laporan pbl 1 fix

26
BAB I PENDAHULUAN A.BATASAN DAN PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya suatu populasi, dan sebagai yayasan dan logika interevensi dibuat pada ketertarikan kesehatan publik dan obat preventif. Disadari sebuah batu permata metodologi penelitian kesehatan publik dan dengan tinggi dohrmati pada pengobatan berdasarkan- bukti untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit dan menentukan penanganan optimal pada percobaal klinikal. Dari definisi tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat 3 hal Pokok yaitu : 1. Frekwensi masalah kesehatan Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu : a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud. b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. 2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan. Yang dimaksud dengan Penyebaran / Distribusi masalah kesehatan disini adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.

Upload: athifa-muthmainnah

Post on 07-Dec-2014

66 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ajshjdhjshdjshjdhwyuywueyudfnskajikjdsknxmsnjddsikfjksjd

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PBL 1 Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. BATASAN DAN PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

 Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor yang mempengaruhi kesehatan

dan sakitnya suatu populasi, dan sebagai yayasan dan logika interevensi dibuat pada

ketertarikan kesehatan publik dan obat preventif. Disadari sebuah batu permata

metodologi penelitian kesehatan publik dan dengan tinggi dohrmati pada pengobatan

berdasarkan-bukti untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit dan menentukan

penanganan optimal pada percobaal klinikal.

 Dari definisi tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi

terdapat 3 hal Pokok yaitu :

1. Frekwensi masalah kesehatan

Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan

yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui

frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan

yaitu :

a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.

b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.

2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan.

Yang dimaksud dengan Penyebaran / Distribusi masalah kesehatan disini adalah

menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan

tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah :

a. Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN )

b. Menurut Tempat ( PLACE )

c. Menurut Waktu ( TIME )

3. Determinan ( Faktor – factor yang mempengaruhi )

Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu

penyakit / masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran

ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu :

a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.

b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun.

c. Menarik kesimpulan.

Page 2: Laporan PBL 1 Fix

B. TUJUAN EPIDEMIOLOGI

1. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit

2. atau keadaan kesehatan populasi.

3. Menjelaskan etiologi penyakit.

4. Meramalkan kecadian penyakit.

5. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.

C. KEGUNAAN / MANFAAT EPIDEMIOLOGI

 Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh

berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.

Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan

kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya

kesehatan.

Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk

melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak

(Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak

(Penilaian).

2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.

Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun

langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan

ataupun yang bersifat pengobatan.

3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.

Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit.

Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat

Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ).

Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam

menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat

dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian

rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan

Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah

melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit

terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu

Page 3: Laporan PBL 1 Fix

muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan

perkembangan penyakit tersebut.

4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.

Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah

kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan

tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan

menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.

Perpaduan ciri ini pada akhirnya menghasilkan 3 Keadaan Masalah Kesehatan

yaitu :

a. EPIDEMI

Adalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit )

yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada

dalam frekwensi yang meningkat.

b. PANDEMI

Adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya

penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang

singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya

telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.

c. ENDEMI

Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya

penyakit) yang frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam

waktu yang lama.

Page 4: Laporan PBL 1 Fix

BAB II

HASIL DISKUSI

SKENARIO

John Snow pada tahun 1849 mengamati penyakit cholera yang terjadi di London.

Angka kejadiannya berbeda untuk wilayah kota yang air minumnya disuplai oleh dua

perusahaan air minum, yaitu Southwork and Vauxhall Company dan Lambeth

Company. Ternyata bahwa tingkat kematian karena cholera lebih tinggi pada

penduduk yang mendapat suplai air minum dari Southwork and Vauxhall Company.

HASIL DISKUSI

A. Kejelasan Istilah dan Konsep

Cholera adalah radang usus infeksi akut, kadang fulminan, yang bersifat endemic

di Indonesia dan Asia Tenggara dan secara periodik menyebar sebagai epidemi

atau pandemic ke daerah lain dengan cuaca hangat di dunia. Penyebaran ini

disebarkan melalui air dan makanan yang tercemar feses. Penyebabnya adalah

enterotoksin yang kuat yang dihasilkan oleh vibrio cholera yang bekerja pada sel –

sel epitel di usus halus sehingga menyebabkan sekresi cairan isotonik yang sangat

banyak di permukaan mikosa. Beberapa kasus ditandai dengan diare berair tanpa

rasa nyeri seperti air cucian beras. Bersifat diasnostik dan menyebabkan

kehilangan cairan yang masif, kehilangan larutan garam, asidosis, dan renjatan.

