laporan kerja praktek pt. sumber inti pangan · studi teknik industri. terselesaikannya laporan...

113
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN Oleh: Alfonsus Damarjati Permana NPM : 13 06 07471 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Upload: phungnhu

Post on 02-Mar-2019

412 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. SUMBER INTI PANGAN

Oleh:

Alfonsus Damarjati Permana

NPM : 13 06 07471

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

i

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

ii

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya Kerja Praktek selama 3 bulan di PT. Sumber Inti Pangan

dapat terlaksanakan dengan baik dan penyusunan laporan Kerja Praktek dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan Laporan Kerja Praktek adalah salah satu syarat

akademis yang wajib dipenuhi dalam kuliah Teknik Industri Universitas Atma

Jaya Yogyakarta. Selain itu, tujuan dari melakukan Kerja Praktek adalah untuk

memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sebelum lulus dari program

studi Teknik Industri.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta

partisipasi dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan

pengharapan bagi penyusun dalam melaksanakan kerja praktek dan penyusunan

laporan.

2. Bapak V. Ariyono, S.T., M.T. selaku Kaprodi Jurusan Teknik Industri.

3. Bapak B. Laksito Purnomo, ST., M.Sc. selaku dosen pembimbing Kerja

Praktek atas bimbingannya selama pelaksanaan dan penyusunan Laporan Kerja

Praktek.

4. Ibu Ruli Andriyani selaku General Manager PT. Sumber Inti Pangan.

5. Bapak Tony Setiawan selaku Manager Produksi PT. Sumber Inti Pangan.

6. Bapak Agus Suparto selaku Manajer Purchasing PT. Sumber Inti Pangan.

7. Bapak Dede Sulaiman selaku Kepala Produksi Unit 1 dan Pembimbing

Lapangan selama kerja praktek di PT. Sumber Inti Pangan.

10. Kedua orang tua, adik yang selalu mendukung serta memberikan doa selama

pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan.

11. Alvin Wijaya dan Evan Beta Kartika sebagai partner kerja praktek yang selalu

mendukung dalam hal apapun.

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

iv

12. Shanti Juita Gultom yang telah mendukung dan mendoakan selama

pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan

13. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan semangat selama

pelaksanaan dan penyusunan.

14. Seluruh karyawan PT. Sumber Inti Pangan atas kekeluargaan yang terjalin

dan senantiasa membantu selama kerja praktek.

Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi penulis dan

semua pihak yang terkait.

Yogyakarta, 20 Agustus 2017

Penyusun

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 2

BAB 1 .................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN.................................................................................................. 4

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 4

1.2. Tujuan ....................................................................................................... 5

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................ 6

BAB 2 .................................................................................................................. 7

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................................... 7

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................................... 7

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 13

2.3. Manajemen Perusahaan ......................................................................... 34

BAB 3 ................................................................................................................ 45

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN .................................................................. 45

3.1. Proses Bisnis Perusahaan ...................................................................... 45

3.2. Produk yang Dihasilkan ........................................................................... 47

3.3. Proses Produksi ...................................................................................... 50

3.4. Fasilitas Produksi .................................................................................... 73

BAB 4 ................................................................................................................ 98

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA ............................................................ 98

4.1. Lingkup Pekerjaan ................................................................................... 98

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan ............................... 98

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................ 99

4.4. Hasil Pekerjaan ..................................................................................... 100

4.4.1. Menghitung nilai kinerja perusahaan .................................................. 101

4.5. Kesimpulan ........................................................................................... 106

LAMPIRAN ...................................................................................................... 107

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

1

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 1 ........................................... 9

Tabel 2.2. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 1 ............................................ 10

Tabel 2.3. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 3 ......................................... 11

Tabel 2.4. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 3 ............................................ 11

Tabel 2.5. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 4 ......................................... 12

Tabel 2.6. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 4 ............................................ 12

Tabel 3.1. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 1 (Dried Product/Ground

Spices) .............................................................................................................. 47

Tabel 3.2. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 3 (Oil & Pasta Seasoning, dan

Sachet Oil) ......................................................................................................... 48

Tabel 3.3. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 4 (Dried Mix Powder, dan

Sachet Powder) ................................................................................................. 49

Tabel 4.1 Nilai Kinerja aktual perusahaan ........................................................ 102

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

2

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2. Alat Pelindung Diri Operator Produksi Oil & Pasta Product ........... 42

Gambar 2.3. Alat Pelindung Diri Staf Raw Material & Finished Good ................. 42

Gambar 2.5. Alat Pelindung Diri Operator Produksi Dried Mix Powder .............. 43

Gambar 3.1. Proses Bisnis PT. Sumber Inti Pangan .......................................... 45

Gambar 3.1. Flowchart Proses Produksi Dried Product (Spices) ....................... 53

Gambar 3.2. Flowchart Proses Produksi Seasoning Oil ..................................... 55

Gambar 3.3. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Saus Bangkok ..... 57

Gambar 3.4. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Bolognese ........... 59

Gambar 3.5. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Hot and Spicy ...... 61

Gambar 3.6. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning - Kunyit Pasta ......... 63

Gambar 3.7. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning, Chilli Paste & ......... 65

Gambar 3.8. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Saus ......... 67

Gambar 3.9. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Sachet Oil) .............................. 69

Gambar 3.10. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Sachet Oil) ............................ 71

Gambar 3.11. Flowchart Proses Produksi Unit 4 (Sachet Powder) .................... 73

Gambar 3.12. Hand Pallet ................................................................................. 74

Gambar 3.13. Pallet ........................................................................................... 75

Gambar 3.14. Timbangan Digital ....................................................................... 75

Gambar 3.15. Mesin Giling Disk Mill .................................................................. 75

Gambar 3.16. Mesin Sangrai ............................................................................. 76

Gambar 3.17. Mesin Parut ................................................................................. 76

Gambar 3.18. Mesin Ayak ................................................................................. 77

Gambar 3.19. Mesin Oven ................................................................................. 77

Gambar 3.20. Mesin Ribbon Mixer .................................................................... 78

Gambar 3.21. Layout Lantai Produksi Unit 1 ...................................................... 79

Gambar 3.22. Hand Pallet ................................................................................. 80

Gambar 3.23. Pallet ........................................................................................... 80

Gambar 3.24. Timbangan Digital ....................................................................... 81

Gambar 3.25 Belt Conveyor .............................................................................. 81

Gambar 3.26 Roller Conveyor ........................................................................... 81

Gambar 3.27 Stacker ......................................................................................... 82

Gambar 3.28. Layout Unit 2 ............................................................................... 83

Gambar 3.29. Hand Pallet ................................................................................. 84

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

3

Gambar 3.30. Pallet ........................................................................................... 84

Gambar 3.31. Timbangan Digital ....................................................................... 85

Gambar 2.32 Mesin Slicer ................................................................................. 85

Gambar 3.33. Mesin Pembilas Raw Material ..................................................... 86

Gambar 3.34. Mesin Pengecil Ukuran ............................................................... 86

Gambar 3.35. Mesin Penggorengan dan Mesin Separator ................................ 87

Gambar 3.36 Mesin Pompa Cooling .................................................................. 87

Gambar 3.37. Mesin Ayak ................................................................................. 88

Gambar 3.40. Mesin Autoclave .......................................................................... 89

Gambar 3.41. Mesin Pengering ......................................................................... 89

Gambar 3.42. Mesin Filling ................................................................................ 90

Gambar 3.43. Layout Lantai Produksi Unit 3 ...................................................... 91

Gambar 3.44. Hand Pallet ................................................................................. 92

Gambar 3.45. Pallet ........................................................................................... 92

Gambar 3.46 Timbangan Digital ........................................................................ 93

Gambar 3.47 Stacker ......................................................................................... 93

Gambar 3.48. Mesin Filling ................................................................................ 94

Gambar 3.49. Lift ............................................................................................... 94

Gambar 3.50. Mesin Ribbon Mixer .................................................................... 95

Gambar 3.51. Layout Unit 4 Lantai 1 ................................................................. 96

Gambar 3.52. Layout Unit 4 Lantai 2 ................................................................. 97

Gambar 4.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Kerja Praktek ....................... 100

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini yang dinilai sangat pesat, maka

perusahaan-perusahaan pun terus meningkatkan kualitas baik dalam sumber

daya manusianya ataupun teknologinya. Sumber Daya Manusia sendiri berperan

penting dalam suatu perusahaan. Sehingga perusahaan-perusahaan pun saling

bersaing meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia

tersebut meliputi tenaga kerja. Dalam hal ini tenaga kerja harus memiliki

kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai dengan

bidang yang digelutinya untuk dapat mendukung tercapainya tujuan suatu

perusahaan dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik. Salah satu faktor yang

mendukung kualitas tenaga kerja adalah dunia pendidikan. Misalnya saja

Universitas, Universitas merupakan suatu lembaga pendidikan yang berperan

mencetak tenaga-tenaga profesional yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun

industri.

Namun pada Universitas tersebut pada kenyataannya masih kurang adaptif atau

kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja nyata, karena di Universitas,

seseorang hanya memperoleh teori saja, sedangkan teori yang diperoleh belum

tentu sama dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang

yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas. Sehingga

dengan adanya kegiatan kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa mampu

memperoleh pengalaman dan menerapkan teori yang sudah didapatkan di

Universitas secara langsung pada perusahaan-perusahaan.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk

melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. Untuk

melaksanakan kerja praktek ini mahasiswa memerlukan bekal ilmu yang cukup,

karena syarat untuk melaksanakan kerja praktek ini adalah mahasiswa telah

menempuh kuliah minimal 5 semester. Selain itu mahasiswa diwajibkan telah

mengikuti kegiatan Kunjungan Industri untuk mendukung pemahaman akan

lingkungan yang akan dihadapi ketika melaksanakan kerja praktek. Untuk

melaksanakan kerja praktek ini, mahasiswa dapat memilih sendiri perusahaan

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

5

tempat kerja prakteknya dan kemudian mengajukannya ke PSTI UAJY untuk

mendapatkan persetujuan dan surat pengantar dari Fakultas Teknologi Industri

UAJY kepada perusahaan tempat kerja praktek yang dituju. Adapun syarat bagi

mahasiswa untuk dapat mengajukan surat pengantar kerja praktek tersebut

adalah telah menempuh minimal 81 sks, memperoleh nilai minimal C untuk mata

kuliah Sistem Produksi, telah mengikuti seminar (ujian) kerja praktek minimal 3

kali (dalam waktu yang berbeda), telah mengikuti sosialisasi kerja praktek dan

kegiatan kunjungan industri yang diselenggarakan oleh PSTI UAJY. Kerja

Praktek paling cepat dilaksanakan setelah Ujian Akhir Semester kelima sejak

pertama kali mahasiswa terdaftar.

PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi

mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan,

meningkatkan, mengembangkan, dan mensimulasikan etos kerja profesional

sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja praktek dapat dikatakan sebagai

ajang simulasi profesi mahasiswa teknik industri. Paradigma yang harus

ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di

perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hali ini mencakup kegiatan

perencanaa, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahan masalah.

Karenanya dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:

a. Mengenali ruang lingkup perusahaan

b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor

atau pembimbing lapangan

d. Mengamati perilaku sistem

e. Menyusun laporan akhir dalam bentuk tertulis

f. Melaksanakan ujian kerja praktek

Secara khusus, dalam lingkup Teknik Industri haruslah selalu disadari bahwa

yang dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia, Mesin,

Material, Metode, Uang, Energi, Lingkungan dan Informasi. Artinya, dalam

melaksanakan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, Sarjana Teknik

Industri harus selalu memandang aktivitasnya dalam kerangka sistem yang

melingkupi aktivitas itu.

1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek adalah:

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

6

a. Melatih kedisiplinan.

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan

dalam perusahaan.

c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnisnya.

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 10 Februari 2017 sampai

dengan 9 Mei 2017 dan bertempat di PT. Sumber Inti Pangan, Desa Cilowa

RT06/RW04, Dusun Pahing, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan,

Jawa Barat.

Dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. Sumber Inti Pangan ini, penulis

ditempatkan pada departemen Purchasing dengan pengawasan Kepala

Purchasing Bapak Agus Suparto. Selama Pelaksanaan kerja praktek di PT

Sumber Inti Pangan kegiatan kerja dibimbing oleh Bapak Tony Santoso.

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

7

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 2 berisi penjelasan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, dan manajemen perusahaan.

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sub bab ini berisi sejarah perusahaan, profil perusahaan, dan fasilitas utama

perusahaan.

2.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Sumber Inti Pangan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di

bidang manufacture of food product yang didirikan pada tahun 2002 oleh 2 Co-

Founder yaitu Bapak Roni Iswara dan Bapak Gunawan Wibisono di Tangerang,

tepatnya di Jalan Marsekal Surya Dharma Blok D10/19, Bandara Mas,

Tangerang, Jawa Barat. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sumber Inti Pangan

adalah aneka bumbu masakan. Sejarah perkembangan PT. Sumber Inti Pangan

sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yaitu periode 1, 2, dan 3.

Perkembangan perusahaan periode 1 dimulai dari tahun 2001 hingga 2006. Saat

itu, PT. Sumber Inti Pangan berada di Tangerang dengan luas bangunan 900 m2.

Grup produk yang dihasilkan meliputi ground spices, snack seasoning, dan

noodle. Jumlah produk keseluruhan yang dihasilkan kurang lebih 30 jenis produk

yang seluruhnya memiliki sertifikat Halal dan HS dari pemerintah Indonesia.

Kapasitas produksi per bulan pada kisaran 30-100 ton. Pada periode 1 ini, pasar

dari produk PT. Sumber Inti Pangan adalah pasar lokal di pulau Jawa serta

ekspor di 1 negara asing. Omset penjualan yang dicapai per bulannya sekitar

$40.000 USD- $200.000 USD.

Perkembangan perusahaan periode 2 dimulai dari tahun 2006 hingga 2011. Saat

itu, PT. Sumber Inti Pangan melakukan ekspansi dengan memperluas bangunan

hingga 3500 m2. Grup produk yang dihasilkan meliputi dried product (ground

spices), seasoning, oil seasoning, texturize, dan flavour. Jumlah produk

keseluruhan yang dihasilkan kurang lebih menjadi 200 jenis produk dengan

sertifikat Halal, ISO dan HS dari pemerintah Indonesia. Kapasitas produksi per

bulan pada kisaran 400 ton. Pada periode 2 ini, pasar dari produk PT. Sumber

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

8

Inti Pangan adalah seluruh Indonesia dan ekspor ke 11 negara Asia serta Timur

Tengah. Omset penjualan yang dicapai per bulannya meningkat menjadi

$1.000.000 USD.

Perkembangan perusahaan periode 3 dimulai dari tahun 2012 hingga sekarang.

Saat ini, PT. Sumber Inti Pangan melakukan ekspansi dengan mendirikan

fasilitas produksi baru di kota Kuningan, Jawa Barat yang memiliki luas lahan

20.000 m2 dan 6.000 m2 bangunan. Grup produk yang dihasilkan oleh kedua

fasilitas baik Tangerang maupun Kuningan meliputi ground spices, seasoning, oil

seasoning, texturize, paste seasoning dan flavour. Jumlah produk keseluruhan

yang dihasilkan kurang lebih menjadi 280 jenis produk dengan sertifikat Halal,

ISO, FSSC, SEDEX dan HS dari pemerintah Indonesia. Kapasitas produksi per

bulan pada kisaran 3.000 ton. Pada periode 3 ini, pasar dari produk PT. Sumber

Inti Pangan adalah seluruh Indonesia dan ekspor ke 12 negara di Asia, Timur

Tengah, dan Afrika. Omset penjualan yang dicapai per bulannya meningkat

menjadi $1.500.000 USD - $2.000.000 USD.

