laporan penetrasi new
DESCRIPTION
ini contoh laporan penetrasi aspal untuk perkerasan jalan raya..semoga berguna y bwt yg download...TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Pada dasarnya, mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya mempelajari dan
mengetahui proses pembakaran aspal yang akan digunakan pada perkerasan jalan raya.
Tugas ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan lebih memahami mengenai
apa saja yang diberikan di mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya.
Semoga apa yang penyusun sajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
sebagai mahasiswa pada khususnya, karena dengan mengerjakan laporan ini penyusun
banyak sekali mendapatkan masukan dari berbagai pihak dan bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya.
Terima kasih atas dukungan pihak - pihak yang telah membantu penyusun sehingga
laporan in dapat terselesaikan.
Yogyakarta, 5 Mei 2011
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................... 2
A. JENIS PENGUJIAN.................................................................. 3
B. KAJIAN TEORI ................................................................. 3
C. ALAT DAN BAHAN ................................................................ 3
D. LANGKAH KERJA ................................................................ 7
E. PENYAJIAN DATA ................................................................ 8
F. PEMBAHASAN ................................................................. 9
G. KENDALA PELAKSANAAN PRAKTIKUM......................... 12
H. KESIMPULAN ................................................................. 13
I. SARAN – SARAN .................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14
LAMPIRAN .......................................................................................... 14
LEMBAR KONSULTASI .................................................................. 16
LAPORAN SEMENTARA .................................................................. 17
2
A. JENIS PENGUJIAN
Dalam laporan ini akan dibahas mengenai praktikum pengujian Penetrasi Aspal. Aspal yang digunakan adalah aspal padat yang berada di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
B. KAJIAN TEORI
Pada 1888, HC Bowen dari Barber Asphalt Paving menemukan cikal bakal Perusahaan untuk uji penetrasi, Bowen Penetrasi Mesin (Halstead dan Welborn, 1974). Ini prinsip dasar, dan prinsip dasar dari uji penetrasi, adalah untuk menentukan kedalaman mana suatu benda uji aspal dipotong jarum jahit menembus sampel aspal di bawah kondisi tertentu beban, waktu dan suhu. Ini adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur konsistensi dari bahan mengandung bitumen pada suhu tertentu. Cara klasifikasi berdasarkan ukuran kualitas. ukuran perlawanan yang ditawarkan oleh fluida terhadap deformasi kontinu bila mengalami tegangan geser. konsistensi adalah fungsi bahan kimia konstituen dari aspal, yaitu. tinggi molekul berat, yang bertanggung jawab untuk kekuatan dan kekakuan, resin (bertanggung jawab untuk adhesi dan daktilitas) dan minyak (berat molekul rendah, yang bertanggung jawab atas viskositas dan fluiditas).
Jenis dan jumlah konstituen ini ditentukan oleh sumber minyak dan metode pengolahan di kilang tersebut. Penetrasi berhubungan dengan viskositas dan hubungan empiris telah dikembangkan untuk bahan Jika penetrasi diukur melalui berbagai suhu, kepekaan terhadap suhu dari aspal dapat dibangun.( sumber : http ://wikipedia.com/aspal dan Silvia Sukirman )
Sedangkan tujuan dari praktik penetrasi ini adalah untuk menentukan tingkat kekerasan bitumen keras atau lembek ( solid atau semi solid ) dengan cara memasukkan jarum ukuran tertentu, beban dan waktu tertentu.dan hal ini juga dapat menentukan akan digunakan untuk mengidentifikasi jenis tertentu dari bahan aspal itu sendiri.( sumber : http :// dattaadhikari.blogspot.com/laporan pratek aspal )
C. ALAT DAN BAHAN
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian penetrasi aspal adalag sebagai berikut :
1. Alat Alat – alat yang digunakan dalma praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Alat Penetrasi bitumenYang dipakai alat penetrasi pada praktikum ini adalah Electric Laboratory Penetration Test.
3
Gambar 1. Penetration test tampak samping
Gambar 2. Penetration test tampak depan
Fungsi : mengukur penetrasi aspal
b. Jarum Penetrasi stainless steel yang berbentuk kerucut terpancung.Sebagai alat penitik pada benda uji
4
Tiang Dial
Penetrometer
Kepala Peralatan
Sekrup perata
Control sleeve
Cawan benda uji
d.Tatakan Batu
b .Jarum Penetrasi
Cable Connector
Lock screw
c. Pemberat tambahan
Basis
Head
c. Pemberat tambahan yang berat nya 50 ± 0,05 gr dan 100 ± 0,005 grSebagai untuk pengukuran penetrasi dengan beban 50 gr dan
200 gr.
d. Tatakan batuSebagai pengganjal benda uji
e. Cawan
Gambar 3. Cawan kosongSebagai tempat benda uji
f. Baskom
Gambar 4. Baskom berisi rendaman benda uji dalam es
Sebagai pengganti bak perendam/waterbath untuk merendam benda uji dalam es.
