laporan observasi museum
DESCRIPTION
Laporan Observasi Lapangan Terkait mata Kuliah EvolusiTRANSCRIPT
LAPORAN OBSERVASI MUSEUM
SEJARAH PERKEMBANGAN EVOLUSI MANUSIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah EvolusiDosen/Asisten : Dr. Cartono, M.Pd., M.T / drh. Nia Nurdiani, M.Si.
Disusun oleh:Kelas Biologi A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG2015
Andrianna 125040023
Amalia Ulfa Pratiwi 125040051
Ari Permana 125040025
Rosnita 125040046
Sri Wahyuni 125040019
Nurul Patimah 125040060
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Sejarah Perkembangan Evolusi Manusia” ini dengan baik dan
tepat waktu. Salam sejahtera tak lupa kami panjatkan kepada Nabi besar kami,
Muhammad SAW, rasul yang menjadi rahmat semesta alam.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Evolusi dengan dosen mata kuliah Dr. Cartono, M.Pd. M.T.
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Pasundan Bandung.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan rancangan
program kegiatan yang akan datang. Kami berharap semoga rancangan program
kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, 13 Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.1.2 Museum Geologi.....................................................................................1
1.1.3 Teori Evolusi...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................4
2.1 Pengertian Evolusi................................................................................................4
2.2 Tokoh Pencetus Evolusi.......................................................................................5
2.2.1 Teori Evolusi...........................................................................................5
2.3 Makhluk Hidup pra-Homo sapiens.....................................................................6
2.3.1 Evolusi pra -Homo sapiens berdasarkan Hubungan Kekerabatan manusia dengan Hewan....................................................................................6
2.3.2 Evolusi pra -Homo sapiens Berdasarkan Ditemukannya Fosil...............8
2.4 Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern........................................................................................................................17
2.4.1 Primata................................................................................................17
2.4.2 Manusia purba...................................................................................18
2.4.3 Manusia Modern...................................................................................19
2.5 Perkembangan Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern. . .20
2.5.1 Homo Gautengensis...............................................................................20
2.5.2 Homo Habilis.........................................................................................20
ii
2.5.3 Homo Ergaster.......................................................................................21
2.5.4 Homo Erectus........................................................................................22
2.5.5 Homo Rudolfensis.................................................................................23
2.5.6 Homo Antecessor...................................................................................23
2.5.7 Homo Cepranensis.................................................................................23
2.5.8 Homo Heidelbergensis...........................................................................24
2.5.9 Homo Neanderthal.................................................................................24
2.5.10 Homo Sapiens (Manusia Moderen).....................................................25
BAB III METODE PENGAMATAN...................................................................27
3.1 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................27
3.1.1 Observasi tak berstruktur.......................................................................27
3.1.2 Kajian Literatur......................................................................................27
BAB IV HASIL OBSERVASI.............................................................................28
4.1 Tabel Hasil Observasi.........................................................................................28
BAB V SIMPULAN.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.2 Museum GeologiMuseum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini
telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International
Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi
dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati
Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.Sebagai salah satu monumen
bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan
merupakan peninggalan nasional.Dalam Museum ini, tersimpan dan
dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan,
mineral.Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia
sejak 1850.
Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan
erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah
Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli
Eropa.Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad
ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar
industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan
galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan
industri di Negeri Belanda dapat ditunjang.Maka, pada tahun 1850,
dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama
jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan
penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.
1.1.3 Teori EvolusiTeori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme,
dasar pijakan ideologi komunisme.Dengan merujuk teori evolusi,
komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya
sebagai sesuatu yang logis dan benar.Karena itulah Karl Marx, pencetus
1
komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin yang
mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang berisi landasan sejarah
alam bagi pandangan kami”.
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern
telah membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar
pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi,
sehingga ajaran ini — utamanya pandangan Karl Marx — benar-benar
telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak
hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali
materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada
merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup
dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi
karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang
besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah
beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat
yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.
Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam
kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan
yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya
denganmenghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan
antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan
2
bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses terjadinya evolusi ?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang evolusi ?
3. Apa yang membedakan manusia primate, manusia purba, dan manusia
modern ?
4. Bagaimana perkembangan manusia primata, manusia purba, dan
manusia modern?
1.3 TujuanObservasi ini bertujuan untuk:
a) Mengetahui proses terjadinya evolusi
b) Mengetahui pendapat para ahli tentang evolusi
c) Mengetahui perbedaan manusia primate, manusia purba, dan manusia
modern.
d) Mengetahui perkembangan manusia primate, manusia purba, dan
manusia modern.
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian EvolusiEvolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya
membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur dan
pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi
astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya.Ditinjau dari bagian yang
mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi
kosmik danevolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal
dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus
menerus terjadi di alam raya (evolusi universe).Evolusi organik adalah
perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari
generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis.Hal ini dikenal
juga dengan evolusi biologis.Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi karena dari
waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Evolusi biologi, yang selanjutnya disebut evolusi saja adalah
perubahan berangsur yang terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi
sesuai dengan perubahan zaman. Menurut pengertian evolusi, semua jenis
makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan
peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan
berangsur pada makluk hidup sampai terjadi terjadi makluk yang
sekarang ada. Berdasarkan pemikiran evolusi, manusia digolongkan
sebagai hewan.Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan dan
bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing,
ikan sampai pada mamalia.Evolusi pun sampai kini masih
berlangsung.Bahkan dikira lebih cepat dikira prosesnya kini dari pada
masa purba.
Pengertian evolusi yang lain dapat dinyatakan sebagai perubahan
yang terjadi secara bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari
satu kondisi ke kondisi lainnya. Planet, bintang, topografi dunia, susunan 4
kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat berubah secara
bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan dan
tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain
yang terjadi secara sederhana misalnya modifikasi secara bertahap dan
terakumulasi pada generasai yang ada saat ini disebut Evolusi Organik.
2.2 Tokoh Pencetus Evolusi
2.2.1 Teori Evolusi
A. Asal Usul SpesiesTeori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari
spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua
spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama.
Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang
banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok
utama:
a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup
“ilmiah”.
b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing
spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.
c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies
tidak berubah.
B. August WeismannFriedrich Leopold August Weismann (lahir di Frankfurt am
Main, 17 Januari 1834 – meninggal di Freiburg, 5
November 1914 pada umur 80 tahun) adalah seorang ahli biologi evolusi
yang berkebangsaan Jerman. Ernst Mayr menempatkannya sebagai ahli
teori evolusi terpenting kedua abad ke-19 setelah Charles Darwin..
