laporan tekstur tanah 1

26
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah dapat ditemukan hampir dimana saja dan kiranya tanah itu selalu bersama kita.Karena itu kebanyakan orang tidak pernah berusaha menentukan apakah tanah itu, darimana asalnya dan bagaimana sifatnya. Mereka tidak memperhatikan bagaimana tanah itu di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Tanah terdiri dari butir-butir yang berbeda dalam ukuran dan bentuk, sehingga diperlukan istilah-istilah khusus yang memberikan ide tentang sifat teksturnya dan akan memberikan petunjuk tentang sifat fisiknya. Untuk ini digunakan nama kelas seperti pasir, debu, liat dan lempung. Besarnya partikel tanah relatif sangat kecil, yang biasanya diistilahkan dengan tekstur. Tekstur menunujukkan sifat halus dan kasarnya butiran-butiran tanah. Lebih khusus lagi, tekstur ditentukan oleh perbandingan antara kandungan pasir, debu, dan liat yang terdapat dalam tanah. Kasar dan halusnya tanah

Upload: wahyudhi

Post on 03-Jan-2016

152 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

umum

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tanah dapat ditemukan hampir dimana saja dan kiranya tanah itu selalu bersama

kita.Karena itu kebanyakan orang tidak pernah berusaha menentukan apakah

tanah itu, darimana asalnya dan bagaimana sifatnya. Mereka tidak memperhatikan

bagaimana tanah itu di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain.

Tanah terdiri dari butir-butir yang berbeda dalam ukuran dan bentuk,

sehingga diperlukan istilah-istilah khusus yang memberikan ide tentang sifat

teksturnya dan akan memberikan petunjuk tentang sifat fisiknya. Untuk ini

digunakan nama kelas seperti pasir, debu, liat dan lempung. Besarnya partikel

tanah relatif sangat kecil, yang biasanya diistilahkan dengan tekstur. Tekstur

menunujukkan sifat halus dan kasarnya butiran-butiran tanah. Lebih khusus lagi,

tekstur ditentukan oleh perbandingan antara kandungan pasir, debu, dan liat yang

terdapat dalam tanah. Kasar dan halusnya tanah dalam klasifikasi tanah (taksnomi

tanah) ditunjukkan dalam sebaran butir yang merupakan penyederhanaan dari

kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih kasar dari

pasir (lebih besar 2 mm), sebagian besar butir untuk fraksi kurang dari 2 mm

meliputi berpasir lempung, berpasir, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu

halus, berliat halus, dan berliat sangat halus (Hardjowigeno, 1995).

Penentuan kelas tekstur suatu tanah secara teliti harus dilakukan analisa

tekstur di laboratorium yang disebut analisa mekanik tanah. Dalam menetapkan

tekstur tanah ada tiga metode yang digunakan yaitu metode lapang, hydrometer,

dan pipet.

Page 2: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

Sifat-sifat fisik tanah banyak bersangkutan dengan kesesuaian tanah untuk

berbagai penggunaan. Kekuatan dan daya dukung, kemampuan tanah menyimpan

air, drainase, penetrasi, akar tanaman, tata udara, dan pengikatan unsur hara,

semuanya sangat erat kaitannya dengan sifat fisik tanah.

Sifat fisik tanah ditentukan oleh permukaan butiran tanah, sifat-sifat kimia

dari butiran dan kandungan bahan organik.  Butiran-butiran yang menyusun tanah

mempunyai ukuran yang berbeda-beda.  Perbedaan ukuran dan jumlah butiran

tersebut sangat mempengaruhi tekstur tanah.

I.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum analisis tekstur tanah ini, yaitu untuk mengetahui persen

atau perbandingan relatif pasir, debu, dan liat pada lapisan tanah alfisols serta

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kegunaan dari praktikum analisis tekstur tanah ini adalah sebagai bahan

informasi untuk pengolahan lebih lanjut berdasarkan kelas tekstur tanah.

Page 3: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat dalam

susunan tanah yang penting bagi berbagai kehidupan di muka bumi.Pasir, debu,

dan liat adalah partikel-partikel tanah (mineral) yang dapat digolongkan

berdasarkan atas ukuran, bentuk, kerapatan, dan komposisi kimia (Sutedjo, 1991).

