laporan puskesmas asma 1-1

26
TAHAP I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama kepala kelurga : Ny. Tri Hartati (60 tahun) Alamat : RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263, Ngalian, Ngalian. Bentuk keluarga :Extended Family Tabel 1.DaftarAnggotaKeluarga yang tinggaldalamsaturumah No Nama Kedudukan L/ P Umur Pendidi kan Pekerjaan Pasie n Ket 1 Ny.TH Ibu P 60 th SLTA Pedagang Pasie n Asma 2 Ny.AA Menantu L 34th SMK Wiraswasta - - 3 Ny.R Cucu P 3th SMK - - 4 Ny.W Anak P 33th SMK Ibu rumah tangga - - Kesimpulan Tahap 1 : Di dalam keluargaNy.Tri Hartati berbentuk extended family didapatkan pasien atas nama Ny.Tri Hartati usia60 tahun, tamat SLTA, seorang ibu wiraswasta dengan penyakit asma. 1

Upload: tiara-perdana-p

Post on 11-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

TAHAP I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama kepala kelurga : Ny. Tri Hartati (60 tahun)

Alamat : RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263,

Ngalian, Ngalian.

Bentuk keluarga :Extended Family

Tabel 1.DaftarAnggotaKeluarga yang tinggaldalamsaturumah

N

o

Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Ket

1 Ny.TH Ibu P 60 th SLTA Pedagang Pasien Asma

2 Ny.AA Menantu L 34th SMK Wiraswasta - -

3 Ny.R Cucu P 3th SMK - -

4 Ny.W Anak P 33th SMK Ibu rumah tangga - -

Kesimpulan Tahap 1 :

Di dalam keluargaNy.Tri Hartati berbentuk extended family didapatkan pasien atas

nama Ny.Tri Hartati usia60 tahun, tamat SLTA, seorang ibu wiraswasta dengan

penyakit asma.

1

TAHAP II

STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA

1. Nama : Ny. Tri Hartati

2. Umur : 60 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Pendidikan : SLTA

5. Agama : Islam

6. Alamat : RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263,

Ngalian, Ngalian.

7. Suka : Jawa

8. Tanggal periksa : 1 Agustus 2015

B. ANAMANESIS

1. Keluhan Utama

batuk, pilek dan merasa sesak nafas jika ada debu, kemudian tidak bisa tidur

pada malam hari.

2. Riwayat Penyakit sekarang

Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur

saat malam hari. Sejak melahirkan anak ke 2 terdiagnosis terkena penyakit

asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara

berturut-turut dan mengontrolkannya ke puskesmas.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit serupa : (-)

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat sakit Gula : (+)

2

Riwayat Alergi : (+)

Riwayat Mondok : disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit serupa : (-)

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat sakit Gula : (+)

5. Riwayat Kebiasaan

Riwayat Merokok : (-)

Riwayat minum alkohol : disangkal

Riwayat olahraga teratur : Jalan kaki

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang anaknya,

seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan penderita tidak

menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

7. Riwayat Gizi

Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk. Pasien terkadang

mengkonsumsi buah-buahan. Kesan gizi penderita dilihat dari perhitungan IMT

yaitu penderita tergolong Gemuk Ringan.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital

a) Tekanan darah : 130/80 mmHg

b) Nadi : 62 x/ menit

c) Frekuensi nafas : 23 x/menit

d) Suhu : 37.50 C

2. Status Gizi

a) BB : 54 kg

b) TB : 140 cm

3

c) IMT : 54 = 27,5 kg/m2 (Gemuk Ringan)

1,4

3. Mata : dalam batas normal

4. Leher : dalam batas normal

5. Jantung : dalam batas normal

6. Pulmo : vesikuler

a) Inspeksi : tidak terdapat otot bantu pernapasaan, bentuk dada

normal AP>Lateral, ICS normal, RR normal

b) Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus normal, ICS normal.

c) Perkusi : dada sonor, peranjakan paru normal,

d) Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan.

D. RESUME

Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur saat

malam hari. Dimana sejak melahirkan anak ke 2 sudah terdiagnosa sebagai penyakit

asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara berturut-turut

dan mengontrolkannya ke puskesmas.

E. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS

1. Diagnosis holistik

Ny. Tri Hartati usia 60 tahun, extended family, asma bronkial, Status gizi gemuk

ringan. Hubungan keluarga cukup harmonis dan hubungan masyarakat sekitar

terjalin baik. Status ekonomi cukup

2. Diagnosis biologis

Asma bronkial

3. Diagnosis psikologis

4

Penderita tidak mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya, penderita

menerima penyakit yang dialaminya. Hubungan pasien dengan anggota keluarga

lain baik dan saling mendukung.

4. Diagnosis sosial, ekonomi, budaya

Pasienmerupakananggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi kurang.

