laporan week1 fffg new

60
SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Masalah Kesehatan akhir-akhir ini sangat bervariasi macam dan jumlahnya, dimulai dari timbulnya penyakit baru akibat tinggi dan cepatnya mobilisasi masyarakat sampai pada banyaknya kejadian bencana alam. Tentunya dalam hal ini memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus, untuk dapat mengendalikan dan menyelesaikannya. Kondisi lain adalah perubahan pola masyarakat yang mulai terbuka dan kritis, sehingga kwalitas pelayanan kesehatan sangat sering didengung-dengungkan sebagai tuntutan yang harus dipenuhi oleh para pelaku bidang kesehatan. Kegiatan yang efektif dan efesien dalam proses pemecahan masalah juga menjadi pertimbangan. Dukungan lintas program dalam bidang kesehatan sendiri dan lintas sector harus sama-sama bergandengan tangan dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan tersebut. Desentralisasi bidang kesehatan dengan segala akibatnya, seperti adanya visi dan misi Indonesia Sehat 2015, telah dicanangkan gerakan pembangunan berwawasan 1

Upload: messias-fir

Post on 25-Jul-2015

109 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Masalah Kesehatan akhir-akhir ini sangat bervariasi macam dan jumlahnya,

dimulai dari timbulnya penyakit baru akibat tinggi dan cepatnya mobilisasi

masyarakat sampai pada banyaknya kejadian bencana alam.

Tentunya dalam hal ini memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan

khusus, untuk dapat mengendalikan dan menyelesaikannya.

Kondisi lain adalah perubahan pola masyarakat yang mulai terbuka dan kritis,

sehingga kwalitas pelayanan kesehatan sangat sering didengung-dengungkan sebagai

tuntutan yang harus dipenuhi oleh para pelaku bidang kesehatan.

Kegiatan yang efektif dan efesien dalam proses pemecahan masalah juga

menjadi pertimbangan. Dukungan lintas program dalam bidang kesehatan sendiri

dan lintas sector harus sama-sama bergandengan tangan dalam menyelesaikan

masalah-masalah kesehatan tersebut.

Desentralisasi bidang kesehatan dengan segala akibatnya, seperti adanya visi

dan misi Indonesia Sehat 2015, telah dicanangkan gerakan pembangunan

berwawasan kesehatan yang dilandasi paradigma sehat baru dibidang kesehatan

yang disebut paradigma sehat.

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan

kesehatan yang bersifat holistik ( menyeluruh ) melihat masalah kesehatan yang

dipengaruhi banyak faktor, yang bersifat lintas sector dengan upaya lebih diarahkan

pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan serta bukan sekedar

penyembuhan orang sakit atau pada pemulihan kesehatan.

Melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat yang dituangkan

dalam program kerja Puskesmas, hal tersebut merupakan upaya mensejahterakan

derajat kesehatan masyarakat dan merupakan bagian dari tugas pokok yang diemban

1

Page 2: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

puskesmas. Puskesmas yang dalam hal ini merupakan institusi dibawah Dinas

Kesehatan yang menjadi ujung tombak keberhasilan. Untuk itu harus ada upaya-

upaya tertentu, dengan inovasi atau strategi spesifik puskesmas dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. Khususnya diwilayah kerja masing-

masing, dan dengan melalui penilaian atau evaluasi untuk melihat tingkat

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaannya sehingga kedepannya dapat melakukan

penyesuaian.

I.2 TUJUAN

1.2.1 Menentukan prioritas masalah untuk menentukan langkah-langkah strategis

ke depan demi tercapainya perbaikan dalam pelaksanaan program

puskesmas selanjutnya.

2

Page 3: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

BAB II

PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Keadaan Wilayah

Puskesmas sebagai penyambung tangan Pemerintah yang secara langsung

menangani masalah kesehatan di masyarakat.

Tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Rembiga, Kelurahan Karang Baru dan Kelurahan

Sayang-Sayang menjadi bagian wilayah kerja Puskesmas Selaparang dengan luas

wilayah seluruhnya 824 ha ( 8,73 km2 ), dengan jumlah penduduk seluruhnya

berjumlah 26.851 jiwa , dari masing-masing kelurahan jumlah penduduknya al. :

1. Kelurahan Rembiga dengan jumlah penduduk = 9.163 jiwa (2.503 KK)

dengan 6 Lingkungan.

2. Kelurahan Karang Baru dengan jumlah penduduk = 10.695 jiwa (2.582 KK)

dengan 9 Lingkungan

3. Kelurahan Sayang-sayang dengan jumlah penduduk = 6.993 jiwa ( 2.582 KK)

dengan 8 lingkungan.

Wilayah kerja Puskesmas Selaparang masing-masing dibatasi oleh :

1. Di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gunungsari, willayah kerja

Puskesmas Gunungsari Lombok Barat

2. Di sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Selagalas, Wilayah kerja

Puskesmas Sweta.

3. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Monjok wilayah kerja

Puskesmas Mataram

4. Di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pejarakan wilayah kerja

puskesmas Ampenan.

B. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana kesehataan yang ada di wilayah kerja puskesmas

Selaparang lain :

3

Page 4: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

1. 1 buah Puskesmas Induk yang berada di Kelurahan Rembiga

2. Tiga buah Puskesms Pembantu ( PUSTU) yaitu :

- a. Puskesmas Pembantu Rembiga

- b. Puskesmas Pembantu Karang Baru

- c. Puskesmas Pembantu Sayang-Sayang

3. Tiga buah Pondok Bersalin ( POLINDES) yaitu :

a. Polindes Rembiga

b. Polindes Karang Baru

c. Polindes Sayang-Sayang

4. 26 buah Posyandu

Sarana Pendukunng Puskesmas Induk :

1. Satu Unit Kendaraan Roda 4

2. Delapan Unit Kendaraan Roda 2

3. Empat Unit Komputer administrasi dan program dan 4 unit computer

SIKDA

4. Mebel air

5. Penerangan Listrik dengan daya 3500. VA dan

6. Air PDAM, dll.

7. Telekominikasi (Telpon) 1 unit

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Walikota Mataram NO 16 tahun 2009 menyebutkan

bahwa Tugas dan Fungsi UPTD Puskesmas Selaparang adalah sebagai berikut :

