makalah geo tanah ku

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya lahan/tanah merupakan suatu massa yang kita manfaatkan untuk berusaha dan untuk kehidupan. Lahan ini bukannya merupakan milik kita,tetapi lebih tepat sebagai lahan pinjaman dari anak cucu kita. Oleh karena itu perlu kita kelola secara baik dan benar, sesuai dengan potensinya. Pemaksaanpenggunaannya akan berakibat kehancuran dan berakibat bencana pada masa-masa mendatang. Sumber daya lahan tidak dapat dipisahkan dengan tanah yang ada pada lahan tersebut, disamping faktor-faktor luar yang akan mempengaruhinya. Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman atau suatu komoditas yang diusahakan. Oleh karena itu tanah banyak menjadi sorotan baik oleh para pengusaha maupun oleh para ilmuwan. Ilmuwan melihat tanah tidaklah sama perspektifnya dengan para pengusaha atau para petani. Ilmuwan melihat tanah dalam bentuk tiga dimensi, yaitu

Upload: muss-lia-adi

Post on 25-Jun-2015

298 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Geo Tanah Ku

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya lahan/tanah merupakan suatu massa yang kita

manfaatkan untuk berusaha dan untuk kehidupan. Lahan ini bukannya

merupakan milik kita,tetapi lebih tepat sebagai lahan pinjaman dari anak cucu

kita. Oleh karena itu perlu kita kelola secara baik dan benar, sesuai dengan

potensinya. Pemaksaanpenggunaannya akan berakibat kehancuran dan

berakibat bencana pada masa-masa mendatang. Sumber daya lahan tidak

dapat dipisahkan dengan tanah yang ada pada lahan tersebut, disamping

faktor-faktor luar yang akan mempengaruhinya. Tanah merupakan media

tumbuh bagi tanaman atau suatu komoditas yang diusahakan. Oleh karena itu

tanah banyak menjadi sorotan baik oleh para pengusaha maupun oleh para

ilmuwan. Ilmuwan melihat tanah tidaklah sama perspektifnya dengan para

pengusaha atau para petani. Ilmuwan melihat tanah dalam bentuk tiga dimensi,

yaitu dimensi ke dalam, dimensi ke samping dan dimensi ke permukaan.

Banyak orang hanya melihat tanah sebagai media tumbuh yang berupa lapisan

atas, hanya berupa dimensi permukaan atau satu dimensi saja, dan tidak

melihat lebih lanjut tentang apa yang ditemukan di bagian dalam dan kondisi

permukaan sekitarnya. Mencatat keadaan tanah di suatu tempat tidaklah cukup

Page 2: Makalah Geo Tanah Ku

hanya mencatat tentang tekstur, warna, dan pH, tetapi harus meliputi seluruh

karakter tanah secara implisit, termasuk diantaranya klasifikasi tanahnya.

Ilmuwan berusaha untuk melakukan penelitian lapang guna menemukan paket

teknologi yang dapat

B. KARAKTERISTIK TANAH

1. KUALIATAS TANAH

Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai

kapasitas tanah untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya

dengan daya dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi dan

pengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan udara

(Karlen et al., 1997).

Kualitas tanah dapat dilihat dari 2 sisi (Seybold et al., 1999) :

1. Sebagai kualitas inherent tanah (inherent soil quality) yang ditentukan oleh

lima faktor pembentuk tanah, atau

2. Kualitas tanah yang bersifat dinamis (dynamic soil quality), yakni perubahan

fungsi tanah sebagai fungsi dari penggunaan dan pengeloaan tanah oleh

manusia.

Terdapat konsesus umum bahwa tata ruang lingkup kualitas tanah mencakup

tiga komponen pokok yakni (Parr et al., 1992) :

1. Produksi berkelanjutan yakni kemampuan tanah untuk meningkatkan

produksi dan tahan terhadap erosi.

Page 3: Makalah Geo Tanah Ku

2. Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan udara dimana tanah diharapkan

mampu mengurangi pencemaran lingkungan, penyakit dan kerusakan di

sekitarnya.

3. Kesehatan makhluk hidup, yaitu mutu makanan sebagai produksi yang

dihasilkan dari tanah harus memenuhi faktor keamanan (safety) dan komposisi

gizi. Karena bersifat kompleks, kualitas tanah tiidak dapat diukur namun dapat

diduga dari sifat-sifat tanah yang dapat diukur dan dapat dijadikan indikator dari

kualitas tanah (Acton dan Padbury, 1978 dalam Islam dan Weil, 2000).

