materi ii - mineralogi

Upload: muhamad-dwi-septian

Post on 02-Jun-2018

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    1/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    ACARA II

    MINERALOGI

    A. NOMOR PRAKTIKUM : I

    B. TUJUAN PRAKTIKUM :

    1. Praktikan dapat mengidentifikasi beberapa jenis mineral dengan pendekatan Sifat-sifat

    fisiknya;2. Praktikan dapat mengenali mineral-mineral sebagai materi penyusun batuan.

    C. PEMBAHASAN :

    Pengertian mineral secara umum adalah padatan homogen alami, terbentuk secara

    anorganik, dengan komposisi kimia tertentu dan mempunyai susunan atom tertentu juga.

    Mineral juga dapat didefinisikan sebagai

    1. Mineral dalam pengertian geologi adalah suatu bahan yang terbentuk secara alamiah

    berupa padatan kristalin yang inorganik !Monroe " #icander, 1$$%&2. Mineral tersusun oleh sejumlah atom yang membentuk kerangka ' dimensi tertentu

    dan memiliki sejumlah keteraturan yang berpengaruh terhadap pera(akan mineral.'. )ristalinitas terkait dengan keteraturan dalam sususnan atom dan kalu tidak teratur

    disebut amorphous.

    *erdasarkan pengertian di atas, maka kristalisasi mineral berhubungan dengan

    pendingin magma.

    Proses pembentukan mineral terjadi secara perlahan-lahan mengikuti perubahan

    tekanan !P& dan temperatur !+& di alam. Mineral yang terbentuk dapat berasal dari

    1. Pendinginan magma untuk mineral-mineral pembentuk batuan beku2. Prestipasi kimia(i atau biokimia(i untuk mineral pembentuk btuan sedimen'. Metamorfosis yang mengubah mineral yang sudah terbentuk terlebih dahulu supaya

    stabil pada kondisi lingkungan yang baru !perubahan P dan +&.

    Magma yang naik ke permukaan bumi akan mengalami penurunan + dan P. )ondisi

    ini menyebabkan lingkungan pembentukan mineral berubah menjadi dangkal hingga

    muncul ke permukaan. mplikasi perubahan tersebut adalah terbentuk deret mineral untuk

    lebih jelas dipelajari pada deret reaksi *o(en (Bowen reactions series.

    eret mineral akan memperlihatkan ariasi komposisi pembentuk mineral secara kimia(i.

    )omposisinya sangat erat hubungannya dengan asal magmanya

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    2/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    Presipitasi kimia(i terutama berkaitan dengan e aporasi air laut, ataupun presitipasi

    pada kondisi jenuh 7a7 ' berupa mud carbonate yang mengikat partikel seperti mineral,

    cangkang binatang, atau pecahan kerang. Mineral utamanya adalah kelompok mineralkarbonat seperti anhydrite, calcite, dolomite, dll.

    Metamorfosis adalah proses yang mengubah mineral menjadi mineral baru. Mineral

    yang terbentuk dapat menjadi mineral baru, atau justru masih mineral lama namun memiliki

    sifat fisik yang lebih keras dari kondisi sebelumnya. Misalkan Andalusite terubah menjadi

    kyanite, quartz terubah menjadi quartz !pada kondisi baru&, dan calcite !batuan sedimen&

    menjadi calcite !pada kondisi baru&.

    1. Deret Reaksi Bowen DRB!

    * adalah suatu skematik proses yang menjelaskan hubungan antara penurunan

    temperatur dan pembentukan mineral. Mineral yang terbentuk dibagi atas dasar cara

    terbentuknya, apakah secara menerus (continue) atau tidak menerus (discontinue). ari

    deret tidak menerus muncul mineral olivine, pyroxene, amphibole, dan biotite.

    Sementara pada deret menerus terbentuk kelompok mineral plagioclase

    !anorthite, bytownite, labradorite, andesine, oligoclase, albite). )edua deret di atas

    terbentuk bersamaan. )emunculan setiap mineral sangat bergantung pada kondisi

    pembentukannya, yakni asal magma dan derajat temperatur pendinginan. Selanjutnya

    disusul oleh mineral !"ledspar, muscovite, dan 8uart9 !4ambar 1.&

    4ambar 1. Seri eaksi *o(en

    ". Si#at$Si#at Minera%

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    3/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    Mineral dapat menunjukkan sejumlah sifat baik secara fisik, kimia(i dan optis.

