laporan observasi museum

55
LAPORAN OBSERVASI MUSEUM SEJARAH PERKEMBANGAN EVOLUSI MANUSIA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Evolusi Dosen/Asisten : Dr. Cartono, M.Pd., M.T / drh. Nia Nurdiani, M.Si. Disusun oleh: Kelas Biologi A Andrianna 125040023 Amalia Ulfa Pratiwi 125040051 Ari Permana 125040025 Rosnita

Upload: ari-permana

Post on 06-Apr-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Observasi Lapangan Terkait mata Kuliah Evolusi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Museum

LAPORAN OBSERVASI MUSEUM

SEJARAH PERKEMBANGAN EVOLUSI MANUSIA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah EvolusiDosen/Asisten : Dr. Cartono, M.Pd., M.T / drh. Nia Nurdiani, M.Si.

Disusun oleh:Kelas Biologi A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG2015

Andrianna 125040023

Amalia Ulfa Pratiwi 125040051

Ari Permana 125040025

Rosnita 125040046

Sri Wahyuni 125040019

Nurul Patimah 125040060

Page 2: Laporan Observasi Museum

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

yang berjudul “Sejarah Perkembangan Evolusi Manusia” ini dengan baik dan

tepat waktu. Salam sejahtera tak lupa kami panjatkan kepada Nabi besar kami,

Muhammad SAW, rasul yang menjadi rahmat semesta alam.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Evolusi dengan dosen mata kuliah Dr. Cartono, M.Pd. M.T.

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Pasundan Bandung.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan rancangan

program kegiatan yang akan datang. Kami berharap semoga rancangan program

kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

                                                                                     

Bandung, 13 Mei 2015

Penyusun

i

Page 3: Laporan Observasi Museum

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.1.2 Museum Geologi.....................................................................................1

1.1.3 Teori Evolusi...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3

1.3 Tujuan.....................................................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................4

2.1 Pengertian Evolusi................................................................................................4

2.2 Tokoh Pencetus Evolusi.......................................................................................5

2.2.1 Teori Evolusi...........................................................................................5

2.3 Makhluk Hidup pra-Homo sapiens.....................................................................6

2.3.1 Evolusi pra -Homo sapiens berdasarkan Hubungan Kekerabatan manusia dengan Hewan....................................................................................6

2.3.2 Evolusi pra -Homo sapiens Berdasarkan Ditemukannya Fosil...............8

2.4 Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern........................................................................................................................17

2.4.1    Primata................................................................................................17

2.4.2     Manusia purba...................................................................................18

2.4.3 Manusia Modern...................................................................................19

2.5 Perkembangan Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern. . .20

2.5.1 Homo Gautengensis...............................................................................20

2.5.2 Homo Habilis.........................................................................................20

ii

Page 4: Laporan Observasi Museum

2.5.3 Homo Ergaster.......................................................................................21

2.5.4 Homo Erectus........................................................................................22

2.5.5 Homo Rudolfensis.................................................................................23

2.5.6 Homo Antecessor...................................................................................23

2.5.7 Homo Cepranensis.................................................................................23

2.5.8 Homo Heidelbergensis...........................................................................24

2.5.9 Homo Neanderthal.................................................................................24

2.5.10 Homo Sapiens (Manusia Moderen).....................................................25

BAB III METODE PENGAMATAN...................................................................27

3.1 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................27

3.1.1 Observasi tak berstruktur.......................................................................27

3.1.2 Kajian Literatur......................................................................................27

BAB IV HASIL OBSERVASI.............................................................................28

4.1 Tabel Hasil Observasi.........................................................................................28

BAB V SIMPULAN.............................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

iii

Page 5: Laporan Observasi Museum

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.2 Museum GeologiMuseum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini

telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International

Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi

dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati

Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.Sebagai salah satu monumen

bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan

merupakan peninggalan nasional.Dalam Museum ini, tersimpan dan

dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan,

mineral.Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia

sejak 1850.

Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan

erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah

Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli

Eropa.Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad

ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar

industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan

galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan

industri di Negeri Belanda dapat ditunjang.Maka, pada tahun 1850,

dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama

jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan

penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.

1.1.3 Teori EvolusiTeori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme,

dasar pijakan ideologi komunisme.Dengan merujuk teori evolusi,

komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya

sebagai sesuatu yang logis dan benar.Karena itulah Karl Marx, pencetus

1

Page 6: Laporan Observasi Museum

komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin yang

mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang berisi landasan sejarah

alam bagi pandangan kami”.

Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern

telah membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar

pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi,

sehingga ajaran ini — utamanya pandangan Karl Marx — benar-benar

telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak

hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali

materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada

merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi

alam  dan hanyutan  genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang

menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup

dan reproduksi organisme menjadi  lebih umum dalam  suatu populasi  dan

sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi

karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang

besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi

selanjutnya yang  mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah

beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat

yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik  merupakan sebuah proses bebas yang

menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan

diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam

kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan

yang  substansial pada organisme. Proses  ini  mencapai  puncaknya

denganmenghasilkan spesies yang baru. Dan  sebenarnya, kemiripan

antara organisme yang satu dengan  organisme yang lain mensugestikan

2

Page 7: Laporan Observasi Museum

bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang

sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses terjadinya evolusi ?

2. Bagaimana pendapat para ahli tentang evolusi ?

3. Apa yang membedakan manusia primate, manusia purba, dan manusia

modern ?

4. Bagaimana perkembangan manusia primata, manusia purba, dan

manusia modern?

1.3 TujuanObservasi ini bertujuan untuk:

a) Mengetahui proses terjadinya evolusi

b) Mengetahui pendapat para ahli tentang evolusi

c) Mengetahui perbedaan manusia primate, manusia purba, dan manusia

modern.

d) Mengetahui perkembangan manusia primate, manusia purba, dan

manusia modern.

3

Page 8: Laporan Observasi Museum

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian EvolusiEvolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya

membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur dan

pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi

astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya.Ditinjau dari bagian yang

mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi

kosmik danevolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal

dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus

menerus terjadi di alam raya (evolusi universe).Evolusi organik adalah

perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari

generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis.Hal ini dikenal

juga dengan evolusi biologis.Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai

perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi karena dari

waktu ke waktu terjadi pelapukan.

Evolusi biologi, yang selanjutnya disebut evolusi saja adalah

perubahan berangsur yang  terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi

sesuai dengan perubahan  zaman. Menurut pengertian evolusi, semua jenis

makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan

peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan

berangsur  pada  makluk hidup sampai terjadi terjadi makluk yang

sekarang ada. Berdasarkan pemikiran evolusi, manusia digolongkan

sebagai hewan.Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan dan

bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing,

ikan sampai pada mamalia.Evolusi pun sampai kini masih

berlangsung.Bahkan dikira lebih cepat dikira prosesnya kini dari pada

masa purba.