5
g. Stopwatch
Gambar 5. Stopwatch
Sebagai pengukur waktu untuk tiap 5 detik.h. Palu
Gambar 6. PaluSebagai alat bantu untuk menghancurkan es yang akan
digunakan untuk merendam benda uji.
i. Thermometer
Gambar 7.Thermometer
6
Sebagai alat pengukur suhu pada benda uji pada saat proses perendaman es dan penetrasi pada alat penetrasi test
2. Bahan Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Aspal
Digunakan sebagai benda uji untuk praktikum pengujian penetrasi aspal.
b. Es batu
Gambar 8. Proses perendaman benda uji dalam es
Digunakan sebagai untuk penurunkan suhu benda uji pada suhu tertentu.
D. LANGKAH KERJALangkah kerja/proses untuk melakukan praktikum pengujian penetrasi adalah
sebagai berikut :1. Alat dan bahan dipersiapkan.2. Panaskan benda uji, aduk secara perlahan – lahan. Pemanasan benda uji tidak
boleh lebih dari 60ºC diatas titik lembek dan tidak boleh melebihi dari 30 menit.3. Setelah cair, benda uji di tuangkan ke dalam cawan dan di diamkan hingga dingin
pada suhu ruangan selama 1 – 1,5 jam.4. Kemudian merendam benda uji ke dalam baskom yang telah berisi air dan
pecahan es batu hingga tenggelam selama 1 – 1,5 jam. Pastikan benda uji benar – benar tertutupi air es tersebut.
5. Setelah lewat waktu yang di tentukan, angkat benda uji dari baskom berisi air es tersebut, lalu ukur suhu benda uji hingga mencapai suhu 25º C.
6. Letakkan benda uji yang telah di ukur tersebut pada tatakan batu pada alat penetrasi di bawah jarum penetrasi. Sebagai catatan : dibutuhkan sebanyak 5 orang pada praktik ini yaitu : orang ke 1 sebagai pemegang jarum dan pemindah jarum, orang ke 2 sebagai pembaca jarum, orang ke 3 sebagai pemegang
7
Es batu
stopwatch, orang ke 4 sebagai pengukur suhu dan orang ke 5 sebagai pendokumentasian.
7. Periksalah pemegang jarum agar jarum dipasang dengan baik dan bersihkan jarum penetrasi dengan cairan bensin kemudian keringkan jarum dengan lap kering. Dan letakkan pemberat 50 gram diatas jarum untuk memperoleh beban sebesar ( 100 ± 0,1 ) gram.
8. Turunkan perlahan – lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan benda uji kemudian aturlah angka 0 pada arloji penetrometer, sehingga jarum penunjuk berimpit dengannya.
9. Tekan pemegang jarum selama 5 detik dengan bantuan stopwatch sebagi pengontrol waktu dan lepaskan.
10. Putarlah arloji penetrometer dan bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk.
11. Lepaskan jarum dari pemegang jarum untuk memindahkan titik pembacaan berikutnya sejauh 1 cm dari titik pembacaan awal dan tepi sisi dinding cawan, bersihkan jarum dengan lap kering. kemudian ukur suhu kembali pada benda uji tersebut sebagai suhu berbeda dan titik berbeda dari titik awal.
12. Lakukan pekerjaan 1 – 10, hingga tidak kurang 4 bagian untuk benda uji yang sama. Setiap 1 bagian dengan suhu yang sama ada 3 pembacaan titik yang berbeda – beda . dan bagian selanjutnya berbeda suhu benda uji dengan pembacaan awal.sehingga didapat pembacaan 12 titik dari 4 suhu berbeda.