Indikator Kualitas Tanah

Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan

karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam

tanah (USDA, 1996). Secara lebih spesifik Doran dan Parkin (1994)

menyatakan bahwa indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria:

a. Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi

modeling.

b. Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah.

c. Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh

para pengguna.

d. Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai kualitas

tanah yang bersifat dinamis).

Page 4: Makalah Geo Tanah Ku

e. Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah.

Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih difokuskan

terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode pengukuran yang

sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia (Larson and Pierce, 1991).

Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-sifat biologi dan biokimia dapat lebih

cepat teridentifikasi dan merupakan indikator yang sensitif dari kerusakan

agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah (Kenedy and Pependick,

1995). Minimum data set yang berpotensi untuk menjaring kondisi kualitas

tanah adalah indikator fisika tanah meliputi : tekstur tanah, ketebalan tanah

(lebih ditujukan sebagai kualitas inherent tanah), infiltrasi, berat isi tanah dan

kemampuan tanah memegang air. Indikator kimia tanah meliputi : biomass

mikroba, C dan N, potensi N dapat dimineralisasi, respirasi tanah, kandungan

air dan suhu ( Doran dan Parkin, 1994; Larson dan Pierce, 1994). Meskipun

banyak sifat-sifat tanah yang potensial untuk dijadikan indikator kualitas tanah,

namun, pemilihan sifat-sifat tanah yang akan digunakan untuk indikator kualitas

tanah sangat tergantung pada tujuan dilakukuannya evaluasi. Karlen et al.,

(1997) menyatakan bahwa untuk mengimplementasikan penilaian kualitas

tanah, perlu dilakukan identifikasi indikator-indikator yang sensitif terhadap

praktek produksi pertanian. Jangka waktu suatu pengelolaan juga akan

berpengaruh terhadap pemilihan parameter yang akan digunakan. Idealnya

indicator-indikator tersebut akan dapat dideteksi perubahannya dalam jangka

waktu pendek (1 – 5 tahun) setelah dilakukannya perubahan pengelolaan.

Page 5: Makalah Geo Tanah Ku

Islami dan Weil (2000) menunjukkan klasifikasi sifat-sifat tanah yang

berkontribusi terhadap kualitas tanah yang didasarkan kepermanenannya

(permanence) dan tingkat kepekaannya (sensivity) terhadap pengelolaan.

Beberapa sifat tanah dapat berubah dalam jangka waktu harian (ephemeral)

atau mudah berubah dari hari ke hari sebagai hasil dari praktek pengelolaan

secara rutin atau adanya pengaruh cuaca, Sifat tanah lainnya adalah sifat-sifat

yang permanen yang merupakan sifat bawaan (inherent) tanah atau lokasi (site)

dan sedikit terpengaruh oleh pengelolaan. Sifat-sifat atau parameter yang

digunakan untuk penilaian kualitas tanah yang diorentasi pada pengelolaan,

merupakn peralihan (intermediate) dari kedua faktor ekstrim tersebut ( tabel 1).

Tabel 1. Klasifikasi sifat-sifat tanah yang berkontribusi terhadap kualitas tanah

didasarkan atas kepermanenanya dan tingkat kepekaanya terhadap

pengelolaan (Islam dan Weil, 2000)

Berubah dalam jangka harian atau rutin (ephemeral)

Ditentukan oleh manajemen dari beberapa tahun (intermediate)

Sifat bawaan (permanen)

Kadar Air Respirasi tanah pH N mineral K mineral P tersedia Kerapatan isi

Agregasi Biomassa mikrobia Respirasi Basal Respirasi Spesifik Karbon aktif Kandungan karbon organik

Kedalaman Tanah Lereng Iklim Restrictive layer Tekstur Batuan Mineralogi

Mudah berubah Sulit berubah Tidak berubah

Stabilitas agregat tanah dalam air (water-stable aggregate) atau distribusi

ukuran agregat direkomendasikan sebagai indikator kualitas tanah lapisan

permukaan (surface soil quality). Resistensi agregat untuk terdispersi ketika

Page 6: Makalah Geo Tanah Ku

dibasahi merupakan sifat tanah yang tergolong penting karena faktor ini

mempengaruhi banyak fungsi tanah dan juga dapat merefleksikan keterkaitan

sifat biologi, kimia dan sifat fisik tanah (Karlen et al., 1999; Islami dan Weil,

2000). Berat isi merupakan quite variable, tetapi harus dimasukkan dalam

evaluasi kualitas tanah. Bukan hanya sebagai sifat fisik tanah tetapi juga untuk

mengkonversi data konversi ke unit volumetrik yang lebih relevan (Karlen et al.,

1999).