1. Tugas Pokok

a. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi Dinas yang dilimpahkan dari Kepala Dinas.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebaut daiatas, UPTD Puskesmas

Selaparang mempunyai fungsi :

4

Page 5: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

a. Perumusan dan penetapan rencana dan program kerja UPTD di wilayah

kerjanya.

b. Perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan pelayanan kesehatan sesuai

kebijakan yang ditetapkan Walikota berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

c. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian

upaya kesehatan meliputi : kesehatan lingkungan, pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular, kesehatan ibu dan anak, remaja dan usia

lanjut, penangulangan gizi buruk, kesehatan masyarakat, kesehatan institusi,

upaya kesehatan bermitra masyarakat sesuai kebijakan yang ditetapkan

Walikota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan serta bina mitra masyarakat dalam

upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan unit kerja terkait

pada Dinas dan Instansi/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait

dibidang kesehatan di wilayah kerjanya.

f. Pelaksanaan Bimbingan Teknis operasional dan administrative terhadap

Puskesmas Pembantu, Pos Persalinan Desa (Polindes) dan Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) di wilayah kerjanya.

g. Pengelolaan dan pelayanan data rekam medik pasien sebagai bahan perumusan

program/kegiatan prioritas sesuai kebetuhan dan tingkat kecendrungan penyakit

di wilayahnya.

h. Penyiapan dukungan terhadap penyelenggaraan sistim informasi manajemen

kesehatan di wilayah kerjanya.

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan urusan ketatausahaan UPTD

meliputi : perencanaan, keuangan,, kepegawaian, rumah tangga dan

perlengkapan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

j. Pembinaan, pengawasan, pengendalian pentyelenggaraan program / kegiatan

UPTD sesuai ketentuan peraturan perundangan undangan yang berlaku.

k. Pelaporan Pelaksanaan tugas UPTD kepada Kepala Dinas.

l. Pelaksana tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala dinas sesuai

bidang tugasnya.

5

Page 6: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

D. Ketenagaan.

a. Struktur Organisasi

Berdasarkan keputusan Walikota Mataram NO 5 tahun 2001 susunan atau struktur

organisasi puskesmas terdiri dari :

1. Kepala Puskesmas

2. Sub bagian tata usaha

3. Koordinator Program

4. Kelompok jabatan fungsional

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi Puskesmas Selaparang sebagai

mana bagan di bawah ini.

6

Page 7: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Selaparang

7

Kepala PuskesmasL. Budiawan, SKM

Kel. Jabatan Fungsional:

dr. Suvonalya 17. Eni Erawati2. dr. Yuliasari Risnawati 18. Ely Ayuning Utami3. drg. Aulia Aprielantie 19. Eka Kuning Yuniarti4. H. Sahdi 20. Bq. Yunianti RM5. Sahdan 21. Sumarni Aryani6. M. Turmuzi 22. Aspari Hartini7. Roos Yuni AR 23. Ni Luh Widyawati8. R. Hendra Taurusandi 24. Rohani9. Eva Dwi Kartini 25. Heldya Uzni10. Lahir 26. Berliana Dawanik11. Nurmawati 27. Ni Kadek Yesi Lilawati12. Midayati 28. Yuniardiani, SKM13. Ni Nengah Supadmi 29. Surya Astini14. Khaeratun Hissan 30. Bq. Fatmawati15. St. Kamariah 31. IGLB. Suhartana16. Upi Yuningsih 32. Wahyudi Angria

Kepala Tata Usaha

Siti Hadijah

Koordinator Pelayanan Kesehatan

Turmuzi, Amd. Kep

Kel. Non FungsionalMunasib, S. Sos

Hasmiyani

Koordinator Kesga dan PKM

Kamariah

Koordinator P2P

Sahdan

Pustu Rembige Pustu Karang BaruPustu Sayang-Sayang

Page 8: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Dari gambaran struktur organisasi Puskesmas tersebut diatas, maka Didalamnya

terdapat jabatan Struktural dan Fungsional yang masing-masing jabatan dipegang:

a. Pemegang jabatan Eselon IV/a = 1 orang (Kepala Puskesmas)

b. Pemegang jabatan Eselon IV/b. = 1 orang (Kepala Tata Usaha)

- Pemegang jabatan Fungsional masing-masing terdiri dari :

a. Dokter Umum = 2 orang

b. Dokter Gigi = 1 orang

c. Bidan = 8 orang

d. Gizi = 2 orang

e. Perawat = 8 orang

f. Perawat gigi = 2 orang

g. Analis Kesehatan = 2 orang

h. Kesehatan Lingkungan = 3 orang

i. Obat = 1 orang

- Tenaga Staf Administrasi terdiri dari :

a. Pemegang Bendaharawan penerima = 1 orang (merangkap tenaga sanitarian)

b. Pemegang Bendahara Pengeluaran = 1 orang (merangkap tenaga sanitarian)

c. Bendahara Barang = 1 orang (merangkap perawat)

d. Loket = 1 orang (tenaga kontrak kebersihan)

b. Tingkat Pendidikan

a. Pendidikan Medis

- S1 Fak. Kedokteran Umum = 2 orang

- S1 Fak. Kedokteran Gigi = 1 orang

- S1 Kesehatan Masyarakat = 2 orang

- D1 Kebidanan = 2 orang

8

Page 9: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

- D3 Kebidanan = 6 orang

- D3 Gizi = 2 orang

- D1.Kesehatan Lingkungan = 1 Orang

- D3 Kesehatan Lingkungan = 3 orang

- D3 Keperawatan = 9 orang

- D3 Asisten Apoteker = 2 orang

- SMAK Analis Kesehatan = 1 orang

- Akademi Analis Kesehatan = 1 orang

b. Pendidikan Non Medis

- S1 Fak. Ilmu Sosial Politik = 1 orang

- SLTA. = 1 orang

E. SUMBER PEMBIAYAAN

Dalam rangka memperlancar kegiatan baik berupa operasional dan pemeliharaan,

pelaksanaan program Puskesmas Selaparang mendapatkan alokasi dana dari berbagai

sumber. Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada Tabel berikut :

a. Dana Operasional dan Pemeliharaam Rutin

b. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

c. Dana Jaminan Persalinan (Jampersal)

