laporan lapangan mineralogi barru

18
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI IDENTIFIKASI MINERAL DUSUN DACCIPONG DESA ANABANUA KECAMATAN BARRU KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN LAPANGAN KELOMPOK I NAMA : ELVIRA DAYANARA SIBALA’ STAMBUK : D61113004 GOWA

Upload: said-zaidun

Post on 26-Dec-2015

101 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

qw

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

IDENTIFIKASI MINERAL DUSUN DACCIPONG DESA ANABANUA

KECAMATAN BARRU KABUPATEN BARRU

PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN LAPANGAN

KELOMPOK I

NAMA : ELVIRA DAYANARA SIBALA’

STAMBUK : D61113004

GOWA

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

hanya atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya bisa menyelesaikan

penyusunan laporan yang berjudul “IDENTIFIKASI MINERAL DUSUN

DACCIPONG DESA ANABANUA KECAMATAN BARRU KABUPATEN

BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN”. Laporan ini membahas tentang

hal-hal yang diamati pada setiap stasiun.

Ada banyak pihak yang telah membantu penulis baik dalam menyelesaikan

penyusunan laporan ini maupun saat melakukan penelitian di lapangan serta

praktikum dilaboratorium. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Ir. A.M. Imran Oemar, selaku Ketua Jurusan

Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Dr. Eng. Ilham Alimuddin ST. M.GIS sebagai dosen pembimbing

dalam penelitian mineralogi.

3. Bapak Dr. Eng. Adi Maulana, M.Phil sebagai dosen pembimbing dalam

penelitian mineralogi serta dalam mata kuliah mineralogi dan kristalografi .

4. Ibu Dr. Ulva Ria Irfan sebagai dosen pembimbing dalam mata kuliah

mineralogi dan kristalografi.

5. Bapak Welem Sibala’ dan Ibu Masita sebagai orang tua yang telah banyak

memberi dukungan baik moral maupun materil.

6. Kak Sahabbuddin, ST, kak Iswandi Utama, ST, kak Intan Chalid, ST, kak

Nurhikmah Supardi, kak Wahdaniah Mukhtar, kak Herydictus Fridolin, kak

Nandy Raya Mangayu, kak St Hastuti Sabang serta kak Muhammad Nahry

sebagai asisten dalam pelaksanaan penelitian mineralogi baik di laboratorium

maupun dilapangan.

7. Teman – teman kelompok 1 serta teman – teman Geologi 2013 yang telah

banyak memberi semangat dan motivasi dalam penyusunan laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun agar penulisan laporan kedepannya bisa lebih baik.

Demikian penyusunan laporan ini, semoga dapat dapat digunakan sebagai

mana mestinya. Sekian dan terima kasih.

Gowa, Mei 2014

Penyusun

1. Latar Belakang

Geologi pada hakekatnya merupakan suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok dari ilmu-ilmu yang membahas perihal sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur dalaman, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini terbentuk di alam semesta hingga sekarang.

Salah satu ilmu yang dipelajari dalam geologi adalah ilmu mineralogi. Dimana pada bidang ini dibahas segala sesuatu yang berhubungan dengan mineral, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang merupakan unsur utama dalam susunan mineral. Pengetahuan tentang “mineral” merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi ini disebut litosfer yang berarti selaput yang terdiri dari batuan dengan mengambil “lithos” dari bahasa latin yang berarti batu dan “sphere” yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang diketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu “Karbon”. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur “Natrium” dan “Chlorit” dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu.

Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis.

Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan demikian, kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa dari mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak.

