makalah profil tanah

23
MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH (Profil Tanah) Oleh: NAMA : Tri Halimah NPM : 240110130065 Kelas : TMIP B JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: vinny-lestari

Post on 22-Nov-2015

516 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

Tri Halimah

TRANSCRIPT

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU TANAH(Profil Tanah)

Oleh:NAMA: Tri HalimahNPM: 240110130065Kelas: TMIP B

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTanah adalah lapisan permukaan bumi yang terdiri atas batuan yang telah melapuk ditambah bahan organik lainnya. Tanah di setiap permukaan bumi tidaklah akan selalu sama, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu iklim, bahan induk batuan, suhu, waktu, serta bahan-bahan hidup.Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl), dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomas dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman holtikultura, tanaman obat-obatan, industriperkebunan, dan kehutanan.Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu, di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Dalam hubungannya dengan pertanian, tanah memegang peranan yang sangat penting. Tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman, harus lebih diketahui lebih mendalam. Hal ini dikarenakan tanah disetiap tempat tidak akan selalu sama.perbedaan itu biasa menyangkut ciri-ciri fisik seperti; warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut masalah unsur-unsur pembentukannya. Berdasarkan teori di atas maka kita perlu mengetahui profil tanah lebih lanjut.

1.2 TujuanTujuan dari dibuatnya makalah profil tanah ini adalah,1. Mengetahui sifat-sifat fisik, biologi, dan kimia, serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.2. Mengetahui tentang profil tanah, dan mengetahui karakteristik suatu jenis tanah dengan melihat ciri-cirinya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil TanahProfil tanah secara umum adalah penampang vertikal tanah yang dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk di permukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan melalui proses pelapukan, baik secara fisik maupun kimia yang dibantu oleh pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air tanah.Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan-keadaan tanah dan keperluan penelitian (Pasaribu, 2007).Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke bebatuan induk tanah, yang biasanya terdiri dari horizon-horison O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horison O-A disebut lapisan tanah atas dan horison E-B disebut lapisan tanah bawah (Kemas Ali Hanafiah, 2005).Pada dasarnya, semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada diantara butiran-butiran tanah. Setiap jenis dan tipe tanah memiliki ciri khas yang dipandang dari sifat fisik, kimia maupun biologinya. Dalam hal ini menyangkut tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam tanah. Tanah terdiri dari lapisan horisontal yang berbeda, yang disebut horison (Anonim 1, 2010).Dalam proses pembentukan tanah akan membentuk horizon-horizon tanah, di antaranya horizon O yaitu merupakan organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Di daerah rawa-rawa horizon O merupakan horizon utama pada tanah gambut (Histosol). Oi bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat. Oe bentuk asli sisa tanaman tidak terlihat jelas. Oa bentuk asli sisa tanaman tidak terlihat lagi. Horizon A di permukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral berwarna lebih gelap dari pada horizon di bawahnya. Horizon E terjadi pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al, dan bahan organik. Horizon B tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya. Horizon C yaitu suatu bahan induk sedikit terlapuk, sehingga lunak dapat ditembus akar tanaman. Horizon R suatu batuan keras yang belum lapuk, tidak dapat di tembus akar tanaman (Hardjowigeno, 2003). Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tanah, dibuat dengan cara membuat lubang ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengang keadaan tanah dan keperluan penelitian . Profil tanah merupakan irisan vartekil tanah dari lapisan paling atas hingga kebatuan bahan induk tanah, tanah yang biasanya terdiri dari horizon-horizon A-O-E-B-C-R.Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi tanah da horison E-B disebut lapisan tanah bawah.a. Horizon O adalah horizon yang terdiri dari bahan serasa atau sisa-sisa tanaman dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasa.b. Horizon A adalah horizon mineral berbahan organik tanah tinggi sehingga berwarna agak gelap.c. Horizon E adalah horizon mineral tercuci sehingga kadar , liat silikat, Fe. Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa serta mineral resistsen lainnya tinggi dan berwarna terang.d. Horizon B adalah horizon illuviasi yaitu horizon akumulasi bahan eluvial dari horizon di atasnya.e. Horizon C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.f. Horizon R adalah bahan batuan induk tanah (Kemas Ali Hanafiah, 2005).Batas suatu horizon dengan horizon lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Dalam pengamatan tanah di lapang ketajaman peralihan horison-horison ini dibedakan ke dalam beberapa tingkatan yaitu nyata, jelas, berangsur dan baur.- Nyata : lebar peralihan kurang dari 2,5 cm- Jelas : lebar peralihan 2,5 6,5 cm- Berangsur : lebar peralihan 6,5 12,5 cm- Baur : lebar peralihan lebih dari 12,5 cm

Gambar 1. Lapisan horizon tanah

2.2 Struktur TanahStruktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butiran butiran yang terbentuk akibat butir butir, pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat, seperti bahan organic, oksida oksida besi, dan lain lain. Tanah dikatakan tidak berstruktur apabila butiran butiran tidak saling melekat satu sama lain ( disebut lepas, misalnya tanah pasir ) atau terlalu padu ( disebut massivel atau pejal ).Jenis jenis struktur tanah yaitu:Lempeng: ditemukan di horizon E pada lapisan padat liatPrisma: ditemukan di horizon B pada daerah iklim keringTiang: bagian atasnya membulat, ditemukan di horizon BGranular: bulat bersifat poros, ditemukan di horizon ARemah: bulat sangat poros, ditemukan di horizon ATidak berstruktur

Tingkat perkembangan struktur ditentukan atas kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terdapat tekanan. Ketahanan struktur tanag dibedakan menjadi:Lemah: butir-butir struktur tanah mudah hancur.Sedang: butir-butir struktur tanah agak sukar hancurKuat: butir-butir struktur tanah sukar hancur.

