laporan kinerja dkp ta 2018 final 3 - lampungbaratkab.go.id

DINAS KETAHANAN PANGAN

LAPORAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

TAHUN ANGGARAN 2018

LIWA, 2018

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat Rahmat dan Ridho-Nya jualah penulisan Laporan Kinerja Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2018 ini dapat

terselesaikan. Laporan ini berisikan uraian mengenai kinerja sasaran dan

indikator sasaran, akuntabilitas kinerja yang meliputi uraian hasil pengukuran

kinerja serta evaluasi dan analisis pencapaian kinerja yang dilaksanakan oleh

Dinas Ketahanan Pangan pada Tahun Anggaran 2018 yang bersumber dari

dana APBD Kabupaten Lampung Barat.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu

kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan pelaksanaan

program Pembangunan Ketahanan Pangan an di masa mendatang.

Akhirnya kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Liwa, Januari 2019

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat

Ir. RUSDI Pembina Utama Muda NIP. 19641124 199203 1013

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 iii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ��..��...... i

DAFTAR ISI ��.... i

DAFTAR TABEL��.��.... ii

DAFTAR GAMBAR ��.��......... iii

DAFTAR LAMPIRAN ��.��........ iii

BAB I PENDAHULUAN �� 1

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD......�� 1

1.2 Struktur Organisasi ..........................��.. 1

1.3 Potensi Sumber Daya Manusia ...��.. 5

1.4 Sarana dan Prasarana ��.. 7

1.5 Permasalahan utama Organisasi .....��. 9

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ��... 11

2.1 Rencana Strategis Organisasi ....................................................... 11

2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018 ......................................................... 19

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018...................................................... 25

2.4 Pengukuran Kinerja ...................................................................... 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA �� 26

3.1 Capaian Kinerja Organisasi .........��.��.. 26

3.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2018 ................................................ 26

3.1.2 Analisa Capaian Kinerja ....................................................... 29

3.2 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan ......................... 47

3.3 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ............................ 64

3.3.1 Analisis Efisiensi Sumber Daya Manusia ................. 64

3.3.2 Analisis Efisiensi Anggaran ....................................... 66

3.4 Akuntabilitas Keuangan 66

BAB IV PENUTUP ��.. 70

4.1 Kesimpulan��.....��.��..��... 70

4.2 Saran ��. 72

LAMPIRAN

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 iv

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1 Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan kepangkatan..��...........�

5

Tabel 2 Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................ 6

Tabel 3 Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Jenis Jabatan ........................

6

Tabel 4 Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Formasi Jabatan ...................

6

Tabel 5 Prasarana dan Sarana Pendukung Kinerja Dinas Ketahanan Pangan ................................................................

7

Tabel 6 Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran dan indicator sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan...

15

Tabel 7 Rencana Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 ...... 20

Tabel 8 Penetapan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 .. 21

Tabel 9 Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapain sasaran................................................................................... 22

Tabel 10 Hasil Pengukuran capain kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 ...........................................................................

26

Tabel 11 Capain Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 per triwulan .................................................................................. 28

Tabel 12 Capain sasaran 1 Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 ... 29

Tabel 13 Perkembangan ketersedian energy dan protein serta skor pola pangan harpan (PPH) ketersedian..................................

30

Tabel 14 Posisi stok cadangan pangan pemerintah di gudang cadangan pangan dinas ketahanan pangan ..........................

34

Tabel 15 Capain sasaran 2 Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 ... 35

Tabel 16 Perkembangan harga Beras Periode Januari – Desember 2018 ....................................................................................... 37

Tabel 17 Perkembangan harga Beras Periode Januari – Desember 2018 ....................................................................................... 39

Tabel 18 Capaian Kinerja sasaran 3 Dinas Ketahana Pangan Tahun 2018 .......................................................................................

40

Tabel 19 Perkembahan Skor Pola harapan (PPH) Konsumsi Tahun 2013- 2018 ............................................................................

41

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 v

Tabel 20 Konsumsi energy berdasarkan kelompok pangan ............... 42

Tabel 21 Perkembangan konsumsi energy masyarakat kabupaten lampung barat tahun 2013 - 2018 .........................................

43

Tabel 22 Perkembangan Konsumsi protein masyarakat kabupaten lampung barat tahun 2013 – 2018 ........................................

45

Tabel 23 Realisasi Anggran Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018........................................................................................

66

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 vi

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Ketersedian Energi Penduduk Lampung Barat Tahun 2013 – 2018>>>>>>>>>>>>>>>...�.........

31

Gambar 2. Ketersedian Protein Penduduk Lampung Barat Tahun 2013 – 2018 (gr/kapita/hari)>>>>>>>>>>>>>>>........� 31

Gambar 3. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersedian Tahun 2014 – 2018 ............��.................. 32

Gambar 4. Situasi harga pagan strategis tahun 2018........................ 38

Gambar 5. Koefisien variasi harga pagan strategis tahun 2018 ....... 38

Gambar 6. Grafik perkembangan Skor Pola Pangan harapan (PPH) Konsumsi Kabupaten Lampung Barat tahun 2013 – 2018 ....................................................................... 42

Gambar 7. Perkembangan rata-rata konsumsi energi (kkal/kap/hr) Kabupaten Lampung Barat tahun 2014-2018 .................... 45

Gambar 8. Perkembangan rata-rata konsumsi protein (graml/kap/hr) Kabupaten Lampung Barat tahun 2014-2018 ....................

46

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat sebagai organisasi

perangkat daerah mempunyai kewajiban untuk mendukung dan ikut serta dalam

mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dimana tahun

2018 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022.

Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat telah mendukung

pelaksanaan Visi RPJMD “Terwujudnya Kabupaten Lampung Barat yang

HEBAT dan Sejahtera”, dengan pelaksanaan misi ke 2 yaitu : Meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan berdaya saing

Untuk mencapai tujuan Dnas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung

Barat telah menetapkan sasaran beserta indikator-indikator kinerja sasaran

sebagaimana telah dituangkan dalam dokumen perencanaan berupa Renstra

Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018, Rencana Kinerja Tahunan, dan

Dokumen Penetapan Kinerja tahun 2018 sebanyak 3 sasaran, dengan indikator

kinerja sebanyak 7 indikator. Untuk mencapai kinerja sasaran tersebut, terdapat

4 program dan 18 kegiatan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten

Lampung Barat.

Hasil pengukuran dan analisis pencapaian kinerja pada setiap sasaran

menunjukkan bahwa persentase pencapaian sasaran rata-rata telah mencapai

101,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas Ketahanan Pangan pada

tahun 2018 telah baik dan terukur.

Secara keseluruhan anggaran program dan kegiatan belanja langsung

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2018

sebesar Rp. 2.480.793.200,- termasuk kegiatan rutin Dinas Ketahanan Pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 2.441.408.026,- atau sebesar 98,41%. Realisai

fisik kegiatan telah tercapai sebesr 100%.

Berdasarkan analisis capaian kinerja maka capaian kinerja sasaran

secara umum sudah baik. Pencapaian kinerja pada setiap indikator adalah

sebagai berikut:

a) Skor Pola Pangan Harapan pada tingkat Ketersediaan (PPH

Ketersediaan) dari target sebesar 88,4 tercapai sebesar 89,9 (101,7%)

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 iii

b) Ketersediaan energi wilayah dari target sebesar 3.600 kkal/kap/hr

tercapai sebesar 3.643 kkal/kap/hr (101,2%)

c) Ketersediaan protein wilayah dari target sebesar 86 gram/kap/hr

tercapai sebesar 93,82 gram/kap/hr (109,1%)

d) Koefisien Variasi harga pangan pokok (beras) di tingkat konsumen dari

target <10% tercapai sebesar 6,3% (100%)

e) Perbandingan harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat produsen dengan

HPP dari target sebesar ≥HPP tercapai ≥HPP dengan rata-rata harga

Rp.4.779,-

f) Skor Pola Pangan Harapan pada tingkat konsumsi (PPH Konsumsi)

dari target sebsar 86,4 tercapai sebesar 86,6 (100,2%)

g) Tingkat Konsumsi Energi (kkal/kap/hr) dari target sebesar 2.150

tercapai sebesar 2.147 (99,8%)

h) Tingkat Konsumsi Protein (gram/kap/hr) dari target sebesar 55 tercapai

sebesar 56,4 (99,3%)

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran pembangunan

ketahanan pangan antara lain adalah:

1. Masih banyak jenis bahan pangan yang belum mampu dipenuhi dari

produksi dalam daerah tetapi masih diimpor dari luar daerah seperti

daging ayam, telur, kacang-kacangan, dan lainnya

2. Ketersediaan data kurang tepat waktu

3. Kurang optimalnya sarana dan prasarana petugas pemantau harga

pangan pokok strategis

4. Tingkat daya beli masyarakat Lampung Barat yang belum baik dan

cenderung fluktuatif yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

5. Harga pangan di Kabupaten Lampung Barat cenderung tinggi akibat

tingginya biaya transportasi bahan pangan dari pusat produksi terutama

pangan yang diimpor dari luar daerah.

Untuk itu agar pencapaian sasaran pada tahun mendatang dicapai lebih

baik, disarankan :

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 iv

1. Berkoordinasi dengan instansi teknis dalam upaya peningkatan

produksi komoditas yang mendukung energi dan protein nabati dan

hewani

2. Sosialisasi dan promosi terkait dengan ketersediaan energi dan protein

di tingkat rumah tangga.

3. Melengkapi sarana dan prasarana petugas pemantau harga

4. Koordinasi dengan OPD terkait yaitu Dinas Infokom untuk mengadakan

portal perkembangan harga pangan pada situs resmi atau portal

Pemkab Lampung Barat sehingga masyarakat dapat mengakses

perkembangan harga setiap hari

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa DDiinnaass KKeettaahhaannaann PPaannggaann TTaahhuunn AAnnggggaarraann 22001188 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok:

Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang Ketahanan Pangan .

2. Fungsi:

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas

Ketahanan Pangan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Pangan .

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Ketahanan Pangan .

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Ketahanan Pangan .

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang

Ketahanan Pangan .

e. Pelayanan administratif.

1.2 Struktur Organisasi

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat sebagai

penyelenggara urusan rumah tangga daerah di bidang Ketahanan

Pangan merupakan Unit Kerja dari Pemerintah Lampung Barat yang

dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Lampung Barat Nomor 08 Tahun

2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas

Daerah Kabupaten Lampung Barat, memiliki struktur organisasi sebagai

berikut :


a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Perencanaan; dan

2. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Ketersedian, Cadangan dan Kerawanan Pangan membawahi :

1. Seksi Ketersedian Pangan;

2. Seksi Cadangan Pangan; dan

3. Seksi Kerawanan Pangan.

d. Bidang Distribusi, Harga, dan Kelembagaan Pangan membawahi :

1. Seksi Distribusi Pangan;

2. Seksi Harga Pangan; dan

3. Seksi Kelmbagaan Pangan.

e. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman, Mutu dan Keamanan Pangan

membawahi :

1. Seksi Konsumsi Pangan;

2. Seksi Penganekaragaman Pangan; dan

3. Seksi Mutu dan Keamanan Pangan.

Untuk Melaksanakan Fungsi tersebut diatas, Kepala Dinas Ketahanan

Pangan mempunyai uraian tugas :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan rumah tangga di

lingkungan Dinas Ketahanan Pangan menjadi tugas dan

kewenangan;

b. Mengatur kebijakan teknis sebagai pedoman pemberian

bimbingan dan perizinan sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta menyiapkan standar, norma, pedoman,

kriteria, dan prosedur dalam rangka pelayanan dan penerbitan

perizinan di bidang Ketahanan Pangan ;

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan, pengamanan, dan

pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melaksanakan pembinaan personil dan sarana prasarana dinas di

lingkungan unit kerja;


e. Melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk

yang berhubungan dengan bidang Ketahanan Pangan dalam

rangka meningkatkan Pendapatan asli daerah;

f. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan tugas

serta membuat laporan sebagai bahan pertanggung jawaban dan

atau masukan kepada atasan;

g. Menyiapkan rencana strategis pembangunan Ketahanan Pangan

yang spesifik di Kabupaten Lampung Barat;

h. Meniapkan pemanfaatan lahan sesuai tata ruang dan tata guna

pembangunan Ketahanan Pangan ;

i. Merencanakan dan melaksanakan program diversifikasi,

intensifikasi, rehabilitasi, perluasan, peremajaan tanaman serta

perbenihan dan bahan tanaman, pengolahan dan pemasaran

hasil Ketahanan Pangan guna mendukung revitalisasi pertanian;

j. Mengadakan bimbingan dan penyiapan lahan, pemantauan kultur

budidaya tanaman tahunan dan semusim termasuk tumpang sari

dan pembinaan kebun induk serta penangkar benih dan bahan

tanaman;

k. Mengadakan perkiraan dan perhitungan produksi hasil-hasil

Ketahanan Pangan ;

l. Mengadakan fasilitas dan mediasi, bimbingn, pengawasan

kemitraan antara petani/lembaga tani dengan dunia usaha;

m. Mengadakan bimbingan kelembagaan usaha Ketahanan Pangan,

manajemen usaha dan mencapai pola kerja sama usaha

Ketahanan Pangan ;

n. Menyiapkan bahan, data, evaluasi dan pelaporan dalam bidang

Ketahanan Pangan ;

o. Menyiapkan standar, norma pedoman, kereteria, dan prosedur

penyelenggaraan bantuan penguatan modal serta

pengembangan kelembangan dan usaha Ketahanan Pangan ;

p. Menjalin kerjasama pengembangan Ketahanan Pangan dengan

lembaga penelitian, lembaga akademik, asosiasi-asosiasi serta

stake holder lainnya;


q. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan sekaligus

memberikan petunjuk baik secara lisan maupun tertulis sesuai

permasalahan dan bidang tugas masing-masing;

r. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilakukan kepada

atasan;

s. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkup Dinas Ketahanan

Pangan berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai untuk

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

karir dan penilaiaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP3) Pegawai Negeri Sipil;

t. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

berdasarkan norma, standar peraturan perundang-undangan

yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan tugas.

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang adalah sebagai

berikut:

A. Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan,

pengelolaan keuangan dan pelayanan administrasi pada seluruh unit

organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan serta melakukan

penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

B. Bidang Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas

Ketahanan Pangan dalam merumuskan, menyusun dan mengelola

pelaksanaan kebijakan teknis serta melaksanakan koordinasi,

identifikasi, perencanaan, pembinaan, pengembangan, pengaturan,

monitoring, pengendalian dan pemantapan ketersediaan pangan,

kebutuhan pangan serta pencegahan dan penanggulangan

kerawanan pangan.