Pengertian evolusi yang lain dapat dinyatakan sebagai perubahan

yang terjadi secara bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari

satu kondisi ke kondisi lainnya. Planet, bintang, topografi dunia, susunan 4

Page 9: Laporan Observasi Museum

kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat berubah secara

bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan dan

tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain

yang  terjadi secara sederhana  misalnya  modifikasi secara bertahap dan

terakumulasi pada generasai yang ada saat ini disebut Evolusi Organik.

2.2 Tokoh Pencetus Evolusi

2.2.1 Teori Evolusi

A. Asal Usul SpesiesTeori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari

spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua

spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama.

Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang

banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok

utama:

a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup

“ilmiah”.

b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing

spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.

c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies

tidak berubah.

B. August WeismannFriedrich Leopold August Weismann (lahir di Frankfurt am

Main, 17 Januari 1834 –  meninggal di Freiburg, 5

November 1914 pada umur 80 tahun) adalah seorang ahli biologi evolusi

yang berkebangsaan Jerman. Ernst Mayr menempatkannya sebagai ahli

teori evolusi terpenting kedua abad ke-19 setelah Charles Darwin..

Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut

teori ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel

nutfah seperti sel telur dan sel sperma.Sel-sel lainnya pada tubuh (sel

somatik) tidak berfungsi sebagai agen pewarisan.Akibatnya adalah, sel 5

Page 10: Laporan Observasi Museum

nutfah yang memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan

baru apapun yang sel somatik dapatkan selama hidupnya.Informasi

genetik tidak dapat diwariskan melalui plasma soma ke plasma nutfah

ataupun dari generasi ke generasi. Ini disebut sebagai sawar Weismann

Gagasan mengenai sawar Weismann ini berperan penting

dalam sintesis evolusi modern. Menurut Weismann, proses mutasi acak

yang terjadi  pada gamet  merupakan satu-satunya sumber perubahan pada

makhluk hidup yang diseleksi oleh seleksi alam.

C. Jean-Baptiste de LamarckJean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi

dari Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang

sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal.

Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku

Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.

2.3 Makhluk Hidup pra-Homo sapiens

Evolusi makhluk – makhluk  pra –Homo sapiens dapat

digolongkan  menjadi dua bagian besar, yakni:

2.3.1 Evolusi pra -Homo sapiens berdasarkan Hubungan Kekerabatan manusia dengan Hewan

Klasifikasi Homo sapiens adalah sebagai berikut:

Kingdom : AnimaliaKelas : MammaliaOrdo : PrimataSubordo : AnthropoideaFamili : HomonoideaGenus : HomoSpecies : Homo sapiens

Berdasarkan hubungan kekerabatan antara manusia dengan  hewan,

evolusiner pra-Homo sapiens secara garis besar mengalami 4

perkembangan, yakni:

6

Page 11: Laporan Observasi Museum

Famili Tupaiidae

Famili Tupaiidae merupakan ordo Primata, yakni golongan hewan

pemakan serangga.

Famili Lemuroidae

Famili ini merupakan Ordo Primata primitif termasuk di dalamnya

adalah jenis binatang setelah kera. Misalnya Tarsius spectrum (binatang

hantu), yang hidup di Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra), dan

Filipina. Jenis binatang tersebut mempunyai ekor panjang serta berkuku

bukan cakar dengan kemampuan memanipulasi objek.

Famili Pongidae

Biasanya dianggap sebagai terdiri orangutan, gorillas,

chimpanzees, dan terkadang Gibbons .

Famili Homonidae

Hominidae juga dikenal sebagai kera besar , membentuk sebuah

keluarga taksonomi dari primata, mengikutkan empat genera yang masih

hidup: simpanse (Pan) dan bonobo, gorila (Gorilla), manusia (Homo), dan

orangutan (Pongo).

2.3.2 Evolusi pra -Homo sapiens Berdasarkan Ditemukannya Fosil

Evolusi pra - Homo sapiens berdasarkan hasil penemuan fosil yang

ditemukan di berbagai lapisan dunia. Berdasarkan fosil yang ditemukan

diperkirakan kehidupan manusia dimulai lebih kurang 25 juta tahun lalu

yang tersebar menjadi 3 zaman, yakni:

1)      Zaman Miosin (25 – 10 juta tahun yang lalu)

Tingkat pertama, yakni Plipithecus. Makhluk ini sepenuhnya bersifat

kera, oleh karena itu dinamakan kera primitif. Tubuhnya kecil dan

7

Page 12: Laporan Observasi Museum

pendek. Kedua tangannya mungkin masih digunakan untuk

bergelantungan di dahan pohon. Mereka belum dapat berjalan tegak.

Diduga, kera primitif hidup 35 – 25 juta tahun yang lalu. Ditemukan

oleh tim ekspedisi Universitas Yale di Fayum tahun 1961.

Tingkat kedua, Proconsul, yakni kera purba yang hidup sekitar 25 -15

juta tahun yang  lalu. Para ahli berpendapat bahwa makhluk ini tidak

sepenuhnya bersifat kera; disebabkan pada muka, rahang, gig geliginya

terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia. Makhluk ini

ditemukan di danau Victoria, dikatakan oleh seorang ahli:

“Mungkinkah ini merupakan bisikan samar – samar pertama tentang

makhluk hidup yakni manusia”. Proconsul semakin banyak terkumpul

dan semuanya menunjukkan bahwa binatang ini muncul dengan

berbagai ukuran yang berbeda – beda; ada yang sekecil simpanse dan

ada yang menjadi sebesar gorilla. Tipe gorilla inilah yang menjadi

nenek moyang gorilla modern.

Tingkat ketiga, Dryopithecus, yakni kera raksasa yang hidup sekitar

15 – 10 juta tahun yang lalu. Makhluk ini sejenis Proconsul. Fosilnya

ditemukan luas di Eropa, India, Cina, dan Afrika. Fosil ini belum

lengkap untuk menunjukkan salah satu anggota dari genus yang luas

manuju ke arah  manusia. Karena rekonstruksi makhluk ini dibuat

terutama dengan menggunakan fragmen – fragmen dan gigi – gigi.

Dryopithecus memiliki bentuk badan yang cukup besar serta sangat

gemar mengembara sehingga menempati hutan  tropis yang sangat

luas.

Tingkat keempat, Ramapithecus, yakni primata paling purba yang

pada umumnya dianggap sebagai leluhur manusia. Hidup sekitar 15 -

10 juta yang lalu. Ukurannya jauh lebih lebih kecil daripada manusia

sekarang, yakni 0,9 – 1,2 meter dan kapasitas tengkoraknya lebih

kurang 40 cc. Ramapithecus memiliki busur gigi yang lebih kecil

namun jauh lebih besar daripada kera. Bentuknya kira-kira mirip

dengan busur gigi manusia. Pada manusia, tanganlah yang melakukan

8

Page 13: Laporan Observasi Museum

sebagian besar pemecahan dan pencabikan makanan yang keras,

sedangkan pada kebanyakan kera, gigi tampak merupakan satu-satunya

alat untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Fosil dari makhluk ini

ditemukan  pada tahun 1930-an di bukit Siwalik (Pakistan) oleh G. E.