    :amun saat ini diberikan pengenalan singkat tentang mineral dari aspek fisiknya. Sifat-

    sifat tersebut terdiri dari a. &arna Co%or!

    #arna yang terlihat dipengaruhi oleh datangnya sinar yang mengenai

    permukaan. Sinar yang datang sebagian dipantulkan !refleksi& dan sebagian lagi akan

    diserap !absorbsi& oleh mineral.Suatu mineral dapat menunjukkan (arna mineral ber ariasi. al ini

    dikarenakan perbedaan komposisi kimia atau pengotoran pada mineral. #arna mineral

    dibedakan menjadi dua, yaitu

    1& #arna diokromatik #arna asli mineral atau apabila (arna mineral selalu tetap, pada umumnya dijumpai pada mineral yang tidak tembus cahaya ! opaque & atau

    berkilap logam. Misalnya sulfur be(arna kuning, magnetite be(arna hitam, pyrite

    be(arna kuning loyang.2& #arna 0llokromatik (arna akibat pengotoran atau apabila (arna mineral tidak

    tetap tergantung pada mineral pengotornya, pada umumnya dijumpai pada mineral

    yang tembus cahaya ! transparan

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    4/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    Misal :atrolite, 4laucophane.

    d& Menjaring ! eticulate&; bentuk kristal kecil dan panjang menyerupai jaring.

    Misal ulite, 7erussite.e& Membenang !>illiform&; bentuk kristal kecil ? kecil menyerupai benang.

    Misal Sil er.

    f& Merabut !7apillery&; bentuk kristal kecil ? kecil menyerupai rambut.

    Misal 7uprite, *ysolite.

    g& Mondok !Stout,Stubby, 58uant&; bentuk kristal pendek dan gemuk, sering terdapat

    pada kristal ? kristal dengan sumbu c lebih pendek dari sumbu yang lainnya. Misal

    @ircon.h& Membintang !Stellated&; bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang.

    Misal Pirofilit.

    i& Menjari ! adiated&; bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari ? jari. Misal

    Markasit.

    "! ,%attena) Ha'it -e 'aran Ti/is!

    a& Membilah !*laded&; bentuk kristal yang panjang dan tipis menyerupai bilah kayu

    dengan perbandingan antara lebar dan tebal sangat jauh.

    Misal )yanite, )ala erit.

    b& Memapan !+abular&; bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan,dimana

    perbandingan lebar dan tebal tidak terlalu jauh.

    Misal *arite, ypersthene.

    c& Membata !*locky&; bentuk kristal yang tebal menyerupai bentuk bata, dengan

    perbandingan lebar dan tebal hampir sama.

    Misal 7alcite, Microcline.

    d& Mendaun !>oliated&; bentuk kristal pipih melapis !lamellar& dengan perlapisan yang

    mudah dikupas < dipisahkan.

    Misal Mika, 7hlorite.

    e& Memencar ! i ergent&; bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk kipas yang

    terbuka.

    Misal 0ragonite, Millerite

    f& Membulu !Plumose&; bentuk kristal yang tersusun membentuk tumpukan bulu. Misal

    Mika.

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    5/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    0! Ro+n)e) Ha'it Me '+tir!

    a& Mendada !Mamillary&; bentuk kristal bulat ? bulat menyerupai buah dada !breastlike&. Misal pal, Malachite, emimorphite.

    b& Membulat !7olloform&; bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat ?

    bulat. Misal *ismuth, Smalite, 7obaltite, 4lauconite, 4eothite, >ranklinite.

    c& Membulat jari !7olloform adial&; bentuk kristal yang membulat dengan struktur

    dalam memencar menyerupai bentuk jari. Misal Pyrolorhyte.

    d& Membutir !4ranular&; kelompok kristal kecil membentuk butiran. Misal li ine,

    0nhydrite,7hromite, Sodalite,0lunite, :iceolite, 7inabar, 7ryolite.e& Memisolit !Pisolitic&; kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti kacang

    tanah. Misal Pisolitic, 4ibbsite.

    f& Stalaktit !Stalactic&; bentuk kristal membulat dengan litologi batuan gamping. Misal

    4eothite.

    g& Mengginjal ! eniform&; bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal. Misal

    ematite.