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut
teori ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel
nutfah seperti sel telur dan sel sperma.Sel-sel lainnya pada tubuh (sel
somatik) tidak berfungsi sebagai agen pewarisan.Akibatnya adalah, sel 5
nutfah yang memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan
baru apapun yang sel somatik dapatkan selama hidupnya.Informasi
genetik tidak dapat diwariskan melalui plasma soma ke plasma nutfah
ataupun dari generasi ke generasi. Ini disebut sebagai sawar Weismann
Gagasan mengenai sawar Weismann ini berperan penting
dalam sintesis evolusi modern. Menurut Weismann, proses mutasi acak
yang terjadi pada gamet merupakan satu-satunya sumber perubahan pada
makhluk hidup yang diseleksi oleh seleksi alam.
C. Jean-Baptiste de LamarckJean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi
dari Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang
sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal.
Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku
Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.
2.3 Makhluk Hidup pra-Homo sapiens
Evolusi makhluk – makhluk pra –Homo sapiens dapat
digolongkan menjadi dua bagian besar, yakni:
2.3.1 Evolusi pra -Homo sapiens berdasarkan Hubungan Kekerabatan manusia dengan Hewan
Klasifikasi Homo sapiens adalah sebagai berikut:
Kingdom : AnimaliaKelas : MammaliaOrdo : PrimataSubordo : AnthropoideaFamili : HomonoideaGenus : HomoSpecies : Homo sapiens
Berdasarkan hubungan kekerabatan antara manusia dengan hewan,
evolusiner pra-Homo sapiens secara garis besar mengalami 4
perkembangan, yakni:
6
Famili Tupaiidae
Famili Tupaiidae merupakan ordo Primata, yakni golongan hewan
pemakan serangga.
Famili Lemuroidae
Famili ini merupakan Ordo Primata primitif termasuk di dalamnya
adalah jenis binatang setelah kera. Misalnya Tarsius spectrum (binatang
hantu), yang hidup di Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra), dan
Filipina. Jenis binatang tersebut mempunyai ekor panjang serta berkuku
bukan cakar dengan kemampuan memanipulasi objek.
Famili Pongidae
Biasanya dianggap sebagai terdiri orangutan, gorillas,
chimpanzees, dan terkadang Gibbons .
Famili Homonidae
Hominidae juga dikenal sebagai kera besar , membentuk sebuah
keluarga taksonomi dari primata, mengikutkan empat genera yang masih
hidup: simpanse (Pan) dan bonobo, gorila (Gorilla), manusia (Homo), dan
orangutan (Pongo).
2.3.2 Evolusi pra -Homo sapiens Berdasarkan Ditemukannya Fosil
Evolusi pra - Homo sapiens berdasarkan hasil penemuan fosil yang
ditemukan di berbagai lapisan dunia. Berdasarkan fosil yang ditemukan
diperkirakan kehidupan manusia dimulai lebih kurang 25 juta tahun lalu
yang tersebar menjadi 3 zaman, yakni:
1) Zaman Miosin (25 – 10 juta tahun yang lalu)
Tingkat pertama, yakni Plipithecus. Makhluk ini sepenuhnya bersifat
kera, oleh karena itu dinamakan kera primitif. Tubuhnya kecil dan
7
pendek. Kedua tangannya mungkin masih digunakan untuk
bergelantungan di dahan pohon. Mereka belum dapat berjalan tegak.
Diduga, kera primitif hidup 35 – 25 juta tahun yang lalu. Ditemukan
oleh tim ekspedisi Universitas Yale di Fayum tahun 1961.
Tingkat kedua, Proconsul, yakni kera purba yang hidup sekitar 25 -15
juta tahun yang lalu. Para ahli berpendapat bahwa makhluk ini tidak
sepenuhnya bersifat kera; disebabkan pada muka, rahang, gig geliginya
terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia. Makhluk ini
ditemukan di danau Victoria, dikatakan oleh seorang ahli:
“Mungkinkah ini merupakan bisikan samar – samar pertama tentang
makhluk hidup yakni manusia”. Proconsul semakin banyak terkumpul
dan semuanya menunjukkan bahwa binatang ini muncul dengan
berbagai ukuran yang berbeda – beda; ada yang sekecil simpanse dan
ada yang menjadi sebesar gorilla. Tipe gorilla inilah yang menjadi
nenek moyang gorilla modern.
Tingkat ketiga, Dryopithecus, yakni kera raksasa yang hidup sekitar
15 – 10 juta tahun yang lalu. Makhluk ini sejenis Proconsul. Fosilnya
ditemukan luas di Eropa, India, Cina, dan Afrika. Fosil ini belum
lengkap untuk menunjukkan salah satu anggota dari genus yang luas
manuju ke arah manusia. Karena rekonstruksi makhluk ini dibuat
terutama dengan menggunakan fragmen – fragmen dan gigi – gigi.
Dryopithecus memiliki bentuk badan yang cukup besar serta sangat
gemar mengembara sehingga menempati hutan tropis yang sangat
luas.
Tingkat keempat, Ramapithecus, yakni primata paling purba yang
pada umumnya dianggap sebagai leluhur manusia. Hidup sekitar 15 -
10 juta yang lalu. Ukurannya jauh lebih lebih kecil daripada manusia
sekarang, yakni 0,9 – 1,2 meter dan kapasitas tengkoraknya lebih
kurang 40 cc. Ramapithecus memiliki busur gigi yang lebih kecil
namun jauh lebih besar daripada kera. Bentuknya kira-kira mirip
dengan busur gigi manusia. Pada manusia, tanganlah yang melakukan
8
sebagian besar pemecahan dan pencabikan makanan yang keras,
sedangkan pada kebanyakan kera, gigi tampak merupakan satu-satunya
alat untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Fosil dari makhluk ini
ditemukan pada tahun 1930-an di bukit Siwalik (Pakistan) oleh G. E.
Lewis dari Universitas Yale.
2) Zaman Pliosin (10 – 2 juta tahun yang lalu)
Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni primata yang
tidak menyerupai primata yang hidup sebelumnya. Makhluk ini bukan
kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput
terbuka. Makhluk ini berjalan tegak dengan kedua kakinya. Ada dua
jenis makhluk ini, yakni:
Tahap kelima, Australopithecus afarensis
Makhluk ini merupakan tingkatan kelima. Australopithecus afarensis
merupakan makhluk purba yang diduga merupakan keturunan
Ramapithecus. Hidup sekitar 5 juta tahun yang lalu. Makhluk ini juga
dianggap sebagai Hominoid paling awal yang menurut beberapa ahli
sudah mampu berjalan tegak.