Lewis dari Universitas Yale.

2)      Zaman Pliosin (10 – 2 juta tahun yang lalu)

Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni primata yang

tidak menyerupai primata yang hidup sebelumnya. Makhluk ini bukan

kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput

terbuka. Makhluk ini berjalan  tegak dengan kedua kakinya. Ada dua

jenis makhluk ini, yakni:

Tahap kelima, Australopithecus afarensis

Makhluk ini merupakan tingkatan kelima. Australopithecus afarensis

merupakan makhluk purba yang diduga merupakan keturunan

Ramapithecus. Hidup sekitar 5 juta tahun yang lalu. Makhluk ini juga

dianggap sebagai Hominoid paling awal yang menurut beberapa ahli

sudah  mampu  berjalan tegak.

Australopithecus afarensis ditemukan oleh Lois dan Mary Leakey

dibagian Timur dan Utara Afrika Selatan, di tebing Olduvai dekat dengan

Ethiopia. Fosil – fosil makhluk ini ditemukan dari lapisan – lapisan batuan

yang berbentuk tebing lembah. Dengan  metode kalium -  argon dapat

ditentukan dengan tepat fosil itu.

Tahap keenam, Australopithecus africanus

Australopithecus africanus merupakan tingkatan keenam. Makhluk

ini ditemukan oleh Raymond Dart, pada tahun 1924, yakni seorang ahli

otonomi dan palaentologi dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg,

Afrika Selatan. Fosil Australopithecus africanus dipelajari Dart dari

koleksi batuan yang mengandung fosil dari suatu lubang galian 9

Page 14: Laporan Observasi Museum

pertambangan kapur di Taung, Batswana. Fosil terbenam dalam salah satu

bagian batuan dimana tengkorak – tengkorak yang ditemukan tidak

menyerupai tengkorak lainnya yang pernah dilihatnya.

Ketika tenggkorak  tdi dipisahkan sama sekali dari batuan, Nampak

suatu tengkorak yang menakjubkan. Dalam beberapa hal, tengkorak ini

menyerupai anak manusia yang berumur lima atau enam tahun. Tetapi

dalam hal beberapa lainnya tengkorak tadi jelas menyerupai tengkorak

kera. Dart menamakan penemuanya dengan Australopithecus africanus,

artinya “Kera Afrika Selatan”. dia terus mempelajarinya dan setelah

empat tahun bekerja berhasil memisahkan rahang tengkorak sedemikian,

sehingga giginya tampak jelas. Terlihat gigi – giginya sangat menyerupai

gigi anak manusia. Lain dari itu, dari letak foramen magnum, yakni lubang

yang menghadap ke tengkorak dan yang melewati oleh urat saraf tulang

belakang menuju ke otak, menghadap langsung ke bawah. Dart merasa

bahwa tengkorak tadi adalah tengkorak suatu makhluk yang letak

kepalanya seperti pada manusia; mungkin makhluk tersebut sudah berjalan

tegak.

Penemuan Dart didukung oleh ahli palaentologi lain yang berkerja

di Afrika Selatan, yakni Robert Broom. Setelah bertahun – tahun dia

mempelajari fosil Mammalia di Afrika Selatan. dengan beberapa teman

sekerja, Broom mencari fosil – fosil lagi yang mungkin dapat memberikan

petunjuk untuk memperkuat kesimpulannya. Selama empat puluh tahun

berikutnya, terkumpul sudah bahan fosil yang fosil tengkorak, tulang kaki,

dan tulang panggul. Semua fosil diharapkan dapat memberi  petunjuk

dengan jelas bahwa memang sesungguhnya di Afrika Selatan  terdapat

makhluk pra – manusia (pra – Homo sapiens).

3)      Zaman Pleistosin (2 juta tahun yang lalu sampai sekarang)

Pada zaman ini manusia menglami evolusi yang sangat cepat dan

sudah menggunakan perkakas baik dari batu  maupun kayu. Mereka sudah

pandai berburu, sudah dapat menggunakan api dan diduga sudah dapat 10

Page 15: Laporan Observasi Museum

berbicara. Anggapan  ini berdasarkan pada volume otak yang lebih besar

bila dibandingkan dengan makhluk sebelumnya.

Tahap ketujuh, Australopithecus robustus

Australopithecus robustus merupakan makhluk sejenis

Australopithecus africanus, namun   ukurannya lebih besar. Tinggi

badannya mencapai 1,5 meter dan berat badannya 65 – 75 kg, mempunyai

gigi – gigi besar dan otak rahang yang kuat yang menunjukkan bahwa

spesies ini adalah herbivora. Sedangkan Australopithecus robustus lebih

langsing, berat badanya kira – kira 50 kg dan tingginya 1,2 meter.

Meskipun catatan fosil jauh dari sempurna, akan tetapi ada petunjuk

bahwa Australopithecus tersebut hidup di Afrika Selatan  kira – kira

selama 750. 000 tahun yang lalu. Selama waktu  itu, Australopithecus

africanus makin lama makin menyerupai manusia, sedangkan

Australopithecus robustus tetap tidak berubah.

Tahap kedelapan, Australopithecus boisei

Makhluk ini merupakan tahap kedelapan, yang merupakan jenis

Australopithecus yang paling besar. Australopithecus boisei hidup di

Afrika Timur, dengan ciri – ciri badan tegap, muka dan giginya khas lagi

kokoh, tempurung kepalanya rendah dan kasar. Diduga hidup 1,5 juta

tahun yang lalu. Ditemukanj oleh Leakey di Lenbah Olvuvai, Tanzania.

Tahap kesembilan, Homo habilis

Makhluk ini merupakan keturunan dari Australopithecus purba yang

lebih ramping dan berbeda dengan  saudara – saudaranya, karena lebih

tinggi intelegensinya. Homo habilis (manusia tukang) merupakan pembuat

dan  memakai alat. Homo habilis hidup sekitar 2 – 1,5 tahun yang lalu.

Beberapa ahli berpendapat bahwa makhluk ini sebagai “manusia sejati

11

Page 16: Laporan Observasi Museum

pertama”, yang lebih cerdas daripada Homo habilis karena memiliki

rongga otek yang lebih besar. Ditemukan oleh Leakey di Lembah Olduvai.

Tahap kesepuluh, Homo erectus

Makhluk ini diduga hidup pada 1,5 – 0,5 juta tahun yang lalu. Homo

erectus dapat berjalan tegak, kakinya panjang dan lurus, dan tulang

tungkainya lebih maju. Otaknya lebih besar dengan valume berkisar 750 –

1.400 cc. Homo erectus sebagai manusia purba sudah pandai membuat

perkakas, misalnya kapak genggam, walaupun masih agak kasar.