    . Ki%a/ -+ster!Suatu mineral dapat terkena sinar cahayanya akan memberikan kilap mineral. apat

    juga diartikan sebagai kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang

    dikenakan padanya, atau intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan kristal

    ntensitas kilap tergantun dari indeks bias mineral. :ilai indeks bias yang tinggi maka akan

    semakin besar jumlah-jumlah cahaya yang dipantulkan. 0da tiga kilap yang umum.1& )ilap Metalik atau /ogam !Metalic /uster&

    )ilap ini memiliki indeks bias sama dengan ' atau lebih.

    7ontoh 4alena, :ati e metal sulphide, dan Pyrite2& )ilap Sub-Metalik !Sub-Metalic /uster&*iasanya kilap ini memiliki indeks bias antara 2,6 s.d '7ontoh 7uprite !nA2,B=&, 7innabar !nA2,$C&, ematite !nA',CC& dan 0labandite

    !nA2,%C&'& )ilap *ukan /ogam !:on-Metalic /uster&

    3mumnya mineral dengan (arna terang dan dapat dibiaskan. ndeks biass biasanya

    kurang dari 2,=. 3ntuk kilap ini banyak jenisnya, yakni sbb.a) )ilap kaca ! #itreous $uster)

    )ilap ini ditimbulkan oleh permukaan kaca atau gelas. Misal 8uart9, sulphates,

    garnet, leucite, corundum.b) )ilap ntan ! Addamanite $uster &

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    6/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    )ilap yang sangat cemerlang. Misal diamond, caassssiterite, sulphur,

    sphalerite, zircoon, rutile.c) )ilap /emak ! %reasy $uster &

    )ilap seperti lemak. Misalnya, nepheline yang sudah teralterasi, dan halte yang

    sudah teroksidasid) )ilap /ilin

    )ilap seperti lilin. Misal serpentine, dan carargyite.e) )ilap Sutra ! &ilky $uster &

    )ilap menyerupai sutra biasanya dijumpai pada mineral yang beriorentasi

    pararel atau berserabut. Misal asbestos, selenite ( ariasi dari gypsum&,

    hematite, dan serpentine ") )ilap Mutiara ! 'early $uster &

    )ilap yang timbul oleh mineral transparan yang bentuknya melembar-lembar

    dan menyerupai mutiara. Misal talc, mica dan gypsum. g) )ilap +anah ! arthy $uster &

    )ilap menyerupai tanah. *ila kena cahaya biasanya tidak dipantulkan. Sering

    disebut juga kilap buram ! ull $uster &. Misal kaoline, diatomea,

    monmorilonite, pyrolusite, chalk

    ). Kekerasan 2ar)ness!*eberapa mineral dikenali dari kekerasan dari minerralnya. )ekerasan ! hardness &

    yang dimaksud adalah kemampuan mineral terhadap abrasi itas. 0dapun urutan mineral-

    mineral berikut menandakan tingkat kekerasan dari mineral tersebut !+abel 1&Penentuan kekerasan mineral secara relatif daapat ditentukan secara sederhana.

    *eberapa penddekatan misalnya adalah sebagai berikuta& )uku jari manusia A 2,=

    b& )a(at tembaga A 'c& Pecahan kaca A D,=d& Pisau baja A =,=e& )ikir baja A 6,=f& /empeng baja A %

    7ara peggunaan alat di atas sebenarnya meupakan pendekatan untuk menentukan

    kekerasan suatu mineral. Misal, suatu miineral tidak dapat digores oleh kuku jari manusia,

    namun tergores oleh ka(at tembaga, maka interprestasinya adalah mineral tersebut

    memiliki kekerasan antara 2,= dan '.

