jurnal 1 asma

Upload: lysnindia-raki-larinta

Post on 29-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menejemen terapi emergensi asma

TRANSCRIPT

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    1/18

    EMERGENCY

    TREATMENT

    OF ASTHMA

    ADE TRI ARLINI

    2007730002Pembimbing : Dr. HUDAYA SUTADINATA, Sp.P,Sp. PD

    RSUD CIANJUR

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    2/18

    K A S U S

    Seorang wanita 46 tahun masuk (ICU) dua kali

    karena asma dalam beberapa tahun lalu selama 4

    hari dengan riwayat penyakit pernapasan atas, 6

    jam disertai sesak napas dan mengi. Kortikosteroidinhalasi telah diresepkan, namun ia hanya

    mengambil ketika merasakan gejala-gejala, yang

    jarang terjadi. Biasanya ia menggunakan albuterol

    dua kali per hari tetapi dalam 3 hari terakhir inimemiliki peningkatan penggunaan menjadi 6-8

    x/hari. Bagaimana seharusnya penanganan yang

    dilakukan pada kasus ini dalam kegawatdaruratan?

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    3/18

    LATAR BELAKANG

    Asma merupakan salah satu penyakityang paling umum di negara maju danmemiliki prevalensi seluruh dunia 7sampai 10%.

    Dari tahun 2001 sampai 2003 di AS, untuk asmatercatat 4210 (rata-rata kematian/ tahun, 504,000(rawat inap) dan 1,8 juta (kunjungan gawatdarurat).

    Pada anak dibandingkan orang dewasa (11,2 vs7,8 kunjungan /100 org), orang kulit hitam dankulit putih (21 vs 7 kunjungan / 100 org), Hispanikdan non-Hispanik (12,4 vs 8,4 kunjungan per 100orang).

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    4/18

    KortikosteroidSistemik

    Agonis 2-adrenergikinhalasi

    shortacting

    Oksigen

    (Saturasi>90%)

    PENANGANAN

    KEDARURATAN

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    5/18

    Agonis 2-adrenergik

    Diberikan segera dan dapat diulang sampai tiga kali dalamsatu jam pertama setelah pemberian.

    Albuterol dapat diberikan melalui inhalasi. Hasil Meta-analisis- dari 6 percobaan menunjukkan pemberian

    intermiten dan continue memiliki efek yang sama padafungsi paru-paru.

    Albuterol paling banyak digunakan untuk pengelolaandarurat. Levalbuterol (turunan albuterol, telah terbukti efektif

    diberikan setengah-dosis albuterol.

    Pirbuterol dan bitolterol efektif untuk eksaserbasi ringan atausedang, tetapi diperlukan dosis yang lebih tinggi biladibandingkan dengan albuterol atau levalbuterol,

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    6/18

    Antikolinergik

    Onset yang relatif lambat, ipratropium tidakdirekomendasikan sebagai monoterapipada kedaruratan , tapi dapat ditambahkanpada agonis 2-adrenergik > efekbronkodilator.

    Pada pasien dengan obstruksi yang berat,penggunaan ipratropium dengan agonis 2 -adrenergik dibandingkan denganpenggunaan agonis 2-adrenergik sendiri,terbukti mengurangi angka rawat inapsekitar 25%.

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    7/18

    Sebagian besar pasiendengan eksaserbasipengobatan dalamkeadaan darurat,

    kortikosteroid sistemiksangat terjamin.

    Kecuali pasien yang

    memiliki respon cepatuntuk terapi awal dengan

    agonis 2-adrenergikinhalasi.

    Kortikosteroid Sistemik

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    8/18

    Meskipun dosis tinggi digunakan untuk

    mengobati dan mencegah eksaserbasipada asma, namun bukti tidak mendukungpenggunaannya sebagai pengganti untuk

    kortikosteroid sistemik pada kondisidarurat.

    Dalam uji coba terkontrol secara acak dari

    1.006 pasien dengan asma akut (Kanada),menambah penghentian dari budesonideinhalasi (21 hari) dengan kortikosteroid oral(5-10 hari), penurunan 48% padakekambuhan (21 hari) dan

    meningkatkan kualitas hidup.

