karya ilmiah geo

41

Click here to load reader

Upload: yuniarti-puspitasari

Post on 03-Jul-2015

300 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: karya ilmiah geo

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan

komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena

manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam

mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan

lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan

teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang

sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup

berpindahpindah

(nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah

pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi

yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan

perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai

bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.

Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti

kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup

agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti

kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat

berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting

lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena

keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan

tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan

ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh

pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang

diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan

gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 2: karya ilmiah geo

awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu

besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat

dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki

atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk

hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan

ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan

akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke

abad.

Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia

semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan,

sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang

diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara

berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus

diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian

hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin

berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:

1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik

macam maupun jumlahnya.

2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.

Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga

yang dapat mencemari lingkungan.

3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan

sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.

Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu

pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan

lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Khususnya di

daerah Bandung dan sekitarnya, pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah,

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 3: karya ilmiah geo

banjir dan masih banyak lagi.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan

penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat

pencemaran dapat diminimalisisi.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,

bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi

agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.

Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan segenap

pengguna air termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah. Sehingga pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan

cara yang bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan

generasi mendatang.

1.1 LATAR BELAKANG

Penyebab Timbulnya Masalah Airtanah

Pengambilan Airtanah

Pengambilan airtanah terjadi karena adanya pengaruh dari pertumbuhan jumlah

penduduk yang semakin tinggi, hal ini mengakibatkan kebutuhan akan air semakin

besar. Kebutuhan air yang besar mendorong manusia untuk mencari pengganti air

sungai yang merupakan sumber utama air bersih mulai tercemar oleh berbagai macam

limbah. Sebagai pengganti air sungai, penduduk beralih menggunakan airtanah sebagai

air baku untuk kebutuhan hidup. Sebagai imbas dari peralihan penduduk yang

menggunakan air sungai ke airtanah sebagai air bersih, maka muncul banyak sumur-

sumur gali dan dilakukan pemboran sumur untuk kegiatan industri yang memerlukan

banyak air untuk melakukan proses produksi. Kegiatan eksplorasi airtanah yang berle-

bihan ini merupakan sumber utama timbulnya masa-lah airtanah pada daerah urban.

Perkembangan Kawasan Industri

Kawasan industri merupakan kawasan yang paling banyak menggunakan airtanah untuk

melakukan proses produksi. Daerah sekitar kawasan industri ini meupakan kawasan

padat penduduk. Sehingga kebutuhan akan air bersih juga akan berkembang sejalan

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 4: karya ilmiah geo

dengan pertumbuhan penduduk pada daerah tersebut. Ini membuat penduduk sangat

membutuh-kan air bersih, padahal airtanah pada kawasan industri rawan terjadi

pencemaran oleh limbah sisa hasil produksi. Berdasarkan Statistik Lingkungan Hidup

2003 (BPS, 2004 dalam Anonim, 2004b), jumlah industri utama yang menghasilkan

limbah cair cenderung menurun. Beban limbah cair yang dibuang oleh banyak industri

tersebut tidak dapat diprediksi karena tidak terdapat data kapasitas produksi. Air limbah

yang dihasilkan oleh pusat-pusat industri dalam jumlah besar biasanya dibuang pada

permu-kaan dalam bentuk padat atau berupa endapan lumpur. Usaha penanganan

limbah industri biasanya dilakukan dengan pembuangan ke tempat tertentu di dalam

tanah atau injeksi ke dalam akuifer air asin. Cara yang umum dilakukan adalah sanitary

landfill yaitu suatu metode untuk menempatkan limbah di atas permukaan tanah tanpa

menciptakan gangguan atau bahaya pada keselamatan dan kesehatan masya-rakat

dengan penggunaan prinsip keteknikan untuk membatasi limbah sampai daerah yang

paling sempit, untuk mengurangi limbah menjadi volume yang terkecil dan menutupnya

dengan suatu lapisan tanah yang pada akhirnya dapat dioperasikan setiap hari atau

setiap saat jika dibutuhkan

Pemanfaatan Airtanah Yang Berlebih

Rob (air pasang)

Naiknya permukaan air laut di dunia, dapat diindikasikan sebagai bertambahnya volume

air laut akibat pencairan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan volume air di

dunia. Fenomena ini dapat diamati dengan penambahan tinggi muka air laut di kawasan

pantai. Namun demikian, naiknya air laut di kawasan pantai dapat pula diakibatkan oleh

adanya penurunan tanah pada satu bagian kawasan dan mengakibatkan pengaliran air ke

bagian yang letak-nya lebih rendah. Penurunan atau (Land Subsidence) ini terjadi

karena pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini dapat

terjadi karena adanya pengambilan airtanah pada daerah sekitar kawasan pantai yang

berlebihan tanpa melihat aspek lingkungan yang lain. Pengambilan airtanah ini

menyebabkan turunnya muka tanah dan saat air pasang, air akan masuk ke daerah yang

mengalami penurunan tersebut. Peristiwa air pasang ini juga terjadi di daerah Semarang,

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 5: karya ilmiah geo

Stasiun Kereta Api Tawang yang dibangun 1864 tertera elevasi muka tanah 2 meter di

atas muka air laut, gambar berikut merupakan dampak pengambilan airtanah secara

berlebihan berupa banjir rob (Suripin, 2004).