C. Bidang Distribusi, Harga dan Kelembagaan Pangan mempunyai tugas

pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang

distribusi, harga dan kelembagaa pangan.


D. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Mutu, Keamanan Pangan

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Ketahanan

Pangan di dalam merumuskan, menyusun dan mengelola

pelaksanaan kebijakan teknis serta melaksanakan kegiatan

koordinasi, identifikasi, perencanaan, pembinaan, pengembangan,

pengaturan, monitoring pengendalian dan pemantapan Bidang

Konsumsi, Penganekaragaman dan Mutu, Keamanan Pangan.

1.3 Potensi Sumber Daya Manusia

Keberhasilan penyelenggaraan dan pelaksanaan tugas serta berbagai

kegiatan program pembangunan ketahanan pangan yang dikelola Dinas

Ketahanan Pangan, ditentukan oleh kemampuan sumberdaya manusia

aparat yang tersedia. Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan Tahun

2018 sebanyak 20 orang pegawai. Berdasarkan data kepegawaian tahun

2018, jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berjumlah 21 orang

PNS.

a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Status

Pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung

Barat berjumlah 21 (dua puluh satu) orang yang berstatus sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 13 (tiga belas) orang Pegawai

Honor/Tidak Tetap (THLS) dan secara keseluruhan jumlah

pegawai sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang.

b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

Tabel 1. Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan kepangkatan

No PANGKAT GOLONGAN JUMLAH

1. Pembina Utama Muda IV.c 1 orang

2. Pembina Tingkat I IV.b 2 orang

3. Pembina IV.a 3 orang

4. Penata Tingkat I III.d 6 orang


5. Penata III.c 1 orang

6. Penata Muda Tingkat I III.b 4 orang

7. Penata Muda III.a 1 orang

8. Pengatur II.c 3 orang

Jumlah 21 orang

c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2. Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan tingkat pendidikan

No TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1. Pasca Sarjana (S2) 4 orang

2. Sarjana (S1) 13 0rang

3. SMA/SMK Sederajat 4 orang

d. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan

Tabel 3. Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan jenis jabatan

No JENIS JABATAN JUMLAH

1. Jabatan Struktural 16 orang

2. Jabatan Fungsional Umum 5 orang

e. Formasi jabatan struktural Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat

Tabel 4. Jumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan formasi jabatan

NO JABATAN / FORMASI

TARGET TERISI BELUM TERISI

1 Kepala Dinas 1 1 -

2 Sekretaris 1 1 -

3 Kepala Bidang 3 3 -

4 Kasubbag 2 2 -

5 Kepala Seksi 9 9 -


1.4 Sarana dan Prasarana

Berdasarkan data prasarana dan sarana pendukung kinerja yang

dimiliki Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Prasarana dan sarana pendukung kinerja Dinas Ketahanan Pangan

No Nama Barang Ukuran/

CC

Tahun Pembuatan/Pembelian

Jumlah Kondisi

1 2 3 4 5 6

I Kendaraan

1 Motor Honda GL 100 2009 1 unit Baik

2 Motor Honda GL 160D 2010 1 unit Baik

3 Motor Kawasaki KLX 150s 2011 1 unit Baik

4 Mini Bus Toyota Rush 2012 1 unit Baik

5 Motor Honda Blade CW 2012 1 bh Baik

6 Motor Honda Blade CW 2012 1 bh Baik

7 Motor Suzuki Shogun Axelo 2013 1 bh Baik




11 Motor Suzuki TS 125 2005 1 bh Baik

12 Mini Bus Daihatsu Taruna Minibus

2001 1 bh Baik

13 Motor Honda MCB WIN 2008 1 bh Baik

14 Motor Yamaha YT 115 1991 1 bh Baik

II. Alat Kantar Dan Ruamah Tangga

1 PC set Pentium D30

2008 1 Baik

2 Mesin tik Olympus Type SM 18 2008 2 Baik

3 Filling Cabinet Brother 4 Laci 2008 6 Baik

4 Lemari Arsip 2008 2 Baik

5 Meja 1 Biro 2008 1 Baik

6 Meja 1/2 Biro 2008 16 Baik

7 Kursi 1 Biro 2008 1 Baik

8 Kursi 1/2 Biro 2008 5 Baik

9 PC Set Intel Core 2 Duo 2,5 Ghz

2008 1

Baik

10 Kursi Lipat 2008 16 Baik


11 Wireless Black spider 2008 1 Baik

12 Mesin Tik Olivelti 2009 9 Baik

13 Mesin Tik Olivelti 2010 1 Baik

14 Meja Kerja 2010 27 Baik

15 Kursi Kerja 2010 3 Baik

16 Laptop Acer 2010 1 Baik

17 Gorden 2010 64 Baik

18 Komputer 2010 2 Baik

19 Brankas Ichiban 2010 1 Baik

21 Printer 2010 2 Baik

21 Meja 1 Biro Active 2012 2 Baik

22 Meja 1/2 Biro MT-001 2012 18 Baik

23 Kursi 1 Biro Active 2012 2 Baik

24 Kursi Lipat Chotose 2012 43 Baik

25 Lemari Arsip Super Furniture 2012 1 Baik

26 Lemari Arsip Active 2012 17 Baik

27 Komputer Intel 2012 1 Baik

28 Komputer Notebook

Toshiba 2012 1 Baik

29 Wireless Martin Roland 2012 1 Baik

30 Meja 1/2 Biro 2013 12 Baik

31 Kursi Lipat Chitose 2013 12 Baik

32 Sofa 2013 1 Baik

33 Komputer Notebook

Toshiba 2013 1 Baik

34 Mesin Ketik 2008 2 Baik

35 Filing Kabinet 2008 6 Baik


37 Meja 1 Biro 2008 1 Baik

38 Meja ½ 2008 24 Baik

39 Lemari Arsip 2008 2 Baik

40 Kursin1 Biro 2008 1 Baik

41 Kursi ½ Biro 2008 5 Baik

42 Kursi Lipat 2008 24 Baik

43 Laptop 2009 1 Baik

44 Brangkas 2009 1 Baik


46 Mesin Ketik 2012 1 Baik


48 Laptop

2012 1 Baik



IV Alat Studio Komunikasi

Faximile Panasonic 2014 1 Baik

Kamera Digital Canon 2014 1 Baik

Kamera Digital Casio 2010 1 Baik

Handycam Sony 2010 1 Baik

Radio Rig Kenwood TM-281A 2012 1 Baik

Handy Talky Motorola CP1660 2012 6 Baik

Kamera Digital Nikon D3100 18-55 VR Kit

2013 1 Baik

Warles Panasonic 2013 1 Baik

Faximile Cannon 2012 1 Baik

Proyektor 2008 1 Baik

Kamera Digital 2013 1 Baik

V Alat Ukur

1 GPS Garmin Montana 650 2013 1 Baik

1.5 Permasalahan Utama Organisasi

Pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Lampung Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor

internal dan faktor eksternal. Kondisi sumber daya manusia, dukungan

anggaran, sarana dan prasarana serta kelembagaan dan tata laksana

penyelenggaraan tugas, mempunyai peran besar terhadap kerberhasilan

pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika pembangunan

dan perubahan lingkungan strategis di Lampung Barat. Sumber daya yang

ada dan tersedia tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal guna

terwujudnya pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa permasalahan yang dihadapi

perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya agar potensi yang ada

dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa permasalahan yang

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Lampung Barat sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan:

1) Masih terdapat kebijakan nasional yang kurang mendukung

perwujudan ketahanan pangan;


2) Belum terintegrasinya kebijakan ketahanan pangan Nasional,

Provinsi dan Kabupaten/Kota;

3) Kurang optimalnya peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai wadah

koordinasi dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

ketahanan pangan:

1) Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan di bidang

ketahanan pangan;

2) Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi di bidang

ketahanan pangan;

3) Masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia dibandingkan

dengan beban tugas yang harus dilaksanakannya;

4) Masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang

menangani bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan,

konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

5) Masih kurangnya inovasi dalam pelaksanaan tugas.

c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan

pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan,

dan keamanan pangan ;

1) Ketersediaan pangan antar waktu dan antar wilayah kurang

merata;

2) Adanya kondisi iklim yang tidak menentu serta sering timbulnya

bencana yang tidak terduga (kekeringan, gagal panen, gempa,

banjir, longsor, dsb);

3) Belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk mendukung

peningkatan ketersediaan dan penganekaragaman pangan

4) Belum memadainya sarana dan prasarana distribusi yang

berpotensi menghambat akses fisik dan dapat memicu kenaikan

harga;

5) Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan


aman masih belum optimal sehingga sampai saat ini belum

tercapai skor Pola Pangan Harapan yang ideal;

6) Adanya pengaruh industri pangan yang berbasis bahan impor

sehingga industri pangan lokal kurang dapat bersaing;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan pangan:

1) Belum terintegrasinya data dan pelaporan bidang ketahanan

pangan;

2) Belum optimalnya koordinasi internal antar unit kerja/bidang dalam

pelaksanaan tugas sebagai tanggung jawabnya;

3) Belum dimanfaatkannya hasil evaluasi sebagai informasi umpan

(feed back) bagi perbaikan pelaksanaan dan perumusan

perencanaan di masa datang.

e. Pelaksanaan kesekretariatan:

1) Kurang maksimalnya fungsi kearsipan;

2) Belum optimalnya tata kelola organisasi dan administrasi.


BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis Organisasi

Pembangunan Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat

dilakukan dengan format pembangunan yang disesuaikan dengan visi

Kabupaten Lampung Barat yaitu: “Terwujudnya Lampung Barat HEBAT

dan Sejahtera" dengan memperhatikan wawasan lingkungan dan

berdimensi masa depan melalui pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam

(SDA) dan pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang

dimiliki sehingga memiliki keunggulan kompetitif dengan target peningkatan

ketahanan pangan masyarakat di Kabupaten Lampung Barat.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2017 – 2022, dirumuskan 5 (lima) Misi yaitu :

1) Mengembangkan wilayah melalui pembangunan infrastruktur secara

berkeadilan, dengan memperhatikan aspek penyelenggaraan bencana

dan berwawasan lingkungan;

2) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas

dan berdaya saing;

3) Meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agro-bisnis dan

agro-wisata berbasis sumberdaya lokal;

4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan amanah

dengan berorientasi pada pelayanan publik; dan

5) Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya,

demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif.

Pembangunan ketahanan pangan merupakan perwujudan misi yang

ke 2 yaitu "Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat,

cerdas dan berdaya saing. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan

kebijakan yang sistematis dalam rangka mengangkat derajat kualitas

sumber daya manusia terutama kelompok miskin dan hampir miskin yang

sebagian besar berada di pedalaman dengan kebijakan pengalokasian

anggaran yang proporsional dan pembangunan yang berkeadilan.


Penegasan pelaksanaan misi melalui peningkatan produksi pangan,

pemanfaatan sumberdaya lahan dan pekarangan seoptimal mungkin,

penguatan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan

infrastruktur yang berdampak kepada akses ekonomi dan fisik terhadap

pangan, seerta edukasi kepada masyarakat untuk percepatan

penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang

dan aman.

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat menyusun

Rencana Strategis (Renstra) untuk mengoptimalkan pemanfaatan semua

potensi sumber daya dan peluang yang ada secara berkelanjutan untuk

pembangunan Daerah serta mengakomodir masalah-masalah prioritas

dalam pelaksanaan pembangunan Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat yang perlu ditingkatkan, terutama yang mengarah pada

pemulihan atau perbaikan, peningkatan pelayanan, dan pembinaan

terhadap masyarakat meliputi aspek ketersediaan, distribusi dan

penganekaragaman konsumsi, mutu dan keamanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018 memuat arah dan

kebijakan pelaksanaan pembangunan Ketahanan Pangan dengan tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

A. Tujuan

Mengacu kepada sasaran RPJMD, maka tujuan yang hendak dicapai atau

dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kinerja perangkat daerah

2. Meningkatnya Ketahanan Pangan

B. Sasaran

Adapun sasaran yang akan dicapai berdasarkan tujuan di atas adalah

sebagai berikut :

Adapun sasaran yang akan dicapai berdasarkan tujuan di atas adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatnya pelayanan perkantoran


2. Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan

pangan

3. Meningkatnya stabilitas harga pangan pokok di tingkat produsen dan

konsumen

4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan masyarakat

sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

C. Indikator Kinerja

Untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran selama 5 tahun

maka ditentukan indikator kinerja sebagai berikut :

Indikator kinerja tujuan :

1. Nilai SAKIP OPD

2. Skor pola pangan harapan (PPH) (tingkat ketersediaan)

Indikator kinerja sasaran :

1. Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

2. Ketersdiaan Protein (gram/kap/hr)

3. Penurunan wilayah rawan pangan

4. Perbandingan harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat produsen

dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

5. Koefisien Variasi Pangan pokok (beras) di tingkat konsumen

6. Konsumsi Energi (kkal/kap/hr)

7. Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

8. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

9. Tingkat keamanan pangan segar

Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator sasaran

disajikan pada tabel berikut :


Tabel 6. Keterkaitan antara tujuan, sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan

NO TUJUAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TUJUAN/SASARAN

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE-

2018 2019 2020 2021 2022

I Meningkatnya kinerja perangkat daerah

Nilai SAKIP OPD 62 63 64 65 67

Meningkatnya pelayanan perkantoran

Persentase pelayanan perkantoran yang memadai

100% 100% 100% 100% 100%

II

Meningkatnya ketahanan pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) (Tingkat Ketersediaan)

88,4 89,1 90,4 91,1 92,4

Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan

Ketersediaan energi (kkal/kap/hr)

3.600 3.750 3.900 4.000 4.100

Ketersdiaan Protein (gram/kap/hr)

86 88 90 92 94

Penurunan wilayah rawan pangan

1 pekon 1 pekon 1 pekon 1 pekon 1 pekon

Meningkatnya stabilitas harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

Perbandingan harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat produsen dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

≥HPP ≥HPP ≥HPP ≥HPP ≥HPP

Koefisien Variasi Pangan pokok (beras) di tingkat konsumen

CV<10% CV<10% CV<10% CV<10% CV<10%

Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan masyarakat sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Konsumsi Energi (kkal/kap/hr)

2.150 2.150 2.150 2.150 2.150

Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

55 56 57 57 57

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

86,4 87,1 88,4 89,1 90,4

Tingkat keamanan pangan segar

≥80% ≥80% ≥80% ≥80% ≥80%

D. Strategi dan Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

komprehensif tentang bagaimana Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif dan

efisien. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018.

Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana

tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan

serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk

mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam


mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan arah kebijakan

dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan

jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat

tahun 2018.

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

maka upaya pencapaiannya selanjutnya dijabarkan secara sistematis

melalui perumusan strategis, arah kebijakan dan program.

