri Palu. Strategi pengembangan KEK Kota Palu, dibagi dalam tiga bagian strategi yaitu:• Strategi Umum terdiri dari: Pembangunan

Infrastruktur, Status Lahan dan Tata Ruang Wilayah, Strategi Penguatan SDM, Pembangunan Kelembagaan, Pembangunan Sistem Informasi KEK dan Investasi, Pembangunan Jejaringan Kerja.

• Strategi Khusus berupa Strategi pengembangan komoditas unggulan terdiri dari:Penguatan Supply Chain, Pengembangan Produk Hilir (Hilirisasi).

• Strategi Fungsional terdiri dari: Pemasaran, Operasional dan Finansial/Keuangan.

Page 35: Laporan Buku Profil Palu

PETA KAWASAN EKONOMI KHUSUS PALU

33

Sumber: PP 31 Tahun 2014 tentang KEK Palu

Page 36: Laporan Buku Profil Palu

Strategi umum PENGEMBANGAN KEK

PALU meliputi

Strategi pengemban-gan infrastruktur;

Strategi tata ruang; Strategi penyia-

pan lahan; Strategi pengembangan sum-

ber daya manusia; Strategi sosial bu-

daya.PP Nomor 31 Tahun 2014

Page 37: Laporan Buku Profil Palu

Industri Pergudangan Kota Palu

Page 38: Laporan Buku Profil Palu

Dalam mengembangkan kawasan industri atau KEK tidak terlepas dari dampak yang terjadi khususnya di sekitar KEK, jika dikaitkan dengan deliniasi yang mendapatkan dampak yang cukup langsung adalah Kota Bitung. Secara Multiplier effect KEK atau industri akan mempengaruhi:• Pertambahan penduduk untuk bekerja• Dampak sosial• Harga lahan• Peningkatan Volume kendaraan• Ketersediaan infrastruktur

36

7 ISU STRATEGIS

Membangun infrastruktur kawasan KEK Palu tahap 1 (100 ha).

1.

2.

Struktur ruang komoditas, komoditas unggulan yang ada di Sulawesi Tengah tersebar hampir di setiap kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Komoditas ini berupa spot-spot yang terkesan tidak sengaja, ketika kegiatan lain masuk yang sifatnya ekonomis maka komoditas unggulan ini akan kalah dan hilang. Komoditas unggulan di Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan komoditas nasional yang perlu dikembangkan dengan dilindungi oleh legalitas yang ada. Komoditas di Palu yang potensial, antara lain: Kakao, Rotan, Karet, Rumput laut dan Nikel.

Saat ini komoditas ini dimanfaatkan masih di tatanan penghasil bahan baku bukan pengolahan hulu bahkan pengolahan hilir.

3.

4.

Page 39: Laporan Buku Profil Palu

37

Dukungan infrastruktur untuk pengembangan industri sangat penting, khususnya aksesibilitas. Dengan dibangunnya atau ditingkatkannya aksesibilitas melalui peningkatan fungsi jaringan jalan dari sentra-sentra produksi maupun wilayah lainnya menuju KEK, mengakibatkan perubahan pola ruang disepanjang jaringan jalan. Sehingga wilayah ini perlu dibatasi perkembangan untuk upaya melindungi lingkungan disekitarnya.

Sumber daya air dan energi menjadi hal yang terpenting untuk mendukung kegiatan industri, permukiman dan lain-lainnya. Untuk itu perlindungan sumber-sumber air baku dan energi perlu dilakukan untuk keberlangsungan KEK itu sendiri dan kawasan disekitarnya yang mendukung KEK.

5.

6.

Page 40: Laporan Buku Profil Palu

38

8 RENCANA PENGEMBANGAN

TUJUAN PENGEMBANGAN“Menciptakan wilayah sekitar Palu menjadi kesatuan wilayah yang terpadu dengan KEK untuk saling mendukung dan bersinergi baik secara ruang maupun ekonomi”.

VISI PENGEMBANGANMenciptakan kawasan Palu dan sekitarnya sebagai pendukung sumber daya bagi pengembangan KEK Palu.