F. PENATALAKSANAAN

1. Non medikamentosa

Edukasipasiententangfaktorlingkunganyang jauh dari debu , kemudian agar

tidakterlalukelelahandalambekerjasertamenggunakan masker

saatsedangbekerja.menganjurkanolahragasecarateraturdan menghindari yang dapat

menimbulkan alergi.

2. Medikamentosa

Salbutamol 3x1 hari

Amoxcilin 3 x 1 hari

Paracetamol 3 x 1 hari

Allopurinol 2 x 1 hari

G. FOLLOW UP

Tanggal 5 Agustus 2015

1. Subyektif : batuk, pilek dan tidak terdapat sesak nafas.

2. Objektif

Tanda vital : TD =130/80mmHg, HR = 72x/menit, RR = 23x/menit

3. Status lokalisasi (pemeriksaan paru)

Inspeksi : tidak terdapat otot bantu pernapasaan, bentuk dada normal

AP>Lateral, ICS normal, RR normal

Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus normal, ICS normal.

5

Perkusi : dada sonor, peranjakan paru normal,

Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan.

4. Assesment : Asma Bronkial

5. Planning : terapi medikamentosa berupa Salbutamol 3x1 hari, Ambroxol

3x1 hari, allopurinol 2x1 hari

6. Flow Sheet

Nama : Tn.I

Diagnosis : 33 tahun

Tanggal Tanda Vital Keluhan RencanaTerapi Target

5/08/15 Tensi :

130/80mmHg

Nadi : 72x/menit

RR 23x/menit

Batuk pilek

dansusahtidurdi

malamhari.

Medikamentosa:

-Salbutamol 3x1 hari

-allopurinol 2x1 hari

-Ambroxol 3x1 hari

Non Medikamentosa:

-

Edukasipasiententangfaktorl

ingkunganyang jauh dari

debu , kemudian agar

tidakterlalukelelahandalamb

ekerjasertamenggunakan

masker

saatsedangbekerja.Menganj

urkan.

- Olahragasecarateraturdan

menghindari yang dapat

Sesaknafashil

ang,

sertapenderit

adapatmenge

nalifaktorrisi

kodaripenyak

itnya.

6

menimbulkan alergi.

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Holistik

a. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri atas penderita (Ny.TH, 60 tahun), anak (Ny. W, 33

tahun), seorang anak (Sdr.R, 3 Tahun )dan menantu (Tn. AA, 34 tahun)

dalam satu rumah.

b. Fungsi Psikologis

Hubungan keluarga harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama

lain.

c. Fungsi Sosial

Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang

anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan

penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-

hari.

d. Fungsi Ekonomi Dan Pemenuhan Kebutuhan

Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang

anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan

penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-

hari.

e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Keampuan Beradaptasi

Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan

diselesaikan secara musyawarah.

7

2. Fungsi Fisiologis

Kode APGART

HW

A

AR

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke

keluarga saya apabila saya mendapat masalah2 2 2 2

P

Saya puas dengan cara keluarga saya

membahas dan membagi masalah dengan

saya

2 2 2 2

G

Saya puas dengan cara keluarga saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru atau arah

hidup yang baru

2 2 2 2

A

Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan

merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian, dll

2 2 2 2

RSaya puas dengan cara keluarga saya

membagi waktu bersama - sama2 2 2 2

Total 10 10 10 10

Rata – rata APGAR Score keluarga Ny.TH = 10

8

Kesimpulan : fungsi fisiologis keluargaNy.Tri Hartatisangatbaik

9

3. Fungsi Patologis

Sumber Patologi Ket

SocialInteraksi social cukup, aktif dalam kegiatan

masyarakat.-

CulturalKepuasan atau kebanggan terhadap budaya baik,

banyak tradisi, budaya yang masih diikuti.-

ReligionBeragama dan memiliki pemahaman terhadap

ajaran agama, ketaatan beribadah cukup baik.-

EconomicPenghasilan keluarga tidak cukup memenuhi

kebutuhan (di bawah UMR)+

Education Tingkat pendidikan keluarga kurang -

Medical

Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup

baik. Jika sakit, pasien segera berobat ke dokter,

puskesmas, rumah sakit.

-

Kesimpulan : terdapat fungsi patologis terhadap keluarga Ny.Tri Hartati yaitu

fungsi ekonomi.

10

: TinggalSatuRumah

: Asma: Laki – laki

: Perempuan

: Laki – lakimeninggal

: PenderitaAsma

Keterangan

4. Genogram

Tn.X Ny. T.H

Ny.D.E Tn.A.P Ny.W.K Tn.A

An.R

Kesimpulan: Penyakit yang diderita [asien tidak ditemukan pada anggota

keluarganya. Dari genogram tersebut tidak ada penyakit yang diturunkan

maupun penyakit menular.

11

5. Pola Interaksi

Tn. X

Ny.T.H

Tn.A.P Ny.W.K.

Keterangan : : Hubungan Baik

Kesimpulan : Pola interaksi dua arah antar anggota keluarga berjalan baik dan

harmonis.