2.1.2. Profil Perusahaan

Berikut ini adalah profil dari perusahaan PT. Sumber Inti Pangan:

a. Nama Perusahaan : PT. Sumber Inti Pangan

b. Lokasi Pabrik : Desa Cilowa RT06/RW04, Dusun Pahing,

Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan,

Jawa Barat.

c. Lokasi Kantor Utama : Kompleks Pergudangan Bandara Mas Blok D

10/19 Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang,

Jawa Barat

c. Tahun Berdiri : 2001

d. Co-Founder : Gunawan Wibisono & Roni Iswara

e. Kategori Bisnis : Manufacture of Food Product

f. Jumlah Karyawan : 300

g. Telepon Pabrik : +62 232 8894 707, 8894 708, 8894 709, 8894

710, 8894 711

h. Faks. Pabrik : +62 232 8894 708

i. Telepon Kantor Utama : +62 21 5504 937, 5506 905, 5507 961, 5591

6045

j. Faks. Kantor Utama : +62 21 5504 935

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

9

k. Sertifikat : Halal, ISO, FSSC, SEDEX dan HS dari

pemerintah Indonesia

2.1.3. Fasilitas Utama Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT. Sumber Inti Pangan

dikelompokan ke dalam unit-unit, yaitu Unit Produksi 1, Unit 2, Unit Produksi 3,

dan Unit Produksi 4. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing unit.

a. Unit Produksi 1 (Dried Product/Ground Spices)

Unit produksi 1 mengolah dan memproduksi berbagai macam rempah-rempah

hasil bumi seperti lada, ketumbar, kemiri, dan sebagainya. Proses yang ada pada

unit produksi 1 umumnya melalui proses penggilingan, pemarutan, pengayakan,

sangrai, dan oven sehingga wujud akhir dari produk yang dihasilkan berupa

bubuk (powder). Tabel 2.1. merupakan daftar mesin yang ada di lantai produksi

unit 1, dan Tabel 2.2. merupakan daftar produk yang dihasilkan oleh unit

produksi 1.

Tabel 2.1. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 1

No Nama Mesin Daya Jumlah

1 Mesin Giling 11000 watt 9

2 Mesin Sangrai LPG 12 kg 2

3 Mesin Parut Kecil 750 watt 1

4 Mesin Parut Besar 7500 watt 2

5 Mesin Parut Sedang 3500 watt 1

6 Mesin Ayak 1100 watt 3

7 Mesin Ayak High Speed 1600 watt 5

8 Mesin Oven 750 watt 12

9 Mesin Mixer 5500 watt 1

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

10

Tabel 2.2. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 1

No Nama Produk No Nama Produk

1 Ketumbar Kasar 20 Ketumbar Powder

2 Celery Powder 21 Kunyit Powder

3 Cengkeh Powder 22 Lada Hitam Cracked

4 Chilli Flake 23 Lada Hitam Powder

5 Chilli Powder 24 Merica Halus

6 Chilli Powder 25 Pala Powder

7 Chilli powder 26 Kapolaga Powder

8 Daun Salam/ Bay Leaf 27 Sereh Powder/Lemongrass

9 Galangal 28 Kayu Manis Bubuk

10 Jahe Powder 29 Tamarind Powder

11 Jinten/Cumin 30 Klabet Powder

12 Kemiri Bubuk 31 Wijen Gongseng

13 Ketumbar Powder 32 Pekak Powder

14 Fenugreek Powder 33 Merica Halus Type ULI

15 Wjien Powder 34 Kemiri Type ULI

16 Daun Jeruk Flake 2mm 35 Chilli Powder So Good

17 Jinten Powder/Cumin 36 Lada Putih

18 Chilli Powder 37 Pala Powder

19 Chilli Powder 38 Tamarind Powder

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

b. Unit 2 (Warehouse Raw Material, dan Warehouse Finished Good)

Unit 2 merupakan gudang raw material dan gudang finished good. Gudang raw

material berfungsi untuk melakukan aktivitas supply bahan baku ke unit-unit

produksi. Gudang finished good berfungsi untuk tempat penyimpanan produk-

produk jadi hasil produksi tiap unit produksi.

c. Unit Produksi 3 (Oil & Pasta Seasoning, dan Sachet Oil)

Unit produksi 3 merupakan unit yang memproduksi berbagai bumbu minyak serta

bumbu pasta. Tabel 2.3. merupakan daftar mesin yang digunakan di lantai

produksi unit 3, dan Tabel 2.4. merupakan daftar produk yang dihasilkan oleh

unit produksi 3.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

11

Tabel 2.3. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 3

No Nama Mesin Daya Jumlah

1 Mesin Cuci 750 watt 1

2 Mesin Slicer 1500 watt 2

3 Mesin Pengecil Ukuran 750 watt 2

4 Mesin Penggorengan 3500 watt 3

5 Mesin Separator 750 watt 3

6 Pompa Cooling 1300 watt 1

7 Mesin Ayak 1500 watt 1

8 Mesin Giling Batu 1300 watt 2

9 Mesin Blender 3500 watt 5

10 Mesin Autoclave 1300 watt 7

11 Mesin Pengering 900 watt 2

12 Mesin Filling 1300 watt 1

13 Mesin Filling Grade A 1300 watt 5

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Tabel 2.4. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 3

No Nama Produk No Nama Produk

1 Minyak Bawang Dubai 14 Bawang Kriuk SL-01

2 Minyak Kare Dubai 15 Chilli Seasoning R-02

3 Minyak Bawang Sarana 16 Chilli Seasoning R-04

4 Pasta Cheese Bolognese 17 Chilli Seasoning R-04P

5 Hot & Spicy 18 Saus Sambal Bangkok

6 Kunyit Pasta 19 Saus BBQ

7 Shallot Pasta 20 Minyak Bawang Turkey

8 Red Chilli 21 Minyak Kare Turkey

9 Green Chilli 22 Minyak Bawang Daun Jeruk

10 Cabe Pasta (Curly) 23 Chilli Sauce

11 Garlic Pasta 24 Minyak Soto Betawi (mlys)

12 Beef Fat 25 Minyak Kare Sarana

13 Minyak Soto Betawi 26 Roasted Wijen

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

12

b. Unit Produksi 4 (Dried Mix Powder, dan Sachet Oil)

Unit produksi 4 memproduksi berbagai macam bumbu bubuk. Proses produksi

utama di unit produksi 4 adalah proses mixing dan proses filling untuk produk-

produk sachet powder. Tabel 2.5. adalah daftar mesin yang digunakan untuk

kegiatan produksi unit 4, dan Tabel 2.6. merupakan daftar produk yang

dihasilkan unit produksi 4.

Tabel 2.5. Mesin yang Digunakan di Unit Produksi 4

No Nama Mesin Daya Jumlah

1 Mesin Filling 1300 watt 7

2 Mesin Giling 11000 watt 1

3 Mesin Ribbon Mixer 750 kg 15000 watt 2

4 Mesin Ribbon Mixer 250 kg 5500 watt 2

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Tabel 2.6. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 4

No Nama Produk No Nama Produk

1 Ayam Bawang Seasoning 2 Flavor Chicken (KAD)

3 Bakso Kuah 22 Spicy Sausage Mix

4 Balado Seasoning 23 Flavor Chicken Peppersoup

5 Baso Sapi Seasoning 24 Garlic Powder

6 Beef Extract 25 Wonton Seasoning

7 Beef Powder 26 Garlic Powder

8 Bumbu Ayam Goreng

Lengkuas

27 Gula inti Plus

9 Bumbu Powder Hot & Spicy 28 HVP Spicy

10 Bumbu Tumis 29 Kaldu Ayam Seasoning

11 Cheese Seasoning 30 Mie Goreng Seasoning

12 Cheese Seasoning (SP-04) 31 Onion Chicken Seasoning

13 Chicken BBQ Seasoning 32 Onion Powder

14 Chicken Powder 33 Vegetable Soup Seasoning

15 Chicken Seasoning 34 Onion Seasoning

16 Curry Seasoning 35 Original Seasoning

17 Potato BBQ Seasoning 36 Premik Balado

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

13

Tabel 2.6. Lanjutan

18 Premik Ayam Bawang 37 Premik Chicken BBQ

19 Premik Balado 38 Premik Lobster

20 Sapi Pedas (SL-01) 39 Tomato Seasoning

21 Special Chicken Seasoning 40 Spicy Mix

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan susunan dan hubungan antara komponen

bagian-bagian dan posisi dalam suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan-

kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi yang ada pada PT. Sumber Inti

Pangan termasuk dalam struktur organisasi divisional. Gambar 2.1. merupakan

struktur organisasi dari PT. Sumber Inti Pangan.

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

14

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Sumber Inti Pangan

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

15

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jabatan:

1. Administrasi Produksi

a. Tugas pokok

Melakukan kegiatan administrasi gudang dan produksi untuk memperlancar

proses produksi dan gudang serta penyampaian informasi terkait stock gudang

dan produksi kepada semua departemen yang terkait.

b. Tanggung jawab

i. Monitoring ketersediaan label dan membuat label semua produk jadi sesuai

dengan kode produksi dan batch-nya sebagai identitas produk jadi.

ii. Rekapitulasi laporan hasil produksi produk jadi untuk diinformasikan ke Dept.

Sales & Marketing.

iii. Membuat surat penerimaan barang bahan baku untuk diserahkan kepada

supplier.

iv. Monitoring stock dan umur produk sisa produksi, produk jadi dan bahan baku.

v. Monitoring kebutuhan bahan baku produksi untuk menjamin ketersediannya.

vi. Rekapitulasi OTF dari Dept. Sales & Marketing sebagai informasi ke semua

unit produksi.

vii. Monitoring realisasi OTF sehingga semua order terpenuhi sesuai dengan

jadwal pengirimannya.

viii. Monitoring ketersediaan produksi jadi sesuai delivery order yang diterbitkan.

ix. Kalkulasi data antara penerimaan bahan baku dari supplier dengan

pengiriman bahan baku ke produksi, serta antara penerimaan produksi jadi

dari produksi dengan pengiriman produk jadi ke customer sehingga stock

gudang selalu update.

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Menyampaikan laporan kepada pihak ketiga

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan:

i. Minimal lulus SLTA atau sederajat

ii. Menguasai komputer dan administrasi umum

iii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan kerja dengan pihak internal:

i. Informasi stock produk jadi dan bahan baku

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

16

ii. Update OTF dari Departemen Sales and Marketing

Hubungan kerja dengan pihak eksternal:

i. Penerimaan bahan baku dari supplier

ii. Pengiriman produk jadi ke customer

2. Warehouse Officer

a. Tugas pokok

Mengarahkan serta mengendalikan kegiatan dan karyawan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam pengaturan RM maupun FG mulai dari penerimaan,

penyimpanan dan pengeluarannya serta keutuhannya, dan terhadap seluruh

aset barang dan fasilitasnya.

b. Tanggung jawab

i. Menjamin sistem FIFO berjalan dengan baik dan benar

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan aktivitas gudang yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan pengiriman bahan baku ke produksi, penerimaan bahan baku dari

supplier, dan pengiriman produk jadi ke customer sesuai standar yang

ditetapkan oleh management

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menyampaikan laporan kepada pihak ketiga

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan:

i. Minimal Sarjana S1 Teknik / Ekonomi / Manajemen, dan atau minimal

berpengalaman dalam pengelolaan gudang selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan kerja dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

ii. Memberikan informasi barang yang siap kirim/barang yang dipending

Hubungan kerja dengan pihak eksternal:

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

17

i. Analisa retur dan produk yang tidak sesuai standar

3. General Manager

a. Tugas pokok

Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta bertanggung jawab terhadap

semua kegiatan perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan.

b. Tanggung jawab:

i. Membuat perencanaan operasional produksi sesuai permintaan customer

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Memenuhi permintaan konsumen 100 %

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses ketersediaan produk

jadi yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan analisa order, membuat perencanaan produksi dan pengiriman

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal terkait dengan mutu

iii. Menentukan prioritas order customer

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Manajemen, dan atau

minimal berpengalaman dalam bidang Sales & Marketing selama 15 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Produk jadi untuk pengiriman ke customer

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Schedule pengiriman

4. Sales and Marketing Staff

a. Tugas pokok

Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta bertanggung jawab terhadap

penjualan dan pemasaran produk sesuai dengan persyaratan dari customer

guna mencapai kepuasan pelanggan.

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

18

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan operasional produksi sesuai permintaan customer

ii. Melakukan analisa order, membuat perencanaan produksi dan pengiriman

iii. Memenuhi permintaan konsumen 100 %

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses ketersediaan produk

jadi yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menentukan prioritas order customer

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus Diploma III Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Manajemen,

dan atau minimal berpengalaman dalam bidang Sales & Marketing selama 3

tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Produk jadi untuk pengiriman ke customer

Hubungan dengan pihak eksternal:

ii. Update regulasi dan persyaratan

iii. Schedule pengiriman

5. Technic Officer

a. Tugas pokok

Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan preventive maintenance dan

perbaikan dari semua mesin dan peralatan penunjang lainnya serta bertanggung

jawab terhadap pengadaan spare part guna menjamin kelancaran jalannya

kegiatan operasional pabrik.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan operasional pengawasan baik secara mingguan,

bulanan dan tahunan

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

19

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan aktivitas maintenance yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan perbaikan mesin secara optimum dan menjalankan preventive

maintenance sesuai jadwal

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Melakukan maintenance di luar jadwal

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal Sarjana S1 Teknik, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang

teknik selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Penyesuaian jadwal maintenance dengan jadwal produksi

Hubungan dengan pihak eksternal

i. Penyediaan spare part dan service ke pihak ketiga

6. Maintenance Staff

a. Tugas pokok

Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan preventive maintenance dan

perbaikan dari semua mesin dan peralatan penunjang lainnya untuk menjamin

kelancaran jalannya kegiatan operasional pabrik.

b. Tanggung jawab

i. Melaksanakan perencanaan operasional pengawasan baik secara mingguan,

bulanan dan tahunan

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan preventive maintenance kepada

atasan

iii. Membuat laporan hasil kegiatan preventive maintenance kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan aktivitas maintenance yang terkait

dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan perbaikan mesin secara optimum dan menjalankan preventive

maintenance sesuai jadwal

c. Wewenang

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

20

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Melakukan maintenance di luar schedule

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal Sarjana S1 Teknik, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang

teknik selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, GMP dan Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Penyesuaian jadwal maintenance dengan jadwal produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

ii. Penyediaan spare part dan service ke pihak ketiga

7. Warehouse Field

a. Tugas pokok

Melakukan pengaturan RM maupun FG mulai dari penerimaan, penyimpanan

dan pengeluarannya serta keutuhannya, dan terhadap seluruh aset barang dan

fasilitasnya.

b. Tanggung jawab

i. Melaksanakan sistem FIFO berjalan dengan baik dan benar

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan penerimaan dan pengiriman

produk kepada atasan

iii. Membuat laporan kegiatan penerimaan dan pengiriman produk kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan aktivitas gudang yang terkait dengan

mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan pengiriman bahan baku ke produksi, penerimaan bahan baku dari

supplier, dan pengiriman produk jadi ke customer sesuai standar yang

ditetapkan oleh management

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menyampaikan laporan kepada pihak ketiga

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam pengelolaan gudang

selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, GMP dan Manajemen

e. Hubungan kerja

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

21

Hubungan dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

ii. Memberikan informasi barang yang siap kirim/barang yang dipending

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Analisa retur dan produk yang tidak sesuai standar

8. Personnel Officer

a. Tugas pokok

Menyediakan dan mengarahkan sumber daya manusia yang sesuai dengan

kebutuhan baik dari segi persyaratan maupun kemampuannya dan memastikan

bahwa seluruh karyawan dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan yang

dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaannya.

b. Tanggung jawab

i. Menjaga hubungan industrial peace dan baik dengan pihak eksternal serta

dalam organisasi di perusahaan.