STRATEGI

Pada dasarnya dalam suatu lingkungan organisasi terdapat faktor

lingkungan internal dan eksternal yang selalu dimiliki dan dihadapi Dinas

Ketahanan Pangan.

1. Identifikasi lingkungan internal Dinas Ketahanan Pangan

a. Kekuatan (strengths)

Kekuatan adalah suatu kondisi yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan

Pangan sehingga mampu melakukan semua tugas dengan baik.

Kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan yaitu berupa

potensi yang dapat dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

kekuatan disini adalah sebagai berikut :

� Adanya dukungan produk perundang-undangan

� Adanya program kerja, kegiatan dan dana

� Dedikasi dan komitmen aparatur cukup tinggi

� Adanya dukungan program dan kebijakan dari pemerintah pusat

b. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan adalah suatu kondisi yang ada pada Dinas Ketahanan

Pangan yang mengakibatkan tidak terlaksananya tugas dan fungsi

dengan baik, kelemahan yang dimiliki adalah sebagai berikut :

� Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia masih belum

sepenuhnya memiliki kompetensi sesuai bidang tugas

� Sarana dan prasarana belum memadai

� Kurangnya data dan informasi yang aktual dan valid

� Alokasi anggaran dari pemerintah belum memadai


2. Indentifikasi Lingkungan Eksternal Dinas Ketahanan Pangan

Lingkungan eksternal yang dimaksud disini adalah yang menyangkut

aspek – aspek administrative, birokratis, sosial, yang dapat berpengaruh

terhadap Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat dalam

penyelenggaraan tupoksi di bidang perencanaan pembangunan di daerah

Kabupaten Lampung Barat. Lingkungan eksternal ini meliputi lingkungan

sosial (Society Environment) dan lingkungan tugas (Task Environment) di

luar tugas dan kewenangan Dinas Ketahanan Pangan

a. Peluang (Opportunities)

Peluang yang dimilikii dalam upaya mencapai tujuan pembangunan

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

� Tersedianya potensi sumber daya alam yang melimpah

� Peluang pasar yang masih besar

� Peran aktif masyarakat

� Kesesuain agroekosistem untuk budidaya tanaman pangan

b. Ancaman / Tantangan (Threaths)

Upaya dalam melaksanakan tujuan untuk mencapai misi akan

menghadapi ancaman/ tantangan dan dapat didentifikasi sebagai

berikut :

� Banyaknya daerah rawan bencana dan masih tingginya jumlah

rumah tangga miskin

� Rendahnya kesadaran masyarakan akan upaya diverifikasi pangan

dan keamanan pangan

� Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan

B2SA

� Rendahnya produktivitas komoditas pangan

� Masih lemahnya kelembagaan kelompok tani

� Tuntutan pasar akan hasil pertanian yang bersih dan ramah

lingkungan

� Belum berkembangnya pengolahan produk pangan menjadi produk

sekunder


Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersbut di atas maka strategi

yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan pangan melalui optimalisasi pemanfatan

lahan maupun pekarangan, mendorong peningkatan produksi pangan

daerah, penguatan cadangan pangan pemerintah, pengembangan

cadangan pangan masyarakat dan penguatan kelembagaan kelompok

tani

2. Pemenuhan pangan bagi kelompok masyarakat terutama masyarakat

miskin kronis dan transien (akibat bencana alam, sosial dan ekonomi)

melalui pendistribusian bantuan pangan;

3. Pemberdayaan masyarakat supaya mampu memanfaatkan pangan

beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya

lokal

4. Penanganan keamanan pangan dan mutu pangan segar.

KEBIJAKAN

1. Kebijakan Internal

a. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan penyediaan sarana

dan prasarana penunjang tugas dan fungsi ketahanan pangan.

b. Peningkatan koordinasi dengan instansi yang terkait dalam

pembangunan agar terwujud suatu kesatuan korp dan arah

c. Pengembangan pengelolaan cadangan pemerintah dan

pengembangan kelembagaan

d. Menjaga stabilitas harga pangan dan percepatan proses diverifikasi

pangan kearah konsumsi yang beragam dan bergizi seimbang dan

aman

e. Melaksanakan perencanaan, pengawasan dan evaluasi kinerja setiap

komponen pembangunan ketahanan pangan.

2. Kebijakan eksternal

a. Peningkatan sumber daya masyarakat pengelola ketahanan pangan

dan sumber daya alam pertanian


b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan cadangan

pangan

c. Mendorong peningkatan kesadaran masyarakat serta akses pangan

rumah tangga terhadap kebutuhan pangan baik jumlah, mutu,

keamanan serta keseimbangan gizi

d. Peningkatan kemampuan mencegah dan menangani keadaan rawan

pangan dan gizi

e. Pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan dan penguatan

kelembagaan pangan.

f. Meningkatkan akses terhadap sumberdaya dan teknologi dalam

rangka meningkatkan pendapatan petani

g. Melestarikan teknologi dan budaya lokal dalam rangka

mempertahankan kelestarian sumber daya yang berkelanjutan untuk

generasi mendatang

h. Penguatan kelembagaan kelompok guna mendapatkan akses

permodalan melalui perbankan atau sumber modal lainnya.

2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018

Rencana Kinerja tahunan merupakan bagian dari proses penetapan

kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Rencana Kerja Tahunan

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat berdasarkan sasaran

strategis, indikator kinerja, dan target adalah sebagai berikut :


Tabel 7. Rencana Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target

Tahun 2018

1 Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan


3.600

Ketersediaan Protein (gram/kap/hr)

86

Penurunan wilayah rawan pangan

1 pekon

2 Meningkatnya stabilitas harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen


≥HPP


CV<10%

3 Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan masyarakat sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Konsumsi Energi (kkal/kap/hr) 2.150


55


86,4


≥80%

1.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen

yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Pada tahun 2018, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung

Barat mengadakan kontrak kinerja antara kepala dinas dan bupati yang


berisikan Peta Strategi yang terdiri dari kumpulan beberapa sasaran

strategis yang terdiri dari 3 sasaran. Sasaran strategis tersebut dirumuskan

dari visi, misi serta tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan . Dokumen

Perjanjian Kinerja tersebut menjadi acuan dan tolok ukur bagi pencapaian

kinerja melalui sasaran-sasaran strategis berikut indikator kinerjanya.

Pencapaian sasaran strategis diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU).

.Berikut akan diuraikan penetapan kinerja dan target kinerja Dinas

Ketahanan Pangan Tahun 2018 sesuai dengan indikator setiap sasaran.

Terdapat 4 sasaran yang akan dicapai, yaitu:

Tabel 8. Penetapan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target

Tahun 2018

1 Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan


3.600


86



≥HPP


CV<10%

3 Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan masyarakat sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Konsumsi Energi (kkal/kap/hr) 2.150


55


86,4


≥80%

Total anggaran khususnya untuk biaya pembangunan Ketahanan

Pangan pada tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam Dokumen

Penetapan Kinerja sebesar Rp.2.480.793.200,- yang bersumber dari dana

APBD khususnya dana pembangunan (di luar belanja gaji pegawai).

Adapun rincian anggaran setiap kegiaan sebagai berikut :


Tabel 9. Program dan kegiatan Dinas Ketahanan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran

No Program/Kegiatan Sasaran

Volume Anggaran

(Rp)

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

304.520.200

Penyediaan jasa surat menyurat

Tersedianya ATK untuk administrasi surat menyurat

12 bulan 4.382.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik

Tersedianya sarana komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

100% 20.400.000

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas yang diurus pajaknya

Mobil 2 unit, Motor 21 unit

5.690.000

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Tertibnya administrasi keuangan

12 bulan 500.000

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Meningkatnya pelayanan kebersihan kantor

12 bulan 6.500.000

Penyediaan alat tulis kantor

Tersedianya Alat Tulis Kkantor untuk administrasi kantor

12 bulan 12.186.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

12 bulan 30.780.000

Penyediaankomponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya alat perlengkapan penerangan listrik kantor

12 bulan 4.522.200

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Terpenuhinya informasi media massa

12 bulan 43.960.000

Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman rapat dan tamu

12 bulan 15.600.000

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terlaksananya koordinasi dan konsultansi pembangunan ke luar daerah

12 bulan 100.000.000

Penyediaan Jasa Propaganda/Publikasi/Pameran

Intensitas pelaksanaan pameran dan publikasi

1 kali 10.000.000

Rapat-rapat koordinasi dan pembinaan dalam daerah

Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pembangunan ke dalam daerah

12 bulan 50.000.000

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

227.400.000

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Jumlah gorden, rempel meja

Gorden 35 m, rempel 20 m

29.250.000

Pemeliharan rutin / berkala gedung kantor

Pengecatan, pemasangan tralis pintu dan tralis jendela

3 gedung, 3 tralis pintu, 36 tralis jendela

27.500.000


Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

Jumlah kendaraan yang dirawat

2 mobil, 21 motor

164.650.000

Pemeliharan rutin / berkala Peralatan gedung kantor

Jumlah komputer dan printer yang dirawat

6 unit komputer, 3 unit printer

6.000.000

III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

20.000.000

Pendidikan dan pelatihan formal

Jumlah aparatur yang melaksanakan diklat

5 orang 20.000.000

IV Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

102.900.000

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

12 dokumen 1.000.000

Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

Jumlah laporan keuangan semesteran

2 dokumen 1.000.000

Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

Jumlah laporan prognosis realisasi anggaran

1 dokumen 2.000.000

Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Jumlahlaporan Keuangan Akhir Tahun

1 dokumen 2.500.000

Penyusunan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dokumen perencanaan SKPD

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi

10 dokumen 9.800.000

Pengelolaan keuangan daerah

Jumlah pembayaran tunjangan kinerja daerah

12 bulan 61.600.000

Penyusunan Restra SKPD 2018-2022

Jumlah cetak dokumen renstra

10 dokumen 25.000.000

V Program Pengembangan Ketersediaan dan Penangaan Rawan Pangan


513.019.000

Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

Jumlah lumbung pangan yang dibangun pada tingkat kelompok tani

8 unit 158.273.000

Jumlah sosialisasi/pembinaan lumbung pangan desa

15 kec

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah

Volume pembelian beras untuk cadangan pangan pemerintah

10 ton 175.000.000

Pengebangan Kawasan Mandiri Pangan

Jumlah kelompok afinitas kawasan mandiri pangan yang dibina

5 klp 63.998.000

Penyusunan Neraca Bahan Makanan

Jumlah dokumen neraca bahan makanan

1 dokumen 65.748.000

Pemantauan dan Analisa Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

Jumlah dokumen SKPG 1 dokumen 50.000.000


VI Program Pengembangan Sisitem Distribusi , Stabilisasi Kelembagaan Pangan

268.649.000

Pengembangan Toko Tani Indonesia

Jumlah toko swadaya tani yang dikembangkan

1 unit 40.000.000

Pemantauan dan Pengendalian Mobilisasi Pangan

Jumlah dokumen hasil pemantaun mobilisasi pangan

1 dokumen 100.714.000

Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)

Jumlah lembaga distribusi pangan masyarakat yang dibina

3 Gapoktan 77.945.000

Pemantaun dan Analisa Harga Pangan

Jumlah dokumen hasil pemantauan dan analisa harga pangan

1 dokumen 49.990.000

VII Program Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan

679.217.000

Peningkatan Pemanfaatan Pekarangan

Jumlah pekon yang melaksanakan optimalisasi pekarangan

1 pekon 50.000.000

Lomba Ketahanan Pangan

Jumlah pelaksanaan lomba adhikarya pangan nusantara tk kabupaten dan provinsi

2 kali 74.543.000

Lomba Cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)

Jumlah penyelenggaran lomba cipta menu b2sa dan lomba kue cita rasa kopi

3 kali 126.685.500

Pemantaun dan Analisa Konsumsi Pangan

Jumlah dokumen analisa konsumsi pangan

1 dokumen 89.769.000

Pengembangan Mutu dan Keamanan Pangan

Jumlah sekolah yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan, jumlah kecamatan yang dilakukan sosialisasi ketahanan pangan, jumlah pelaksanaan lomba cerdas cermat untuk anak sekolah dasar

10 sekolah, 5 kec, 1 kali

123.265.500

Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Jumlah kelompok P2KP yang dibina dan jumlah kader pangan yang dibina

37 klp, 37 org 214.954.000

VIII Program Peningkatan Perencanaan , Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan

365.088.000

Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan

Jumlah rapat Pokja Teknis DKP dan Rapat Pleno DKP

2 kali, 1 kali 136.430.000


Pengembangan Jaring Teknologi dan Informasi

Jumlah kampanye dan publikasi melalaui siaran radio dan ketahanan pangan expo

24 kali, 1 kali 156.658.000

Pelatihan Analisa Ketahanan Pangan

Jumlah peserta pelatihan 10 org 30.000.000

Penyusunan Buku Staistik Situasi Ketahanan Pangan Daerah

Jumlah dokumen statistik ketahanan pangan daerah

1 dokumen 42.000.000

TOTAL 2.480.793.200

1.4 Pengukuran Kinerja

Untuk mengukur sejauh mana tercapainya target kinerja sasaran yang

telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018 dan

Penetapan Kinerja Tahun 2018, maka pengukuran kinerja dilakukan dengan

menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan data yang

relevan dengan setiap indikator kinerja sasaran. Pertanggungjawaban

kinerja yang tepat, jelas dan terukur merupakan media untuk mengetahui

keberhasilan/kegagalan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018.

Persentase capaian kinerja dilakukan dengan membagi realisasi kinerja

dengan target dengan rumus sebagai berikut:

• Kondisi 1:

Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan kinerja semakin tinggi, maka

digunakan rumus:

Capaian indikator kinerja = (Realisasi / Rencana) x 100%

• Kondisi 2:

Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan kinerja semakin rendah maka

digunakan rumus:

Capaian indikator kinerja =

Rencana - (Realisasi - Rencana)

Rencana

x 100 %


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

3.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2018

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Dins Ketahanan Pangan

Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2018, sasaran pembangunan

ketahanan pangan yaitu :

1. Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan

pangan

2. Meningkatnya stabilitas harga pangan pokok di tingkat produsen dan

konsumen

3. Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Berikut akan disajikan hasil pengukuran capaian kinerja Dinas

Ketahanan Pangan tahun 2018 pada setiap indikator kinerja sasaran :

Tabel 10. Hasil pengukuran capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan tahun 2018

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN

Target Tahun 2018

Realisasi

Tingkat Capaian (%)

1 Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daeerah rawan pangan

Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

3.600 3.643 - 101,2%

- Capaian keberhasilan Ketersediaan energi telah mencapai target, sehingga dapat ikatakatan ketersediaan pangan sudah terpenuhi bagi masyarakat.


86 93,82 - 109,1%

- Capaian keberhasilan Ketersediaan protein telah mencapai target, sehingga dapat ikatakatan ketersediaan pangan sudah terpenuhi bagi masyarakat.



