laporan praktikum tm 1revisi 1.doc

41
Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III – PSIK Universitas Jember 2015 APLIKASI KONSEP NEUMAN’S HEALTH SYSTEMS MODEL PADA DAERAH ENDEMI KURANG GIZI LAPORAN PRAKTIKUM oleh: Kelompok 3A

Upload: indra

Post on 25-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III PSIK Universitas Jember2015

APLIKASI KONSEP NEUMANS HEALTH SYSTEMS MODELPADA DAERAH ENDEMI KURANG GIZILAPORAN PRAKTIKUMoleh:Kelompok 3AKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Alamat: Jl. Kalimantan No.37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember

Telp./Fax (0331) 323450 Jember

APLIKASI KONSEP NEUMANS HEALTH SYSTEMS MODELPADA DAERAH ENDEMI KURANG GIZIDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas IIIDosen Pembina: Ns. Emi Wuryaningsih, M.Kep., Sp. Kep.J.Oleh:Rica Novi Pamungkas(122310101008)

Rizky Meidwigita Paradis(122310101010)

Risha Putri Mahardika(122310101016)

Putri Mareta Hertika(122310101014)

Yulfa Intan Lukita

(122310101034)

Rini Novitasari

(122310101040)

Firta Maafiyah D.R

(122310101046)

Myta Kirana D.

(122310101056)

Sandhi Indrayana

(122310101060)

Robby Prihadi Aulia E.(122310101066)

Cholil Albarizi

(122310101068)

Ambar Larasati

(122310101076)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Alamat: Jl. Kalimantan No.37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember

Telp./Fax (0331) 323450 Jember

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)Neuman mengemukakan model sistem dalam pendidikan dan praktik keperawatan. Neuman menggunakan pendekatan manusia utuh (total person approach), dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka (open system), dan konsep stressor (kusnanto, 2003). Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial. Model tersebut digunakan dalam intervensi keperawatan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier dalam upaya mencapai dan memelihara sistem kesehatan klien yang optimal.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah mampu menganalisa model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman dalam penerapan pelayanan asuhan keperawatan1.2.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah :

a. Memahami konsep Neumans health system modelb. Memahami kerangkan konsep Neumans health system modelc. Mengaplikasikan konsep Neumans health system model pada kasus kurang gizi

BAB 2. TINJAUAN KONSEP2.1 Pendahuluan tentang Konsep Neumans Health Systems Model

2.1.1 Model Konsptual Neuman

Neuman model system didasarkan pada system teori umum dan refleksi kehidupan alami mahluk hidup (manusia) sebagai system terbuka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Model ini diadaptasi dari teori Gestalt, yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara kesehatannya dalam berbagai kondisi (Haryanto, 2007). Neuman menggambarkan proses penyesuaian adalah suatu hal yang dinamis dan terus menerus. Seluruh kehidupan ditandai dengan adanya saling mempengaruhi antara keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam mahluk hidup. Jika proses stabilisasi gagal dalam suatu tingkat atau ketika mahluk hidup berada dalam kondisi tidak harmonis untuk waktu yang lama, maka akan timbul ketidakmampuan mahluk hidup dalam memenuhi kebutuhan atau timbulnya suatu penyakit. Ketika gagal dalam menghadapi sakit sebagai proses kompensasi, mahluk hidup dapat meninggal.

Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah jonsep Health Care System, yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau norma maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep Kaplan (1964) kemudian menghubungkan tahapan pencegahan ini dalam keperawatan. Primary prevention digunakan oleh mahluk hidup sebelum stressor yang berbahaya terjadi. Pencegahan primer meliputi pengurangan paparan dengan stressor atau memperkuat garis pertahanan normal untuk mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder berfungsi untuk mengurangi efek stressor melalui eary diagnosis dan pengobatan efektif terhadap suatu gejala atau penyakit. Pencegahan tersier berusaha untuk mengurangi efek residual stressor dan mengembalikan pasien ke kondisi sehat setelah pengobatan. System model Neuman merefleksikan perawat bertanggungjawab terhadap manusia sehat dan sakit sebagai system yang holistic dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Individu, keluarga, kelompok lain dan masyarakat semuanya merupakan system klien, dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologi, social cultural, perkekembangan dan variable-variabel spiritual (Kusnanto, 2003). Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pedekatan holistic, system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stbilias), lingkungan, created environmen, sehat, sakit, system klien (meliputi lima variable klien , struktur dasar, garis pertahanan ), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi serta reconstitution. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :a. Pendekatan Holistik

Klien sebagai suatu system yang dapat didefinisikan sebagai individu , keluarga, kelompok, dan masyarakat. Klien telah digambarkan sebagai sesuatu yang utuh dan merupakan bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variable yang secara simultan mempengaruhi klien, yaitu fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. b. Open system

Elemen-elemen system tersebut secara kontinu bertukar informasi dan energi dalam suatu hubngan yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.c. Fungsi atau proses

Klien sebagai system bertukar energi , informasi, berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.d. Input dan outputInput dan output adalah zat-zat, energi, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.e. Feed backSistem out put dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan feed back pada input yang selanjutnya digunakan untuk memperbaiki tindakan, merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.f. Negontropy