    Kortikosteroid Inhalasi

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    9/18

    Not Recommended

    Meskipun methylxanthines pernah menjadi

    pengobatan standar untuk asma pada kedaruratan,

    namun sekarang jelas bahwa penggunaannya

    meningkatkan risiko efek samping.

    Antibiotik tidak boleh digunakan secara rutin, tetapi

    harus disediakan untuk pasien dengan infeksibakteri (misalnya, pneumonia atau sinusitis).

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    10/18

    Penilaian Respon

    Pengobatan

    Pasien harus dievaluasi setelah pengobatan

    pertama dengan bronkodilator (60 -90 menit)

    Penilaian ini harus mencakup gejala, PF,

    pengukuran FEV,

    Dalam sebuah penelitian terhadap 720 pasien di 36bagian gawat darurat (Australia), rawat inap (asma

    moderat) dan perawatan ICU (asma berat),

    diprediksi dengan mengevaluasi tingkat keparahan

    asma setelah 1 jam pengobatan untuk evaluasi

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    11/18

    Setelah penanganan di ruang gawat daruratselama 1-3 jam, pasien yang memiliki responburuk (FEV1 < 70% ), harus dievaluasi untuk

    masuk ruang perawatan.

    Pasien yang memiliki FEV < 40% dari sedanghingga berat persisten, (mengantuk, bingung

    atau PaCO2 42 mm Hg atau lebih) harus diakui.

    Pasien yang memiliki FEV 40 sampai 69%dan gejala ringan harus dinilai secaraindividual untuk menilai faktor risiko

    kematian

    Indikasi

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    12/18

    Manajemen

    Pasien dengan

    perubahan status

    mental, atau

    hiperkapniadipertimbangkan untuk

    intubasi dan ventilasi.

    Karena tekanan tinggi

    intrathoracic, intubasidan ventilasi dapat

    menyebabkan hipotensi

    dan barotrauma.

    Sebuah strategi

    "hypercapnia permisif,"

    dicapai dengan

    menyesuaikan

    ventilator untuk

    memperbaiki

    hipoksemia denganmenghindari tekanan

    saluran udara bagian

    atas

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    13/18

    Discharge From Emergency

    Pasien akan merasa puas bila FEV1, setelah

    perawatan ( > 70%) , perbaikan fungsi paru-

    paru dan gejala (min. 60 menit).

    Pasien harus terus menggunakan inhalasibronkodilator agonis 2-adrenergik yang

    diperlukan dan harus menerima kortikosteroidoral selama 3-10 hari

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    14/18

    Edukasi

    Tentang obat-obatan, teknikinhaler dan langkah-langkahyang dapat mengurangi

    paparan memicu reaksialergi.

    Untuk evaluasi pasien harus

    dijadwalkan dengan penyedialayanan kesehatan atauspesialis asma (1-4 mggu)setelah keluar dari RS.

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    15/18

    GUIDELINES

    The National Asthma Education and

    Prevention Program (NAEPP),

    Global Initiative for Asthma (GINA)

    PANDUAN yang dikembangkan dan

    diperbaharui berdasarkan bukti-bukti

    untuk diagnosis dan pengelolaan asma.

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    16/18

    KESIMPULAN

    Pasien yang dijelaskan dalam kasus telahmenderita asma kronis yang tidak terkontrol dan

    memerlukan penggunaan albuterol , tapi dia

    belum menerima sebagai kontrol terapi harian.

    Riwayat perawatan di ICU dan penggunaan

    albuterol berlebihan meningkatkan resiko

    kematian terhadap asma.

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    17/18

    REKOMENDASI

    Sebagai terapi awal dapat diberikan oksigen,

    albuterol dan ipratropium aerosol, kortikosteroid

    sistemik.

    Pasien harus dimonitoring dan dievaluasi tandadan gejala untuk menentukan keputusan (di

    pantau selama 4 jam)

    Jika boleh dipulangkan, pasien harus diberi

    pengetahuan tentang obat-obatan, teknik

    inhalasi, langkah-langkah untuk monitoring

    gejala untuk manajemen eksaserbasi

  • 7/14/2019 Jurnal 1 Asma

    18/18

    TERIMA KASIH