13. Mencatat setiap hasil pembacaan pada laporan sementara yang telah di sediakan.
E. PENYAJIAN DATA
Dalam praktikum pengujian penetrasi didapat data sebagai berikut :
Table 1. Hasil percobaan Titik Penetrasi Aspal
Penetrasi pada suhu 25ºC I. Titik 1 37 Titik 2
30
Titik 3
32
Rata – rata 33Penetrasi pada suhu 28ºC II. Titik 1 43
Titik 2
50
Titik 3
60
Rata – rata 51Penetrasi pada suhu 28,5ºC III. Titik 1 52
Titik 2
68
Titik 3
66
Rata – rata 62
8
Penetrasi pada suhu 29ºC IV. Titik 1 75 Titik 2
73
Titik 3
62
Rata – rata 70Rata – rata hasil 54
Gambar 9. Sket hasil uji penetrasi
Pengujian penetrasi dilakukan pada :1. Waktu pengujian
a. Hari/tanggal : Jum’at/ 18 Maret 2011b. Jam : 15.00 sd 17.00 WIBc. Cuaca : Cerah / Panas
2. Tempat Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta.
F. PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan praktikum pengujian pembakaran aspal yang telah dilakukan, benda uji yang berisi aspal telah didinginkan pada suhu ruangan yang seharusnya ruangan dalam keadaan dingin. Waktu pelaksanaan pratikum ini cuaca di Laboratorium panas sehingga memungkinkan benda uji bersuhu dingin sehingga benda uji langsung direndam di dalam baskom yang telah diisi es selama 60 sd 90 menit. Pembacaan jarum pada penetrometer dilakukan mengacu pada ketentuan bahwa hasil – hasil pembacaan tidak melampui ketentuan / toleransi :
Tabel 2. Toleransi / Ketentuan Hasil Pembacaan Arloji Penetrometer ( RSNI 06-2456-1991 )
9
Hasil penetrasi 0 - 49 50 - 149 150 - 249 250Toleransi 2 4 6 8
Adapun pengujian dilakukan sebanyak empat kali, yang diperoleh data
penurunan yang bervariasi :
1. Pengujian I Penetrasi pada suhu ± 25ºC
Antara titik 1 dengan titik 2 terdapat selisih bacaan penurunan
7, yang sudah melewati bacaan toleransi toleransi pada interval 0 – 49
dengan toleransi 2. tetapi banyak kekurangan dalam praktikum
penetrasi ini, maka tetap dihitung sebagai data. Sedangkan pada titik 2
dengan titik 3 selisih bacaan penurunan 2 sehingga masuk bacaan
toleransi.
2. Pengujian II Penetrasi pada suhu ± 28ºC
Antara titik 1 dengan titik 2 terdapat selisih kenaikan bacaan 7,
yang sudah melewati bacaan toleransi karena toleransi hasil bacaan
adalah 2. Sedangkan untuk titik 2 dengan titik 3 terdapat selisih bacaan
kenaikan 10, yang juga melewati batas hasil bacaan toleransi untuk
interval 50 – 149 adalah 4.
3. Pengujian III Penetrasi pada suhu ± 28,5ºC
Antara titik 1 dengan titik 2 terdapat selisih bacaan kenaikan 16,
berarti tidak termasuk bacaan toleransi untuk interval 50 – 149 adalah
4. Sedangkan bacaan titik 2 dengan titik 3 terdapat selisih penurunan
bacaan 2, berarti masuk bacaan toleransi.
4. Pengujian IV Penetrasi pada suhu ± 29ºC
Antara titik 1 dengan titik 2 terdapat selisih bacaan penurunan
2, sehingga masih termasuk bacaan toleransi untuk interval 50 – 149
adalah 4. Sedangkan titik 2 dengan titik 3 terdapat selisihnya 9, yang
tidak termasuk bacaan toleransi.
10
Menghitung koefisien varians pada pengujian I :
Tabel 3. Pengujian I
Titik Bacaan ( y ) y - yE ( y - yE )2
1 37 -4 16
2 30 3 9
3 32 -1 1
Σy = 99
yE = 33
0 Σ ( y - yE )2 = 26
► Rata – rata ( yE ) = 99 / 3 = 33
► Varians = Σ ¿¿
= 262
= 13
► Standar Deviasi = √varians
= √13
= 3,6056
► Koefisien Varians = Standar Deviasi
rata−ratax100 %
= 3,6056
33x 100%
= 10,9261 %
Tabel 4. Nilai Koefisien Varians
Pengujian Suhu ( ºC ) Nilai Koefisien Varians ( %
)
I 25 10,9261
II 28 17,8096
III 28,5 14,0609
IV 29 10
11
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1923
24
25
26
27
28
29
30
f(x) = 0.108311646545585 x + 26.1953783304978
Grafik Hubungan Suhu dengan Koefisien Varians
Grafik Hubungan suhu dengan Koefisien Varianslinear ( Grafik Hubungan Suhu dengan Koefisien Varians )
Koefisien Varians ( % )
Suhu
( ºC
)
Gambar 10. Grafik Hubungan Suhu dengan Koefisien Varians pada pengujian Penetrasi
Aspal
G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum pengujian penetrasi aspal adalah sebagai berikut :
1. Karena keterbatasan laboratorium sehingga tidak dapat di ciptakannya atmosfer atau suhu ruangan yang baik pada proses pendinginan aspal sehingga kurang tepat dalam penentuan suhu dan keterbatasan waktu juga yang tidak dapat mendapatkan hasil yang optimal pada benda uji.