    +abel 1. Skala kekerasan menurut *reedrich +ohs

    Skala Mineral umus kimia1. +alk !Mg ' SiD& 1C! &22. 4ypsum 7aS D.2 2'. 7alcite 7a7 'D. >lourite 7a> 2

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    7/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    =. 0patite 7a =!P D&'>6. rthoclase )!0 Si ' B&%. Euart9 Si 2B. +opa9 0 2Si D!> &2$. 7orundum 0 2 '1C. iamond 7

    e. 3ores Streak !#arna dari serbuk mineral adalah gores. Minerral yang digoreskan pada lempeng

    porselin kasar akan meninggalkan (arna goresan. #arna gores dapat sebagai penentu

    mineral tertentu.Mineral dengan (arna terang cenderung punya (arna gores putih atau tidak

    be(arna. 7ontohnya adalah quartz, gypsum dan calcite .Mineral dengan (arna gelap atau mineral non-logam memberikan (arna yang

    lebih terang dari (arna aslinya. Misal leucite be(arna abu-abu mempunyai gores putih.

    olomite be(arna kuninng ? merah jambu mempunyai gores putih

    :amun ada juga gores suatu mineral yang lebih gelap dari (arna aslinya. Misal

    Pyrite ber(arna kuning yang mempunyai gores (arna hitam. 7opper ber(arna merah

    tembaga mempunyai gores hitam. ematite ber(arna abu-abu kehitaman mempunyai

    gores merah.

    #alaupun begitu juga ada (arna gores mineral yang sama dengan (arna aslinya.

    Misal, 7innabar mempunyai (arna asli dan gores merah. Magnetite yang (arna asli dan

    gores hitam. /a9urite mempunyai (arna asli dan gores biru.

    Sebagai perhatian, mineral yang dapat digores biasanya memiliki kekerasan kurang

    dari 6. :amun, gores pada mineral yang lebis keras dapat ditentukan dengan cara

    menumbuknya menjadi bubuk halus

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    8/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    D& *elahan tidak jelas !3ndistinct&, mineral menunjukkan bidang belahan yang masih

    nampak jelas, tapi kemungkinan membentuk belahan dan pecahan sama besar. Misal

    beryl, platinum, corundum, gold, magnetite.=& *elahan tidak sempurna ! mperfect&, tidak jelas permukaan bidang belahan, n kalau

    pecah akan melalui bidang yang tidak rata. Misal apatite, cassiterite, nati e sulphur.

    (. Pe a2anMineral dapat mengalami retak atau pecah, namun pecahannya tidak beraturan.

    +erdapat enam pecahan.a. Pecahan 7onchoidal yaitu pecahan yang menyerupai pecahan botol atau mengulit

    ba(ang. Misal 8uart9, cerrusite, 9ircon, obsidian.

    b. Pecahan ackly ! uncing& yaitu seperti pecahan besi runcing-runcing tajam kasar tak beraturan atau seperti bergerigi. Misal gold, sil er, platinum, cooper.

    c. 5 en ! atar< ata& yaitu pecahan dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan

    bidang pecahan masih mendekati bidang datar. Misal musco ite, biotite, talc.d. 3ne en yaitu pecahan yang menunjukkan bidang pecahan kasar dan tidak beraturan.

    )ebanyakan mineral memiliki pecahan ini. Misal calcite, rutile, marcasite, rhodonite,

    chromite, pyrolusite, geothite,dan orthoclase.e. Pecahan Splintery !*erseratibrous& yaitu pecahan yang hancur kecil-kecil dan tajam

    menyerupai benang atau berserabut. Misal fluorite, anhydrite, antigorite, dan serpentine.f. Pecahan 5arthy yaitu pecahan mineral yang hancur seperti butir-butir tanah. Misal

    kaoline, biotite, musco ite, dan talc.

    2. Keta2anan Tena it5!Merupakan tingkat ketahanan mineral untuk hancur atau melentur. alam hal ini

    terdiri dari 6 yaitu,a. Brittle ! apuh& adalah mineral yang mudah hancur. Misal calcite dan 8uart9. b. lastic !/entur& adalah mineral mudah dibentuk, namun dapat kembali ke bentuk

    semula. Misal musco ite dan hematite tipis.c. *lexible yaitu mineral yang dapat dibentuk, namun ke bentuk semu tidak dapat semula.

    Misal talc dan gypsum.d. +alleable !dapat ditempa& yaitu mineral yang dapat dibelah menjadi lembaran-

    lembaran. Misal gold dan sil er.e. &ectile ! apat iiris& yaitu mineral yang dapat dipotong dengan pisau. Misal gypsum

    dan cerargyrute.f. uctile ! apat ipintal& yaitu dapat dibentuk menjadi tipis. Misal oli ine dan copper.

