laporan kasus. bipolar new

98
LAPORAN KASUS BIPOLAR Oleh : Lutfi Jauhari 05.48832.00233.09 Izharynur Yahma 05.48847.00248.09 Risna Sari 05.48848.00249.09 Oktariza Rizkillah 05.48851.00252.09 Lusy Octavia Saputri 05.48861.00262.09 Salyanti Puji Negeri 05.48863.00264.09 LAB/SMF KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN RSKD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA 2011

Upload: alfi-wakhianto

Post on 03-Jan-2016

342 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus. Bipolar New

LAPORAN KASUS

BIPOLAROleh

Lutfi Jauhari 05488320023309Izharynur Yahman 05488470024809Risna Sari 05488480024909Oktariza Rizkillah 05488510025209Lusy Octavia Saputri 05488610026209Salyanti Puji Negeri 05488630026409

LABSMF KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMANRSKD ATMA HUSADA MAHAKAMSAMARINDA 2011

Gangguan bipolar adalah bunglonnya gangguankejiwaan mengubah tampilan gejalanya dari satupasien ke pasien lain dan dari satu episode keepisode lain bahkan pada pasien yang sama

DrFrancis Mark Mondimore

BAB IPENDAHULUAN

Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar

Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak

Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita

Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 2: Laporan Kasus. Bipolar New

Gangguan bipolar adalah bunglonnya gangguankejiwaan mengubah tampilan gejalanya dari satupasien ke pasien lain dan dari satu episode keepisode lain bahkan pada pasien yang sama

DrFrancis Mark Mondimore

BAB IPENDAHULUAN

Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar

Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak

Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita

Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 3: Laporan Kasus. Bipolar New

BAB IPENDAHULUAN

Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar

Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak

Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita

Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 4: Laporan Kasus. Bipolar New

Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar

Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak

Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita

Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 5: Laporan Kasus. Bipolar New

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 6: Laporan Kasus. Bipolar New

DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 7: Laporan Kasus. Bipolar New

Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar

dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua

anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood

Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui

Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 8: Laporan Kasus. Bipolar New

Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan

neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania

kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch

kehipomania atau mania

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 9: Laporan Kasus. Bipolar New

Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)

Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 10: Laporan Kasus. Bipolar New

MACAM EPISODE BIPOLAR

Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 11: Laporan Kasus. Bipolar New

Episode manik

Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan

sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 12: Laporan Kasus. Bipolar New

Episode depresi mayor

Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa

renacana) atau tindakan bunuh diri

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 13: Laporan Kasus. Bipolar New

Episode Campuran

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan

Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 14: Laporan Kasus. Bipolar New

Episode Hipomanik

Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu

meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 15: Laporan Kasus. Bipolar New

KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori

bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit

bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik

siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien

Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 16: Laporan Kasus. Bipolar New

Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian

episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi

normal

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 17: Laporan Kasus. Bipolar New

Strategi Terapi

1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 18: Laporan Kasus. Bipolar New

2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin

lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 19: Laporan Kasus. Bipolar New

Panduan Terapi (1)

Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal

(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan

- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 20: Laporan Kasus. Bipolar New

Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik

atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau

oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam

atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat

- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 21: Laporan Kasus. Bipolar New

Panduan Terapi (3)

Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer

Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 22: Laporan Kasus. Bipolar New

Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus

antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin

2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)

3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan

4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 23: Laporan Kasus. Bipolar New

Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena

gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien

episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik

episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 24: Laporan Kasus. Bipolar New

episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya

Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan

jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang

jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 25: Laporan Kasus. Bipolar New

jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan

untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang

monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 26: Laporan Kasus. Bipolar New

Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar

1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)

umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai

profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi

indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 27: Laporan Kasus. Bipolar New

kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll

Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas

Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui

Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 28: Laporan Kasus. Bipolar New

BAB IIILAPORAN KASUS

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 29: Laporan Kasus. Bipolar New

Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 30: Laporan Kasus. Bipolar New

IDENTITAS PASIEN

Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma

Husada Samarinda

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 31: Laporan Kasus. Bipolar New