F. VISI DAN MISI

a. VISI PUSKESMAS SELAPARANG

9

Page 10: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Dengan mempertimbangkan Visi Pembangunan Kesehatan di tingkat

Nasional, Propinsi Nusa Tenggara Barat Kota Mataram, Visi  Puskesmas

Selaparang adalah :

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SELAPARANG MENJADI MASYARAKAT YANG SEHAT MANDIRI DAN

BERKEADILAN”

Visi tersebut di atas memberikan gambaran masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Selaparang adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan

perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan

merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

 b.  MISI PUSKESMAS SELAPARANG

Untuk mewujudkan  visi tersebut di atas, Puskesmas  Selaparang menetapkan 

empat misi  sebagai acuan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan

pelayanan kesehatan yaitu :

1.   Menggerakkan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan.

Permasalahan kesehatan tidak dapat diselesaikan hanya oleh jajaran kesehatan

semata, tetapi harus melibatkan peran dan dukungan lintas sector terkait. Peran

sector lain dalam menyelenggarakan pembangunan di wilayah kerja Puskesmas

Selaparang, setidaknya aspek kesehatan menjadi pertimbangan yang utama sejak

awal. Penyelenggaraan pembangunan oleh semua sector diarahkan untuk

mendorong terciptanya  masyarakat hidup dalam lingkungan dan  berperilaku

sehat.

 2. Mendorong Kemandirian Masyarakat dan Keluarga untuk Hidup Sehat.

Faktor peran keluarga dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan

pembangunan  kesehatan. Puskesmas mendorong agar keluarga dan masyarakat

memiliki kemampuan dan makin berdaya di bidang kesehatan melalui

peningkatan pengetahuan dan kemampuan hidup sehat.

10

Page 11: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

3. Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan

Terjangkau

Upaya kesehatan yang sudah dicapai selama ini setidaknya dapat dipertahankan.

Cakupan dan mutu pelayanan ditingkatkan untuk dapat dirasakan merata oleh

segenap lapisan masyarakat.

4.  Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan  Individu, Keluarga dan

Masyarakat dan Lingkungan.

Puskesmas berupaya terus agar derajat kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat tetap terpelihara bahkan semakin meningkat.

JUMLAH KUNJUNGAN DARI PUSKESMAS SELAPARANG

KUNJUNGAN PUSKESMAS SELAPARANG TAHUN 2010 DAN 2011

BERBANDING TARGET

11

Page 12: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

BAB III

MASALAH KESEHATAN

A. PROFIL KESEHATAN MASYARAKAT

Upaya Kesehatan Wajib yang dilakukan oleh Puskesmas Selaparang

sesuai Permenkes 128 tahun 2004 adalah :

- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

- Upaya Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat

- Upaya Kesehatan Lingkungan

- Upaya Promosi Kesehatan

- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

- Upaya Kesehatan Pengobatan

1. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB

CAKUPAN K1

Kunjungan Ibu hamil yang pertama (K1)

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang yaitu

rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk pelayanan KIA K1

pada tahun 2011 melebihi target dari target awal 95% dimana

pencapaiannya 107,68% dari total BUMIL 638 BUMIL( ibu hamil).

Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret pencapainnya juga

melebihi target awal 23,75% dengan pencapaiannya 33,38% dari total 638

BUMIL. Jadi dapat diambil kesimpulan tidak terdapat masalah dalam

akses pelayanan KIA K1 di wilayah kerja Puskesmas Selaparang.

CAKUPAN K4

Kunjungan Ibu hamil yang keempat (K4)

12

Page 13: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan KIA K4 pada tahun 2011 melebihi target dari awal 95%

dimana pencapaiannya 100,31% dari total 638 BUMIL( ibu hamil).

Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret pencapainnya juga

melebihi target 23,75% dimana pencapaiannya 23,82% dari total

638 BUMIL. Jadi dapat diambil kesimpulan tidak terdapat masalah

dalam akses pelayanan KIA K4 di wilayah kerja Puskesmas

Selaparang.

CAKUPAN LINAKES

Persalinan oleh tenaga kesehatan

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan LINAKES pada tahun 2011 melebihi dari target awal

90% diamana pencapaiannya 91,63% dari sasaran 609

BUMIL( ibu hamil). Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-

maret pencapainnya juga melebihi target 22,50% dimana

pencapaiannya 27,75% dari sasaran 609 BUMIL. Jadi dapat

diambil kesimpulan tidak terdapat masalah dalam akses pelayanan

LINAKES di wilayah kerja Puskesmas Selaparang.

CAKUPAN LIN NON NAKES

Persalinan oleh tenaga non kesehatan

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan LIN NON NAKES pada tahun 2011 dari target awal 0%

dimana pencapaiannya tidak mencapai target awal atau mencapai

0,49% dari sasaran 609 BULIN. Sedangkan pada tahun 2012 dari

januari-maret pencapainnya sudah mencapai target awal yaitu 0 %

dari sasaran 609 BULIN. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa

13

Page 14: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

LIN NON NAKES mengalami peningkatan dari tahun 2011

sampai awal triwulan 2012.

KUNJUNGAN IBU NIFAS

Kunjungan ibu nifas

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan IBU NIFAS pada tahun 2011 melebihi target dari target

awal 90% diamana pencapaiannya 91,46 % dari total 609 BULIN (

ibu hamil). Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret

pencapainnya juga melebihi target awal 22,50% diamana

pencapaiannya 26,44% dari total 609 BULIN. Jadi dapat diambil

kesimpulan tidak terdapat masalah dalam akses pelayanan IBU

NIFAS di wilayah kerja Puskesmas Selaparang.

