laporan - rppguru.files.wordpress.com file · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang masalah....

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai: " metode jauh lebih penting dari materi". Betapa pentingnya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, dan sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempato posisi ke dua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen pembelajaran yaitu meliputi: tujuan, metode, materi dan evaluasi. Seiring dengan hal itu, maka seorang guru perlu mengetahui metode-metode apa yang harus di gunakan didalam setiap kegiatan belajar mengajar. Karena seseorang guru apabila tepat dalam memilih metode yang akan ia gunakan untuk mengajar, maka tujuan belajar mengajar akan bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Seseorang guru juga dituntut untuk bisa menguasai hal-hal yang berkaitan dengan sebuah solusi atau jalan keluar untuk menciptakan kondisi yang efektif

Upload: lytuong

Post on 30-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal

sebagai: " metode jauh lebih penting dari materi". Betapa pentingnya metode dalam

proses pendidikan dan pengajaran, dan sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan

tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode

menempato posisi ke dua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen

pembelajaran yaitu meliputi: tujuan, metode, materi dan evaluasi.

Seiring dengan hal itu, maka seorang guru perlu mengetahui metode-metode

apa yang harus di gunakan didalam setiap kegiatan belajar mengajar. Karena

seseorang guru apabila tepat dalam memilih metode yang akan ia gunakan untuk

mengajar, maka tujuan belajar mengajar akan bisa tercapai sesuai dengan yang

diharapkan. Seseorang guru juga dituntut untuk bisa menguasai hal-hal yang berkaitan

dengan sebuah solusi atau jalan keluar untuk menciptakan kondisi yang efektif dan

kondusif pada waktu proses mengajar berlangsung, baik yang berkaitan dengan

metode, pendekatan emosional terhadap siswa, pengembangan bahan pembelajaran

dan sebagainya.

Beberapa usaha dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif,

salah satunya adalah kecekatan dari seorang guru dalam memilih sebuah metode dan

pendekatan emosional terhadap siswa. Untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut

untuk bisa menguasai bebarapa metode dan pendekatan emosional yang akan di

tetapkan saja, tetapi guru juga harus bisa menguasai teknik pengelolaan kelas,

terampil mengajar, pemanfaatan sumber belajar, menguasai emosional siswa,

penguasaan kondisi kelas dan sebagainya.

Page 2: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Berbicara mengenai teknik pengelolaan kelas dan penguasaan emosional

siswa, biasanya sangat tergantung pada metode pengajaran guru di saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode mengajar,

maka akan menimbulkan kondisi yang jenuh, membosankan, monoton, dan kurang

direspon oleh siswa. Oleh karena itu, untuk menghindari keadaan seperti itu, aka

harus diambil sebuah solusi dengan menerapkan sebuah metode yang sekiranya dapat

mengantisipasi demi tercapainya tujuan belajar.

Sebenarnya dari beberapa metode mengajar tersebut, tidak ada satupun yang

merupakan metode mengajar yang baik. Karena hal ini tergantung dari kondisi siswa

itu sendiri. Oleh karena itu, guru harus bisa mengoptimalkan kadar keaktifan siswa

disaat sebuah metode diterapkan. Dengan diaplikasikan sebuah metode yang mana

menurut (Muhibin Syah M. Ed, 2001) baik metode ceramah maupun Tanya jawab

dala proses belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Dengan melihat realita yang terjadi sekarang, dengan banyaknya siswa yang

masih berperan pasif dala memahami materi. Aka penulis akan mengangkat judul dala

pembuatan penelitian tindakan kelas ini: " implementasi metode ceramah dalam

meningkatkan motivasi nelajar materi pendidikan agama islam di SMP Negeri 01

Batu".

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah kami paparkan diatas, aka dapat kami

ambil rumusan masalah yaitu:

1. Apakah metode ceramah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IX D SMP

Negeri 01 Batu terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam?

Page 3: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui apakah metode ceramah dapat meningkatkan pemahaman

siswa kelas IX D SMP Negeri 01 Batu terhadap mata pelajaran pendidikan

agama islam?

