laporan observasi dan wawancara bk smp n 3 adiwerna

Upload: mefi-kartikasari

Post on 02-Mar-2018

508 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    1/29

    LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

    BK SMP N 3 ADIWERNA

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar BK II

    Dosen pengampu Hastin Budisiwi, M.Pd

    Anggota :

    1.

    Syahrul Aji P.P. (1114500102/2C)

    2.

    Ayu Sulistian (1114500035/2C)

    3.Mefi Kartikasari (1114500005/2C)

    4.

    Pradita Anggi A. (1114500090/2C)

    5.

    Rizky Aden P. (1114500096/2C)

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

    2015

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    2/29

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa

    karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan observasi

    dan wawancara di SMP N 3 Adiwerna sesuai waktu yang telah di tentukan oleh dosen

    pembimbing.

    Sholawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammmad

    SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebrobokan akhlak kezaman

    peradaban.

    Penulis juga mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada pihak yang

    telah membantu dalam penyusunan makalah ini yakni dosen pembimbing, Hastin

    Budisiwi, M.Pd yang telah memberikan ilmu serta bimbingan.

    Makalah ini disusun dan dibuat sebagai salah satu pelengkap untuk

    memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yaitu Dasar-dasar BK II.

    Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari betul masih banyak

    kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa

    memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca terutama dalam dunia pendidikan.

    Tegal, April 2015

    Penulis

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    3/29

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    A.Latar Belakang ................................................................................. 1

    B.Rumusan Masalah ............................................................................ 2

    C.

    Tujuan .............................................................................................. 2

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 3

    A. Fungsi Bimbingan dan Konseling ..................................................... 3B. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ......................................... 4

    C. Program Kerja Bimbingan dan Konseling ......................................... 6

    D. Layanan Bimbingan dan Konseling ................................................... 11

    BAB III TEMUAN DI LAPANGAN ......................................................... 15

    A. BK SMP N 3 Adiwerna ................................................................... 15

    B. Pelaksanaan Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna ................................. 15

    C. Pelaksanaan Prinsip BK SMP N 3 Adiwerna .................................. 16

    D. Program BK SMP N 3 Adiwerna .................................................. 16

    E. Pelaksanaan Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna .......... 17

    BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN ........................................................ 21

    A.BK SMP N 3 Adiwerna ................................................................... 21

    B.Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna.......................................................... 21

    C.Prinsip BK SMP N 3 Adiwerna ....................................................... 22

    D.Program BK SMP N 3 Adiwerna ...................................................... 22

    E.Layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna ................................ 23

    BAB V PENUTUP ..................................................................................... 25

    A. Simpulan ......................................................................................... 25

    B.

    Saran ................................................................................................ 25

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    4/29

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu

    dilaksanakan di dalam program pendidikan tujuannya adalah untuk menunjang

    pendidikan itu sendiri. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar

    belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural, dan pedagogis.

    Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan

    segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan

    individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri, dan belajar.

    Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan

    meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan ini

    membawa pengaruh besar terhadap perikehidupan dan perkembangan anak-anak dan

    remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus

    bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil

    menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yangdihadapinya. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang

    diberikan di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai

    dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan

    menyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut

    menjadi salah satu alasan sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan

    koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk

    memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah

    belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan

    akan menghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah. Selain layanan yang

    diberikan kepada siswa, program yang baik pula akan sangat mendukung para

    siswanya. Peran dari guru BK yang memumpunipun juga sangat dibutuhkan. Dengan

    pemahaman dan pelaksanaan fungsi dan prinsip-prinsip BK. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa dalam lapangan guru BK harus menguasai meteri keBKan karena

    akan saling berkaitan satu sama lainnya.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    5/29

    2

    B.Rumusan masalah

    1. Bagaimana teori BK tentang fungsi, prinsip, program kerja, dan layanan BK?

    2.

    Bagaimana BK SMP N 3 Adiwerna?

    3.

    Bagaimana pelaksanaan fungsi BK SMP N 3 Adiwerna?4. Bagaimana pelaksanaan prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna?

    5.

    Bagaimana program kerja BK SMP N 3 Adiwerna?

    6. Bagaimana pelaksanaan layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna?

    7. Bagaimana hubungan antara kenyataan BK disekolah dengan teori BK?

    C.Tujuan

    1.

    Mengetahui teori BK tentang fungsi, prinsip, program kerja, dan layanan BK2. Mengetahui BK SMP N 3 Adiwerna

    3.

    Mengetahui pelaksanaan fungsi BK SMP N 3 Adiwerna

    4. Mengetahui pelaksanaan prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna

    5. Mengetahui program kerja BK SMP N 3 Adiwerna

    6.

    Mengetahui pelaksanaan layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna

    7. Mengetahui hubungan antara kenyataan BK disekolah dengan teori BK

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    6/29

    3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A.FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

    1. Fungsi Pemahaman

    yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki

    pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,

    pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan

    mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya

    dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.2. Fungsi pencegahaan

    yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa

    mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk

    mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor

    memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari

    perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.

    Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi,

    dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para

    konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan,

    diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-

    obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).

    3. Fungsi Pengembangan

    yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari

    fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan

    belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan

    personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamworkberkolaborasi

    atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara

    sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-

    tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah

    pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain

    storming),home room, dan karyawisata.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    7/29

    4

    4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengentasan

    Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu

    konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah

    tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-

    kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi

    ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif

    (pilihan) sesuai dengan minat konseli.

    Pengentasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.

    Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang

    telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun

    karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.

    B.PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

    Prinsip dapat diartikan sebagai permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan

    melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung dari permulaan itu.