2.3 Tekstur TanahTekstur tanah dilapangan ditentukan dengan memijit tanah basah diantara jari-jari, sambil dirasakan halus, kasar, licin, dan kelekatannya.Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.1.Pasir Rasa kasar sangat jelas Tidak melekat Tidak dapat dibentuk bola dan gulungan.2.Pasir Berlempung Rasa kasar jelas Sedikit sekali melekat Dapat dibentuk bola yang mudah sekali hancur.3.Lempung Berpasir Rasa kasar agak jelas Agak melekat Dapat dibuat bola, mudah hancur4.Lempung Rasa tidak kasar dan tidak licin Agak melekat Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat sedikit digulungan dengan permukaan mengkilat.5.Lempung Berdebu Rasa licin Agak melekat Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat digulung dengan permukaan mengkilat.6.Debu Rasa licin sekali Agak melekat Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat digulung dengan permukaan mengkilat.7.Lempung Berliat Rasa agak licin Agak melekat Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat digulung yang agak mudah hancur8.Lempung Liat Berpasir Rasa halus dengan sedikit bagian agak kasar Agak melekat Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat digulung dan mudah hancur.9.Lempung Liat Berdebu Rasa halus agak licin Melekat Dapat dibentuk bola teguh, gulungan mengkilat.10.Lempung Berpasir Rasa halus, berat, namun sedikit kasar Melekat Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.11.Liat Berdebu Rasa halus, berat, agak licin Sangat lekat Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.12.Liat Rasa berat, halus Sangat lekat Dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung.

2.4 Konsistensi TanahKonsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dan daya adhesi diantara praktikel-praktikel tanah dan ketahan (resistensi) massa tanah tersebut terhadapat perubahan. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya modah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah.Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1985)Konsistensi tanah dibedakan menjadi 3 yaitu : Basah ( tidak lekat, agak lekat, lekat , sangat lekat) Lembab ( lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, sangat teguh sekali) Kering ( lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras)

2.5 Ciri-Ciri Tanah Muda, Tanah Berkembang, Dan Tanah Tua Tanah MudaTanah muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral. Hasilnya adalah menbentukan horison A dan horison C. Sifat tanah masih didominasi oleh sifat-sifat bahan induknya.

Tanah BerkembangTanah berkembang ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa (tua), yaitu dengan proses pembentukan horison B. Horison B yang terbentuk adalah horison B yang masih muda sebagai hasil dari proses alterasi bahan induk atau ada penambahan bahan-bahan tertentu dalam jumlah sedikit dari lapisan atas. Tanah Tua Tanah tua yaitu proses pembetukan tanah berlansung lebih lanjut, sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horison-horison A dan B. Contoh tanah pada tingkat tua yaitu jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit). Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas, seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan 1000-10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa (Hardjowigeno, 2003).

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah IklimUnsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua yaitu suhu dan curah hujan. Suhu atau TemperaturSuhu akan berpengahu terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah HujanCurah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, semakin tinggi curah hujan maka proses pencucian tanah akan semakin cepat.

OrganismeOrganisme sangat berpengaruh dalam proses pembentukan tanah, karena organisme dapat membantu pelapukan bahan induk dan bahan organik.

Bahan IndukBahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.

Topografi (relief)Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk. Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi. Sedangkan daerah yang datar, lapisan tanahnya tebal karena terjadi desimentasi. WaktuWaktu juga sangat berpengaruh dalam pembetukan tanah, tanah akan terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu, tanah akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu (Kemas Ali Hanafiah, 2005).

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 PembahasanTanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit bumi. Sedangkan profil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan atas hingga ke bahan induk tanah. Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horizon-horizon sebagai berikut ; O-A-E-B-C-R.Pada tiap horizon pun dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya. Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu lapisan tanah. Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam, yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi, dan biologi, termasuk proses pembentukannya.Horizon adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda dengan lapisan yang berdekatan. Biasanya setiap horizon dilambangkan dengan huruf-huruf dan setiap horizon mempunyai cirri-ciri dan kekhasannya yang membedakan dengan horizon lain.1. Horizon OrganikO.- Horizon organik adalah lapisan tanah paling atas berada di atas lapisan mineral yang sebagian besar terdiri atas bahan organik (segar maupun sudah mengalami pembusukan).Selain ditandai dengan warna yang kelam, lapisan paling atas tanah dapat disebut sebagai horizon O, apabila : Kandungan bahan organik pada lapisan ini adalah 30 % jika tanah ini bertekstur lempung (clay) lebih dari 50 %. Kandungan bahan organik 20 %, jika tanah tidak mengandung partikel lempung sama sekali.O.1 Horizon ini disebut juga sebagai lapisan mulsa (much). Horizon organik yang bahan organiknya masih mempunyai ciri dan bentuk terlihat jelas dengan mata biasa yang serupa dengan bahan asalnya. Contoh : terdapat ranting pohon, daun, tulang, sisa-sisa tubuh hewan. O.2 Horizon organik yang ditandai dengan adanya bahan organik (tumbuhan dan hewan) yang sedang atau telah mengalami pelapukan sehingga tidak menampakkan ciri aslinya lagi. Horizon ini sering dikenal sebagai humus yang berwarna hitam.