Tanah yang bertekstur kasar dengan 20% bahan organik atau lebih dan

tanah bertekstur halus dengan 30% bahan organic atau lebih berdasarkan bobot

mempunyai sifat yang didominasi oleh fraksi organik dan bukannya oleh fraksi

mineral. Tanah semacam itu yang tebalnya lebih dari 1 kaki (30 cm), disebut

tanah organik(Foth, 1994).

Pasir merupakan suatu fraksi berukuran 2 – 0.05 mm dan berdasarkan

sistem USDA, dibedakan pasir yang sangat halus, halus, sedang, kasar, dan sangat

kasar. Debu adalah suatu fraksi berukuran 0.05 – 0.002 mm. Liat merupakan

fraksi yang memiliki ukuran yang kurang dari 0,002 mm. Partikel pasir berbentuk

bulat tak teratur dan jika tidak diliputi oleh liat ataupun debu maka keadaannya

akan mudah dipencarkan (tidak lengket), kapasitas mengikat airnya rendah, ruang-

ruang antar letak partikel-partikel ini dapat dikatakan longgar sehingga

kemampuannya dalam meneruskan air adalah demikian cepat. Apabila tanah liat

berdebu akan mempunyai ciri yaitu ukurannya halus/mempunyai luas permukaan,

bahwa sejumlah berat tertentu liat koloidal akan memiliki luas permukaan sekitar

10.000 kali lebih besar daripada pasir pada berat yang sama (Sutedjo, 1991).

Page 4: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil

hingga sulit menyerap air (menahannya) dan unsur hara. Tanah-tanah yang

bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar hingga kemampuan

menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi.Tanah yang bertekstur halus lebih

aktif dalam fraksi kimia daripada tanah bertekstur kasar (Pairunan, dkk, 1985).

Kelas tekstur tanah perlu diketahui karena mempunyai hubungan yang erat

dengan kemampuan tanah menyimpan dan memegang air, aerasi serta

permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah, walaupun faktor-faktor

lain dapat merubah hubungan tersebut (Anonim, 2010).

Klasifikasi partikel-partikel menurut USDA dan ISSS

Nama TeksturDiameter partikel

USDA (mm) ISSS (mm)

Pasir sangat kasar 2,00-1,00 -

pasir kasar 1,00-0,50 2,00-0,20

Pasir sedang 0,50-0,25 -

Pasir halus 0,25-0,10 0,20-0,02

Pasir sangat halus 0,10-0,05 -

Debu 0,05-0,002 0,02-0,002

Liat <0,002 <0,002

II.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Tekstur Tanah

Faktor-faktor yang memepengaruhi tekstur tanah adalah kemampuan tanah

menyimpan air, drainase, tata udara, dan pengikatan unsur hara. Partikel kwarsa

sangat resisten terhadap pelapukan dan menjadi komponen terbesar pasir dari

Page 5: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

beberapa bahan induk tanah. Pada umumnya unsur hara yang lebih besar berisi

partikel-partikel debu, area permukaannya per gramnya lebih besar dan tingkat

pelapukannya lebih cepat dari pasir yang menyebabkan tanah lebih berdebu lebih

subur jika dibandingkan dengan tanah berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus

dan sangat halus (Hardjowigeno, 2003).

Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena butiran-butirannya berukuran

lebih besar, maka setiap satuan berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas

permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur

hara. Tanah-tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka setiap satuan

berat mempunyai luas

permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan

unsur hara lebih tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia

daripda tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno, 2003).

II.3 Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah mempunyai kemungkinan untuk dapat digunakan sesuai dengan

kemampuannya yang dibebankan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi keras

dan menyangga, kapasitas drainase dan kapasitas untuk melakukan drainase dan

menyimpan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan

kemampuan menahan retensi unsur-unsur hara tanaman, semuanya erat

hubungannya dengan kondisi fisik tanah (Foth, 1988).

II.3.1 Tekstur Tanah

Page 6: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristimewa tekstur

merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau kelompok partikel

dengan ukuran lebih kecil dari kerikil (diameternya kurang dari 2 millimeter).