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Mencapai target yang ditetapkan oleh management

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan kegiatan kepersonaliaan

yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Menjamin pelaksanaan gaji sesuai dengan yang direncanakan dan

terlaksananya pelayanan umum secara up to date

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait kebijakan dan peraturan perusahaan

iii. Hubungan dengan pihak luar

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Ekonomi / Manajemen, dan atau minimal berpengalaman

dalam bidang kepersonaliaan selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Training dan sosialisasi peraturan baru

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update peraturan dan perundang-undangan

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

22

9. Operator produksi

a. Tugas pokok

Melaksanakan kegiatan produksi dalam upaya menghasilkan kualitas produk

yang sesuai dengan persyaratan dan mencapai target produksi yang maximum.

b. Tanggung jawab

i. Melakukan kegiatan produksi sesuai jadwal yang ditetapkan

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan produksi kepada atasan

iii. Membuat laporan hasil kegiatan produksi kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang terkait dengan

mutu dan peraturan perusahaan

v. Menghasilkan produk sesuai dengan standard yang ditetapkan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang produksi

selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, GMP dan Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

ii. Laporan hasil produksi

10. Purchasing Manager

a. Tugas pokok

Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta mengendalikan kegiatan

purchasing yang menunjang kegiatan lainnya dalam upaya mendapatkan hasil

yang sesuai dengan persyaratan di setiap tahapan proses.

b. Tanggung jawab

i. Mengendalikan stock RM dan FG

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Menjamin ketersediaan bahan baku dan peralatan untuk produksi dan office

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses pembelian bahan

yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan analisa order

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

23

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menentukan supplier & sub kontraktor terpilih

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Manajemen, dan atau

minimal berpengalaman dalam bidang purchasing selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Bahan baku baru

11. Purchasing Staff

a. Tugas pokok

Mendukung jalannya produksi agar lancar, sesuai dengan permintaan produk

yang diterima dari customer dengan menjamin tersedianya kebutuhan bahan

baku, pemesanan dan pengontrolan supply dari supplier.

b. Tanggung jawab

i. Mencari penawaran bahan baku, peralatan untuk produksi dan office

ii. Membuat PO

iii. Menjamin ketersediaan bahan baku dan peralatan untuk produksi dan office

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses pembelian bahan

yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan penilaian supplier

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menentukan supplier & sub kontraktor terpilih

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus Diploma III Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Manajemen,

dan atau minimal berpengalaman dalam bidang purchasing selama 3 tahun

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

24

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Bahan baku baru

12. PPIC staff

a. Tugas pokok

Merencanakan jalannya produksi agar lancar, sesuai dengan permintaan produk

yang diterima dari customer dengan menjamin tersedianya kebutuhan bahan

baku yaitu mulai dari perhitungan kebutuhan bahan baku, pemesanan dan

pengontrolan supply dari supplier serta pengaturan inventory nya di gudang,

sampai pemenuhan permintaan produk jadi terkirim ke customer.

b. Tanggung jawab

i. Membuat rencana produksi

ii. Menghitung kebutuhan bahan baku

iii. Menjamin ketersediaan bahan baku

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses pembelian bahan

yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Menjamin produksi sesuai dengan permintaan customer

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Menentukan supplier & sub kontraktor terpilih

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus Diploma III Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Manajemen,

dan atau minimal berpengalaman dalam bidang purchasing selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Bahan baku untuk produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

25

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Bahan baku baru

13. QC & QA Officer

a. Tugas pokok

Mengarahkan serta mengendalikan kegiatan quality control dan quality

assurance yang menjadi tanggung jawabnya dalam setiap tahapan proses untuk

mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan pengawasan mutu produk

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standard yang ditetapkan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan, dan atau minimal berpengalaman dalam

bidang QC & QA selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training pengujian phisik organoleptik dan analisa kadar air

iii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e, Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Trial

ii. Sampling produk

iii. Bahan baku untuk produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi dan persyaratan

14. QC Field

a. Tugas pokok

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

26

Melaksanakan kegiatan quality control yang menjadi tanggung jawabnya dalam

setiap tahapan proses untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan

persyaratan.

b. Tanggung jawab

i. Memeriksa mutu bahan baku dan hasil produksi sesuai dengan standard

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan produksi kepada atasan

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan monitoring produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Membuat COA terhadap produk yang akan dikirim ke customer

vi. Pemberian identitas dan status produk

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Penolakan barang

iii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang quality control

selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training pengujian phisik organoleptik dan analisa kadar air

iii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

i. Trial, sampling produk

15. System Development Officer

a. Tugas pokok

Mengembangkan serta mengendalikan system informasi yang menunjang

kegiatan lainnya dalam upaya mendapatkan hasil yang sesuai dengan

persyaratan.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan pengembangan sistem informasi

ii. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan sistem informasi perusahaan dengan

baik dan benar

iii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan sistem informasi perusahaan

kepada atasan

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

27

iv. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sistem

informasi perusahaan kepada atasan

v. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan kegiatan sistem informasi yang terkait

dengan mutu dan peraturan perusahaan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu dan keamanan sistem

informasi perusahaan

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknik, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang

sistem informasi selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Pemeliharaan sistem informasi untuk semua departement dalam perusahaan

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi, persyaratan dan sistem informasi terbaru

16. Manufacturing Coordinator & Document Control

a. Tugas pokok

Melakukan kegiatan koordinasi antara produksi, marketing, purchasing, R&D, QC

dan maintenance dalam upaya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan

persyaratan, secara efektif dan effisien dan berkesinambungan guna memenuhi

kepuasan pelanggan. Melakukan kegiatan pengontrolan dokumen yang beredar

di perusahaan baik bersifat internal maupun eksternal dalam upaya menjamin

semua kegiatan perusahaan terdokumentasi sesuai persyaratan yang

ditetapkan.

b. Tanggung jawab

i. Mengkoordinasi kegiatan produksi dengan bagian marketing, purchasing,

R&D dan QC sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik sesuai

yang ditetapkan management.

ii. Mengkoordinasi kegiatan preventive maintenance dalam upaya menjamin

semua mesin selalu dalam keadaan baik.

iii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan dalam manufacturing kepada

atasan

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

28

iv. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sistem

manufacturing kepada atasan

v. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan kegiatan manufacturing dan

maintenance yang terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

vi. Melaksanakan kegiatan pengembangan infrastruktur perusahaan dalam

upaya mencapai kegiatan manufacturing yang efektif dan efisien.

vii. Mengontrol semua dokumen yang beredar di dalam perusahaan.

viii.Melakukan update dokumen yang berkaitan dengan perubahan prosedur dan

perubahan regulasi terbaru yang mengacu terhadap standar yang ditetapkan

perusahaan.

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu dan pengembangan

infrastruktur perusahaan

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan / Teknik / Ekonomi / Management, dan

atau minimal berpengalaman dalam bidang manufacturing dan document

control selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Penerapan sistem dokumen terbaru

ii. Bahan baku, produk jadi, peralatan dan mesin produksi

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi, persyaratan terbaru

ii. Update teknologi manufacturing

17. Security

a. Tugas pokok

Melakukan kegiatan di bidang pelayanan keamanan dalam upaya pengamanan

perusahaan dari gangguan yang berasal dari luar maupun dalam perusahaan

sehingga kegiatan operasional perusahaan dan produksi dapat berjalan lancar.

b. Tanggung jawab

i. Melaksanakan kegiatan pengamanan perusahaan dengan baik dan benar

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

29

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan keamanan perusahaan kepada

atasan

iii. Membuat laporan kegiatan pengamanan perusahaan kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan aktivitas pengamanan perusahaan

yang terkait dengan mutu dan keamanan pangan serta peraturan perusahaan

v. Mencari informasi yang terkait dengan peningkatan pengamanan perusahaan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

iii. Kejadian yang mengancam keamanan perusahaan

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang security

selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, GMP dan Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Informasi potensi ancaman keamanan dari dalam perusahaan

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Informasi peningkatan pengamanan dan ancaman keamanan dari lingkungan

luar perusahaan

18. R&D & QC Manager

a. Tugas pokok

Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta mengendalikan kegiatan

research & development dan quality assurance yang menunjang kegiatan lainnya

dalam upaya mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan di setiap

tahapan proses.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan pengawasan mutu produk dan pengembangan produk

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standard yang ditetapkan

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

30

vi. Pengembangan produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan baik internal

maupun external, sesuai dengan kemampuan produksi dan menjamin kualitas

produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan, serta

membantu dan menjamin terlaksananya semua sistem mutu yang dijalankan.

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan, dan atau minimal berpengalaman dalam

bidang R&D & QA selama 15 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Trial

ii. Sampling produk

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Bahan baku baru

19. R&D Officer

a. Tugas pokok

Mengembangkan produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan baik internal

maupun external, sesuai dengan kemampuan produksi dan menjamin kualitas

produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan, serta membantu

dan menjamin terlaksananya semua sistem mutu yang dijalankan.

b. Tanggung jawab

i. Melaksanakan perencanaan pengembangan produk baik secara mingguan,

bulanan dan tahunan

ii. Melaporkan setiap ada pengembangan dan penyimpangan produk kepada

atasan

iii. Membuat laporan hasil pengembangan produk kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan pengembangan produk yang terkait

dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Menjamin kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

31

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Pengambilan keputusan atas penyimpangan produk yang berkaitan dengan

mutu dan persyaratan

iii. Pengembangan produk baru dan regulasi baru

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal Sarjana S1 Teknologi Pangan, dan atau minimal berpengalaman

dalam bidang R&D selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000 dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Sampel dan target produk

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Penyediaan bahan baku untuk pengembangan produk

ii. Update regulasi dan persyaratan

20. Driver

a. Tugas pokok

Melakukan kegiatan di bidang pelayanan kendaraan dalam upaya memperlancar

pengiriman barang ke customer dan kegiatan operasional perusahaan lainnya.

b. Tanggung jawab

i. Melaksanakan kegiatan pengiriman barang dan operasional perusahaan

dengan baik dan benar

ii. Melaporkan setiap kejadian penyimpangan dalam pengiriman produk kepada

atasan

iii. Membuat laporan kegiatan pengiriman produk kepada atasan

iv. Melaksanakan sistem FSSC 22000 dan aktivitas pengiriman barang yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Melakukan kegiatan pemeliharaan kendaraan sehingga kendaraan selalu

dalam kondisi baik sesuai persyaratan.

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

32

iii. Kegiatan pemeliharaan dan ijin operasional kendaraan serta kejadian

abnormal

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang driver selama

3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, GMP dan Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Produk jadi untuk pengiriman

Hubungan dengan pihak eksternal:

i. Perpanjangan ijin operasional kendaraan

21. Supervisor Produksi

a. Tugas pokok

Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan produksi dan karyawan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam upaya menghasilkan kualitas produk yang sesuai

dengan persyaratan dan mencapai target produksi yang maksimum

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan operasional produksi

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus S1 Teknologi Pangan, dan atau minimal berpengalaman dalam

bidang produksi selama 5 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000, dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

33

Hubungan dengan pihak internal:

i. Trial

ii. Sampling produk

Hubungan dengan pihak eksternal

i. Update regulasi dan persyaratan

ii. Memutuskan bahan baku baru

22. Kepala Unit Produksi (Chief)

a. Tugas pokok

Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksaaan produksi semua shift

dalam upaya menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan persyaratan dan

mencapai target produksi yang maksimum.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan operasional produksi meliputi kebutuhan RM, mesin

dan operator

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus Sarjana Muda Teknik Pangan, dan atau minimal berpengalaman

dalam bidang produksi selama 3 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000, dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Trial

ii. Sampling produk

iii. Penggunaan bahan baku untuk produksi

23. Koordinator Shift Produksi

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

34

a. Tugas pokok

Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksaaan produksi pada shift yang

bersangkutan dalam upaya menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan

persyaratan dan mencapai target produksi yang maksimum.

b. Tanggung jawab

i. Membuat perencanaan operasional produksi dan memastikan hasil produksi

sesuai dengan rencana pada shift yang bersangkutan

ii. Mengatur penempatan karyawan agar lebih efisien dan efektif serta memberi

pengarahan problem solving dengan baik dan benar

iii. Melakukan corrective action dan preventive action terhadap penyimpangan

yang terjadi

iv. Mengawasi pelaksanaan sistem FSSC 22000 dan proses produksi yang

terkait dengan mutu dan peraturan perusahaan

v. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan

c. Wewenang

i. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

ii. Memutuskan hal-hal yang terkait dengan mutu

d. Kualifikasi dan pengalaman kerja yang dibutuhkan

i. Minimal lulus SLTA, dan atau minimal berpengalaman dalam bidang produksi

selama 2 tahun

ii. Telah mendapat training Peraturan Perusahaan, FSSC 22000, dan

Manajemen

e. Hubungan kerja

Hubungan dengan pihak internal:

i. Trial

ii. Sampling produk

iii. Penggunaan bahan baku untuk produksi

2.3. Manajemen Perusahaan

Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning,

organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R.

Terry, 1997). Dalam hal ini, manajemen perusahaan adalah suatu kegiatan,

aturan, dan rencana yang dilakukan guna meningkatkan serta mengembangkan

perusahaan tersebut. Pada Sub bab ini terdiri dari 5 bagian yaitu visi misi

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

35

perusahaan, nilai perusahaan, ketenagakerjaan, sistem pengolahan limbah dan

pemasaran produk pada PT. Sumber Inti Pangan

2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi produsen Ingredients kelas dunia yang unik, aman, dan halal untuk

dikonsumsi, serta memberi nilai tambah bagi industri makanan baik lokal maupun

internasional.

b. Misi

i. Selalu memproduksi produk yang aman dan halal untuk kepuasan pelanggan.

ii. Seluruh karyawan mempunyai kepribadian yang baik dan motivasi yang kuat

untuk memperoleh hasil yang terbaik.

iii. Selalu membina hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.

iv. Selalu menjaga kerja sama tim sehingga menjadi tim yang kokoh.

2.3.2. Nilai Perusahaan

a. Good Manufacturing Practices

Good Manufacturing Practices (GMP) merupakan pedoman di industri pangan

yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, dan pemeliharaan

cara produksi sehingga produksi makanan terjaga dengan baik. Dengan adanya

GMP maka perusahaan dapat memberikan jaminan produk pangan yang

bermutu dan aman dikonsumsi yang pada gilirannya dapat meningkatkan

kepercayaan konsumen dan unit usaha tersebut akan berkembang semakin

pesat. Keuntungan GMP Antara lain:

i. Menjamin kualitas dan keamanan pangan

ii. Meningkatkan kepercayaan dalam keamanan produk dan produksi

iii. Menguragi kerugian dan pemborosan

iv. Menjamin efisiensi penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

v. Memenuhi persyaratan peraturan/spesifikasi/standar

Ruang lingkup GMP:

i. Lingkungan sarana pengolahan dan lokasi

ii. Bangunan dan fasilitas unit usaha

iii. Peralatan pengolahan

iv. Fasilitas dan kegiatan sanitasi

v. Sistem pengendalian hama

vi. Hygiene karyawan

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

36

GMP dalam ruang produksi-pabrik, pekerja tidak diperkenankan:

i. Berambut gondrong, kumis melebihi bibir, jenggot dan jambang terlalu tebal.

ii. Tangan berkuku panjang (melebihi 1 mm dari garis batas pertumbuhan kuku

di jari).

iii. Memakai perhiasan (cincin, gelang kalung, anting-anting, bros, arloji, peniti,

jarum,

dan lain-lain).

iv. Membawa tas, korek api, rokok, cutter, stapler, paperclips dan barang lainnya

yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

v. Makan, minum, makan permen karet, merokok, meludah di area pekerjaan

yang ditetapkan.

vi. Bersin atau batuk di atas bahan atau produk yang terbuka.

vii. Memakai balsam, salep, obat oles pada tangan.

viii.Mengobrol selama melakukan penanganan proses.

ix. Menggunakan telepon genggam (handphone) selama melakukan penanganan

proses.

x. Dilarang membuang sampah bukan pada tempatnya.

xi. Dilarang membawa barang-barang haram berupa: “minum-minuman keras,

narkoba, dan sejenisnya”

xii. Dilarang membawa bahan berbahaya dan haram atau yang belum jelas

kehalalannya.

xiii.Dilarang membawa binatang yang memungkinkan terbawa najis.

b. 5R/5P/5S

i. Ringkas/Pemilahan/Seiri, dengan memisahkan barang-barang yang

diperlukan dengan barang-barang yang tidak diperlukan, uang tidak diperlukan

disingkirkan atau memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan

menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana

yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara

menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah

perusahaan.Langkah melakukannya adalah sebagai berikut :

1. Mengecek-barang yang berada di area masing-masing.

2. Menetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak

digunakan.