Seperti umumnya terdapat di kota – kota pantai di Indonesia, pesisir pantai Semarang

memiliki keka-yaan sumber daya alam, menjadi pusat aktivitas pengembangan kegiatan,

baik kegiatan perikanan, pertanian, industri, transportasi (pelabuhan, pelaya-ran, kereta

api, transportasi darat, dan transportasi udara), pariwisata maupun permukiman. Efek

dari tuntutan perkembangan yang tidak memperhatikan human ecology dan etika

terhadap lingkungan, secara bertahap akan memberi dampak negatif bagi kota itu

sendiri. Hal ini mulai dirasakan saat ini, yaitu dengan makin bertambah besarnya

amblesan tanah pada beberapa kawasan di Semarang yang mengakibatkan genangan air

di kawasan tersebut.

Amblesan

Salah satu akibat dari eksploitasi airtanah secara besar-besaran adalah penurunan muka

airtanah. Amblesan tanah (Land Subsidence) tersebut meru-pakan fenomena alami

karena adanya konsolidasi tanah atau penurunan permukaan tanah akibat pematangan

lapisan tanah yang umurnya masih muda. Namun, amblesan itu dipercepat oleh adanya

pengambilan air bawah tanah (ABT) yang juga menyebabkan intrusi air laut,

pengerukan pelabuhan dan reklamasi pantai, serta akibat pembebanan tanah oleh

bangunan-bangunan yang ada di atasnya. Pada tahun 2004 penurunan muka airtanah di

daerah Kapuk, DKI Jakarta, telah mencapai 60 m dan di Rancaekek, Kabupaten

Bandung, 70 m di bawah permukaan tanah. Penurunan permukaan airtanah akan

menyebabkan tekanan dari airtanah berkurang sehingga terjadi pemampatan lapisan

batuan di atasnya. Dampak penurunan tanah akan lebih terlihat pada daerah yang

memiliki beban berat di permu-kaannya

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 6: karya ilmiah geo

. Kependudukan

Sejalan dengan laju pertumbuhan dan pertambahan penduduk, kebutuhan dengan air

akan semakin mening-kat. Untuk ngimbangi angka pertumbuhan penduduk dan

kebutuhan akan air bersih yang terus meningkat, maka harus segera mencari jalan kelur

untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Airtanah yang merupakan sumber utama

air bersih penduduk lambat laun mulai tercemar oleh limbah-limbah berbahaya bagi

kesehatan. Airtanah yang ideal adalah airtanah mengisi air sungai (efluent) kini menjadi

airtanah diisi oleh air sungai (influent) yang cende-rung rawan terhadap pencemaran.

Aliran airtanah yang influent ini terjadi karena pengambilan airtanah yang berlebihan

untuk memenuhi kebutuhan pada daerah aliran sungai. Pengambilan airtanah yang

berlebihan dapat mengakibatkan turunnya muka airtanah yang melebihi muka air

sungai, sehingga polutan yang berasal dari sungai dengan mudah masuk kedalam

airtanah. Polutan yang mencemari airtanah dapat mengganggu kesehatan bagi yang

mengkonsumsinya

1.2 . TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan darri dilakukannya penelitian ini yaitu :

a. Adanya masalah dalam pengeboran air tanah di lingkungan rumah saya

b. Maraknya penurunan tanah setiap tahunnya, seperti yang terjadi di R.E

Martadinata

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 7: karya ilmiah geo

c. Sulitnya mendapatkan air jernih dan bersih di kawasan perkotaan

d. Menurunnya kualitas air tanah dan mulai beralih ke PAM

1.3. MANFAAT PENELITIAN

Meningkatkan keilmuan peneliti dalam bidang analisis kualitas air tanah.

Memberikan data mengenai kualitas air tanah pada daerah penelitian.

Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi terhadap kualitas air tanah di

daerah penelitian.

Dapat mengetahui adanya hubungan antara kepadatan penduduk di daerah

sekitar rumah saya dengan keadaan dan kualitas air tanah.

1.4. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian saya lakukan di sekitar pemukiman penduduk yang padat

penduduknya. Karena di tempat tersebut sering terjadi masalah, terutama

masalah air yang menjadi sumber kehidupan bagi penduduk disekitar wilayah

peneltian.

BAB 2

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 8: karya ilmiah geo

DASAR TEORI

Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas me-nurut waktu dan tempat. Pengolahan

dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah salah

satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk

dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.

Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal

sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya alam

yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat dieks-ploitasi

tanpa batas.

Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif

terhadap keseimbangan alam itu sendiri. Pengem-bangan sumber airtanah harus

berdasar pada konsep pengawetan, yaitu memanfaatkan airtanah secara optimal,

mencegah pemborosan dengan menjaga skala prioritas pemakaian dan menjaga

kelestarian alam. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan di

muka bumi. Sirkulasi suplai air di bumi juga disebut siklus hidrologi. Siklus ini berawal

dari sistem energi matahari yang merupakan energi yang berperan cukup penting bagi

siklus hidrologi memancarkan energinya sehingga air yang berasal dari danau, rawa,

sungai maupun dari laut secara tetap mengalami evaporasi menjadi uap air yang naik ke

atmosfer. Angin akan mengangkut uap air pada jarak yang sangat jauh dan akan

berkumpul membentuk awan, setelah mengalami jenuh akan berubah menjadi butiran-

butiran air. Butiran air yang jatuh ke permukaan bumi juga disebut dengan hujan.

Turunnya hujan ke bumi ini mengakhiri siklus hidrologi dan akan dimulai dengan siklus

yang baru.

Sifat Batuan Terhadap Airtanah

Berdasarkan perlakukan batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai media air)

dapat dibedakan menjadi empat (Hendrayana, H, 1994). yaitu :

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 9: karya ilmiah geo

1. Akuifer yaitu batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat

menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang berarti dibawah kondisi

lapangan. Dengan demikian batuan ini berfungsi sebagai lapisan pembawa air yang

bersifat permeabel. Contoh : pasir, batupasir, kerikil, batugamping dan lava yang

berlubang-lubang.

2. Akuitar yaitu suatu tubuh batuan yang mem-punyai susunan sedemikian rupa,

sehingga dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat me-ngalirkan dalam jumlah yang

terbatas. Dengan demikian batuan ini bersifat semi permeabel. Contoh :

pasirlempungan, lempungpasiran.

3. Akuiklud yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa,

sehingga dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah

yang berarti. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh : lempung,

lanau, tuf halus, serpih.

4. Akuifug yaitu suatu tubuh batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air.

Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh: batuan beku yang kompak

dan padat.

Beberapa kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau

ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi

yang mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi). Berikut ini macam-macam

kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertum-buhan penduduk.

Pencemaran Airtanah

Pencemaran airtanah tidak lepas dari kualitas airtanah yang semakin lama semakin

tercemar oleh berbagai polutan akibat pertumbuhan jumlah penduduk. Pengertian

tentang kualitas air (baku mutu air) sangatlah penting, karena merupakan dasar dan

pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan air sesuai dengan peruntukannya. Untuk

itu, perlu suatu baku mutu air yakni keadaan ideal yang ingin dicapai, yaitu keadaan

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 10: karya ilmiah geo

minimum yang harus dicapai serta keadaan maksimum yang boleh ditoleransi sesuai

dengan peruntukannya.

Sehingga baku mutu air dapat diartikan sebagai batas atau kadar makhuk hidup, zat

energi, atau komponen lain yang ada dan harus ada dan atau unsur pencemar yang

ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannnya

(Suratmo, 1995 dalam Putranto, T. T., 2000). Kualitas air adalah sifat air dan kandugan

makhluk hidup, zat, atau energi atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan

sebagai parameter kualitas air, misalnya pH, warna temperatur, hantaran listrik,

konsentrasi zat kimia, konsentrasi bakteri, dan sebagainya.

Pencemaran airtanah adalah berubahnya tatanan air di bawah permukaan tanah oleh

kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan mutu air turun sampai ke

tingkat tertentu sehingga tidak lagi sesuai dengan pemanfaatannya. Pencemaran airtanah

pada saat ini merupakan suatu masalah yang tidak hanya terbatas pada negara industri

saja, tetapi juga meluas pada negara berkembang, dimana industri tumbuh pesat

bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan urbanisasi ke beberapa kota

besar (Soekardi, 1990 dalam Putranto, T. T., 2000). Pencemaran airtanah itu sendiri

terjadi ketika air yang telah tercemar bercampur dengan airtanah. Pada awalnya masalah

pencemaran airtanah disebabkan terutama oleh mikroorganisme patogenik, virus dan

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 11: karya ilmiah geo

logam berat dari pertambangan. Namun sekarang sumber pencemaran airtanah juga

meliputi bahan pelarut yang mengandung klor, pestisida dan bahan pencemar radioaktif.

Secara garis besar penurunan tanah bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain

(Whittaker and Reddish, 1989), sebagai berikut:

1. Penurunan muka tanah alami (natural subsidence) yang disebabkan oleh proses-

proses geologi seperti aktifitas vulkanik dan tektonik, siklus geologi, adanya

rongga di bawah permukaan tanah dan sebagainya.

2. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh pengambilan bahan cair dari dalam

tanah seperti air tanah atau minyak bumi.

3. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh adanya beban-beban berat

diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya

mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan muka tanah ini sering juga disebut

dengan settlement.

4. Penurunan muka tanah akibat pengambilan bahan padat dari tanah (aktifitas

penambangan).