Kehidupannya dengan berburu mammalian besar. Telah menggunakan api,

sudah dapat berbicara untuk mengajari anaknya bagaimana membuat

perkakas. Makhluk ini ditemukan tersebar di dunia.

Kenapa Homo erectus dapat hidup di seluruh dunia belumlah jelas.

Mungkin tipe makhluk ini berevolusi di beberapa tempat menyebar

sepanjang daratan subur dan yang mudah dilalui, terbentang dari Afrika

Timur, mengitari Samudra Indonesia sampai ke Jawa.

Perkembangan evolusi sejalan dengan masa pengembaraan mereka

dari abad ke abad. Makhluk ini di temukan diberbagai tempat, antara lain:

Pithecanthropus erectus (manusia jawa), ditemukan oleh Eugene

Dubois tahun 1891. Dubois adalah seorang dokter Belanda menemukan

fosil manusia Jawa di daerah Trinil (sepanjang tepi bengawan solo).

Fosil yang ditemukan berupa rahang beberapa gigi, dan sebagian dari

tulang tengkorak.

Pithecanthropus pekinensis (Sinathropus pekinensis) (manusia Cina).

Fosil makhluk ini ditemukan oleh Davidson Black dan Tranz

Weidenreich pada tahun 1920 dari suatu penggalian di dalam sebuah

gua kapur di dekat Peking. Volume otaknya 900 – 1.200 cc.

kebudayaannya sudah lebih maju daripada Pithecanthropus. Mereka

telah menggunakan senjata dan perkakas yang terbuat dari tulang dan

batu sebagai alat – alat  kerja. Penggunaan api nampaknya sudah biasa.

12

Page 17: Laporan Observasi Museum

Para ahli berpendapat bahwa mahkluk ini suka membunuh sesamanya.

Hal ini terbukti dari tulang – tulang tengkorak kosong yang

menunjukkkan bekas dibelah dengan senjata dari bawah ke atas.

Banyak ahli juga berpendapat bahwa Sinanthropus pekinensis

merupakan varian dari Pithecantropus, karena kedua manusia purba

mempunyai struktur tubuh yang sama dan hidup pada zaman yang

sama, yakni kira – kira 500.000 tahun yang lalu.

Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia Raksasa Jawa).

Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa

oleh Von Koningswald pada tahun 1939 – 1941. Manusia Heidelberg..

Manusia heidelberg ditemukan di Jerman

Tahap kesebelas, munculnya makhluk yang dinamakan Homo sapiens

purba, yakni makhluk yang hidup sekitar 400.000 tahun yang lalu.

Makhluk ini sebagai hasil penemuan fosil dari tiga tengkorak yang tidak

lengkap, yakni kepingan tengkorak, tulang, dan beberapa gigi. Dari

fosil yang ada ditafsirkan bahwa manusia purba ini merupakan tipe

peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern.

Kemampuan membuat alat sudah jauh lebih maju, bahkan ada yang

menduga bahwa mereka sudah mulai bercocok tanam.

Tahap keduabelas, adalah munculnya Homo sapiens neanderthalesis

(Manusia Lembah Neander (Neanderthal)) , yakni makhluk yang

diduga hidup pada masa antara 75.000 – 10.000 tahun yang lalu. Fosil

makhluk ini ditemukan tahun 1856 di Lembah Neanderthal, Jerman.

Bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia, hidungnya terlihat mancung.

Ukuran volume otaknya relative sudah termasuk dalam kisaran ukuran

rongga antara 1.,6 – 1,8 meter, berbahu lebar, berdada cembung, dan

berotot padat. Manusia Lembah Neander sudah memiliki kemampuan

membuat dam memakai pakaian dari kulit  dan hidup menetap secara

sederhana di gua – gua. Para ahli pada umumnya sependapat bahwa 13

Page 18: Laporan Observasi Museum

manusia Lembah  Neander  adalah  leluhur manusia modern, walaupun

sekelompok ahli masih meragukan.

Umumnya masih diperdebatkan apakah Homo sapiens

neanderthalesis pra-manusia ataukah manusia? Sebagian para ahli

berpendapat bahwa makhluk ini manusia walaupun wajahnya

menyeramkan. Nama biologiny menunjukkan bahwa ia ditempatkan

dalam genus dan spesies yang sama dengan kita, tetapi ditempatkan

pada subspecies yang berbeda dengan  manusia. Manusia Neander tidak

berdagu dan mempunyai otak yang sama besar dengan otak manusia

sekarang. Volume otak ini berkaitan dengan kemampuan berbicara

yang berkembang dengan baik. Ia hidup di gua – gua, menggunakan

api dan dapat membuat peralatan dengan baik. Anggota keluarga yang

mati dikuburnya.

Homo sapiens neanderthalesis pernah “disingkirkan” dari catatan

Homo sapiens secara anatomis modern. Banyak teori yang telah

diajukan untuk menjelaskan perkembangan dan kepunahan

Neanderthal. Teori – teori tersebut telah berspekulasi mengenai

hubungan Neanderthal Eropa dengan  bentuk – bentuk lain dari Timur

Tengah dalam rangka upaya mencari tempat Homo sapiens

neanderthalesis dalam evolusi manusia.

Teori – teori tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Neanderthal adalah bentuk transisi antara Homo erectus dan Homo

sapiens yang kemudian berevolusi menjadi manusia modern. Bentuk

progresif dari Timur Tengah dianggap bentuk yang lebih maju.

Neanderthal telah terspesialisasi, terisolir secara geneti yang telah

teradaptasi dengan lingkungan dingin glasial Eropa. Ketika iklimnya

bertambah hangat 40.000 tahun yang lalu. Mereka punah atau oleh

bentuk – bentuk yang tidak begitu terspesialisasi dari Timur Tengah,

yang berimigrasi ke Eropa.

14

Page 19: Laporan Observasi Museum

Teori yang sama dengan yang kedua, tetapi bukannya digantikan

oleh bentuk – bentuk lain yang dating, melainkan mereka secara genetik

tenggelam, tertelan begitu mereka kawin dengan bentuk – bentuk yang

lebih maju.

Beberapa teori mungkin benar, atau mungkin salah. Nampaknya

memang Neanderthal Eropa sedikitnya agak terisolir secara genetik.

Apakah morfologi yang berbeda merupakan akibat founder effect

tidaklah pasti. Sama saja seperti pertanyaan yang mempermasalahkan

apakah mereka menyumbangkan gen pada populasi manusia modern.

Nampaknya juga tidak mungkin teknologi  Neanderthal tidak cukup

menghadapi kebudayaan lain yang menyerbu, karena populasi setempat

biasanya cenderung untuk lebih teradaptasi dengan lingkungan lokal

daripada populasi imigan. Namun, kita banyak melihat kasus – kasus

sejarah mengenai kekuatan  teknologi kuat menggantikan  teknologi

setempat. Misalnya, jatuhnya suku Indian Amerika setelah kontak

dengan orang Eropa.