2. Alat yang digunakan untuk praktikum tidak berfungsi optimal karena jarum stainsteel agak bengkok dan pengaturan lock screw sudah tidak bekerja dengan baik.
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum penetrasi aspal yang telah dilakukan dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Praktikum penetrasi dilakukan untk menguji keras atau lembeknya ( solid atau semi solid ) aspal dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran, beban dan waktu tertentu ke dalam aspal pada suhu tertentu pula yaitu 25ºC.
2. Dari hasil pengujian penetrasi di atas di dapat bahwa rata – rata dari penetrasi di atas adalah 54 termasuk jenis Aspal Pen.40. makin besar
12
nilai penetrasi maka makin lunak aspal yang di uji, maka pada pengujian ini aspal nya termasuk aspal keras.
I. SARAN – SARAN
Lakukan praktikum pengujian penetrasi dengan teliti, seksama dan konsentrasi penuh agar memperoleh data pengujian yang maksimal dan agar alat penetrasi yang digunakan tidak lebih rusak lagi.
Saran untuk mahasiswa hendaknya kebersihan alat sebelum dan sesudah praktikum lebih diperhatikan dan kebersihan laboratorium sesudah praktek lebih diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.org/wiki/aspal Diunduh pada tanggal 30 April 2011, pada pukul 16.00 WIB
http ://onlinebook.google.com/Silvia Sukirman . karena tidak dapat diunduh maka lembaran buku tersebut di grab pada tanggal 02 mei 2011 pada pukul 11.00 WIB
http :// dattaadhikari.blogspot.com/laporan pratek aspal. Diunduh pada tanggal 02 mei pada pukul 11.30 WIB.
13
LAMPIRAN
Gambar 9. Proses pengancuran es untuk perendaman
Gambar 10. Meletakkan benda uji ke dalam baskom
Gambar 11. Pengukuran suhu pada benda uji setelah perendaman
14
Gambar 12. Meletakkan benda uji pada alat Penetrasi dan mengubah jarum penetrasi
Gambar 13. Cara memndahkan jarum untuk pembacaan
15
LEMBAR KONSULTASILapORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN
Dewi Rosari Indah Sibarani 08510134011
NO EVALUASI TANGGAL TTD
Dosen Pengampu Mahasiswa
Faqih Ma’arif, A.Md.T, S.Pd., M.Eng. Dewi Rosari Indah
16
LAPORAN SEMENTARA
PENGUJIAN PEMBAKARAN ASPAL
Di periksa tanggal : 04 Maret 2011
Kelompok : 1).Hanny Rhamariska ( 08510134011 )
2).Dedi Herwanto ( 08510134006 )
3). Dewi Rosari Indah Sibarani ( 08510134011)
4). Buyung Wendy W( 08510134015 )
5). Nur Sholikhah ( 08510134020 )
6). Ayu Lestari ( 08510134026 )
Di periksa oleh : Bpk. Sudarman
No
Urutan Pemeriksaan Pemeriksaan Suhu Pem.Waktu Ket.
1. Pemanasan benda ujiMulai PemanasanSelesai Pemanasan
2. Didiamkan pada Suhu RuangMulaiSelesai
3. DiperiksaMulaiSelesai
No. Benda Uji ( mm ) Sket Pengujian Ket.
17
Tabel Pembacaan Dial
No./ Titik
Pengujian I Pengujian II Pengujian III Pengujian IVBacaan Dial Suhu Bacaan Dial Suhu Bacaan Dial Suhu Bacaan
DialSuhu
1. 37 43 52 752. 30 25ºC 50 28ºC 68 28,5ºC 73 29ºC3. 32 60 66 62
Yogyakarta, 18 Maret 2011
Mengetahui Penguji
Teknisi Laboratorium
Bpk. Sudarman Dewi Rosari Indah S
NIP : 19610214 199103 1001 NIM : 08510134011
18