PENGEBORAN AIR TANAH

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 12: karya ilmiah geo

Berdasarkan tinjauan berbagai macam pustaka, faktor-faktor penyebab terjadinya

penurunan muka tanah dapat didefnisikan, sebagai berikut:

1. Pengambilan air tanah yang berlebihan (Burbey J.T., 2005).

2. Penurunan karena beban bangunan (Quaxiang, 2001).

3. Konsolidasi alamiah lapisan tanah (Wei,Q., 2006).

4. Gaya-gaya tektonik (Chang, C.P., 2005).

5. Ekstraksi gas dan minyak bumi (Odijk, D., 2005).

6. Penambangan bawah tanah (Rizos, C., 2007).

7. Ekstraksi lumpur (Deguchi, T., 2007).

8. Patahan kerak bumi (Rahtje et al., 2003)

9. Konstraksi panas bumi di lapisan litosfer (Hamdani et al., 1994)

Pengaruh Lingkungan Geologi Terhadap Permasalahan Airtanah Pada Daerah

Urban

Keberadaan air bersih di daerah urban menjadi sangat penting mengingat aktivitas

kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih

tersebut penduduk daerah per-

kotaan tidak dapat menggandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan

dan hujan karena kedua sumber air yang mudah dijangkau tersebut sebagian besar telah

tercemar baik langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia itu sendiri.

Airtanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi

mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu pengambilan

airtanah secara berlebih tanpa mempertimbangkan kesetimbangan airtanah akan

memberikan dampak lain seperti penurunan muka tanah, intrusi air asin dan lain-lain.

Topografi

Bentuk topografi pada suatu daerah dapat mem-pengaruhi airtanah pada daerah tersebut.

Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutu-han hidup, termasuk

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 13: karya ilmiah geo

kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan perkotaan sema-kin

meningkat sejalan dengan pertumbuhan pendu-duk dan kegiatan sosial ekonomi yang

menyertainya.

Daerah dataran rendah, yang merupakan daerah yang cenderung lebih cepat

berkembang dibandingkan daerah yang memiliki topografi lebih tinggi. Peng-gunaan

lahan di daerah dataran ini dari tahun ketahun mengalami perubahan yang mengarah

menjadi dae-rah pusat kota, pemukiman, perkantoran, dan wilayah industri.

Perkembangan ini merupakan gejala wajar dari perkembangan kota. Topografi yang

berbentuk dataran ini dapat berfungsi sebagai daerah discharge karena frekuensi

pengambilan airtanah yang relatif besar ini karena pada daerah ini perkembangan

penduduk tumbuh pesat.

Daerah transisi, yaitu daerah antara topografi dataran tinggi dan dataran rendah, dapat

berfungsi sebagai daerah recharge meskipun dalam jumlahnya relatif kecil, karena

daerah ini masih memiliki kemampuan unuk meresapkan air (infiltrasi) yang relatif

lebih tinggi daripada daerah dataran yang sudah tidak memiliki daerah resapan akibat

pesatnya pemba-ngunan. Daerah ini juga belum mengalami perubahan tataguna lahan

yang cukup signifikan.

Menurut EPA, 40% dari populasi Amerika Serikat mengandalkan air tanah (air yang

terletak di bawah tanah dalam pori-pori tanah) untuk berbagai hal seperti minum,

mencuci, mandi, dan memasak. Sayangnya, segala sesuatu dari pestisida kimia untuk

pelarut kotoran manusia dapat meresap ke dalam sumber air yang vital, merusak air

ketika mengalir dari satu daerah ke daerah berikutnya dan berkembang semakin

tercemar sepanjang jalan. Sekitar 6% dari bumi air yang dapat diminum (dan sebagian

besar yang terdiri dari air tanah), maka tidak mengherankan pencemaran air tanah

adalah salah satu masalah lingkungan yang cukup panas!

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 14: karya ilmiah geo

Dasar Pengelolaan Air Tanah

Pengelolaan air tanah didasarkan pada cekungan air tanah (Pasal 12 ayat (2) UU No. 7

Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air. Cekungan air tanah di Indonesia meliputi:

1. cekungan air tanah lintas negara, dikelola oleh Pemerintah Pusat

2. cekungan air tanah lintas provinsi, dikelola oleh Pemerintah Pusat

3. cekungan air tanah lintas kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda. provinsi

4. cekungan air tanah dalam satu kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda.

kabupaten/kotaDalam pengelolaan air tanah berbasis CAT meliputi kegiatan:

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, pemantauan dan

evaluasi.Berdasarkan hasil inventarisasi CAT yang dilaksanakan oleh DESDM, terdiri

dari:

1. Dalam kabupaten/kota  : 244 CAT (60 %)

2. Lintas kabupaten/kota  : 139 CAT (30 %)

3. Lintas provinsi : 34 CAT (9 %)

4. Lintas Negara  : 4 CAT (1 %)

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 15: karya ilmiah geo

Landasan Kebijakan Pengelolaan Air Tanah

1. Air tanah mempunyai peran yang penting bagi kehidupan dan penghidupan

rakyat Indonesia, mengingat fungsinya sebagai salah satu kebutuhan pokok

hidup.

2. Air tanah harus dikelola secara bijaksana, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan,

dan berwawasan lingkungan.

3. Pengelolaan air tanah secara teknis perlu disesuaikan dengan perilaku air tanah

meliputi keterdapatan, penyebaran, ketersediaan, dan kualitas air tanah serta

lingkungan keberadaannya.