PELAYANAN KOMPLIKASI MATERNAL DITEMUKAN

Pelayanan komplikasi maternal ditemukan

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan komplikasi maternal ditemukan pada tahun 2011

melebihi target dari target awal 20% diamana pencapaiannya

179,47% dari total 128 BUMIL( ibu hamil). Sedangkan pada tahun

2012 dari januari-maret pencapainnya juga melebihi target awal

20% diamana pencapaiannya 43,10 % dari total 128 BUMIL. Jadi

dapat diambil kesimpulan tidak terdapat masalah dalam akses

pelayanan “komplikasi maternal ditemukan” di wilayah kerja

Puskesmas Selaparang.

PELAYANAN KOMPLIKASI MATERNAL TERTANGANI

Pelayanan komplikasi maternal tertangani

14

Page 15: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan komplikasi maternal tertangani pada tahun 2011 melebihi

target dari target awal 82% diamana pencapaiannya 179,47% dari

total BUMIL 128 BUMIL( ibu hamil). Sedangkan pada tahun 2012

dari januari-maret pencapainnya juga melebihi target awal 20,50%

diamana pencapaiannya 43,10% dari total BUMIL 128 BUMIL. Jadi

dapat diambil kesimpulan tidak terdapat masalah dalam akses

pelayanan komplikasi maternal ditangani di wilayah kerja Puskesmas

Selaparang.

PELAYANAN KB AKTIF

Pelayanan KB AKTIF

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan KB AKTIF pada tahun 2011 melebihi target dari target

awal 75% diamana pencapaiannya 77% dari total sasaran PUS 4675

pasangan. Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret

pencapainnya juga melebihi target awal 75% diamana pencapaiannya

72,93% dari total 4758 PUS. Jadi dapat diambil kesimpulan terdapat

masalah dalam akses pelayanan KB AKTIF di wilayah kerja

Puskesmas Selaparang.

DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN KOMPLIKASI OLEH

MASYARAKAT

Deteksi faktor resiko dan komplikasi oleh masyarakat

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang yaitu

rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk pelayanan

DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN KOMPLIKASI OLEH

MASYARAKAT pada tahun 2011 melebihi dari target awal 20%

dimana pencapaiannya 36% dari total sasaran 128 BUMIL.

15

Page 16: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret pencapainnya juga

melebihi target awal 20% diamana pencapaiannya 4,7% dari total 128

BUMIL. Jadi dapat diambil kesimpulan tidak terdapat masalah dalam

Deteksi faktor resiko dan komplikasi oleh masyarakatdi wilayah kerja

Puskesmas Selaparang.

LIN FASKES

Lin Faskes

Dari 3 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Selaparang

yaitu rembige, karang baru, dan sayang-sayang, akses untuk

pelayanan LIN FASKES pada tahun 2011 melebihi target dari target

awal 70% diamana pencapaiannya 91,63% dari total sasaran 609

BUMIL. Sedangkan pada tahun 2012 dari januari-maret pencapainnya

juga melebihi target awal 17,50% diamana pencapaiannya 27,69%

dari total 609 BUMIL. Jadi dapat diambil kesimpulan tidak terdapat

masalah dalam akses pelayanan LIN FASKES di wilayah kerja

Puskesmas Selaparang.

2. UPAYA KESEHATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Pemantauan pertumbuhan dilakukan disetiap posyandu dimana setiap

posyandu diharuskan untuk membuat balok SKDN sehingga di tingkat posyandu

mampu melakukan evaluasi terhadap kegiatan posyandu yang sudah

dilaksanakan pada bulan tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan

metode penimbangan berat badan dengan kisaran usia 0-5 bulan, 6-11 bulan, 12-

23 bulan, dan 24-59 bulan.

Angka balita gizi buruk dari bulan Januari hingga Maret 2012 sebanyak

162 kasus, dari 5196 kunjungan. Jumlah laporan penimbangan bulan Januari

dengan semua kelompok usia balita belum mencapai target SPM (90%) yakni

hanya sebesar 81.8%. Dari kelompok umur 0-5 bulan hingga 24-59 bulan terus

16

Page 17: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

mengalami penurunan penimbangan. Hal tersebut berdasarkan atas laporan

penimbangan balita pada bulan Januari 2012. Pada bulan Februari dengan semua

kelompok usia balita sudah mencapai target SPM (90%) yakni sebesar 97.3%.

Pada bulan Maret dengan balita semua kelompok usia balita belum mencapai

target SPM (90%) yakni sebesar 81.87%. Dari data laporan tersebut cakupan

penimbangan bayi yang mencapai target hanya pada bulan Februari dan target

penimbangan terus mengalami penurunan semakin meningkatnya usia balita.

Angka balita bawah garis merah (BGM) pada bulan Januari sudah

mencapai target SPM (<15%) yakni 2.22%. Angka balita bawah garis merah pada

bulan Februari sudah mencapai target SPM yakni 2.21%. Angka balita bawah

garis merah pada bulan Maret sudah mencapai terget SPM yakni 2.83%. Hingga

saat ini BGM masih mencapai target pada tiap bulannya, namun dari bulan

Januari hingga bulan Maret tingginya kasus Balita Bawah Garis Merah (BGM)

selalu terjadi pada kelompok balita dengan usia 12-23 bulan.

Angka D/S tertinggi dari bulan Januari hingga Maret adalah pada bulan

Februari yaitu 97.3%. Sementara pada bulan Januari (81.9%), Maret (81.9%).

Persentase rata-rata D/S diluar pekan penimbangan berkisar 30% sampai dengan

45% , hal ini terjadi karena D/S merupakan angka persentase tingkat partisipasi

masyarakat sedangkan di daerah perkotaan pelayanan kesehatan bukan hanya di

posyandu, tetapi tempat pelayanan kesehatan swasta lainnya seperti klinik swasta,

Rumah Sakit, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

17

Page 18: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

TABLE K/S UPAYA KESEHATAN PERBAIKAN GIZI

MASYARAKAT TAHUN 2011

Dalam hal ini K/S sudah mencapai target :

Target : 100 %

Pencapaian : 100 %

TABLE D/S UPAYA KESEHATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN

2011

18

Page 19: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

• D/S belum mencapai target. Target : 85 %

• Pencapaian : 74,3 %, hal ini dikarenakan anak pada usia 4-5 tahun sudah jarang

timbang karena sekolah ( TK ). Solusi yang dibuat adalah dengan mengadakan

sweeping untuk meningkatkan pencapaian tetapi blm maksimal mohon dukungan

dari instansi terkait.