2. KESUBURAN TANAH

Tanaman yang sehat membutuhkan semua nutrisi untuk dapat tumbuh dan

berproduksi; semua ini didapatkan dari tanah.

Page 7: Makalah Geo Tanah Ku

Oleh karenanya, tanah yang sehat dan hidup adalah faktor yang paling penting

dalam

kesuksesan pertanian dan perkebunan.

Jika dimanfaatkan dengan teknik dan pengelolaan yang baik maka kesuburan

tanah

akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tanah yang sehat dan hidup haruslah:

1. Diberi nutrisi alami setiap musimnya

2. Dijaga dari erosi, untuk membentuk lapisan atas tanah yang berkualitas

3. Dilindungi dari matahari dan angin untuk menjaga kelembabannya

4. Biota tanah dapat hidup di dalamnya

Beberapa manfaat tanah yang sehat dan hidup

Kualitas tanah yang lebih baik tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, akan

tetapi juga meningkatkan kualitas produksi. Hal ini berhubungan langsung

kepada

gizi yang baik – Kualitas tanah yang lebih baik berarti kualitas produksi yang

lebih

baik dengan gizi yang lebih banyak. Dan rasanya juga semakin enak! Ini

merupakan

Page 8: Makalah Geo Tanah Ku

salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan. Semakin sehat

berarti

mengurangi kunjungan ke dokter, kemampuan berpikir dan berkonsentrasi akan

meningkat, lebih kuat dan berenergi, serta berumur panjang. Kualitas sayuran

yang

baik juga membuat orang lebih cepat merasa kenyang ketika mereka

memakannya

dan kenyangnya bertahan lebih lama

118 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r

Tanaman akan terhindar dari kekeringan, penyakit dan hama karena mereka

mendapatkan banyak air dan unsur hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhan

tanaman yang kuat dan sehat

Membutuhkan pengairan yang lebih sedikit karena tanah dapat menahan dan

menampung air lebih banyak dan tanah lebih mudah menyerap air ketika musim

hujan

Page 9: Makalah Geo Tanah Ku

Tanah mempunyai jutaan “penggarap tanah” yang mengatur keberadaan dan

penyimpanan unsur hara, serta meningkatkan jumlah udara di dalam tanah.

Cacing

adalah pekerja keras

Tanah lebih mudah untuk diolah dan digarap karena gembur dan mengandung

berbagai macam material

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk tanah yang sehat dan hidup biasanya

didapat

dari sekitarnya dan organik, hal ini bisa menghemat uang

Apakah tanah yang sehat dan hidup?

Tanah yang sehat dan hidup mengandung humus, yang biasanya:

Menyediakan makanan untuk biota tanah, yang berguna sebagai pengurai

tanah

dan mengubahnya menjadi makanan untuk tanaman

Menyimpan unsur hara bagi tanaman, seperti pupuk cair

Membantu menyatukan partikel tanah – Meningkatkan kualitas struktur tanah

Menyerap dan menyimpan air seperti spon

Humus terbuat dari:

Bahan-bahan organik yang hancur dan terurai

Kompos

Mulsa

Kotoran hewan

Page 10: Makalah Geo Tanah Ku

Pengomposan akar tanaman

Pengomposan bagian-bagian tanaman

Tanah yang sehat itu hidup - Mengandung jutaan biota tanah yang mengubah

bahanbahan

organik dan unsur hara menjadi makanan untuk tanaman. Biota tanah meliputi

bakteri, mikro-organisme, semut, cacing tanah dan banyak organisme kecil,

serangga,

dan binatang kecil lainnya.

Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang – Tanah liat

mengikat

mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase / penyaluran air.

Ketika tanah ditekan seharusnya bersifat padat – Tidak berhamburan seperti

pasir dan

lengket seperti tanah liat.

Tersusun dari 50% tanah liat, pasir, humus dan bahan organik & 50% kantung

udara

– Kantung-kantung udara sangatlah penting karena:

Menyediakan ruang bagi tanah untuk menyimpan air yang banyak

Udara memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman untuk

memproses

unsur hara

Page 11: Makalah Geo Tanah Ku

Pertumbuhan akar menjadi lebih mudah, cepat dan tumbuh lebih dalam ke

tanah

– Sehingga akar tanaman bisa menyerap air dan unsur hara lebih banyak, dan

tanaman pun akan tumbuh lebih besar dan sehat

Tanah yang sehat berperan sebagai bank nutrisi dengan menyimpan unsur

hara yang siap

untuk digunakan oleh tanaman – Unsur hara tidak akan terlepas keluar dari

tanah.

Tanah yang sehat mempunyai tingkat pH yang seimbang - Artinya, tidak terlalu

asam

(seperti cuka) dan tidak terlalu basa (seperti garam).