3. Memberi label warna merah untuk barang yang tidak digunakan

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

37

4. Menyiapkan tempat untuk menyimpan/membuang/memusnahkan barang-

barang yang tidak digunakan.

5. Memindahkan barang - barang yang berlabel merah ke tempat yang telah

ditentukan

ii. Rapi/Penataan/Seiton, menyimpan barang sesuai dengan tempatnya.

Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan

mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan

tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus

diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut. Atau

dapat dilakukan dengan menempatkan barang-barang secara teratur sehingga

mudah dilihat.

Langkah melakukan :

1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah

didapatkan saat dibutuhkan

2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang

dan disediakan

3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun

pengembalian ke tempat semula

iii. Resik/Pembersihan/Seiso, dengan membersihkan tempat/lingkungan kerja,

mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran.

Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO

hingga pada tingkat pekerja kebersihan.

Langkah melakukan :

1. Penyediaan sarana kebersihan,

2. Pembersihan tempat kerja,

3. Peremajaan tempat kerja, dan

4. Pelestarian

iv. Rawat/Pemantapan/Seiketsu, menjaga tempat kerja agar tetap Ringkas, Rapi

dan Resik atau mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya

dengan membakukannya (standardisasi).

Langkah melakukan :

1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan

2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

38

v. Rajin/Pembiasaan/Shitsuke, selalu menaati peraturan dan ketentuan yang

berlaku di perusahaan atau terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk

menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di tempat kerja berarti

pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sduah baik harus

selalu dalam keadaan prima setiap saat.

Langkah melakukan :

1. Target bersama,

2. Teladan atasan, dan

3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja

c. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

Sistem HACCP merupakan sistem yang memiliki landasan ilmiah dan secara

sistematis mengidentifikasi potensi-potensi bahaya tertentu serta cara-cara

pengendaliannya untuk menjamin keamanan pangan.

2.3.3. Ketenagakerjaan

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting

bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun

perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan

perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di

sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu

Tanpa adanya manusia, proses bisnis suatu perusahaan tidak akan mungkin

berjalan. Manusia yang memiliki potensi dan kemampuan sesuai dengan

kebutuhan sangat dibutuhkan sebagai sumber daya perusahaan.

PT. Sumber Inti Pangan menggunakan sistem kontrak untuk para operator.

Setelah 2 kali masa kontrak, maka seorang operator dapat diangkat menjadi

pegawai tetap perusahaan berdasarkan rekomendasi chief unit produksi. Untuk

staff (non-operator) setelah diterima sebagai pegawai akan melalui 3 bulan masa

percobaan, jika dinilai kinerja staff baik maka akan diangkat menjadi pegawai

tetap.

b. Prosedur Rekruitmen

Rekrutmen merupakan upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang

memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga pihak perusahaan dapat

menyeleksi orang-orang yang tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

39

Berikut ini adalah urutan atau prosedur rekruitmen tenaga kerja PT. Sumber Inti

Pangan:

i. Unit yang membutuhkan sumber daya manusia membuat Personal Request

yang diajukan oleh chief unit kepada manajer produksi. Personal Request

berisi 3 hal, yaitu jabatan yang dibutuhkan; keterangan apakah jabatan

tersebut merupakan pengganti, penambahan, atau jabatan baru; dan

kualifikasi dari sumber daya manusia yang dibutuhkan.

ii. Setelah disetujui oleh manajer produksi, maka diserahkan pada pihak Human

Resource Department.

iii. Kandidat yang lolos persyaratan administrasi pendaftaran akan mengikuti

psikotest

iv. Setelah lolos psikotest maka kandidat menjalani interview yang dihadiri oleh

pihak HRD maupun user.

v. Setelah lolos interview maka kandidat yang lolos menjalani medical check-up

(tes kesehatan umum, rongent paru-paru, cek darah & hepatitis, TBC, dan

lainnya)

vi. Setelah lolos medical check-up maka tahap selanjutnya adalah diskusi

mengenai kontrak kerja.

vii. Setelah kedua pihak (perusahaan dan pendaftar) menyetujui kontrak maka

pendaftar resmi diterima sebagai pegawai PT. Sumber Inti Pangan.

c. Pembagian Jam Kerja

Jenis jam kerja pada PT. Sumber Inti Pangan dibagi menjadi 3, yaitu untuk

operator, manajemen, dan security.

i. Operator

Operator bekerja selama 6 hari per minggu, hari Senin sampai Sabtu. Di mana

dalam 1 hari terbagi lagi menjadi 3 shift, dengan 8 jam kerja per shift.

Shift 1 : 08:00 – 16:00 (istirahat pukul 12:00 – 13:00)

Shift 2 : 16:00 – 24:00 (istirahat pukul 20:00 – 21:00)

Shift 3 : 24:00 – 08:00 (istirahat pukul 04:00 – 05:00)

ii. Untuk tenaga kerja di jajaran manajemen bekerja selama 5 hari per minggu,

hari Senin sampai Jumat. Di mana dalam 1 hari jam operasional pukul 08:00 –

17:00.

iii. Untuk tenaga kerja security memiliki jam kerja yang sama dengan operator

produksi, hanya saja setiap hari terdapat tenaga security yang menjaga pabrik

dengan sistem rolling. Jadi 1 orang security bekerja 2 hari shift 1, 2 hari

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

40

berikutnya pada shift 2, 2 hari berikutnya pada shift 3, dan cuti untuk hari

berikutnya.

d. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan PT. Sumber Inti Pangan dilakukan 1 kali per bulan per

tanggal 27. Pengupahan dibayarkan melalui rekening ATM dari masing-masing

karyawan. Standar pengupahan diberikan berdasarkan Undang-Undang

Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Dalam upah juga memperhitungkan upah

lembur (per jam), dan bonus. Bonus diberian pada karyawan yang selama 1

bulan tidak pernah absen.

e. Fasilitas yang Diterima Karyawan

Setiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan

setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan merupakan

aset terpenting yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan

sebuah perusahaan. Tanpa mesin canggih, perusahaan dapat terus beroperasi

secara manual, akan tetapi tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat

berjalan sama sekali. Sehingga PT. Sumber Inti Pangan memiliki beberapa

fasilitas yang ditujukan untuk para karyawannya sehingga para karyawan merasa

aman dan nyaman untuk bekerja di PT. Sumber Inti Pangan. Dan berikut adalah

fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada karyawan di PT. Sumber Inti Pangan:

i. Tunjangan Hari Raya (THR):

Menurut PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya. Dan

diberikan selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari raya. Perusahaan

memberikan tunjangan hari raya ini menjelang hari raya Idul Fitri pada setiap

tahun sekali oleh perusahaan kepada seluruh karyawannya. Untuk karyawan

yang bekerja kurang dari 1 tahun maka berlaku proporsional.

ii. Jaminan Sosial

PT. Sumber Inti Pangan memberikan jaminan kesehatan dan jaminan

ketenagakerjaan kepada seluruh karyawan. Jaminan ketenagakerjaan diambil

dari gaji pokok karyawan dengan ketentuan 2% untuk jaminan hari tua, 1% untuk

jaminan pension, dan sisanya dibantu oleh perusahaan. Untuk jaminan

kesehatan diambil 1% dari gaji pokok dan 4% diambil dari uang perusahaan.

iii. Poliklinik

Poliklinik ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada para karyawan, jika

karyawan ingin memeriksa kesehatan maupun untuk pertolongan pertama akibat

kecelakaan. Tenaga poliklinik hanya tersedia setiap hari Kamis dalam 1 minggu.

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

41

iv. Tempat ibadah

Di PT. Sumber Inti Pangan memiliki musholla bagi umat muslim yang akan

melaksanaan ibadah sholat. Musholla terletak di dekat kantin.

v. Kantin

PT. Sumber Inti Pangan memiliki kantin untuk para karyawannya, letak kantin ini

di belakang kantor utama, kantin ini digunakan sebagai tempat makan untuk para

karyawan saat jam istirahat.

vi. Toilet

Toilet tersebar dengan jumlah yang merata pada semua unit disetiap bangunan

pabrik. Toilet difasilitasi dengan kloset jongkok, kran (sumber air), ember, gayung

dan sabun.

vii. Kebanyakan karyawan di PT. Sumber Inti Pangan menggunakan alat

transportasi pribadi (kendaraan). Hal ini disebabkan karena jauhnya jarak yang

harus ditempuh karyawan untuk menuju ke pabrik. Oleh karena itu perusahaan

menyediakan tempat parkir roda dua yang luas dibagian belakang pabrik, dan

tempat parkir roda empat yang disediakan dibagian belakang office.

viii. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri digunakan oleh operator untuk menjaga keamanan serta

kebersihan selama dalam proses produksi. Alat Pelindung Diri yang digunakan

berbeda-beda sesuai proses produksi di setiap unit produksi. Gambar 2.2.

merupakan contoh alat pelindung diri yang dikenakan oleh operator produksi oil

& pasta product (Unit Produksi 3), Gambar 2.3. merupakan contoh alat pelindung

diri yang dikenakan oleh staf raw material warehouse serta finished good

warehouse (Unit 2), Gambar 2.4. merupakan contoh alat pelindung diri yang

dikenakan oleh operator produksi dried product (Unit Produksi 1), Gambar 2.5.

merupakan contoh alat pelindung diri yang dikenakan oleh operator produksi

dried mixed powder (Unit Produksi 4)

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

42

Gambar 2.2. Alat Pelindung Diri Operator Produksi Oil & Pasta Product

Gambar 2.3. Alat Pelindung Diri Staf Raw Material & Finished Good

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

43

Gambar 2.4. Alat Pelindung Diri Operator Produksi Dried Product

Gambar 2.5. Alat Pelindung Diri Operator Produksi Dried Mix Powder

2.3.4. Pemasaran

Dalam upaya memasarkan produk-produknya, PT. Sumber Inti Pangan

bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan memasarkan produknya ke

seluruh Indonesia bahkan sampai mancanegara. PT. Sumber Inti Pangan

melakukan pemasaran melalui:

a. Website, produk-produk dari PT. Sumber Inti Pangan dapat ditemukan pada

situs web milih PT. Sumber Inti Pangan (www.sumberintipangan.com)

b. Aktif mengikuti Trade Expo Indonesia yang rutin diadakan tiap tahun

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

44

c. Mengikuti berbagai ajang pameran makanan, seperti Asian Food Show yang

baru-baru ini diselenggarakan di negara Jepang

d. Sponsorship pada kegiatan/event yang diselenggarakan di luar perusahaan

sehingga dapat membuat produk perusahaan makin dikenal di luar

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

45

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

Bab 3 berisi proses bisnis perusahaan, produk yang dihasilkan, proses produksi,

dan fasilitas produksi di PT. Sumber Inti Pangan.

3.1. Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis adalah suatu aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk

memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Suatu proses

oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan

ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input

dan output. Proses bisnis pada PT. Sumber Inti Pangan secara umum dapat

dilihat dari Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Proses Bisnis PT. Sumber Inti Pangan

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Pada Gambar 3.1. dapat diketahui bahwa terdapat beberapa pihak yang

berkaitan dengan proses bisnis PT. Sumber Inti Pangan yaitu terdapat pihak

marketing, research and development (R&D), Production Planning and Inventory

Control (PPIC), purchasing, finance (keuangan), warehouse, quality control (QC),

serta bagian produksi (factory). Proses bisnis dimulai dari bagian marketing

menerima pesanan dari customer. Setelah order diterima pihak marketing maka

order dievaluasi kembali untuk mengecek apakah waktu dan sumber daya yang

tersedia dapat memenuhi permintaan konsumen. Apabila mencukupi maka

marketing menerbitkan OTF. OTF ini akan diterima oleh PPIC untuk menyusun

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

46

jadwal produksi beserta bahan baku yang dibutuhkan. Jadwal produksi

diserahkan kepada bagian produksi, sedangkan surat kebutuhan bahan baku

diserahkan kepada pihak purchasing untuk memenuhi bahan baku yang belum

tersedia di gudang raw material. Untuk memenuhi bahan baku yang belum

tersedia, pihak purchasing menerbitkan purchase requisition dan purchase order

ke supplier. Bahan baku yang sudah dikirim oleh supplier diterima oleh gudang

raw material. Barang yang diterima sebelum disimpan diperiksa terlebih dahulu

surat jalan/pengirimannya serta diperiksa mutu bahan baku oleh pihak quality

control, bila barang yang diterima tidak sesuai mutu maka akan dikembalikan ke

pihak supplier, apabila barang yang diterima memenuhi mutu maka bagian

gudang raw material akan membuat surat penerimaan barang dan menghitung

kuantitas barang yang dikirim. Setelah kuantitas dan kualitas barang yang

diterima sudah tepat, maka gudang raw material menyimpan bahan baku dan

melapor kepada pihak purchasing sehingga purchase order dapat dikirim

rinciannya kepada bagian finance. Setelah pihak finance menerima rincian

purchase order terhutang maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah

pembayaran ke supplier disertai dengan bukti pembayaran. Setelah pihak

supplier menerima bukti pembayaran dan konfirmasi pembayaran, maka pihak

purchasing dapat menutup purchase order serta melakukan supplier assessment

untuk menilai kinerja supplier tersebut. Kembali ke jadwal produksi yang

diserahkan kepada unit produksi, maka unit produksi akan mengeluarkan surat

permintaan bahan baku kepada gudang raw material. Selanjutnya pihak gudang

raw material akan menyiapkan bahan baku yang diminta dan diserahkan kepada

unit produksi dengan disertai surat penyerahan bahan baku. Setelah bahan baku

diterima unit produksi, maka aktivitas produksi dapat dimulai. Produk yang telah

selesai dibuat terlebih dahulu diperiksa spesifikasinya oleh pihak quality control.

Apabila spesifikasi belum sesuai maka akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu

untuk mengetahui apakah dapat dilakukan adjustment (penyesuaian untuk

mencapai spesifikasi produk yang dikehendaki). Apabila tidak memungkinkan

untuk melakukan adjustment maka produk akan dinyatakan sebagai barang

reject. Apabila spesifikasi telah sesuai maka proses dapat dilanjutkan ke proses

packaging. Selanjutnya produk jadi dikirim ke gudang finished goods dengan

disertai surat penyerahan produk jadi untuk keperluan pembaharuan kartu stok

produk jadi. Setelah itu, pihak marketing menerbitkan surat pengiriman barang ke

konsumen. Setelah barang dikirim dan diterima konsumen apabila terdapat

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

47

complain maka pihak marketing mengevaluasi complain dan mengurus

pengembalian produk. Setelah produk dikembalikan (return) maka pihak

marketing mengirimkan hasil evaluasi perbaikan.