2. Horizon MineralA.- Horizon mineral paling atas, yang terbagi atas :A.1 Horizon ini merupakan horizon percampuran antara horizon organik dan mineral sehingga pada lapisan ini berwarna kelam/ gelap (dark). Keterdapatan bahan organik pada lapisan ini burujud partikel tersendiri atau bahan organik yang menyelaputi bahan mineral. A.2 Horizon ini dikenal juga sebagai horizon eluviasi atau lapisan yang mengalami pencucian secara maksimal. Kation bahan organik, besi, alumunium dan atau basa lain yang berwarna telah mengalami pencucian dan yang tertinggal adalah bahan-bahan resisten kuarsa yang kasar dan tidak berwarna, sehingga pada lapisan iniditandai dengan warna yang pucat/terang/cerah, namun mempunyai tekstur yang paling kasar dan struktur longgar dibanding dengan lapisan-lapisan lain. A.3 Horizon ini merupakan peralihan A ke horizon B atau C dengan ciri warna yang mendekati horizon A.2. Namun, apabila peralihan kurang jelas dan hanya menampakkan ciri dan warna campuran maka horizon ini diberi simbol AB jika beralih ke B, atau AC jika langsung beralih ke C.

B.- Horizon ini dikenal juga sebagai horizon illuviasi atau lapisan penimbunan (akumulasi basa lempung, besi, alumunium atau bahan-bahan organik yang tercuci pada horizon A). Horizon ini dicirikan dengan warna yang lebih kelam, tekstur lebih berat dan struktur yang lebih rapat jika dibanding dengan horizon-horizon lainnya, terutama horizon A yang berada diatasnya. Ciri lain dari lapisan ini ialah : Terdapat konsentrasi residu sesquioksida dan atau lempung yang terbentuk karena larutnya karbonat atau garam-garam lainnya. Adanya alterasi atau perubahan bahan-bahan dari keadaan asalnya den terbentuk struktur berbutir (granuler), gumpal (blocky) atau tiang (prismatic). Horizon ini terbagi atas :B.1 Horizon peralihan dengan horizon A yang mempunyai warna dan ciri yang lebih mendekati warna dan ciri horizon B.B.2 Horizon yang paling maksimal menampakkan horizon B, sehingga warnanya paling kelam/tua,tekstur paling berat dan struktur paling padat.B.3 Horison peralihan dari horizon B ke C atau R dengan warna dan ciri mendekati warna dan ciri horizon B. Jika horizon percampuran ini sulit dengan horizon di bawahnya maka diberi simbol BC jika dibawahnya adalah horizon C, dan BR jika dibawahnya langsung horizon R

C.- Horizon ini sudah tidak terbagi lagi dimana sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon O, A, dan B tetapi tersusun atas bahan-bahan yang telah dirubah : Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama Pemadatan (cementasi) reversibel berupa proses perabuhan, penamabahan berat volume dan sifat-sifat lain dari fragipan (padas). Gleysasi Penimbunan dan pemadatan karbonat kapur atau Mg atau garam-garam lain yang terlarut. Pemadatan bahan-bahan silikat dan alkali besi dan silika.

R.- Horizon yang merupakan batuan induk, dapat berupa granit, basal, quarsatik atau batuan kapur.BAB IVKESIMPULAN

1. Tanah tersiri dari lapisan-lapisan yang disebut horizon tanah, dan masing masing horizon tanah memiliki cirinya tersendiri.2. Proses perkembangan atau penyusunan tanah yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan sifat-sifat tanah pada suatu daerah. Sifat fisik tanah pada setiap lapisan / horison dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, porositas tanah, warna tanah, drainase tanah, serta keadaan perakaran dan lingkungan.3. Semakin dalam lapisan tanah, maka kandungan bahan organiknya semakin sedikitDAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, 2010. Pengertian Horison Tanah. terdapat pada: http//www.gudangmateri.com//.Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Perfindo Persada.Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akapres, Jakarta.Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar online. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Http://dasar2ilmutan ah.blogspot.com.Pasaribu, 2007. Ilmu Tanah. Rajawali Persada: Jakarta.Wijarnako, Sastro.2010. Profil Tanah. terdapat pada: http://sastrowijanarko.blogspot.com/2010/12/profil-tanah.html