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan tanah yang sehat dan hidup

Sebagian besar teknik tersebut sangatlah sederhana, mudah pengerjaannya,

dan

menggunakan bahan-bahan dari sekitar tempat tinggal.

Menggunakan kompos organik dan kompos cair – Kedua jenis kompos ini

mengandung bermacam-macam unsur hara, murah pembuatannya,

meningkatkan

jumlah biota, dan memperbaiki kualitas struktur tanah. Gunakanlah secara rutin

untuk meningkatkan kualitas tanah secara berkesinambungan

Memperbanyak jumlah biota tanah seperti mikro-organisme, bakteri, dan jamur

Page 12: Makalah Geo Tanah Ku

di dalam tanah - Hal ini bisa diwujudkan dengan penggunaan pupuk alami,

mulsa

dan EM (Effective Micro-organism). Manfaatnya, kualitas tanah, segala bentuk

pertanian, dan produksi hewan akan meningkat

Menggunakan mulsa – Untuk melindungi tanah dari matahari, menghemat air

dan

meningkatkan jumlah humus dalam tanah

Mendaur ulang bahan-bahan organik – Daur ulang tanaman dan kotoran

binatang

untuk kembali ke sistem

Menggunakan legum / tanaman polong - Ada berbagai macam jenis legum yang

dapat menyediakan nitrogen, mulsa, dan bahan organik bagi tanah, makanan

untuk

manusia dan ternak, sebagai penahan angin dan tanah, menjaga habitat

binatang,

keanekaragaman, dan masih banyak lagi

Rotasi tanaman – Tiap-tiap tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda-

beda

untuk tumbuh. Rotasi tanaman dan penanaman secara tumpang sari berguna

untuk

menyeimbangkan unsur hara dan mudah untuk ditanam ulang

Page 13: Makalah Geo Tanah Ku

B. TEKSTUR TANAH

Sebaran Ukuran Butir

Ukuran butir yang halus disebut sebagai tanah halus

(diameter <2mm), yang dibedakan dari fragmen batuan.

Sebaran ukuran butir tanah halus ditentukan di lapangan,

sedangkan kandungan fragmen batuan ditentukan

dengan perkiraan proporsinya dalam volume tanah.

Pemisahan ukuran butir yang digunakan dalam

sistem USDA (Soil Survey Division Staff, 1993) adalah

sebagai berikut:

- Pasir sangat kasar : 2,0 - 1,0 mm

- Pasir kasar : 1,0 - 0,5 mm

- Pasir sedang : 0,5 - 0,25 mm

- Pasir halus : 0,25 - 0,10 mm

- Pasir sangat halus : 0,10 - 0,05 mm

- Debu : 0,05 - 0,002 mm

- Liat : <0,002 mm

1. Tekstur tanah.

a. Tekstur tanah mineral. Tekstur adalah perbandingan fraksi pasir, debu, dan

liat dalam massa tanah yang ditentukan dilaboratorium.

Page 14: Makalah Geo Tanah Ku

Berdasarkan perbandingan kandungan ketiga fraksitersebut tekstur tanah

digolongkan ke dalam 12 kelas,seperti tertera dalam Gambar 4.1. dan Tabel

4.9.

Gambar 4.1. Diagram segitiga tekstur

menurut USDA (Soil Survey Staff, 1990).

Page 15: Makalah Geo Tanah Ku

Kelas tekstur

Kandunagan (%)

singkatanPasir Debu liat

PasirPasir berlempungLempung berpasirLempungLempung berdebuDebuLempung liatberpasirLempung berliatLempung liatberdebuLiat berpasirLiat berdebuLiat

>8570-9043-8523-520-500-2045-8020-450-2045-650-200-45

<1500-300-5028-5050-8880-1000-2815-5340-730-2040-600-40

-100-150-207-270-270-1220-3527-4027-4035-5540-6040-100

SLSSLLSiLSiSCLCLSiCLSCSiCC

Tabel 4.9. Pembagian kelas tekstur dan kandung

Untuk tujuan klasifikasi tanah dengan system Taksonomi Tanah, beberapa

kelas tekstur masih perlu dibedakan diantaranya liat dan lempung berpasir atau

yang lebih kasar.

Tekstur liat dibedakan berdasarkan kandungan fraksi liat sebagai berikut:

- Liat (clay), dengan kandungan liat 40-59%

- Liat berat (heavy clay), kandungan liat > 60%.