Pada beberapa tanah, kerikil,batu dan batuan induk dari lapisan-lapisan tanah

yang ada juga mempengaruhi tesktur dan mempengaruhi penggunaan tanah (Foth,

1988).

Tesktur tiap horison dalam suatu profil tanah biasanya berbeda-beda. Jika

hal ini terjadi, maka tanah disebut memiliki tekstur profil. Jika tesktur inisangat

dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah pada tiap horizon, maka perkembangan tekstur

profil harus diberikan perhatian (Nurhayati, 1986).

II.3.2 Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah yang

terbentuk akibat butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu

perekat, seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Tanah dikatakan

tidak berstruktur apabila butiran-butiran tidak melekat satu sama lain (disebut

lepas, misalnya tanah pasir) atau terlalu melekat padu (disebut massive/pejal).

Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang

baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Terdapat empat

bentuk utama sruktur tanah, yaitu : Bentuk lempung, Bentuk prisma, bentuk

gumpal, dan bentuk spherodial (Hakim, dkk, 1986).

II.3.3 Konsistensi Tanah

Page 7: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

Konsistensi tanah berhubungan dengan kekuatan butir-butir tanah terhadap daya

kohesi dan adhesi dari benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah

terhadap gaya yang akan merubah bentuk, seperti pencangkulan, pembajakan, dll.

Tanah-tanah yang konsistensinya baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat

pada alat pengolah tanah(Hardjowigeno, 2003).

II.3.4 Warna Tanah

Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan

warna pada tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan

organik pada masing-masing tanah. Makin tinggi kandungan bahan organiknya,

maka warna tanah makin gelap. Begitu pun terjadi korelasi antara kesuburan

tanah dengan warna tanah, sehingga kita dapat secara visual memprediksikan

kesuburan suatu tanah, misalnya pada tanah yang berwarna cerah, kemungkinan

tanah tersebut adalah tanah yang berdrainase baik karena tidak terendam air

sehingga Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe+++), contohnya Fe203 yang

berwarna merah atau Fe2O3.3H20 yang berwarna kuning. Warna ditentukan

dengan menggunakan warna-warna baku dalam buku Munsell Soil Color. Dalam

buku tersebut warna disusun kedalam 3 variabel, yaitu: hue, value dan chroma.

Dimana hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengam panjang

gelombangnya, value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan

banyaknya sinar yang dipantulkan sedangangkan chroma menunjukkan

kemurnuian atau kekuatan dari warna spektrum (hue). Dalam buku tersebut

warna tanah dicatat dengan menggunakan notasi, misalnya 7,5 YR 5/4, ini berarti

Page 8: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

bahwa warna tanah mempunyai hue= 7,5 YR, value=5, chroma=4, yang secara

keseluruhan disebut warna cokelat (Hardjowigeno, 2003).

III. METODOLOGI

III.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Analisis Ukuran Partikel ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 07

November 2012 pukul 15.30-17.00 WITA di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan

Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

III.2 Alat dan Bahan

Page 9: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

Alat-alat yang digunakan adalah sprayer,botol tekstur, cawan, mesin pengocok,

hydrometer, corong, silinder sedimentasi, timbangan, dan termometer.

Bahan-bahan yang digunakan adalah sample tanah kering udara, air,

aquades, tissu roll dan larutan Calgon ( Na2Po7(6H2O)) 0,05% serta kertas label.

III.3 Prosedur Kerja

1. Timbang 20 gram tanah kering udara, butir-butir tanah ini berukuran kurang

dari 2 mm.

2. Masukan ke dalam Erlenmeyer atau botol tekstur dan tambahkan 10 mL

calgon 4 % dan air secukupnya.

3. Mengocok dengan mesin pengocok selama 1-2 menit.

4. Tuangkan secara kualitatif semua isinya ke dalam silinder sedimentasi 500

mL yang di atasnya dipasangi saringan dengan diameter lubang sebesar 0,05

mm dan bersihkan botol tekstur dengan bantuan botol semprot.

5. Semprot dengan sprayer sambil mengaduk semua suspensi yang masih

tertinggal pada saringan hingga semua parikel debu dan liat telah turun ke

silinder sedimentasi (air saringan telah jernih).