Tahap ketiga belas, yakni munculnya manusia Cro-Magnon.

Makhluk ini merupakan Hominidae (manusia)  purba termodern.

Diduga hidup 10.000 – ribuan tahun yang lalu. Mereka memiliki

kebudayaan yang cukup maju, bercocok tanam secara baik, memelihara

binatang, menguasai lingkungan, bahkan kemudian membangun kota

serta mengembangkan peradapan. Ciri – cirinya adalah memiliki dagu

yang menonjol, hidung mancung, gigi kecil dan merata, serta raut wajah

yang tampan. Sesungguhnya makhluk ini mirip dengan orang – orang

Eropa sekarang.

Cro – magnon diambilkan dari nama gua di Prancis, tempat fosil –

fosil makhluk ini ditemukan. Tanpa ragu – ragu para ahli anthropologi

menempatkan manusia Cro – Magnon pada spesies dan subspecies yang

sama dengan kita (Homo sapiens). Manusia Cro – Magnon memiliki

ciri tinggi, tegak, dan mempunyai otak yang sama besarnya dengan otak

15

Page 20: Laporan Observasi Museum

manusia sekarang. Ia pandai sekali membuat alat – alat dan juga ahli

seni. Selain batu, mereka menggunakan tulang, gading, dan tanduk

kijang untuk membuat alat-alatnya. Beberapa dari bahan  ini diukur

dengan corak – corak atau dipahatkan menjadi bentuk – bentuk benda

yang dapat dikenal.

Bagaimana hubungan antara manusia Cro – Magnon dan Homo

sapiens yang sekarang hidup di Eropa tidak begitu jelas. Uraian

palaentologi manusia sebenarnya membinggungkan, bahkan lebih

membinggungkan daripada uraian yang terlihat di atas. Fosil manusia

selalu tidak lengkap dan selalu sukar untuk menentukan umurnya.

Kadang-kadang para ahli anthropologi tidak bekerja sama dengan para

ahli biologi mengenai lainnya dan begitu sebaliknya. Tetapi penelitian

mengenai zaman terjadinya sebagian besar evolusi genus Homo

mendapat kemajuan pesat. Dikemudian hari tentu kita akan lebih

mengetahui lagi mengenai asal – usul manusia (manusia – manusia pra-

Homo sapiens).

Tahap keempat belas, yakni munculnya Homo sapiens-sapiens

(manusia modern). Tidak pasti benar kapan munculnya manusia

modern, namun para peneliti ada yang beranggapan bahwa manusia

modern muncul sejak sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.

2.4 Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern

2.4.1    PrimataPada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang

berjudul The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia.

Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan

antara manusia dengan primata.Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat

dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara

bentuk persamaan tersebut dapat Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain:

1. Mata menghadap ke depan;16

Page 21: Laporan Observasi Museum

2. Memilki kelenjar susu yang terletak di dada;

3. Memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama;

4. Organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;

5. Bentuk rahim dengan tipe simpleks.

Selain persamaan di atas, juga terdapat perbedaan antara keduanya.

Perbedaan tersebut dapat Anda lihat pada Tabel di bawah ini

Perbedaan Antara Manusia (Hominidae) dan Orang Utan

(Pongidae)

Struktur Tubuh Manusia (Hominidae) Orang Utan (Pongidae)

Kedudukan

tengkorak

Tepat di ujung tulang belakang Sebelah depan ujung tulang

belakang

Rahang Berbentuk seperti huruf V Berbentuk seperti huruf U

Gigi Ukuran dan tinggi sama Ukuran dan tinggi tidak sama

Tulang belakang Tegak dan kuat Bengkok

Tangan Lebih pendek dari kaki Lebih panjang dari kaki

Kaki Untuk berjalan Untuk berjalan dan memegang

Ibu jari kaki Tidak dapat bergerak bebas Dapat bergerak bebas

Pelvis Lebar dan kuat Sempit dan memanjang

Agar lebih jelas tentang struktur tubuh di atas, Anda dapat

membandingkannya secara langsung. Pergilah ke kebun binatang,

kemudian amati struktur tubuh dari orang utan. Hasilnya dapat Anda catat

di buku tugas dan kemudian dapat dibuat suatu kesimpulan.

2.4.2     Manusia purbaFosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan

tersebut dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui

17

Page 22: Laporan Observasi Museum

perkembangan evolusi yang terjadi. Di antara penemuan yang ada adalah

sebagai berikut.

1.      Manusia kera Afrika Selatan.

Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan oleh

Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain

Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, Plesianthropus

transvelensis. Menurut Raymond Dart, manusia kera Afrika Selatan

memiliki karakteristik antara lain:

1.      Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;

2.      Memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;

3.      Memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;

4.      Habitat hidup di tempat terbuka.

2.      Manusia Kera Afrika Timur.

Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi namaAustralopithecus

boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan

tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus

habilis yang memiliki ciri-ciri antara lain:

1)      Memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia kera

Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya lebih tinggi;

2)      Sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.

3)      Manusia Jawa. Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois,

yang merupakan ahli anatomi dan geologi dari Belanda.E. Dubois

menemukan fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894.

Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah

Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi

namaPithecanthropus erectus. Manusia Jawa yang ditemukan tersebut

memiliki ciri-ciri antara lain:

1.      Dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;

2.      Memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;

3.      Dapat berkomunikasi dengan berbicara;

4.      Dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;

5.      Hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.

18

Page 23: Laporan Observasi Museum

3.      Manusia Peking

Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black

(Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun

1920.Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking.

Hasil penemuan tersebut diberi namaSinanthropus pekinensis. Ciri-ciri

manusia Peking tersebut antara lain:

1.      Memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–

1200 cm3;

2.      Diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;

3.      Mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan

batu;

4.      Sudah menggunakan api;

5.      Mempunyai kebudayaan yang lebih maju.

6.      Homo sapiens. Penemuan homo sapiens oleh eugene dubois

yaitu homo wajakensis yang ditemukan di desa wajak, jawa timur

pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih

40.000 tahun.

2.4.3 Manusia ModernManusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;

2. Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;

3. Memiliki peradaban yang maju;

4. Mempunyai peralatan yang lebih baik;

5. Suka berburu;

6. Sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;

7. Diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.

Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan

terjadi menuju bentuk manusia yang lebih baik. Dari penjelasan mengenai

19

Page 24: Laporan Observasi Museum

berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, Anda akan memiliki gambaran

tentang perkembangan dari generasi ke generasi sehingga membentuk

manusia yang lebih sempurna seperti sekarang.

2.5 Perkembangan Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia Modern

2.5.1 Homo Gautengensis

Masih dalam perdebatan, apakah nenek moyang manusia dimulai

dari Homo Gautengensis, bukannya Habilis?hal ini sebagai usulan dari

Darren Curnoe, seorang antro biologis.