Australopithecus afarensis ditemukan oleh Lois dan Mary Leakey
dibagian Timur dan Utara Afrika Selatan, di tebing Olduvai dekat dengan
Ethiopia. Fosil – fosil makhluk ini ditemukan dari lapisan – lapisan batuan
yang berbentuk tebing lembah. Dengan metode kalium - argon dapat
ditentukan dengan tepat fosil itu.
Tahap keenam, Australopithecus africanus
Australopithecus africanus merupakan tingkatan keenam. Makhluk
ini ditemukan oleh Raymond Dart, pada tahun 1924, yakni seorang ahli
otonomi dan palaentologi dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg,
Afrika Selatan. Fosil Australopithecus africanus dipelajari Dart dari
koleksi batuan yang mengandung fosil dari suatu lubang galian 9
pertambangan kapur di Taung, Batswana. Fosil terbenam dalam salah satu
bagian batuan dimana tengkorak – tengkorak yang ditemukan tidak
menyerupai tengkorak lainnya yang pernah dilihatnya.
Ketika tenggkorak tdi dipisahkan sama sekali dari batuan, Nampak
suatu tengkorak yang menakjubkan. Dalam beberapa hal, tengkorak ini
menyerupai anak manusia yang berumur lima atau enam tahun. Tetapi
dalam hal beberapa lainnya tengkorak tadi jelas menyerupai tengkorak
kera. Dart menamakan penemuanya dengan Australopithecus africanus,
artinya “Kera Afrika Selatan”. dia terus mempelajarinya dan setelah
empat tahun bekerja berhasil memisahkan rahang tengkorak sedemikian,
sehingga giginya tampak jelas. Terlihat gigi – giginya sangat menyerupai
gigi anak manusia. Lain dari itu, dari letak foramen magnum, yakni lubang
yang menghadap ke tengkorak dan yang melewati oleh urat saraf tulang
belakang menuju ke otak, menghadap langsung ke bawah. Dart merasa
bahwa tengkorak tadi adalah tengkorak suatu makhluk yang letak
kepalanya seperti pada manusia; mungkin makhluk tersebut sudah berjalan
tegak.
Penemuan Dart didukung oleh ahli palaentologi lain yang berkerja
di Afrika Selatan, yakni Robert Broom. Setelah bertahun – tahun dia
mempelajari fosil Mammalia di Afrika Selatan. dengan beberapa teman
sekerja, Broom mencari fosil – fosil lagi yang mungkin dapat memberikan
petunjuk untuk memperkuat kesimpulannya. Selama empat puluh tahun
berikutnya, terkumpul sudah bahan fosil yang fosil tengkorak, tulang kaki,
dan tulang panggul. Semua fosil diharapkan dapat memberi petunjuk
dengan jelas bahwa memang sesungguhnya di Afrika Selatan terdapat
makhluk pra – manusia (pra – Homo sapiens).
3) Zaman Pleistosin (2 juta tahun yang lalu sampai sekarang)
Pada zaman ini manusia menglami evolusi yang sangat cepat dan
sudah menggunakan perkakas baik dari batu maupun kayu. Mereka sudah
pandai berburu, sudah dapat menggunakan api dan diduga sudah dapat 10
berbicara. Anggapan ini berdasarkan pada volume otak yang lebih besar
bila dibandingkan dengan makhluk sebelumnya.
Tahap ketujuh, Australopithecus robustus
Australopithecus robustus merupakan makhluk sejenis
Australopithecus africanus, namun ukurannya lebih besar. Tinggi
badannya mencapai 1,5 meter dan berat badannya 65 – 75 kg, mempunyai
gigi – gigi besar dan otak rahang yang kuat yang menunjukkan bahwa
spesies ini adalah herbivora. Sedangkan Australopithecus robustus lebih
langsing, berat badanya kira – kira 50 kg dan tingginya 1,2 meter.
Meskipun catatan fosil jauh dari sempurna, akan tetapi ada petunjuk
bahwa Australopithecus tersebut hidup di Afrika Selatan kira – kira
selama 750. 000 tahun yang lalu. Selama waktu itu, Australopithecus
africanus makin lama makin menyerupai manusia, sedangkan
Australopithecus robustus tetap tidak berubah.
Tahap kedelapan, Australopithecus boisei
Makhluk ini merupakan tahap kedelapan, yang merupakan jenis
Australopithecus yang paling besar. Australopithecus boisei hidup di
Afrika Timur, dengan ciri – ciri badan tegap, muka dan giginya khas lagi
kokoh, tempurung kepalanya rendah dan kasar. Diduga hidup 1,5 juta
tahun yang lalu. Ditemukanj oleh Leakey di Lenbah Olvuvai, Tanzania.
Tahap kesembilan, Homo habilis
Makhluk ini merupakan keturunan dari Australopithecus purba yang
lebih ramping dan berbeda dengan saudara – saudaranya, karena lebih
tinggi intelegensinya. Homo habilis (manusia tukang) merupakan pembuat
dan memakai alat. Homo habilis hidup sekitar 2 – 1,5 tahun yang lalu.
Beberapa ahli berpendapat bahwa makhluk ini sebagai “manusia sejati
11
pertama”, yang lebih cerdas daripada Homo habilis karena memiliki
rongga otek yang lebih besar. Ditemukan oleh Leakey di Lembah Olduvai.
Tahap kesepuluh, Homo erectus
Makhluk ini diduga hidup pada 1,5 – 0,5 juta tahun yang lalu. Homo
erectus dapat berjalan tegak, kakinya panjang dan lurus, dan tulang
tungkainya lebih maju. Otaknya lebih besar dengan valume berkisar 750 –
1.400 cc. Homo erectus sebagai manusia purba sudah pandai membuat
perkakas, misalnya kapak genggam, walaupun masih agak kasar.
Kehidupannya dengan berburu mammalian besar. Telah menggunakan api,
sudah dapat berbicara untuk mengajari anaknya bagaimana membuat
perkakas. Makhluk ini ditemukan tersebar di dunia.
Kenapa Homo erectus dapat hidup di seluruh dunia belumlah jelas.
Mungkin tipe makhluk ini berevolusi di beberapa tempat menyebar
sepanjang daratan subur dan yang mudah dilalui, terbentang dari Afrika
Timur, mengitari Samudra Indonesia sampai ke Jawa.