Koefisien Variasi harga pangan pokok di tingkat konsumen

CV<10%

CV<10%

(CV=6,3%)

- 100% - CV harga beras sudah

dibawah standar sehingga harga beras ditingkat konsumen dapat dikatakan stabil


≥HPP ≥HPP

(Rp.4.779)

- 100% - HPP Rp. 3.700 (telah

melebihi HPP dengan selisih Rp.1.079 / 29%)

- Harga gabah sudah diatas HPP. Maka semakin tinggi pendapatan petani capaian kinerja semakin baik. Diharapkan kesejahteraan petani semakin baik.

3 Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)


86,4 86,6 - 100,2%

- Capaian keberhasilan Skor PPH Konsumsi telah mencapai target. Maka konsumsi pangan masyarakat semakin beragam dan seimbang. Sehingga capaian kinerja semakin baik.

Tingkat Konsumsi Energi (kkal/kap/hr)

2.150 2.147 - 99,8%

- Konsumsi energi sudah mencapai target. Maka konsumsi energi sudah sangat baik. Sehingga capaian kinerja semakin baik.

Tingkat Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

55 54,6 - 99,3%

- Capaian tingkat konsumsi protein hampir mendekati target tetapi menunjukkan konsumsi protein semakin tinggi

Dari tabel diatas dapat diketahui, bahwa capaian kinerja yang

diperjanjikan daam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

dari 7 indikator, yang mencapai nilai pencapaian diatas 100 persen (Sangat

Berhasil) sebanyak 5 indikator dan nilai pencapaian 80 – 100 persen

(Berhasil) sebanyak 2 indikator yaitu tingkat konsumsi energi dan protein

meskipun telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Capaian kinerja setiap triwulan dapat digambarkan pada tabel

berikut :


Tabel 11 Capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan tahun 2018 per triwulan

Sasaran 1

Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan

Indikator Kinerja Satuan Target

Realisasi Jumlah

Realisasi TW I TW II TW III TW IV

Ketersediaan Energi kkal/

kap/hr

3.600 - - - 3.643 3.643

Ketersediaan Protein gram/ kap/hr

86 - - - 93,82 93,82

Sasaran 2



Realisasi Jumlah



% CV<10

% - - - 6,3 6,3


Nilai

≥HPP ≥HPP ≥HPP ≥HPP ≥HPP

≥HPP

(Rp.4.779)

Sasaran 3

Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)


Realisasi Jumlah


Skor Pola Pangan Harapan pada tingkat konsumsi (PPH Konsumsi)

Skor

86,4 - - - 86,6 85,9

Tingkat Konsumsi Energi (kkal/kap/hr)

Nilai

2.150 - - - 2.147

2.147

Tingkat Konsumsi Protein (gram/kap/hr)

Nilai

55 - - - 54,6

54,6


3.1.2 Analisa Capaian Kinerja

Sasaran 1 :

Tabel 12. Capaian sasaran 1 Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target 2018

Realisasi 2018

Tingkat Capaian

Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan panganra

Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

3.600 3.643 101,2%


86 93,82 109,1%

1.1 Ketersediaan energi, protein dan skor pola pangan harapan wilayah

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan

ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan

secara berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan

meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target

pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai

dengan angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi

(WNPG) XI tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan

ditetapkan minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63

gram/kapita/hari untuk protein.

Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari 3 sumber, yaitu: 1) produksi

dalam negeri; 2) pemasokan pangan; 3) pengelolaan cadangan pangan.

Ketersediaan pangan dapat diamati pada berbagai tingkatan mencakup

rumah tangga, regional (kab/kota, provinsi) dan nasional. Penyediaan

pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi penduduk, baik jumlah

maupun mutunya merupakan harapan setiap upaya pemenuhan kebutuhan

pangan.

Situasi ketersediaan energi total untuk dikonsumsi oleh penduduk

Lampung Barat pada tahun 2018 sebesar 3.643 kkal/kap/hr sedangkan

ketersediaan proteinnya mencapai 93,82 gr/kap/hr. Ketersediaan pangan


baik sumber energi maupun protein di Kabupaten Lampung Barat telah

melampaui standar yang dipersyaratkan dalam WNPG XI sebesar 2,400

kkal/kap/hr untuk ketersediaan nergy dan 63 gr/kap/hr untuk ketersediaan

protein.

Ketersediaan nergy di Kabupaten Lampung Barat selama kurun

waktu 2014 – 2018 sudah berada di atas rekomendasi WNPG XI tahun

2014 dengan rata–rata 2.898 kkal/kapita/hari. Ketersediaan nergy

tersebut mengalami peningkatan rata-rata 10,7% persen per tahun.

Kecenderungan peningkatan ketersediaan nergy selama periode ini

disebabkan terjadinya peningkatan ketersediaan nergy yang cukup besar

pada periode 2014 – 2018 karena adanya peningkatan produksi beberapa

komoditas pangan terutama padi. Kondisi tersebut di atas menunjukkan

bahwa ketersediaan nergy secara umum sudah cukup baik. Kelebihan

ketersediaan pangan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai stok atau

cadangan maupun untuk diekspor ke luar daerah.

Seperti halnya ketersediaan nergy, tingkat ketersediaan protein

pada periode 2014 – 2018 juga sudah melebihi rekomendasi angka

kecukupan gizi WNPG XI tahun 2014 dengan ketersediaan protein rata-

rata 81,0 gram/kapita/hari. Ketersediaan protein tersebut juga mengalami

peningkatan rata-rata sebesar 4,0 persen per tahun.

Perkembangan ketersediaan energi dan protein serta skor pola pangan

harapan per kapita per tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Perkembangan ketersediaan energi dan protein serta skor pola pangan harapan (PPH) ketersediaan

Tahun Energi

(Kalori/Hari) Protein

(Gram/Hari) Skor PPH

Ketersediaan

2014 2.541 75,7 72,0

2015 2.815 74,7 80,5

2016 2.816 76,1 80,5

2017 3.420 84,9 87,5

2018 3.643 93,8 89,9

Rata-rata

3.047 81,0 82,1


Trend perkembangan ktersediaan energi dan protein dapat digambarkan pada

grafik berikut :

Gambar 1. Ketersediaan Energi Penduduk Lampung Barat Tahun 2014-2018 (Kkal/kapita/hari)

Gambar 2. Ketersediaan Protein Penduduk Lampung Barat Tahun 2014-2018 (gr/kapita/hari)

Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya, baik

energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan gizi

berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan dihitung


berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM).

Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian

keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran konsumsi

pangan yang diharapkan. Perkembangan skor PPH tingkat ketersediaan

berdasarkan Neraca Bahan Makanan tahun 2014 – 2018 menunjukkan skor

rata-rata 82,1 persen dengan kecenderungan meningkat rata-rata 6,4 persen

per tahun. Skor PPH tingkat ketersediaan dari NBM tahun 2018 adalah 89,9.

Apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun tahun 2017 maka mengalami

peningkatan sebesar 2,4 poin.

Tingkat capaian skor Pola Pangan Harapan pada tahun 2018 dari target

PPH sebesar 88,4 tercapai 89,9 atau terealisasi sebesar 101,7%.

Perkembangan pencapaian Skor Pola Pangan Harapan tahun 2014 –

2018 dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 3. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2014-2018

Jika dibandingkan dengan capaian skor PPH nasional tahun 2017

sebesar 83,04 maka capaian skor PPH kabupaten Lampung Barat telah

berada diatas capaian rata-rata nasional.

1.2 Cadangan Pangan Daerah

Upaya mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan

merupakan kewajiban pemerintah yang diamanatkan dalam Undang-


Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (pasal 13). Dalam undang-

undang pangan ini dinyatakan bahwa sumber utama penyediaan pangan

berasal dari produksi dan cadangan pangan. Bila dari kedua sumber

tersebut tidak mencukupi, barulah dapat dipenuhi dari impor luar daerah

(pasal 14).

Cadangan pangan merupakan instrument penting dalam memenuhi

penyediaan pangan dan untuk menjaga stabilisasi harga pangan. Sampai

saat ini pemerintah baru memiliki cadangan pangan untuk beras saja, yang

pelaksanaannya dikelola oleh BULOG. Untuk menghadapi kondisi iklim

ekstrem yang sulit diprediksi, maka pemerintah telah menetapkan suatu

langkah yang sangat strategis yaitu mewajibkan pengembangan Cadangan

Pangan Nasional (CPN) sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang

pangan. Dengan adanya cadangan pangan yang cukup, diharapkan

gejolak harga pangan akan dapat diredam.

Sesuai dengan undang-undang pangan, CPN terdiri atas cadangan

pangan pemerintah (pusat) dan cadangan pangan pemerintah daerah

(provinsi dan kabupaten/kota), desa, serta cadangan pangan masyarakat

(pasal 23 dan 27). Sampai dengan saat ini cadangan pangan yang dimiliki

oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berupa pangan pokok yaitu

beras/gabah walaupun cadangan pangan dapat berupa komoditas

strategis lainnya. Peran Pemerintah Daerah dalam penguatan Cadangan

Pangan Nasional disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan

besarnya jumlah penduduk di wilayahnya. Pada prinsipnya besarnya

volume cadangan pangan ditentukan oleh jenis pangan, sifat fisik dan kimia

pangan, peran penting komoditas tersebut dalam ekonomi nasional, dan

antisipasi kerawanan pangan akibat kekurangan pangan (gagal panen) dan

bencana.

Cadangan pangan masyarakat dibangun oleh masyarakat sendiri

dalam bentuk lumbung pangan masyarakat atau cadangan pangan desa.

Selain itu, sesuai dengan keperluannya, cadangan pangan beras berada

pula pada setiap rumah tangga, penggilingan, pedagang, industri

pengolahan, dan pengguna pangan seperti restoran.


Pemerintah telah menetapkan bahwa besarnya cadangan pangan

pemerintah untuk tingka kabupaten setidaknya sebesar 100 ton beras dan

pemerintah provini sebesar 200 ton beras. Pada tahun 2018 Dinas Ketahanan

Pangan telah mengadakan gabah untuk penguatan cadangan pangan

pemerintah sebesar 10 ton atau 10%. Sasaran penggunaan lumbung

pangan pemerintah adalah untuk mengatasi jika terjadi kondisi sebagai

berikut:

1. Kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam

atau keadaan darurat.

2. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih

dari 25% dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan

berturut-turut.

3. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam

kondisi darurat karena bencana;

4. Rawan pangan kronis karena kemiskinan.

Posisi stok Cadangan Pangan Pemerintah di Gudang Cadangan Pangan

Dinas Ketahanan Pangan (berupa gabah) dan Gudang Bulog (berupa

beras) yang dikelolan oleh Dinas Ketahanan Pangan sebagai berikut :

Tabel 14. Posisi stok Cadangan Pangan Pemerintah di Gudang Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan

Uraian Jenis Bahan Pangan

Volume (Kg) Keterangan

Cadangan Pangan Pemerintah

Gabah 5.598 Disimpan di gudang cadangan pangan pemerintah

Beras 21.350 Dititipkan di gudang Bulog Lampung Barat

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran ke-1 :

“Meningkatnya ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan

pangan”radalah :


1. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

2. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah

3. Pengebangan Kawasan Mandiri Pangan

4. Penyusunan Neraca Bahan Makanan

5. Pemantauan dan Analisa Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

6. Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan

7. Pengembangan Jaring Teknologi dan Informasi

8. Pelatihan Analisa Ketahanan Pangan

9. Penyusunan Buku Staistik Situasi Ketahanan Pangan Daerah

Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target sasaran adalah :

1. Adanya peningkatan pencapaian produksi beberapa jenis pangan di

Kabupaten Lampung Barat terutama padi dan hortikultura

2. Adanya dukungan anggaran pengadaan beras untuk penguatan cadangan

pangan daerah

Sedangkan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran adalah :

1. Masih banyak jenis bahan pangan yang belum mampu dipenuhi dari

produksi dalam daerah tetapi masih diimpor dari luar daerah seperti daging

ayam, telur, kacang-kacangan, dan lainnya


Upaya dalam peningkatan ketersediaan energi maupun protein antara lain :

1. Berkoordinasi dengan instansi teknis dalam upaya peningkatan produksi

komoditas yang mendukung energi dan protein nabati dan hewani

2. Sosialisasi dan promosi terkait dengan ketersediaan energi dan protein di

tingkat rumah tangga.


Sasaran 2 :


Sasaran Indikator Kinerja Target 2018

Realisasi 2018

Tingkat Capaian



CV<10% CV<10%

(6,3%)

100%


Di atas

HPP

Di atas HPP

(Rp.4.779)

100%

2.1 Koefisien Variasi pangan pokok di tingkat konsumen

Koefisien variasi (CV) harga adalah perbandingan antara simpangan

standar dengan nilai rata-rata harga yang dinyatakan dengan persentase.

Koefisien variasi berguna untuk melihat sebaran data harga dari harga

rata-ratanya. Semakin kecil nilai koefisien variasi maka menunjukkan

harga semakin stabil atau dengan kata lain tidak terjadi gejolak harga.

Berdasarkan data panel harga pangan Dinas Ketahanan Pangan,

sampai dengan TW IV tahun 2018, Koefisien Variasi (CV) harga beras

medium ditingkat konsumen (eceran) sebesar CV=6,3% yang berarti harga

cukup stabil. Harga dinyatakan terjadi gejolak jika Koefisien Variasi diatas

10%. Harga beras kualitas medium tahun 2018 rata-rata sebesar

Rp.10.279/Kg, harga tertinggi Rp.11.588/Kg dan terendah Rp. 9.811/Kg.

Secara umum koefisien vaiasi (CV) harga beras antar waktu cukup stabil,

ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan stabilisasi harga pangan pokok

cukup berhasil. Perkembangan harga beras periode Januari - Desember

2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Tabel 16. Perkembangan harga beras periode Januari - Desember 2018

No Bulan Harga Beras Rata-Rata (Rp.)

1 Januari 11.588

2 Februari 11.463

3 Maret 10.763

4 April 9.868

5 Mei 9.761

6 Juni 9.811

7 Juli 9.821

8 Agustus 9.929

9 September 9.912

10 Oktober 10.011

11 November 10.140

12 Desember 10.281

Rata-rata 10.279

Koefisien Variasi

(CV)

6,3%

Pencapaian kinerja pada tahun 2018 telah berada di atas target yaitu

dari target CV<10% tercapai CV=6,3%. Atau tingkat capaian sebesar

100%. Pemantauan harga pangan strategis dilakukan secara rutin setiap

tahun dan dilaporkan secara rutin secara online pada website Kementerian

Pertanian setiap minggu oleh petugas harga pangan.