Sebab Utama Masuk Rumah Sakit

Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 32: Laporan Kasus. Bipolar New

Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila

kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar

masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien

ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya

Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 33: Laporan Kasus. Bipolar New

Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya

Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk

Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok

Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 34: Laporan Kasus. Bipolar New

Alloanamnesa

Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20

Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 35: Laporan Kasus. Bipolar New

ALLOANAMNESA

Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah

Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan

Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 36: Laporan Kasus. Bipolar New

Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya

4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan

Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi

Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 37: Laporan Kasus. Bipolar New

Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat

Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 38: Laporan Kasus. Bipolar New

RIWAYAT KELUARGA

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 39: Laporan Kasus. Bipolar New

GENOGRAM

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 40: Laporan Kasus. Bipolar New

AYAH

Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 41: Laporan Kasus. Bipolar New

IBU

Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 42: Laporan Kasus. Bipolar New

Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan

Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990

Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah

ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 43: Laporan Kasus. Bipolar New

Perkembangan anak

Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 44: Laporan Kasus. Bipolar New

Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 45: Laporan Kasus. Bipolar New

Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 46: Laporan Kasus. Bipolar New

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 47: Laporan Kasus. Bipolar New

Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek

Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 48: Laporan Kasus. Bipolar New

Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 49: Laporan Kasus. Bipolar New

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 50: Laporan Kasus. Bipolar New

Riwayat psikiatri sebelumnya

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah

ditahan 8 bulan karena

menikam kakak perempuan

indikasi suicide tingkah laku

aneh selalu curiga

Observasi

psikotik akut

Rizodal 2 x 1

Algamax 1 x 05

mg

Promactil 1 x 100

mg

LD= 11

2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi

jalan menunduk

Gangguan jiwa

yang tak terinci

Rizodal 2x1

Algamax 05 mg

(0-0-1)

Promactil 100 mg

(0-0-1)

3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur

dan keluyuran 3 hari tidak

mau makan 1 hari

Skizofren

Paranoid

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 51: Laporan Kasus. Bipolar New

NOTanggal

MRS

Tanggal

KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi

4 11211 17211 Gelisah mengamuk di

rumah

Skizofren

Residual

THD 2x12

Halloperidol 5

mg 2x12

CPZ 2 mg 2x1

5 17211 Mengamuk di rumah

setelah berhasil kabur

dari RSKD Atma

Husada

Skizofren

Residual

THD 2 x 2 mg

Halloperidol 1 x

5 mg

CPZ 100 mg

0-0-1

6 18211 Dari IGD pindah ke

Ruang Elang

Skizofren

Residual

Halloperidol 2 x

5 mg

THD 1 x 2 mg

CBZ 2 x 100 mg

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 52: Laporan Kasus. Bipolar New

Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 53: Laporan Kasus. Bipolar New

Perilaku antisosial

Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya

Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal

Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya

Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 54: Laporan Kasus. Bipolar New

Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada

Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh

Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi

Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 55: Laporan Kasus. Bipolar New

Kepribadian sebelum sakit

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 56: Laporan Kasus. Bipolar New

Riwayat sosial

Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 57: Laporan Kasus. Bipolar New

Kegiatan dan minat

Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 58: Laporan Kasus. Bipolar New

Afek

Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 59: Laporan Kasus. Bipolar New

Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 60: Laporan Kasus. Bipolar New

Watakkarakter

Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 61: Laporan Kasus. Bipolar New

Pendapat Umum

Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 62: Laporan Kasus. Bipolar New

Energi dan inisiatif

Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 63: Laporan Kasus. Bipolar New

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 64: Laporan Kasus. Bipolar New

Status Generalis

Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 65: Laporan Kasus. Bipolar New

Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)

normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer

cukup

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 66: Laporan Kasus. Bipolar New

Status Neurologikus

Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh

normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)

Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 67: Laporan Kasus. Bipolar New

Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)

Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan

Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan

suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 68: Laporan Kasus. Bipolar New

Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 69: Laporan Kasus. Bipolar New

Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 70: Laporan Kasus. Bipolar New

Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan

Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang

ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 71: Laporan Kasus. Bipolar New

FORMULASI DIAGNOSIS

Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 72: Laporan Kasus. Bipolar New