MISI PENGEMBANGAN• Mempersiapkan kawasan sekitar KEK

menjadi kawasan pendukung KEK melalui pengembangan kawasan perkotaan;

• Mempersiapkan infrastruktur kawasan sekitar KEK;

• Pembangunan kawasan Palu dan sekitarnya yang terpadu dan berwawasan lingkungan melalui keterpaduan perencanaan ruang kawasan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup;

• Mempersiapkan sumber daya manusia sebagai bagian dari pendukung KEK Palu;

• Meningkatkan komoditas unggulan yang dapat bersaing di rancah internasional.

Page 41: Laporan Buku Profil Palu

KEBIJAKAN

39

Mengembangkan kawasan industri Palu sebagai awal pendorong KEK.Kawasan industri Palu telah ada sebelum ditetapkan KEK walaupun belum berkembang kawasan industri Palu potensial menjadi kegiatan untuk memulai pengembangan KEK Palu. Basis ekonominya sudah jelas yaitu sektor industri dan strategi yang dikembangkan dalam dokumen KEK juga telah dikemukakan yaitu logistik, manufaktur dan industri.

1. Strategi, sebagai berikut:• Penguasaan lahan untuk pengembangan

kawasan industri Palu;• Pembangunan infrastruktur kawasan meliputi;

jaringan jalan, telekomunikasi, air bersih, drainase, pengolahan air limbah dan penyediaan energi listrik;

• Pembangunan fasilitas pendukung kegiatan kawasan industri;

• Peningkatan usaha pemasaran kawasan industri;• Peningkatan kinerja proses perijinan untuk

kegiatan industri di kawasan industri.

STRATEGI

Kawasan yang terintegrasi dengan zona Logistik dan Pelabuhan

Page 42: Laporan Buku Profil Palu

40

KEBIJAKAN STRATEGI

Menyiapkan kawasan perkotaan Palu akibat dampak pengembangan KEK.Dalam mengembangkan kawasan industri, akan mengakibatkan dampak bagi kawasan disekitarnya dalam hal ini kawasan perkotaan Palu yang langsung bersinggungan dengan Kawasan industri Palu. Dampak multiplier effect yang terjadi adalah pertambahan penduduk, dampak sosial, harga lahan, peningkatan volume kendaraan, ketersediaan infratruktur pendukung dan perubahan fungsi lahan.

2. Strategi, sebagai berikut:• Penyusunan rencana detail tata ruang dan

peraturan zonasi di sekitar kawasan industri;• Pembangunan jalan lingkar luar menuju

pelabuhan;• Penyediaan permukiman buruh;• Penyediaan infrastruktur perkotaan.

Pembangunan jalan lingkar luar menuju pelabuhan Pantoloan

Sumber: Kementerian PUDirektorat Jenderal Bina Marga

Page 43: Laporan Buku Profil Palu

41

Rencana Jaringan Transportasi Pengembangan KEK dan Sekitarnya

Sumber: Kementerian PUDirektorat Jenderal Bina Marga

Sumber: Hasil Kajian 2014

Page 44: Laporan Buku Profil Palu

42

KEBIJAKAN STRATEGI

Mengembangkan Wilayah pendukung bahan baku.Komoditas yang ada di Sulawesi Tengah tersebar hampir di setiap kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, tersebar tidak merata dan sifatnya cluster-cluster. Unggulan di Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan komoditas nasional juga yang perlu dikembangkan dengan dilindungi oleh legalitas yang ada.

3. Strategi, sebagai berikut:• Penetapan komoditas unggulan untuk bersaing

di dunia internasional;• Penetapan deliniasi komoditas unggulan sebagai

bagian dari struktur ruang;• Peningkatan kualitas nilai tambah komoditas

unggulan.

Page 45: Laporan Buku Profil Palu

43Sumber: Hasil Kajian 2014

Page 46: Laporan Buku Profil Palu

44

KEBIJAKAN STRATEGI

4. Strategi, sebagai berikut:• Perlindungan sumber air baku dan kawasan

lindung dengan ditetapkan ke dalam regulasi;• Pembangunan instalasi energi dengan

memperhatikan keberlangsungan lingkungan;• Penyediaan suplay air bersih untuk kebutuhan

regional.