Tekstur lempung berpasir atau yang lebih kasar dibedakan dalam beberapa

kelas sebagai berikut:

Pasir: mengandung pasir 85% atau lebih, persentase debu ditambah 1,5 kali

persentase liat <15%:

- Pasir kasar: mengandung pasir sangat kasar dan pasir kasar 25% atau lebih

dan pasir ukuran lainnya <50%.

Page 16: Makalah Geo Tanah Ku

- Pasir: mengandung pasir sangat kasar, pasir kasar dan pasir sedang 25%

atau lebih, tetapi pasir sangat kasar dan pasir kasar <25%, dan salah satu dari

pasir halus atau pasir sangat halus <50%.

- Pasir halus: mengandung pasir halus 50% atau lebih; atau <25% pasir sangat

kasar, pasir kasar, dan pasir sedang, dan <50% pasir sangat halus.

- Pasir sangat halus: mengandung pasir sangat halus 50% atau lebih.

Pasir berlempung: mengandung pasir 70-91% dan persentase debu ditambah

1,5 kali persentase liat adalah 15% atau lebih; dan persentase debu ditambah

dua kali persentase liat <30%

- Pasir kasar berlempung: pasir kasar dan sangat kasar 25% atau lebih, dan

pasir berukuran lainnya <50%.

- Pasir berlempung: mengandung pasir sangat kasar, pasir kasar berlempung,

dan pasir sedang 25% atau lebih (tetapi pasir sangat kasar dan pasir kasar

<25%), dan salah satu dari pasir halus atau pasir sangat halus <50%.

- Pasir halus berlempung: mengandung pasir halus 50% atau lebih; atau <25%

pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir sedang, dan <50% pasir sangat

halus.

- Pasir sangat halus berlempung: mengandung pasir sangat halus 50% atau

lebih.

Lempung berpasir: mengandung liat 7-20%, pasir 52% atau lebih; debu

ditambah 2 kali liat 30% atau lebih; atau liat <7%, debu <50%, dan pasir >43%.

Page 17: Makalah Geo Tanah Ku

- Lempung berpasir kasar: mengandung pasir sangat kasar dan pasir kasar

25% atau lebih dan pasir lainnya <50%

- Lempung berpasir: mengandung pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir

sedang 30% atau lebih (tetapi pasir sangat kasar dan pasir kasar <25%), dan

salah satu dari pasir halus atau pasir sangat halus <30%; atau pasir sangat

kasar, pasir kasar, dan pasir sedang

<15%, dan salah satu dari pasir halus atau pasir sangat halus <30%.

- Lempung berpasir halus: mengandung pasir halus 30% atau lebih dan pasir

sangat halus <30%; atau pasir sangat kasar, pasir kasar dan pasir sedang

antara 15 dan 30%; atau pasir halus dan pasir sangat halus>40%, paling tidak

setengahnya adalah pasir halus, dan pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir

sedang <15%.

- Lempung berpasir sangat halus: mengandung pasir sangat halus 30% atau

lebih; atau pasir halus dan sangat halus >40%, yang lebih dari setengahnya

adalah pasir sangat halus, pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir sedang

<15%. Menurut tempatnya, penetapan tekstur dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu: (1) penetapan tekstur di lapangan, dan (2) penetapan tekstur di

laboratorium. Penetapan tekstur di lapangan berdasarkan rasa kasar/licin,

gejala piridan/gulungan dan kelekatan. Penetapan tekstur di laboratorium

dilakukan dengan cara pipet dan metoda Bouyoucos (cara Hidrometer).

Page 18: Makalah Geo Tanah Ku

Penetapan tekstur tanah di lapangan dapat dilakukan dengan cara merasakan

atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk. Caranya adalah

sebagai berikut:

Ambil segumpal tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga

tanah dapat ditekan. Pijit contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian

buatlah contoh tanah tersebut berbentuk benang, sambil dirasakan. Langkah

pertama yang perlu ditetapkan adalah apakah tanah tersebut bertekstur liat,

lempung berliat, lempung, atau pasir.

a. Jika bentukan benang tersebut terbentuk dengan mudah dan tetap

merupakan pita panjang, maka contoh tanah tersebut besar kemungkinan

adalah liat.

b. Jika benang terbentuk tapi mudah patah, kemungkinan lempung berliat.

c. Jika tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung atau pasir. Untuk

membedakan pasir atau debu yang dominan dapat dilakukan dengan cara: jika

terasa lembut (halus dan licin) seperti tepung, maka debu yang dominan; tetapi

kalau terasa berbentuk butir-butir maka yang dominan adalah pasir. Untuk

menentukan kelas tekstur selanjutnya, dapat digunakan pedoman penetapan

tekstur di lapangan seperti tertera pada Tabel 4.10. Untuk dapat secara tepat

menetapkan tekstur dengan cara perasaan di lapangan diperlukan pengalaman.

b. Tekstur tanah organik.