Jika dibandingkan dengan capaian CV tingkat nasional sebesar 2,5%

maka stabilitas harga beras di Kabupaten Lampung Barat masih lebih

rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Adapun kondisi harga pangan strategis tahun 2018 secara lengkap

sebagai berikut :


Gambar 4. Situasi harga pagan strategis tahun 2018

Gambar 5. Koefisien variasi harga pagan strategis tahun 2018


2.2 Perbandingan harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat produsen

dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Perkembangan harga gabah ditingkat petani perlu dimonitor setiap

saat mengingat komoditas tersebut sangat strategis bagi masyarakat

Indonesia khususnya di Kabupaten Lampung Barat karena merupakan

komoditas utama sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Lampung

Barat. Selain itu, gabah merupakan komoditas pangan yang paling banyak

dibudidayakan oleh mayoritas petani. Terganggunya kondisi ketersediaan,

pasokan dan harga gabah dapat mempengaruhi berbagai aspek, baik

ekonomi, politik, maupun ketahanan.

Pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap

komoditas gabah, antara lain melalui penentuan harga pembelian

pemerintah (HPP) gabah ditingkat petani. Pemerintah telah mengeluarkan

Instruksi Presiden tentang Kebijakan Perberasan. Kebijakan perberasan

sangat efektif dalam mengendalikan stabilitas harga di tingkat petani, baik

gabah ataupun beras.

Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani pada tahun 2018

berkisar antara Rp.4.500/kg s.d Rp.4.950/kg dengan harga rata-rata

sebesar Rp.4.779/kg. Perubahan harga GKP di tingkat petani relatif kecil,

dan cenderung stabil.

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen

(GKP) tahun 2018 telah ditetetapkan sebesar Rp.3.700 berdasarkan

Permentan 03/2017 dengan kadar air 25-30%. Jika dibandingkan dengan

ketetapan HPP tersebut maka harga aktual di Lampung Barat telah berada

di atas HPP.

Perkembangan harga GKP periode Januari - Desember 2018 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.


Tabel 17. Perkembangan harga beras periode Januari - Desember 2018

Bulan

Kualitas Gabah (Rp/Kg)

HPP (Rp/Kg)

Selisih Harga

Dibanding HPP

(Rp/Kg)

Gabah Kering Giling

Gabah Kering Panen

Januari 5.200 4.600 3.700 900

Febuari 5.200 4.600 3.700 900

Maret 5.000 4.750 3.700 1.050

April 5.000 4.750 3.700 1.050

Mei 5.400 4.750 3.700 1.050

Juni 5.400 4.550 3.700 850

Juli 5.400 4.850 3.700 1.150

Agustus 5.400 4.950 3.700 1.250

September 5.400 4.950 3.700 1.250

Oktober 5.733 4.850 3.700 1.150

November 4.955 4.560 3.700 860

Desember 5.353 4.759 3.700 1.059

Rata Rata 5.287 4.743

MAX 5.733 4.950

MIN 4.955 4.550

CV (%) 4,3 3,0


“Meningkatnya stabilitas harga pangan pokok di tingkat produsen dan

konsumen“ yaitu :

1. Pengembangan Toko Tani Indonesia

2. Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)

3. Pemantauan dan Analisa Harga Pangan

4. Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan

Faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

1. Adanya petugas pemantau harga yang melakukan pemantauan harga

pangan strategis setiap 2 kali dalam satu minggu sehingga data

harga tersedia dengan baik. Jika terjadi gejolak kenaikan harga yang

signifikan dapat segera dikoordinasikan dengan Pokja Teknis Dewan

Ketahanan Pangan.

2. Pemanatauan mobilitas pangan (keluar masuk wilayah) di 2 titik

pantau yaitu pos pantau sumberjaya dan sukau.


Sedangkan faktor penghambat adalah :

1. Kurang optimalnya sarana dan prasarana petugas pemantau harga pangan

pokok strategis dan pemantauan mobilitas pangan

Solusi yang diajukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah :

1. Melengkapi sarana dan prasarana petugas pemantau harga dan mobilitas

pangan

3. Koordinasi dengan OPD terkait yaitu Dinas Infokom untuk mengadakan

portal perkembangan harga pangan pada situs resmi atau portal Pemkab

Lampung Barat sehingga masyarakat dapat mengakses perkembangan

harga setiap hari.

Sasaran 3


Sasaran Indikator Kinerja Target 2018 Realisasi

2018 Tingkat Capaian

Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi

86,4 86,6 100,2%

Tingkat Konsumsi Energi

2.150 2.147 99,8%

Tingkat Konsumsi Protein

55 54,6 99,3%

3.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Konsumsi pangan, baik secara kuantitas maupun kualitas, harus

dipenuhi agar setiap orang dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Salah

satu indikator untuk mengetahui pencapaian konsumsi pangan secara

kualitatif adalah melalui pencapaian skor PPH, konsumsi pangan yang

ideal digambarkan dengan skor PPH 100. Capaian keberhasilan Skor PPH

Konsumsi tahun 2018 yaitu 86,6 dan telah mencapai target yaitu 86,4 atau


tingkat capaian 100,2%. Dengan demikian dapat katakan bahwa konsumsi

pangan masyarakat cukup beragam dan seimbang, sehingga capaian

kinerja semakin baik. Gambaran situasi konsumsi pangan ditunjukkan

dalam tabel dibawah ini :

Tabel 19. Perkembangan Skor Pola Harapan (PPH) Konsumsi Tahun 2013-2018

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) 82,5 85,1 85,7 87,6 85,9 86,6

Berdasarkan tabel, kualitas konsumsi pangan yang ditunjukkan

dengan skor PPH, tahun 2013 - 2018 terjadi penurunan pada tahun 2017

dari 87,6 menjadi 85,9 tetapi meningkat kembali pada tahun 2018.

Perkembangan pencapaian skor PPH Konsumsi digambarkan dalam grafik

berikut :

Gambar 6. Grafik perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013-2018

Berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X tahun

2012 merekomendasikan pencapaian target skor PPH sebesar 95 menjadi

target capaian tahun 2025. Jika dibandingkan dengan pencapaian skor


PPH nasional tahun 2017 sebesar 88, maka pencapaian skor PPH

Kabupaten Lampung Barat berada di bawah rata-rata nasional.

3.2 Tingkat Konsumsi Energi

Gambaran pemenuhan kuantitas konsumsi pangan diketahui dari

tingkat konsumsi energi dan protein, yaitu proporsi konsumsi energi atau

protein aktual terhadap Angka Kecukupan Gizi/AKG (rekomendasi Widya

Karya Nasional Pangan dan Gizi/WNPG XI Tahun 2014, yaitu Angka

Kecukupan Energi/AKE 2.150 kkal/kapita/hari, dan Angka Kecukupan

Protein/AKP sebesar 57 gram/kapita/hari).

Dari hasil analisa pola konsumsi pangan Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2018 menunjukkan bahwa konsumsi pangan penduduk per kapita

per hari di tingkat rumah tangga dilihat dari masing-masing kelompok

pangan masih didominasi oleh kelompok pangan padi-padian dalam

pemenuhan kebutuhan energi yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 20. Konsumsi energi berdasarkan kelompok pangan

No Kelompok pangan Kecukupan

energi WNPG (Kkal/kap/hr)

Capaian 2018

(Kkal/kap/hr)

Skor AKE

Skor Maks

GAP Skor AKE dan

Skor Maksimal

1 Padi-padian 1075 1123,9 25,0 25,0 0,0

2 Umbi-umbian 129 115,1 2,2 2,5 -0,3

3 Pangan Hewani 258 149,9 13,9 24,0 -10,1

4 Minyak dan Lemak 215 437,6 10,1 5,0 5,1

5 Buah/Biji Berminyak 64,5 26,8 0,4 1,0 -0,9

6 Kacang-kacangan 107,5 89,0 8,3 10,0 -2,7

7 Gula 107,5 60,9 1,4 2,5 -1,1

8 Sayur dan Buah 129 128,2 29,8 30,0 -0,2

9 Lain-lain 64,5 15,5 0,0 0,0 0,0

Jumlah 2150 2.146,9

Untuk mencapai konsumsi energi yang ideal perlu diimbangi dengan

peningkatan konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan,

sayur dan buah. Meskipun tren konsumsi umbi-umbian mengalami

peningkatan, namun konsumsi beras masih mendominasi kontribusi energi

dari pangan sumber karbohidrat. Hal ini menyebabkan jumlah agregat

kebutuhan konsumsi beras masyarakat masih tinggi. Kondisi ini


menunjukkan konsumsi energi penduduk masih belum memenuhi kaidah

gizi seimbang yang dianjurkan.

Untuk itu, di masa mendatang pola konsumsi pangan masyarakat

diarahkan pada pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan

Aman (B2SA). Upaya pemerintah dalam rangka penurunan konsumsi

beras melalui peningkatan konsumsi pangan sumber karbohidrat lain

seperti umbi-umbian masih mengalami hambatan, antara lain :

(a) Produksi umbi-umbian masih belum stabil, sehingga mempengaruhi

harga umbi-umbian yan cukup mahal;

(b) Teknologi pengolahan pangan lokal/umbi-umbian (seperti tepung-

tepungan, berasan/butiran dan lain-lain) belum memasuki tahap

industrialisasi masyarakat belum mampu mengaksesnya;

(c) Teknologi penyimpanan pangan lokal/umbi-umbian dalam jangka

waktu yang panjang belum banyak dan belum tersosialisasikan ke

masyarakat;

(d) Berbagai produk olahan pangan lokal belum tersosialisasi dengan baik

di masyarakat dan masih dianggap sebagai pangan inferior.

Perkembangan konsumsi energi masyarakat Kabupaten Lampung Barat

tahun 2013-2018 disajikan pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 21. Perkembangan konsumsi energi masyarakat Kabupaten Lampung Barat tahun 2013-2018

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Konsumsi energi

(kkal/kap/hr) 2.090 2.125 2.130 2.170 2.125 2.147


Gambar 7. Perkembangan rata-rata konsumsi energi (kkal/kap/hr) Kabupaten Lampung Barat tahun 2014-2018

Konsumsi energi pada tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun 2017 sebanyak 22 Kkal/kap/hari. Hal ini dimungkinkan

karena adanya perbaikan ekonomi masyarakat pada tahun 2018

dibandingkan dengan tahun 2017 sehingga terjadi peningkatan daya beli

khususnya untuk pangan. Jika dibandingkan dengan capaian rata-rata

nasional tahun 2017 sebesar 2.153 maka capaian Kabupaten Lampung

Barat berada sedikit di bawah capaian rata-rata nasional.

3.3 Tingkat Konsumsi Protein

Konsumsi Protein merupakan salah satu indikator kinerja sasaran

Dinas Ketahanan Pangan, karena untuk mengetahui keanekaragaman dan

kecukupan protein keluarga yang akan mempengarui kualitas sumberdaya

manusia keluarga. Dari target konsumsi protein tahun 2018 sebesar 55

gram/kap/hr tercapai sebesar 54,6 gram/kap/hr atau tingkat capaian

sebesar 99,3%.

Konsumsi protein sebagian besar masih belum beragam sesuai

dengan Pola Pangan Harapan, dan masih di dominansi oleh pangan

hewani. Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian konsumsi pangan

hewani, antara lain: pengaruh kondisi sosial-budaya, ekonomi dan


ketersediaan pangan hewani. Keanekaragaman sosial ekonomi

masyarakat menjadi peluang dan potensi untuk mengembangkan pangan

yang beragam, dan keanekaragaman pola makan dipengaruhi oleh

ketersediaan pangan. Perkembangan konsumsi protein masyarakat

Kabupaten Lampung Barat tahun 2013-2018 disajikan pada tabel dan

grafik berikut :

Tabel 22. Perkembangan konsumsi protein masyarakat Kabupaten Lampung Barat tahun 2013-2018

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Konsumsi protein

(gram/kap/hr) 52,7 52,9 53,2 53,7 53,5 54,6

Gambar 8. Perkembangan rata-rata konsumsi protein (graml/kap/hr) Kabupaten Lampung Barat tahun 2014-2018


“Meningkatnya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan

masyarakat”radalah :

1) Peningkatan pemanfaatan pekarangan

2) Lomba Ketahanan Pangan

3) Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)

4) Pemantauan dan Analisa Konsumsi Pangan


5) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pangan

6) Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

1. Dukungan dari multi sektor (PKK, Dharma Wanita, OPD Teknis) dan

dukungan pendanaan dari pemerintah pusat untuk program percepatan

penganekaragaman konsumsi pangan rumah tangga

2. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

mengkonsumsi pangan Beragam Bergii Seimbang dan Aman (B2SA)

3. Meningkatnya kampanye di berbagai media mengenai arti penting B2SA

Sedangkan faktor penghambat pencapaian sasaran adalah :

1. Tingkat daya beli masyarakat Lampung Barat yang belum baik dan

cenderung fluktuatif yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

2. Harga pangan di Kabupaten Lampung Barat cenderung tinggi akibat

tingginya biaya transportasi bahan pangan dari pusat produksi terutama

pangan yang diimpor dari luar daerah.