Proses pemanfaatan energi konservasi yang membantu kemajuan system kearah stabilitas atau keadaan yang lebih baik

g. Entropy

Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang mengerakan sistem ke arah sakit atau kematian.

h. Stability

Keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal.

i. EnvironmenKekuatan internal dan ekternal disekitarnya yang mempengaruhi klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.j. Cretaed environmetSuatu pengembanagan yang tidak disadari oleh klien dalam menyediakan suatu area aman untuk system fungsi kien dan untuk membatasi klien dari stressor.

k. Client systemLima variable klien yaitu fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual dalam berinteraksi dengan lingkunganl. Basic clien structureKlien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan factor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari factor kehidupan dasar yang umum. Seperti faktor bawaan atau genetic.m. Line of resistanceLingkaran ini menyediakan sumber sumber yang membantu klien mempertahankan dan melawan stressor. Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh n. Normal line defenceGaris pertahanan normal adalah garis diluar garis resisten. Hal ini menggambarkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system, meliputi variable system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang , gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal menggambarkan suatu penigkatan kesehatan, sedangkan pengecilan menggambarkan suatu penyusutan keadaan kesehatan.o. Garis pertahanan fleksibel

Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan fleksibel dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi individu terhadap stresor dari pecahnya/ berubahnya kondisi kesehatan yang dipresentasikan sebagai garis pertahanan normal. Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel sebagai mekanisme pertahanan sistem pertama. Ketika pertahana garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar terhadap invasi stresor. p. Kesejahteraan

Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel sebagai mekanisme pertahanan sistem pertama. Ketika pertahana garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stresor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.q. Sakit

Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.r. Stressor

Sresor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stresor dapat berupa:1) Kekuatan intrapersonal, secara individu atau perorangan2) Kekutan intrapersonal, antara individu yang satu dengan yang lain3) Kekuatan ekstrapersonal, di luar individus. Tingkat reaksi

Tingkat reaksi merupakan jumlah energi yang diperlukan oleh klien untuk menyesuaikan diri terhadap stressor.

t. Pencegahan sebagai intervensi

Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan terserang stressor. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi yaitu primer, sekunder, tersier.u. RekonstitusiRekosnstitusi terjadi sesuai tretmen terhadap stressor. Hal ini menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stresor. Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan variabel sistem klien (fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).2.1.2 Empat Komponen Sentral dalam Paradigma Keperawatan Teori Betty Neumana. Manusia

Manusia merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbanagan dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

b. Lingkungan

Meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.

c. Sehat

Keseimbangan yang dinamis sebagai dampak keberhasilan dalam menghindari atau mengatasi stressor.

d. Keperawatan

Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik dan mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarg, dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness.2.1.3 Dasar Asumsi Sistem Model Neuman

a. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak , masing-masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien. Pada dasarnya hubungan antara klien dengan variabel-variabel : fsiologis, psikologis, sosiokulturan, perkembangan dan siritual kadang-kadang mempengarui tingkat kemampuan klien dalam berespon terhadap stress.

b. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis pertahanan normal atau stabilitas kesehatannya.

c. Perlindungan diri muncul sasat menghadapi stressor.

d. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis yang dipengaruhi oleh fisio, psiko, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

e. Secara implicit factor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan

f. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi dalam berespon terhadap stressor.

g. Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.

h. Preventif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya, meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali.

i. klien sebagai system dalam keadaan dinamis, mengalami pertukaran energi dengan lingkungan.

2.2 Kerangka Konsep Neumans Health Systems Model

Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Hernilawati,2013). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel :

a. StressorStressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem individu tidak stabil. Dalam diagram digambarkan sebagai kehilangan, nyeri sensori, dan perubahan budaya. Lebih dari satu stressor dapat terjadi secara bersama-sama. Garis pertahanan normal klien dalam menghadapi stressor bervariasi sesuai usia dan perkembangan. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :

1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun

2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu / keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran dari orang lain.

3) Stressor ekstrapersonal : terjadi diluar lingkup sistem atau individu / keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari individu dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawananGaris pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel, sedangkan garis perlawanan merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengeliingi struktur dasar, garis perlawanan adalah garis resisten :

1) Garis pertahanan normal

Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu. ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.2) Garis pertahanan fleksibel

Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka garis fleksibel perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

3) Garis resisten

Garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.c. Tingkat pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

1) Pencegahan primerTerjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.2) Penvegahan sekunderMeliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.3) Pencegahan tersierDilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.d. Sistem klien

Klien sebagai sistem bisa diartikan sebagai individu, keluarga, kelompok, atau komunitas. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya. Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem yang memiliki lima variabel dan membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Apabilan terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

e. Struktur dasar

Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan / kelemahan bagian-bagian sistem.f. Intervensi

Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.g. Rekonstitusi

Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi dan berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.BAB 3. PEMBAHASAN3.1 Aplikasi Konsep Neumans Health Systems Model pada Kasus Kurang GiziDesa Indah Kecamatan Permai Kabupaten Cemara terdiri atas 2 RW dan 12 RT. Jumlah penduduk total di Desa ini ada 13.547 jiwa. Di mana 46,3% dari jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan, sedangkan 53,7% terdiri dari perempuan. Desa Indah dikelilingi oleh 5 Desa di Kecamatan yang sama. Sebagian besar penduduknya tidak bersekolah dan sebagian besarnya lagi hanya tamatan SD/MI.