Perkembangan evolusi sejalan dengan masa pengembaraan mereka
dari abad ke abad. Makhluk ini di temukan diberbagai tempat, antara lain:
Pithecanthropus erectus (manusia jawa), ditemukan oleh Eugene
Dubois tahun 1891. Dubois adalah seorang dokter Belanda menemukan
fosil manusia Jawa di daerah Trinil (sepanjang tepi bengawan solo).
Fosil yang ditemukan berupa rahang beberapa gigi, dan sebagian dari
tulang tengkorak.
Pithecanthropus pekinensis (Sinathropus pekinensis) (manusia Cina).
Fosil makhluk ini ditemukan oleh Davidson Black dan Tranz
Weidenreich pada tahun 1920 dari suatu penggalian di dalam sebuah
gua kapur di dekat Peking. Volume otaknya 900 – 1.200 cc.
kebudayaannya sudah lebih maju daripada Pithecanthropus. Mereka
telah menggunakan senjata dan perkakas yang terbuat dari tulang dan
batu sebagai alat – alat kerja. Penggunaan api nampaknya sudah biasa.
12
Para ahli berpendapat bahwa mahkluk ini suka membunuh sesamanya.
Hal ini terbukti dari tulang – tulang tengkorak kosong yang
menunjukkkan bekas dibelah dengan senjata dari bawah ke atas.
Banyak ahli juga berpendapat bahwa Sinanthropus pekinensis
merupakan varian dari Pithecantropus, karena kedua manusia purba
mempunyai struktur tubuh yang sama dan hidup pada zaman yang
sama, yakni kira – kira 500.000 tahun yang lalu.
Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia Raksasa Jawa).
Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa
oleh Von Koningswald pada tahun 1939 – 1941. Manusia Heidelberg..
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
Tahap kesebelas, munculnya makhluk yang dinamakan Homo sapiens
purba, yakni makhluk yang hidup sekitar 400.000 tahun yang lalu.
Makhluk ini sebagai hasil penemuan fosil dari tiga tengkorak yang tidak
lengkap, yakni kepingan tengkorak, tulang, dan beberapa gigi. Dari
fosil yang ada ditafsirkan bahwa manusia purba ini merupakan tipe
peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern.
Kemampuan membuat alat sudah jauh lebih maju, bahkan ada yang
menduga bahwa mereka sudah mulai bercocok tanam.
Tahap keduabelas, adalah munculnya Homo sapiens neanderthalesis
(Manusia Lembah Neander (Neanderthal)) , yakni makhluk yang
diduga hidup pada masa antara 75.000 – 10.000 tahun yang lalu. Fosil
makhluk ini ditemukan tahun 1856 di Lembah Neanderthal, Jerman.
Bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia, hidungnya terlihat mancung.
Ukuran volume otaknya relative sudah termasuk dalam kisaran ukuran
rongga antara 1.,6 – 1,8 meter, berbahu lebar, berdada cembung, dan
berotot padat. Manusia Lembah Neander sudah memiliki kemampuan
membuat dam memakai pakaian dari kulit dan hidup menetap secara
sederhana di gua – gua. Para ahli pada umumnya sependapat bahwa 13
manusia Lembah Neander adalah leluhur manusia modern, walaupun
sekelompok ahli masih meragukan.
Umumnya masih diperdebatkan apakah Homo sapiens
neanderthalesis pra-manusia ataukah manusia? Sebagian para ahli
berpendapat bahwa makhluk ini manusia walaupun wajahnya
menyeramkan. Nama biologiny menunjukkan bahwa ia ditempatkan
dalam genus dan spesies yang sama dengan kita, tetapi ditempatkan
pada subspecies yang berbeda dengan manusia. Manusia Neander tidak
berdagu dan mempunyai otak yang sama besar dengan otak manusia
sekarang. Volume otak ini berkaitan dengan kemampuan berbicara
yang berkembang dengan baik. Ia hidup di gua – gua, menggunakan
api dan dapat membuat peralatan dengan baik. Anggota keluarga yang
mati dikuburnya.
Homo sapiens neanderthalesis pernah “disingkirkan” dari catatan
Homo sapiens secara anatomis modern. Banyak teori yang telah
diajukan untuk menjelaskan perkembangan dan kepunahan
Neanderthal. Teori – teori tersebut telah berspekulasi mengenai
hubungan Neanderthal Eropa dengan bentuk – bentuk lain dari Timur
Tengah dalam rangka upaya mencari tempat Homo sapiens
neanderthalesis dalam evolusi manusia.
Teori – teori tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Neanderthal adalah bentuk transisi antara Homo erectus dan Homo
sapiens yang kemudian berevolusi menjadi manusia modern. Bentuk
progresif dari Timur Tengah dianggap bentuk yang lebih maju.
Neanderthal telah terspesialisasi, terisolir secara geneti yang telah
teradaptasi dengan lingkungan dingin glasial Eropa. Ketika iklimnya
bertambah hangat 40.000 tahun yang lalu. Mereka punah atau oleh
bentuk – bentuk yang tidak begitu terspesialisasi dari Timur Tengah,
yang berimigrasi ke Eropa.
14
Teori yang sama dengan yang kedua, tetapi bukannya digantikan
oleh bentuk – bentuk lain yang dating, melainkan mereka secara genetik
tenggelam, tertelan begitu mereka kawin dengan bentuk – bentuk yang
lebih maju.
Beberapa teori mungkin benar, atau mungkin salah. Nampaknya
memang Neanderthal Eropa sedikitnya agak terisolir secara genetik.
Apakah morfologi yang berbeda merupakan akibat founder effect
tidaklah pasti. Sama saja seperti pertanyaan yang mempermasalahkan
apakah mereka menyumbangkan gen pada populasi manusia modern.
Nampaknya juga tidak mungkin teknologi Neanderthal tidak cukup
menghadapi kebudayaan lain yang menyerbu, karena populasi setempat
biasanya cenderung untuk lebih teradaptasi dengan lingkungan lokal
daripada populasi imigan. Namun, kita banyak melihat kasus – kasus
sejarah mengenai kekuatan teknologi kuat menggantikan teknologi
setempat. Misalnya, jatuhnya suku Indian Amerika setelah kontak
dengan orang Eropa.
Tahap ketiga belas, yakni munculnya manusia Cro-Magnon.
Makhluk ini merupakan Hominidae (manusia) purba termodern.
Diduga hidup 10.000 – ribuan tahun yang lalu. Mereka memiliki
kebudayaan yang cukup maju, bercocok tanam secara baik, memelihara
binatang, menguasai lingkungan, bahkan kemudian membangun kota
serta mengembangkan peradapan. Ciri – cirinya adalah memiliki dagu
yang menonjol, hidung mancung, gigi kecil dan merata, serta raut wajah
yang tampan. Sesungguhnya makhluk ini mirip dengan orang – orang
Eropa sekarang.