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    9/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    i. Berat Jenis S/esi#i (ra4it5!*erat jenis menunjukkan densitas suatu mineral. :ilainya dapat ditentukan secara

    sederhana

    imanaS4 A *erat Fenis#1 A *erat butir mineral saat ditimbang#2 A *erat gelas ukur yang diisi air #' A #2 ditambah berat mineral yang dimasukkan kedalamnya

    6. Ke a(netan

    )emagnetan adalah sifaat mineral terhadap gaya tarik magnet, ini dapat dibagimenjadi ' 1& >erromagnetik yaitu memiliki sifat kemagnetan yang sangat kuat. Misal magnetite dan

    pyrhotite2& Paramagnetik yaitu memiliki sifat kemagnetan yang cukup kuat. Misal pyrite'& iamagnetik yaitu memiliki sifat kemagnetan yang lemah. Misal kuarsa, gypsum, dll

    k. Si#at Te '+s a2a5a Trans itte) %i(2t!Sifat mineral dalam menyerap cahaya juga merupakan salah satu sifat fisik yang

    dapat digunakan untuk mengidentifikasi mineral. Sifat ini dibagi menjadi ' sifat utama,

    yaitu 1& paque merupakan sifat mineral yang tidak tembus cahaya, misal galena2& -ranslucent dimana cahaya yang melaluinya sebagian diserap dan sebagian

    dipantulkan. Misal musco ite'& -ransparent Sifat mineral yang dapat meluluskan cahaya. Misal kalsit.

    %. Rasa )an Ba+

    asa !taste& hanya dipunyai oleh beberapa mineral tertentu, misalnya

    1& 0stringet adalah rasa yang dimiliki oleh sejenis logam2& S(eetist astringet adalah rasa seperti ta(as'& Saline adalah rasa yang dimiliki garamD& 0lkaline adalah rasa sperti soda=& *itter adalah rasa garam pahit6& 7ooling adalah rasa senda(a !asam nitrat&%& Sour adalah rasa seperti belerang

    *au !odor& kadang kala hadir ketika mineral dipanaskan atau diberikan

    penambahan asam sehingga bau mineral akan mencirikan mineral tertentu, misalnya

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    10/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    1& Alliaceous adalah bau seperti ba(ang, yakni proses pereaksian dari arsenopyrite, dan

    dimiliki pula olah senya(a arsenite karena proses pemanasan2& orse radish adalah bau dari lobak kuda yang menjadi busuk, misal biji selenite yang

    dipanasi'& &ulphourous adalah bau dari reaksi pyrite atau pemansan mineral yang mengandung

    sulfidaD& Bituminous adalah seperti bau aspal !bitumen&=& *etid adalah bau dari asal sulfida atau seperti telur busuk 6& Argillaceous adalah bau lempung basah seperti serpentine dan pyrargillate dipanasi.

    .Reaksi )en(an Asa

    Sejumlah mineral akan bereaksi ketika diberi tetesan 7l. 7alcite yang ditetesi 7lakan bereaksi mengeluarkan gelembung-gelembung dari gas 7 2. Sedangkan pada mineral

    sulfida akan terbentuk gelembung dari gas 2S.

    0. Minera% Pe 'ent+k Bat+anMineral memiliki kehadiran penting di dalam batuan. )umpulan mineral pada

    batuan beku, batuan sedimen kristalin dan batuan metamorf menentukan komposisi dari

    jenis batuannya.

    a. Mineral pada *atuan *ekuMineral pembentuk batuan beku dengan mudah dikenali secara sederhana dari

    (arna relatifnya. Mineral dapat memiliki kecenderungan ber(arna gelap ! ma"ic

    minerals & dan ber(arna terang ! "elsic minerals &. Mineral gelap contohnya antara lain

    olivine, pyroxene, amphibole, dan micca . Sedangkan contoh untuk mineral terang

    adalah quartz, "eldspar, dan "eldspatoid. Mineral diatas adalah mineral utama. 0rtinya,

    kehadirannya dalam batuan sangat menentukan penamaan jenis batuan. Perhatikan pula

    deret reaksi *o(en diatas yang dapat digunakan untuk menentukan asosiasi mineral

    pembentuk jenis batuan beku tertentu. Misal, kehadiran mineral olivine akan dominan

    pada peridotitte , sedikit pada basalt , namun tidak di jumpai pada granite. b. Mineral pada *atuan Sedimen