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat beranfaat bagi:

1. Lembaga (Sekolah)

Memberikan masukan pada sekolah berkaitan dengan penggunaan metode

ceramah ini untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah

metode pengajaran yang lebih baik.

2. Guru

Penggunaan metode ceramah ini diharapkan bermanfaat bagi para guru dalam

PBM meskipun metode ceramah ini sudah tidak asing lagi akan tetapi metode

ceramah ini dapat mempermudah pemahaman para peserta didik dan

mengaktifkan dalam proses Tanya jawab dalam menyampaikan materi pendidikan

agama kelas IX D SMP Negeri 01 Batu.

3. Siswa

Memberikan pengetahuan, semangat, dorongan serta solusi untuk bisa belajar

lebih giat/aktif lagi dalam mempelajari materi pendidikan agama islam.

4. Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan metode ceramah ini,

sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan, latihan dan pengembangan

dalam proses belajar mengajar.

Page 4: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

E. Hipotesis Penelitian

Jika metode ceramah digunakan, maka motivasi dan pemahaman dalam belajar

materi pendidikan agama islam dapat ditingkatkan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode

Page 5: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan

efisien, keampuan seorang pendidik dala enguasai materi saja tidaklah mencukupi.

Disamping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki keampuan untuk

mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau

metode penyampaian materi yang tepat dala proses belajar engajar sesuai dengan

materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.

Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti"

Melalui" dan hodos berarti" Cara" . dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau

cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang

mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan

menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Pada intinya,

metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek dadaran dengan cara

yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.

Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi

antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar engajar. Dengan demikian, yang

perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan

tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan

melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan

menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif.

Belajar mengajar merupakan kegiatan yang koplek. Oleh karenanya, maka hampir

tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar

mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lain dalam

usaha mencapai tujuan pembelajaran.

B. Pengerti Metode Ceramah

Page 6: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara

lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik,

didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya.

( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah

merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk,

1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya "the process and effects of

mass communication" dala hal ingatan sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih

laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu

pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram

adalah sangat efektif.

Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara elaksanakan

pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one

way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan

literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.

C. Pelaksanaan Metode Ceramah

Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional

dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini

kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan

tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.

Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan,

agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang

tersedia sangat terbatas.

Page 7: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.

Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga

siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.

Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya

terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).

Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui

metode ini.

Langkah-langkah penerapan metode ceramah

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah

adalah sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan

Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan

pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut.

Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka

memahami pelajaran yang akan disajikan.

b. Langkah Penyajian

Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok

masalah.

c. Langkah Generalisasi

Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan

kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi Penggunan

Page 8: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi

sehingga nyata makna kesimpulan itu.

Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah

secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk

mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar

mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

D. Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah

Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun

kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:

1. Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas

yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara

komprehensif.

2. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan

waktu yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus

secara bersama.

3. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit

dapat diuraikan bahan yang banyak.

4. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik

sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan

cepat dan tepat.

Kekurangan Metode Ceramah

1. Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)

2. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah

menguasai bahan ceramah.

Page 9: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

3. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda

dengan apa yang dimaksudkan guru.

4. Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah

berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa

dan akhirnya mengarah verbalisme.

Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan

metode ceramah adalah:

Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan

gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat

peraga.

Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul

menghilangkan kebodanan anal-anak.

Susunlah ceramah itu secara sistematis

Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian

seperti:

- Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis

- Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.

- Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari

benda dan sebagainya)

- Gambar-bambar

- Alat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan

diskop atau epidiskop. (Ramayulis: 1990: 118-119)

Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka

para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan

percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain.

Page 10: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

E. Evaluasi Pembelajaran

Setelah serangkaian pembelajaran, suatu evaluasi perlu diberikan untuk

mengetahui hasil pengajaran tersebut, Slamet(1991) menerangkan adanya tiga tujuan

dievaluasi tersebut, yaitu:

1. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk

memperbaiki proses mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi

murid.

2. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil asing-masing murid atas hasil

yang diajukan.

3. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

F. Efektifitas Penggunaan Metode Ceramah Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam.

Penggunaan metode ceramah di kelas IX D SMP Negeri 01 Batu ini

diharapkan membawa peran yang berarti dalam rangka meningkatkan motivasi belajar

siswa dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa terhadap mata pelajaran

pendidikan agama islam.

Mengenai efektifitas metode ceramah ini tergantung pada kemapuan atau

keahlian seseorang guru dalam mengelolah kegiatan belajar mengajar dikelas, apabila

seorang guru mampu untuk mengelolah kegiatan belajar mengajar baik dan tepat

maka penggunaan metode ceramah ini akan aktif.

Page 11: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 01 Batu, yang mana sekolah ini

merupakan sekolah favorid yang berada di lingkungan kota pendidikan. Tepatnya di

Page 12: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Jl. KH. Agus Salim no 55 Batu, dan SMPN 1 Batu pertama berdiri dengan nama

Sekolah Persiapan Negeri Batu (Batu Persiapan) sekitar tahun 1964/1965 yang

merupakan cabang dari SMP 1 Malang, dimana semua administrasi masih ikut pada

SMP 1 Malang sampai beberapa tahun kemudian tidak ada respon dari pusat sehingga

berubah nama menjadi SMP Perbantuan yang resmi digunakan pada tahun 1966/1967.

Baru pada tahun 1977 berubah menjadi SLTP Negeri 1 Batu yang diresmikan oleh

Kakan DEPDIKBUD yang pada waktu itu masih menjadi satu dengan kabupaten

Malang. Pada tahun 1977 dimulainya ajaran baru pada pertengahan juli, sebagai

kegiatan baru dari Menteri Pendidikan. Hal ini memberikan warna tersendiri bagi

dunia pendidikan dan memberikan pembaharuan, karena dahulunya ajaran baru

dimulainya pada bulan januari. Roda kepemimpinan dimulai dari Bpk. Drs. Sujiono

sampai pada Bpk Syamsul Hidayat. Begitu juga dengan dewan guru yang ada mereka

pada awalnya masih ikut dengan SLTP 1 Malang kemudian setelah resmi menjadi

SLTP 1 Batu mereka resmi berdiri sendiri. Mulai dari administrasi sampai pada

tenaga guru.

Dan dilihat dari segi fisik, pada saat ini SMP Negeri 01 Batu memiliki ruang

proses belajar mengajar (PBM) sebanyak 16 ruang, ruang Tata Uasaha 1, ruang

Kepala sekolah 1, ruang Guru 1, ruang BP/BK 1, ruang Lab IPA 1, ruang leb

Komputer 1, ruang ketrampilan 2, ruang perpustakaan 1, ruang serba guna 1, ruang

Ibadah 1, ruang tamu 1, koperasi 1, WC siswa 8, WC Guru 3, aula dan gudang

masing-masing memiliki 1 ruang. Dan pada saat ini SMP 01 Batu sedang membangun

beberapa gedung untuk ruang proses belajar mengajar.

Penelitian tindakan kelas ini, pertama menggunakan metode Jikgsaw Learning

dan metode pertama dianggap oleh peneliti tidak sesuai dengan keadaan kelas dan

tidak dapat terlaksana dengan baik bahkan para siswa cenderung ramai dengan

Page 13: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

menggunakan metode ini, akhirnya peneliti terfokus pada metode ceramah meskipun

dalam metode ceramah sudah tidak asing lagi dan peneliti juga menyelingi dengan

metode-metode lain dalam metode ceramah ini, sehingga tidak membuat para

siswanya jenuh dengan metode ceramah ini. Dan kelas IX belum menggunakan sistim

KBK masih menggunakan kurikulum 1994 sehingga peneliti di bebaskan oleh guru

pamong tidak menggunakan metode, akan tetapi peneliti menerapkan metode-metode

yang ada dan yang telah dipelajari.