3.2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan PT. Sumber Inti Pangan dikelompokan berdasarkan

fasilitas produksinya. Terdapat 3 fasilitas produksi di PT. Sumber Inti Pangan

yaitu:

a. Unit 1, menghasilkan grup produk dried product (ground spices)

b. Unit 3, menghasilkan grup produk seasoning oil & pasta, dan sachet oil

c. Unit 4, menghasilkan grup produk mixed powder, dan sachet powder

3.2.1. Unit 1 (Dried Product/Ground Spices)

Unit produksi 1 menghasilkan berbagai rempah-rempah yang melalui proses

penghalusan dan pengeringan. Mayoritas produk yang dihasilkan oleh unit

produksi 1 merupakan bubuk rempah-rempah. Produk yang dihasilkan oleh unit

produksi 1 dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 1 (Dried Product/Ground Spices)

No Nama Produk No Nama Produk

1 Ketumbar Kasar 17 Ketumbar Powder

2 Celery Powder 18 Kunyit Powder

3 Cengkeh Powder 19 Lada Hitam Cracked

4 Chilli Flake 20 Lada Hitam Powder

5 Chilli Powder 21 Merica Halus

6 Chilli Powder 22 Pala Powder

7 Chilli powder 23 Kapolaga Powder

8 Daun Salam/ Bay Leaf 24 Sereh Powder/Lemongrass

9 Galangal 25 Kayu Manis Bubuk

10 Jahe Powder 26 Tamarind Powder

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

48

Tabel 3.1. Lanjutan

11 Jinten/Cumin 27 Klabet Powder

12 Kemiri Bubuk 28 Wijen Gongseng

13 Ketumbar Powder 29 Pekak Powder

14 Fenugreek Powder 30 Merica Halus Type ULI

15 Wjien Powder 31 Kemiri Type ULI

16 Daun Jeruk Flake 2mm 32 Chilli Powder So Good

33 Jinten Powder/Cumin 36 Lada Putih

34 Chilli Powder 37 Pala Powder

35 Chilli Powder 38 Tamarind Powder

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.2.2. Unit 3 (Oil & Pasta Seasoning, dan Sachet Oil)

Unit produksi 3 menghasilkan bumbu minyak, bumbu pasta, serta bumbu minyak

sachet. Mayoritas bahan baku yang digunakan untuk proses produksi di unit

produksi 3 merupakan fresh item, artinya bahan baku yang langsung habis

digunakan untuk proses produksi. Produk yang dihasilkan di unit produksi 3

dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 3 (Oil & Pasta Seasoning, dan

Sachet Oil)

No Nama Produk No Nama Produk

1 Minyak Bawang Dubai 14 Bawang Kriuk SL-01

2 Minyak Kare Dubai 15 Chilli Seasoning R-02

3 Minyak Bawang Sarana 16 Chilli Seasoning R-04

4 Pasta Cheese Bolognese 17 Chilli Seasoning R-04P

5 Hot & Spicy 18 Saus Sambal Bangkok

6 Kunyit Pasta 19 Saus BBQ

7 Shallot Pasta 20 Minyak Bawang Turkey

8 Red Chilli 21 Minyak Kare Turkey

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

49

Tabel 3.2. Lanjutan

9 Green Chilli 22 Minyak Bawang Daun Jeruk

10 Cabe Pasta (Curly) 23 Chilli Sauce

11 Garlic Pasta 24 Minyak Soto Betawi (mlys)

12 Beef Fat 25 Minyak Kare Sarana

13 Minyak Soto Betawi 26 Roasted Wijen

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.2.3. Unit 4 (Dried Mix Powder, dan Sachet Powder)

Unit 4 menghasilkan bumbu bubuk yang melalui proses mixing menggunakan

mesin ribbon mixer serta berbagai bumbu bubuk sachet. Daftar produk yang

dihasilkan oleh unit produksi 4 dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Produk yang Dihasilkan Unit Produksi 4 (Dried Mix Powder, dan Sachet

Powder)

No Nama Produk No Nama Produk

1 Ayam Bawang Seasoning 21 Flavor Chicken (KAD)

2 Bakso Kuah 22 Spicy Sausage Mix

3 Balado Seasoning 23 Flavor Chicken Peppersoup

4 Baso Sapi Seasoning 24 Garlic Powder

5 Beef Extract 25 Wonton Seasoning

6 Beef Powder 26 Garlic Powder

7 Bumbu Ayam Goreng

Lengkuas

27 Gula inti Plus

8 Bumbu Powder Hot & Spicy 28 HVP Spicy

9 Bumbu Tumis 29 Kaldu Ayam Seasoning

10 Cheese Seasoning 30 Mie Goreng Seasoning

11 Cheese Seasoning (SP-04) 31 Onion Chicken Seasoning

12 Chicken BBQ Seasoning 32 Onion Powder

13 Chicken Powder 33 Vegetable Soup Seasoning

14 Chicken Seasoning 34 Onion Seasoning

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

50

Tabel 3.3. Lanjutan

15 Curry Seasoning 35 Original Seasoning

16 Potato BBQ Seasoning 36 Premik Balado

17 Premik Ayam Bawang 37 Premik Chicken BBQ

18 Premik Balado 38 Premik Lobster

19 Sapi Pedas (SL-01) 39 Tomato Seasoning

20 Special Chicken Seasoning 40 Spicy Mix

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.3. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode ataupun teknik untuk

menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor

produksi yang ada. Berikut ini adalah penjelasan mengenai factor produksi yang

digunakan dalam proses produksi di setiap unit produksi PT. Sumber Inti

Pangan:

a. Material

Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi diperoleh dari pross

pembelian ataupun dari hasil industri primer yang dimiliki oleh perusahaan.

Bahan baku dapat berupa barang setengah jadi dari produsen lain, dan bias juga

berupa barang mentah (hasil ekstraksi dari alam atau pengambilan langsung dari

alam). PT. Sumber Inti Pangan menggunakan berbagai macam jenis material.

Untuk unit produksi 1 mayoritas bahan bakunya berupa rempah-rempah hasil

pertanian lokal yang dikumpulkan oleh supplier pengepul (lada, kemiri, ketumbar,

tamarind, jahe, dan sebagainya). Unit produksi 3 mayoritas bahan bakuya

berupa fresh item seperti bawang putih, bawang merah, minyak goreng, serta

berbagai macam chemical. Unit produksi 4 mayoritas bahan bakunya merupakan

flavor powder serta berbagai chemical.

b. Manusia

Manusia merupakan elemen yang mengendalikan hampir semua rangkaian

proses produksi. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk

proses produksi harus memiliki ketrampilan atau skill yang sesuai dengan job

description-nya. Pada sistem produksi di PT. Sumber Inti Pangan, terdapat

banyak sekali tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi. Untuk proses

produksi sendiri, dikendalikan oleh bagian Departemen Produksi dan didukung

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

51

oleh Quality Control, Warehouse, Production Planning & Inventory Control

(PPIC), dan Maintenance.

c. Metode

Metode merupakan cara-cara yang ditempuh untuk mengubah bahan baku

menjadi produk jadi. Terdapat berbagai metode yang digunakan di dalam proses

produksi masing-masing unit. Untuk unit produksi 1, proses yang diperlukan

antara lain adalah penggilingan, pemarutan, pengayakan, dan oven. Unit

produksi 3 banyak melibatkan proses penggorengan, pengeringan, pemotongan,

serta filling untuk produk sachetnya. Unit produksi 4 hanya melibatkan proses

mixing dan filling untuk produk sachetnya.

d. Mesin

Hampir seluruh proses produksi PT. Sumber Inti Pangan menggunakan mesin

yang dikendalikan oleh operator. Berdasarkan alirannya, proses produksi di

setiap unit produksi PT. Sumber Inti Pangan merupakan flow shop. Hal tersebut

dapat dilihat dari karakteristik produksinya, yaitu:

i. aliran proses yang kontinyu dan repetitif

ii. berorientasi pada mass production untuk satu jenis grup produk

iii. material atau WIP bergerak dari proses satu ke proses berikutnya

menggunakan material handling berupa hand truck

e. Uang

Untuk menunjang proses produksi, perusahaan ini membutuhkan uang, uang ini

digunakan untuk membeli bahan baku, mesin, membayar pekerja, biaya riset,

pajak, biaya operasional misalnya listrik, air, biaya perawatan, dan lain-lain.

f. Energi

Untuk menjalankan kegiatan produksi sehari-hari, perusahaan membutuhkan

sumber tenaga (energi). Mesin yang digunakan untuk menjalankan kegiatan

produksi di PT. Sumber Inti Pangan menggunakan energi listrik, dan sebagian

menggunakan energi kimia (gas).

3.3.1. Proses Produksi Unit 1 (Dried Product/Ground Spices)

Proses produksi dried product terbagi menjadi 3, yaitu tahap persiapan, tahap

produksi dan tahap finishing.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan diawali dengan stripping raw material yang merupakan proses

membuka dan mengambil bahan baku dari kemasannya. Setelah diambil dari

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

52

kemasannya bahan baku ditimbang terlebih dahulu sebelum masuk ke proses

produksi.

b. Tahap Produksi

Tahap produksi diawali dengan pengovenan 1, di mana pada proses ini bahan

baku terlebih dahulu dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang sehingga

mencapai standar kadar air dan menghasilkan kualitas fisik organoleptic produk

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Setelah dioven maka bahan

baku masuk ke proses penggilingan dengan tujuan untuk mengecilkan bahan

baku sehingga mempunyai ukuran yang seragam sesuai dengan spesifikasi

masing-masing produk. Setelah digiling bahan baku masuk ke proses pemarutan

untuk mengecilkan bahan baku sehingga mempunyai ukuran sesuai dengan

spesifikasi. Selanjutnya bahan baku diayak di mesin ayak dengan ukuran mesh

sesuai pesanan customer. Setelah diayak maka bahan baku ditimbang sebelum

proses pengovenan supaya proses pengeringan dapat merata pada masing-

masing loyang. Selanjutnya bahan baku memasuki tahap terakhir yaitu

pengovenan 2 untuk menurunkan kadar air, menonaktifkan serta membunuh

mikroba patogen, dan menghasilkan kualitas fisik organoleptic produk sesuai

dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

c. Tahap finishing

Setelah dioven maka proses produksi selesai dan produk akhir ditimbang sesuai

dengan standar berat pengemasan produk akhir. Sebelum produk akhir dikemas,

produk akhir didiamkan terlebih dahulu hingga suhu mencapai 30-400 C supaya

tidak timbul embun yang dapat meningkatkan kadar air. Setelah didiamkan

produk akhir dapat dikemas dengan kemasannya masing-masing (plastik PE dan

karton boks). Gambar 3.1. merupakan flowchart proses produksi pada lantai Unit

Produksi 1.

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

53

Gambar 3.1. Flowchart Proses Produksi Dried Product (Spices)

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

54

3.3.2. Proses Produksi Unit 3 (Seasoning Oil)

Proses produksi seasoning oil terbagi menjadi 3 tahap:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap produksi

Tahap produksi diawali dengan pengecilan ukuran bahan baku dengan

menggunakan mesin pengecil ukuran. Bahan baku yang telah dikecilkan

ukurannya diletakkan dalam wadah stainless untuk diperiksa QC apakah sudah

sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Apabila sudah sesuai maka dapat

dilanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap selanjutnya adalah penimbangan bahan

baku yang bertujuan untuk menakar bahan baku sesuai formula masing-masing

jenis seasoning oil. Untuk bahan baku minyak goreng langsung memasuki

proses penimbangan preservative yang tujuannya sama dengan penimbangan

biasa, hanya saja penimbangan ini memiliki ketelitian hingga 1 mg. Setelah itu

seluruh bahan baku yang sudah ditimbang digoreng di mesin penggorengan

supaya seluruh bahan baku untuk pembuatan minyak bumbu telah masak sesuai

spesifikasi yang ditetapkan/sesuai target. Penggorengan dilakukan pada rentang

suhu 120 oC hingga 145 oC selama minimal 1 jam. Setelah proses

penggorengan, maka proses selanjutnya adalah pemisahan ampas seasoning oil

dengan minyaknya dengan menggunakan mesin separator. Minyak yang sudah

dipisah dari ampasnya didinginkan menggunakan mesin cooling tower untuk

mempermudah proses pengemasan dan untuk menghindari migrasi bahan

pengemas ke produk. Proses pendinginan dilakukan hingga minyak mencapai

suhu di bawah 60 oC. Sementara minyak didinginkan, ampas yang dipisahkan

tadi digiling dengan mesin penggiling supaya seluruh ampas memiliki ukuran

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Setelah minyak didinginkan dan

ampas dihaluskan/digiling, maka proses selanjutnya adalah pencampuran

minyak dan ampas supaya kedua bahan tadi tercampur sempurna dan homogen.

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

55

c. Tahap finishing

Setelah pencampuran selesai maka produk diperiksa oleh pihak QC apakah

pencampuran telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila memenuhi

syarat, maka produk jadi ditimbang untuk proses pengemasan. Gambar 3.2.

merupakan flowchart proses produksi seasoning oil di Unit Produksi 3.

Gambar 3.2. Flowchart Proses Produksi Seasoning Oil

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

56

3.3.3. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Saus Bangkok)

Proses produksi Saus Bangkok dibagi menjadi 3 tahap:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap produksi

Proses pertama adalah perebusan, di mana tujuan utama dari proses ini adalah

untuk inaktivasi enzim dalam produk dan mematangkan bahan. Perebusan

dilakukan pada mesin penggorengan dengan air dan kukusan diletakkan di

atasnya. Waktu perebusan minimal dilakukan selama 1,5 jam dan suhu produk

mencapai minimal 100 oC. Setelah direbus, maka proses selanjutnya adalah

pengecilan ukuran/penghalusan bahan supaya ukuran sesuai dengan spesifikasi

yang sudah ditentukan. Setelah bahan baku dikecilkan ukurannya ditampung

pada wadah stainless dan diperiksa oleh pihak QC. Tahap selanjutnya adalah

penimbangan bahan baku dan penimbangan preservatif (untuk tiap raw material)

supaya bahan baku yang digunakan sesuai dengan formula produksi. Setelah

ditimbang maka bahan baku dimasak dengan mesin penggorengan hingga

mencapai suhu 90-100 oC lalu didinginkan terlebih dahulu untuk mempermudah

proses filling. Pendinginan dilakukan dengan meletakkan produk di atas

penampang stainless steel dan diletakkan di atas palet. Setelah didinginkan

maka proses selanjutnya adalah penimbangan produk jadi untuk memastikan

jumlah hasil produksi yang akan digunakan untuk proses hot filling. Proses hot

filling merupakan pengemasan untuk memastikan produk yang dikemas tetap

berada pada suhu 60 oC sehingga produk terhindar dari kontaminasi serta suhu

sealer yang digunakan minimal 110 oC sehingga seal kemasan selalu dalam

kondisi baik.

c. Tahap finishing

Setelah proses hot filling, pihak QC memeriksa produk jadi apakah telah

memenuhi standar atau belum. Apabila produk belum memenuhi standar maka

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

57

produk akan disortir dan diproses ulang. Apabila produk telah memenuhi standar

maka dapat dilanjutkan ke proses pengemasan dan penyerahan produk jadi ke

gudang finished good. Gambar 3.3. merupakan flowchart proses produksi dari

paste seasoning – saus Bangkok.

Gambar 3.3. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Saus Bangkok

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 64: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

58

3.3.4. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Bolognese)

Proses produksi paste seasoning – bolognese dibagi menjadi 3 tahap:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap Produksi

Proses pertama dalam pembuatan paste bolognese adalah pengecilan ukuran.

Tujuan dari pengecilan ukuran adalah supaya seluruh bahan baku mempunyai

ukuran dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. Bahan baku yang sudah

dihaluskan ditampung pada wadah stainless dan diperiksa terlebih dahulu oleh

pihak QC sebelum memasuki proses berikutnya. Setelah dihaluskan maka bahan

baku masuk ke proses penumisan supaya bolognese memiliki aroma dan rasa

sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hasil penumisan juga diperiksa oleh

pihak QC. Setelah selesai ditumis maka proses selanjutnya adalah penimbangan

bahan baku serta penimbangan preservatif untuk memastikan bahan baku yang

akan digunakan untuk produksi telah sesuai dengan formula dan tidak melebihi

ambang batas yang telah ditetapkan. Selanjutnya, bahan baku memasuki proses

high speed blender yang bertujuan untuk menghaluskan bolognese serta

membuat rasa dan warna homogen sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

Setelah dihaluskan dengan mesin high speed blender, maka proses selanjutnya

adalah pencampuran bahan baku yang sudah dihaluskan dengan TVP serta

oregano. Pencampuran dilakukan hingga semua bahan baku tercampur secara

homogen. Setelah itu, maka dilanjutkan dengan proses filling menggunakan

mesin auto filling. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengemas produk,

sehingga produk terhindar dari kemungkinan kontaminasi dan seal kemasan

selalu dalam kondisi baik. Setelah produk dikemas dengan mesin auto filling,

maka tahap selanjutnya adalah sterilisasi untuk membunuh mikroba (sekaligus

pematangan produk) sehingga produk terhindar dari kemungkinan kontaminasi

mikroba. Sterilisasi dilakukan dengan jarak 1,5 jam dari proses pemasakan.

Page 65: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

59

Proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan mesin autoclave pada suhu

110 oC selama 70 menit.

c. Tahap finishing

Setelah proses sterilisasi, produk diperiksa terlebih dahulu oleh pihak QC.

Apabila sudah memenuhi spesifikasi, maka dapat dilanjutkan dengan proses

pengemasan lalu penyerahan produk jadi ke gudang finished good.

Gambar 3.4. merupakan flowchart proses produksi dari produk paste seasoning

– bolognese.

Gambar 3.4. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Bolognese

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 66: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

60

3.3.5. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Hot and Spicy)

Proses produksi paste seasoning – hot and spicy adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap Produksi

Proses pertama dalam pembuatan paste bolognese adalah pengecilan ukuran.

Tujuan dari pengecilan ukuran adalah supaya seluruh bahan baku mempunyai

ukuran dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. Bahan baku yang sudah

dihaluskan ditampung pada wadah stainless dan diperiksa terlebih dahulu oleh

pihak QC sebelum memasuki proses berikutnya. Setelah dihaluskan maka bahan

baku masuk ke proses penimbangan bahan baku sesuai dengan formula produk.

Setelah ditimbang maka bahan baku memasuki proses pemasakan yang

dilakukan di mesin penggorengan. Pemasakan dilakukan dengan mengaduk

bahan baku hingga mencapai suhu 100 oC. Setelah dimasak maka dilanjutkan

dengan proses pencampuran dengan raw material lain yang tidak melalui proses

pemasakan. Setelah dicampur proses selanjutnya adalah filling produk ke

kemasan dengan menggunakan mesin auto filling. Sebelum sterilisasi, terdapat

waktu tunggu selama 1,5 jam. Setelah selesai, produk yang sudah dikemas

disterilisasi dengan mesin autoclave pada suhu 110 oC selama 70 menit.

c. Tahap finishing

Setelah disterilisasi, produk jadi diperiksa terlebih dahulu (apakah telah sesuai

dengan spesifikasi atau belum). Jika telah memenuhi spesifikasi maka dapat

dilanjutkan dengan tahap pengemasan produk dan penyerahan produk jadi ke

gudang finished good. Gambar 3.5. merupakan flowchart proses produksi paste

seasoning – hot and spicy.

Page 67: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

61

Gambar 3.5. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning – Hot and Spicy

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 68: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

62

3.3.6. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Kunyit Pasta)

Proses produksi kunyit pasta adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap produksi

Proses pertama adalah perebusan, di mana tujuan utama dari proses ini adalah

untuk inaktivasi enzim dalam produk dan mematangkan bahan. Perebusan

dilakukan pada mesin penggorengan, dengan mesin penggorengan diisi dengan

air dan kukusan diletakkan di atasnya. Proses selanjutnya adalah pengecilan

ukuran. Tujuan dari pengecilan ukuran adalah supaya seluruh bahan baku

mempunyai ukuran dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. Bahan baku

yang sudah dihaluskan diletakkan pada wadah stainless dan diperiksa terlebih

dahulu oleh pihak QC sebelum memasuki proses berikutnya. Selanjutnya bahan

baku dicampur dengan garam, sodium benzoate, potassium sorbate, dan acetic

acid. Pencampuran dilakukan dalam penampung dengan diaduk hingga semua

bahan baku tercampur secara homogeny sesuai standar yang ditetapkan.

Produk yang telah dicampur diletakkan di atas palet. c. Tahap finishing

Setelah dicampur, maka produk jadi dikemas dengan plastic PE (double plactic)

dan dimasukkan ke dalam pail jerrycan yang telah diberi identitas sesuai berat

yang telah ditetapkan. Setelah dikemas maka produk dapat diserahkan ke

gudang finished good. Gambar 3.6. merupakan flowchart proses produksi dari

kunyit pasta.

Page 69: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

63

Gambar 3.6. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning - Kunyit Pasta

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.3.7. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Chilli Paste & Shallot Paste)

Proses produksi chilli paste dan shallot paste adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

Page 70: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

64

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap produksi

Setelah bahan baku dibersihkan melalui proses pembilasan, proses selanjutnya

adalah penimbangan bahan baku untuk memastikan bahan baku yang akan

digunakan untuk proses produksi sesuai dengan formula yang telah ditentukan.

Setelah ditimbang, maka bahan baku memasuki proses pengecilan ukuran untuk

mengecilkan ukuran bahan baku sesuai dengan persyaratan yang sudah

ditentukan. Bahan baku yang keluar dari mesin pengecil ukuran ditampung

dengan wadah stainless dan diperiksa terlebih dahulu oleh QC untuk

memastikan spesifikasi ukuran telah sesuai. Setelah itu, proses selanjutnya

adalah pengayakan. Pengayakan bertujuan untuk membuat seluruh bahan baku

memiliki ukuran yang seragam sesuai spesifikasinya. Bahan yang lolos dari

saringan mesin ayak akan digunakan untuk proses selanjutnya, sedangkan

bahan yang tidak lolos dari saringan mesin ayak akan diayak kembali. Setelah

proses ayak, maka proses selanjutnya adalah pencampuran bahan baku dengan

garam, sodium benzoate, dan acetic acid. Pencampuran dilakukan dalam

penampung dengan mengaduk bahan-bahan tadi hingga tercampur secara

homogen.

c. Tahap finishing

Setelah pencampuran selesai maka dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh

pihak QC. Produk yang telah release QC dikemas dalam double plastic dan pail

jerrycan yang telah diberi identitas. Pengemasan dilakukan sesuai dengan berat

yang telah ditetapkan. Setelah dikemas, maka produk jadi dapat diserahkan ke

gudang finished good.

Gambar 3.7. merupakan flowchart proses produksi dari chilli paste dan shallot

paste.

Page 71: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

65

Gambar 3.7. Flowchart Proses Produksi Paste Seasoning, Chilli Paste &

Shallot Paste (Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.3.8. Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Saus Barbeque)

Proses produksi saus barbeque adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Setelah raw material dan bahan pengemas yang diterima sesuai maka langkah

selanjutnya adalah pembilasan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan

bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Pembilasan dilakukan dalam

Page 72: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

66

drum saringan dengan peralatan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50

ppm.

b. Tahap produksi

Proses pertama adalah perebusan, di mana tujuan utama dari proses ini adalah

untuk inaktivasi enzim dalam produk dan mematangkan bahan. Perebusan

dilakukan pada mesin penggorengan dengan air dan kukusan diletakkan di

atasnya. Waktu perebusan minimal dilakukan selama 1,5 jam dan suhu produk

mencapai minimal 100 oC. Setelah direbus, maka proses selanjutnya adalah

pengecilan ukuran/penghalusan bahan supaya ukuran sesuai dengan spesifikasi

yang sudah ditentukan. Setelah bahan baku dikecilkan ukurannya ditampung

pada wadah stainless dan diperiksa oleh pihak QC. Tahap selanjutnya adalah

penimbangan bahan baku dan penimbangan preservatif (untuk tiap raw material)

supaya bahan baku yang digunakan sesuai dengan formula produksi. Setelah

ditimbang maka bahan baku dimasak dengan mesin penggorengan hingga

mencapai suhu 90-100 oC lalu didinginkan terlebih dahulu untuk mempermudah

proses filling. Pendinginan dilakukan dengan meletakkan produk di atas

penampang stainless steel dan diletakkan di atas palet hingga suhu produk

mencapai minimal 70 oC. Setelah didinginkan maka proses selanjutnya adalah

penimbangan produk jadi untuk memastikan jumlah hasil produksi yang akan

digunakan untuk proses hot filling. Proses hot filling merupakan pengemasan

untuk memastikan produk yang dikemas tetap berada pada suhu 60 oC sehingga

produk terhindar dari kontaminasi serta suhu sealer yang digunakan minimal 110

oC sehingga seal kemasan selalu dalam kondisi baik.

c. Tahap finishing

Setelah proses hot filling, pihak QC memeriksa produk jadi apakah telah

memenuhi standar atau belum. Apabila produk belum memenuhi standar maka

produk akan disortir dan diproses ulang. Apabila produk telah memenuhi standar

maka dapat dilanjutkan ke proses pengemasan dan penyerahan produk jadi ke

gudang finished good. Gambar 3.8. merupakan flowchart proses produksi dari

saus barbeque.

Page 73: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

67

Gambar 3.8. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Paste Seasoning – Saus

Barbeque) (Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.3.9. Proses Produksi Unit 3 (Sachet Oil)

Proses produksi sachet oil adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Bahan baku dan pengemas yang digunakan harus diberi identitas yang

menunjukkan lot number atau asal-usul dari mana bahan tersebut berasal.

Page 74: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

68

b. Filing seasoning oil

Proses filling bertujuan untuk memastikan bahwa seasoning oil dimasukkan ke

dalam kemasan (sachet) sesuai standar yang ditetapkan. Proses ini dilakukan

dengan menggunakan mesin auto filling pada suhu ruang pengemasan primer

(antara 18-28 oC). Selama proses filling dilakukan pemeriksaan berat sachet

untuk 6 sachet pertama. Selain itu, juga dilakukan tes kebocoran sachet setiap 5

menit sebanyak 3 kali ulangan pada awal filling. Jika terdapat sachet yang bocor

atau gramasi (berat per sachet) yang tidak sesuai standar maka proses filling

akan dihentikan dan dilakukan pengaturan/perbaikan pada mesin sesuai dengan

akar masalahnya.

c. Metal detector

Proses ini dilakukan untuk memastikan hasil kemasan produk tidak terdapat

benda asing logam. Produk dimasukkan ke dalam mesin metal detector. Apabila

ditemukan benda asing logam di produk hasil filling maka mesin metal detector

akan berhenti dan alarm berbunyi. Produk yang terdeteksi terdapat benda asing

logam akan ditahan untuk selanjutnya dikarantina.

d. Tahap finishing

Setelah proses filling berjalan sesuai prosedur, maka dapat dilanjutkan ke tahap

pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan memasukkan produk jadi ke

dalam plastic LDPE rangkap 2 dan karton boks serta dibeli label identitas.

Selanjutnya, produk jadi dapat diserahkan ke gudang finished good.

Gambar 3.9. merupakan flowchart proses produksi dari sachet oil.

Page 75: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

69

Gambar 3.9. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Sachet Oil)

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.3.10. Proses Produksi Unit 4 (Dried Mix Powder)

Proses produksi sachet oil adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

b. Tahap produksi

Proses pertama pada tahap ini adalah penimbangan bahan baku. Proses ini

dilakukan untuk menakar setiap bahan baku sebelum proses mixing sesuai

Page 76: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

70

dengan formula masing-masing produk yang akan dibuat. Selanjutnya, bahan

baku masuk ke proses pengayakan untuk memastikan bahwa tidak ada benda

asing yang ikut terproses pengadukan (mixing) dan memastikan bahan baku

sudah dalam kondisi tidak menggumpal sehingga semua bahan baku dapat

tercampur secara homogen sempurna. Setelah diayak, maka bahan baku

dimasukkan ke dalam mesin ribbon mixer untuk menjalani proses pengadukan

(mixing). Untuk memastikan proses pengadukan berjalan sesuai dengan

spesifikasi, dilakukan uji organoleptik di laboratorium QC dengna cara

mengambil sampel di bagian kiri, tengah, dan kanan mesin ribbon mixer. Jika

sampel yang diambil masih belum memenuhi spesifikasi target produk, maka

akan dilakukan proses ulang ataupun adjustment sesuai dengan kebijakan QC.

Setelah produk selesai diaduk, maka hasil pengadukan ditimbang sesuai dengan

berat masing-masing pengemasan.

c. Tahap finishing

Setelah produk ditimbang maka dapat dilanjutkan ke tahap pengemasan.

Pengemasan dilakukan dengan memasukkan produk jadi ke dalam plastic LDPE

rangkap 2 dan karton boks serta dibeli label identitas. Selanjutnya, produk jadi

dapat diserahkan ke gudang finished good.

Gambar 3.10. merupakan flowchart proses produksi dari dried mix powder.

Page 77: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

71

Gambar 3.10. Flowchart Proses Produksi Unit 3 (Sachet Oil)

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 78: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

72

3.3.11. Proses Produksi Unit 4 (Sachet Powder)

Proses produksi sachet powder adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama adalah penerimaan raw material dan

bahan pengemas. Pada tahap ini bagian produksi memastikan bahan baku yang

akan digunakan sesuai dengan yang tertera pada form penyerahan bahan baku.

Bahan baku dan pengemas yang digunakan harus diberi identitas yang

menunjukkan lot number atau asal-usul dari mana bahan tersebut berasal.

b. Filing seasoning powder

Proses filling bertujuan untuk memastikan bahwa seasoning powder dimasukkan

ke dalam kemasan (sachet) sesuai standar yang ditetapkan. Proses ini dilakukan

dengan menggunakan mesin auto filling pada suhu ruang pengemasan primer

(maksimal 23 oC). Selama proses filling dilakukan pemeriksaan berat sachet

untuk 6 sachet pertama. Selain itu, juga dilakukan tes kebocoran sachet setiap 5

menit sebanyak 3 kali ulangan pada awal filling. Jika terdapat sachet yang bocor

atau gramasi (berat per sachet) yang tidak sesuai standar maka proses filling

akan dihentikan dan dilakukan pengaturan/perbaikan pada mesin sesuai dengan

akar masalahnya.

c. Metal detector

Proses ini dilakukan untuk memastikan hasil kemasan produk tidak terdapat

benda asing logam. Produk dimasukkan ke dalam mesin metal detector. Apabila

ditemukan benda asing logam di produk hasil filling maka mesin metal detector

akan berhenti dan alarm berbunyi. Produk yang terdeteksi terdapat benda asing

logam akan ditahan untuk selanjutnya dikarantina.

d. Tahap finishing

Setelah proses filling berjalan sesuai prosedur, maka dapat dilanjutkan ke tahap

pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan memasukkan produk jadi ke

dalam plastic LDPE rangkap 2 dan karton boks serta dibeli label identitas.

Selanjutnya, produk jadi dapat diserahkan ke gudang finished good.

Gambar 3.11. merupakan flowchart proses produksi dari sachet powder.

Page 79: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

73

Gambar 3.11. Flowchart Proses Produksi Unit 4 (Sachet Powder)

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

3.4. Fasilitas Produksi

Dalam proses produksi, diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang produksi. Fasilitas

produksi memiliki peranan penting dalam memperlancar kegiatan produksi,dan

fasilitas produksi ini perlu direncanakan guna mendukung proses-proses

produksi dengan baik. Perencanaan fasilitas produksi dapat dibedakan menjadi.

a. Perencanaan lokasi produksi

b. Perencanaan tata letak pabrik

Perencanaan tata letak pabrik merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas

yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan

Page 80: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

74

efisien, sehingga mampu mencapai kapasitas optimal dan biaya produksi paling

ekonomis. Tujuan penyusunan tata letak produksi adalah:

a. Pemanfaatan peralatan pabrik secara optimal.

b. Penggunaan jumlah tenaga kerja paling minimum.

c. Aliran bahan baku dan produk yang lancar.

d. Kebutuhan persediaan yang rendah.

e. Pemakaian ruang yang efisien.

f. ruang gerak yang cukup untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan.

g. Biaya produksi dan investasi yang rendah.

h. Keselamatan kerja yang tinggi.

i. Suasana kerja yang menyenangkan.

j. Pengaturan tata letak mesin produksi

3.4.1. Fasilitas Produksi Unit 1

Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada Unit 1 adalah sebagai berikut:

a. Hand Pallet

Hand Pallet merupakan alat untuk memindahkan material dengan alat bantu

pallet. Ukuran hand pallet yang kecil dapat digunakan untuk mengangkut

material yang berada sejajar dengan lantai serta dalam jarak yang tidak terlalu

jauh. Gambar hand pallet dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12. Hand Pallet

b. Pallet

Pallet merupakan digunakan untuk meletakkan material yang akan diproses.

Pallet yang digunakan adalah pallet dari plastik dan tidak berlubang. Pallet berisi

bahan baku maupun produk jadi dari sebuah proses yang ditata rapi untuk

diangkut ke proses selajutnya. Pallet ini kemudian akan diangkut dengan

menggunakan hand pallet. Gambar 3.13. merupakan contoh gambar dari pallet

yang digunakan di Unit Produksi 1.

Page 81: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

75

Gambar 3.13. Pallet

c. Timbangan Digital

Timbangan digital adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung berat

bahan baku ataupun produk yang hendak digunakan untuk bahan pada proses

berikutnya. Gambar dari timbangan digital dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14. Timbangan Digital

d. Mesin Giling

Mesin giling digunakan untuk memperkecil ukuran bahan baku sehingga bahan

baku mempunyai ukuran yang seragam sesuai dengan spesifikasi masing-

masing produk. Gambar dari mesin giling disk mill dapat dilihat pada Gambar

3.15.

Gambar 3.15. Mesin Giling Disk Mill

Page 82: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

76

e. Mesin Sangrai

Mesin sangria digunakan untuk menyangrai beberapa produk yang memerlukan

proses sangrai. Mesin sangrai bekerja dengan menggunakan energi gas LPG.

Unit produksi 1 memiliki 2 unit mesin sangrai di lantai produksi. Gambar dari

mesin sangria dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16. Mesin Sangrai

f. Mesin Parut

Mesin parut digunakan untuk mengecilkan bahan baku sehingga mempunyai

ukuran sesuai dengan spesifikasi. Mesin parut yang digunakan di lantai produksi

unit 1 ini terdiri dari 3 macam, yaitu mesin parut besar, mesin parut sedang, dan

mesin parut kecil. Gambar dari mesin parut dapat dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17. Mesin Parut

g. Mesin Ayak

Mesin ayak digunakan untuk membuat bahan baku memiliki ukuran partikel yang

seragam. Ukuran mesh yang digunakan untuk mengayak bervariasi sesuai

dengan spesifikasi masing-masing produk. Mesin ayak yang digunakan di lantai

Page 83: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

77

produksi unit 1 terdiri dari mesin ayak biasa dan mesin ayak high speed. Gambar

mesin ayak dapat dilihat pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18. Mesin Ayak

h. Mesin Oven

Mesin oven digunakan untuk memanggang bahan baku untuk mencapai standar

kadar air dan menghasilkan kualitas fisik organoleptic produk sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditetapkan. Terdapat 12 oven yang terdapat di unit 1.

Mesin oven yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 3.19.

Gambar 3.19. Mesin Oven

i. Mesin Ribbon Mixer

Mesin ribbon mixer digunakan untuk mengaduk bahan baku dengan bahan baku

lainnya sehingga menjadi campuran yang homogen. Mesin ribbon mixer yang

digunakan di lantai produksi unit 1 adalah mesin ribbon mixer berkapasitas 250

kg. Mesin ribbon mixer yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Page 84: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

78

Gambar 3.20. Mesin Ribbon Mixer

Gambar 3.21. menunjukkan layout dari lantai Unit Produksi 1 beserta

penempatan masing-masing mesinnya

Page 85: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

79

Gambar 3.21. Layout Lantai Produksi Unit 1

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 86: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

80

3.4.2. Fasilitas Produksi Unit 2

Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada Unit 2 adalah sebagai berikut:

a. Hand Pallet

Hand Pallet merupakan alat untuk memindahkan material dengan alat bantu

pallet. Ukuran hand pallet yang kecil dapat digunakan untuk mengangkut

material yang berada sejajar dengan lantai serta dalam jarak yang tidak terlalu

jauh. Gambar dari hand pallet yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22. Hand Pallet

b. Pallet

Pallet merupakan digunakan untuk meletakkan material yang akan diproses.

Pallet yang digunakan adalah pallet dari plastik dan tidak berlubang. Pallet berisi

bahan baku maupun produk jadi dari sebuah proses yang ditata rapi untuk

diangkut ke proses selajutnya. Pallet ini kemudian akan diangkut dengan

menggunakan hand pallet. Gambar dari pallet yang digunakan di Unit 2 dapat

dilihat pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23. Pallet

c. Timbangan Digital

Timbangan digital adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung berat

bahan baku ataupun produk yang hendak digunakan untuk bahan pada proses

berikutnya. Contoh gambar timbangan digital yang digunakan ini dapat dilihat

pada Gambar 3.24.

Page 87: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

81

Gambar 3.24. Timbangan Digital

c. Conveyor

Conveyor digunakan untuk aktivitas suplai bahan baku serta handling produk

jadi. Untuk aktivitas suplai dari gudang raw material ke lantai produksi unit 1

menggunakan belt conveyor, sedangkan untuk handling produk jadi dari lantai

produksi unit 1 ke gudang finished good menggunakan roller conveyor. Gambar

3.25. dan Gambar 3.26 masing-masing menunjukkan belt conveyor dan roller

conveyor yang digunakan di gudang unit 2.

Gambar 3.25 Belt Conveyor

Gambar 3.26 Roller Conveyor

d. Stacker

Stacker adalah alat material handling yang digunakan untuk memindahkan

beban ke tempat yang lebih tinggi secara otomatis. Pada pabrik ini, stacker

digunakan untuk memindahkan pallet – pallet yang berisi bahan baku produksi

Page 88: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

82

serta produk jadi ke rak yang lebih tinggi. Stacker yang digunakan dapat dilihat

pada Gambar 3.27.

Gambar 3.27 Stacker

Layout lantai serta penempatan ruang administrasi gudang Unit 2 dapat dilihat

pada Gambar 3.28.

Page 89: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

83

Gambar 3.28. Layout Unit 2

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 90: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

84

3.4.3. Fasilitas Produksi Unit 3

Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada Unit 3 adalah sebagai berikut:

a. Hand Pallet

Hand Pallet merupakan alat untuk memindahkan material dengan alat bantu

pallet. Ukuran hand pallet yang kecil dapat digunakan untuk mengangkut

material yang berada sejajar dengan lantai serta dalam jarak yang tidak terlalu

jauh. Hand pallet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.29.

Gambar 3.29. Hand Pallet

b. Pallet

Pallet merupakan digunakan untuk meletakkan material yang akan diproses.

Pallet yang digunakan adalah pallet dari plastik dan tidak berlubang. Pallet berisi

bahan baku maupun produk jadi dari sebuah proses yang ditata rapi untuk

diangkut ke proses selajutnya. Pallet ini kemudian akan diangkut dengan

menggunakan hand pallet. Pallet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar

3.30.

Gambar 3.30. Pallet

c. Timbangan Digital

Timbangan digital adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung berat

bahan baku ataupun produk yang hendak digunakan untuk bahan pada proses

berikutnya. Timbangan digital yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.31.

Page 91: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

85

Gambar 3.31. Timbangan Digital

d. Mesin Slicer

Mesin slicer digunakan untuk memotong/mencincang bahan baku menjadi

ukuran yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi masing-masing produk.

Terdapat 2 unit mesin slicer di lantai produksi unit 3. Gambar dari mesin slicer

dapat dilihat pada Gambar 3.32.

Gambar 2.32 Mesin Slicer

e. Mesin Pembilas Raw Material

Mesin pembilas digunakan untuk mencuci raw material sebelum memasuki

proses berikutnya. Pencucian dilakukan dalam drum saringan dengan peralatan

yang telah dibersihkan dengan cairan klorin 50 ppm. Tujuan pencucian adalah

untuk memastikan bahan baku yang akan diproses bersih dari kotoran. Proses

pencucian merupakan proses pertama di lantai produksi unit 3. Gambar dari

mesin pembilas raw material dapat dilihat pada Gambar 3.33.

Page 92: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

86

Gambar 3.33. Mesin Pembilas Raw Material

f. Mesin Pengecil Ukuran

Mesin pengecil ukuran merupakan mesin yang digunakan untuk menghaluskan

bahan baku serta memperkecil ukuran partikel bahan baku sehingga mencapai

spesifikasi yang telah ditentukan. Terdapat 2 unit mesin pengecil ukuran di lantai

produksi unit 3. Gambar dari mesin pengecil ukuran dapat dilihat pada Gambar

3.34.

Gambar 3.34. Mesin Pengecil Ukuran

g. Mesin Penggorengan & Mesin Separator

Mesin penggorengan digunakan untuk menggoreng minyak dan bahan baku

sehingga mencapai titik matang sesuai spesifikasi yang ditentukan. Selain untuk

menggoreng mesin penggorengan ini juga dapat digunakan untuk proses rebus

bahan baku untuk inaktivasi enzim dalam produk dan mematangkan bahan.

Mesin separator terletak di depan mesin penggorengan. Fungsi dari mesin

Page 93: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

87

separator adalah untuk memisahkan antara bahan baku dan minyak setelah

proses penggorengan. Terdapat 3 mesin penggorengan dan 3 mesin separator

di lantai produksi unit 3. Gambar dari mesin penggorengan beserta mesin

separatornya dapat dilihat pada Gambar 3.35.

Gambar 3.35. Mesin Penggorengan dan Mesin Separator

h. Mesin Pompa Cooling

Mesin pompa cooling berfungsi untuk mendinginkan minyak yang keluar dari

outlet mesin separator untuk mempermudah proses filling produk di tahap

selanjutnya. Pompa cooling ini bekerja dengan daya 1300 Watt. Gambar dari

mesin pompa cooling ini dapat dilihat pada Gambar 3.36.

Gambar 3.36 Mesin Pompa Cooling

i. Mesin Ayak

Mesin ayak digunakan untuk membuat bahan baku memiliki ukuran partikel yang

seragam. Ukuran mesh yang digunakan untuk mengayak bervariasi sesuai

dengan spesifikasi masing-masing produk. Gambar dari mesin ayak yang

digunakan di lantai Unit Produksi 3 dapat dilihat pada Gambar 3.37.

Page 94: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

88

Gambar 3.37. Mesin Ayak

j. Mesin Giling Batu

Mesin giling batu digunakan untuk khusus menggiling cabe. Penggilingan ini

dilakukan untuk mengecilkan ukuran bahan baku yang akan diproses. Terdapat 2

unit mesin giling batu di lantai produksi unit 3.

k. Mesin Blender

Mesin blender digunakan untuk menghaluskan ukuran partikel bahan baku yang

sudah melalui proses penggilingan. Terdapat 5 unit mesin blender di lantai

produksi unit 3.

l. Mesin Autoclave

Mesin autoclave digunakan untuk sterilisasi produk (sekaligus pematangan

produk) untuk membunuh mikroba sehingga produk terhindar dari kemungkinan

kontaminasi mikroba. Sterilisasi dilakukan dengan jarak 1,5 jam dari proses

pemasakan. Proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan mesin autoclave

pada suhu 110 oC selama 70 menit. Terdapat 7 unit mesin autoclave di lantai

produksi unit 3. Mesin autoclave yang digunakan dapat dilihat pada Gambar

3.40.

Page 95: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

89

Gambar 3.40. Mesin Autoclave

m. Mesin Pengering

Mesin pengering digunakan untuk mengeringkan produk sehingga menghindari

kondensasi dalam packaging produk. Unit 3 memiliki 2 unit mesin pengering di

lantai produksinya. Gambar 3.41. menunjukkan mesin pengering yang digunakan

di lantai Unit Produksi 3.

Gambar 3.41. Mesin Pengering

n. Mesin Filling

Mesin filling digunakan untuk proses memasukkan bahan baku ke dalam

packaging sachet sesuai standar yang ditetapkan. Unit 3 memiliki 5 unit mesin

filling grade A dan 1 unit mesin filling biasa. Mesin filling yang dimaksud dapat

dilihat pada Gambar 3.42.

Page 96: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

90

Gambar 3.42. Mesin Filling

Layout dari lantai Unit Produksi 3 beserta tata letak mesinnya dapat dilihat pada

gambar 3.43.

Page 97: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

91

Gambar 3.43. Layout Lantai Produksi Unit 3

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 98: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

92

3.4.4. Fasilitas Produksi Unit 4

Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada Unit 4 adalah sebagai berikut:

a. Hand Pallet

Hand Pallet merupakan alat untuk memindahkan material dengan alat bantu

pallet. Ukuran hand pallet yang kecil dapat digunakan untuk mengangkut

material yang berada sejajar dengan lantai serta dalam jarak yang tidak terlalu

jauh. Hand pallet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.44.

Gambar 3.44. Hand Pallet

b. Pallet

Pallet merupakan digunakan untuk meletakkan material yang akan diproses.

Pallet yang digunakan adalah pallet dari plastik dan tidak berlubang. Pallet berisi

bahan baku maupun produk jadi dari sebuah proses yang ditata rapi untuk

diangkut ke proses selajutnya. Pallet ini kemudian akan diangkut dengan

menggunakan hand pallet. Pallet yang digunakan dapat dilihat pada Gambar

3.45.

Gambar 3.45. Pallet

c. Timbangan Digital

Timbangan digital adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung berat

bahan baku ataupun produk yang hendak digunakan untuk bahan pada proses

berikutnya. Gambar dari timbangan digital yang digunakan dapat dilihat pada

Gambar 3.46.

Page 99: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

93

Gambar 3.46 Timbangan Digital

d. Stacker

Stacker adalah alat material handling yang digunakan untuk memindahkan

beban ke tempat yang lebih tinggi secara otomatis. Pada pabrik ini, stacker

digunakan untuk memindahkan pallet – pallet yang berisi bahan baku produksi

serta produk jadi ke rak yang lebih tinggi. Stacker yang digunakan dapat dilihat

pada Gambar 3.47.

Gambar 3.47 Stacker

e. Mesin Filling

Mesin filling digunakan untuk proses memasukkan bahan yang berupa bubuk

(dried mixed powder) ke dalam packaging sachet sesuai standar yang

ditetapkan. Unit 4 memiliki 7 unit mesin filling. Mesin filling yang digunakan dapat

dilihat pada Gambar 3.48.

Page 100: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

94

Gambar 3.48. Mesin Filling

f. Lift

Lift digunakan untuk suplai bahan baku dari gudang raw material unit 4 ke lantai

produksi unit 4. Lift terdiri dari mesin katrol (hoist) dan gerbong penampung

barang. Lift yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.49.

Gambar 3.49. Lift

g. Mesin Ribbon Mixer

Mesin ribbon mixer digunakan untuk mengaduk bahan baku dengan bahan baku

lainnya sehingga menjadi campuran yang homogen. Mesin mixer yang

digunakan di lantai produksi unit 3 terdiri dari 3 jenis yaitu mesin ribbon mixer

berkapasitas 250 kg, mesin ribbon mixer berkapasitas 750 kg, dan mesin ribbon

mixer berkapasitas 1000 kg. Gambar dari mesin ribbon mixer tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3.50.