B. Analisis Masalah

1. Mengapa perusahaan southwark and Vauxhall company dan Lambeth

company jumlah penderitanya sangat berbeda?

2. Mengapa penyakit kolera dapat mewabah di London?

3. Penjelasan mengenai bakteri penyebab penyakit malaria (bakteri Vibrio

Cholerae) :

a. Definisi Vibrio Cholerae

b. Jenis Vibrio Cholerae

c. Ciri-ciri morfologi Vibrio Cholerae

Page 5: Laporan PBL 1 Fix

d. Fisiologi Vibrio Cholerae

e. Cara perkembangbiakan Vibrio Cholerae

f. Waktu untuk Vibrio Cholerae bertahan hidup di dalam air

g. Pathogenesis Vibrio Cholerae pada manusia

4. Tentang penyakit kolera :

a. Bagaimana cara penyebaran penyakit cholera?

b. Bagaiman gejala seseorang yang terkena penyakit cholera?

c. Bagaimana cara mencegah agar terhindar dari penyakit cholera?

d. Bagaimana cara mengobati seseorang yang telah terkena penyakit cholera?

5. Apakah perbedaan muntaber dengan cholera?

6. Apakah tujuan John Snow melakukan penelitian terhadap kasus cholera di

London?

7. Metode apa yang digunakan dan bagaimana cara John Snow melakukan

penelitian?

8. Mengapa John Snow memilih air sebagai objek penelitiannya?

9. Apa saja solusi yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk menangani

wabah penyakit ini?

10. Apakah yang dimaksud dengan Geografis Medis?

C. Penyelesaian masalah

1. Faktor penyebab adanya perbedaan jumlah penderita :

Perusahaan Southwark lebih banyak korban karena mengambil air dari

sungai Themes bagian hilir sedangkan perusahaan Lambeth menghasilkan

sedikit korban karena mereka mengambil air dari hulu sehingga air yang

diolah masih bersih dan terhindar dari sampah rumah tangga maupun

feses.Berikut adalah tabel penderita dari perusahaan southwark dan

lambet.

Faktor kedua adalah perusahaan lambeth sangat menjaga atau memilihara

pipa-pipa penyalur air nya sehinggga kebersihan air dari perusahaan ini

terjaga.

Perusahaan Air Minum Jumlah pelanggan Jumlah Kasus

Lambeth 19.133 18

Page 6: Laporan PBL 1 Fix

Southwark & Vauxhall 167.654 844

Jumlah 186.787 862

2. Faktor-faktor penyebab penyakit cholera dapat mewabah di London :

Sejak Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1760 – 1860, London

menjadi sebuah kota yang maju dengan pesat. Namun kemajuan industri

ini tidak diimbangi dengan kemajuan teknologi di bidang pengelolaan

limbahnya, baik limbah yang berasal dari kotoran manusia, sisa rumah

tangga maupun limbah pabrik.

Pada saat itu belum dikenal adanya septic tank sehingga tidak adanya

pembuangan kotoran secara benar. Masyarakat belum memiliki kesadaran

untuk membuang kotoran pada tempatnya. Limbah – limbah ini semakin

lama semakin memenuhi saluran air sehingga menjadi tersumbat. Hal ini

menyebabkan bau yang sangat menyengat serta keadaan kota yang sangat

kotor dipenuhi dengan kotoran.

Wabah kolera timbul pada saat itu karena dua perusahaan yang menyuplai

air menggunakan sumber air yang berasal dari sungai Themes yang telah

tercemar oleh bakteri vibrio cholera.

Perusahaan Southwark and Vauxhall Company menggunakan sumber air

dari sungai Themes bagian hilir sedangkan perusahaan Lambeth Company

menggunakan sumber air yang berasal dari sungai Themes bagian hulu.