Cro – magnon diambilkan dari nama gua di Prancis, tempat fosil –
fosil makhluk ini ditemukan. Tanpa ragu – ragu para ahli anthropologi
menempatkan manusia Cro – Magnon pada spesies dan subspecies yang
sama dengan kita (Homo sapiens). Manusia Cro – Magnon memiliki
ciri tinggi, tegak, dan mempunyai otak yang sama besarnya dengan otak
15
manusia sekarang. Ia pandai sekali membuat alat – alat dan juga ahli
seni. Selain batu, mereka menggunakan tulang, gading, dan tanduk
kijang untuk membuat alat-alatnya. Beberapa dari bahan ini diukur
dengan corak – corak atau dipahatkan menjadi bentuk – bentuk benda
yang dapat dikenal.
Bagaimana hubungan antara manusia Cro – Magnon dan Homo
sapiens yang sekarang hidup di Eropa tidak begitu jelas. Uraian
palaentologi manusia sebenarnya membinggungkan, bahkan lebih
membinggungkan daripada uraian yang terlihat di atas. Fosil manusia
selalu tidak lengkap dan selalu sukar untuk menentukan umurnya.
Kadang-kadang para ahli anthropologi tidak bekerja sama dengan para
ahli biologi mengenai lainnya dan begitu sebaliknya. Tetapi penelitian
mengenai zaman terjadinya sebagian besar evolusi genus Homo
mendapat kemajuan pesat. Dikemudian hari tentu kita akan lebih
mengetahui lagi mengenai asal – usul manusia (manusia – manusia pra-
Homo sapiens).
Tahap keempat belas, yakni munculnya Homo sapiens-sapiens
(manusia modern). Tidak pasti benar kapan munculnya manusia
modern, namun para peneliti ada yang beranggapan bahwa manusia
modern muncul sejak sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.
2.4 Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern
2.4.1 PrimataPada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang
berjudul The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia.
Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan
antara manusia dengan primata.Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat
dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara
bentuk persamaan tersebut dapat Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain:
1. Mata menghadap ke depan;16
2. Memilki kelenjar susu yang terletak di dada;
3. Memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama;
4. Organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;
5. Bentuk rahim dengan tipe simpleks.
Selain persamaan di atas, juga terdapat perbedaan antara keduanya.
Perbedaan tersebut dapat Anda lihat pada Tabel di bawah ini
Perbedaan Antara Manusia (Hominidae) dan Orang Utan
(Pongidae)
Struktur Tubuh Manusia (Hominidae) Orang Utan (Pongidae)
Kedudukan
tengkorak
Tepat di ujung tulang belakang Sebelah depan ujung tulang
belakang
Rahang Berbentuk seperti huruf V Berbentuk seperti huruf U
Gigi Ukuran dan tinggi sama Ukuran dan tinggi tidak sama
Tulang belakang Tegak dan kuat Bengkok
Tangan Lebih pendek dari kaki Lebih panjang dari kaki
Kaki Untuk berjalan Untuk berjalan dan memegang
Ibu jari kaki Tidak dapat bergerak bebas Dapat bergerak bebas
Pelvis Lebar dan kuat Sempit dan memanjang
Agar lebih jelas tentang struktur tubuh di atas, Anda dapat
membandingkannya secara langsung. Pergilah ke kebun binatang,
kemudian amati struktur tubuh dari orang utan. Hasilnya dapat Anda catat
di buku tugas dan kemudian dapat dibuat suatu kesimpulan.
2.4.2 Manusia purbaFosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan
tersebut dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui
17
perkembangan evolusi yang terjadi. Di antara penemuan yang ada adalah
sebagai berikut.
1. Manusia kera Afrika Selatan.
Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan oleh
Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain
Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, Plesianthropus
transvelensis. Menurut Raymond Dart, manusia kera Afrika Selatan
memiliki karakteristik antara lain:
1. Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;
2. Memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
3. Memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;
4. Habitat hidup di tempat terbuka.
2. Manusia Kera Afrika Timur.
Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi namaAustralopithecus
boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan
tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus
habilis yang memiliki ciri-ciri antara lain:
1) Memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia kera
Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya lebih tinggi;
2) Sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.
3) Manusia Jawa. Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois,
yang merupakan ahli anatomi dan geologi dari Belanda.E. Dubois
menemukan fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894.
Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah
Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi
namaPithecanthropus erectus. Manusia Jawa yang ditemukan tersebut
memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
2. Memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;
3. Dapat berkomunikasi dengan berbicara;
4. Dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;
5. Hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.
18
3. Manusia Peking
Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black
(Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun
1920.Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking.
Hasil penemuan tersebut diberi namaSinanthropus pekinensis. Ciri-ciri
manusia Peking tersebut antara lain:
1. Memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–
1200 cm3;
2. Diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;
3. Mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan
batu;
4. Sudah menggunakan api;
5. Mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
6. Homo sapiens. Penemuan homo sapiens oleh eugene dubois
yaitu homo wajakensis yang ditemukan di desa wajak, jawa timur
pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih
40.000 tahun.
2.4.3 Manusia ModernManusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
2. Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
3. Memiliki peradaban yang maju;
4. Mempunyai peralatan yang lebih baik;
5. Suka berburu;
6. Sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;
7. Diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.
Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan
terjadi menuju bentuk manusia yang lebih baik. Dari penjelasan mengenai
19
berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, Anda akan memiliki gambaran
tentang perkembangan dari generasi ke generasi sehingga membentuk
manusia yang lebih sempurna seperti sekarang.
2.5 Perkembangan Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern
2.5.1 Homo Gautengensis
Masih dalam perdebatan, apakah nenek moyang manusia dimulai
dari Homo Gautengensis, bukannya Habilis?hal ini sebagai usulan dari
Darren Curnoe, seorang antro biologis.
Penemuan fosil tengkorak dibulan mei 2010, dekat Johannesburg,
Afrika Selatan. yang spesiesnya di identifikasi Homo gautengensis oleh
antropolog Darren Curnoe. spesies ini lalu dipertimbangken Lee Berger,cs
dan menolak spesies ini adalah Australopithecus sediba. penemuan fosil
ini mang sudah ditemukan tahun 1930, tapi tahun 1977 malah dianggap
milik fosil Homo Habilis.Ciri-ciri Gautengensis kata-kata Dr. Curnoe, dia
punya gigi besar, bisa makan dari jenis tanaman, tetapi ukuran otak
mereka kecil.kemungkinan mereka sudah gunakan api dari bukti tulang
hewan yang terbakar. Gautengensis juga pake alat-alat dari batu sebagai
perlindungannya.Tinggi Gautengensis kira-kira 3 kaki (0,91 m), berat 110
pon (50 kg). dan sama seperti kita berjalan dengan dua kaki (bipedal).
kegiatan mereka biasanya banyak ngabisin waktu dipohon-pohon, makan,
tidur di sono, juga untuk perlindungan dari predator. Gautengensis diduga
bisa bicara dengan satu sama lainnya.