Penemuan fosil tengkorak dibulan mei 2010, dekat Johannesburg,

Afrika Selatan. yang spesiesnya di identifikasi Homo gautengensis oleh

antropolog Darren Curnoe. spesies ini lalu dipertimbangken Lee Berger,cs

dan menolak spesies ini adalah Australopithecus sediba. penemuan fosil

ini mang sudah ditemukan tahun 1930, tapi tahun 1977 malah dianggap

milik fosil Homo Habilis.Ciri-ciri Gautengensis kata-kata Dr. Curnoe, dia

punya gigi besar, bisa makan dari jenis tanaman, tetapi ukuran otak

mereka kecil.kemungkinan mereka sudah gunakan api dari bukti tulang

hewan yang terbakar. Gautengensis juga pake alat-alat dari batu sebagai

perlindungannya.Tinggi Gautengensis kira-kira 3 kaki (0,91 m), berat 110

pon (50 kg). dan sama seperti kita berjalan dengan dua kaki (bipedal).

kegiatan mereka biasanya banyak ngabisin waktu dipohon-pohon, makan,

tidur di sono, juga untuk perlindungan dari predator. Gautengensis diduga

bisa bicara dengan satu sama lainnya.

2.5.2 Homo Habilis

Habilis namanya, yang ditemukan oleh Donald Johanson dan Tim

White tahun 1986, di Olduvai Gorge, Tanzania, Afrika.Habilis juga

disebut “Manusia Terampil” karena mereka sudah mengunakan “Alat

Batu”.Habilis dalam berjalan bisa berdiri layaknya manusia sekarang

(Bipedal), tingginya 150 Meter dan ukuran otaknya pun cuma 510 – 660

cm, jangan disamakan dengan manusia moderen 950 -1800 cm.Dalam

20

Page 25: Laporan Observasi Museum

bertahan hidup, habilis yang sudah dilengkapi alat batu Primitif, yang

memungkinkan bisa bertahan dari lingkungan juga dari Primata lainnya.

alat yang digunakan terbukti ampuh untuk pertahanan, memburu dan

membelah makanan sudah menjadi bangkai.Saingan Habilis sejaman yaitu

Paranthropus boisei, yang juga baik bertahan hidup hanya dengan

memakan makanan seperti Kacang, Buah, Alang-Alang dan Rumput.

sedangkan Habilis selalu survive diantara kerasnya rimba, seringkali sulit

mencari makan. karena itulah Habilis tahan sama lingkungan, tidak punah

seperti Boisei.

2.5.3 Homo Ergaster

Homo Ergaster yang dijuluki “Working Man” termasuk juga nenek

moyang manusia.mereka hidup didunia sekitar 1.9 – 1.3 juta tahun lalu.

Fosil Ergaster ditemukan oleh John T. Robinson ditahun 1949.pas

ditemuin terus dinamakan: capensis Telanthropus tadinya. Ergaster ini

masih diperdebatkan, apakah mereka menjelajah keluar Afrika atau tetap

menetap di Afrika saja, sampai punah 1.3 juta tahun yang lalu.intinya

Ergaster kemungkinan menjadi nenek moyang keturunan langsung

manusia purba lain seperti: Homo heidelbergensis, Homo sapiens, Homo

neanderthalensis dan Homo erectus Asia.Tinggi Ergaster diperkirakan

mencapai 1.89 cm. ini 5 cm lebih tinggi daripada mantan pemain Jerman,

“Miroslav Klose”.dan ukuran otaknya 700 – 900 cm. senjata Ergaster

dalam bertahan hidup…(jangan khawatir) Ergaster punya Kapak Tangan

yang terbuat dari batu, baik untuk berburu, membunuh

buruan,dll.Kebetulan waktu jaman Ergaster binatang juga lagi mengalami

evolusi, lumayan banyak binatang tercipta bahkan burung pun mulai

Cit..Cit..Cit terbang.situasi ini menguntungkan Ergaster khususnya

mencari makanan.Masih diperdebatkan pula apakah “Teknologi Api”

sudah mulai di gunakan masa Ergaster?para ahli menduga Homo Erectus.

21

Page 26: Laporan Observasi Museum

2.5.4 Homo Erectus

Homo Erectus dijuluki “Manusia Tegak” yang diperkirakan hidup

1.9 juta tahun lalu. perkembangan Homo Erectus dalam berevolusi

menyebar hingga bagian dunia: Georgia, India, Sri Lanka, Cina dan Jawa.

khusus di Indonesia, penyebaran Erectus sampai ke Jawa tengah dan timur

dan situs penggalian pernah ditemukan didaerah Sangiran dan

Trinil.Penyebaran sukses itu membuat Erectus didaulat sebagai Homo

pertama keluar dari Afrika.dari sini nantinya mulai menciptakan manusia

yang berbeda-beda. contoh kalo di Eropa dingin membuat kulit jadi sedikit

putih, rambut tebal,dll cuaca juga mempegaruhi.Oleh sebab itu Erectus

berhasil mengantarkan menuju ke manusia baru, bisa berkembang ke

berbagai jenis.meskipun teori ini terus diperdebatkan, dugaan Erectus

sebagai awal “Evolusi Manusia”. untungnya si bapak Evolusi mendukung

teori ini bahwa: manusia paling awal ya dari Afrika, bukti Simpanse dan

Gorila hanya hidup di Afrika.Semakin maju manusianya, semakin maju

Teknologinya.mau itu jaman sekarang ato dulu sama aja toh. buktinya

Erectus sebagai manusia pertama yang menggunakan rakit jalan dilaut. era

Egaster mana punya model beginian, begitu pula Api.Api dioperasikan

oleh Erectus menggunakan tanah liat dipanaskan sampai 400 c. juga

memakai batu sebagai alat pembakaran, yang didapat dari aktivitas gunung

berapi. biar logikanya api digunakan sama manusia moderen buat

panggang…apa gitu?..orang Erectus tetep aja soal makan masih pake cara

lama, makan bahan mentah dari daging, kacang, biji dan buah-buahan.

Layaknya manusia Erectus bisa berkomunikasi dengan satu sama lainnya

(mirip dengan Ergaster). bahasa mereka mang tidak jelas tapi bisa

dikembangkan jadi bahasa yang dimengerti sama lainnya. Homo Erectus

juga hidup berkelompok dan tinggal dalam goa-goa. kebersamaan yang

mirip manusia moderen saat ini.

2.5.5 Homo Rudolfensis

Fosil Rudolfensis ditemukan sama antropolog Richard Leakey dan

zoolog Meave Leakey 1972, di Koobi Fora sisi timur Danau Rudolf 22

Page 27: Laporan Observasi Museum

(sekarang Danau Turkana ) Kenya. Meski tidak ditemukannya dalam jarak

waktu penemuan, dari era Rudolfensis menuju manusia moderen,

diketahui oleh tengkorak fosilnya yang berumur sekitar 1,9 juta tahun lalu.