Tingkat kematian lebih besar di daerah yang airnya berasal dari

perusahaan Southwark and Vauxhall Company sebab perusahaan ini

sumbernya dari hilir yang airnya lebih banyak tercemar oleh bakteri vibrio

cholera kerena limbah dan kotoran dari hulu dan kota mengalir ke hilir

sungai Themes ini.

Sanitasi yang buruk akibat tercemar oleh kotoran yang di dalamnya

terdapat bakteri vibrio cholera ini yang menyebabkan penyakit kolera

mewabah di London.

3. Tentang bakteri penyebab penyakit cholera, yaitu bakteri Vibrio Cholerae

a. Definisi Vibrio Cholerae

Vibrio adalah bakteri yang paling banyak ditemukan pada permukaan air

di seluruh dunia. Bakteri ini berbentuk batang bengkok, bersifat aerob dan

Page 7: Laporan PBL 1 Fix

motil, serta mempunyai satu flagel kutub. Vibrio cholera adalah agen

penyebab kolera asiatik yang banyak dijumpai pada saluran pencernaan

hewan dan manusia yang sehat dan sakit. Vibrio cholera merupakan

bakteri panjang yang melengkung dan berbentuk koma dengan panjang 2-

4 nanometer.

b. Jenis-jenis :

Vibrio cholera 01 : penyebab kolera Asiatik atau kolera epidemik.

Kasus kolera sangat jarang terjadi di Eropa dan Amerika Utara.

Sebagian besar kasus kolera terjadi di daerah-daerah (sub)-tropis.

Kolera selalu disebabkan oleh air yang tercemar atau ikan (atau

kerang) yang berasal dari perairan yang tercemar.

V. cholerae non-O1 hanya menginfeksi manusia dan hewan primata

lainnya. Organisme ini berkerabat dengan V. cholerae O1, tetapi

penyakit yang ditimbulkannya tidak separah kolera. Strain patogenik

dan non-patogenik dari organisme ini merupakan penghuni normal di

lingkungan air laut dan muara. Organisme ini pada masa lalu disebut

sebagai non-cholera vibrio (NCV) dan nonagglutinable vibrio (NAG).

c. Ciri-ciri morfologi

Termasuk bakteri gram negative

Berbentuk batang bengkok seperti koma 2- 4 um

Dapat bergerak bebas karena punya 1 flagella polar yang halus

Tidak membentuk spora

d. Ciri-ciri fisiologi

Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 18 – 37 C

Dapat tumbuh pada pH yang tinggi yaitu 8,5 – 9,5

Cepat mati oleh asam

Sangat baik tumbuh pada pH 7

e. Cara perkembangbikan vibrio cholera :

Vibrio cholera berkembang biak di feses,dan masuk kedalam tubuh

manusia melalui air yang telah tercemar, bahan makanan yang tercemar,

ataupun melalui lalat. Sebagian besar bakteri vibrio cholera dapat

bertahan hidup selama tiga minggu pada suhu 18-37 ° C dengan suhu

optimum 37 ° C, PH 8,5-9,5 dengan PH optimum 7. Bakteri ini dapat

tumbuh dengan baik pada berbagai macam medium, khususnya yang

Page 8: Laporan PBL 1 Fix

mengandung garam mineral, dan asaparagin sebagai sumber karbon dan

nitrogen. Bakteri jenis ini tidak tahan dalam keadaan asam.

f. Waktu untuk Vibrio Cholerae bertahan hidup di dalam air kurang lebih

selama 3 minggu.

g. Patogenesis Vibrio Cholerae :

Seseorang yang mempunyai tingkat keasaman lambung yang normal

harus menelan vibrio cholera sebanyak 1010 atau lebih agar dapat terinfeksi

jika media pembawanya berupa air. Jika mediatornya makanan sebanyak

102 – 104 organisme yang diperlukan, karena kapasitas buffer yang cukup

dari makanan.

Bakteri vibrio cholera masuk kedalam tubuh manusia melalui air yang

telah tercemar, bahan makanan yang tercemar, ataupun melalui lalat.

Di dalam lambung, bakteri vibrio cholera akan dibunuh oleh asam

lambung, akan tetapi apabila jumlahnya terlalu banyak, maka bakteri

ini dapat lolos ke dalam lapisan usus.