2.5.2 Homo Habilis
Habilis namanya, yang ditemukan oleh Donald Johanson dan Tim
White tahun 1986, di Olduvai Gorge, Tanzania, Afrika.Habilis juga
disebut “Manusia Terampil” karena mereka sudah mengunakan “Alat
Batu”.Habilis dalam berjalan bisa berdiri layaknya manusia sekarang
(Bipedal), tingginya 150 Meter dan ukuran otaknya pun cuma 510 – 660
cm, jangan disamakan dengan manusia moderen 950 -1800 cm.Dalam
20
bertahan hidup, habilis yang sudah dilengkapi alat batu Primitif, yang
memungkinkan bisa bertahan dari lingkungan juga dari Primata lainnya.
alat yang digunakan terbukti ampuh untuk pertahanan, memburu dan
membelah makanan sudah menjadi bangkai.Saingan Habilis sejaman yaitu
Paranthropus boisei, yang juga baik bertahan hidup hanya dengan
memakan makanan seperti Kacang, Buah, Alang-Alang dan Rumput.
sedangkan Habilis selalu survive diantara kerasnya rimba, seringkali sulit
mencari makan. karena itulah Habilis tahan sama lingkungan, tidak punah
seperti Boisei.
2.5.3 Homo Ergaster
Homo Ergaster yang dijuluki “Working Man” termasuk juga nenek
moyang manusia.mereka hidup didunia sekitar 1.9 – 1.3 juta tahun lalu.
Fosil Ergaster ditemukan oleh John T. Robinson ditahun 1949.pas
ditemuin terus dinamakan: capensis Telanthropus tadinya. Ergaster ini
masih diperdebatkan, apakah mereka menjelajah keluar Afrika atau tetap
menetap di Afrika saja, sampai punah 1.3 juta tahun yang lalu.intinya
Ergaster kemungkinan menjadi nenek moyang keturunan langsung
manusia purba lain seperti: Homo heidelbergensis, Homo sapiens, Homo
neanderthalensis dan Homo erectus Asia.Tinggi Ergaster diperkirakan
mencapai 1.89 cm. ini 5 cm lebih tinggi daripada mantan pemain Jerman,
“Miroslav Klose”.dan ukuran otaknya 700 – 900 cm. senjata Ergaster
dalam bertahan hidup…(jangan khawatir) Ergaster punya Kapak Tangan
yang terbuat dari batu, baik untuk berburu, membunuh
buruan,dll.Kebetulan waktu jaman Ergaster binatang juga lagi mengalami
evolusi, lumayan banyak binatang tercipta bahkan burung pun mulai
Cit..Cit..Cit terbang.situasi ini menguntungkan Ergaster khususnya
mencari makanan.Masih diperdebatkan pula apakah “Teknologi Api”
sudah mulai di gunakan masa Ergaster?para ahli menduga Homo Erectus.
21
2.5.4 Homo Erectus
Homo Erectus dijuluki “Manusia Tegak” yang diperkirakan hidup
1.9 juta tahun lalu. perkembangan Homo Erectus dalam berevolusi
menyebar hingga bagian dunia: Georgia, India, Sri Lanka, Cina dan Jawa.
khusus di Indonesia, penyebaran Erectus sampai ke Jawa tengah dan timur
dan situs penggalian pernah ditemukan didaerah Sangiran dan
Trinil.Penyebaran sukses itu membuat Erectus didaulat sebagai Homo
pertama keluar dari Afrika.dari sini nantinya mulai menciptakan manusia
yang berbeda-beda. contoh kalo di Eropa dingin membuat kulit jadi sedikit
putih, rambut tebal,dll cuaca juga mempegaruhi.Oleh sebab itu Erectus
berhasil mengantarkan menuju ke manusia baru, bisa berkembang ke
berbagai jenis.meskipun teori ini terus diperdebatkan, dugaan Erectus
sebagai awal “Evolusi Manusia”. untungnya si bapak Evolusi mendukung
teori ini bahwa: manusia paling awal ya dari Afrika, bukti Simpanse dan
Gorila hanya hidup di Afrika.Semakin maju manusianya, semakin maju
Teknologinya.mau itu jaman sekarang ato dulu sama aja toh. buktinya
Erectus sebagai manusia pertama yang menggunakan rakit jalan dilaut. era
Egaster mana punya model beginian, begitu pula Api.Api dioperasikan
oleh Erectus menggunakan tanah liat dipanaskan sampai 400 c. juga
memakai batu sebagai alat pembakaran, yang didapat dari aktivitas gunung
berapi. biar logikanya api digunakan sama manusia moderen buat
panggang…apa gitu?..orang Erectus tetep aja soal makan masih pake cara
lama, makan bahan mentah dari daging, kacang, biji dan buah-buahan.
Layaknya manusia Erectus bisa berkomunikasi dengan satu sama lainnya
(mirip dengan Ergaster). bahasa mereka mang tidak jelas tapi bisa
dikembangkan jadi bahasa yang dimengerti sama lainnya. Homo Erectus
juga hidup berkelompok dan tinggal dalam goa-goa. kebersamaan yang
mirip manusia moderen saat ini.
2.5.5 Homo Rudolfensis
Fosil Rudolfensis ditemukan sama antropolog Richard Leakey dan
zoolog Meave Leakey 1972, di Koobi Fora sisi timur Danau Rudolf 22
(sekarang Danau Turkana ) Kenya. Meski tidak ditemukannya dalam jarak
waktu penemuan, dari era Rudolfensis menuju manusia moderen,
diketahui oleh tengkorak fosilnya yang berumur sekitar 1,9 juta tahun lalu.