Rencana Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air

Menyediakan sumber daya air dan energi untuk keberlangsungan kawasan Palu dan sekitarnya.

Sumber daya air dan energi menjadi hal yang terpenting untuk mendukung kegiatan industri, permukiman dan lain-lainnya Ketersediaan cadangan sumber bakunya yang baik akan menghasilkan sumber daya air dan energi yang baik pula. Untuk itu maka perlindungan sumber-sumber air baku dan energi perlu dilakukan untuk keberlangsungan KEK itu sendiri dan kawasan disekitarnya yang mendukung KEK.

Sumber: Hasil Kajian 2014

Page 47: Laporan Buku Profil Palu

45

Rencana Pengembangan Jaringan Energi

Sumber: Hasil Kajian 2014

Page 48: Laporan Buku Profil Palu

46

KEBIJAKAN STRATEGI

Meningkatkan dukungan infrastruktur bagi Kawasan Palu dan sekitarnya.

Pengembangan KEK harus didukung dengan infrastruktur yang baik terintegrasi dengan skala regional supaya pengembangan KEK dapat maksimal. Infrastruktur mendukung KEK merupakan infrastruktur yang dapat memberikan aksesibilitas secara nasional maupun internasional.

5. Strategi, sebagai berikut:• Pembangunan jalan lintas Palu-Parigi.• Pengembangan pelabuhan Pantoloan.• Pembangunan pelabuhan Toboli.

Peta Rencana Jaringan Lintas Penghubung

Rencana jalan lintas Palu-Parigi (Palu-Parigi Pass) dengan panjang ± 45,533 Km., yang menghubungkan wilayah Palu bagian barat dengan Kab. Parigi untuk mempercepat akses dari wilayah barat kearah timur dan sebaliknya. Jalan lintas Palu-Parigi dimaksudkan untuk konektivitas antara Selat Makasar lewat Teluk Palu menuju Teluk Tomini dan sebaliknya dan rencana revitalisasi jalan nasional Palu (Kec, Tawaeli) menuju Parigi (Kec. Toboli) dengan memperbaiki geometri jalan dan pembangunan terowongan di beberapa titik ruas jalan.

Sumber: Kementerian PUDirektorat Jenderal Bina Marga

Page 49: Laporan Buku Profil Palu

47

Rencana Pengembangan Jangka Panjang Pelabuhan Pantoloan 2014 - 2033

Sumber: Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan

Page 50: Laporan Buku Profil Palu

48

Page 51: Laporan Buku Profil Palu

49

GLOSARIUMAALKI: Alur Laut Kepulauan Indonesia

BBLK: Balai Latihan Kerja

CCC: Container CraneCPO: Crude Palm Oil

GGI: Gardu Induk

HHa: Hekto Are

KKAPET: Kawasan Pengembangan Ekonomi TerpaduKEK: Kawasan Ekonomi Khusus

LLQ: Location Quatient

MMW: Mega Watt

PPALAPAS: Palu - Donggala - Parigimoutong - SigiPDAM: Perusahaan Daerah Air MinumPDRB: Produk Domestik Regional BrutoPLTA: Pembangkit Listrik Tenaga AirPLTGU: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap

PLTU: Pembangkit Listrik Tenaga UapPP: Peraturan Pemerintah

RRTR: Rencana Tata RuangRTRWN: Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

SSDM: Sumber Daya Manusia

UUU: Undang Undang

Page 52: Laporan Buku Profil Palu
Page 53: Laporan Buku Profil Palu

Jalan Trans Sulawesi Palu - Donggala

Page 54: Laporan Buku Profil Palu

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDirektorat Jenderal Penataan RuangPengembangan Wilayah NasionalJl. Patimura No. 20 Kebayoran Baru Jak-Sel

PT. GAFA MULTICONSULTANSManagement and Engineering ConsultingJl. Cempaka Raya No.10 A Kel. Bintaro Jak-SelTlp./Fax: 021-7388681/7370733

desig

n by

dim

z