Di lapisan usus, bakteri vibrio cholera akan mengeluarkan enzim

muchinase untuk mencairkan lapisan lendir sehingga bakteri dapat

lolos ke dalam laipsan membran.

Bakteri vibrio cholera kemudian menghasilkan toksik berupa sub unit

A, sub unit B, dan CPMA. Sub unit B akan menempel pada lapisan

luar membrane, sub unit A akan masuk kedalam mebran dan CPMA

akan memaksa usus melakukan hiperperistaltik, sehingga tubuh

kekurangan banyak elekrolit.

4. Tentang Penyakit Cholera :

a. Cara penyebaran :

Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui

feaces manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini

mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang

terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera.

Penyakit muncul saat bakteri Vibrio cholerae ini melekatkan diri ke

usus halus individu yang terinfeksi dan kemudian menyerang

korbannya. Penyebarannya dengan kontak yang terjadi antara

individu dengan air seperti misalnya cuci tangan yang tidak bersih

Page 9: Laporan PBL 1 Fix

sebelum makan, mencuci sayuran/makanan dengan air yang

mengandung bakteri Vibrio cholerae, makan ikan yang hidup di air

yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae dan air yang yang

terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae yang dijadikan air minum oleh

masyarakat.

b. Gejala seseorang yang terkena penyakit cholera :

Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri Vibrio cholerae selama

1-2 minggu mungkin belum merasakan keluhan berarti. Tetapi saat

terjadi serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah

dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut. Pada penderita

penyakit kolera ada beberapa gejala yang ditampakkan , dimulai

dengan diare encer dan berlimpah tanpa didahului rasa mulas. Feaces

yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh

(seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis tetapi seperti

manis yang menusuk. Feaces yang seperti air cucian beras ini apabila

diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih. Diare

terjadi berkali-kali dan dalam jumlah cukup banyak. Lalu penderita

juga muntah tanpa merasakan mual sebelumnya.

Pada kasus yang berat, diare menyebabkan penderita kehilangan

cairan sampai 1 liter dalam 1 jam sehingga terjadi dehidrasi akibat

kehilangan cairan dan garam yang berlebihan yang disertai rasa haus

yang hebat, kram otot, dan merasa lemah. Dehidrasi ini menyebabkan

mata cekung dan kulit jari-jari tangan menjadi keriput.

Gejala biasanya menghilang dalam 3-6 hari, namun apabila penderita

tidak segera mendapatkan penanganan pengganti cairan tubuh yang

hilang tadi maka akan berakibat pada kematian.

c. Cara mencegah agar terhindar dari penyakit cholera :

Untuk mencegah dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah

dengan sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan

feaces pada tempat yang memenuhi standar lingkungan. Cuci tangan

dengan sabun, minum air yang sudah dimasak terlebih dahulu dan cuci

sayuran dengan air bersih.

Page 10: Laporan PBL 1 Fix

d. Cara mengobati seseorang yang telah terkena penyakit cholera :

Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mendapatkan

penanganan. Pemberian cairan dengan cara infuse sangat tepat bagi

penderita yang kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah.

Pengobatan terhadap infeksi yang terjadi dengan pemberian antibiotik

seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Dalam waktu

48 jam pengobatan antibiotic ini dapat menghentikan diare yang terjadi.

5. Perbedaan muntaber dengan cholera :

Muntaber (muntah berak) bukan merupakan penyakit. Namun, muntaber

adalah suatu bentuk gejala perilaku akibat paparan penyakit. Gejala ini

biasa menyertai diare. Sedangkan kolera adalah penyakit. Salah satu

gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah terjadinya diare dan

terkadang menjadi muntaber. Jadi, seseorang yang terkena penyakit kolera

bisa menunjukan gejala-gejala muntaber

6. Tujuan John Snow melakukan penelitian :

Mengatasi masalah epidemik cholere yang terjadi di London.

Mencari penyebab dan cara penanganan kasus cholera.

Mengetahui bagaimana proses transmisi atau penyebaran penyakit cholera

dalam hubungannya dengan faktor lingkungan dalam kesehatan

masyarakat.