B. Rencana Tindakan

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini dimaksudkan agar penerapan metode ceramah guna

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 3 D SMP Negeri 01 Batu terhadap ata

pelajaran pendidikan agama islam. Maka sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan

tersebut perlu dirumuskan scenario penelitian mulai persiapan pelaksanaan sampai

pada tahap evaluasi pelaksanaan.

2. Implementasi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 5 kali pertemuan dan

dilaksanakan setiap hari Kamis dimulai tanggal 4 Agustus 2005, 11 Agustus 2005, 18

Agustus 2005, 25 Agustus 2005, 1 September 2005 di kelas III D. dalam penelitian ini

peneliti ikut berpartisipasi didalamnya, artinya peneliti sebagai guru pendidikan

agama islam (PAI) menggunakan metode ceramah kepada siswa dan menjelaskan

tentang langkah-langkah mempelajari materi pendidikan agama islam kelas IX D

SMP Negeri 01 Batu, kemudian guru pre tes kepeda siswa tentang pelajaran yang

lalu. Tujuan dari pre tes ini adalah untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah

Page 14: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

diajarkan pada pertemuan pertama. Setelah itu guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari dan pada saat inilah guru menggunakan metode ceramah.

3. Observasi Dan Interpretasi

Pada awal pertemuan, peneliti telah melakukan pengamatan dengan melihat

kondisi siswa pada waktu mengikuti pelajaran pendidikan agama islam, yang waktu

pertemuan awal itu menggunakan metode jigsaw learning. Dengan melihat kondisi

siswa pada saat itu, tidak semua siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar

bahkan ada pula yang ramai dengan sendirinya. Akhirnya pada pertemuan kedua

peneliti mendapat suatu gambaran, bahwa metode yang tepat di gunakan untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam adalah menerapkan metode ceramah meskipun metode ceramah ini tidak asing

lagi bagi para siswa, tetapi dalam penerapan metode ceramah ini peneliti tidak

sepenuhnya menggunakan metode ini dan peneliti juga menyelingi dengan metode

lain misalnya menggunakan gambar sebagai contoh dll agar para siswa tidak jenuh.

Dengan menerapkan metode ceramah yang mana dalam pelaksanaannya nanti siswa

di suruh untuk merangkum pelajaran yang sudah disampaikan.

4. Analisis Dan Refleksi

Sesuai dengan apa yang telah di teliti oleh peneliti, ternyata penggunaan

metode ceramah dalam pelajaran pendidikan agama islam kelas IX D melalui

perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelumnya, maka dapat di ambil suatu

kesimpulan bahwa metode ceramah telah memberi hasil yang maksimal. Ini

dibuktikan dengan prestasi belajar siswa yang memuaskan dalam proses kegiatan

belajar mengajar dikelas. Walaupun demikian dalam metode ini terdapat beberapa

kelemahan-kelemahan yang sangat mendasar, sehingga perlu adanya suatu

Page 15: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

pembenahan guna mencapai hasil yang maksimaldalam penerapan metode ceramah

ini dikelas IX D SMP Negeri 01 Batu. Pembenahan refleksi tersebut adalah:

Guru jangan hanya terpaku dengan metode ceramah saja akan tetapi, guru

harus perlu menggunakan metode-metode yang lainnya yang dapat menunjang

terhadap pencapaian berbagai tujuan, dan tak lupa pula guru harus mencatat

pelajaran yang di sampaikan, karena siswa mudah lupa apabila materi tidak di

catat.

Guru harus memberikan penghargaan bagi siswa yang selalu aktif dalam

proses belajar mengajar dan guru harus memberikan remedial bagi siswa yang

tertinggal.

C. Siklus Penelitian

Siklus penelitian ini berlanggsung pada pertemuan 1 s/d V dimana dalam

siklus ini pertama menggunakan metode jigsaw lierning karena tidak sesuai dengan

kondisi kelas maka pertemuan kedua dan seterusnya menggunakan metode ceramah,

yang mana penggunaan dari metode ceramah ini agar belajar mengajar bisa efektif

dan efisien.

Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan suatu

metode sebelum materi tersebut diberikan, setelah peneliti menentukan suatu metode

untuk diterapkan maka peneliti mulai malakukan penelitian.