6. Faktor Perilaku

a. Pengetahuan

Tingkat pendidikan keluarga ini sudah cukup. Pengetahuan penderita

tentang kesehatan dan pola hidup sudah baik.

b. Sikap

Penderita dan keluarga sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya

kesehatan, namun penderita belum dapat menerapkan pola hidup sehat

sepenuhnya, penderita kurang menjaga kebersihan lingkungan rumah.

c. Tindakan

Penderita dan keluarga segera datang ke puskesmas saat sakit.

12

7. Faktor Non Perilaku

a. Lingkungan

Rumah tertata rapi, kebersihan cukup, fentilasi dan pencahayaan kurang,

saluran pembuangan limbah lancar, sampah keluarga dibuang di belakang.

Lingkungan sekitar rumah cukup bersih.

b. Keturunan

Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.

c. Pelayanan Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini adalah

puskesmas. Pasien dan keluarga merupakan penerima bantuan iuran BPJS.

8. Lingkungan Indoor

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dengan luas 13 X 5 m2 yang

menghadap ke selatan. Rumah tidak memiliki pagar pembatas. Terdiri dari

ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu wc, ruang makan, dan

dapur. Pintu masuk dan keluar ada dua, satu di depan dan satu di belakang

rumah. Dinding terbuat dari papan kayu sengon yang sudah dicat, lantai

rumah dari plaster semen. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang. Atap

rumah tersusun dari genteng dan tidak ditutup langit-langit. Masing-masing

kamar dilengkapi dengan sebuah ranjang dan kasur. Perabotan rumah tangga

sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini menggunakan

air atetis. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas.

Gambar Denah Rumah

13

9. Lingkungan Outdoor

Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi

masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling

berdempetan. Terdapat selokan yang lancar untuk mengalirkan limbah yang

terdapat di depan rumah. Sampah dibuang dibelakang rumah yang

dikumpulkan di dalam kantong plastik baru di buang. Tidak terdapat

perkarangan belakang. Rumah langsung berhadapan dengan kondisi jalan

sudah beraspal.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Holistik : Baik

2. Fungsi Fisiologis : Baik

3. Fungsi patologis : Ada fungsi patologis yaitu ekonomi

4. Fungsi genogram keluarga : tidak ada penyakit keturunan

5. Fungsi pola interaksi keluarga : Baik

6. Fungsi prilaku keluarga : Baik

7. Fungsi non prilaku keluarga : Baik

8. Fungsi lingkungan indoor : Cukup

9. Fungsi lingkungan outdoor : Cukup

DAFTAR MASALAH

1. Masalah medis

Asma Bronkial

2. Masalah non medis

a. Lingkungan banyak debu karena berada dipinggir jalan.

b. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang

14

c. Penggunaan penutup mulut dan hidung masih kurang.

DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

15

Asma muncul setelah mempunyai anak pertama

Ventilasi dan pencahayaan rumah

kurang

Lingkungan rumah yang banyak debu

Ny. T.H Penggunaan penutup hidung tidak pernah

TAHAP IV

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN ASMA

TAHAP V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Diagnosis holistic:

1. Diagnosis biologis : Asma cukup terkontrol

2. Diagnosis psikologis

Penderita tidak menjadikan penyakitnya sebagai beban pikiran, anggota

keluarga lain sangat mendukung penderita dalam mengatasi penyakitnya.

Hubungan penderita dengan anggota keluarga lain sangat baik.

3. Diagnosis social

16

Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan

cukup baik dan kurang ventilasi serta pencahayaan pada rumah,

pendidikan penderita kurang dan status ekonomi kurang.

B. SARAN

1. Promotif

Edukasi penderita dan keluarga mengenai rumah sehat. Edukasi penderita

tentang pola hidup sehat dan menjaga aktifitas serta menghindari faktor

penyebab yang dapat menyebabkan kekambuhan asma.

2. Preventif

Penggunaan pengaman di tempat kerja dengan penggunaan masker.

3. Kuratif

Medika mentosa :Ambroxol, salbutamol, allopurinol, dan parasetamol.

4. Rehabilitative

Saat gejala asma mulai timbul, segera beristirahat dan lakukan

pertolongan pertama dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran.

Daftar Pustaka

1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Depkes RI : Jakarta. 2009

2. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Internal Publishing. Jakarta Pusat. 2009

3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Balai Penerbit Perhimpunan Dokter Paru Indonesia : Jakarta. 2004

17

Lampiran Gambar Kegiatan Praktek Belajar Lapang

Gambar 1. Anamnesis pasien hari pertama

18

Gambar 2. Pemeriksaan vital sign pasien

Gambar 3. Pemeriksaan fisik thorak pasien

Gambar 4. Obat-obatan asma pasien

Gambar 5. Kunjungan hari pertama kerumah pasien

Gambar 6. Kunjungan ke rumah RT 02 dan RW 06. Kelurahan Ngadirgo

Gambar Kunjungan kerumah pasien hari kedua

19

20