7. Metode yang digunakan dan bagaimana cara John Snow melakukan

penelitian :

John Snow pada tahun 1849 menerbitkan sebuah pamflet kecil "Di

Mode Komunikasi Kolera" di mana ia mengusulkan bahwa "Racun Kolera"

direproduksi dalam tubuh manusia dan menyebar melalui kontaminasi

makanan atau air. Teori ini bertentangan dengan gagasan yang lebih umum

diterima bahwa Kolera, seperti semua penyakit, yang ditularkan melalui

menghirup uap yang terkontaminasi. Lalu John Snow akan melakukan

penelitian mengenai wabah kolera tersebut.

Tidak sampai 1854, ketika Kolera melanda Inggris sekali lagi, bahwa

John Snow mampu menyetujui argumennya bahwa Kolera tersebar melalui

Page 11: Laporan PBL 1 Fix

makanan atau air yang terkontaminasi. John Snow dalam menyelidiki epidemi,

mulai merencanakan lokasi kematian yang berkaitan dengan Kolera. Pada saat

itu, London airnya dipasok oleh dua perusahaan air. Salah satu perusahaan ini

menarik dengan air dari hulu Sungai Thames kota utama sedangkan yang

kedua menarik air dari sungai hilir dari kota. Konsentrasi yang lebih tinggi

Kolera ditemukan di wilayah kota yang diberikan oleh perusahaan air yang

menarik airnya membentuk lokasi hilir. Air dari sumber ini bisa saja

terkontaminasi oleh limbah kota. Lebih jauh lagi, ia menemukan bahwa di satu

lokasi tertentu dekat persimpangan Cambridge dan Broad Street, sampai

dengan 500 kematian dari Kolera terjadi dalam waktu 10 hari. Setelah para

pejabat panic, John Snow mengikuti nasihat untuk menutup Broad Street

Pompa yang memasok air untuk lingkungan ini. Melalui pemetaan lokasi yang

berhubungan dengan kematian Kolera, John Snow mampu menunjukkan salah

satu sumber penyebab utama dari penyakit ini dan mendukung argumen yang

berkaitan dengan penyebaran Kolera.

John Snow menawarkan salah satu argumen yang paling meyakinkan

dari nilai pemahaman dan menyelesaikan masalah sosial melalui penggunaan

analisis spasial. Meskipun demikian, ada beberapa kontroversi mengenai

apakah Snow membuat peta sebelum atau setelah penghapusan pompa

menangani dan tentang waktu penghapusan ini relatif terhadap pola temporal

kematian kolera. Sementara pemetaan telah menjadi standar pendekatan

penelitian geografi medis dan epidemiologi, hari ini para peneliti

mengungkapkan insiden penyakit sebagai laju relatif terhadap populasi atau

populasi dalam kohort usia (misalnya, kematian per 1.000 penduduk) sehingga

pengaruh faktor luar kepadatan penduduk. Menggunakan perbaikan seperti

pada metode yang digunakan oleh John Snow, pemetaan dan teknik statistik

spasial membantu para praktisi medis dalam memahami difusi dan penyebaran

penyakit dalam masyarakat dan di seluruh dunia.

8. Alasan John Snow memilih air :

John Snow memilih air sebagai pusat perhatian penelitiannya berdasarkan dua

faktor. Pertama, pendistribusian air minum di kota London saat itu adalah hal

yang merupakan karakteristik rutin yang dilakukan masyarakat London. Yang

kedua, di London saat itu ada dua perusahaan air minum yaitu Southwork n

Page 12: Laporan PBL 1 Fix

Vauxhall company serta Lambeth Company sehingga John Snow dapat

membandingkan kedua perusahaan air minum tersebut.

9. Solusi yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk menangani wabah

penyakit ini :

Pemerintah inggris telah membuat program perbaikan sanitasi di London

dengan mengeluarkan dana sebesar 3 juta poundsterling dengan mengerahkan

sekitar 200.000 pekerja. Program ini melalui pembuatan saluran pembuangan

limbah kotoran manusia secara tepat.