D. Pengumpulan Data.

Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 01 Batu ini menggunakan

beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian berlangsung

diantaranya adalah:

Page 16: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

1. Pendekatan Partisipatif (Partisipative Approach)

Pendekatan ini digunakan untuk lebih menjadikan suasana dalam kegiatan belajar

mengajar lebih hidup, sehingga peneliti terlibat secara langsung (berpartisipasi)

dalam hal mengumpulkan data yang diinginkan dan terkadang pula mengarahkan

tindakan atau arahan yang mengarah pada data yang diinginkan oleh peneliti.

2. Metode Observasi

Yaitu peneliti yang dilakuakan dengan cara malakukan pengamatan terhadap

obyek………………… dengan cara ini peneliti akan memperoleh data secara

obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti.

3. Interview (wawancara)

Interview ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang efektifnya metode

yang diterapkan dalam menyampaikan materi agar tidak banyak memerlukan

waktu serta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi yang

diajarkan. Dan data tersebut diperoleh dari hasil wawancara guru yang mengajar

materi pendidikan agama islam.

E. Indicator Kinerja

Setelah proses belajar mengajar selesai melalui metode ceramah di kelas IX D

SMP Negeri 01 Batu terlihat indikasi keberhasilan metode ini, yaitu berupa

peningkatan motivasi belajar siswa, denganmelihat evaluasi siswa yang memuaskan

dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam yang berlangsung. Hal ini

dapat dilihat dari antusiasnya siswa dalam suasana belajar mengajar dikelas. Dengan

cara menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti atau siswa yang lain,

siswa dalam menerima pelajaran didalam kelas tidak ada yang nagantuk, main-main,

bersendagurau, makan-makan dan lain sebagainya.

Page 17: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Pelaksanaan metode ceramah di kelas IX D SMP Negeri 01 Batu terlihat

memperoleh hasil yang sangat memuaskan untuk sementara waktu. Para siswa, bila

dilihat pada waktu mengikuti pelajaran materi pendidikan agama islam siswa begitu

semangat dan antusias, aktif dan mengalami peningkatan presrtasi siswa.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Page 18: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Siklus Pertama

1. Perencanaan

Pada siklus pertama ini, dimulai peneliti dengan mempersiapkan suatu metode

dan mempersiapkan rencana pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Secara garis besar, pada pertemuan pertama ini meliputi

Tahap Awal

- Salam pembuka

- Perkenalan antara guru dan siswa

- Memotivasi siswa dan appersepsi

Kegiatan Inti

- Peneliti memberi penjelasan tentang iman pada qadha dan qadar

- Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

- Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat

kesimpulan dari materi yang sudah dijelaskan

Tahap Akhir

- Peneliti menyimpulkan materi pelajaran

- Peneliti memberikan Pots Tes

- Peneliti memberikan motivasi dan mengharapkan dari para siswa untuk

belajar dan membaca materi yang akan di bahas selanjutnya.

- Peneliti menutup pertemuan

3. Pengamatan

Page 19: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Ketika PMB berlangsung, tampak bahwa kondisi kelas pada waktu pelajaran

dimulai terdapat sebagian siswa ada yang antusiasmendengarkan pelajaran dan ada

pula yang ngobrol ada yang main-main dan ada juga yang melamun.

4. Refleksi

Dengan diterapkannya metode ceramah, pada pertemuan kedua telah

membahas hasil yaitu adanya sebagian siswa yang antusias mengikuti pelajaran, dan

terbukti pula pada waktu peneliti memberikan Post Tes kepada siswa. Yang mana dari

hasil Post Test ini banyak siswa yang mampu menjawab. Penerapan metode ini juga

tak luput dari adanya suatu kegagalan yaitu dengan adanya sebagian siswa yang ramai

sendiriwaktu pelajaran dimulai, kegagalan ini di sebabkan.

- Karena tidak adanya buku pegangan tiap siswa

- Karena kondisi waktu , yang mana PBM telah berlangsung pada jam

terakhir.