Solusi untuk mengatasi persoalan terseut adalah :

1. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk mendukung

percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

2. Meningkatkan pembinaan, publikasi dan kampanye di berbagai media

3.2. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

B.1 Program Peningkatan Ketersedian dan Penangan Daerah Rawan Pangan

a. Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

URAIAN RENCANA REALISASI

Anggaran 158.273.000 158.059.500,- (99.97%)

Keluaran - Jumlah lumbung pangan dilakukan pengisian pada tingkat kelompok tani

- jumlah sosialisasi/pembinaan lumbung pangan desa/Peserta

- 8 Unit - 15 Kecamatan

Hasil Berkembangnya Lumbung Pangan Masyarakat

Berkembangnya Lumbung Pangan Masyarakat


Kelompok lumbung penerima bantuan pengisian lumbung :

No Nama Kelompok Nama Ketua

Kelompok Alamat Keterangan

1 Kelompok Lumbung Harapan Makmur

Sumarmin Pekon Ringin Jaya Kecamatan Bandar Negeri Suoh

Kelompuk Lumbung

2 Kelompok Lumbung Harapan Jaya

Rojali Pekon Temelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh

Kelompok Lumbung

3 Kelompok Lumbung Multi Sari

Joni Irawan Pekon Negeri Jaya Kecamaytan Bandar Negeri Suoh

Kelompok Lumbung

4. Kelompok Lumbung sido Makmur

Surya Patiman

Pekon Siderejo Kecamatan Suoh

Kelompok Lumbung

5. Kelompok Lumbung Sepakat

Julian Syahri

Pekon Tawan Sukamulya Kecamatan Lumbik Seminung

Kelompok Lumbung

6. Kelompok Lumbung Aga Jaya

Nas’ad Pekon Heniarong Kecamatan Lumbok Seminung

Kelompok Lumbung

7. Kelompok Lumbing Lembah Pesagi

Rama Hidayah

Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau

Kelompok Lumbung

8. Kelompok Lumbung Sinar Pesagi

Ardiansyah Pekon Bahway Kecamatan Balik Bukit

Kelompok Lumbung

b. Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah


Anggaran 175.000.000,- 160.696.000,- (99.71%)

Keluaran Volume pembelian beras untuk cadangan pangan pemerintah

10 Ton (100%)

Hasil Penguatan cadangan pangan daerah

Penguatan cadangan pangan daerah

Berdasarkan surat pemesanan nomor. 001/dkp-kab.lampung barat /

subdrive lampung utara/11/2018 tanggal 26 november 2018. Pengadaan

beras untuk pengisian gudang cadangan pangan Pemerintah Kabupaten


Lampung Barat. Dan beras tersebut dititip di gudang milik Bulog Sub

Drive Liwa.

c. Kegiatan Pengembangan Kemandirian Pangan


Anggaran 63.998.000,- 63.767.500,- ( 99.64 %)

Keluaran - Jumlah kelompok afinitas mandiri pangan yang dibina : 8 kelmpok

- Jumlah kelompok afinitas mandiri pangan yang dibina : 8 kelmpok

Hasil Meningkatnya kemanidiran pangan di kawasan mandiri pangan

Meningkatnya kemanidiran pangan di kawasan mandiri pangan

Kegiatan pengembangan kemandirian pangan bertujuan untuk :

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat miskin di daerah yang

rentan terhadap akses pangan untuk mewujudkan ketahanan

pangan masyarakat berlandaskan kemandirian

2. Meningkatkan pengelolaan kelembagaan masyarakat untuk

ketahanaan pangan masyarakat

3. Meningkatkan dukungan lintas sektor untuk pengembangan

prasarana dan sarana pedesaan dan perekonomian masyarakat

Pembinaan kelompok mandiri pangan dan kelompok afinitas mandiri

pangan pada tahun 2017 dilakukan terhadap 3 kelompok desa mandiri

pangan dan 5 kelompok afinitas kawasan mandiri pangan di Kecamatan

Air Hitam yaitu:

No Nama Kelompok Pekon Kecamatan Jumlah

Kambing

1 Karya Muda Manggarai Air Hitam 38 ekor

2 Pudarantah Sidodadi Air Hitam 38 ekor

3 Jadi Sejahtera Sukajadi Air Hitam 22 ekor

4 Madiri Jaya Makmur Srimenanti Air Hitam 38 ekor

5 Kuningan Jaya Sukadamai Air Hitam 23 ekor

Identifikasi dalam rangka pembentukan kawasan mandiri pangan

dilaksanakan di Kecamatan Lumbok Seminung.


d. Kegiatan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)


Anggaran 58.543.000,- 58.518.000,- (99.79%)

Keluaran Jumlah dokumen Neraca Bahan Makanan (NBM) Target 1 dokumen

Jumlah dokumen Neraca Bahan Makanan (NBM) Target 1 dokumen

Hasil Tersedianya data ketersediaan pangan daerah

Tersedianya data ketersediaan pangan daerah

Tujuan penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah untuk :

1. Mengevaluasi pengadaan, penggunaan pangan, komposisi atau pola

ketersediaan energi, protein, lemak dan zat gizi lainnya

2. Membantu merencanakan produksi/pengadaan pangan serta sebagai

bahan dalam penetapan kebijakan pangan dan gizi.

Dokumen menyediakan gambaran menyeluruh tentang pola penyediaan

pangan di Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2018. Berdasarkan hasil

analisa NBM tahun 2018 diperoleh data sebagai berikut :

No Kelompok

bahan pangan

Energ

i

(Kalor

i)

%

AKE

Bobot Skor

riil

Skor

PPH

Skor

Maks

1 Padi-padian 1.394 58,1 0,5 29,0 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 129 5,4 0,5 2,7 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 355 14,8 2,0 29,6 24,0 24,0

4 Minyak dan

Lemak

960 40,0 0,5 20,0 5,0 5,0

5 Buah/Biji

berminyak

0 0,0 0,5 0,0 0 1,0

6 Kacang-

kacangan

11 0,5 2,0 0,9 0,9 10,0

7 Gula 245 10,2 0,5 5,1 2,5 2,5

8 Sayuran dan

buah

616 25,7 5,0 128,3 30,0 30,0

9 Lain-lain 0 0 0 0 0 0

Jumlah 3.643 154,7 215,6 89,9 100,0


e. Kegiatan Pengembangan Kewaspadaaan Pangan dan Gizi (SKPG)


Anggaran 50.000.000,- 49.950.000.- ( 99.90 % )

Keluaran Jumlah Dokumen - Dokumen SKPG : 1

dokumen

Jumlah Dokumen - Dokumen SKPG : 1

dokumen

Hasil Meningkatanya Informasi daerah rawan pangan

Meningkatanya Informasi daerah rawan pangan

Kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

bertujuan untuk

1. Menyediakan informasi secara berkesinambungan tentang situasi

pangan dan gizi setiap unit wilayah.

2. Menyediakan data dan informasi hasil investigasi daerah yang

diindikasikan terjadi rawan pangan

3. Menyusun rekomendasi kebijakan ketahanan pangan terutama untuk

penanganan segera atas kejadian pangan dan gizi

4. Menyediakan laporan situasi ketahanan pangan dan gizi daerah

B.2 Program Pengembangan Sistem Distribusi Stabilitas Harga dan

Kelembagaan Pangan.

a. Pengembangan Toko Tani Indonesia


Anggaran 40.000.000,-,- 39.960.000,- ( 99.90 % )

Keluaran Jumlah Toko Swadaya tani yang dikembangkan : 1 Unit

Jumlah Toko Swadaya tani yang dikembangkan : 1 Unit

Hasil Meningkatanya stabilitas haraga pangan pokok terutama beras ditingkat konsumen

Meningkatanya stabilitas haraga pangan pokok terutama beras ditingkat konsumen

Tujuan dari kegiatan pengenbagan took tani indoneia di kabupaten

lampung barat adalah untik menstabilkan haraga pangan poko di tingkata

masyarakat sehingga tidak terjadi gejolak harga pangan. Penyaluran

toko tani melalaui kelompok lumbung dengan bantuan berupa bahan

pangan pokok berupa beras sebesar 3 ton, ditahun 2018 kelompok

penerima bantuan ini adalah kelompok wanita tani mandiri pekon padang

cahya kecamatan balik bukit.


b. Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan


Anggaran 100.714.000,- 100.659.000,- ( 99.96 %)

Keluaran Jumlah Dokumen Pementauan Mobilisasi Pangan 1 Dokumen

Jumlah Dokumen Pementauan Mobilisasi Pangan 1 Dokumen

Hasil Terjaminnya stoc pangan strategis

Terjaminnya stoc pangan strategis

Pemantaun Mobilisasi pangan dilakukan di 2 titik pantau yaitu di

Kecamatan sukau dan kecamatan sumber jaya. Kegiatan ini bertujuan

utuk mengetahui sebarapa besar pasokan bahan pokok strategis yang

ada di kabupaten lampung barat terutama bahan pangan yang tidak di

produksi di kabupaten lampung barat seperti. Gula , bawang merah,

bawang putih

c. Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)


Anggaran 77.945.000,- 77.772.500,- (99.79%)

Keluaran Jumlah gapoktan PLDPM yang dibina : 3 kelompok

Jumlah gapoktan PLDPM yang dibina : 3 kelompok (100%)

Hasil Perbandingan harga gabah kering panen (GKP) ditingkat produser dengan harga pembelian pemerintah (HPP)

Perbandingan harga gabah kering panen (GKP) ditingkat produser dengan harga pembelian pemerintah (HPP)

Kegiatan Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)

merupakan pembinaan terhadap gabungan kelompok tani yang

mendapatkan bantuan sosial (Bansos) APBN di Kabupaten Lampung

Barat yaitu:

1. Gapoktan Gumelan Jaya Pekon Tribudi Syukur Kec. Kebun Tebu

2. Gapoktan Jaya Bersama Pekon Pura Jaya Kec. Kebun Tebu

3. Gapoktan Pertani Jaya IV Pekon Suoh Kec. Bandar Negeri Suoh


d. Pemantauan dan Analisa Harga Pangan


Anggaran 49.990.000,- 49.981.250,- ( 99.98 %)

Keluaran Jumlah dokumen Laporan Analisa Harga Pangan : 1 dokumen

Jumlah dokumen Laporan Analisa Harga Pangan : 1 dokumen (100%)

Hasil Meningkatanya stabilitas harga pangan pokok strategis ditingkat konsumen, produser dan pedagang

Meningkatanya stabilitas harga pangan pokok strategis ditingkat konsumen, produser dan pedagang

Pemantauan dan analisa harga, pasokan dan akses pangan merupakan

upaya untuk memantau situasi harga dan distribusi pangan. Tujuannya

adalah :

1. Untuk mengetahui fluktuasi harga bahan pangan pokok masyarakat

antar waktu

2. Untuk mengetahui komoditas pangan pokok yang mengalami trend

fluktuasi

3. Untuk mengtahui distrbusi pangan di Kabupaten Lampung Barat

4. Sebagai langkah antisipasi dalam stabilitasi harga dimasyakat

sehingga jika terjadi gejolak harga dapat dilakukan pemecahan dan

solusi secara cepat

B.3 Program Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

dan Keamanan Pangan

a. Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan Pekarangan


Anggaran 50.000.000,- 49.991.800,- ( 99.90 %)

Keluaran Jumlah desa yang melaksanakan optimalisasi pekarangan 1 desa

Jumlah desa yang melaksanakan optimalisasi pekarangan 1 desa

Hasil Meningkatnya penganekaragaman pangan dan gizi keluarga

Meningkatnya penganekaragaman pangan dan gizi keluarga

Kegiatan ini dilaksanakan di pekon kenali kecamatan belalau, pada

kegiatan ini diberikan bantuan untuk peningkatan pekarangan adapun

bantuannya sebagai berikut :


No Jenis bantuan Jumlah

1 Ikan lele 5000 ekor

2 Ayam kampong 50 ekor

3 Polybag 50 kg

4 Pupuk kandang 500 kg

5 Bibit cabe rawit 500 batang

6 Bibit cabe besar 500 batang

7 Bibit rampai 500 batang

8 Bibit tomat 500 batang

9 Bibit terong panjang 500 batang

10 Bibit terong buah 500 batang

11 Bibit durian montong 25 batang

12 Bibit kelengkeng 25 batang

b. Lomba Ketahanan Pangan


Anggaran 74.543.000,- 74.490.000,- ( 99.93 %)

Keluaran Jumlah pelaksanaan lomba adhikarya pangan nusantara APN tingkat kabupaten dan tingkat provinsi : 2 kali

Jumlah pelaksanaan lomba adhikarya pangan nusantara APN tingkat kabupaten dan tingkat provinsi : 2 kali

Hasil Meningkatnya motivasi masdyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan

Meningkatnya motivasi masdyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan

1. Penerima penghargaan ketahanan pangan kategori kelompok /

gabungan kelompok yang mengelola kegiatan produksi pangan

No Nama Kelompok /

Gabungan Kelompok

Nama Ketua Kelompok

Alamat Keterangan

1. Kerawang Kuning Suparjo Pekon Mekar Jaya Kec. Gedung Surian

Juara I

2. KWT Anggrek Sumini Pekon Way Petai Kec. Sumber Jaya

Juara II

3. KWT Sedap Malam

Afrida Suwenti

Pekon Mutar Alam Kec. Way Tenong

Juara III


gabungan kelompok Pemberdayaan dalam pengembangan usaha

produktif / kesehatan/ gizi masyarakat.


No Nama Kelompok /

Gabungan Kelompok

Nama Ketua Kelompok

Alamat Ket

1. KWT Marga Jaya Mandiri

Nurlelawati Pekon Muara Jaya Kec. Pagar Dewa

Juara I

2. KWT Melati Mekar Sari

Dwi Nurhayati

Pekon Sri Menanti Kec. Air Hitam

Juara II

3. KWT Makmur Sejurai

Sri Hayati Pekon Padang Tambak Kec. Way Tenong

Juara III


gabungan kelompok pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah

bidang industry pengolahan pangan olahan atau perakit/perekayasa

teknologi pangan

No Nama Kelompok /

Gabungan Kelompok

Nama Ketua Kelompok

Alamat Ket

1. KWT Mas Siti Rohaya Pekon Trimulyo Kec, Gedung Surian

Juara I

2. KWT Mekarsari Partini Pekon BAsungan Kec. Pagar Dewa

Juara II

3. KWT Anggrek Susanti Pekon Pampangan kec.Sekincau

Juara III

c. Lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA)


Anggaran 74.543.000,- 74.490.000,- ( 99.93 %)

Keluaran - Jumlah pelaksanaan lomba cipta menu B2SA 2 Kali

- Jumlah penyelenggaraan lomba kue cipta rasa kopi 1 kali

- Jumlah pelaksanaan lomba cipta menu B2SA 2 Kali

- Jumlah penyelenggaraan lomba kue cipta rasa kopi 1 kali

Hasil Meningkatnya penerapan menu B2SA dalam rumah Tangga

Meningkatnya penerapan menu B2SA dalam rumah Tangga

Pemenang Lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman

(B2SA) tingkat kabupaten yang yaitu:

Pemenang lomba Cipta Menu B2SA Kategori Darmawanita dan PKK

No Instansi Kategori Keterangan

1 Dinas Sosial Dharma Wanita Juara I

2 RSUD Alimudin Umar Dharma Wanita Juara II

3 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

Dharma Wanita Juara III


4 Kecamatan Pagar Dewa TP PKK Juara I

5 Kecamatan Sumber Jaya TP PKK Juara II

6 Kecamatan Sekincau TP PKK Juara III

Pemenang Lomba Cipta Menu B2SA Kategori khusus kreasi menu

seimbang , cita rasa dan penampilan penyajian tingkat darmawanita dan

PKK:

No Instansi Kategori Keterangan

1 BAPPEDA Darmawanita Menu Seimbang

2 KOPRINDAG Darmawanita Cita Rasa

3 Inspektorat Daerah Darmawanita Penampilan

4 Kecamatan Batu Ketulis PKK Menu Seimbang

5 Kecamatan Balik Bukit PKK Cita Rasa

6 Kecamatan kebun tebu PKK Penampilan

Pemenang Lomba Kue cita rasa kopi kategori Kelompok wanita tani tingkat

kabupaten

No KWT Kategori Keterangan

1 Marga Jaya Mandiri Cita Rasa Juara I

2 Kenanga Cita Rasa Juara II

3 Mekar Sari Cita Rasa Juara III

4 Makmur Lestari Penampilam / Penyajian

Juara I

5 Sedap Malam Penampilam / Penyajian

Juara II

6 Beguai Jejama Penampilam / Penyajian

Juara III

d. Pemantauan dan analisa konsumsi pangan


Anggaran 89.769.000,- 89.757.833 (99.99%)

Keluaran Jumlah dokumen Analisa Pola Konsumsi Pangan 1 dokumen

Jumlah dokumen Analisa Pola Konsumsi Pangan 1 dokumen

Hasil Terpantaunya konsumsi pangan dan gizi masyarakat

Terpantaunya konsumsi pangan dan gizi masyarakat


Tujuan Kegiatan Pemantauan Konsusmsi Pangan adalah :

1. Menganalisis pola konsumsi pangan wilayah Kabupaten Lampung

Barat.