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 73: Laporan Kasus. Bipolar New

Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi

Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 74: Laporan Kasus. Bipolar New

Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif

Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari

Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 75: Laporan Kasus. Bipolar New

DAFTAR MASALAH

Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan

di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun

menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus

sekolah di kelas 2 SMA

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 76: Laporan Kasus. Bipolar New

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid

Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan

lingkungan Aksis V GAF 80-71

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 77: Laporan Kasus. Bipolar New

PROGNOSIS

Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 78: Laporan Kasus. Bipolar New

Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 79: Laporan Kasus. Bipolar New

BAB IVPEMBAHASAN

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 80: Laporan Kasus. Bipolar New

Diagnosa

Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 81: Laporan Kasus. Bipolar New

Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 82: Laporan Kasus. Bipolar New

bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir

keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat

aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 83: Laporan Kasus. Bipolar New

Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah

Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya

Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 84: Laporan Kasus. Bipolar New

Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang

manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)

menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 85: Laporan Kasus. Bipolar New

Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan

Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 86: Laporan Kasus. Bipolar New

Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi

Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 87: Laporan Kasus. Bipolar New

Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 88: Laporan Kasus. Bipolar New

TERAPI

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 89: Laporan Kasus. Bipolar New

Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi

Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 90: Laporan Kasus. Bipolar New

Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih

sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan

sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 91: Laporan Kasus. Bipolar New

Farmakoterapi

Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa

Lithium Asam Valproat Karbamazepin

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 92: Laporan Kasus. Bipolar New

Farmakoterapi

Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap

Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social

Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 93: Laporan Kasus. Bipolar New

Psikoterapi

Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 94: Laporan Kasus. Bipolar New

Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi

Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan

Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98
Page 95: Laporan Kasus. Bipolar New

Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi

Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi

  • LAPORAN KASUS BIPOLAR
  • Slide 2
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Slide 4
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • Slide 6
  • Etiologi
  • Slide 8
  • Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
  • Slide 10
  • Slide 11
  • MACAM EPISODE BIPOLAR
  • Episode manik
  • Episode depresi mayor
  • Episode Campuran
  • Episode Hipomanik
  • Klasifikasi
  • Slide 18
  • Tujuan Terapi
  • Strategi Terapi
  • Slide 21
  • Panduan Terapi (1)
  • Panduan Terapi (2)
  • Panduan Terapi (3)
  • Panduan Terapi (4)
  • Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Evaluasi Obat
  • Slide 30
  • BAB III LAPORAN KASUS
  • Slide 32
  • IDENTITAS PASIEN
  • Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
  • Autoanamnesa
  • Slide 36
  • Alloanamnesa
  • ALLOANAMNESA
  • Slide 39
  • Slide 40
  • RIWAYAT KELUARGA
  • GENOGRAM
  • AYAH
  • IBU
  • Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Perkembangan anak
  • Slide 47
  • Slide 48
  • Slide 49
  • Slide 50
  • Slide 51
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat psikiatri sebelumnya
  • Slide 54
  • Slide 55
  • Perilaku antisosial
  • Keadaan hidup saat ini
  • Kepribadian sebelum sakit
  • Riwayat sosial
  • Kegiatan dan minat
  • Afek
  • Slide 62
  • Watakkarakter
  • Pendapat Umum
  • Energi dan inisiatif
  • Pemeriksaan Fisik
  • Status Generalis
  • Slide 68
  • Status Neurologikus
  • Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
  • Slide 71
  • Slide 72
  • Slide 73
  • FORMULASI DIAGNOSIS
  • Slide 75
  • Slide 76
  • Slide 77
  • DAFTAR MASALAH
  • EVALUASI MULTIAKSIAL
  • PROGNOSIS
  • Slide 81
  • BAB IV PEMBAHASAN
  • Diagnosa
  • Slide 84
  • Slide 85
  • Slide 86
  • Slide 87
  • Slide 88
  • Slide 89
  • Slide 90
  • TERAPI
  • Slide 92
  • Slide 93
  • Farmakoterapi
  • Farmakoterapi (2)
  • Psikoterapi
  • Slide 97
  • Slide 98