TABLE N/D UPAYA KESEHATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

TAHUN 2011

• N/D belum mencapai target. Target : 70 %

• Pencapaian : 29,2 %, dalam hal kenaikan berat badan sulit tercapai hal ini

dikarenakan beberapa faktor antara lain pola asuh, pengetahuan dan

ketrampilan ibu dalam memberi makan pada anak balita.

19

Page 20: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

TABLE BGM/D UPAYA KESEHATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

TAHUN 2011

• BGM/D . Target yang diberikan : 25 %

• Pencapaian : 3,2 %, dalam hal bayi balita bawah garis merah ( BGM ) rendah

tetapi tidak bisa dibiarkan karena bila tidak ditangani sejak dini maka dapat

mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk.

• Solusi yang telah dilakukan adalah mengadakan PMT-P pada anak gizi Kurang.

UPAYA KESEHATAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Februari 2012

Indikator Sarana kesehatan lingkungan meliputi :

• Pembuangan kotoran

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan kotoran yang memenuhi

20

Page 21: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

syarat ( MS) sebanyak 52 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

8 KK, tidak ada (TA) 18 KK.

• Sarana air bersih

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga kelurahan ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang menggunakan sarana air yang memenuhi syarat

( MS) sebanyak 61 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanyak 13 KK,

tidak ada (TA) 4 KK.

• Pembuangan sampah

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan sampah yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 51 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

16 KK, tidak ada (TA) 11 KK.

• Pembuangan air limbah

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan air limbah yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 63 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

7 KK, tidak ada (TA) 8 KK.

Indikator keadaan rumah meliputi :

• Jendela ruang tidur

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki jendela ruang tidur yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 58 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

14 KK, tidak ada (TA) 6 KK.

• Lubang asap dapur

21

Page 22: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki lubang asap dapur yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 61 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

17 KK, tidak ada (TA) 0 KK.

• Kelembapan ruangan

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 78 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memeliki kelembapan yang memenuhi syarat

( MS) sebanyak 72 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak 6 KK,

tidak ada (TA) 0 KK.

• Padat penghuni

Pada ke 3 kelurahan tidak ada menunjukan kepadatan penghuni, dimana

dari 3 kelurahan terdapat 78 yang tidak padat penghuni

Indikator binatang penular penyakit :

• Bebas jentik nyamuk sebanyak 78 KK dari 78 KK

• Bebas tikus hanya 1 KK dari 78 KK

Indikator pekarangan :

• Bersih : 63 KK dari 78 KK

• Dimanfaatkan : 19 KK dari 78 KK

Indikator kandang

• Terpisah dari rumah : 5 KK dari 78 KK

• Tidak terpisah : 0 KK dari 78 KK

Maret 2012

Indikator Sarana kesehatan lingkungan meliputi :

22

Page 23: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

• Pembuangan kotoran

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan kotoran yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 48 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

8 KK, tidak ada (TA) 6 KK.

• Sarana air bersih

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang menggunakan sarana air yang memenuhi syarat

( MS) sebanyak 49 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanyak 12 KK,

tidak ada (TA) 1 KK.

• Pembuangan sampah

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan sampah yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 41 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

15 KK, tidak ada (TA) 6 KK.

• Pembuangan air limbah

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki pembuangan air limbah yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 47 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

9 KK, tidak ada (TA) 6 KK.

Indikator keadaa rumah meliputi :

• Jendela ruang tidur

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

23

Page 24: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

2012 menunjukan yang memiliki jendela ruang tidur yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 48 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

12 KK, tidak ada (TA) 2 KK.

• Lubang asap dapur

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memiliki lubang asap dapur yang memenuhi

syarat ( MS) sebanyak 55 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak

7 KK, tidak ada (TA) 0 KK.

• Kelembapan ruangan

Dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 62 KK yang dikunjungi di

tiga keluran ( rembiga, karang baru, sayang-sayang) pada bulan februari

2012 menunjukan yang memeliki kelembapan yang memenuhi syarat

( MS) sebanyak 60 KK, tidak memenuhi syarat ( TMS ) sebanayak 2 KK,

tidak ada (TA) 0 KK.

• Padat penghuni

Pada ke 3 kelurahan tidak ada menunjukan kepadatan penghuni, dimana

dari 3 kelurahan terdapat 62 yang tidak padat penghuni

Indikator binatang penular penyakit :

• Bebas jentik nyamuk sebanyak 62 KK dari 62 KK

• Bebas tikus hanya 0 KK dari 62 KK

Indikator pekarangan :

• Bersih : 51 KK dari 62 KK

• Dimanfaatkan : 18 KK dari 62 KK

Indikator kandang

• Terpisah dari rumah : 0 KK dari 62 KK

24

Page 25: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

• Tidak terpisah : 0 KK dari 62 KK

UPAYA KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

MENULAR (P2M)

Salah-satu indikator berhasil atau tidaknya suatu Puskesmas menjalankan

fungsinya di bidang preventif penyakit dilihat dari kesuksesan bidang P2M dalam

mencapai target.

DATA P2M ISPA NON PNEUMONIA TAHUN 2012 (JANUARI-MARET)

Pada bidang P2 Non Pneumonia, angka penemuan penderita non

pneumonia dari bulan Januari hingga bulan Maret pada usia kurang dari 1 tahun

adalah sebesar 11,36 % atau 1050 jiwa. Dari total tersebut ditemukan bahwa pada

bulan Januari angka penderita non pneumonia adalah sebesar 0.84%. Pada bulan

Februari angka penderita non pneumonia adalah sebesar 6.6%. Pada bulan Maret

angka penderita non pneumonia adalah sebesar 3.92%. Jadi pada bulan Maret,

angka penderita non Pneumonia yang sebelumnya meningkat pada bulan Februari

mengalami penurunan 2.68%.