Karena terletak di pinggiran kota yang padat penduduk, snagat sulit bagi mereka yang hanya berpendidikan sekolah rendah untuk mencari kerja menopang hidupnya dan keluarganya. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai buruh bangunan proyek tengah kota. Karena kondisi yang demikian, status gizi masyarakat pun juga mengalami gangguan. Sebanyak 84,73% dari jumlah penduduk bayi dan balita mengalami gizi buruk atau beada di bawah garis merah (BGM). Pihak Dinkes setempat juga telah menetapkan bahwasanya Desa Indah merupakan Desa endemik gizi kurang. PHBS yang buruk memungkinkan menjadi salah satu factor kurangnya gizi pada penduduk setempat. Kebanyakan dari mereka berasal dari golongan bayi dan balita. Berbagai upaya telah dilakukan oleh tenaga kesehatan setempat, namun dari tahun ke tahun bahkan angka kejadian gizi kurang terus meningkat.

Desa Indah memiliki 1 puskesmas, 1 poskesdes dan ada beberapa praktik mandiri dokter. Sekalipun ketersediaan fasilitas sarana kesehatan yang memadai, hambatan yang menjadi suatu kendala bagi penduduk setempat adalah jarak wilayah Desa Indah ke fasilitas kesehatan yang sangat jauh, sehingga mereka enggan datang berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan tersebut. Masyarakat di Desa Indah terlalu menganggap sepele masalah kurang gizi yyang ada di wilayah setempat hingga akhirnya menjadi endemic di Desa Indah. Mereka menganggap memenuhi kebutuhan yang lainnya lebih bermanfaat ketimbang harus pusing-pusing memikirkan menu makanan setiap harinya. Mereka enggan memperhitungkan tersedianya makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna di atas meja makannya. Jarang mencuci tangan jika hendak makan atau menyuapi anaknya juga dapat mempengaruhi status gizi anak tersebut. Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas setempat hanya melakukan kunjungan ke poskesdes jika ada kegiatan Posyandu saja, sehingga pengetahuan orang tua terkait dengan pemenuhan gizi anaknya juga mengalami keterbatasan.

Suatu hari Ns. T datang menunjungi desa tersebut untuk melihat-lihat kondi sekitar lingkungannya. Dari hasil kunjungan di dpatkan bahwasanya sebagian besar masyarakat setempat tidak mengerti apa itu PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan bagaimana cara PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang benar.3.1.1 Pengkajian a. Data demografiDesa Indah Kecamatan Permai Kabupaten Cemara terdiri atas 2 RW yang masing-masing RW memiliki 6 RT. Dimana per RTnya terdiri atas 150-200 KK. Jumlah penduduk total di Desa Indah ada 13.547 jiwa. Dimana penduduk wanitanya sebanyak 6358 jiwa dan penduduk laki-lakinya sebanyak 7189 jiwa. Data tersebut telah diklasifikasikan ke dalam kelompok usia pada Tabel 1.Batas Wilayah Desa:Batas wilayah sebelah Barat: Desa Wiyung, Desa CaturBatas wilayah sebelah Timur: Desa AngkaraBatas wilayah sebelah Selatan: Desa AnyarBatas wilayah sebelah Utara: Desa Winarsih, Desa KinarsihKondisi Geografis

Kondisi geografis wilayah Desa Indah secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Ketinggian tanah dari permukaan air laut yaitu 35 meter dari permukaan air laut;

2. Topografi di wilayah Desa Indah termasuk Dataran Rendah3. Suhu udara rata-rata yaitu 26-32oC

Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia

Dari 13547 jiwa yang ada di desa Indah jika diklasifikasikan berdasarkan usia, maka peringkat tertinggi penduduk di Desa Indah adalah penduduk dengan usia kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 11,84% dan jumlah penduduk terendah adalah penduduk usia lebih dari 55 tahun sebanyak 5,30%. Selengkapnya dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Penduduk Desa Indah Berdasarkan UsiaNoUmurJumlah Penduduk Desa IndahJumlahPersentase

PL

10-4798806160411.84 %

25-9753804155711.49 %

310-14687750143710.61 %

415-19667746141310.43 %

520-24635726136110.04 %

625-294485329807.23 %

730-344275289557.05 %

835-394165089246.82 %

940-444094488576.33 %

1045-494014468476.25 %

1150-543745238976.61 %

12>553433727155.30 %

Jumlah6358718913547100 %

Persentase46.93 %53.07 %100 %

Tabel 2. Data Demografi Bayi dan Balita di Desa Indah Kecamatan Permai Kabupaten Cemara Berdasarkan UsiaNo.KlasifikasiJumlah PendudukJumlahPersentase

PL

1.Bayi (0-1 tahun)27637665240.65 %

2.Balita (1-