Dan untuk refleksi (pembenahan) terhadap adanya kegagalan ini adalah:

- Guru harus memotivasi siswa

- Guru hanya terpaku pada metode ceramah, akan tetapi juga diselingi

metode lain.

- Guru harus memberikan ganjaran yang berupa tugas bagi siswa yang

tidak endengarkan pelajaran

Siklus Kedua

Page 20: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

1. perencanaan

Pada siklus kedua ini peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.

2. pelaksanaan

Secara garis besar, pada pertemuan Ke II ini meliputi

Tahap Awal

- Salam pembuka

- Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat

Al-Qur'an

- Memotivasi siswa dan appersepsi

Kegiatan Inti

- Peneliti memberi penjelasan tentang fungsi dan ayat-ayat tentang

qadha dan qadar

- Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

- Peneliti memberi kesempatan kepada siswa unttuk bertanya

Tahap Akhir

- peneliti menyimpulkan materi pelajaran

- peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya

- peneliti memberikan Pre Tes

- peneliti memberikan tugas kepada siswa

- peneliti menutup pertemuan

3. Pengamatan

Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami

perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias

mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku

tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan.

Page 21: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil

yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

Siklus ketiga

1. Perencanaan

Pada siklus ketiga ini, peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Secara garis besar, pada pertemuan Ke III ini meliputi

Tahap Awal

- Salam pembuka

- Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat

Al-Qur'an

- Memotivasi siswa dan appersepsi

- Pre Tes

Kegiatan Inti

- Peneliti memberi penjelasan Pada bab II tentang Zakat Mal

- Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

- Peneliti memberi kesempatan kepada siswa unttuk bertanya

Tahap Akhir

- Peneliti menyimpulkan materi pelajaran

- Peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya

- Peneliti memberikan Pre Tes

- Peneliti memberikan tugas kepada siswa

- Peneliti menutup pertemuan

Page 22: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

3. Pengamatan

Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami

perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias

mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku

tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di

anggap oleh para siswa agak sulit.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil

yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

Siklus Ke Empat

1. Perencanaan

Pada siklus keempat ini, peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Secara garis besar, pada pertemuan ke IV ini meliputi

Tahap Awal

- Salam pembuka

- Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat

Al-Qur'an

- Pre Tes

- Memotivasi siswa dan appersepsi

Kegiatan Inti

Page 23: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

- Peneliti memberi penjelasan Pada bab II tentang orang yang berhak

menerima Zakat dan yang tidak berhak menerima zakat

- Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan

- Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

Tahap Akhir

- Peneliti menyimpulkan materi pelajaran

- Peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya

- Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk menulis tentang ayat-

ayat mengenai Zakat dan ayat tentang orang yang berhak menerima

Zakat

- Peneliti memberi pengumuman bahwa minggu yang akan dating

diadakan Ujian Blok Bab I dan II

- Peneliti menutup pertemuan

3. Pengamatan

Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami

perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias

mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku

tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di

anggap oleh para siswa agak sulit.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil

yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

Siklus Ke Lima

Page 24: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

1. Perencanaan

Pada siklus kelima ini, peneliti mempersiapkan Soal-soal yang di buat untuk

Ujian Blok

2. Pelaksanaan

Secara garis besar, pada pertemuan ke V ini meliputi

Tahap Awal

- Salam pembuka

- Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat

Al-Qur'an

- Sebelum Ujian Blok dilaksanakan, Guru memberi tahu pada Siswa

bahwa tugas yang diberikan harap dikumpulkan beserta Buku paket

dan LKS yang telah dikerjakan

Kegiatan Inti

- Dilaksanakannya Ujian Blok dengan waktu 65 menit

Tahap Akhir

- Setelah Ujian Blok selesai, peneliti menyuruh siswa untuk

mengumpulkan hasil ujiannya.

- Peneliti memberi penjelasan tentang jawaban-jawaban yang benar.