2. Menganalisis proyeksi konsumsi dan kebutuhan pangan wilayah

Kabupaten Lampung Barat.

3. Menganalisis target penyediaan pangan wilayah Kabupaten

Lampung Barat.

Sasaran kegiatan adalah rumah tangga di 15 kecamatan di Kabupaten

Lampung Barat yang dianggap mewakili karakteristik agroekologi. Dari

masing-masing kecamatan diambil 3 pekon sebagai lokasi survey.

Kemudian dari setiap pekon diambil contoh sebanyak 10 rumah tangga

sehingga jumlah diperoleh 270 rumahtangga contoh.

Dari hasil analisa pola konsumsi pangan pada tahun 2018 diperoleh hasil

sebagai berikut :

No Uraian Capaian tahun 2018

1 Konsumsi energi (kkal/kap/hr) 2147 kkal/kap/hr

2 Konsumsi protein (gram/kap/hr)

54,6 gram/kap/hr

3 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

86,6

f. Kegiatan Pengembangan Mutu dan Keamanan Pangan


Anggaran 123.265.500 123.176.100,- (99,93%)

Keluaran - Jumlah Sekolah yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan 10 Sekolah.

- Jumlah kecamatan yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan 5 kecamatan.

- Jumlah pelaksanaan lomba cerdas cermat untuk anak sekolah dasar 1 kali

- Jumlah Sekolah yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan 10 Sekolah.

- Jumlah kecamatan yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan 5 kecamatan.

- Jumlah pelaksanaan lomba cerdas cermat untuk anak sekolah dasar 1 kali

Hasil

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan yang bermutu dan aman

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan yang bermutu dan aman


Kegiatan ini menitik beratkan target pada sosialisasi pengawasan jajanan

anak sekolah (PJAS) di 10 sekolah dasar dengan lokasi Sebagai berikut :

No Nama Sekolah Alamat Peserta

1 SDN I SUKARAME BALIK BUKIT Anak didik Pedagang kantin Dewan guru

2 SDN I PURA JAYA KEBUN TEBU

3 SDN I SUMBER AGUNG SUOH

4 SDN I TRI MULYO GEDUNG SURIAN

5 SDN II SUKARAME BALIK BUKIT

6 SDN I TURGAK BELALAU

7 SDN II PURA JAYA KEBUN TEBU

8 MI AL-MARIF SUOH

9 SDN I BUMI AGUNG BELALAU

10 SDN I CIPTA WARAS GEDUNG SURIAN

Sosialisasi dan pembinaan Mutu dan Keamanan Pangan dilaksanakan di 5 Kecamatan sebagai berikut :

NO KECAMATAN PESERTA

1 Lombok seminung TP PKK , KWT, Pedagang Sayur, Penyuluh Lapangan , dan tenaga kesehatan

2 Suoh

3 Pagar dewa

4 Air Hitam

5 Bandar Negeri Suoh

Pemenang lomba cerdas cermaat tingkat sekolah dasar

NO Sekolah Dasar Keterangan

1 SDN I Sebarus Balik Bukit Juara I

2 SDN I Pura Jaya Kebun tebu Juara II

3 SDN I Sekincaau Kec Sekincau Juara III

g. Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan


Anggaran 214.954.000 214.705.000,- ( 99,88%)

Keluaran - Jumlah kelompok P2KP yang dibina : 37 klp (2kali)

- Jumlah kader pangan yang dibina : 37 org

- Jumlah kelompok P2KP yang dibina : 37 klp (2kali)

- Jumlah kader pangan yang dibina : 37 org

Hasil Meningkatnya pembinaan kelompok wanita tani untuk mendukung konsumsi pangan B2SA

Meningkatnya pembinaan kelompok wanita tani untuk mendukung konsumsi pangan B2SA


Tujuan kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

adalah:

a. Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan

sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan

pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin

dan mineral.

b. Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam

mewujudkan pola konsumsi pangan B2SA serta mengurangi

ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras.

Pembinaan Kepada Kelompok Wanita Tani kegiatan P2KP dilaksanakan

pada kelompok wanita tani sebagai berikut :

No Nama KWT Pekon Kecamatan

1 Al-iqlas Purawiwitan Kebun tebu

2 Pandan Wangi Tugu mulya Kebun tebu

3 Wilestari Sidodadi Air Hitam

4 Putri cempaka Manggarai Air Hitam

5 Beguai jejama Way Empulau Ulu Balik bukit

6 Mekar Sari Sukabumi Batu Brak

7 Karya Mandiri Tribudisyukur Kebun tebu

8 Makmur Lestari Tribudisyukur Kebun tebu

9 Sekar melati Gunung terang Air hitam

10 Kenanga Rigis jaya Air hitam

11 Cempaka Waspada Sekincau

12 Sidodadi Tiga Jaya Sekincau

13 Anggrek Way Petai Sumber Jaya

14 Dahlia Simpang sari Sumber Jaya

15 Sedap Malam MutarAlam Way Tenong

16 Makmur sejurai Mutar Alam Way Tenong

17 Jaya makmur Muara jaya 2 Kebun tebu

18 Sinar baru Muara baru Kebun tebu

19 Melati mekar sari Sri menanti Air hitam

20 Teratai putih Semarang jaya Air hitam

21 Sumber sari Ringin sari Suoh

22 Prajin setia Sukabanjar Lombok seminung

23 Mawar Way tanding Sukau

24 Melati Sumber alam Air hitam

25 Cemara Sinar jaya Air hitam


26 Murah rezeky Pura jaya Kebun tebu

27 Mas Trimulyo Gedung surian

28 Leluteh Jaya Sukarame Balik bukit

29 Melati Turgak Belalau

30 Anggrek Pampangan Sekincau

31 Restu buana Sekincau Sekincau

32 Marga jaya mandiri Marga jaya Pagar dewa

33 Mekar sari Basungan Pagar dewa

34 Melati putih Kenali Belalau

35 Melati jaya Bakhu Batu ketulis

36 Anturium Pasar liwa Balik bukit

37 Harapan jaya Sedampah indah Balik bukit

Pembinaan Kepada kader pangan dilaksanakan pada kelompok wanita

tani sebagai berikut :

No Nama Kader Nama KWT Pekon Kecamatan

1 Darini Al-iqlas Purawiwitan Kebun tebu

2 Siti wasitoh Pandan Wangi Tugu mulya Kebun tebu

3 Yusmidah Wilestari Sidodadi Air Hitam

4 Titi rahayu Putri cempaka Manggarai Air Hitam

5 Ira ariska Beguai jejama Way Empulau Ulu Balik bukit

6 Kartika sari Mekar Sari Sukabumi Batu Brak

7 Aan rukmanah Karya Mandiri Tribudisyukur Kebun tebu

8 Itah tarliah Makmur Lestari

Tribudisyukur Kebun tebu

9 Termini Sekar melati Gunung terang Air hitam

10 Mutiatun Kenanga Rigis jaya Air hitam

11 Miatun Cempaka Waspada Sekincau

12 Maitha Yasmin Sidodadi Tiga Jaya Sekincau

13 Sumini Anggrek Way Petai Sumber Jaya

14 Yuliah Dahlia Simpang sari Sumber Jaya

15 Afrida susenti Sedap Malam MutarAlam Way Tenong

16 Sri hayati Makmur sejurai

Mutar Alam Way Tenong

17 Insiyah Jaya makmur Muara jaya 2 Kebun tebu

18 Rosnawati Sinar baru Muara baru Kebun tebu

19 Dwi nurhayati Melati mekar sari

Sri menanti Air hitam


20 Hartinah Teratai putih Semarang jaya Air hitam

21 Siti Fatimah Sumber sari Ringin sari Suoh

22 Euis masaeni Prajin setia Sukabanjar Lombok seminung

23 Swesty novaria Mawar Way tanding Sukau

24 Hermi Melati Sumber alam Air hitam

25 Khasanah Cemara Sinar jaya Air hitam

26 Karniyati Murah rezeky Pura jaya Kebun tebu

27 Siti rohaya Mas Trimulyo Gedung surian

28 Sri hidayati Leluteh Jaya Sukarame Balik bukit

29 Yulyanti Melati Turgak Belalau

30 Susanti Anggrek Pampangan Sekincau

31 Asmirah Restu buana Sekincau Sekincau

32 Nurlelawati Marga jaya mandiri

Marga jaya Pagar dewa

33 Partini Mekar sari Basungan Pagar dewa

34 Soldawati Melati putih Kenali Belalau

35 Nurlina Melati jaya Bakhu Batu ketulis

36 Sulastri Anturium Pasar liwa Balik bukit

37 Sri mulyati Harapan jaya Sedampah indah Balik bukit

B.4 Program Peningkatan perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi

Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan

a. Kegiatan Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan


Anggaran 136.430.000,- 136.424.000,- (100%)

Keluaran - Jumlah Rapat Pokja Teknis DKP 2 Kali

- Julmlah Rapat Pleno DKP 1 Kali

- Jumlah Rapat Pokja Teknis DKP 2 Kali

- Julmlah Rapat Pleno DKP 1 Kali

Hasil Meningkatnya kinerja dewan ketahanan pangan (DKP)

Meningkatnya kinerja dewan ketahanan pangan (DKP)

Selama tahun 2018 telah dilakukan 2 kali rapat kelompok kerja teknis

dewan ketahanan pangan dan 1 kali rapat pleno dewan ketahanan

pangan, yang telah merumuskan beberapa kebijakan yaitu :


1. Peningkatan kwalitas pangan masyarakat melalui bebarapa program

kegiatan di beberapa Organisasi Peangkat daerah kabupaten

lampung barat untuk menuju swasembada pangan menuju lampung

barat hebat.

2. Peningkatan infrastruktur terutama jalan sebagai urat nadi

pendistribusian bahan pangan strategis di kabupaten lampung barat.

3. Menekan gejolak harga pangan di tingkat masyarakat sehingga dapat

meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pangan

strategis.

4. Peningkatan produksi pangan dan peningkatan ekonomi mayarakat

sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan yang

bergizi dan seimbang sehingga tidak terjadi kasus stunting, kematian

ibu hamil serta meniningkatkan kwalitas prestasi anak sekolah di

kabupaten lampung barat.

b. Kegiatan Pengembangan Jaring teknologi dan Informasi Ketahanan

Pangan


Anggaran 156.658.000 156.643.000,- ( 99.99%)

Keluaran - Jumlah Kampaye dan publikasi melalaui radio 24 kali

- Jumlah Expo Ketahanan Pangan 1 kali

- Jumlah Kampaye dan publikasi melalaui radio 24 kali

- Jumlah Expo Ketahanan Pangan 1 kali

Hasil Meningkatnya kemudahan akses informasi, dan tekhnologi ketahanan pangan bagi masyarakat

Meningkatnya kemudahan akses informasi, dan tekhnologi ketahanan pangan bagi masyarakat

Pelaksanaan kegiatan jaring teknologi dan informasi ketahanan pangan

di mulai dari bulan Januari sampai dengan desember 2018. Yang terdiri

dari :

1. Kampaye program ketahann pangan yang dilakukan di radio

mahameru dilaksankan sebanyak 24 kali siaran selam satu tahun

setiap minggu ke satu dan ketiga setiap bulan.

2. Mengikuti Ketahanan pangan expo yang bersekal nasional. Pada

tahun 2018 dinas ketahanan pangan mengikuti Agrofood Expo yang

dilaksanakan di Jakarta Confetion Center (JCC) pada bulan april

2018.


Kegiatan jaring teknologi ini bertuajuan antara lain adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang arti ketahanan

pangan baik ditingkat rumah tangga dan masyarakat.

2. Kampaye mengenai produk unggulan ketahanan pangan daerah

secara sekala nasional dan daerah yang berbasis pada kearifan

lokal

3. Memberikan informasi mengenai program dan kegiatan

ketahanan pangan daerah

4. Menumbuhkan kepedulian masyarakat tentang perluanya pangan

yang berbasis pada B2SA ( Begizi, Berimbang, Sehat, dan aman

c. Kegiatan Pelatihan Analisa Ketahanan Pangan


Anggaran 30.000.000,- 30.000.000,- (100%)

Keluaran Jumlah Peserta Pelatihan 10 Orang

Jumlah Peserta Pelatihan 10 Orang

Hasil Meningkatnya pemahaman aparatur mengenai penyusunan NBM, dan Analisa pola konsumsi pangan

Meningkatnya pemahaman aparatur mengenai penyusunan NBM, dan Analisa pola konsumsi pangan

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan ketahanan pangan dilaksanakan pada

Februari 2018. Yang terdidi dari :

1. Pelatihan bagi apartur ketahanan pangan yang meliputi pelatihan

penyusunan Neraca Bahan Makana, Analisa Pola Konsumsi

Pangan.

2. Pelatihan diikuti oleh 10 orang pegawai dan paratur ketahanan

pangan. Yang dilatih oleh narsumber dari Fakultas Petanian

Jurusan Gizi Masyarakat Universitas Lampung

Kegiatan Pelatihan Ketahanan Pangan ini bertuajuan antara lain adalah :

1. Melatih aparatur ketahanan pangan dalam penyusunan Neraca

Bahan Makanan.

2. Melatih Aparatur Ketahanan Pangan dalam penyusunan Analisa pola

kumsumsi pangan


d. Kegiatan Penyusunan Buku Statistik Ketahanan Pangan Daerah


Anggaran 42.000.000,- 41.990.000,- ( 99.98%)

Keluaran Jumlah dokumen Statistik Ketahanan Pangan daerah 1 dokumen

Jumlah dokumen Statistik Ketahanan Pangan daerah 1 dokumen

Hasil Tersedianya data dan informasi ketahanan pangan daerah

Tersedianya data dan informasi ketahanan pangan daerah

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan buku statistic ketahanan pangan

daerah dilaksanakan dari bulan juli sampai dengan desember 2018.