Penetapan tekstur pada tanah-tanah organic berbeda dengan penetapan

tekstur pada tanah mineral. Pada tanah organik ditetapkan berdasarkan tingkat

Page 19: Makalah Geo Tanah Ku

kematangannya. Lapisan-lapisan yang tidak pernah jenuh air dalam beberapa

waktu, tergolong organik jika mengandung C-organik 12% atau lebih. Lapisan-

lapisan yang jenuh air dalam waktu lama atau sebelum didrainase mengandung

C-organik 12% atau lebih tanpa kandungan liat, atau jumlah C-organik

proporsional 12- 18% jika liat 0-60%. Jenis dan jumlah fraksi mineral, jenis

organism yang merupakan asal bahan organik, dan tingkat dekomposisi,

mempengaruhi sifat-sifat bahan tanah. Deskripsi meliputi persentase serat-serat

tidak terdekomposisi dan kelarutannya dalam natrium pirofosfat dari bahan

tersebut. Perlu usaha khusus untuk mengidentifikasi dan memperkirakan

volume serat-serat sphagnum yang mempunyai karakteristik retensi air

sangat tinggi. Jika diperas dengan kuat untuk membuang airnya, serat

sphagnum memperlihatkan warna yang lebih terang dibanding dengan serat

hypnum dan serat lainnya.

Fragmen kayu yang tidak lapuk berukuran > 2 cm yang tidak dapat dihancurkan

jari tangan ketika lembab atau basah, disebut ”fragmen kayu”. Fragmenini

setara dengan fragmen batuan pada tanah mineral dan dideskripsi dengan cara

yang sama. Istilah "peat", "muck" dan "mucky peat" adalah istilah yang biasa

dipergunakan untuk membedakan tingkat penghancuran bahan organik. Istilah

ini dipergunakan untuk menyebutkan fase dari lapisan atas organik. "Peat"

dipergunakan untuk menyatakan suatu bahan organic yang masih banyak

mengandung sisa-sisa tanaman; ini setara dengan bahan fibrik dalam

taksonomi tanah. Suatu lapisan tanah disebut "peat" apabila lapisan tersebut

Page 20: Makalah Geo Tanah Ku

merupakan lapisan bahan organik yang terdiri dari bagian-bagian/sisa-sisa

tanaman yang masih utuh dan masih memberikan gambaran bagian tanaman

aslinya. "Muck" merupakan bahan organik yang sebagian besar terdiri dari

bahan organik yang telah mengalami humifikasi, dan ini setara dengan istilah

saprik pada taksonomi tanah. "Mucky peat" dipergunakan untuk bahan yang

mengalami penghancuran yang terletak antara "muck" dan "peat" atau yang

setara dengan istilah hemik pada taksonomi tanah. Pengukuran terhadap

nama-nama fase dari lapisan atas tanah organik sama dengan fase tekstur

lapisan atas tanah mineral. Misalnya fase untuk tanah Histosol, adalah "Rifle

peat" dan Carlisle muck". Beberapa tanah mineral mempunyai lapisan atas

yang terdiri dari tanah organik yang cukup tebal, dan setelah dicampur dalam

pengolahan tanahnya dan mengalami penghancuran, tetap berupa tanah

organik. Keadaan ini juga masih berlaku untuk disebut sebagai fase "peat",

"muck" atau "mucky peat". Istilah "mucky" diperkenalkan untuk fase tekstur

lapisan atas untuk menunjukkan bahwa lapisan atas, walaupun tergolong tanah

mineral, mempunyaikandungan bahan organik yang sedemikian tinggi yang

mengakibatkan sifat fisiknya mendekati pada "muck". Sebagai contoh adalah

fase tekstur lapisan atas "Livingstone mucky lempung berdebu". Fase tersebut

dipergunakan biasanya pada tanah mineral yang basah yang mempunyai

lapisan atas berkadar bahan organik yang tinggi.

2. Kelas ukuran butir.

Page 21: Makalah Geo Tanah Ku

Ukuran butir menyatakan sebaran ukuran butir dari keseluruhan tanah, dan

tingkatnya sama dengan istilah tekstur, yang menyatakan fraksi tanah halus.

Fraksi tanah halus terdiri dari butir-butir yang mempunyai diameter <2,0 mm.

Kelas ukuran butir merupakan suatu kesepakatan antara klasifikasi keteknikan

(teknik sipil) dan klasifikasi pedologi. Dalam klasifikasi keteknikan, batas antara

pasir dan debu adalah diameter 74 mikron, sedangkan dalam klasifikasi

pedologi ditetapkan antara 20 dan 50 mikron. Klasifikasi keteknikan

mendasarkan pada persentase berat fraksi berdiameter <74 mm, sedangkan

kelas tekstur mendasarkan pada persentase berat fraksi berdiameter <2,0 mm.

Fraksi pasir sangat halus (diameter 0,05-0,1 mm) dipisahkan dalam klasifikasi

keteknikan. Dalam penetapan kelas ukuran butir, pemisahan serupa juga

dilakukan, tetapi dalam cara yang berbeda. Pasir halus atau pasir halus

berlempung biasanya mengandung cukup banyak pasir sangat halus,

berukuran >74 mikron. Sedimen berdebu seperti loess, dapat pula memiliki

komponen pasir sangat halus tersebut berukuran <74 mikron. Jadi di dalam

kelas ukuran butir, pasir sangat halus boleh "mengambang". Diperlakukan

sebagai pasir, bila kelas teksturnya pasir halus, pasir halusberlempung, atau

yang lebih kasar. Diperlakukan sebagai debu, bila kelas teksturnya pasir sangat

halus, pasir sangat halus berlempung, lempung berpasir, lempung berdebu,

atau yang lebih halus. Tidak terdapat satu set tunggal kelas ukuran butir yang

sesuai sebagai pembeda famili untuk semua tanah. Kelas ukuran butir berikut

ini menyediakan suatu pilihan. Oleh karena itu, taksonomi tanah menyediakan

Page 22: Makalah Geo Tanah Ku

2 kelas yang didefinisikan secara umum, dan 11 kelas yang didefinisikan lebih

sempit, yang memungkinkan pembedaan tanah secara lebih tajam di antara

family tanah bila ukuran butirnya dianggap penting, dan pembedaan secara

kasar bila ukuran butirnya tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, atau bila

pemakaian kelas-kelas yang sempit menghasilkan pengelompokan yang tidak

diinginkan. Jadi di dalam sebagian famili, istilah "berliat" menunjukkan bahwa

terdapat 35% liat (30% pada Vertisols) atau lebih dalam Horizon tertentu, tetapi

di dalam famili lainnya istilah 'halus" berarti bahwa fraksi liat terdapat sebanyak

35-59% dari fraksi halus Horizon tanah; dan istilah "sangat halus" menunjukkan

kandungan fraksi liat 60% atau lebih. Istilah "fragmen batuan" menyatakan butir-

butir berdiameter 2 mm atau lebih dan mencakup semua ukuran yang

mempunyai dimensi horizontal kurang dari ukuran pedonnya. Istilah ini tidak

sama dengan istilah: "fragmen kasar" yang mencakup batu dan batu besar yang

berukuran >25 cm. Pengelompokan kelas ukuran butir ada 11 kelas, yaitu:

Fragmental.--Batu, kerakal, kerikil, dan butir-butir pasir sangat kasar; terlampau

sedikit tanah halus yang mengisi sebagian dari celah-celah antar butir

berukuran >1mm.

Skeletal-berpasir.--Fragmen batuan berdiameter 2 mm atau lebih, menyusun

35% atau lebih berdasarkan volume tanah; cukup banyak tanah halus mengisi

celah-celah antar butir yang berdiameter >1 mm; fraksi tanah halus adalah

berpasir, sebagaimana didefinisikan dalam kelas ukuran butir berpasir.

Page 23: Makalah Geo Tanah Ku

Skeletal-berlempung.--Fragmen batuan menyusun 35% atau lebih

berdasarkan volume tanah; cukup banyak tanah halus mengisi celah-celah

antar butir yang berdiameter >1 mm; fraksi tanah halus adalah berlempung,

sebagaimana didefinisikan dalam kelas ukuran butir berlempung.

Skeletal-berliat.-- Fragmen batuan menyusun 35% atau lebih berdasarkan

volume tanah; cukup banyak tanah halus mengisi celah-celah antar butir

berdiameter >1mm; fraksi tanah halus adalah berliat, sebagaimana didefinisikan

dalam kelas ukuran butir berliat.

Berlempung.--Tekstur dari tanah halus adalah pasir sangat halus berlempung,

pasir sangat halus, atau yang lebih halus, tetapi kandungan liat <35%; fragmen

batuan terdapat <35% volume tanah.

Berlempung-kasar.--Berdasarkan berat, 15% atau lebih dari butir-butirnya

adalah pasir halus (diameter 0,25-0,1 mm) atau lebih kasar, termasuk fragmen-

fragmen berdiameter sampai 7,5 cm; kandungan liat fraksi tanah halus <18%.

Berlempung-halus.--Berdasarkan berat, 15% atau lebih dari butir-butirnya

adalah pasir halus atau lebih kasar, termasuk fragmen-fragmen berdiameter

sampai 7,5 cm; kandungan liat fraksi tanah halus 18-34% (untuk Vertisols

<30%).

Berdebu-kasar.--Berdasarkan berat, <15% dari butirbutirnya adalah pasir halus

atau lebih kasar, termasukfragmen-fragmen berdiameter sampai 7,5 cm;

kandungan liat fraksi tanah halus 18-34% (untuk Vertisols <30%).

Page 24: Makalah Geo Tanah Ku

Berliat.-- Berdasarkan berat tanah halus mengandung liat 35% atau lebih, dan

fragmen batuan <35% volume tanah. Halus.--Kelas ukuran butir berliat yang

mengandung liat 35-59% di dalam fraksi tanah halusnya (untuk Vertisols, 30-

59%). Sangat-halus.--Kelas ukuran butir berliat yang mengandung liat 60% atau

lebih di dalam fraksi tanah halusnya.

Struktur

Struktur adalah suatu unit yang tersusun dari butiran primer dan membentuk

suatu gumpalan/agregat alami secara tertentu dan dibatasi oleh suatu bidang-

bidang kohesi dari unit tersebut yang lebih besar dari adhesi antar unit.

Sehingga, kalau mengalami tekanan maka akan hancur mengikuti bidang atau

zona tertentu. Istilah struktur tanah digunakan untuk tubuh tanah yang

umumnya terikat oleh bidang-bidang/zona lemah secara berulang-ulang, bukan

disebabkan oleh perbedaan komposisi bahan pembentuknya. Satuan struktur

yang terbentuk oleh perkembangan tanah disebut sebagai "ped". Sedangkan

gumpalan atau bongkahan tanah adalah kumpulan dari satuan struktur utama

yang disebabkan adanya faktor fisik yang mempengaruhinya, misalnya hasil

dari pengolahan tanah (pencangkulan dan sebagainya). Beberapa tanah tidak

mempunyai struktur dan tidak ada satuan struktur yang bisa dilihat di lapangan,

dengan menjatuhkannya dari ketinggian tertentu, sehingga bongkahan tanah

tersebut akan pecah-pecah secara alami. Pecahan gumpalan tanah tersebut

Page 25: Makalah Geo Tanah Ku

menjadi agregat atau gabungan agregat. Dari agregat ditentukan bentuk,

ukuran, dan tingkat perkembangannya.

1. Bentuk.

Beberapa bentuk struktur tanah yang dikenal adalah lempeng (platy), prisma

(prismatic), tiang (columnar), gumpal (blocky) dan kersai (granular).

Bentuk-bentuk struktur tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3.

Gumpal; gumpal atau berbidang banyak, mempunyai ukuran hampir seimbang,

bentuk permukaan rata atau membulat pada sekeliling ped. Pembagian lebih

lanjut adalah gumpal bersudut (angular blocky) jika bidang muka saling

memotong dengan sudut lancip, dan gumpal agak membulat (subangular

blocky) jika bidang muka yang saling berpotongan mempunyai sudut membulat.

Lempeng: berbentuk rata dan menyerupai pelat dengan ketebalan yang

terbatas. Pada umumnya berorientasi pada bidang datar horizontal dan

biasanya bertumpuk satu sama lain. dan beberapa tanah mempunyai struktur

yang sederhana. Setiap satuan struktur menjadi satu kesatuan tanpa komponen

unit struktur yang lebih kecil. Selain itu terdapat juga satuan struktur campuran

atau disebut "struktur gabungan." Pada tanah yang mempunyai struktur,

diuraikan tentang: bentuk, ukuran, dan tingkat perkembangannya. Cara

menentukan struktur ialah dengan mengambil sebongkah tanah dari suatu

bagian Horizon/lapisan sebesar ∀10 cm5, kemudian dipecah dengan cara

menekan dengan jari, atau

Page 26: Makalah Geo Tanah Ku

Gumpal agak membulat

Gumpal bersudut

Butir tunggal membulat Butir tunggal berbidang

banyak

Pipih

Gambar 4.2. Bentuk struktur gumpal agak membulat, gumpal bersudut, butir

tunggal, dan pipih

Page 27: Makalah Geo Tanah Ku

K

e

l

a

s

t

e

k

s

t

u

r

Ka

nd

un

ag

an

(%

)

s

i

n

g

k

a

t

a

n

PasirPasir berlempungLempung berp

SLSSLLSiLSiSCLCLSiCLSCSiCC