    Mineral pembentuk batuan sedimen dapat berasal dari mineral rombakan dari

    batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Selain mineral rombakan, maka

    mineral pembentuk batuan sedimen dapat berasal dari presipitasi kimia(i secara

    langsung.0dapun contoh mineral-mineral rombakan sebagai pembentuk batuan sedimen

    yaitu quartz, micca, "eldspar !asal batuan beku&; calcite, dolomite, anhydrite !asal

    batuan sedimen& dan garnet !asal pecahan dari batuan metamorf&. :amun pada batuan

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    11/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    sedimen, dapat pula satu jenis mineral !mono-mineral& mendominasi batuan karena

    langsung dari presipitasi kimia(i. Misalnya calcite yang mendominasi pada limestone

    !batu gamping&. 7ontoh lain adalah dolomite yang dominan pada dolostone .c. Mineral pada *atuan Metamorf

    Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal batuan batuan

    beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang terubah karena proses metamorfosis.

    Proses metamorfisme mengubah mineral menjadi kondisi berikut, yaitu pertama,

    terbentuk mineral baru, dane&2Si D

    7a,Mg,>e, 0l silicate

    ydrous :a, 7a, Mg,

    >e, 0l silicate

    ydrous ), Mg, >e

    silicate

    *atuan *eku

    *atuan *eku dan

    Metamorf

    *atuan *eku dan

    Metamorf

    Semua Fenis

    *atuan

    2 Non,erro a(nesian/ 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    12/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    Si%%i ates :

    Euart9

    Pottasium feldspar group

    rthoclase, microline

    Plagioclase feldspar group

    Musco ite7lay mineral group

    Si 2

    )alSi ' B

    Hariasi dari 7a0l 2Si B-

    :a0lSi ' '

    ydrous ), 0l silicates

    *er ariasi

    Semua Fenis

    batuanSemua Fenis

    batuan

    Semua Fenis

    batuan

    Semua Fenis

    batuan

    +anah dan batuansedimen

    ' Car'onates :

    7alcite

    olomite

    7a7 '

    7aMg!7 ' &2

    *atuan sedimen

    *atuan sedimenD S+%#ates :

    0nhydrite

    4ypsum

    7aS D

    7aMg!7 ' &2

    *atuan sedimen

    *atuan sedimen= Ha%i)es :

    alite :a7l *atuan Sedimen

    7. K%asi#ikasi Minera%0tas dasar elemen atau senya(a yang hadir dalam mineral dapat diklasifikasi menjadi a. :ati e 5lements

    )elompok mineral ini mengandung satu jenis unsur kimia dan merupakan

    kelompok paling jarang dijumpai dalam mineral. )arena kelengkapannya maka nati e

    elemen sebagian merupakan mineral berharga. )elompok ini dicirikan dengan sifat

    dalam pada umumnya meleable dan ductile dan mempunyai *F yang cukup tinggi !6-

    22&. )elompok ini dibedakan menjadi ' yaitu 1. Metal !logam&

    5mas !0u&, Perak !0g&, nati e copper !7u&, dan platina !Pt& yang kesemuanya

    mempunyai sistem kristal isometrik.2. Semi logam

    0rsenik !0s& dan bismuth !*i& yang keduanya mempunyai sistem kristal

    heksagonal.'. :on logam

    *elerang !S&, ntan !7&, 4raphite !7&

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    13/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    b. )elompok Sulfida)elompok ini dicirikan oleh adanya gugus anion !S 2-&, yaitu merupakan kombinasi

    antara logam atau semi logam dengan belerang !S&, biasanya terbentuk pada urat

    batuan dan hasil dari larutan hidrotemal. *iasanya ber(arna cerah.7ontoh )alkosit !73 2S&, 4alena !PbS&, )alkopirit !7u>eS 2&, Pyrite !>es2&, Markasit

    !>eS 2&, 0rsenopyrite !>e0sS&, *ornite or peacock ore !7u =>eS D !* D&c. )elompok ksida dan idroksida

    )elompok oksida merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam atau lebih,

    yaitu dicirikan oleh gugus anion ! 2-&. *erdasarkan perbandingan antara logamdengan oksigen !I dan &, maka kelompok oksida dapat dikelompokkan menjadi oksida

    sederhana dan oksida kompleks.