Yang terdiri dari Pengumpulan dan entry data Neraca Bahan Makanan,

Analisa Pola Konsumsi, Peta Rawan Pangan, Analisa Harga Pangan dan

Analisa distribusi pangan strategis

Kegiatan Pelatihan Ketahanan Pangan ini bertuajuan antara lain adalah :

1. Penyusunan buku statistic ketahanan pangan daerah ini

bertujuan memberikan informasi secara menyeluruh tentang

situasi ketahanan pangan di kabupaten lampung barat

2. Informasi yang diberikan meliputi analisa pola konsumsi, neraca

bahan makanan, kelembagaan pangan masyarakat, alur dan

siklus pendistribusian bahan pangan terutama pangan pokok

strategis, dan daerah yang berpotensi terjadinya rawan pangan

melalui Peta FSVA kabupaten

3.3 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

3.3.1 Analisis Efisiensi Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Status

Pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung

Barat berjumlah 21 (dua puluh satu) orang yang berstatus sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 13 (tiga belas) orang Pegawai

Honor/Tidak Tetap (THLS) dan secara keseluruhan jumlah

pegawai sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang.


b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

No PANGKAT GOLONGAN JUMLAH

1. Pembina Utama Muda IV.c 1 orang

2. Pembina Tingkat I IV.b 2 orang

3. Pembina IV.a 3 orang

4. Penata Tingkat I III.d 6 orang

5. Penata III.c 1 orang

6. Penata Muda Tingkat I III.b 4 orang

7. Penata Muda III.a 1 orang

8. Pengatur II.c 3 orang

Jumlah 21 orang

c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1. Pasca Sarjana (S2) 4 orang

2. Sarjana (S1) 13 0rang

3. SMA/SMK Sederajat 4 orang

d. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan

No JENIS JABATAN JUMLAH

1. Jabatan Struktural 16 orang

2. Jabatan Fungsional Umum 6 orang

e. Formasi jabatan struktural Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat

NO JABATAN / FORMASI

TARGET TERISI BELUM TERISI

1 Kepala Dinas 1 1 -

2 Sekretaris 1 1 -

3 Kepala Bidang 3 3 -

4 Kasubbag 2 2 -

5 Kepala Seksi 9 9 -


Berdasarkan jumlah pegawai yang ada pada Dinas Ketahanan

Pangan sebanyak 20 orang, jumlah tersebut telah mampu

melaksanakan seluruh program dan kegiatan dengan realisasi fisik

sebesar 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa Dinas Ketahanan

Pangan telah melaksanakan efisiensi sumber daya manusia.

Penjabaran kinerja masing-masing pegawai dapat dilihat dari indikator

kinerja individu Dinas Ketahanan Pangan sampai dengan staf.

3.3.2 Analisis Efisiensi Anggaran

Secara keseluruhan anggaran program dan kegiatan belanja

langsung Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp.2.480.793.200,- termasuk kegiatan rutin Dinas

Ketahanan Pangan. Realisasi anggaran sebesar Rp.2.441.408.026,- atau

sebesar 98,41%. Jumlah anggaran dan realisasi keuangan untuk kegiatan

pembangunan sesuai dengan penetapan kinerja Dinas Ketahanan Pangan

disajikan pada tabel berikut.

No Program/Kegiatan Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp.)

Tingkat Efisiensi

(%)


304.520.200 293.519.393 103,75


227.400.000 219.490.000 103,60


20.000.000 19.900.000 100,50

IV

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

102.900.000 98.100.000 104,89


513.019.000 498.185.500 102,98


268.649.000 268.372.750 100,10


679.217.000 678.783.383 100,06


365.088.000 365.057.000 100,01


3.4 Akuntabilitas Keuangan

Tabel 23. Realisasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2018

No Program/Kegiatan Sasaran

Volume Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp.)

% Reali-sasi


304.520.200 293.519.393 96,39

Penyediaan jasa surat menyurat

Tersedianya ATK untuk administrasi surat menyurat

12 bulan 4.382.000 4.382.000 100,00

Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik

Tersedianya sarana komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

100% 20.400.000 12.878.893 63,13

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas yang diurus pajaknya

Mobil 2 unit,

Motor 21 unit

5.690.000 2.610.350 45,88

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Tertibnya administrasi keuangan

12 bulan 500.000 210.000 42,00

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Meningkatnya pelayanan kebersihan kantor

12 bulan 6.500.000 6.500.000 100,00

Penyediaan alat tulis kantor

Tersedianya Alat Tulis Kkantor untuk administrasi kantor

12 bulan 12.186.000 12.186.000 100,00

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

12 bulan 30.780.000 30.780.000 100,00

Penyediaankomponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya alat perlengkapan penerangan listrik kantor

12 bulan 4.522.200 4.522.200 100,00

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Terpenuhinya informasi media massa

12 bulan 43.960.000 43.960.000 100,00

Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman rapat dan tamu

12 bulan 15.600.000 15.600.000 100,00

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terlaksananya koordinasi dan konsultansi pembangunan ke luar daerah

12 bulan 100.000.000 99.907.200 99,91

Penyediaan Jasa Propaganda/Publikasi/Pameran

Intensitas pelaksanaan pameran dan publikasi

1 kali 10.000.000 10.000.000 100,00


Rapat-rapat koordinasi dan pembinaan dalam daerah

Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pembangunan ke dalam daerah

12 bulan 50.000.000 49.982.750 99,97


227.400.000 219.490.000 96,52

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Jumlah gorden, rempel meja

Gorden 35 m,

rempel 20 m

29.250.000 29.250.000 100,00

Pemeliharan rutin / berkala gedung kantor

Pengecatan, pemasangan tralis pintu dan tralis jendela

3 gedung, 3 tralis

pintu, 36 tralis

jendela

27.500.000 27.500.000 100,00

Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

Jumlah kendaraan yang dirawat

2 mobil, 21 motor

164.650.000 156.740.000 95,20

Pemeliharan rutin / berkala Peralatan gedung kantor

Jumlah komputer dan printer yang dirawat

6 unit komputer,

3 unit printer

6.000.000 6.000.000 100,00


20.000.000 19.900.000 99,50

Pendidikan dan pelatihan formal

Jumlah aparatur yang melaksanakan diklat

5 orang 20.000.000 19.900.000 99,50

IV Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

102.900.000 98.100.000 95,34

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

12 dokumen

1.000.000 1.000.000 100,00

Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

Jumlah laporan keuangan semesteran

2 dokumen

1.000.000 1.000.000 100,00

Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

Jumlah laporan prognosis realisasi anggaran

1 dokumen

2.000.000 2.000.000 100,00

Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Jumlahlaporan Keuangan Akhir Tahun

1 dokumen

2.500.000 2.500.000 100,00

Penyusunan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dokumen perencanaan SKPD

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi

10 dokumen

9.800.000 9.800.000 100,00

Pengelolaan keuangan daerah

Jumlah pembayaran tunjangan kinerja daerah

12 bulan 61.600.000 56.800.000 92,21

Penyusunan Restra SKPD 2018-2022

Jumlah cetak dokumen renstra

10 dokumen

25.000.000 25.000.000 100,00




513.019.000 498.185.500 97,11

Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

Jumlah lumbung pangan yang dibangun pada tingkat kelompok tani

8 unit 158.273.000 158.059.000 99,86

Jumlah sosialisasi/pembinaan lumbung pangan desa

15 kec

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah

Volume pembelian beras untuk cadangan pangan pemerintah

10 ton 175.000.000 160.696.000 91,83

Pengebangan Kawasan Mandiri Pangan

Jumlah kelompok afinitas kawasan mandiri pangan yang dibina

5 klp 63.998.000 63.767.500 99,64

Penyusunan Neraca Bahan Makanan

Jumlah dokumen neraca bahan makanan

1 dokumen

65.748.000 65.713.000 99,95

Pemantauan dan Analisa Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

Jumlah dokumen SKPG

1 dokumen

50.000.000 49.950.000 99,90


268.649.000 268.372.750 99,90

Pengembangan Toko Tani Indonesia

Jumlah toko swadaya tani yang dikembangkan

1 unit 40.000.000 39.960.000 99,90

Pemantauan dan Pengendalian Mobilisasi Pangan

Jumlah dokumen hasil pemantaun mobilisasi pangan

1 dokumen

100.714.000 100.659.000 99,95

Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (PLDPM)

Jumlah lembaga distribusi pangan masyarakat yang dibina

3 Gapoktan

77.945.000 77.772.500 99,78

Pemantaun dan Analisa Harga Pangan

Jumlah dokumen hasil pemantauan dan analisa harga pangan

1 dokumen

49.990.000 49.981.250 99,98


679.217.000 678.783.383 99,94

Peningkatan Pemanfaatan Pekarangan

Jumlah pekon yang melaksanakan optimalisasi pekarangan

1 pekon 50.000.000 49.991.800 99,98


Lomba Ketahanan Pangan

Jumlah pelaksanaan lomba adhikarya pangan nusantara tk kabupaten dan provinsi

2 kali 74.543.000 74.490.500 99,93

Lomba Cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)

Jumlah penyelenggaran lomba cipta menu b2sa dan lomba kue cita rasa kopi

3 kali 126.685.500 126.662.150 99,98

Pemantaun dan Analisa Konsumsi Pangan

Jumlah dokumen analisa konsumsi pangan

1 dokumen

89.769.000 89.757.833 99,99

Pengembangan Mutu dan Keamanan Pangan

Jumlah sekolah yang dilakukan sosialisasi keamanan pangan, jumlah kecamatan yang dilakukan sosialisasi ketahanan pangan, jumlah pelaksanaan lomba cerdas cermat untuk anak sekolah dasar

10 sekolah, 5

kec, 1 kali

123.265.500 123.176.100 99,93

Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Jumlah kelompok P2KP yang dibina dan jumlah kader pangan yang dibina

37 klp, 37 org

214.954.000 214.705.000 99,88


365.088.000 365.057.000 99,99

Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan

Jumlah rapat Pokja Teknis DKP dan Rapat Pleno DKP

2 kali, 1 kali

136.430.000 136.424.000 100,00

Pengembangan Jaring Teknologi dan Informasi

Jumlah kampanye dan publikasi melalaui siaran radio dan ketahanan pangan expo

24 kali, 1 kali

156.658.000 156.643.000 99,99

Pelatihan Analisa Ketahanan Pangan

Jumlah peserta pelatihan

10 org 30.000.000 30.000.000 100,00

Penyusunan Buku Staistik Situasi Ketahanan Pangan Daerah

Jumlah dokumen statistik ketahanan pangan daerah

1 dokumen

42.000.000 41.990.000 99,98

TOTAL 2.480.793.200 2.441.408.026 98,41


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2018

oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat Tahun telah

mencapai hasil sesuai dengan rencana kinerja dan penetapan kinerja

Tahun 2018. Adapun dari hasil analisis capaian kinerja, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis capaian kinerja maka capaian kinerja sasaran

secara umum sudah baik. Pencapaian kinerja pada setiap indikator

adalah sebagai berikut:

i) Skor Pola Pangan Harapan pada tingkat Ketersediaan (PPH

Ketersediaan) dari target sebesar 88,4 tercapai sebesar 89,9

(101,7%)

j) Ketersediaan energi wilayah dari target sebesar 3.600 kkal/kap/hr

tercapai sebesar 3.643 kkal/kap/hr (101,2%)

k) Ketersediaan protein wilayah dari target sebesar 86 gram/kap/hr

tercapai sebesar 93,82 gram/kap/hr (109,1%)

l) Koefisien Variasi harga pangan pokok (beras) di tingkat

konsumen dari target <10% tercapai sebesar 6,3% (100%)

m) Perbandingan harga pangan (Gabah/Beras) ditingkat produsen

dengan HPP dari target sebesar ≥HPP tercapai ≥HPP dengan

rata-rata harga Rp.4.779,-

n) Skor Pola Pangan Harapan pada tingkat konsumsi (PPH

Konsumsi) dari target sebsar 86,4 tercapai sebesar 86,6 (100,2%)

o) Tingkat Konsumsi Energi (kkal/kap/hr) dari target sebesar 2.150

tercapai sebesar 2.147 (99,8%)

p) Tingkat Konsumsi Protein (gram/kap/hr) dari target sebesar 55

tercapai sebesar 56,4 (99,3%)


2. Pencapaian kinerja keuangan pada tahun anggaran 2018 rata-rata

sebesar 98,4 %. Hal ini telah menunjukkan kinerja keuangan dan

penyerapan anggaran yang cukup baik dengan pencapaian realisasi

fisik kegiatan sebesar 100%.

3. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran antara lain adalah:

1. Masih banyak jenis bahan pangan yang belum mampu dipenuhi

dari produksi dalam daerah tetapi masih diimpor dari luar daerah

seperti daging ayam, telur, kacang-kacangan, dan lainnya


3. Kurang optimalnya sarana dan prasarana petugas pemantau

harga pangan pokok strategis

4. Tingkat daya beli masyarakat Lampung Barat yang belum baik

dan cenderung fluktuatif yang dipengaruhi oleh tingkat

pendapatan

5. Harga pangan di Kabupaten Lampung Barat cenderung tinggi

akibat tingginya biaya transportasi bahan pangan dari pusat

produksi terutama pangan yang diimpor dari luar daerah.

4.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan untuk perbaikan pencapaian tujuan

dan sasaran yang akan dicapai Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat di masa mendatang adalah sebagai berikut:

1. Berkoordinasi dengan instansi teknis dalam upaya peningkatan

produksi komoditas yang mendukung energi dan protein nabati dan

hewani

2. Sosialisasi dan promosi terkait dengan ketersediaan energi dan

protein di tingkat rumah tangga.

3. Melengkapi sarana dan prasarana petugas pemantau harga

4. Koordinasi dengan OPD terkait yaitu Dinas Infokom untuk

mengadakan portal perkembangan harga pangan pada situs resmi

atau portal Pemkab Lampung Barat sehingga masyarakat dapat

mengakses perkembangan harga setiap hari


5. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk

mendukung percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

6. Meningkatkan pembinaan, publikasi dan kampanye di berbagai media

Demikian Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2018 disusun sebagai bagian dari pertanggungjawaban

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat terhadap pelaksanaan

Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2018.

Liwa, Januari 2019

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Barat

Ir. RUSDI Pembina Utama Muda NIP. 19641124 199203 1 01

LLaa

ppoorr aa

nn KK

ii nnee rr

jj aa DD

ii nnaa

ss KK

ee ttaa

hhaa

nnaa

nn PP

aann

ggaa

nn TT

aahh

uunn

AAnn

ggggaa

rr aann

2200

1188

1

laporan kinerja dkp ta 2018 final 3 - lampungbaratkab.go.id

Documents