- Peneliti meberi tugas untuk mempelajari Bab selanjutnya

- Peneliti menutup pertemuan

3. Pengamatan

Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami

perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias

mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku

Page 25: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di

anggap oleh para siswa agak sulit.

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil

yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas 3 D SMP Negeri 01 Batu

adalah menggunakan metode ceramah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

yang menggambarkan berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari suatu

penelitian. Dalam penelitian ini tentunya peneliti mengalami hambatan, namun

hambatan tersebut tidak begitu berat, terutama mengenai cara penerapan metode

ceramah yang dapat menjadikan siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di mulai tanggal 4 Agustus 2005 sampai

tanggal 1 September 2005. penelitian ini dilakukan tiap hari Kamis dan penelitian ini

berjalan selama lima kali pertemuan. Pertemuan pertama peneliti menggunakan

metode jigsaw lierning selama satu jam pertama tetapi tidak memenuhi salil yang

memuaskan dan kelas tidak kondusif akhirnya pada jam kedua peneliti menggunakan

metode ceramah. Dan pertemuan pertama ini tidak begitu memuaskan dengan hasil

PMB yang dilaksanakan.

Pada pertemuan kedua sampai pertemuan ke lima, telah mengalami perubahan

yaitu berupa peningkatan motivasi belajar dan peningkatan siswa terhadap materi

pendidikan agama islam.

Page 26: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

Dalam penerapan metode ceramah ini guru bukan hanya membuat para siswa

pasif, melainkan guru membeimbing siswa untuk selalu aktif bertanya maupun

menjawab pertanyaan. Karena dalam penerapan metode ceramah ini di selingi juga

dengan metode Tanya jawabdan penugasan.

Penerapan metode ceramah dalam menarik perhatian siswa dan meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami materi pendidikan agama islam ternyata cukup

efektif dan efisien dan dapat juga di ketahui dari hasil Pre Tes dan Post Tes dan hasil

Ulangan Blok yang telah dilaksanakan.

Page 27: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

DAFTAR NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KELAS III D SMP Negeri

01 BATU

Nomor Nama Siswa L/P Nilaiurut Induk NT NL NU1 6911 DANANG ARIEF MARRINANTO L 90 100 952 6923 FITRI WULAN SARI P 75 70 953 6927 LINGGA MEGA OKTAVIASARI P 90 100 954 6930 MUHAMMAD IKHSAN HABIBI L 90 80 955 6936 ORNITHA UGAHARI DWITA P 75 50 756 6943 VANDIK YULIANTHO L 75 60 457 6961 DEWI AYU SAPRINA P 75 - 658 6966 ENI PURWATI P 80 90 1009 6969 FARIS FIRDAUSI L 90 70 9510 6974 IKA NUR KHASANAH P 80 90 6011 6978 NIKEN CITRA RESMI P 90 80 10012 6979 NIELISTRIA AYU PARAMITA P 95 90 10013 6937 RISKA YUNIAWATI P 80 90 9514 6996 YAN ARNO PRIMADANA L 60 80 7215 7000 ANDIKA ARDIANSYAH L 65 60 7416 7010 HANDYNA ARISTRA LOVIANA L 60 60 9017 7012 HASMA HARIYANTO L 70 90 9518 7021 LILIK NUR IMASARI P 80 90 9519 7024 LUTFIA NINGTYAS P 90 80 8720 7029 MONICA DEBY MAISITA P 80 80 9021 7032 REDDI BARTO L 60 - 8722 7034 RIRIN PURNIGSIH P 75 70 8023 7050 AL KAUTSAR KURNIAWAN R. L 80 80 9524 7058 CHINTYA SHEYLA IKA M. P 70 80 5025 7059 DHEA BUYUNG PILIANG L 75 80 8726 7067 FITRI ARINI RAHMAWATI P 75 90 5027 7069 IKA RIZA NOVITA SARI P 75 90 9028 7073 KIKI DEVI NOVITA YANTI P 80 80 10029 7074 MITA KURNIAWATI S. P 70 80 9030 7083 NOVAN HENDRA LESMANA L 75 100 4731 7086 ROBIATUL ADAWIYAH P 85 90 9032 7089 TIARA DWI ARISTA SARI P 90 90 10033 7095 ACIK ANI ARTINENGTYAS P 80 100 10034 7113 ERIK TRI WIJARNAKO L - 60 4235 7124 MOCH. BAHRUL ULUM L 75 80 6936 7131 RHARA GINANTI IKA LASKMI P 95 90 10037 7132 RINA WULANDARI P 80 70 9538 7138 VIVI NURWIDA P 85 80 10039 7141 WAKHID SURAHMAN L 85 60 8740 7153 DANANG FADIAN ROZANI L 70 60 5741 7160 FADILA AINURRIZKI P 85 90 10042 7162 FAUZIAH YUNI ARANTIKA P 75 70 80