Oleh karena itu agar mahasiswa (praktikan) bisa lebih memahami dan dapat melihat langsung mineral-mineral yang ada pada batuan baik itu didaerah perbukitan maupun daerah sungai, maka dilaksankanlah penelitian mineral ini didaerah Dusun Daccipong Desa Anabanua Kecamatan Barru Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian mineral ini adalah agar mahasiswa (praktikan) bisa

lebih memahami dan dapat melihat langsung mineral-mineral yang ada pada batuan baik itu didaerah perbukitan maupun daerah sungai.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mineral – mineral yang ada didaerah penelitian yakni di Dusun Daccipong Desa Anabanua Kecamatan Barru Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Waktu dan Letak Daerah Penelitian

Gambar 3.1 Peta Tunjuk Lokasi

Penelitian mineral ini dilaksanakan mulai tanggal 14-15 Mei 2014. Secara administrasi daerah penelitian terletak pada Dusun Daccipong Desa Anabanua Kecematan Barru Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan dan secara astronomis terletak pada 4o05'49" LS - 4o47'35"LS dan 119o35'00"BT. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai kelokasi penelitian (kampus lapangan di Kabupaten Barru) dari kota Makassar sekitar kurang lebih 4 jam dengan menggunakan kendaraan roda empat.

4. Alat dan Bahan Kompas Brunton Palu Geologi Buku Lapangan Alat tulis Pensil Warna Kantong Sampel Busur Derajat Spidol Permanent Loupe Clip Board Camera Digital Larutan HCL

5. Metode dan Tahapan PenelitianMetode penelitian yang diterapkan adalah metode induktif, dengan

memadukan hasil-hasil kajian pustaka, data lapangan, serta melakukan tahap –

tahap penelitian, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini merupakan tahapan – tahapan yang dilakukan sebelum

melaksanakan praktek lapangan atau peneletian, adapun persiapan – persiapan

yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian atau praktek lapangan

adalah:

- Mempelajari data-data geologi daerah penelitian atau lokasi praktek

lapangan.

- Melakukan interpretasi terhadap peta topografi daerah penelitan.

- Mempersiapkan peralatan lapangan.

2. Tahapan Studi Liteartur

Tahapan ini merupakan tahapan pencarian kajian pustaka atau teori – teori

yang berkaitan dengan judul penelitian. Selain itu mencari data – data tentang

mineral – mineral yang ada pada daerah penelitian.

3. Tahapan Penelitian

Tahapan ini merupakan tahapan pelaksaan dari penelitian atau praktik

lapangan yang dilaksanakan, yakni melakukan pengambilan data – data yang

diperlukan untuk pembuatan laporan penelitian, diantaranya adalah

pengambilan sampel beberapa jenis batuan dan endapan dijumpai pada

beberapa stasiun yang kemudian digunakan sebagai bahan untuk pembuatan

laporan, memplot setiap stasiun kedalam peta topografi, dan menentukan arah

penggambaran serta penentuan kedudukan batuan yang dijumpai pada

pengamatan dilapangan.

4. Tahapan Pengolahan Data

Tahapan ini merupakan tahap pasca praktek lapangan, dimana data – data

yang telah diperoleh dari lapangan atau penelitian dikumpulkan dan diolah

serta dideskripsi untuk membuat suatu data yang instant dan digunakan sebagai

bahan untuk pembuatan laporan lapangan.

5. Tahap Pembuatan Laporan

Tahap ini merupakan tahap yang paling akhir dimana pada tahap ini semua

data – data lapangan dan hasil pengukuran atau penelitian yang telah jadi atau

telah diolah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan

laporan lapangan.

6. Pembahasan

6.1 Stasiun 1

Acara : Fieldtrip Mineralogi dan Kristalografi

Hari/ Tanggal : Kamis/ 15 Mei 2014

Lokasi Pengamatan : Sungai Lokae

Cuaca : Mendung

Data Singkapan

Dijumpai singkapan Batuan Beku didaerah Sungai Lokae Dusun Watu

dengan dimensi 3x5 m.

Data Litologi

Jenis Batuan Beku dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk coklat.