6. Pasir yang teringgal dipindahkan ke dalam cawan dengan kemudian

memasukkan dalam oven bersuhu 105oC selama 2 x 24 jam, kemudian

timbang pasir tersebut (catat sebagai nilai C gram).

7. Cukupkan larutan suspensi dalam silinder sedimentasi dengan air destilasi

hingga 1000 mL.

Page 10: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

8. Angkat silinder sedimentasi, sumbat dengan plastic dan ikat dengan karet lalu

kocok dengan membolak-balik tegak lurus 1800 sebanyak 20 kali, atau dapat

juga dilakukan dengan memasukkan pengocok ke dalam silinder sedimentasi

lalu aduk naik turun selama 1 menit.

9. Dengan cepat tuangkan kira-kira 3 tetes amyl alcohol ke permukaan suspense

untuk menghilangkan gangguan buih yang mungkin timbul.

10. Setelah 15 detik, memasukkan hidrometer ke dalam suspensi dengan hati-hati

agar suspensi tidak banyak terganggu.

11. Setelah 40 detik, baca dan catat pembacaan hidrometer pertama (H1) dan suhu

suspensi (t1).

12. Dengan hati-hati keluarkan hydrometer dari suspensi.

13. Setelah menjelang 8 jam, masukkan hidrometer dan mencatat pembacaan

hidrometer kedua (H2) dan suhu suspensi (t2).

14. Hitung berat debu dan liat dengan menggunakan persamaan di bawah ini:

Berat debu dan liat = [ H 1+0,3 (t 1−19 ,8 )

2 ]−0,5........ (a)

Berat liat = [ H 2+0,3 ( t 2−19 ,8 )

2 ]−0,5......... (b)

Berat debu = Berat (Debu + Liat) – Berat Liat...... (a + b)

15. Hitung persentase pasir, debu, dan liat dengan persamaan :

% Pasir =

ca+c

×100 %

Page 11: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

% Debu =

(a−b )a+c

×100 %

% Liat =

ba+c

×100 %

16. Memasukkan nilai yang didapat ke dalam segitiga tekstur.

12

10 11

8 97

43 5

1 2 6

Keterangan:

1. Pasir 7. Lempung Liat Berpasir

2. Pasir Berlempung 8. Lempung Berliat

3. Lempung Berpasir 9. Lempung Berdebu

4. Lempung 10. Liat Berpasir

5. Lempung Berdebu 11. Liat Berdebu

6. Debu 12. Liat

Page 12: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Dari kegiatan pengamatan di laboratorium tentang tekstur yang dimiliki tanah

adalah sebagai berikut:

Tabel I :  Hasil Analisis Ukuran Partikel (Tekstur) tanah pada Lapisan I dan

II

LapisanPersentase Fraksi (%)

Kelas TeksturPasir Debu Liat

Lapisan I 55, 96% 6,54% 37,5% liat berpasir

Lapisan II51,16% 15,44% 33,4%

Lempung Liat

berpasir

Sumber : Data primer setelah diolah, Tekstur Tanah, 2012.

IV.2 Pembahasan

Berdasarkan data dan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

pada tanah dalam lapisan I, termasuk ke dalam kelas tekstur liat berpasir,

sedangkan lapisan II termasuk ke dalam kelas tekstur lempung liat berpasir. Hal

ini dapat dilihat dari hasil perhitungan persentase masing-masing fraksi.

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap hydrometer dan suhu yang telah

dilakukan, maka diperoleh data bahwa pada tanah dalam lapisan I termasuk ke

dalam kelas tekstur liat berpasir dengan persentase fraksi pasirnya sebesar

55,96%, persentase fraksi debu sebesar 6,54%, dan persentase fraksi liat sebesar

Page 13: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

37,5%. Hal ini menunjukkan bahwa permukaan fraksi pasir lebih besar apabila

dibandingkan dengan permukaan fraksi debu dan liat. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tanah tersebut bertekstur liat berpasir dan dapat menampung air

dalam jumlah yang besar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Foth (1994), bahwa