    Bimbingan konseling membutuhkan suatu prinsip atau aturan main dalam

    menjalankan program pelayanan bimbingan. Menurut Prayinto dan Amti (1994:220)

    prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan,

    masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan

    penyelenggaraan pelayanan.

    Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan

    dengan objek dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip yang berkenaan

    dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu,

    prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan dan yang terakhir prinsip yang

    berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan. Dari empat rumusan tersebut,

    bimbingan dan konseling akan tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.

    1. Prinsip Umum

    a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.

    b. Bimbingan diberikan dengan memberikan bantuan agar individu yang dibimbing

    mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam

    hidupnya.

    c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.

    d.

    Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    8/29

    5

    e.

    Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi

    kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.

    f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.

    g.

    Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program

    pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.

    h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang

    memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya

    harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dokter, psikiater,

    serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.

    i.

    Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan

    konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensis secara teratur dan

    berkesinambungan.

    2. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Siswa

    a. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.

    b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling

    kepada individu atau siswa.

    c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.

    d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat

    memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.

    e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.

    f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat

    menolong dirinya sendiri.

    3. Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing

    a. Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

    b. Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan

    pengalaman, dan kemampuan.

    c. Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha

    mengembangkan dirinyadan keahliannya melalui berbagai kegiatan.

    d. Konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia

    tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya sebagai bahan yang

    membantu innsividu yang bersangkutan kearah penyesuaian diri yang lebih baik.

    e. Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang

    dibimbingnya.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    9/29

    6

    f.

    Konselor harus melaksanakan tugas dan hendaknya mempergunakan berbagai

    metode yang sama.

    4. Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi (Manajemen)

    Pelayanan Bimbingan Konseling

    a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan

    berkelanjutan.

    b.

    Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record)

    bagi setiap siswa.

    c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan

    kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

    d. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing

    pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan

    dan konseling.

    e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok

    sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam

    mememcahkan masalah terkait.

    f. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan

    madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.

    g.

    Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam

    penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

    C.PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

    1. Pengertian Program Kerja BK

    Program kerja adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun dan akan

    dilaksanakan dalam suatu satuan waktu tertentu sehingga ada program tahunan,

    program semesteran, program catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. untuk

    menyususun program kerja dibutuhkan kegiatan perencanaan. Yang dimaksud

    dengan perencanaan adalah merancang suatu ide/gagasan kreatif dan cerdas

    konseptual untuk memenuhi kebutuhan/memecahkan masalah dan kemudian

    mengubah ide-ide itu ke dalam kegiatan/aktivitas nyata. Dalam hubungannya

    dengan bimbingan dan konseling, perencanaan meliputi kegiatan menemukan

    substansi material layanan untuk memenuhi kebutuhan khalayak sasaran,

    menetapkan strategi penyampaian, menetapkan koordinator dan personil pelaksana,mengidentifikasi dukungan sistem/sumber, dan menetapkan kalender kegiatan.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    10/29

    7

    2. Ciri-ciri Program Kerja yang Baik

    a. Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik.

    b. Diatur menurut prioritas dan kemampuan petugas.

    c.

    Program memiliki tujuan ideal, realistis dalam pelaksanaan.

    d. Lengkap dan menyeluruh.

    e. Sistematis.

    f.

    Terbuka dan luwes.

    g. Memungkinkan kerjasama dengan semua pihak.

    h. Adanya tindak lanjut untuk penyempurnaan program

    3. Jenis Program Kerja Bimbingan dan Konseling

    Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun

    berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui

    aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup: (1) empat

    bidang, (2) jenis layanan dan kegiatan pendukung, (3) format kegiatan, (4) sasaran

    pelayanan, dan (5) volume/beban tugas konselor.

    Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan

    sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan

    kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan

    program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata

    pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan

    penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.

    Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis

    program, yaitu:

    a. Program Tahunan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi

    seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di

    sekolah/madrasah.

    b. Program Semesteran yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling

    meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran

    program tahunan.

    c.

    Program Bulanan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi

    seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.

    d. Program Mingguan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi

    seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    11/29

    8

    e.

    Program Harian yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

    dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian

    merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan

    (Satlan) dan atau satuan kegiatan pendukung (Satkung) Bimbingan dan

    Konseling.

    4. Tahap penyusunan program bimbingan dan konseling.

    a.

    Merumuskan Rasional

    Rasional berisi latar belakang penyusunan program bimbingan

    didasarkan atas landasan konseptual, hukum maupun empirik. Selain rasional

    penyusunan program bimbingan dan konseling juga mempertimbangkan visi dan

    misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan bimbingan dan konseling yang

    mendukung visi , misi dan tujuan sekolah.

    b. Asesmen Kebutuhan

    Tujuan assesmen, yaitu:

    Untuk menemukan apa yang dibutuhkan oleh khalayak sasaran (siswa dan

    sekolah).

    Untuk menetapkan tujuan program.

    Untuk menetapkan sasaran evaluasi dan mendasari akuntabilitas.

    Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan

    institusi terhadap layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan

    instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Langkah-langkah asessmen, yaitu:

    Mengidentifikasi khalayak sasaran (siswa, guru, orang tua, pimpinan, dst).

    Mengumpulkan data (integratif dan komprehensif) dengan alat pengumpul

    data.

    Klasifikasi (empat bidang BK) dan analisis (modifikasi faktor- faktor

    penghambat dan pendukung perkembangan 4 bidang).

    contoh: prestasi rendah. Hal ini termasuk kedalam akademik/belajar, masalah

    ini diungkap dengan menggunakan asessmen. Dan untuk menanganinya dapat

    diberikan layanan informasi teknik belajar, perbaikan pembelajaran,

    peningkatan motivasi, pengembangan konsep diri, modifikasi kondisi

    hubungan keluarga, dst.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    12/29

    9

    c.