    7ontoh +ipe I 2 dan I kuprit !7u 2 &+ipe I 2 !grup hematit& korundum !0l 2 ' , S&+ipe I 2 !grup rutil& pirolusit !Mn 2&+ipe IJ 2 D Magnetit !>e ' D&

    )elompok hidroksida dicirikan oleh adanya gugus hidroksil ! -&, atau molekul

    2 yang membuat daya ikatannya secara struktur lebih lemah dari oksida. 7ontoh

    magnetite !Mn ! &, geothite-limonite !>e 2 ' . 2 &, 5s ! 2 &, iaspore !0l ! &&,

    Manganite !Mn ! &&, limonit !>e ! &.n 2 &, *auksit !0l! &.n 2 &.d. )elompok alida

    )elompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif.

    Seperti 7l -, *r -, > -, -, dan i -. Pada umumnya mempunyai *F yang rendah !K=&. 7ontoh

    alite !:acl&, fluorite !7aS 2&.e. )elompok )arbonat

    )elompok ini dicirikan dengan adanya gugus anion yang kompleks, yaitu 7 ' 2-.

    adirnya ion L akan menyebabkan mineral-mineral menjadi tidak stabil dan akan

    memutuskan ikatannya untuk membentuk air dan 7 2. eaksinya disebut >i99 +est dengan

    asam ! 7l& yang paling banyak digunakan dalam identifikasi karbonat. 7ontoh )alsit

    !7a7 ' &, aragonit !7a7 ' & dan dolomit 7aMg!7 ' &2.f. )elompok Sulfat

    )elompok ini dicirikan oleh adanya gugus anion S D2- dan pada umumnya

    mempunyai kilap non logam !kaca, lemak atau sutra& dan terbentuk melalui larutan.

    7ontoh 4ypsum !7aS D.2 2 &, 0nhydrite !7aS D&, *arite !*aS D&, 7elestit !SrS D&,

    0ngelsit !PbS D&.g. )elompok Phospat

    )elompok ini dicirikan oleh danya gugus P D'- dan pada umumnya mempunyai

    kilap kaca atau lemak. 7ontoh apatite !7a>!P D&' , anadine !Pb =7l!P D&' , Mona9it!!7a,/a, i&P D&, +ur8uois !0l 2! &' P D. 2 &, /a9ulit !Mg0l 2! &2!P D&2&.

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    14/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    h. )elompok ini meliputi 2= dari keseluruhan mineral yang dikenal DC dari mineral yang

    umum dijumpai pada batuan. Mineralnya mengandung ikatan antara unsur Si dengan unsur

    . *entuk struktur ikatannya yang bermacam-macam digunakan sebagai dasar pengelompokkan. Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung Si D tetrahedral.

    Mineral dari kelompok silikat biasanya banyak digunakan sebagai dasar klasifikasi dan

    penamaan batuan, terutama batuan beku !lihat eaction *o(enNs Series&7ontoh )uarsa !Si 2& dan arietasnya amethyst, carnelian, krisopras, bloodstone, agate, onyG,

    flint, chert, jasper, dll. Mika !musco ite A )al 2! &20lSi ' 1C&&.

    Mineral lempung !kaolin dan bentonit&. Plagioklas !!:a,7a&0lSi ' B&&. rtoklas !)alSi ' B& 0mphibolit !hornblende A !7a 2!Mg,>e&D0l! & 2!0lSi % 22&&. li in, Piroksen !augit&, 4arnet

    8. Be'era/a isti%a2 )a%a inera%o(ia. Minera%oi) adalah 9at atau benda padat bersifat alamiah dan terbenuk melalui proses

    anorganik, tetapi bersifat amorf, tidak mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu,

    serta tidak mempunyai (arna yang tertentu pula, contoh obsidian dan opal b. Pse+)o or# adalah kristal yang mengalami perubahan komposisi kimianya, tetapi

    bentuk kristalnya tetap.c. Iso or# adalah mineral yang mempunyai bentukeS 2& dengan galena !PbS& yang

    mempunyai sistemkristal isometrik, kalsit !7a7 ' & dengan dolomit !7aMg!7 ' &2& yang