4. Pengelolaan air tanah wajib mengacu kebijakan pengelolaan air tanah pada

cekungan air tanah, kebijakan ini mengacu pada UU No. 7 Tahun 2004 tentang

Sumber daya air (SDA)

5. Kebijakan pengelolaan air tanah ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, atau

Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing.

6. Pengelolaan air tanah perlu diarahkan pada keseimbangan antara upaya

konservasi dan pendayagunaan air tanah yang terintegrasi dalam kebijakan dan

pola pengelolaan sumber daya air.

7. Kegiatan utama dalam pengelolaan air tanah yang mencakup konservasi dan

pendayagunaan air tanah diselenggarakan untuk mewujudkan:

Kelestarian dan kesinambungan ketersediaan air tanah

Kemanfaatan air tanah yang berkelanjutan

Visi dan Misi Pengelolaan Air Tanah

Visi, Terwujudnya kelestarian, kesinambungan, ketersediaan, serta kemanfaatan air

tanah yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Misi, Terlaksananya Konservasi, Pendayagunaan, Pemberdayaan dan peningkatan peran

aparat dan masyarakat dan Peningkatan penyediaan data dan informasi 

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 16: karya ilmiah geo

Perizinan Penggunaan Air Tanah

Hak Guna Air terdiri dari hak guna pakai dan hak guna usaha.Secara prinsip izin hak

guna air ini dikeluarkan oleh Bupati/Walikota sesuai kewenangannya, setelah

memperoleh  rekomendasi teknis dari Menteri atau Gubernur sesuai kewenangannya.

Hak Guna Pakai di peroleh tanpa izin, hak ini pada prinsipnya adalah untuk:

1. kebutuhan pokok sehari-hari dengan kriteria:

Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 2 inchi

Penggunaan air tanah dengan tenaga manusia dari sumur gali

Penggunaan air tanah kurang dari 100 m3/bulan per kepala keluarga

Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 4 inchi dengan

pengambilan kurang dari 100 m3/bulan

2.Pertanian Rakyat, dengan criteria:

Pemakaian tidak lebih 2 liter/detik per kepala keluarga

Tidak mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat setempat

Sumur di areal pertanian jauh dari pemukiman. 

Persyaratan Mendapatkan izin Penggunaan Air Tanah

Persyaratan untuk mendapatkan izin diperlukan persyaratan administrasi dan teknis.

1. Administrasi terdiri dari:

Identitas pemohon/akte perusahaan

Profil perusahaan

Nama dan alamat pemohon

2. Persyaratan Teknis, terdiri dari:

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 17: karya ilmiah geo

Peta lokasi dan situasi rencana pengelolaan

Rencana debit air yang akan dipakai

Dokumen ukl dan upl atau AMDAL

Informasi penggunaan air tanah yang sudah ada

Hak Pemegang Izin

1. Melakukan pengeboran atau penggalian air tanah

2. Memakai air tanah sesuai kebutuhan dalam izin

Kewajiban Pemegang Izin

1. Membayar jasa pelayanan perizinan

2. Memberi sebagian air tanah kepada masyarakat sekurang-kurangnya 10%

3. Melaporkan jumlah air tanah yang dipakai

4. Membayar pajak pemanfaatan air tanah

5. Membangun sumur resapan

Berakhirnya Izin

1. Habis masa berlakunya

2. Izin dikembalikan

3. Izin dicabut

 

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 18: karya ilmiah geo

BAB III

CARA KERJA PENELITIAN

Depok adalah suatu wilayah yang berkembang sangat cepat, terutama di sektor industri,

perkembangan ini membawa konsekwensi terhadap kebutuhan air terutama airtanah

(groundwater), karena airtanah relatif lebih baik kualitasnya dan lebih mudah diperoleh.

Pemanfaatan airtanah di wilayah tersebut dari tahun ke tahun selalu meningkat namun

jumlah sumur pantau relatif sedikit, sedangkan daya dukung alam untuk memenuhi

kebutuhan airtanah ada batasnya. Dari 574 sumur bor yang terdata, 49% tanpa ijin dan

62% tidak memiliki meter air, berkurangnya daerah resapan air, dan lemahnya kinerja

pengelolaan airtanah adalah permasalahan yang terjadi di Depok . Metode penelitian

dilakukan dengan metode deskriptif untuk menganalisa tiga aspek yang mempengaruhi

obyek penelitian, yaitu aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek kelembagaan. Aspek

teknis untuk menganalisa cekungan airtanah, sistem akuifer, potensi airtanah,

peruntukan airtanah, dan teknik pengambilan airtanah. Aspek lingkungan untuk

menganalisa penurunan muka airtanah, penurunan permukaan tanah (land subsidence),

kualitas airtanah, dan intrusi air laut. Aspek kelembagaan untuk menganalisa kinerja

pengelolaan airtanah. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa airtanah di Depok

terdapat pada lapisan akuifer bebas dan tertekan di Cekungan Airtanah Depok, potensi

airtanah mulai dari besar, sedang, kecil, dan langka mempunyai kualitas secara umum

memenuhi syarat air bersih dan layak digunakan sebagai air minum, kecuali di bagian

utara Depok airnya bersifat payau atau asin, namun bukan karena intrusi air laut. Terjadi

penurunan muka airtanah di kawasan yang padat jumlah pengambilan airtanahnya dan

terjadi kerusakan lingkungan airtanah di daerah resapan air bagian barat Depok. Strategi

utama yang dapat dilaksanakan adalah pengembangan jaringan sumur pantau dengan

teknologi digital yang didukung oleh strategi penetapan zone konservasi airtanah,