    Merumuskan Tujuan

    Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai

    siswa berdasarkan perkembangan. Tujuan umum dan tujuan khusus (bisa dalam

    bentuk komptensi sasaran).

    Contoh:

    Umum: Membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal dalam aspek

    akademik dapat merealisasikan potensinya secara optimal dalam setiap

    kegiatan akademik).

    Khusus: Membantu siswa memahami hakekat belajar, membantu siswa

    memahami hubungan antara prestasi belajar dan keberhasilan karier di masa

    depan, membantu siswa memperoleh informasi yg mencukupi tentang strategi

    belajar, membantu siswa mengembangkan apresiasi positif terhadap sekolah

    dan belajar, membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap sekolah

    dan belajar, membantu siswa membentuk kebiasaan belajar yang positif, dan

    membantu siswa mengembangkan konsep diri akademik positif.

    d. Menetapkan struktur isi program

    Antara satu sekolah dengan sekolah lainnya bisa berbeda tergantung

    pada kondisi masing-masing dan hasil asesmen.

    Isi program konvensional:

    Penilaian individual

    Layanan informasi

    Layanan orientasi

    Layanan penempatan

    Layanan bimbingan

    Layanan konseling

    Konverensi kasus

    evaluasi

    Komponen program:

    Layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh siswa

    pertingkatan kelas.

    Layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhakn untuk

    membatu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus.

    Layanan perencanaan individual, program yang mefasilitasi seluruh siswamemiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa depan.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    13/29

    10

    Dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan program,

    program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal.

    e. Identifikasi sumber-sumber

    Identifikasi ketersediaan sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan untuk

    memfasilitasi dan mengefektifkan pelaksanaan struktur isi program.

    Dapat berupa orang (tenaga ahli, profesional) atau material (tempat, sarana

    dan prasarana).

    Sumber-sumber ini perlu diidentifikasi dan didokumentasikan agar

    memudahkan akses jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

    Jika sumber-sumber tidak tersedia, pengembang program harus dapat

    memanfaatkan/ menggunakan secara maksimal sumber-sumber yang terbatas.

    Pengembang program dapat mengupayakan ketersediaan sumber-sumber

    secara realistis (sesuai dengan kebutuhan, prioritas, dan kemampuan).

    Perlu dibuat prioritas jika ketersediaan sumber-sumber bimbingan terbatas.

    f. Kalender BK

    Memungkinkan para personil bimbingan untuk menjadwalkan kegiatan

    bimbingan secara sistematis dan komprehensif, sehingga mereka dapat

    bekerja secara teratur dan tidak ada kebutuhan siswa yang tak terlayani.

    Merupakan bagian dari program bimbingan sekolah dan menyatakan semua

    aktivitas bimbingan yang direncanakan.

    Membantu untuk mengalokasikan waktu dan menghindari benturan kegiatan.

    Menyatakan pengelolaan bimbingan yang baik, dan menjamin penggunaan

    sumber-sumber secara tepat.

    Dibuat oleh pengembang program dengan melibatkan semua staf bimbingan,

    bahkan juga orang tua dan masyarakat yang terkait dengan implementasi

    program bimbingan.

    Dapat dibuat untuk masa satu tahun, satu semester, satu bulan, atau mingguan.

    Berisikan pernyataan tentang tanggal, waktu, kelompok sasaran, aktivitas

    bimbingan, dan sumber- sumber material dan orang yang terlibat.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    14/29

    11

    D.LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

    1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling

    Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan

    yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam

    pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan

    tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan

    adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta

    didik di sekolah agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.

    Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari

    pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai

    perkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu,

    pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama

    antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.

    2. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

    Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep

    bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi

    dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan

    nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya

    akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung.

    Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis

    layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis

    layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di

    sekolah. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan

    bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.Jenis-

    jenis layanan bimbingan dan konseling:

    a.

    Layanan Orientasi

    Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik

    memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek

    yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta

    didik dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam

    satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar

    peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru

    secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    15/29

    12

    Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.

    Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.

    Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan

    hubungan sosial siswa.

    Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.

    Peranan kegiatan bimbingan karir.

    Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis

    masalah dan kesulitan siswa.

    b. Layanan Informasi

    Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

    menerima dan memahami berbagai informasi (seperti: informasi diri, sosial,

    belajar, pergaulan, karier, dan pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi

    adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat

    tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan

    informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi

    untuk pencegahan dan pemahaman.

    Materi layanan informasi menyangkut :

    Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan

    perkembangan pribadi.

    Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-

    bentuk penyuluhan dan pengembangan.

    Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.

    Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di

    masyarakat.

    Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti dan program

    tambahan.

    Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN, dll.

    Fasilitas penunjang/sumber belajar.

    c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

    Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang

    memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam

    kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,

    kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisipribadinya dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    16/29

    13

    bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran

    berfungsi untuk pengembangan.

    Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :

    Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler

    yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat

    dan minat.

    Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa,

    baik pengajaran maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan

    tinggi.

    Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar dan

    organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.

    d.

    Layanan Penguasaan Konten

    Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu

    peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau

    kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

    e. Layanan Konseling Perorangan

    Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang

    memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara

    perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan

    permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan

    konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah

    yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan

    dan advokasi.

    Materi layanan konseling perorangan meliputi :

    Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan

    penyalurannya.

    Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.

    Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan

    pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di

    masyarakat.

    Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan

    pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    17/29

    14

    f.