tanah dengan kapasitas terbesar untuk menahan air melawan tarikan gravitasi

merupakan ciri utama dalam tanah liat.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh data

bahwa pada tanah dalam lapisan II termasuk ke dalam kelas tekstur lempung liat

berpasir dengan persentase fraksi pasirnya sebesar 51,16%, persentase fraksi debu

sebesar 15,44%, dan persentase fraksi liat sebesar 34,4%. Hal ini menunjukkan

bahwa permukaan fraksi liat lebih besar apabila dibandingkan dengan permukaan

fraksi pasir dan debu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Foth (1994), bahwa setiap

gram tanah liat mungkin mempunyai permukaan yang ribuan kali lebih luas dari

debu dan mempunyai permukaan yang hampir sejuta kali lebih luas daripada pasir

yang sangat kasar.

Page 14: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

LAMPIRAN

Tanah Lapisan I

Keterangan :

H1 = 4

            H2 = 4

            t1 = 30O C

            t2 = 27O C

            c = 3,85 gram

a. Berat debu dan liat =[ H 1+0,3 (t1−19,8)2 ]−0,5

=[ 4+0,3 (30−19,8)2 ]−0,5

=[ 4+0,3 (10,2)2 ]−0,5

=[ 4+3,062 ]−0,5

=[ 7,062 ]−0,5

=3,53−0,5

=3,03 ………………….. ( a )

b. Berat liat = [ H 2+0,3 (t2−19,8)2 ]−0,5

Page 15: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

= [ 4+0,3 (27−19,8)2 ]−0,5

= [ 4+0,3 (7,2)2 ]−0,5

= [ 4+2,162 ]−0,5

= [ 6,162 ]−0,5

=3,08−0,5

=2,58 ………………..… ( b )

c. Berat debu = berat (debu + liat) – berat liat

= 3,03 – 2,58

= 0,45 gram ……………….. ( a – b )

d. Hitung persentase pasir, debu dan liat dengan persamaan :

% Pasir = C

a+cx 100 %

= 3,85

3,03+3,85x 100 %

= 3,856,88

x 100 %

= 55,959 % atau dibulatkan menjadi 55,96 %

% Debu = (a−b)

a+cx 100 %

= (3,03−2,58)3,03+3,85

x100 %

Page 16: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

=0,456,88

x 100 %

= 6,54 %

% Liat = b

a+cx 100 %

= 2,58

3,03+3,85x 100 %

=2,586,88

x 100 %

= 37,5 %

Tanah Lapisan II

Keterangan :

H1 = 3

            H2 = 2

            t1 = 30O C

            t2 = 28O C

            c = 2,65 gram

e. Berat debu dan liat =[ H 1+0,3 (t1−19,8)2 ]−0,5

=[3+0,3(30−19,8)2 ]−0,5

=[ 3+0,3(10,2)2 ]−0,5

Page 17: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

=[ 3+3,062 ]−0,5

=[ 6,062 ]−0,5

=3,03−0,5

=2,53 ………………….. ( a )

f. Berat liat = [ H 2+0,3 (t2−19,8)2 ]−0,5

= [ 2+0,3 (28−19,8)2 ]−0,5

= [2+0,3 (8,2)2 ]−0,5

= [ 2+2 ,4 62 ]−0,5

= [ 4,462 ]−0,5

=2,23−0,5

=1,73 ………………..… ( b )

g. Berat debu = berat (debu + liat) – berat liat

= 2,53 – 1,73

= 0,8 gram …………….……….. ( a – b )

h. Hitung persentase pasir, debu dan liat dengan persamaan :

% Pasir = C

a+cx 100 %

= 2,65

2,53+2,65x 100 %

Page 18: LAPORAN TEKSTUR TANAH 1

= 2,655,18

x100 %

= 51,158 % atau dibulatkan menjadi 51,16 %

% Debu = (a−b)

a+cx 100 %

= (2,53 – 1,73)2,53+2,65

x 100 %

=0,805,18

x 100 %

= 15,44 %

% Liat = b

a+cx 100 %

= 1,73

2,53+2,65x 100 %

=1,735,18

x100 %

= 33,39 % atau dibulatkan menjadi 33,40 %