2.5.6 Homo Antecessor
Perkiraan Antecessor pernah hidup sekitar 1.2 atau 800.000 tahun
yang lalu.antecessor adalah salah satu spesies manusia pertama yang
pernah hidup dieropa. ditemukan oleh 2 orang lokal dari negara yang
“Timnas nya” pernah juara Piala Dunia 2010, yaitu Spanyol, Eudald
Carbonell & Juan Luis Arsuge. Tinggi Antecessor sekitar 1,6-1,8 m (5 ½-6
kaki), dan beratnya 90 kg (£ 200 pond). Ukuran otak kira-kira 1,000-1,150
cm. Antecessor mengerti bahasa yang simbolik dan dapat berpikir, mirip
dengan Homo Sapiens menurut anggapan Arsuge.Meski Fosil Antecessor
berhasil ditemukan di dua lokasi (Sierra de Atapuerca wilayah Spanyol
utara) dan (Gran Dolina dan Sima del Elefante). tapi bukti fosil ini pernah
ditemukan di negara Inggris dan Perancis. menandakan (mungkin)
penyebaranya bukan hanya di 1 negara eropa saja.
2.5.7 Homo CepranensisPada tahun 1994 fosil Homo Cepranensis ditemukan oleh arkeolog
Italo Biddittu di provinsi Frosinone, 89 kilometer Tenggara Roma, Italia
dan dijuluki “Ceprano Man”. perkiraan hidup terjadi sekitar 350 – 500 ribu
tahun yang lalu.Struktur tulang tengkorak Cepranensis mirip Homo
Erectus dan Homo Heidelbergensis yang tinggal lama dibenua eropa,
sebelum Homo Neanderthalensis. studi penelitan meski dalam perdebatan
Cepranensis adalah nenek moyang Homo Neanderthalensis, tapi karena
belum cukup bahan jadi kesimpulan belum bisa ditentukan.
2.5.8 Homo Heidelbergensis
Enam ratus ribu tahun lalu saat dunia belum ada peradaban maju
banget, Heidelbergensis bebas keliling dunia berpergian sono-sini, tanpa
harus ditanya “Petugas Bea Cukai” Bandara.rute mereka random, tapi
diketahui: Afrika, Eropa dan Asia Barat…wah banyak duit nih orang, 23
travel terus…kayak Syahrini.Untuk ukuran otak Heidelbergensis nyaris
sebesar Homo Sapiens, kemungkinan mereka nenek moyang Homo
(Afrika), Neanderthal (Eropa) dan Denisovans (di Asia Tengah). fosil
pertama ditemuin 1907 dekat Heidelberg, Jerman. dan yang namain fosil
ini adalah Otto Schoetensack.Ukuran otak Heidelbergensis sekitar 1100-
1400 cm dan tinggi Pria heidelbergensis rata-rata sekitar 1,75 m, berat
rata-rata sekitar 62 kg . Tinggi wanita 1.57 m, berat 51 kg.pernah juga
ditemuin fosil di Afrika Selatan, yang tingginya 2.13 m (7 kaki) yang
hidup antara 500.000 – 300.000 ribu tahun yang lalu. Hidelbergensis
Homo pertama yang mengenal ritual “Penguburan” layaknya manusia
moderen.selain berkomunikasi satu sama lain, mereka selalu
meninggalkan jejak “Ngecat” ditembok-tembok Goa. yang digambar pun
macem-macem. ada gambar binatang, simbol, (kebanyakan) pengalaman
yang mereka lihat sebelumnya.
2.5.9 Homo NeanderthalTKP tinggalnya Neanderthal daerah Eropa Barat, Asia Tengah dan
Asia Utara. Spesies ini dinamain Neandertal, Karena diambil dari
(“Lembah Neander”, Jerman), tempat pertama kalinya
ditemukan.Neanderthal pernah hidup didunia ini, sekitar 600,000 –
350,000 ribu tahun yang lalu. kapasitas ukuran tengkorak 1600 cc, tinggi
Pria 164 – 168 cm dan tinggi wanita 152-156 cm. untuk berat laki rata-rata
77.6 kg, wanita 66,4 kg.Gaya hidup Neanderthal ketahuan, udah lebih
moderen dibanding Homo sebelumnya. mereka udah bikin alat canggih,
bukan cuma kapak batu, melainkan tombak panjang. juga untuk tempat
tinggal dan transportasi kapal yang memadai. Soal berburu (Hunter)
mereka jangan ditanya, jangankan binatang biasa, Gajah Gede (Mammoth)
pun diburu.soal makanan mereka normal, suka daging dan sayuran.
kebanyakan makan daging rusa merah, rusa dan babi hutan,dll. kadang
kala sapi, gajah, badak, apa aja. yang terlihat buruan, akan dilahap mereka.
24
2.5.10 Homo Sapiens (Manusia Moderen)
Kita Manusia adalah keturunan dari Homo Sapiens bagi orang
yang percaya teori Evolusi penciptaan manusia. bahwa Homo Sapiens
(udah mentok) yang menciptakan manusia moderen ke berbagai jenis-
jenis. meski ciptaannya berbeda-beda, itu bisa disebakan oleh Iklim,
Cuaca, Lingkungan, Negara tempat mereka tinggal,dllMeski ada lagi
penciptaan manusia setelah Homo Sapiens, seperti:
Homo Sapiens Idaltu (Afrika)
Homo Floresiensis (Flores, Indonesia)
Denisova hominin (Siberia)
Red Deer Cave People (Cina)
Tapi yang paling utama adalah ini, kenapa?karena 4 Homo diatas
sudah punah, meski pernah hidup berapa tahun yang lampau. yang
hebatnya Homo Sapiens bertahan hingga sekarang (ya kita). Biar gitu awal
perkembangan Homo Sapiens ga langsung sempurna seperti manusia
sekarang, tapi bertahap. dari perkiraan awal hidup 200 ribu tahun yang
lalu, baru menunjukan “Kemoderenitas-nya” sekitar 50.000 tahun yang
lalu. intinya “Pekgo” (150) ribu tahun di kentit buat ngelakuin hal-hal,
tidak seperti manusia moderen pada umumnya (mungkin)….kan belom
moderen banget. setelah 50.000 tahun yang lalu, baru deh Homo Sapiens
mengerti untuk bermigrasi, menduduki daerah untuk tempat tinggal. bosen
disitu-situ terus, kebanyakan pada berkelana. Kesimpulannya penyebaran
mereka melahirkan populasi sukses, tapi malah merusak lingkungan,
membunuh spesies dari binatang, sampe ke spesies mereka
sendiri.kesuksesan kedua Homo Sapiens, nantinya (mau ga mau)
melahirkan peradaban, negara, kerajaan. juga sosial, bahasa dan budaya.
Jagonya Sapiens malah ahli menciptakan/menggunakan alat-alat yang
mereka ciptakan..ini beda…sama Homo-Homo sebelumnya. mereka ngerti
25
gunain api serta wadahnya, masak makanan mereka sendiri, berpakaian,
paham teknologi danseni.