10. Geografis medis :

Pengertian

Geografi Kedokteran (Health Geographic) adalah cabang Geografi

Manusia yang berhubungan dengan aspek geografis kesehatan (status) dan

kesehatan (sistem). Berhubungan dengan disiplin ilmu terkait seperti

Kedokteran Antropologi, Sosiologi Kedokteran dan Kesehatan Ekonomi,

untuk meningkatkan pemahaman kita tentang berbagai faktor yang

mempengaruhi kesehatan dan karenanya populasi individu. Dengan kata

lain, disiplin ilmu yang saling berhubungan ini dapat meningkatkan

konsep-konsep atau "model" kita miliki tentang kesehatan dan penyakit,

dan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Kelebihan

Menggunakan metode penelitian dengan cara pemetaan

Adanya sebaran dan determinan penyakit

Mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan secara holistik

Melihat interaksi antara manusia dengan beragam budayanya masing-

masing

Penggunaan analisis spasial yang mencakup dimana kejadian

penyakit terjadi, apa penyebabnya, bagaimana penularannya, dan cara

penanggulangannya

Dapat mempermudah meneliti penyakit dalam suatu daerah

Kekurangan

Memungkinkan data kurang valit bila tidak dilakukan dengan teliti

Memakan waktu dalam proses penelitiannya

Page 13: Laporan PBL 1 Fix

Rumit dalam penelitian

D. Sasaran Belajar

1. Wabah kolera yang terjadi di London termasuk dalam endemi, epidemi, atau

pendemi?

Endemi, epidemi, dan pandemi memiliki perbedaan yang mendasar

dalam cakupannya. Endemik adalah suatu keadaan di mana penyakit

secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau

populasi tertentu. Epidemi adalah mewabahnya penyakit dalam

komunitas atau daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas

jumlah normal atau yang biasa. Sedangkan pandemi adalah epidemi

penyakit menular yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan

mencakup proporsi populasi yang banyak di berbagai daerah atau

negara di dunia.Namun, pandemi pun dibatasi oleh variabel waktu.

Kolera yang melanda London pada tahun 1848 tidak dapat disebut

pandemi. Penyebarannya memang melintasi berbagai negara dan

benua,sebagai berikut:

Epidemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada

daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar

India pada tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat

Cina dan Laut Kaspia sebelum akhirnya berkurang.

Epidemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun

1832,dan pada wabah yang terjadi pada tahun 1848 John Snow

mengemukakan hasil penelitiannya yang berhubungan dengan sanitasi

kota London. Ontario Kanada dan New York pada tahun 1832, dan

pesisir Pasifik Amerika Utara pada tahun 1834.

Epidemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan

korban lebih dari sejuta jiwa.

Epidemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan

Afrika.

Epidemi kelima (1899–1923) sedikit mempengaruhi Eropa karena

kemajuan kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang

secara parah.

Page 14: Laporan PBL 1 Fix

Epidemi keenam dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut

"kolera El Tor" (atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri

penyebabnya, dan mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada

tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun 1966.

Namun, wabah-wabah tersebut terjadi pada rentang waktu yang sangat jauh

dan tidak signifikan. Suatu penyakit dapat dikatakan pandemi jika terjadi

dalam daerah yang sangat luas, mencakup proporsi populasi yang banyak di

berbagai daerah atau negara di dunia, dan dengan cepatnya menular dalam

rentang waktu yang relatif dekat dan signifikan.

2. Apakah ada hubungan aspek waktu dalam menentukan apakah suatu kejadian

meluasnya wabah penyakit yang terjadi di suatu daerah dapat dikatakan

Pandemik?

Terdapat hubungan aspek waktu dalam menentukan apakah wabah

penyakit yang meluas itu dapat dikatakan pandemik, kejadian atau

meluasnya wabah penyakit dapat dikatan pandemik selain telah terjadi

di lintas negara tetapi juga dalam waktu yang berkesinambungan tidak

terlampau jauh jarak antar satu daerah dengan daerah lain yang

terjangkit.

3. Apakah epidemiologi membutuhkan 3 variabel yaitu person, place, dan time

dalam melakukan penelitian?