Dengan komponen mineral penyusun batuannya yakni mineral kuarsa,

plagioklas, hornblende, boitit, serta piroxene. Arah penggambaran batuan adalah

N3450E.

a. Kuarsa

Warna Segar : Transparan

Warna Lapuk : Putih

Cerat : Putih

Kilap : Kaca

Kekerasan : 7 Skala Mohs

Komposisi Kimia : SiO2

Bereaksi dengan asam : Tidak bereaksi

b. Plagioklas

Warna Segar : Putih tulang

Warna Lapuk : Putih kecokelatan

Cerat : Putih

Kilap : Damar

Bereaksi dengan asam : Tidak bereaksi

c. Biotit

Warna Segar : Hitam

Warna Lapuk : Hitam Kehijauan

Kilap : Kaca

d. Hornblende

Warna Segar : Hitam

Warna Lapuk : Abu-abu kehitaman

Kilap : Damar

e. Piroksen

Warna Segar : Hitam

Warna Lapuk : Abu-abu kehitaman

Kilap : Damar

Data Geomorfologi

Daerah penelitian ini merupakan sungai. Tata guna lahan disekitar daerah

sungai adalah sebagai perkebunan dengan vegetasi lebat.

Foto 6.1 Singkapan Pada Stasiun 1

Foto 6.2 Batuan pada Stasiun 1

Gambar 6.1 Sketsa Singkapan Stasiun 1

6.2 Stasiun 2Acara : Fieldtrip Mineralogi dan Kristalografi

Hari/ Tanggal : Kamis/ 15 Mei 2014

Lokasi Pengamatan : Dusun Lakepo

Cuaca : Cerah

Deskripsi/ Pemerian :

Stasiun ini terletak di Dusun Lakepo dengan kenampakan alam pada sebelah barat yakni Bukit Bottosuwa yang ketinggiannya mencapai 408 m dan Bukit Watu dengan ketingggian 250 m. Terdapat juga kenampakan alam berupa pegunungan. Satuan geomorfologi ini didasarkan pada beda tinggi, dimana beda tinggi Perbukitan berkisar antara 200-500 m sedangkan beda tinggi Pegunungan berkisar 500-1000 m. Dengan arah penggambaran N1210E.

Foto 6.3 Bentang Alam pada Stasiun 2

Gambar 6.2 Sketsa Stasiun 2

6.3 Stasiun 3Acara : Fieldtrip Mineralogi dan Kristalografi

Hari/ Tanggal : Kamis/ 15 Mei 2014

Lokasi Pengamatan : Sungai Lakepo

Cuaca : Mendung

Deskripsi/ Pemerian :

Data Litologi

Dijumpai singkapan Batuan Sedimen dengan dimensi 15 m x 7 m. Warna

segar putih, warna lapuk putih kecokelatan, tekstur klastik, nama batuan

Batugamping. Stasiun 3 berjarak sekitar kurang lebih 20 meter dari stasiun dua.

Stasiun ini merupakan daerah sungai.

Data Geomorfologi

Pada Sungai Lakepo terdapat Point Bar dan Channel Bar, serta Meander.

Point Bar adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai. Channel Bar

adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai. Meander adalah

bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya pengikisan dan

pengendapan. Endapan sungai material penyusunnya yakni mulai dari pasir kasar

sampai bongkah. Profil sungai membentuk V dengan arah aliran N 164oE.

N 287oE

Foto 6.4 Sungai Lakepo

Foto 6.5 Singkapan Batuan pada Stasiun 3

Gambar 6.3 Sketsa Stasiun 3

6.4 Stasiun 4

Acara : Fieldtrip Mineralogi dan Kristalografi

Hari/ Tanggal : Kamis/ 15 Mei 2014

Lokasi Pengamatan : Padang Lampe

Cuaca : Mendung

Deskripsi/ Pemerian :

Data Litologi

Dijumpai singkapan Batuan Sedimen dengan dimensi 150 m x 150 m

dengan warna segar cokelat, warna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, ukuran

butir pasir halus, bereaksi dengan HCl, komposisi kimia Karbonat (CaCO3), nama

batuan Batupasir Gampingan.

Data Geomorfologi

Dijumpai Cuesta perbukitan dengan perbandingan tinggi 200-500 m,

berarah N 224oE.

Foto 6.6 Bentang Alam pada Stasiun 4

Gambar 6.4 Sketsa Stasiun 4