    Layanan Bimbingan Kelompok

    Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan

    sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

    memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk

    menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai

    individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk

    pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.

    Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

    g. Layanan Konseling Kelompok

    Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinkan

    peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan

    untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika

    kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang

    dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok

    berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

    h. Layanan Konsultasi

    Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik

    dan/atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara

    yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta

    didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses

    penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor

    lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi

    efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi

    tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara

    tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

    i.

    Layanan Mediasi

    Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik

    menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan

    antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    18/29

    15

    BAB III

    TEMUAN DI LAPANGAN

    A.BK SMP N 3 Adiwerna

    Guru BK di SMP N 3 Adiwerna memiliki anggota sejumlah 4 orang. Guru

    BK pertama bernama Drs. Sugianto beliau menjabat sebagai koordinator. Selain

    menjadi koordinator, pak Sugianto juga membimbing seluruh angkatan kelas 9 dari A-

    I. Guru BK kedua bernama Purwanto, S.Pd, ia mendapat tugas untuk membimbing

    kelas 7AF, kemudian yang ketiga adalah Halimah, S.Pd yang membimbing kelas 7

    G I dan 8 G I. Guru BK yang terakhir adalah Muthoiroh, S.Pd yang mendapattugas untuk memegang kelas 8 A F. Dari semua guru BK yang ada di SMP N 3

    Adiwerna adalah lulusan sarjana kependidikan dari Bimbingan dan Konseling

    sehingga dapat dikatakan sudah sesuai antara pendidikan dan profesinya. Dari hasil

    wawancara kami kepada Ibu Halimah bahwa guru BK di SMP N 3 Adiwerna tidak

    bisa dan diperbolehkan untuk menjabat sebagai walikelas. Ini dikarenakan tugas BK

    yang banyak dan kompleks.

    SMP N 3 Adiwerna total memiliki 27 kelas dengan 36 siswa perkelas yang

    setiap kelasnya memiliki jadwal satu jam pelajaran untuk dimasuki guru BK. Dalam

    pemenuhan kebutuhan siswa pastinya didukung oleh sarana dan prasarana yang

    lengkap. Namun kebutuhan siswa dan guru BK ini kurang terdukung seperti ruang

    konseling individu yang kurang memenuhi syarat dan ketentuan karena hanya ditutup

    oleh sekat kayu yang tipis. Selain itu ruang konseling kelompok, ruang bacaan yang

    kecil dsb yang tidak ada mengurangi pelaksanaan layanan oleh guru BK. Menurut ibu

    Halimah sarana dan prasarana ini akan segera dilengkapi alasannya karena selain

    kebutuhan juga karena pengawas yang akan datang. Untuk memenuhi sarana dan

    prasarana ini guru BK bersama koordinator mengajukan kepada sarpras yang

    sebelumnya mengajukan proposal yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan

    dari kepala sekolah.

    B.Pelaksanaan Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna

    Setiap guru BK di SMP N 3 Adiwerna telah memahami fungsi-fungsi BK.

    Fungsi BK yang memiliki empat item yaitu fungsi pemahaman, pencegahan,

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    19/29

    16

    pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan oleh setiap guru

    BK di SMP N 3 Adiwerna yang masuk dalam rencana satuan layanan. Antara fungsi

    dan layanan saling berkesinambungan. Dalam satuan layanan BK terdapat format

    fungsi sehingga otomatis dilaksanakan terhadap siswanya, seperti fungsi pencegahan

    yang dilakukan didalam kelas dengan materi narkoba efek dari pengaruh teman sebaya

    dilaksanakan dengan layanan informasi dengan tujuan memberikan pengetahuan

    tentang narkoba serta pencegahan terhadap para siswa.

    C.Pelaksanaan Prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna

    Guru BK dalam menjalankan tugas dan perannya berpegang pada prinsip BK.

    Guru BK di SMP N 3 Adiwerna juga memegang serta mengaplikasikan prinsip ini

    karena setiap prinsip pasti masuk kedalam proses bimbingan. Seperti prinsip yang

    berkenaan dengan masalah individu pasti dijalankan oleh guru BK saat proses

    konseling invidu.

    Prinsip-prinsip BK selain dijalankan oleh setiap guru BK SMP N 3 Adiwerna

    juga harus didukung oleh beberapa pihak namun dalam hal ini antar guru BK kurang

    mendapat dukungan yang sinergis satu sama lain karena perbedaan antar individu.

    D.

    Program Kerja BK SMP N 3 Adiwerna

    Hasil observasi dan wawancara kami mengenai program kerja BK di SMP N

    3 Adiwerna adalah kurang di upgret setiap tahunnya. Indikator kurangnya keupgretan

    ini ditunjukkan dengan program yang sama setiap tahunnya walaupun terdapat

    beberapa perubahan yakni pada rencana satuan layanan atau yang disebut RPL. Selain

    itu, dalam buku program kerja BK terdapat beberapa materi yang didapat dari program

    tahun sebelumnya dan pencarian dari internet. Angket yang seharusnya menjadi bahan

    untuk dijadikan materi dalam bimbingan tidak dijalankan. Alasannya karena untuk

    memasukkan data yang terlalu rumit.

    BK SMP N 3 Adiwerna memiliki program tahunan, semesteran, bulanan,

    mingguan, dan harian yang disebut satuan layanan. Dalam pembuatannya dilakukan

    setiap tahun oleh guru BK sesuai kelas yang dibimbingnya seperti ibu Halimah yang

    membimbing kelas 7 G-I dan kelas 8 G-I maka dia berkewajiban untuk membuat

    programnya, begitupun dengan guru BK lainnya. Walaupun dalam pembuatan

    program dilakukan secara individual namun ada kalanya koordinator BK beserta paraanggotanya bermusyawarah untuk mendapat masukan serta saran dalam program yang

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    20/29

    17

    telah dibuat oleh masing-masing guru BK. Musyawarah ini dilakukan untuk

    menyempurnakan dan memperbaiki program yang telah dibuat. Kemudian program ini

    diajukan kepada kepala sekolah untuk mendapat persetujuan dan pengesahan.

    Program yang telah dibuat dan disahkan oleh kepala sekolah barulah

    diterapkan kepada siswa. Sedang dalam evaluasi dilakukan setiap harinya.

    Penjelasannya bahwa dalam proses bimbingan yang dilakukan oleh guru BK

    menggunakan satuan layanan yang diberikan pada kelas terdapat penilaian berupa

    laiseg, laipen, dan laijapan yang merupakan format penilaian yang harus diisi oleh

    guru BK usai pemberian layanan. Selain penilaian lewat format satuan layanan

    terdapat buku evaluasi program kerja seperti matrix yang digolongkan setiap layanan

    namun dalam kenyataannya buku ini dirampungkan ketika akhir tahun atau jika ada

    tim pengawas datang untuk mengevaluasi.

    Keikutsertaan kepala sekolah dalam pembuatan dan pengevaluasian dirasakan

    kurang berarti, ini disebabkan atas kekurangpahaman pada ilmu BK. Sehingga

    keterlibatan ataupun bantuan seputar keBKan kurang dirasakan setiap guru BK.

    E.Pelaksanaan Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna

    Interview dilakukan dengan Ibu Halimah, S.Pd dengan tujuan untuk

    mengetahui Teori dan Praktis tentang Program Bimbingan dan Konseling di SMP

    Negeri 3 Adiwerna, menurut beliau layanan BK di SMP Negeri 3 Adiwerna

    merupakan wujud nyata dari empat fungsi Bimbingan dan Konseling. Sembilan

    layanan Bimbingan dan Konseling sepenuhnya di gunakan di SMP Negeri 3 Adiwerna,

    namun yang umumnya sering digunakan adalah layanan orientasi, layanan informasi,

    layanan penempatan dan penyaluran, bimbingan kelompok dan layanan mediasi.

    Berikut telah dijelaskan oleh Ibu Hamilah, S.Pd tentang layanan yang digunakan di

    SMP Negeri 3 Adiwerna:

    1. Layanan Orientasi

    Layanan ini diberikan agar siswa baru dapat mengenal terhadap

    lingkungan sekolah dan gambaran pergaulan di SMP Negeri 3 Adiwerna. Sehingga

    biasanya layanan ini sering dan pasti dilaksanakan pada siswa semester satu. Selain

    itu, menurut penuturannya, dengan melibatkan pihak kakak kelas atau senior dalam

    melaksanakan layanan orientasi diharapkan siswa baru akan mudah akrab dengan

    kakak kelasnya dan proses layanan orientasi akan berjalan secara efektif. Sehinggadalam hal ini BK bekerjasama dengan siswa yang berada di kelas VIII atau IX.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    21/29

    18

    Selain itu dalam layanan orientasi ini BK pasti bekerjasama dengan wali kelas yang

    bersangkutan.

    2. Layanan Informasi

    Layanan yang sering dilaksanakan salah satunya adalah ayanan informasi

    yang diberikan dengan menyesuaikan kebutuhan siswa, misalnya informasi tentang

    keremajaan, informasi karier, Informasi mengenai beasiswa atau lomba-lomba,

    informasi mengenai pengetahuan apapun atau tips-tips positif bagi siswa. Layanan

    ini lebih sering dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah

    dan diskusi.

    3. Layanan Penguasaan Konten

    Layanan ini dilaksanakan sesuai dengan empat bidang BK. Contoh

    kegiatan layanan penguasaan konten bidang pribadi di SMP Negeri 3 Adiwerna

    seperti menaati tata tertib sekolah yang diberikan kepada siswa baru. Guru bk

    memberikan penjelasan tentang tata tertib sekolah di dalam kelas dan memberikan

    duplikatnya kepada siswa agar mereka dapat memahami dan melaksanakannya.

    Selain itu, guru BK SMP N 3 Adiwerna juga menunjukan bahwa mereka benar-

    benar menguasai konten tersebut dan memberikan contoh yang baik kepada

    siswanya berkaitan dengan tata tertib sekolah. Mereka juga memberikan sanksi

    apabila terjadi pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, menurut Ibu Halimah

    sanksi disini bukan bertujuan menghukum melainkan bertujuan agar siswa tersebut

    jera dan tidak akan mengulanginya lagi yang dapat dikatakan proses endidikan

    dengan disebut treatmen. Contohnya ketika ada seorang siswa laki-laki yang

    rambutnya panjang tindakan guru BK adalah menanyakan pada siswa tersebut

    Rambutnya mau dipotong sama ibu atau di salon saja? siswa yang menjawab dan

    memilih di salaon saja guru bk tetap memberikan treatment dengan memotong

    sedikit pada tanda rambut siswa terkait batas rambut seorang siswa laki-laki sesuai

    tata tertib sekolah.

    4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

    Layanan penempatan diberikan siswa di dalam kelas, yaitu pada

    penempatan bangku siswa yang sudah diatur secara bergilir per-minggunya dengan

    melibatkan pihak walikelas. Di SMP N 3 Adiwerna penempatan bangku dan teman

    sebangku yang pertama dipilih oleh siswa mereka sendiri dan di atur lagi oleh

    setiap wali kelasnya. Menurut Ibu Hamilah peran guru BK adalah mengkondisikansiswanya apabila ada ketidaknyamanan dengan teman sebangku dan posisi

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    22/29

    19

    duduknya. Sedangkan pada layanan penyaluran lebih menekankan pada bidang BK

    karier yang diberikan dengan adanya sosialisasi dari pihak sekolah lanjutan yang

    datang ke SMP N 3 Adiwerna agar siswa dapat memilih seolah lanjutan yang

    disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Biasanya layanan lanjutan ini selain dari

    guru BK terdapat pula dukungan atau kerjasama dari pihak lain, seperti pihak SMK

    yang memberikan pengenalan dan informasi tentang jenjang diatas SMP dan

    seputar jurusan yang ada.

    5. Bimbingan Kelompok

    Bimbingan kelompok dilakukan pula di dalam kelas yang setiap kelasnya

    berjumlah sekitar 36 siswa dengan melibatkan ketua kelas mereka sebagai

    pembawa informasi. Peran BK dalam bimbingan kelompok sebagai pengarah dan

    pengawas saja.seperti yang telah dilakukan bimbingan kelompok dengna materi

    yang berbeda dengan setiap kelompoknya. Hal ini telah berhasil menggali

    keberanian dan antusias setiap siswa.

    6. Layanan Konseling Individu

    Layanan ini sudah dapat berjalan. Pihak guru bk SMP Negeri 3 Adiwerna

    memberikan kenyamanan pada siswanya agar siswa tidak merasa takut ketika

    proses konseling individu berlangsung. namun layanan ini jarang dilakukan karena

    ruangan konseling individu juga belum memenuhi syarat.

    7. Layanan Konseling Kelompok

    Konseling Kelompok dilaksanakan dengan memanggil siswa-siswa yang

    memilki permasalahan dibidang yang sama, seperti keterlambatan dan ketaatan

    terhadap tata tertib sekolah. Namun layanan ini belum berjalan dengan maksimal

    karena keterbatasan ruangan. Sehingga konseling kelompok biasanya dilaksanakan

    diruang terbuka ataupun didalam ruang kelas biasa dan jarang dilakukan.

    8.

    Layanan Bimbingan Belajar

    Guru bk SMP Negeri 3 Adiwerna dalam melaksanakan layanan ini

    biasanya dilakukan di dalam kelas dengan memberikan materi motivasi belajar dan

    pengayaan serta tidak memberikan layanan tes kemampuan dasar siswa ataupun tes

    diagnostik siswa yang kesulitan belajar.

    9. Layanan mediasi

    Pada layanan ini sering dilakukan oleh guru BK SMP N 3 Adiwerna untuk

    melerai konflik antar siswa dengan menjadikan siswa lainya sebagai mediatornya.Penjelasannya adalah dua siswa yang mengalami kasus atau masalah, kemudian

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    23/29

    20

    guru BK menggunakan atau meminta bantuan seorang siswa lainnya yang memiliki

    hubungan dekat dengan kedua siswa yang berkonflik untuk membantu menengahi

    keduanya agar terentaskan masalah keduanya.

    10.Layanan Konsultasi

    Konsultasi dilakukan atau diberiakn kepada seluruh siswa yang

    membutuhkan baik di dalam kelas ataupun diluar jam bk masuk kelas. Menurut Ibu

    Hamilah agar konsultasi ini dapat berjalan dengan maksimal. Pihak guru BK SMP

    N 3 Adiwerna harus memberikan suatu upaya kepada siswanya yaitu dengan

    memberikan kesan bahwa guru BK adalah sahabat siswa contohnya memberikan

    senyum kepada siswa agar mendapat kesan positif dari siswa-siswa sehingga

    mereka mau memanfaatkan layanan konsultasi kepada guru BK SMP N 3

    Adiwerna tanpa rasa canggung dan takut. Selain itu menurut Ibu Hamilah

    memberikan kenyamanan pada siswanya saat melaksanakan layanan konsultasi

    menjadi prioritas utama.

    11. Kegiatan Pendukung

    a. Himpunan data

    Himpunan data sudah dilaksanakan di SMP N 3 Adiwerna dengan cara

    mencari, mengumpulkan dan menghimpun data sebanyak-banyaknya mengenai

    siswa. Contonya yang dilakukan adalah dari rapor, identitas, dsb.

    b. Kunjungan rumah

    Kunjungan rumah kepada siswa yang bermasalah untuk mendapatkan

    data-data yang lebih lengkap. Kunjungan rumah ini sering dilakukan oleh guru

    BK di SMP Negeri 3 Adiwerna, tidak hanya pada siswa yang mengalami

    masalah tetapi juga kepada semua siswa lainnya yang membutuhkan.

    c. Alih tangan kasus

    Alih tangan kasus atau pemberian rujukan kepada pihak-pihak yang

    lebih profesional jika guru BK tidak sanggup menangani. Di SMP Negeri 3

    Adiwerna alih tangan kasus belum pernah dilakukan, menurut Ibu Hamilah

    selama ini semua permasalahan siswa masih bisa diseleseaikan sendiri karena

    belum ada atau ditemukan masalah yang melebihi batas kemampuan guru BK di

    SMP N 3 Adiwerna.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    24/29

    21

    BAB IV

    PEMBAHASAN TEMUAN

    A.BK SMP N 3 Adiwerna

    BK di SMP N 3 Adiwerna jika dibandingkan teori terdapat hal yang sesuai

    dan beberapa yang tidak. Jika kita melihat dari pendidikannya, semua guru Bk telah

    berasal dari kependidikan Bimbingan dan Konseling sehingga telah memiliki bekal

    yang sesuai dengan tugas dan amanahnya di sekolah. Namun disisi lain terdapat

    ketidaksamaan antara teori dan realita yang ada, seperti guru yang idealnya memegang

    150-250 siswa, sedang Pak Sugianto yang membimbing 324 siswa sehingga kelebihan74 siswa, berbeda dengan Pak Purwanto, Bu Halimah, dan Bu Muthoiroh yang

    memiliki kesesuain dengan teori karena hanya mengajar enam kelas yang jika

    ditotalkan membimbing sekitar 216. Hingga dapat dikatakan penumpukan siswa atau

    kelebihan jam mengajar hanya terjadi pada koordinator BK.