    mempunyai sistem kristal trigonal.d. Po%5 or# * a%%otro/i adalah mineral yang mempunya komposisi kimia !sifat kimia&

    sama, tetapi bentuk < sistem kristalnya !sifat fisik& berbeda, contoh lihat tabel diba(ah

    ini.+abel '. 7ontoh Polymorf < allotropi

    No. Uns+r*Sen5awa Na a Minera% Siste Krista%1. 7 4raphite

    ntaneGagonalsometrik

    2. 7a7 ' )alsit0ragonit

    eGagonalrthorombik

    '. >eS 2 PyriteMarcasite

    sometrik rthorombik

    9. Masera%/ 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    15/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    Fika mineral merupakan benda padat anorganik, maka berbeda dengan maseral

    yaitu termasuk benda atau 9at organik. Mineral dalam batuan sedimen anorganik dapat

    dipandang setara dengan maseral, bedanya ialah maseral menunjukkan modifikasi struktur dan susunan kimia yang bertahap selama proses pembentukan batu bara. alam petrografi

    batubara, maseral dikelompokan menjadi ' !tiga& kelompok !group& yang didasarkan pada

    bentuk morfologi, ukuran, relief, struktur dalam, komposisi kimia (arna pantul, intensitas

    refleksi dan tingkat pembatubaraannya !dalam O7oal Petrology oleh Stach dkk, 1$B2&,

    yaitu a. )elompok Hitrinite

    Hitrinite berasal dari tumbuhtumbuhan yang mengandung serat kayu !(oody tissue&

    seperti batang, akar, dahan dan serat daun, umumnya merupakan bahan pembentuk

    utama batubara !Q=C &, melalui pengamatan mikroskop refleksi, kelompok ini

    ber(arna coklat kemerahan hingga gelap, tergantung dari tingkat ubahan maseralnya.

    )elompok Hitrinit dibagi menjadi ' sub grup maseral, yaitu +elo itrinit, etro itrinit,

    dan 4elo itrinit.

    1& Sub grup +elo itrinit memiliki D macam maseral batubara, yaitu

    a& +ekstinite,

    b& +ekto-ulminite,

    c& 5u-ulminite, dan

    d& +elocolinite.

    2& )emudian sub grup etro itrinit memiliki ' macam maseral batubara, antara lain

    a& 0ttrinite,

    b& ensinite, dan

    c& esmocolinite.

    '& Sub grup 4elo itrinit juga memiliki ' macam maseral batubara, antara lain

    a& 7orpogelinite,

    b& Porigelinite, dan

    c& 5ugelinite.

    b. )elompok /iptinite < 5ksinite

    /iptinite berasal dari organ-organ tumbuhan ! algae , spora, kotak spora, kulit

    luar! cuticula &, getah tumbuhan ! resine & dan serbuk sari ! pollen &. iba(ah mikroskop

    menunjukkan pantulan ber(arna abu-abu hingga gelap, mempunyai refleksi itas

    rendah dan flourensis tinggi.

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16

  • 8/10/2019 Materi II - Mineralogi

    16/16

    DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGIDASAR

    Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

    )elompok /iptinit memiliki beberapa macam maseral batubara, antara lain

    1& Sporinite

    2& 7utinite'& esinite

    D& /iptodetrinite

    =& 0lginite

    6& Suberinite

    %& >lourinite

    B& 5ksudanite

    $& *ituminite

    c. )elompok nertinite

    nertinite berasal dari tumbuhan yang sudah terbakar !charcoal& dan sebagian

    lagi diperkirakan berasal dari maseral lain yang telah mengalami proses oksidasi atau

    proses dekarboksilasi yang disebabkan oleh jamur atau bakteri !proses biokimia&.

    )elompok ini ber(arna kuning muda, putih sampai kekuningan bila diamati dengan

    mikroskop sinar pantul, karakteristik lainnya adalah reflektansi dan reliefnya tinggi

    dibanding maseral yang lain.

    )elompok nertinite memiliki ' sub grup maseral batubara, yaitu +elo-

    inertinite, etroinertinite, dan 4elo-inertinite. Sub grup +elo-inertinite memiliki '

    maseral batubara, antara lain 1& >usinite2& Semi >usinite'& Seklerotinite

    / 0 * 0 + 3 M 4 5 / 4 0 S 0 16