2.5.6 Homo Antecessor

Perkiraan Antecessor pernah hidup sekitar 1.2 atau 800.000 tahun

yang lalu.antecessor adalah salah satu spesies manusia pertama yang

pernah hidup dieropa. ditemukan oleh 2 orang lokal dari negara yang

“Timnas nya” pernah juara Piala Dunia 2010, yaitu Spanyol, Eudald

Carbonell &   Juan Luis Arsuge.   Tinggi Antecessor sekitar 1,6-1,8 m (5 ½-6

kaki), dan beratnya 90 kg (£ 200 pond). Ukuran otak kira-kira 1,000-1,150

cm. Antecessor mengerti bahasa yang simbolik dan dapat berpikir, mirip

dengan Homo Sapiens menurut anggapan Arsuge.Meski Fosil Antecessor

berhasil ditemukan di dua lokasi (Sierra de Atapuerca wilayah Spanyol

utara) dan (Gran Dolina dan Sima del Elefante). tapi bukti fosil ini pernah

ditemukan di negara Inggris dan Perancis. menandakan (mungkin)

penyebaranya bukan hanya di 1 negara eropa saja.

2.5.7 Homo CepranensisPada tahun 1994 fosil Homo Cepranensis  ditemukan oleh arkeolog

Italo Biddittu di provinsi Frosinone, 89 kilometer Tenggara Roma, Italia

dan dijuluki “Ceprano Man”. perkiraan hidup terjadi sekitar 350 – 500 ribu

tahun yang lalu.Struktur tulang tengkorak Cepranensis mirip Homo

Erectus dan Homo Heidelbergensis yang tinggal lama dibenua eropa,

sebelum Homo Neanderthalensis. studi penelitan meski dalam perdebatan

Cepranensis adalah nenek moyang Homo Neanderthalensis, tapi karena

belum cukup bahan jadi kesimpulan belum bisa ditentukan.

2.5.8 Homo Heidelbergensis

Enam ratus ribu tahun lalu saat dunia belum ada peradaban maju

banget, Heidelbergensis bebas keliling dunia berpergian sono-sini, tanpa

harus ditanya “Petugas Bea Cukai” Bandara.rute mereka random, tapi

diketahui: Afrika, Eropa dan Asia Barat…wah banyak duit nih orang, 23

Page 28: Laporan Observasi Museum

travel terus…kayak Syahrini.Untuk ukuran otak Heidelbergensis nyaris

sebesar Homo Sapiens, kemungkinan mereka nenek moyang Homo

(Afrika), Neanderthal (Eropa) dan Denisovans (di Asia Tengah). fosil

pertama ditemuin 1907 dekat Heidelberg, Jerman. dan yang namain fosil

ini adalah Otto Schoetensack.Ukuran otak Heidelbergensis sekitar 1100-

1400 cm dan tinggi Pria heidelbergensis rata-rata sekitar 1,75 m, berat

rata-rata sekitar 62 kg . Tinggi wanita 1.57 m, berat 51 kg.pernah juga

ditemuin fosil di Afrika Selatan, yang tingginya 2.13 m (7 kaki) yang

hidup antara 500.000 – 300.000 ribu tahun yang lalu. Hidelbergensis

Homo pertama yang mengenal ritual “Penguburan” layaknya manusia

moderen.selain berkomunikasi satu sama lain, mereka selalu

meninggalkan jejak “Ngecat” ditembok-tembok Goa. yang digambar pun

macem-macem. ada gambar binatang, simbol, (kebanyakan) pengalaman

yang mereka lihat sebelumnya.

2.5.9 Homo NeanderthalTKP tinggalnya Neanderthal daerah Eropa Barat, Asia Tengah dan

Asia Utara. Spesies ini dinamain Neandertal, Karena diambil dari

(“Lembah Neander”, Jerman), tempat pertama kalinya

ditemukan.Neanderthal pernah hidup didunia ini, sekitar 600,000 –

350,000 ribu tahun yang lalu. kapasitas ukuran tengkorak 1600 cc, tinggi

Pria 164 – 168 cm dan tinggi wanita 152-156 cm. untuk berat laki rata-rata

77.6 kg, wanita 66,4 kg.Gaya hidup Neanderthal ketahuan, udah lebih

moderen dibanding Homo sebelumnya. mereka udah bikin alat canggih,

bukan cuma kapak batu, melainkan tombak panjang. juga untuk tempat

tinggal dan transportasi kapal yang memadai. Soal berburu (Hunter)

mereka jangan ditanya, jangankan binatang biasa, Gajah Gede (Mammoth)

pun diburu.soal makanan mereka normal, suka daging dan sayuran. 

kebanyakan makan daging rusa merah, rusa dan babi hutan,dll. kadang

kala sapi, gajah, badak, apa aja. yang terlihat buruan, akan dilahap mereka.

24

Page 29: Laporan Observasi Museum

2.5.10 Homo Sapiens (Manusia Moderen)

Kita Manusia adalah keturunan dari Homo Sapiens bagi orang

yang percaya teori Evolusi penciptaan manusia. bahwa Homo Sapiens

(udah mentok) yang menciptakan manusia moderen ke berbagai jenis-

jenis. meski ciptaannya berbeda-beda, itu bisa disebakan oleh Iklim,

Cuaca, Lingkungan, Negara tempat mereka tinggal,dllMeski ada lagi

penciptaan manusia setelah Homo Sapiens, seperti:

 Homo Sapiens Idaltu (Afrika)

Homo Floresiensis (Flores, Indonesia)

Denisova hominin (Siberia)

Red Deer Cave People (Cina)

Tapi yang paling utama adalah ini, kenapa?karena 4 Homo diatas

sudah punah, meski pernah hidup berapa tahun yang lampau. yang

hebatnya Homo Sapiens bertahan hingga sekarang (ya kita). Biar gitu awal

perkembangan Homo Sapiens ga langsung sempurna seperti manusia

sekarang, tapi bertahap. dari perkiraan awal hidup 200 ribu tahun yang

lalu, baru menunjukan “Kemoderenitas-nya” sekitar 50.000 tahun yang

lalu. intinya “Pekgo” (150) ribu tahun di kentit buat ngelakuin hal-hal,

tidak seperti manusia moderen pada umumnya (mungkin)….kan belom

moderen banget. setelah 50.000 tahun yang lalu, baru deh Homo Sapiens

mengerti untuk bermigrasi, menduduki daerah untuk tempat tinggal. bosen

disitu-situ terus, kebanyakan pada berkelana. Kesimpulannya penyebaran

mereka melahirkan populasi sukses, tapi malah merusak lingkungan,

membunuh spesies dari binatang, sampe ke spesies mereka

sendiri.kesuksesan kedua Homo Sapiens, nantinya (mau ga mau)

melahirkan peradaban, negara, kerajaan. juga sosial, bahasa dan budaya.

Jagonya Sapiens malah ahli menciptakan/menggunakan alat-alat yang

mereka ciptakan..ini beda…sama Homo-Homo sebelumnya. mereka ngerti

25

Page 30: Laporan Observasi Museum

gunain api serta wadahnya, masak makanan mereka sendiri, berpakaian,

paham teknologi danseni.