Page 28: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

43 7170 HERKY PERWIRA ALGHANI L 65 70 7044 7178 RIZA FATMALA P 95 90 9245 7184 TUTUT ADI KUSUMADEWI P 80 80 100

Keterangan

NT : Nilai Tugas

NL : Nilai LKS

NU: Nilai Ujian Blok

Page 29: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari paparan data di atas dapat dilihat bahwa efektifitas penerapan metode

ceramah bagi siswa kelas IXD SMP Negeri 01 Batu dapat meningkatkan pendalaman

pemahaman materi tentang pendidikan agama islam. Selain itu dapat pula diketahui

bahwa dengan penerapan metode ceramah, dapat membawa hasil yang maksimal,

terbukti adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

pendidikan agama islam secara umum.

Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan pemahaman

siswa terdapat materi-materi dalam pelajaran PAI perlu diupayakan suatu metode

ceramah yang kreatif dan menarik bagi siswa dan siswi. Penerapan metode ceramah

dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan

pemahaman dalam mempelajari pendidikan agama islam terutama pada pokok

bahasan tentang Qadha dan Qadar serta mengenai Zakat Mal.

B. Saran

1. Perlunya memberikan pemahaman terhadap siswa tentang pentingnya metode

ceramah dalam kegiatan belajar mengajar agar supaya siswa mengetahui tentang

berbagai metode dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Untuk melaksanakan metode ceramah sebagai upaya peningkatan semangat belajar

siswa, maka peranan sekolah (guru) sangatlah penting.

Disamping itu guru harus selalu memperhatikan terhadap siswa yang tertinggal.

3. Begitu juga siswa, siswa sepatutnya belajar dan mempunyai buku pegangan dan

buku-buku pengetahuan lainnya yang dapat menunjang terhadap pemahaman dan

Page 30: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

prestasi belajarnya tentang pendidikan agama islam agar siswa lebih memperdalam

kepahamannya.

4. Guru jangan hanya terpaku pada satu metode saja, akan tetapi harus diselingi

metode lain seperti: Tanya Jawab, Penugasan dan lain-lain, agar siswa tidak hanya

pasif.

5. Guru seharusnya memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi (yang

sering aktif dalam menjawab pertanyaan), agar supaya mereka lebih giat dan

bersemangat dalam belajar.

6. Guru dan siswa hendaknya memperhatikan waktu, karena waktu yang tersedia

sangatlah minim, oleh karena itu gunakanlah waktu seefisien mungkin dan perlu

diingat bahwa guru dan siswa dihadapkan pada target, yaitu ujian dan kurikulum,

sehingga mau tidak mau guru dan siswa hendaknya memiliki buku pedoman, agar

supaya target dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.

Page 31: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai:

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, 2002. Jakarta: Ciputat Pres

Barnadib, Imam. Filsafat pendidikan, System dan Metode, 1987. Yogyakarta:

Yayasan Penerbit IKIP

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, 1986. 1986. Yogyakarta: Andi Offset

Muhaimin, dkk. Strategi Belajar Mengajar: Penerapan Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama, 1996. Surabaya: CV. Citra Media

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, 2000. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, 2001. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Ramayulis. Metodologi Pengajaran Agama Islam, 1990. Jakarta: Kalam Mulia

Page 32: LAPORAN - rppguru.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai: