skripsi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id...

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil Aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HARIS NUR ASHFI ARIFA G0006198 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: vannga

Post on 08-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil

Aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HARIS NUR ASHFI ARIFA

G0006198

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, hidayah serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menselesaikan skripsi dengan judul “ Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil Aterm di RSUD dr. Moewardi Surakarta “.

Dalam penelitian ini, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menselesaikannya. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. AA Subijanto, dr., MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sri Wahjono, dr., MKes, DAFK selaku ketua tim skripsi FK UNS. 3. Teguh Prakosa, dr., SpOG sebagai pembimbing utama yang telah memberikan waktu,

pengarahan, bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Kiyatno, dr., Mor., PFK sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan

waktu, pengarahan, bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Soetrisno, dr., SpOG (K) sebagai penguji utama yang telah berkenan menguji dan

memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi.

6. Abkar Raden, dr., SpOG (K) sebagai anggota penguji yang juga telah berkenan menguji dan memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi.

7. Bapak, Ibu, Mbak Hafi, Adek Astrid, Mas Ginanjar, Bu Kawit, Mbak Nana dan bidan-bidan lain yang telah memberikan bimbingan, dukungan, semangat, saran baik material maupun spiritual.

8. Pak Nardi dan Bu Enny yang turut membantu dalam pembuatan skripsi ini. 9. Teman-teman PBL C3 ( Bayu, Marisa, Ova, Titie, Rossi, Nunung, Rozhi, Yudhi, Asri,

Eriza dan Jayalina) yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu- persatu yang telah membantu menyeleseikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, namun demikian semoga skripsi ini tetap dapat memberikan manfaat sepenuhnya.

Surakarta, 26 Desember 2009 Haris Nur Ashfi Arifa

Page 4: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN…………………………………………………………… ii

PERNYATAAN…………………………………………………………… iii

ABSTRAK…………………………………………………………………. iv

ABSTRACT………………………………………………………………... v

PRAKATA ………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………………………........ 1

B. Perumusan Masalah………………………………………........ 2

C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 2

D. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………... 4

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 4

1. Ketuban Pecah Dini Hamil Aterm………………………... 4

a. Definisi ………………………………………………. 4

b. Etiologi……………………………………………….. 4

c. Frekuensi……………………………………………… 4

d. Diagnosis……………………………………………… 4

e. Komplikasi……………………………………………. 5

f. Penatalaksanaan………………………………………. 6

g. KPD dalam Hubungannya dengan DKP……………… 6

2. Disproporsi Kepala Panggul………………………………. 7

a. Definisi……………………………………………....... 7

Page 5: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

b. Etiologi……………………………………………….. . 7

c. Diagnosis……………………………………………… 7

d. Prognosis……………………………………………… 8

e. Penanganan…………………………………………… 8

B. Kerangka Pemikiran…………………………………………... 9

C. Hipotesis………………………………………………………. 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. 10

A. Jenis Penelitian………………………………………………… 10

B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………... 10

C. Subyek Penelitian……………………………………………… 10

1. Populasi Penelitian………………………………………….. 10

2. Sampel Penelitian…………………………………………… 10

3. Kriteria Subyek Penelitian………………………………….. 10

D. Teknik Sampling……………………………………………….. 11

E. Rancangan Penelitian………………………………………….. 13

F. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………... 14

G. Definsi Operasional Variabel………………………………….. 14

H. Alat dan bahan…………………………………………………. 15

I. Cara Kerja……………………………………………………… 15

1. KPD dengan Pemeriksaan Spekulum Graves………………. 15

2. DKP dengan Pemeriksaan Osborn Test…………………….. 16

J. Keaslian Penelitian…………………………………………….. 16

K. Teknik Analisis Data…………………………………………... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………………. 19

BAB V PEMBAHASAN………………………………………………….. 26

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 29

A. Simpulan……………………………………………………….. 29

Page 6: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

B. Saran……………………………………………………………. 29

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 30

LAMPIRAN

Page 7: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Distribusi Pasien Menurut Umur Ibu………………………….. 19

Tabel IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan………………………… 20

Tabel IV. 3 Distribusi Pasien Menurut Berat Badan Janin…………………. 21

Tabel IV.4 Distribus Pasien Menurut Lingkar Kepala……………………... 22

Page 8: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Prosentase Kasus Pasien Menurut Umur Ibu…………………. 20

Gambar IV.2 Prosentase Kasus Pasien Menurut Pendidikan………………... 21

Gambar IV.3 Prosentase Kasus Pasien Menurut Berat Badan Janin………… 22

Gambar IV.3 Prosentase Kasus Pasien Menurut Lingkar Kepala…………… 23

Page 9: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Distribusi Chi Square

Lampiran 2. Surat Persetujuan

Lampiran 3. Daftar Pasien DKP

Lampiran 4. Daftar Pasien Non DKP

Page 10: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Disproporsi Kepala Panggul dengan Ketuban Pecah Dini pada Ibu Hamil Aterm di RSUD dr. Moewardi Surakarta

Haris Nur Ashfi Arifa, NIM/Semester : G.0006198/VII, Tahun 2009

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari …… , Tanggal ……..2009

Pembimbing Utama Nama : Teguh Prakosa, dr., SpOG NIP : 19641030 199011 1 002 ( ………………………… ) Pembimbing Pendamping Nama : Dr. Kiyatno, dr., Mor., PFK NIP : 19480118 197603 1 002 ( ………………………… ) Penguji Utama Nama : Dr. Soetrisno, dr., SpOG(K) NIP : 19530331 198202 1 003 ( ………………………… ) Anggota Penguji Nama : Abkar Raden, dr., SpOG(K)

NIP : 19461019 197603 1 001 ( …………………………)

Surakarta, Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS Sri Wahjono,dr.,Mkes Prof.Dr.AA.Subijanto,dr.,M. NIP : 19450824 197310 1 001 NIP : 19481107 197310 1003

Page 11: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Haris Nur Ashfi Arifa, G0006198, 2009, Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil Aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini. Dimana pada disproposi kepala panggul dengan diagnosis ketuban pecah dini terjadi karena kepala bayi tidak masuk pintu atas panggul sehingga ostium uteri internum tetap menjadi locus minoris yang pada saat tekanan intrauterin meningkat kemungkinan besar akan pecah atau robek di daerah tersebut. Penelitian ini diukur dengan menggunakan pemeriksaan spekulum graves dan osborn test.

Metode Penelitian : observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di bagian kebidanan dan kandungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009.

Hasil penelitian : didapatkan sampel sebanyak 70 kasus dengan rincian 35 DKP dan 35 non DKP. DKP dengan diagnosis KPD sebanyak 6 ibu hamil ( 17,1% ) dan non KPD sebanyak 29 ibu hamil ( 82,9% ). Sedangkan non DKP dengan diagnosis KPD sebanyak 14 ibu hamil ( 40% ) dan non KPD sebanyak 21 ibu hamil ( 60 % ).

Kesimpulan penelitian : ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini, dimana data dianalisis dengan uji chi-square dengan hasil P < 0,05.

Kata kunci : disproporsi kepala panggul, ketuban pecah dini, hamil aterm.

Page 12: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Ketuban Pecah Dini (KPD) telah menjadi persoalan yang serius bagi ahli

kebidanan karena banyak kasus KPD yang belum diketahui mekanismenya.

Persoalan etiologi masih belum diketahui dengan pasti walaupun oleh peneliti

telah dikemukakan berbagai faktor yang dapat dipertimbangkan berpengaruh

terhadap kejadian KPD. Ketuban Pecah Dini (KPD) dapat menyebabkan

kelahiran premature yang akan dapat menambah risiko pada anak. Banyak

tindakan yang dilakukan untuk mencegah kejadian ketuban pecah dini namun

hasilnya belum memuaskan.(Widjanarko, 2009)

Ketuban Pecah Dini (KPD) atau premature rupture of the membrane

(PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila pembukaan

pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (Mochtar,

1998). Namun ada pula sumber lain menyatakan bahwa ketuban pecah dini

merupakan pecahnya selaput ketuban pada setiap saat sebelum permulaan

persalinan tanpa memandang apakah pecahnya selaput ketuban terjadi pada

kehamilan 24 minggu atau 38 minggu (Prawirohardjo, 1999). Pada prinsipnya

KPD merupakan ketuban yang pecah “sebelum waktunya”.(Moegni, 1999)

Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan. Pada

kehamilan aterm insidensinya bervariasi 6-19%. Sedangkan pada kehamilan

preterm insidensinya 2% dari semua kehamilan. KPD berhubungan dengan

penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 30-40%.(Kamisah, 2009)

Insidensi KPD sendiri di Negara Indonesia cukup bervariasi,yakni di RS

Sardjito 5,3%; RS Hasan Sadikin 5,05%; RS Cipto Mangunkusumo 11,22%;RS

Pringadi 2,27%; RS Kariadi 5,10% (Wuryatno, 2007).

Page 13: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satu faktor penyebab KPD adalah disproporsi kepala panggul.

Disproporsi kepala panggul adalah keadaan yang menggambarkan antara kepala

janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.

Disproporsi kepala panggul disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar

ataupun kombinasi keduanya (Cunningham, 2006).

Lokus minoris ketuban pecah dini selalu ditempat ostium uteri internum.

Pada keadaan disproporsi kepala panggul dimana kepala bayi tidak masuk pintu

atas panggul sehingga ostium uteri internum tetap menjadi lokus minoris yang

pada saat tekanan intrauterin meningkat kemungkinan besar akan pecah atau

robek di daerah tersebut dimana hal ini sesuai dengan Hukum Pascal.(Sears,

1994)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan :

“Adakah perbedaan antara kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan

non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta? “

C. Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan apakah ada perbedaan antara kejadian ketuban pecah

dini pada DKP dan non DKP ibu hamil aterm di RSUD Moewardi Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi ilmiah mengenai perbedaan antara kejadian ketuban

pecah dini pada DKP dan Non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

Page 14: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

2. Manfaat Aplikatif

a. Melatih peneliti untuk melakukan penelitian serta mempresentasikan

hasilnya.

b. Mengenalkan tentang ketuban pecah dini pada DKP dan non DKP kepada

pembaca.

c. Dengan mengetahui perbedaan antara disproporsi DKP dan non DKP

terhadap ketuban pecah dini dapat diupayakan suatu tindakan preventif

untuk menekan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dengan ante natal

care secara teratur

Page 15: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Ketuban Pecah Dini hamil aterm

a. Definisi

Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membrane

(PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila

pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang

dari 5 cm pada umur > 37 minggu. (Mochtar, 1998)

b. Etiologi

Penyebab ketuban pecah dini adalah multiaktorial diantaranya :

infeksi,reaksi inflamasi, kelainan presentasi, kelainan letak plasenta,

merokok, kelainan kolagen , stress psikis kronik, nutrisi serta disproporsi

kepala panggul. (Ide Bagus, 1998)

c. Frekuensi

Beberapa peneliti melaporkan hasil penelitian mereka dan

didapatkan hasil yang bervariasi. Insidensi KPD berkisar antara 8-10%

dari semua kehamilan.Hal yang menguntungkan dari angka kejadian

KPD yang dilaporkan bahwa lebih banyak terjadi pada kehamilan yang

cukup bulan dari pada yang kurang bulan yaitu sekitar 95%. Sedangkan

pada kehamilan tidak cukup bulan atau KPD pada kehamilan preterm

terjadi sekitar 34% semua kehamilan prematur. (Mansjoer, 2008)

d. Diagnosis

1). Anamnesis

Penderita mengeluarkan cairan lewat jalan lahir yang terus-menerus

atau intermiten. Banyaknya cairan yang keluar lewat jalan lahir,

Page 16: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

warna dan saat keluarnya harus dicatat. Harus dibedakan dengan

urine, sekresi vagina ataupun eksudat dari inflamasi dengan

menggunakan kertas lakmus.(Siswosudarmo, 2008)

2). Pemeriksaan dalam

a) Pemeriksaan dengan spekulum steril didapat genangan cairan

dalam vagina.

b) Penentuan ph vagina, kertas lamus atau nitrasin dapat dipakai

untuk menunjukkan adannya ph alkalis di vagina. Pada

kehamilan ph normal 4,5 – 5,5 atau kalau ada air ketuban jadi

alkalis atau netral. Kertas lakmus merah menjadi biru.

c) Pemeriksaan dengan fern test dimana cairan ketuban dioleskan

pada objek glas dan dikeringkan lalu dilihat di bawah

mikroskop, akan terlihat gambaran daun psikis.

(Wahyudi, 2008)

e. Komplikasi

1) Infeksi

Diagnosa infeksi ini dilakukan secara klinis yang didasarkan adanya

demam ( > 37,80C) dan minimal kondisinya seperti takhicardi

maternal, takhicardi fetal, cairan amnion berbau atau lekositosis

maternal.

2) Solusio Plasenta

Pasien dengan ketuban pecah dini mempunyai insiden solusio

plasenta sekitar 6 %. Hal yang menyebabkan tingginya insiden

solusio plasenta adalah penurunan progresif permukaan intrauterine

yang menyebabkan lepasnya plasenta.

3) Fetal distress

Monitoring pola denyut jantung yang abnormal terjadi pada 7,9 %

pasien dengan ketuban pecah dini dibanding 1,5% pasien dengan

Page 17: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

membran intak. Abnormalitas paling sering adalah adanya variable

deselerasi yang menggambarkan adanya kompresi tali pusat yang

disebabkan oleh oligohidramnion. Adanya tali pusat menumbung

juga bisa terjadi pada janin, sehingga sebagai konsekuensinya

persalinan dengan seksio cesarea pada pasien dengan ketuban pecah

dini cukup tinggi.

4) Deformitas janin

Deformitas pada wajah dan tulang mungkin terjadi sebagai

konsekuensi ketuban pecah dini yang memanjang. Kebanyakan

kasus ini terjadi paa ketuban pecah dini dengan periode laten lebih

dari 5 minggu.

(Allahyar, 2008).

f. Penatalaksanaan

Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu.

Walaupun antibiotik tidak berfaedah terhadap janin dalam uterus namun

pencegahan terhadap chorioamnionitis lebih penting daripada

pengobatan sehingga pemberian antibiotik perlu dilakukan.

(Joseph, 2001)

Waktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah

diagnosis KPD ditegakkan dengan pertimbangan tujuan profilaksis,

lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi dan proses

persalinan umumnya berlangsung lebih dari 6 jam.(Elizabeth, 2002)

g. KPD dalam hubungannya dengan DKP

Ketuban pecah dini locus minoris adalah selalu ditempat ostium

uteri internum .Pada keadaan disproporsi kepala panggul dimana kepala

bayi tidak masuk pintu atas panggul sehingga ostium uteri internum

tetap menjadi locus minoris yang pada saat tekanan intrauterin

meningkat kemungkinan besar akan pecah atau robek di daerah tersebut

Page 18: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dimana hal ini sesuai dengan Hukum Pascal yang bunyinya “ Tekanan

yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup diteruskan tanpa

berkurang ke semua bagian fluida dinding bejana itu “.(Sears, 1994)

2. Disproporsi Kepala Panggul

a. Definisi

Disproporsi Kepala Panggul adalah keadaan yang menggambarkan

ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak

dapat keluar melalui vagina.(Dorland, 1998)

b. Etiologi

Penyebab Disproporsi kepala panggul yaitu ukuran panggul terlalu

kecil, ukuran janin terlalu besar ataupun kombinasi dari keduanya.

(Israr, 2008)

c. Diagnosis

Kelainan yang terjadi pada disproporsi kepala panggul harus dapat

terdeteksi selama persalinan. Besarnya kepala janin dalam perbandingan

dengan luasnya panggul ibu menentukan apakah ada disproporsi kepala

panggul atau tidak.Untuk hal ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan

1). Metode Osborn

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tangan satu menekan kepala janin

dari atas ke arah rongga panggul, sedangkan tangan yang lain

diletakkan pada kepala yang menentukan apakah bagian ini menonjol

di atas simfisis atau tidak.

2). Metode Muller Munro Kerr

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tangan yang satu memegang

kepala janin dan menekannya ke arah rongga panggul, sedang 2 jari

tangan yang lain dimasukkan ke dalam rongga vagina untuk

menentukan sampai berapa jauh kepala mengikuti tekanan tersebut.

Page 19: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Sementara itu ibu jari tangan yang masuk dalam vagina memeriksa

dari luar hubungan antara kepala dan simfisis.

(Prawirohardjo, 2005)

d. Prognosis

Apabila persalinan dengan disproporsi kepala panggul dibiarkan

berlangsung sendiri tanpa perlu pengambilan tindakan yang tepat maka

akan menimbulkan bahaya bagi ibu dan janin. Bahaya pada ibu bisa

menimbulkan dehidrasi, asidosis, infeksi intrapartum dan ruptura uteri.

Sedangkan bahaya pada janin dapat menimbulkan prolapsus funikuli serta

infeksi intrapartum. (Cunningham, 2005)

e. Penanganan

Seksio sesarea elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada

kehamilan cukup bulan karena kesempitan panggul yang cukup berat

atau karena disproporsi kepala panggul.(Prawirohardjo, 2005)

Page 20: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

B. Kerangka Pemikiran

Untuk menggambarkan hubungan berbagai variabel penelitian, maka dapat

disusun kerangka pemikiran sebagai berikut.

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah

“ Terbukti ada perbedaan antara kejadian ketuban pecah dini pada DKP dan

non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

DKP

Tekanan Intrauterin

OUI (Locus Minoris)

Non DKP

1 Infeksi 2 Reaksi Inflamasi 3 Kelainan Presentasi 4 Nutrisi 5 Kelainan Letak Plasenta 6 Stress Psikis Kronik 7 Kelainan Kolagen

Ketuban Pecah Dini

Page 21: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang sama. Sehingga penelitian ini sering juga disebut penelitian transversal. (Taufiqurrahman, 2004)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada bulan November 2009.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Semua wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009.

2. Sampel Penelitian

Setiap wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009 yang masuk dalam kriteria inklusi.

3. Kriteria Subyek Penelitian

a. Kriteria Inklusi

1) Wanita hamil dengan riwayat KPD

2) Wanita hamil aterm

b. Kriteria Eksklusi

1) Wanita hamil dengan riwayat infeksi

2) Reaksi inflamasi

Page 22: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Kelainan presentasi

4) Kelainan letak plasenta

5) Kelainan kolagen

6) Stress psikis kronik

7) Nutrisi

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling yakni purposive sampling dimana setiap yang memenuhi kriteria diatas dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu yang ditetapkan. (Bhisma, 2006)

Purposive sampling merupakan pendekatan pencuplikan yang memilih kasus-kasus dengan maksud untuk mendapatkan sebuah sampel yang mewakili berbagai ragam proses yang terlibat dalam penelitian. (Bhisma, 2006)

Dalam penelitian ini peneliti mengambil data pada bulan September 2008 sampai November 2009 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan membandingkan antara DKP dengan Non DKP.Dalam penelitian ini mendapatkan 35 kasus DKP dan 35 non DKP dimana masing2 dihubungkan dengan KPD maupun non KPD.

Besarnya sampel ditetapkan dengan rumus :

n = 35

Page 23: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Keterangan :

n : perkiraan ukuran sampel

p : perkiraan prevalensi (proporsi) penyakit yang diteliti atau paparan pada populasi (prevalensi ketuban pecah dini = 10% = 0,1)

q : 1-p (1-0,1 = 0,9)

Z1-α/2 : nilai statistik Zα pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan (α = 0,05 maka Z1-α/2 = 1,96)

d : presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi (10%)

(Bhisma, 2006)

Page 24: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

E. Rancangan Penelitian

Keterangan : DKP : Disproporsi Kepala Panggul

KPD : Ketuban Pecah Dini

Wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

DKP Non DKP

KPD Non KPD KPD Non KPD

Tabel 2x2

Uji Chi-Square

Page 25: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Wanita hamil dengan DKP dan Non DKP

2. Variabel Tergantung : Ketuban Pecah Dini

G. Definisi Operasional Variabel

1. Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (Mochtar,1998).

Untuk mendiagnosa ketuban pecah dini menggunakan pemeriksaan Inspekulo

ataupun test Nitrasin.

Alatnya berupa spekulum graves.

Skala pengukuran : Nominal dikotomik, mengkategorikan menjadi KPD dan

tidak KPD

2. Disproporsi Kepala Panggul adalah keadaan yang menggambarkan

ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat

keluar melalui vagina.(Cunningham,2005)

Untuk mendiagnosa disproporsi kepala panggul menggunakan pemeriksaan

Osborn test.

Skala pengukuran : Nominal dikotomik, mengkategorikan menjadi DKP dan

tidak DKP

Page 26: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

H. Alat dan Bahan

1. Spekulum Graves

2. Handchon / sarung tangan

3. Povidone Iodine

4. Kassa steril

I. Cara kerja

1. KPD dengan pemeriksaan Spekulum Graves

a. Ambil spekulum Graves yang sesuai, periksa apakah dalam keadaan baik. Atur sekrup dan kedua daun spekulum.

b. Apabila tidak terdapat rencana untuk pengambilan spesimen sitologi, daun spekulum dapat dibasahi dengan lubrikan atau larutan desinfektan.

c. Geser labia mayora ke sisi kiri dan kanan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri sampai introitus vagina dapat dilihat dengan jelas.

d. Spekulum dalam keadaan tertutup dipegang dengan tangan kanan, sambil mengontrol daun sehingga tidak akan tiba-tiba terbuka.

e. Spekulum dimasukkan dengan perlahan dan halus dalam posisi daun tertutup.Perhatikan bahwa arah spekulum harus oblik dan pararel terhadap sumbu panjang vagina sampai 2/3 daun spekulum.

f. Rotasikan 900 secara perlahan sampai daun spekulum mencapai posisi horisontal. Setelah mencapai posisi horisontal dan arah pegangan ke bawah, pegang gagang dengan tangan kiri.

g. Buka spekulum dengan menekan pembuka spekulum dengan ibu jari kiri secara perlahan sampai serviks dapat terlihat. Bila tidak, dorong spekulum sampai ujungnya mencapai forniks.

h. Putar sekrup sehingga daun spekulum tetap terbuka. Apabila posisinya benar, spekulum akan tetap pada posisinya bila tidak dipegang.

Page 27: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

i. Bersihkan vagina dengan kassa steril yang dipegang dengan klem kelly untuk memvisualisasikan servik dan membersihkan vagina dari discharge. Setelah selesai, buang kassa ke tempat sampah,dan letakkan klem ditempat instrumen non-septik.

j. Amati serviks dan orificium uteri eksternum dengan hati-hati. Spekulum diarahkan pada arah yang benar dengan tangan kiri hingga tercapai visualisasi yang baik. Amati adanya abnormalitas.

k. Putar sekrup dan kendalikan bukaan spekulum saat menarik spekulum. Periksa keempat sisi fornik terhadap adanya kelainan.

l. Rotasikan spekulum kembali 900 sampai spekulum berada pada posisi obliq sementara mengendalikan pembuka spekulum dengan tangan kiri. Tarik spekulum secara perlahan sementara mengamati kondisi dinding vagina sampai spekulum terlepas.

m. Letakkan spekulum di tempat instrumen non-septik dengan tang kiri.

(Prawirohardjo, 1999)

2. DKP dengan pemeriksaan Osborn test

Untuk pemeriksaan ini tangan yang satu menekan kepala janin dari atas ke rongga panggul, sedang tangan lain yang diletakkan pada kepala, menentukan apakah bagian ini menonjol di atas simfisis atau tidak. (Prawirohardjo, 2005)

J. Keaslian Penelitian Sebatas penelusuran peneliti, penelitian tentang hubungan disproporsi kepala

panggul dengan ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm belum pernah diteliti di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Page 28: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

K. Teknik Analisis Data

Data diolah dengan menggunakan metode statistik uji Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Dari data yang diperoleh dimasukkan dalam table 2x2 sebagai berikut :

Variabel bebas Variabel terikat

Status Diagnosa Penyulit Kehamilan Status Ketuban

Pada Ibu DKP Tidak DKP

Jumlah

KPD a b a+b

Tidak KPD c d c+d

Jumlah a+c b+d N

Keterangan : a : DKP dengan diagnosa KPD

b : Non DKP dengan diagnosa KPD

c : DKP dengan diagnosa non KPD

d : Non DKP dengan diagnosa non KPD.

Untuk mengetahuinya ada atau tidaknya perbedaan disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini maka digunakan rumus :

X2 =

n(ad-bc)2

(a+b)(c+d)(a+c)(b+d)

Page 29: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Keterangan :

X2 : Chi-Square

n : jumlah sampel

a,b,c,d : frekuensi dari masing-masing variabel

Setelah X2 diketahui, kemudian dibandingkan dengan X2 tabel sehingga :

5. X2 hitung > X2 tabel (p< 0,05) terdapat perbedaan yang sangat bermakna.

6. X2 hitung = X2 tabel (p< 0,05 ) terdapat perbedaan yang bermakna.

7. X2 hitung < X2 tabel (p> 0.05 ) tidak ada perbeaan yang bermakna.

Cara pengambilan kesimpulan analisis data :

H0 diterima dan Ha ditolak bila X2 hitung < X2 tabel (p> 0,05)

Ha diterima dan H0 ditolak bila X2 hitung < X2 tabel (p< 0,05)

Dimana;

H0 : tidak ada hubungan antara

Ha : ada hubungan antara

Page 30: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di bagian kebidanan dan kandungan

RSUD Dr. Moewardi Surakarta, diperoleh data ibu-ibu hamil yang melahirkan pada

bulan September 2008 - November 2009 terdapat berbagai macam kasus persalinan

di kamar bersalin. Tetapi dalam penelitian ini peneliti mengambil 70 ibu hamil

dengan rincian 35 DKP dan 35 Non DKP yang memenuhi kriteria inklusi dan

ekslusi.

Tabel IV. 1 Distribusi Pasien Menurut Umur Ibu

Umur Ibu (Tahun) Jumlah Pasien (Umur) % < 20 2 5,8 21-30 18 51,2 31-40 13 37,2 >41 2 5,8

Jumlah 35 100

Page 31: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar IV.1 Distribusi Pasien Menurut Umur Kehamilan Ibu

Dari gambar IV.1 dapat diketahui bahwa kelompok ibu hamil yang melahirkan bayi terbanyak didapatkan pada umur ibu antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 18 orang (51,2%), sedangkan kelompok ibu hamil yang melahirkan bayi tersedikit didapatkan pada umur < 20 dan > 41 tahun atau 5,8%.

Tabel IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan

Pendidikan Jumlah Pasien (Ibu Hamil)

%

SD 9 25,7 SLTP 12 34,3

SLTA/SMK 11 31,4 S1/D3 3 8,6

Jumlah 35 100

37,2% 51,2%

5,8% 5,8%

Page 32: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan

Dari gambar IV.2 Tingkat Pendidikan Ibu hamil pada penelitian ini yaitu SD 25,7 %, SLTP 34,3%, SMA/SMK 31,4% dan S1/D3 8,6%. Dimana tingkat pendidikan terbanyak yaitu pada tingkat SLTP sebanyak 12 ibu hamil atau 34,3% sedangkan tingkat pendidikan tersedikit yaitu pada tingkat S1/D3 sebanyak 3 orang atau 8,6%.

Tabel IV.3 Distribusi Pasien Menurut Berat Badan Janin

Berat Badan Janin (Gram)

Jumlah Bayi %

<2500 6 17,1 2500-4000 12 34,3

>4000 17 48,6 Jumlah 35 100

8,6%

31,4%

34,3%

25,7%

Page 33: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar IV.3 Pasien Menurut Berat Badan Janin

Dari gambar IV.3 pada penelitian ini didapatkan bahwa berat badan janin terbesar yaitu > 4000 gram sebanyak 17 bayi atau sebesar 48,6%%. Sedangkan berat badan janin terkecil yatu < 2500 gram sebanyak 6 bayi atau sebesar 17,1%.

Tabel IV.4 Distribusi pasien menurut lingkar kepala

Lingkar Kepala (cm) Jumlah Bayi % 31-32 5 14,3 33-34 8 22,8 35-36 12 34,3 >37 10 28,6

Jumlah 35 100

17,1%

34,3%

48,6%

Page 34: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar IV.4 Pasien Menurut Lingkar Kepala

Dari gambar IV.4 didapatkan bahwa lingkar kepala bayi terkecil dengan ukuran 31-32 cm sebanyak 5 bayi atau sebesar 14,3%. Sedangkan lingkar kepala terbesar dengan ukuran 35-36 cm sebanyak 12 bayi atau sebesar 34,3%.

28,6%

34,3%

22,8 %

14,3%

Page 35: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Untuk mengetahui ada hubungan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini maka dapat digunakan uji Chi-Square

PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN UJI CHI-SQUARE (X2 )

Tabel 1 : rancangan penelitian 2 X 2

Keterangan : a : DKP dengan diagnosa KPD

b : Non DKP dengan diagnosa KPD

c : DKP dengan diagnosa non KPD

d : Non DKP dengan diagnosa non KPD.

Rumus khusus untuk tabel kontingensi 2X2 :

Tabel 2 : Hasil Penelitian 2 X 2

DKP Non DKP Jumlah Ʃ % Ʃ % Ʃ %

KPD 6 17,1 14 40 20 28,6 Non KPD 29 82,9 21 60 50 71,4

Jumlah 35 50 35 50 70 100%

Variabel bebas Variabel terikat

Status Diagnosa Penyulit Kehamilan Status Ketuban Pada Ibu DKP Tidak DKP

Jumlah

KPD a b a+b

Tidak KPD c d c+d

Jumlah a+c b+d n

Page 36: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Perhitungan:

X2 hitung = 4,48

X2 tabel = 3,841 ( batas kritis penolakan pada db = 1 dan α = 0,05) ( lampiran 1)

Karena X2 hitung > X2 tabel, maka H1 diterima yaitu ada perbedaan yang signifikan antara KPD dengan DKP.

Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan ada perbedaan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini, yaitu dengan nilai p < 0,05.

Page 37: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara DKP dengan non

DKP terhadap ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta. Dimana pada DKP risiko terjadinya ketuban pecah dini

meningkat.

B. Saran

Dalam penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara DKP dengan non

DKP terhadap ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta. Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan

bayi peneliti dapat menyarankan :

1. Untuk masyarakat

Masih perlu adanya penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat

terutama pada ibu hamil yang mempunyai predisposisi terjadinya

disproporsi kepala panggul agar dapat memanfaatkan sarana kesehatan

dengan pemeriksaan antenatal yang adekuat, sehingga dapat terhindar

dari kesakitan, kecacatan dan kematian.

2. Untuk RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Selalu meningkatkan sarana dan prasarana antenatal care serta

meningkatkan upaya penegakan diagnosa dini dengan memperketat

monitoring sehingga penanganan yang adekuat dapat segera dilakukan.