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 19: karya ilmiah geo

pemantauan airtanah, dan penyusunan pedoman teknis penggunaan lahan di daerah

resapan air.

Metode self-potential adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam

antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self-potential sudah banyak

diaplikasikan dalam penelitian dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self-

potential diaplikasikan dalam penelitian airtanah di jalan damai Kelurahan Pancoran

Mas, Kecamatan Pancoran Mas Depok, Provinsi Jawa Barat. Dalam aplikasi metode

self-potential dibidang airtanah, nilai self-potential yang terukur dipermukaan

merupakan nilai streaming potential (SP) atau potensial elektrokinetik (PE) yang

ditimbulkan oleh pergerakan airtanah melalui pori-pori atau rekahan-rekahan pada

batuan. Dalam tugas akhir ini, penulis menghubungkan nilai-nilai SP yang terukur

dipermukaan dengan nilai-nilai konduktvitas hidrolik (K) dan koefisien potensial

elektrokinetik (C) lapisan batuan, pada titik-titik dimana pengukuran nilai-nilai SP

dilakukan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh

Oveerbeek (1952, di dalam Kim et al. 2004) sebagai model matematik, dan nilai-nilai K

dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi

bawah tanah, hubungan antara nilai-nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai-

nilai K dan C lapisan batuan dapat dimodelkan. Dengan mengetahui nilai-nilai K dan C

lapisan batuan, pemodelan geologi yang mengontrol pergerakan airtanah dapat

dilakukan. Dari model geologi yang dihasilkan, diambil suatu kesimpulan bahwa sistem

akifer pada daerah tersebut merupakan sistem akifer yang berbasis pada media pori dan

media rekahan.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 20: karya ilmiah geo

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil uraian permasalahan yang telah dibuat, maka dapat hasilnya adalah sebagai

berikut :

1. Airtanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup

potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.

Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal

sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya

alam yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat

dieksploitasi tanpa batas. Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat

mengakibatkan dampak negatif terhadap keseimbangan alam itu sendiri.

2. Terdapat 2 macam daerah hidrogeologi berda-sarkan tingkat pertumbuhan

penduduknya yaitu derah Rural dan daerah Urban. Daerah Rural merupakan daerah

dengan kepadatan penduduk yang relatif jarang, dan daerah Urban merupakan

daerah yang memiliki kapadatan penduduk yang tinggi.

3. Lingkungan merupakan aspek yang memiliki mempengaruhi cukup besar atas

terciptanya sua-tu kondisi airtanah pada daerah Urban. Faktor-faktor yang

berpengaruh antara lain : topografi suatu wilayah, hidrogeologi yang ada pada suatu

daerah, aktivitas yang menimbulkan masalah pada daerah Urban, dan dampak yang

ditimbul-kan karena pemanfaatan airtanah yang berlebih pada suatu kondisi daerah.

4. Mitigasi yang dilakukan untuk meminimalkan dampak akibat eksploitasi

airtanah yang berlebih dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu de-ngan cara

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 21: karya ilmiah geo

teknis. Metode ini dapat dilakukan secara alami dan buatan. Cara alami

dilakukan dengan melakukan penghijauan pada daerah re-sapan air (recharge

area) agar dapat meresapkan air lebih banyak dan penghijauan pada daerah

sekitar pantai untuk mengurangi atau menahan intrusi oleh air laut. Konservasi

airtanah dila-kukan untuk meningkatkan jumlah air yang meresap ke dalam

tanah. Sedang dengan metode buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara,

yaitu pembuatan sistem drainase dengan sistem yang khusus, pengisian airtanah

terlebih pada daerah pengisian (recharge area), pem-buatan daerah resapan

airtanah, dan pembuatan sumur resapan untuk cara yang paling sederhana. Per-

lunya penegakan hukum /Law enforcement bagi siapa saja yang telah merusak

hutan yang merupakan daerah resapan airtanah yang poten-sial dan sumber-

sumber air, sehingga menggang-gu ketersediaan airtanah secara lestari.

SOLUSI

Cara Untuk Meminimalkan Dampak Akibat Pengambilan Airtanah Yang

Berlebih

Penghijauan

Kawasan recharge yang merupakan daerah tangka-pan air yang berada pada kawasan

yang memiliki topografi yang lebih tinggi juga terkena imbas pembangunan, sehingga

daerah recharge mengalami perubahan fungsi. Perubahan ini terlihat dari pembangunan

pada kawasan ini. Semula daerah ini banyak ditumbuhi pepohonan dan merupakan

daerah perkebunan atau hutan yang berperan cukup besar untuk proses penangkapan air

berubah searah dengan laju pekembangan penduduk.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 22: karya ilmiah geo

Untuk itu perlu diadakannya penghijauan pada daerah recharge yang berfungsi sebagai

daerah tangkapan air berfungsi kembali. Penghijauan ini tidak hanya dilakukan pada

daerah recharge tetapi juga dilakukan pada sepanjang daerah pantai. Penghijauan di

daerah recharge bertujuan untuk menangkap air. Daerah ini dapat berfungsi menjadi

kawasan terbuka hijau jika letaknya pada bagian atas suatu daerah padat penduduk

daerah ini akan menyimpan air hujan pada rongga-rongga tanah yang terbentuk dan

mencegah run- off secara tiba-tiba. Sebagian air ini berperanan mengairi dan sebagian

lagi akan terserap dan masuk ke dalam tanah menjadi bagian dari cadangan airtanah

(Yoshida 2001 dalam Anonim, 2004a). Air yang dapat dipakai kembali setelah diserap

oleh tanah kawasan terbuka hijau dinilai sebagai konservasi sumber air. Diperkirakan

tujuh persen air yang masuk ke pori-pori tanah akan menjadi airtanah yang penting

sebagai persediaan air di masa depan (Keizrul 2005 dalam Anonim, 2004a).

Penghijauan juga perlu dilakukan pada daerah pantai karena pada daerah ini juga rawan

terhadap intrusi air laut.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 23: karya ilmiah geo

Konservasi Airtanah

Menurut (Kodoatie. J. R., dkk, 2002) air merupakan sumber kehidupan bagi semua

mahluk hidup, sedangkan komposisi air di bumi menunjukkan bahwa airtanah hanyalah

sebagian kecil di bumi dari total volume air yang ada. Oleh sebab itu setiap kegiatan

manusia yang mungkin dapat memberikan pengaruh negatif pada airtanah perlu

dievaluasi secara mendalam.

Pada umumnya konservasi air bertujuan untuk meningkatkan jumlah air yang masuk ke

dalam tanah dan membuat pemanfaatan air secara lebih efisien. Dengan demikian

konservasi air sering dilakukan adalah dengan melalui cara-cara yang dapat

mengendalikan besarnya evaporasi, transpirasi, dan aliran permukaan, bahkan beberapa

penelitian menyatakan bahwa cara terbaik yang mungkin dilakukan untuk

mengkonservasi airtanah adalah dengan cara mengendalikan aliran permukaan.

Cara konservasi ini dapat dikelompokkan menjadi :

1. Meningkatkan pemanfaatan dua komponen hidrologi, yaitu air permukaan dan

airtanah.

2. Meningkatkan efisiensi pemakaian air untuk irigasi.

Masalah berkurangnya kesuburan tanah untuk pertanian telah menyita perhatian dunia

dan konservasi tanah menjadi solusinya. Mengembangkan teknik konservasi tanah

dengan memperhatikan kearifan lokal dapat dijadikan salah satu pilihan. Salah satu

contoh adalah KEBEKOLO dari Nusa Tenggara Timur. Apa itu KEBEKOLO?

Kebekolo adalah barisan-barisan tumpukan kayu atau ranting yang disusun atau

direntang memotong lereng perbukitan pada lahan kering. Tumpukan-tumpukan itu

dimaksudkan untuk menahan erosi, yaitu tergerusnya tanah oleh aliran air permukaan

ketika hujan turun. Jarak antara tumpukan satu dengan tumpukan lain dibuat semakin

rapat tatkala tingkat kemiringan lahan kering tersebut semakin tinggi. Teknik konservasi

kebekolo ini banyak ditemukan di daerah NTT, khususnya di daerah Ende.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 24: karya ilmiah geo

Ternyata teknik kebekolo ini sangat efektif menahan erosi tanah permukaan. Kelemahan

dari kebekolo adalah teknik ini tergantung pada ’umur’ tumpukan kayu dan ranting

tersebut. Bila kayu atau ranting yang digunakan sudah menjadi lapuk atau membusuk

lalu rapuh dan hancur, tentunya teknik ini menjadi tidak efektif untuk menahan erosi.

Resikonya para petani harus secara periodik mengganti tumpukan kayu atau ranting

yang telah membusuk tersebut.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, para peneliti dari Balai Penelitian Tanah

(Balittanah) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, melalui kegiatan

Program Peningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi (P4MI), memberikan sentuhan

teknologi terhadap sistem kebekolo tersebut. Sentuhan teknologi tersebut tentunya

masih bersifat sederhana namun praktis sehingga mudah dipahami dan diadopsi oleh

petani setempat, yaitu dengan menanam tanaman konservasi di sepanjang tumpukan dan

barisan Kebekolo.

Menurut para peneliti Balittanah dan BPTP NTT tersebut, multi manfaat tanaman

konservasi pada barisan Kebekolo tergantung pada jenis tanaman yang digunakan.

Penanaman tanaman jenis leguminosa akan menghasilkan pangkasan berupa hijauan

yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak maupun sebagai pupuk hijau. Sedangkan

dahan dan rantingnya dapat dimanfaatkan sebagai pengganti Kebekolo yang sudah

membusuk atau lapuk. Manfaat lainnya dari tanaman leguminosa di sepanjang

Kebekolo, pada kerapatan tertentu maka tanaman sudah dengan sendirinya bisa

menahan erosi sehingga penggantian Kebekolo yang sudah busuk tidak lagi diperlukan.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 25: karya ilmiah geo

Mungkin teknik konservasi lahan semacam kebekolo atau yang mirip terdapat pula di

daerah lain. Mungkin juga ada teknik yang berbeda tetapi fungsinya sama, cukup

murah, praktis, serta efisien. Semua itu perlu digali untuk bisa dijadikan pilihan dalam

upaya  konservasi lahan.

 Pembuatan Sistem Drainase Khusus

Pembuatan sisem drainse khusus berupa pembuatan polder yang berguna untuk

mengendalikan air permu-kaan. Polder* didefinisikan sebagai suatu kawasan atau lahan

reklamasi, dengan kondisi awal mempu-nyai muka airtanah tinggi, yang diisolasi secara

hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi muka air (air permukaan dan airtanah)

dapat dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan pada elevasi asalnya atau sedikit

ditinggikan.

Dengan demikian, polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar

kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan ( dan kadang-kadang air rembesan)

pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 26: karya ilmiah geo

2. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas sperti pada daerah tangkapan air

alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangannya

(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan aliran ke luar.

3. Muka air dalam polder (air permukaan maupun air bawah permukaan) tidak

tergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasrkan elevasi

lahan, sifat-sifat tanah, iklim, dan tumbuhan.

Sistem Drainase Terintegral

      Secara logis dapat disebutkan bahwa banjir diakibatkan oleh sejumlah air yang tidak

dapat ditampung got dan saluran kemudian meluber. Kita enggan belajar dari sejarah

tata kota Batavia di jaman dahulu yang sudah menyusun master plan dengan sistem

kanalisasi serta arah pembangunan yang bersahabat dengan air. Sistem tata kota di

semarang masih memiliki sistem drainase yang kacau dan tanpa perencanaan yang

terintegral.  Warga tidak tahu kemana buangan airnya harus mengalir.

      Apakah arsitek tidak pernah menghitung daya tampung selokan dan tinggi rendah

permukaan air serta kemana air akan mengalir? Atau mungkin juga mereka

mengusulkan sistem drainase dan saluran yang konsekuen, tetapi dianggap bodoh oleh

pemborong karena biayanya yang mahal? Atau mereka tutup mata saja? Mengapa Dinas

Tata Kota tidak memaksakan prosedur sistem drainase dan saluran bagi pembangunan

proyek besar dan rumah mewah? Karena, seandainya sistem drainase dan saluran

ditetapkan secara benar maka biaya setiap pembangunan rumah dan kantor serta pabrik

pasti bertambah minimal 30 % dari biaya rata-rata.

      Kita bisa belajar dari Amsterdam yang wilayahnya terletak di bawah permukaan

laut, tetapi jarang sekali tertimpa banjir. Perencana Amsterdam rupanya di samping

perhitungan dari segi arsitektur dan pembangunan saluran dan kanal yang melingkari

kota, juga memperhitungkan untuk mencegah banjir. Kanal banjir dapat dikembangkan

menjadi kanal multiguna. Dapat menampung  air, tempat menangkar ikan, sarana

transportasi(barang dan penumpang), sarana turis(acara keliling kota lewat kanal,

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 27: karya ilmiah geo

seperti di Venesia). Dinas tata kota dan para perencana pembangunan perlu

memperhatikan hal ini.

      Pembangunan air laut dan air kanal diatur dengan pintu air(sluis). Apabila musim

kering air laut masuk kanal demi menjaga tinggi minimum debit air untuk keperluan

pelayaran di kanal; musim hujan dipompa secara otomatis dari kanal ke laut.

Penormalisasian kanal buatan Belanda  pada akhirnya ternyata telah mampu

mengurangi bahaya banjir.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28

Page 28: karya ilmiah geo

BAB V

PENUTUP

Saran

1. Kondisi air tanah di daerah penelitian perlu mendapatkan perhatian. Untuk tahap

awal adalah pembuatan resapan air hujan, sehingga dapat menyuplai air tanah

dan akan menurunkan konsentrasi unsur-unsur yang tidak didinginkan.

2. Pembuatan septictank dengan saluran penutup (perpipaan) kemudian dilanjutkan

pengolahan dan peresapan perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan khususnya di

daerah yang memiliki banyak penduduknya.

3. Pemerintah Daerah dan masyarakat harus lebih memperhatikan permasalahan

sanitasi yang ada ehingga dapat dikembangakan pembangunan sistem sanitasi

secara komunal bagi masyarakat karena banyak warga yang kurang mampu dari

segi ekonomi untuk membangun sarana sistem sanitasi yang baik.

TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan

Page 28