Dalam melakukan penelitian epidemiologi membutuhkan tiga variabel

epidemiologi itu sendiri yaitu person, place dan time karena ada suatu

penyakit yang memang memliki keterkaitan dengan ketiga variabel

tersebut. Tidak bisa jika hanya menggunakan satu variabel saja karena

ketiga variabel tersebut saling terkait. Epidemiologi sendiri berfokus

pada kesehatan masyarakat oleh karena itu mengkaji segala aspek yang

berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan tempat mereka

tinggal yaitu personal masyarakat, kapan terjadi dan bagaimana

lingkungan tempat tinggal. Dengan keterkaitan ketiga variabel maka

dapat dengan mudah nantinya menarik kesimpulang mengenai

kejadian wabah penyakit tersebut dan bagaimana cara preventif yang

tepat.

Page 15: Laporan PBL 1 Fix

4. Apakah perbedaan teori John Snow dengan William Karr ?

John Snow

John Snow berpendapat bahwa, pandemi kolera yang terjadi di London

karena faktor kuman (Germ Theory) yang menular dari air minum yang

tercemar oleh kuman

William Karr

William Karr berpendapat bahwa, pandemi kolera yang terjadi di

London karena racun (Miasma Theory) yang menular karena udara

yang buruk dari bahan organik yang membusuk

5. Salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit kolera adalah dengan

memberikan vaksinasi suntik. Namun, sekarang pemberian vaksin sudah tidak

direkomendasikan lagi. Mengapa?

Pemberian vaksin suntik tidak efektif. Berikut penjelasannya. Bakteri

vibrio cholera berkembang di saluran pencernaan manusia yaitu usus

halus. Di tempat ini antibodi susah untuk menjangkau bakteri. Dan

vaksin yang disuntikkan, tidak masuk ke dalam usus halus sehingga

tidak dapat menstimulasi produksi antibodi di usus halus sekaligus

tidak dapat menstimulasi produksi antiracun kolera. Sebagai gantinya,

kini, vaksin oral telah dikembangkan.

Page 16: Laporan PBL 1 Fix

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar,Azrul.1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta:Binarupa Aksara.

2. Bustan, M.N.2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta:Rineka Cipta.

3. Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta:EGC.

4. Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

5. Lang L. GIS for Health Organisations. California: ESRI Press. 2000 [ISBN 1-

879102-65-X]. (Online), (http://healthcybermap.org/HGeo/pg1_1.htm, diakses

10 Desember 2009).

6. Hall W. Just Another Medical Geography Page (Web site). URI:

http://www.geocities.com/Tokyo/Flats/7335/medical_geography.htm. (Online),

(http://healthcybermap.org/HGeo/pg1_1.htm, diakses 10 Desember 2009).

7. Todar, Kenneth. Vibrio Cholerae and Asiatic Cholerae. 2009. (Online),

(http://www.textbookofbacteriology.net/cholera.html, diakses 10 Desember

2009)

8. http://www.food-info.net/id/vichol.htm

9. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-kolera-cholera.html

10. http://medicastore.com/penyakit/210/kolera.html

11. www.ph.ucla.edu/epi/snow/choleratheories.html&prev

12. http://mujahidah90.blogspot.com/2009/02/drainase-and-sewerage-1.html ”

Drainase and Sawerage “, Mujahidah90

13. http://www.food-info.net/id/bact/vichol.htm “Vibrio Cholerae” , Wageningen

University

14. http://library.usu.ac.id/download/fk/05010682.pdf “ Vibrio Cholerae “ , dr. Sri

Amelia

15. http://www.geografiana.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=1&Itemid=64

16. http://www.dunianyawanita.com/arsip-artikel2/755-sang-wabah-pembunuh

17. Penyakit Kolera. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-kolera-

cholera.html

Page 17: Laporan PBL 1 Fix

18. History, maps and the internet: UCLA’s John Snow

site.http://www.ph.ucla.edu/epi/snow/socbulletin34(2)3_7_2001.pdf

19. Muntaber.http://www.mail-archive.com/[email protected]

majalah.com/msg00781.html

20. Jones, M. and Fosbery, R. and Taylor, D. and Gregory, J. As Level and A Level

Biology. 2006. Cambridge University Press :Cambridge