Homo Sapiens ibarat katanya komplit deh, karena bisa berpikir dan
menciptakan. berkomunikasi juga udah dikenal sama lainnya, jadi bahasa.
mereka mengenali soal “expresi diri”, menukar pikiran, mengatur
organisasi, menciptakan struktur sosial, bekerjasama dengan kelompok,
keluarga, kekerabatan, interaksi sosial, norma sosial, ritual sosial,
membentuk lingkungan. masih banyak lagi deh pengembangan teknologi,
science, filsafat, mitologi dan agama. Terbukti ampuhnya Sapiens sudah
menciptkan pertanian sebagai akomodasi, serta menggarapnya dari 12.000
tahun yang lalu dan cara pertanian ini tetap bertahan hingga sekarang.
bukan hanya pertanian mereka membudidayakan tumbuhan dan hewan.
Udah kebaca pertanian, tumbuhan, hewan buat bertahan hidup.semakin
mereka hidup, pasti semakin melahirkan peradaban baru, ide baru,
teknologi baru, tentu saja perang baru. Sekali lagi, Homo Sapiens bisa
menunjukan kemajuan peradaban secara bertahap. patokannya 50.000 ribu
tahun yang lalu, ke 3000 tahun, dimana perdaban moderen awal telah lahir
di Mesopotamia. intinya manusia butuh waktu 47.000 tahun baru bisa
modern.
26
BAB III METODE PENGAMATAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
3.1.1 Observasi tak berstrukturObservasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya rambu-rambu pengamatan.
3.1.2 Kajian LiteraturSuatu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku
atau artikel-artikel yang berkaitan dengan informasi tentang Museum Geologi dan Temuan Fosil Manusia di Dunia.
27
BAB IV HASIL OBSERVASI
4.1 Tabel Hasil Observasi
28
29
NO. GAMBAR/FOTO KETERANGAN
1. Homo erectus soloensis
Skull V, Ngandong 6
2. Homo erectus
Trinill, Ngawi, Jawa Timur
3. Homo erectus soloensis
Skull I, Ngandong 1
4. Homo erectus soloensis
Skull IX, Ngandong 10
5. Homo erectus soloensis
Skull XI, Ngandong 12
6. Homo erectus (Peking Man)
Beijing, Cina
7. Homo erectus
Narmada, India
BAB V SIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa, Evolusi pra – Homo
sapiens berdasarkan hasil penemuan fosil yang ditemukan di berbagai
lapisan dunia. Fosil yang ditemukan diperkirakan kehidupan manusia
dimulai lebih kurang 25 juta tahun lalu yang tersebar menjadi 3 zaman,
yakni:
1. Zaman Miosin (25 – 10 juta tahun yang lalu)
Tingkat pertama, yakni Plipithecus.
Tingkat kedua, Proconsul, yakni kera purba yang hidup sekitar 25 -15
juta tahun yang lalu.
Tingkat ketiga, Dryopithecus, yakni kera raksasa yang hidup sekitar 15
– 10 juta tahun yang lalu.
Tingkat keempat, Ramapithecus, yakni primata paling purba yang
pada umumnya dianggap sebagai leluhur manusia. Hidup sekitar 15 -10
juta yang lalu.
2. Zaman Pliosin (10 – 2 juta tahun yang lalu)
Tahap kelima, Australopithecus afarensis, hidup sekitar 5 juta tahun
yang lalu.
Tahap keenam, Australopithecus africanus
3. Zaman Pleistosin (2 juta tahun yang lalu sampai sekarang)
Tahap ketujuh, Australopithecus robustus
Tahap kedelapan, Australopithecus boisei, diduga hidup 1,5 juta tahun
yang lalu.
Tahap kesembilan, Homo habilis, hidup sekitar 2 – 1,5 juta tahun yang
lalu.
Tahap kesepuluh, Homo erectus, diduga hidup pada 1,5 – 0,5 juta
tahun yang lalu. Makhluk ini di temukan diberbagai tempat, antara lain:
Pithecanthropus erectus (manusia jawa), Pithecanthropus pekinensis
(Sinathropus pekinensis) (manusia Cina), Meganthropus
30
Palaeojavanicus (Manusia Raksasa Jawa), dan Manusia heidelberg
yang ditemukan di Jerman
Tahap kesebelas, munculnya makhluk yang dinamakan Homo sapiens
purba, yakni makhluk yang hidup sekitar 400.000 tahun yang lalu.
Tahap keduabelas, adalah munculnya Homo sapiens neanderthalesis
(Manusia Lembah Neander (Neanderthal)) , yakni makhluk yang
diduga hidup pada masa antara 75.000 – 10.000 tahun yang lalu.
Tahap ketiga belas, yakni munculnya manusia Cro-Magnon.
Makhluk ini merupakan Hominidae (manusia) purba termodern.
Diduga hidup 10.000 – ribuan tahun yang lalu.
Tahap keempat belas, yakni munculnya Homo sapiens–sapiens
(manusia modern). Tidak pasti benar kapan munculnya manusia
modern, namun para peneliti ada yang beranggapan bahwa manusia
modern muncul sejak sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.
31
DAFTAR PUSTAKA______. 2010. “Metode Penelitian” (online). Tersedia:
http://www.slideshare.net/lindapurnama1/metode-penelitian-r-and-d [7 Mei 2015]
_______. 2006. “Sejarah Manusia Primata” (online). Tersedia :
http://www.talkorigins.org/faqs/faq-transitional/part2a.html#primate [7
Mei 2015]
_______. 2011. “Pembelajaran Biologi di SMA’ (online). Tersedia: https://zaifbio.wordpress.com/2011/12/02/pembelajaran-biologi-di-sma/ [7 Mei 2015]
_______. 2012. “Penelitian dan Pengembangan” (online). Tersedia: http://arivinul.blogspot.com/2012/04/penelitian-dan-pengembangan-research.html [7 Mei 2015]
_______. 2013. “Hakikat Pembelajaran Biologi di Sekolah” (online). Tersedia: https://mahmuddin.wordpress.com/2013/06/10/hakikat-pembelajaran-biologi-di-sekolah/ [7 Mei 2015]
Jamal. A Axel 2011 “Asal-usul dan Persebaran Manusia di Indonesia” (online).
Tersedia: https://axelanggarajamal.wordpress.com/2011/04/01/asal-usul-
dan-persebaran-manusia-di-indonesia/ [7 Mei 2015]
Lambri. A Hendarsyah. 2015. Temuan Fosil Manusia di Dunia. Bandung:
Museum Geologi Bandung
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
32