    Kelengkapan sarana dan prasarana di BK SMP N 3 Adiwerna memang sangat

    kurang terdukung. Ini dilihat antar ruang yang belum tersekat dengan rapi dan aman.

    Ruang BK SMP N 3 adiwerna hanya memiliki satu ruangan yang hanya terdapat saatu

    sekat untuk ruang konseling individu, itupun belum dikatakan layak ataupyn ideal.

    Sehingga dari sarana dan prasarana di lihat dari teori yang telah kami ketahui cukup

    jauh kesamaannya. Kami mengatakan demikian karena beberapa sarana prasarana

    selain kurang ideal terdapat pula item yang tidak ada, sepertiruang konseling

    kelompok, ruang bimbingan konseling, perpustakaan kecil yang berisi buku-buku

    panduan untuk guru Bk ataupun siswanya, ruang administrasi, hingga struktural

    organisasi yang tidak terpasang.

    B.Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna

    Secara teori menurut Prayitno terdapat empat fungsi dalam BK yaitu fungsi

    pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan. Hasil

    observasi dan wawancara kami menyimpulkan bahwa empat fungsi ini telah

    dilaksanakan oleh setiap guru BK, alasannya adalah empat fungsi BK ini pasti masuk

    atau tercantum dalam satuan layanan yang diberikan. Contohnya layanan informasi

    dengan topik narkoba berfungsi untuk pencegahan bisa juga berfungsi sebagai

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    25/29

    22

    pemahaman karena dengan materi ini siswa dapat memiliki pengetahuan tentang obat-

    obatan terlarang. Dalam realita BK yang ada fungsi ini selalu dijalankan setiap guru

    BK membimbing sisiwanya baik di dalm kelas maupun saat konseling individu. Selain

    itu funsi ini tidak kaku hanya satu yang dapat dilaksanakan pada satuan layananan,

    karena dua atau bahkan tiga fungsi BK sekaligus dapat dilaksanakan disesuaikan

    dengan materi dan kebutuhan yang ada.

    C.Prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna

    Prinsip-prinsip BK terasa sulit diobservasi dan diamati karena hasil

    wawancara yang hanya mengambil dari satu narasumber tidak dapat dikatakan valid.

    Apalagi berbicara prinsip yang tidak terdapat dalam satuan layanan dan dilihat secara

    kasat mata seperti tentang BK, fungsi dalam layanan, program dan layanan. Prinsip

    lebih pada terbentuk abstrak. Seperti penuturan narasumber bahwa hal ini berkaitan

    dengan aplikasi langsung dalam lapangan ketika menghadapi siswa. Namun secara

    garis besar prinsip-prinsip BK telah dan sedang dijalankan oleh semua guru BK SMP

    N 3 Adiwewrna walaupun tidak semua item dilaksanakan. Seperti prinsip yang

    berkenaan dengan siswa bahwa layanan harus diberikan kepada semua tanpa

    memandang status dsb telah dijalankan oleh setiap guru. Namun dalam hal pemenuhan

    kebutuhan dapat dikatakan belum karena dalam pelaksanaan progran angket ugkap

    masalah siswa yang akan menjadi kebutuhan siswa belum dijalankan.

    D.Program Kerja BK SMP N 3 Adiwerna

    Sering sekali banyak terjadi teori dan realita yang berbeda. Dalam hal ini

    kami simpulkan bahwa antara teori dan realita yang jauh berbeda adalah program kerja

    BK. Alasan yang pertama adalah angket. Angket yang seharusnya menjadi bahan atau

    materi untuk pelaksanaan program BK tidak dijalankan sehingga dalam pembuatan

    programpun materinya kurang pas yang dibutuhkan oleh siswa. Dengan angket untuk

    mengungkap masalah anak yang seharusnya diberikan kepada siswa saat awal masuk

    atau semester awal yang tidak dijalankan maka kebutuhan siswapun kurang dimengerti

    sehingga guru BK kurang bisa memprioritaskan kebutuhan siswa. Sehingga untuk

    perbaharuan program setiap tahunnya belum bisa dijalankan. Selain itu kalender

    pendidikan dalam program BK SMP N 3 Adiwerna juga belum ada.

    Kelebihan atau kesesuaian program kerja BK di SMP N 3 Adiwerna denganteori yaitu terdapat keterlibatan atau kerjasama kepada orang tua. Namun dengan

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    26/29

    23

    pihak lain seperti dinas kesehatan memang belum. Selaain itu jenis program yaitu

    program tahunan, semesteran, bulanan, dan harian sudah tercantum.

    E.Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna

    Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 3 Adiwerna

    dapat dikatakan sudah berjalan sesuai program kerja BK walaupun kurang maksimal,

    hal ini dikarenakan masih ada beberapa layanan yang jarang dilakukan, seperti pada

    layanan konseling kelompok dan individu yang memiliki keterbatasan ruangan

    sehingga proses pemberian layanan kepada siswa akan terhambat. Namun layanan

    lainnya seperti layananan orientasi, informasi, penguasaan konten, bimbingan

    kelompok, mediasi penempatan dan penyaluran, serta konsultasi sudah dapat berjalan

    cukup maksimal. Bahkan pada layanan orientasi informasi dan mediasi sudah sering

    dilaksanakan disesuaikan kebutuhan siswanya.