Angka penemuan penderita non pneumonia dari bulan Januari hingga

bulan Maret pada usia antara 1-4 tahun adalah sebesar 11.77%. Dari total tersebut

ditemukan bahwa pada bulan Januari angka penderita non pneumonia adalah

sebesar 1.68%. Pada bulan Februari angka penderita non pneumonia adalah

sebesar 4.49%. Pada bulan Maret angka penderita non pneumonia adalah sebesar

5.60%. Jadi pada bulan Januari hingga Maret angka penderita non pneumonia

pada usia antara 1-4 tahun terus mengalami peningkatan.

DATA P2M DIARE TAHUN 2010 , 2011 dan 2012

Penemuan kasus ISPA/Diare & Pemeriksaan Kecacingan

25

Page 26: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

1. Cakupan Prog. ISPA <5 tahun : 245 / 83,9 % (Th. 2010 : 752 %)

2. Cakupan Diare : 868 / 47,9 % (Th. 2010 : 39 %)

3. Jml. Sasaran ( kls.I- V ) : 1084 ( tahun 2010 : 1028 )

4. Jml.diperiksa : 786 atau 72,5 %

( tahun 2010 : 703 / 68,4 % )

5. Jml. Positif : 203 atau 25,8 %

( tahun 2010 : 102 / 14,5 % )

Pada bidang P2 Diare tahun 2012 (januari-maret), total angka penderita

Diare dari bulan Januari hingga Maret adalah 282 pasien atau 48.2%. Dari total

tersebut ditemukan bahwa pada bulan Januari angka penderita diare adalah

sebesar 111 dengan kisaran usia 0-1 tahun sebesar 17.1%, usia 1-4 tahun 37.83%,

usia diatas 5 tahun 45%. Pada bulan Februari angka penderita diare adalah sebesar

120 dengan kisaran usia 0-1 tahun sebesar 22.49%, usia 1-4 tahun 47.49%, usia

diatas 5 tahun 29.99%. Pada bulan Maret angka penderita diare adalah sebesar 51

dengan kisaran usia 0-1 tahun sebesar 8.64%, usia 1-4 tahun 50.98%, usia diatas 5

tahun 31.36%. Pada tahun 2012 terdapat 0 (nol) kasus anak meninggal. Jadi

berdasarkan angka penderita diare yang diperoleh tidak stabil, namun cenderung

mengalami peningkatan.

DATA P2M MALARIA TAHUN 2012 (JANUARI - MARET)

Pada bidang P2 Malaria tahun 2012 (januari-maret), total angka penderita

Malaria dari bulan Januari hingga Maret adalah 44 pasien. Dari total tersebut

ditemukan bahwa pada bulan Januari hanya ditemukan 1 pasien dari usia diatas 15

tahun, sementara pada ibu hamil ditemukan 20 kasus penderita malaria dengan

plasmodium vivax. Pada bulan Februari tidak ditemukan kasus malaria

berdasarkan usia, ditemukan kasus malaria pada ibu hamil sebesar 11 kasus.

Sementara itu pada bulan Maret ditemukan kasus malaria pada ibu hamil sebesar

12 kasus. Jadi berdasarkan angka penderita malaria yang diperoleh tidak stabil,

namun cenderung mengalami penurunan yang tidak signifikan.

26

Page 27: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

DATA P2M TB TAHUN 2010 , 2011 dan 2012

Program TB Paru

1. Penjaringan Suspect : 29,5 % ( tahun 2010 : 21,8 % )

2. CDR : 23,6 % ( tahun 2010 : 27,7 % )

3. Konversi Rate : 86 % ( tahun 2010 : 90 % )

4. Cure Rate : 100 % ( tahun 2010 : 100 % )

Pada bidang P2 TB tahun 2012 (januari-maret), jumlah sasaran 50 orang,

jumlah tersangka TB yang diperiksa sebanyak 7 jiwa dengan BTA (+) mencapai 5

penderita. Cakupan kesembuhan penderita BTA (+) hanya mencapai 70% dan

masih di bawah target SPM sebesar 100%.

DATA P2M IMUNISASI TAHUN 2011 dan 2012

27

Page 28: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Pada bidang P2 imunisasi tahun 2012 (januari-maret), jumlah sasaran 580

bayi di wiliyah kerja puskesmas selaparang menunjukkan peningkatan imunisasi

sebagai berikut :

• HB 1 pada bulan januari mencapai 7,9%, februari 9%, maret

10,9% dari 580 bayi.

• Polio 1 pada bulan januari mencapai 5%, februari 9,7%, maret

10% dari 580 bayi.

• BCG pada bulan januari mencapai 5%, februari 9,7%, maret 10%

dari 580 bayi.

• DPT-HB Kombo 1 pada bulan januari mencapai 6,6%, februari

8,4%, maret 8,6% dari 580 bayi.

• Pol 2 pada bulan januari mencapai 6,6%, februari 8,4%, maret

8,6% dari 580 bayi.

• DPT-HB Kombo 2 pada bulan januari mencapai 7,4%, februari

9,8%, maret 9,7% dari 580 bayi.

• Pol 3 pada bulan januari mencapai 4,9%, februari 9,8%, maret

9,7% dari 580 bayi.

• DPT-HB Kombo 3 pada bulan januari mencapai 8,4%, februari

8,3%, maret 10,3% dari 580 bayi.

• Pol 4 pada bulan januari mencapai 8,4%, februari 8,3%, maret

9,8% dari 580 bayi.

• Campak pada bulan januari mencapai 7,1%, februari 7,4%, maret

8,8% dari 580 bayi.