Homo Sapiens ibarat katanya komplit deh, karena bisa berpikir dan

menciptakan. berkomunikasi juga udah dikenal sama lainnya, jadi bahasa.

mereka mengenali soal “expresi diri”, menukar pikiran, mengatur

organisasi, menciptakan struktur sosial, bekerjasama dengan kelompok,

keluarga, kekerabatan, interaksi sosial, norma sosial, ritual sosial,

membentuk lingkungan. masih banyak lagi deh pengembangan teknologi,

science, filsafat, mitologi dan agama. Terbukti ampuhnya Sapiens sudah

menciptkan pertanian sebagai akomodasi, serta menggarapnya dari 12.000

tahun yang lalu dan cara pertanian ini tetap bertahan hingga sekarang.

bukan hanya pertanian mereka membudidayakan tumbuhan dan hewan.

Udah kebaca pertanian, tumbuhan, hewan buat bertahan hidup.semakin

mereka hidup, pasti semakin melahirkan peradaban baru, ide baru,

teknologi baru, tentu saja perang baru. Sekali lagi, Homo Sapiens bisa

menunjukan kemajuan peradaban secara bertahap. patokannya 50.000 ribu

tahun yang lalu, ke 3000 tahun, dimana perdaban moderen awal telah lahir

di Mesopotamia. intinya manusia butuh waktu 47.000 tahun baru bisa

modern.

26

Page 31: Laporan Observasi Museum

BAB III METODE PENGAMATAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

3.1.1 Observasi tak berstrukturObservasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya rambu-rambu pengamatan.

3.1.2 Kajian LiteraturSuatu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku

atau artikel-artikel yang berkaitan dengan informasi tentang Museum Geologi dan Temuan Fosil Manusia di Dunia.

27

Page 32: Laporan Observasi Museum

BAB IV HASIL OBSERVASI

4.1 Tabel Hasil Observasi

28

Page 33: Laporan Observasi Museum

29

NO. GAMBAR/FOTO KETERANGAN

1. Homo erectus soloensis

Skull V, Ngandong 6

2. Homo erectus

Trinill, Ngawi, Jawa Timur

3. Homo erectus soloensis

Skull I, Ngandong 1

4. Homo erectus soloensis

Skull IX, Ngandong 10

5. Homo erectus soloensis

Skull XI, Ngandong 12

6. Homo erectus (Peking Man)

Beijing, Cina

7. Homo erectus

Narmada, India

Page 34: Laporan Observasi Museum

BAB V SIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa, Evolusi pra – Homo

sapiens berdasarkan hasil penemuan fosil yang ditemukan di berbagai

lapisan dunia. Fosil yang ditemukan diperkirakan kehidupan manusia

dimulai lebih kurang 25 juta tahun lalu yang tersebar menjadi 3 zaman,

yakni:

1. Zaman Miosin (25 – 10 juta tahun yang lalu)

Tingkat pertama, yakni Plipithecus.

Tingkat kedua, Proconsul, yakni kera purba yang hidup sekitar 25 -15

juta tahun yang  lalu.

Tingkat ketiga, Dryopithecus, yakni kera raksasa yang hidup sekitar 15

– 10 juta tahun yang lalu.

Tingkat keempat, Ramapithecus, yakni primata paling purba yang

pada umumnya dianggap sebagai leluhur manusia. Hidup sekitar 15 -10

juta yang lalu.

2. Zaman Pliosin (10 – 2 juta tahun yang lalu)

Tahap kelima, Australopithecus afarensis, hidup sekitar 5 juta tahun

yang lalu.

Tahap keenam, Australopithecus africanus

3. Zaman Pleistosin (2 juta tahun yang lalu sampai sekarang)

Tahap ketujuh, Australopithecus robustus

Tahap kedelapan, Australopithecus boisei, diduga hidup 1,5 juta tahun

yang lalu.

Tahap kesembilan, Homo habilis, hidup sekitar 2 – 1,5 juta tahun yang

lalu.

Tahap kesepuluh, Homo erectus, diduga hidup pada 1,5 – 0,5 juta

tahun yang lalu. Makhluk ini di temukan diberbagai tempat, antara lain:

Pithecanthropus erectus (manusia jawa), Pithecanthropus pekinensis

(Sinathropus pekinensis) (manusia Cina), Meganthropus

30

Page 35: Laporan Observasi Museum

Palaeojavanicus (Manusia Raksasa Jawa), dan Manusia heidelberg

yang ditemukan di Jerman

Tahap kesebelas, munculnya makhluk yang dinamakan Homo sapiens

purba, yakni makhluk yang hidup sekitar 400.000 tahun yang lalu.

Tahap keduabelas, adalah munculnya Homo sapiens neanderthalesis

(Manusia Lembah Neander (Neanderthal)) , yakni makhluk yang

diduga hidup pada masa antara 75.000 – 10.000 tahun yang lalu.

Tahap ketiga belas, yakni munculnya manusia Cro-Magnon.

Makhluk ini merupakan Hominidae (manusia)  purba termodern.

Diduga hidup 10.000 – ribuan tahun yang lalu.

Tahap keempat belas, yakni munculnya Homo sapiens–sapiens

(manusia modern). Tidak pasti benar kapan munculnya manusia

modern, namun para peneliti ada yang beranggapan bahwa manusia

modern muncul sejak sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.

31

Page 36: Laporan Observasi Museum

DAFTAR PUSTAKA______. 2010. “Metode Penelitian” (online). Tersedia:

http://www.slideshare.net/lindapurnama1/metode-penelitian-r-and-d [7 Mei 2015]

_______. 2006. “Sejarah Manusia Primata” (online). Tersedia :

http://www.talkorigins.org/faqs/faq-transitional/part2a.html#primate [7

Mei 2015]

_______. 2011. “Pembelajaran Biologi di SMA’ (online). Tersedia: https://zaifbio.wordpress.com/2011/12/02/pembelajaran-biologi-di-sma/ [7 Mei 2015]

_______. 2012. “Penelitian dan Pengembangan” (online). Tersedia: http://arivinul.blogspot.com/2012/04/penelitian-dan-pengembangan-research.html [7 Mei 2015]

_______. 2013. “Hakikat Pembelajaran Biologi di Sekolah” (online). Tersedia: https://mahmuddin.wordpress.com/2013/06/10/hakikat-pembelajaran-biologi-di-sekolah/ [7 Mei 2015]

Jamal. A Axel 2011 “Asal-usul dan Persebaran Manusia di Indonesia” (online).

Tersedia: https://axelanggarajamal.wordpress.com/2011/04/01/asal-usul-

dan-persebaran-manusia-di-indonesia/ [7 Mei 2015]

Lambri. A Hendarsyah. 2015. Temuan Fosil Manusia di Dunia. Bandung:

Museum Geologi Bandung

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

32