    Layanan konseling kelompok dan individu harus mendapat perhatian dari

    guru bk karena sejatinya setiap siswa pasti memiliki permasalahan yang harus segera

    dientaskan dengan menggunakan teknik bimbingan dan konseling sesuai asas bk.

    Pengentasan yang dilakukan dengan cepat melalui layanan konseling dapat membantu

    siswa agar tidak mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Layanan bimbingan belajar di SMP Negeri 3 Adiwerna hanya dilakukan

    dengan cara memberikan motivasi belajar saja dan tidak pernah melakukan tes

    kemampuan dasar siswa atau tes diagnostik kesulitan belajar padahal tes tersebut

    merupakan awal suatu upaya untuk mengenalkan siswa yang mengalami kesulitan

    belajar dan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.

    Layanan orientasi di SMP Negeri 3 Adiwerna lebih sering memanfaatkan

    siswa-senior walaupun masih banyak metode layanan orientasi yang dapat diterapkan

    seperti guru bk yang berkunjung ke SD pemasok dan malam pertemuan dengan orang

    tua.

    Layanan informasi di SMP Negeri 3 Adiwerna yang hanya menggunakan

    metode ceramah dan diskusi saja padahal masih banyak variasi dari metode

    menyampaikan informasi kepada siswa seperti karyawisata, buku panduan dan

    informasi melalui konferensi karier, selain itu guru bk dalam memberikan layanan

    informasi tidak pernah mendatangkan narasumber dari luar sekolah. Sehingga dapat

    dikatakan bahwa layanan informasi di SMP Negeri 3 Adiwerna kurang variatif.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    27/29

    24

    Layanan penempatan dan penyaluran sudah berjalan dengan baik sesuai

    dengan tuntunan program kerja bk seperti penempatan di dalam kelas yang

    disesuaikan dengan kondisi siswa, penempatan kegiatan ekstrakulikular yang sesuai

    dengan minat siswa serta penyaluran karier yang berhubungan dengan minat siswa

    terhadap suatu sekolah lanjutan.

    Layanan konsultasi juga masih berjalan dengan baik walaupun harus

    diupayakannya agar siswa mau berkonsultasi dengan guru bk, namun hal ini tidak

    menjadi suatu masalah.

    Layanan bimbingan kelompok yang merupakan suatu cara agar semua

    masalah siswa yang sama bisa terentaskan melalui informasi-informasi yang diberikan

    juga sudah berjalan dengan baik walaupun guru bk dalam memberikan informasi tidak

    pernah mendatangkan narasumber dari luar sekolah namun setidaknya guru bk sudah

    mencoba dengan memberi informasi secara variativif salah satunya melalui perantara

    ketua kelas.

    Layanan penguasaan konten sudah berjalan cukup baik dengan cara

    memberikan materi dan praktik kepada peserta didik agar menguasai konten tertentu,

    terutama kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,

    keluarga, dan masyarakat. Contohnya seperti menaati peraturan tata tertibsekolah.

    Layanan mediasi di SMP Negeri 3 Adiwerna juga sudah berjalan dengan baik

    dan cepat dalam membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun

    perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik.

    Kegiatan pendukung layanan seperti kegiatan menghimpun data dan

    kunjungan rumah sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Pada Kegiatan Alih tangan

    kasus di SMP Negeri 3 Adiwerna tidak pernah dilakukan karena semua permasalahn

    siswa masih bisa diselesaikan sendiri. Namun guru bk harus tetap objektif apabila

    kasus siswa bukan ranah bimbingan dan konseling, maka tak menutup kemungkinan

    untuk melakukan Alih tangan kasus kepada pihak yang lebih berwenang.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    28/29

    25

    BAB V

    PENUTUP

    A.SIMPULAN

    BK SMP N 3 Adiwerna dapat dikatakan cukup baik dalam hal personilnya

    sendiri yaitu dilihat dari aspek lulusan yang berasal kependidikan Bimbingan dan

    Konseling serta hanya terjadi kelebihan jam kerja pada satu orang guru BK. Aspek

    lain dapat dikatakan cukup bahwa setiap guru BK telah menjalankan fungsi, prinsip,

    program, dan layanan BK walaupun terdapat beberapa item dalam keempat hal

    tersebut yang belum sempurna dijalankan. Sisis kekurangannya yang paling menonjoladalah dalam pemenuhan sarana dan prasarana BK serta perogram Bk yang

    dilaksanakan tanpa angket untuk mengungkap kebutuhan siswa.

    B.SARAN

    Peribahasa mengatakan tak ada gading yang tak retak. Semuanya tidak ada

    yang sempurna. Teori sering kalinya tidak dapat dijalankan atau sesuai dengan

    kenyataan yang ada. Untuk perbaikan pendidikan dan kebaikan saran kami untuk BK

    SMP N 3 Adiwerna adalah kerjasama antara semua pihak agar dalam pemenuhan

    sarana dan prasarana BK segera terlaksana untuk kepentingan pendidikan. Selain itu,

    untuk BK agar membagikan angket pada awal masuk sekolah atau semester satu untuk

    megetahui kebutuhan siswa sehingga program dapat dikatakan baik dan sesuai sasaran.

    Saran yang terakhir adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta

    kerja BK agar senantiasa dapat menyesuaikan perubahan zaman.

  • 7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT

    Rineka Cipta.

    Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling (SLTP dan SLTA).

    Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

    Putra, Luna. 2013. Program Bimbingan dan Konseling.

    http://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-

    dan-konseling.html.Diakses pada tanggal 20 mei 2015.

    http://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.html