Jadi dari data imunisasi bulan januari-maret tahun 2012 sebagian

besar mengalami peningkatan di setiap bulannya pada masing-

masing jenis imunisasi meskipun pada kombo 3 dan polio 4

dibulan februari mengalami penurunan sebanyak 0,1%

28

Page 29: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

29

Page 30: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Imunisasi

PWS IMUNISASI HB 1 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

CAKUPAN IMUNISASI KOMBO 1 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

30

Page 31: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

CAKUPAN IMUNISASI POLIO 4 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

31

Page 32: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

PWS CAKUPAN IMUNISASI DPT/KOMBO 3 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

PWS CAKUPAN IMUNISASI TT1 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

32

Page 33: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

CAKUPAN IMUNISASI TT 2 BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

DO IMUNISASI KOMBO 1 - CAMPAK BULAN NOPEMBER 2011

PUSKESMAS SELAPARANG

33

Page 34: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

DO TT1 - TT2 BULAN NOPEMBER 2011 PUSKESMAS SELAPARANG

UPAYA KESEHATAN PENGOBATAN

Upaya kesehatan pengobatan merupakan salah satu upaya kesehatan wajib

yang dijalankan oleh Puskesmas Selaparang yang bergerak di bidang kuratif dan

rehabilitatif. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 26.581 jiwa, diharapkan

jika masyarakat sakit berkunjung ke Puskesmas. Pada bulan Januari hingga Maret

sekitar 2469 jiwa berkunjung ke Puskesmas Selaparang. Paling besar kunjungan

adalah pada poli umum yakni sekitar 1087 pasien, ke poli anak 472 pasien

berkunjung, dan ke poli kesehatan gigi dan mulut 439 pasien berkunjung. Upaya

kesehatan pengobatan di Puskesmas Selaparang ditunjang oleh adanya fasilitas

Laboratorium, dan adanya program TB. Penyakit yang menempati posisi teratas

adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) non pneumonia, diikuti dengan

alergi serta penyakit otot dan jaringan.

Pada tahun 2011 sepuluh obat terbanyak yang dipergunakan adalah

paracetamol (62416), ctm (43326), ttd (42290), glyceril glutae (39011), amoxilin

500 (37225), dexamethasone (29136), bi (27690), antasida (22440), asam

34

Page 35: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

mefenamat (21894), dan captopril (17235). Sementara pada tahun 2012 daftar

sepuluh obat terbanyak yang dipergunakan belum dapat dihitung, karena masih

berjalan dalam tahun yang sama.

35

Page 36: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah kesehatan ditemukan

Daftar 10 penyakit terbanyak pada tahun 2012:

NO NAMA PENYAKIT

1 ISPA NON PNEUMONIA

2 ALERGI

3 PENYAKIT OTOT DAN JARINGAN

4 PENYAKIT INFEKSI

5 HIPERTENSI

6 GASTRITIS

7 INFLUENZA

8 DIARE

9 KONJUNGTIVITIS

10 OBSERVASI FEBRIS

36

Page 37: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

C. PRIORITAS MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan

yang nyata dan menimbulkan rasa tidak puas serta berkeinginan untuk

memecahkannya. Penentuan prioritas masalah menurut Hanlone dengan scoring

teknik yaitu dengan cara menentukan besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan

dalam penanggulangan dan PEARL faktor. dilakukan dengan memberikan scor atau

nilai untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan.

A. Besarnya Masalah

Langkah I

NO Program Pencapaian (<100%)

Besar Masalah

1 ISPA NON PNEUMONIA 11.17% 88.83%2 DIARE 96.96% 3.04%3 KB AKTIF 72.93% 27.67%4 GIZI 87% 13%5 MALARIA 21% 79%6 TB 70% 30%

Langkah II

Menentukan Interval Kelas dengan menghitung selisih besar masalah dari

presentasi pencapaian terbesar dengan pencapaian terkecil.

Interval = nilai terbesar-nilai terkecil

k

Nilai besar masalah : Maksimal 88.83%

Minimal 3.04%

Interval : nilai terbesar-nilai terkecil

k

Interval= 88.83-3.04

4

= 21.44

37

Keterangan

n= jumlah masalah

k= jumlah kelas

k=1+3.3logn

=1+3,3 log 6

=3,56

Page 38: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Tabel Nilai dari Interval kelas

Interval Nilai

3,04-24,48 1

24,49-45,93 2

45,94-67,38 3

67,39-88,83 4

>88.83 5

Tabel Besar Masalah

Masalah Kesehatan dan

Pelayanan Kesehatan

3.04-24.48

24.49-45.93

45.94-67.38

67.39-88.83

>88.83 Nilai

ISPA NON PNEUMONIA

V 4

DIARE V 1KB AKTIF V 2GIZI V 1MALARIA V 4TB V 2

B. Kegawatan Masalah

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi dan

biaya tiap masalah dengan system scoring (1-5)

Sangat gawat : 5

Gawat : 4

Cukup gawat : 3

Kurang gawat : 2

Tidak gawat : 1

38

Page 39: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Tingkat urgensi dengan scor 5 dimana:

Sangat mendesak : 5

Mendesak : 4

Cukup mendesak : 3

Kurang mendesak : 2

Tidak mendesak : 1

Tingkat biaya yang dikeluarkan dengan scor 5 dimana:

Sangat murah : 5

Murah : 4

Cukup murah : 3

Mahal : 2

Mahal sekali : 1

Masalah Kesehatan

dan Pelayanan

Kesehatan

Kegawatan Tingkat

urgensi

Biaya yang

dikeluarkan

Nilai

ISPA NON

PNEUMONIA

3 3 4 10

DIARE 3 5 4 12

KB AKTIF 1 1 3 5

GIZI 4 4 1 9

MALARIA 3 3 2 8

TB 2 2 5 9

C. Kemudahan Dalam Penanggulangan

Kemudahan dalam penanggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring

dengan nilai 1-5 dimana:

39

Page 40: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Sangat mudah : 5

Mudah : 4

Cukup mudah : 3

Sulit : 2

Sangat sulit : 1

Masalah Nilai

ISPA NON PNEUMONIA 4

DIARE 5

KB AKTIF 2

GIZI 2

MALARIA 3

TB 1

D. PEARL FAKTOR

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat

atau tidaknya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut adalah PEARL

faktor:

Kesesuaian (Propriety)

Ekonomi murah (Economic)

Dapat diterima (Acceptability)

Tersedianya sumber (Resources availability)

Legalitas terjamin (Legality)

Masalah P E A R L Hasil

kali

ISPA NON

PNEUMONIA

1 1 1 1 1 1

DIARE 1 1 1 1 1 1

40

Page 41: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

KB AKTIF 1 1 1 1 1 1

GIZI 1 1 1 1 1 1

MALARIA 1 1 1 1 1 1

TB 1 1 1 1 1 1

PRIORITAS MASALAH

Setelah nilai dari kriteria A, B, C, dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam

formula nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi.

NPD = (A+B) x C

NPT = (A+B) x C x D

Masalah A B C D NPD NPT Urutan

Prioritas

ISPA NON

PNEUMONIA

4 10 4 1 56 56 II

DIARE 1 12 5 1 65 65 I

KB AKTIF 2 5 2 1 14 14 V

GIZI 1 9 2 1 18 18 IV

MALARIA 4 8 3 1 36 36 III

TB 2 9 1 1 11 11 VI

41

Page 42: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

LAMPIRAN

42

Page 43: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

Gambaran Hasil Kegiatan Pelayanan

Hasil kegiatan Puskesmas Selaparang baik kegiatan luar gedung maupun di dalam gedung berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada tahun 2011 adalah sebagai mana tabel berikut

No Indikator SPMJumlah Sasaran

PencapaianKeterangan

absolut %

1 2 3 4 56

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (95%) 638 516 80.88

2Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani ( 80 %)

128 204 159.38

3Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes (90 %)

609 448 73.56

4 Cakupan Pelayanan Nifas ( 90 % ) 609 451 74.06

5Cakupan Neonatus dengan komplikasi yg ditangani ( 80% )

87 32 36.78

6 Cakupan Kunjungan Bayi ( 90% ) 580 428 73.79

7 Cakupan Desa/ Kelurahan UCI ( 100% ) 3 3 100.00

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita ( 90% ) 2900 756 26.07

9Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( 100% )

113 113 100

10 Cakupan Balita gizi buruk ( 100% ) 2900 9 0,3

11Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD (100% )

 13 13  100 

12 Cakupan peserta KB aktif ( 70% ) 4735   76.43

13Acute Flacid Paralysis (AFP) ( 100% )

0  0  0 Tdk ada

kasus

14Penemuan Penderita Pneumonia Balita (100%)

292 221 75.68

15Penemuan Pasien baru TB BTA Positif (100%)

55 7 12.73

16 Penderita DBD yang ditangani ( 100% )  3 3 100 

17 Penemuan Penderita diare ( 100% ) 1813 749 41.31

18Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin ( 100% )

10726 4736 44.15

19Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin ( 100% )

10726 157 1.46

43

Page 44: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

20 Cakupan Desa Mengalami KLB ( 100% ) 0 0 0 

21 Cakupan Desa Siaga Aktif ( 80% ) 3 3 100.00

Hasil kegiatan Puskesmas Selaparang baik kegiatan luar gedung maupun di dalam gedung berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada tahun 2012(januari-maret) adalah sebagai mana tabel berikut :

No Indikator SPMJumlah Sasaran

PencapaianKeterangan

absolut %

1 2 3 4 56

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (95%) 638 152 23,82

2Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani ( 80 %)

128 55 43,10

3Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes (90 %)

609 169 27,75

4 Cakupan Pelayanan Nifas ( 90 % ) 609 161 26,44

5Cakupan Neonatus dengan komplikasi yg ditangani ( 80% )

- - -

6 Cakupan Kunjungan Bayi ( 90% ) - - -

7 Cakupan Desa/ Kelurahan UCI ( 100% ) - - -

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita ( 90% ) - - -

9Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( 100% )

- - -

10 Cakupan Balita gizi buruk ( 100% ) 2900 162 86,99

11Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD (100% )

-  - -

12 Cakupan peserta KB aktif ( 70% ) 4758  3470 72,93

13Acute Flacid Paralysis (AFP) ( 100% )

0  0  0 Tdk ada

kasus

14Penemuan Penderita Pneumonia Balita (100%)

356 80 46,26

15Penemuan Pasien baru TB BTA Positif (100%)

14 7 70

44

Page 45: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

16 Penderita DBD yang ditangani ( 100% ) - - -

17 Penemuan Penderita diare ( 100% ) 282 282 89,4

18Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin ( 100% )

- - -

19Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin ( 100% )

- - -

20 Cakupan Desa Mengalami KLB ( 100% ) - - -

21 Cakupan Desa Siaga Aktif ( 80% ) - - -

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari data puskesmas selaparang periode januari- maret tahun 2012, kami

memperoleh gambaran masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan sebagai berikut :

Secara umum kegiatan program yang dilaksanakan oleh Puskesmas

Selaparang tahun 2011-2012 telah memenuhi standar pelayanan minimal.

Pada beberapa kegiatan tampak sudah mencapai target yang ditentukan

namun adapula kegiatan yang belum mencapai targetnya, misalnya masalah

ISPA non pneumonia, diare, malaria, TB, gizi, KB aktif.

B. SARAN

Beberapa target yang belum tercapai hendaknya dapat dicari masalah apa

saja hambatan yang ditemui di masyarakat dan alternatif pemecahan masalahnya.

45

Page 46: Laporan Week1 Fffg NEW

SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SELAPARANG

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan, Ed.3. Binarupa

Aksara, Jakarta.

Depkes RI (2004). Kep-Menkes RI no 128/SK/II/2004, tentang

Kebijakan Dasar Puskesmas.

Depkes RI (2004) Kep. Menkes RI no. 131/SK/II/2004, tentang Sistem

Kesehatan Nasional.

Maninjaya (1999). Manajemen Kesehatan Ed-1. Penerbit EGC,

Jakarta.

Keputusan mentri kesehatan RI no.828/menkes/sk/IX/2008, petunjuk

teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di

kabupaten/kota.

Pedoman penilaian kerja puskesmas. Direktorat jendral bina

kesehatan masyarakat departemen kesehatan RI 2006.

46