Page 101: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

95

Gambar 3.50. Mesin Ribbon Mixer

Layout serta tata letak mesin dari Unit Produksi 4 dapat dilihat pada Gambar

3.51. dan Gambar 3.52.

Page 102: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

96

Gambar 3.51. Layout Unit 4 Lantai 1

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 103: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

97

Gambar 3.52. Layout Unit 4 Lantai 2

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 104: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

98

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan kerja praktek di PT. Sumber Inti Pangan di Departemen Purchasing

di bawah pengawasan Bapak Agus Suparto selaku manager Purchasing, serta

Bapak Tony Santoso kepala produksi. Penulis diberikan keterangan untuk

membantu mengumpulkan data mengenai kinerja dari rantai pasok, karena

perusahaan merasa setelah berpindah tempat kinerja perusahaan tidak semakin

baik.

Penulis dalam pelaksanaan kerja praktek dibantu oleh:

a. Bapak Dede Sulaeman, selaku pembimbing lapangan, yang membantu

memberi arahan dan informasi selama pengambilan data.

b. Bapak Tony Santoso selaku kepala produksi keseluruhan pabrik, yang

membantu memberi arahan dan informasi selama pengambilan data.

c. Bapak Agus Suparto selaku manager Purchasing, yang membantu

memberikan informasi dan data yang dibutuhkan

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Penulis ditempatkan di bagian purchasing pada PT. Sumber Inti Pangan. Dalam

departemen tersebut penulis memiliki tanggung jawab untuk melakukan

pengamatan dan pengukuran kinerja dari rantai pasok PT. Sumber Inti Pangan.

Pengukuran kinerja rantai pasok dilakukan dikarenakan perusahaan menemukan

masalah bahwa kinerja dari perusahaan setelah berpindah tempat ke Kuningan,

Jawa Barat tidak sebaik ketika di Tangerang. Oleh karena itu perusahaan

mengininkan dilakukannnya pengukuran kinerja rantai pasok agar mengetahui

masalah yang ada pada perusahaan. Wewenang yang diberikan kepada penulis

antara lain :

a. Penulis diizinkan untuk mengamati secara langsung kegiatan atau aktivitas

yang terjadi

b. Penulis dizinkan untuk berkomunikasi atau bertanya kepada pembimbing

apabila ada hal yang tidak dipahami dari proses yang terjadi.

c. Penulis diizinkan mengambil data yang diperlukan untuk kelengkapan

laporan dengan persetujuan dari pembimbing atau manager .

Page 105: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

99

Selain weweanng yang diberikan penulis juga diberi tanggung jawab untuk

melaporkan hasil pengukuran kinerja rantai pasok kepada manager purchasing,

kepala produksi dan GM pada akhir kerja praktek. Selain itu juga penulis diberi

tanggung jawab untuk melaporkan kegiatan atau pekerjaan yang kurang selama

melakukan penelitian sehingga bisa dilakukan perbaikan secara cepat.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek dilakukan dengan metode sebagai berikut.

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan ke seluruh sistem produksi, pembelian barang,

proses pengiriman dan juga proses bisnis perusahaan. Serta dilakukannya

2. Pengambilan data

Setelah melakukan observasi penulis melakukan pengambilan data yang

dibutuhkan yaitu data pengiriman, data waktu produksi, data penjadwalan

produksi, data suppluer assessment dan juga data manajemen mutu.

3. Pengolahan data

Setelah data yang dibutuhkan lengkap penulis melakukan pengolahan data

dengan bantuan Ms. Excel

4. Analisis data

Penulis melakukan rekapitulasi dan analisis data dari Ms. Excel dimana data

yang digunakan dikategorikan dalam proses perencanaan, pembelian bahan

baku, produksi, pengiriman barang, dan pengembalian barang. Setelah

melakukan analisis dilakukannya ditentukan proses mana saja yang memiliki

kinerja buruk dan perlu diperbaiki

5. Konsultasi dengan pihak perusahaan

Setelah hasil analisis selesai penulis melakukan konsultasi dengan pihak

perusahaan mengenai hasil yang didapat dan juga memberi masukan untuk

proses perbaikan dimana proses mana saja yang perlu menjadi perhatian oleh

perusahaan untuk diperbaiki

Page 106: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

100

Start

1. Pembelian barang2. Produksi

3. Pengiriman barang4. Proses bisnis

Obsevasi dan pengamatan sistem

1. Supplier Assesment2. Waktu produksi

3. Penjadwalan produksi4. Pengiriman barang

5. Manajemen mutu perusahaan

Pengambilan data

Pengolahan data dengan bantuan

Ms. Excel

Analisis Data

Konsultasi dengan pihak perusahaan

Selesai

Gambar 4.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Kerja Praktek

4.4. Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan yang diperoleh penulis selama melaksanakan kerja praktek

adalah nilai kinerja aktual perusahaan meliputi data kesesuaian pembelian

dengan bahan baku yang datang, kesesuaian penjadwalan produksi, dan

kesesuaian pengiriman barang ke konsumen

Page 107: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

101

4.4.1. Menghitung nilai kinerja perusahaan

Perhitungan kinerja perusahaan dilakukan ole penulis untuk menghitung nilai

kinerja dari perusahaan selain dilihat dari aspek biaya pengukuran kinerja juga

bisa dilihat dari aspek rantai pasok. Untuk menilai nilai kinerja perusahaan

penulis menggunakan data mulai dari frekuensi pertemuan dengan konsumen,

ketepatan penjadwalan produksi, kesesuaian spesifikasi Raw Material,

Kesusaian jumlah kuantiti Raw Material, kesesuaian pengiriman Raw Material,

kesesuaian perencanaan produksi, waktu produksi, ketepatan pengiriman ke

konsumen, complain konsumen dan waktu penggantian produk. Data tersebut

didapatkan dari 5 prinsip utama supply chain menurut supply chain council yaitu

proses perencanaan, proses pengadaaan bahan baku, proses produksi, proses

pengiriman dan proses pengembalian. Selain menurut supplie chain council data

tersebut juga merupakan hasil observasi dan diskusi dengan pihak perusahaan

untuk mengetahui kinerja dari supply chain PT. Sumber Inti Pangan.

Tabel dibawah ini merupakan hasil nilai kinerja dari rantai pasok perusahaan

selama bulan Juli hingga Desember 2016.

Page 108: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

102

Tabel 4.1 Nilai Kinerja aktual perusahaan

Nilai aktual indikator kerja

Bulan di tahun 2016

Key performance indikator Nilai Min Nilai Max Juli Agst Sept Okt Nov Des

PROSES

PERENCANAAN

Frekuensi pertemuan dengan konsumen 1 4 2 3 3 2 1 2

Ketepatan Penjadwalan Produksi 95% 100% 96% 95% 98% 98% 93% 93%

PROSES

PENGADAAN

BAHAN BAKU

Kesesuaian spesifikasi raw material 80% 100% 100% 99% 99% 98% 98% 97%

Kesesuaian jumlah quantity raw material 80% 100% 99% 100% 100% 99% 100% 97%

Kesesuaian jadwal pengiriman raw

material 80% 100% 96% 95% 98% 98% 93% 93%

PROSES

PRODUKSI

Kesesuaian perencanaan produksi 95% 100% 98% 98% 98% 98% 98% 100%

Waktu pembuatan

produk

Unit 1 180 200 180 180 180 180 180 180

Unit 3 100 120 100 100 100 100 100 100

Unit 4 35 50 45 35 45 45 40 35

PROSES

PENGIRIMAN FG Pengiriman Sesuai Jadwal 85% 100% 27% 79% 95% 86% 89% 75%

PROSES

PENGEMBALIAN

FG

Jumlah Komplain dari Konsumen 0 5 3 3 1 0 1 0

(Sumber: PT. Sumber Inti Pangan)

Page 109: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

103

Dari tabel 4.1 akan dilihat nilai kinerja dari PT. Sumber Inti Pangan selama kurun

waktu Juli hingga Desember 2016. Dari tabel tersebut bisa dilihat beberapa Key

performance indicator yang bisa digunakan untuk mengukur nilai kinerja PT. Sumber

Inti Pangan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai nilai kinerja tiap Key

performance indicator yang digunakan.

a. Frekuensi pertemuan dengan konsumen

Perusahaan selama kurun waktu Juli hingga Desember 2016 melakukan minimal 1

kali pertemuan dengan konsumen dimana pada bulan November perusahanan

melakukan pertemuan dengan pelanggan 1 kali dan untuk bulan Juli, Agustus,

September, Oktober dan Desember melakukan pertemuan paling sedikit 2 dan

paling banyak 3 kali pertemuan. Dari data ini bisa dilihat bahwa perusahaan masih

tetap melakukan proses perencanaan dengan konsumen dimana paling sedikit 1 kali

melakukan pertemuan dan pling banyak melakukan 3 kali pertemuan dengan

konsumen.

b. Ketepatan penjadwalan produksi

Ketepatan penjadwalan produksi menjadi salah satu tolok ukur kinerja dimana

semakin tepat penjadwalan produksi maka aliran supply chain akan semaik baik,

pada PT. Sumber Inti Pangan ketepatan penjadwalan produksi ditargetkan paling

kecil 95% ketepatan penjadwlalannya. Selama kurun waktu Juli hingga Desember

2016 terdapat 2 kali ketepatan penjadwalan yang dibawah target yaitu pada bulan

November dan Desember dengan nilai 93%.

c. Kesesuaian spesifikasi raw material

Setiap bahan baku yang dibeli dari supplier memiliki spesifikasi khusus yang harus

disesuaikan dengan permintaan konsumen. Perusahaan memiliki standar nilai

kinerja untuk kesesuaian spesifikasi raw material yang dipesan minimum 80%

pemesanan sesuai dengan spesifikasi yang dipesan oleh perusahaan. Selama

kurun waktu Juli hingga Desember 2016 perusahaan mendapatkan raw material

yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan perusahaan dengan nilai kesesiaian

paling kecil 97%.

Page 110: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

104

d. Kesesuaian jumlah quantity raw material

Setiap bahan baku yang dibeli dari supplier memiliki quantity yang harus

disesuaikan dengan jadwal produksi. Perusahaan memiliki standar nilai kinerja untuk

kesesuaian quantity yang dipesan minimum 80% pemesanan sesuai dengan

quantity barang yang dipesan oleh perusahaan. Selama kurun waktu Juli hingga

Desember 2016 perusahaan mendapatkan raw material yang sesuai dengan

quantity yang diinginkan perusahaan dengan nilai kesesiaian paling kecil 97%

pengiriman raw material sesuai dengan quantity yang dipesan.

e. Kesesuaian jadwal pengiriman raw material

Setiap bahan baku yang dibeli dari supplier memiliki jadwal pengiriman yang harus

sesuai dengan jadwal produksi ataupun perencanaan produksi. Perusahaan

memiliki standar nilai kinerja untuk kesesuaian jadwal pengiriman raw material yang

dipesan minimum 80% pemesanan sesuai dengan jadwal pengiriman yang diminta

oleh perusahaan. Selama kurun waktu Juli hingga Desember 2016 perusahaan

mendapatkan raw material tepat waktu sesuai dengan jadwal dengan nilai paling

kecil 93% pengiriman sesuai dengan jadwal.

f. Kesesuaian perencanaan produksi

Kesesuaian perencanaan produksi menjadi salah satu tolok ukur kinerja dimana

semakin tepat produksi dengan perencanaan produksi maka proses produksi akan

semaik baik, pada PT. Sumber Inti Pangan kesesuaianan perencanaan produksi

ditargetkan paling kecil 95% ketepatan penjadwlalannya. Selama kurun waktu Juli

hingga Desember 2016 perencanaan produksi tidak pernah meleset dibawah 95%.

g. Waktu pembuatan produk

Proses produksi pada PT. Sumber Inti Pangan memiliki beberapa proses pada Unit

1, 3 dan 4. Setiap unit memiliki waktu proses yang berbeda untuk unit 1 memiliki

waktu produksi yang sama selama bulan Juli hingga Desember dengan waktu

produksi 180 menit. Sedangkan untuk unit 3 memiliki waktu produksi 100 menit

selama bulan Juli hinga Desember. Unit 4 memiliki waktu produksi yang berbeda

Page 111: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

105

beda karena pada setiap produk yang dihasilkan pada unit 4 memiliki spesifikasi

khusus dan juga waktu proses yang berbeda menyesuaikan dengan permintaan dari

konsumen.

h. Ketepatan pengiriman ke konsumen

Ketepatan pengiriman produk ke konsumen juga merupakan salah satu aspek

terpenting dalam menguur kinerja perusahaan, pada aspek ini perusahaan memiliki

batas minimum berapa persen pengiriman yang tepat sesuai jadwal, jal itu

dikarenakan untuk memenui permintaan konsumen dan juga memenuhi kepuasan

dari konsumen. Menurut perusahaan minimal pengiriman yang harus sesuai jadwal

adalah sebesar 85% sedangkan untuk nilai kinerja pengiriman terbilang cukup buruk

dikarenakan pada bulan Juli hanya sesuiai sebesar 27% dan bulan Agustus dan

Desember 2016 dibawah nilai minimum yaitu 79% dan 75%.

i. Jumlah komplain dari konsumen

Selama kurun waktu Juli hingga Desember 2016 perusahaan mengalami beberapa

complain dari konsumen perihat produk yang mereka produksi. Pada bulan Juli dan

Agustus terdapat 3 kali complain dari konsumen sedang kan pada bulan September

dan November hanya terdapat 1 kali komplai. Dari jumlah complain tersebut

menurut perusahaan masih terbilang cukup hal itu dikarenakan perusahaan

mengharapkan paling sedikit tidak ada complain.

Dari hasil rekap kinerja aktual bisa dilihat bahwa nilai ketepatan pengiriman ke

konsumen mengalami menurun dari Juli hingga Desember 2016. Dari data tersebut

dilhat juga seberapa sesuai perencanaan produksi kemudian keseusaian

pemesanan Raw Material, dan juga ketepatan penjadwalan produksi. Oleh karena

itu setelah mendapatkan data seperti ini terjadi keterlambatan pengiriman yang

cukup banyak, hal itu disebabkan karena perencanaan dan penjadwalan produksi

banyak yang tidak sesuai dengan rencana. Penjadwalan dan perencanaan produksi

yang tidak sesuai juga bisa diminimalisir dengan mengurangi jumlah order yang

mendadak dari konsumen ataupun menyiasatinya dengan membuat persedian lebih

sehingga jika ada permintaan yang mendadak bisa terpenuhi. Selain itu juga

Page 112: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

106

disebabkan karena sering terjadi keterlambatan pengiriman raw material yang

menyebabkan proses produksi terganggu senhingga kadang kala produk yang

sudah dijadwalkan diganti dengan produk berikutnya sambal menunggu raw material

datang. Dari hasil ini kemudian perusahaan melakukan evaluasi untuk memperbaiki

pengiriman yang sering terlambat dan juga memperbaiki perencanaan produksi

sehingga produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan jadwal order konsumen dan

juga jadwal produksi.

4.5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis kinerja perusahaan ada beberapa bagian yang memerlukan

perhatian lebih seperti:

a. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi harus sesuai dengan jadwal order

konsumen, selain itu juga menyiapkan produk jadi sehingga jika ada order yang

mendadak bisa juga terpenuhi.

b. Perencanaan bahan baku terutama keterlambatan pengiriman raw material dari

supplier harus diminimalisir dengan memesan jauh jauh hari, hal ini juga berkaitan

dengan perencanaan dan penjadwalan produksi

c. Mengurangi jumlah order yang mendadak sehingga tidak membuat perencanaan

produksi menjadi tidak sesuai.

Page 113: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SUMBER INTI PANGAN · studi Teknik Industri. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta ... kegiatan kunjungan industri

107

LAMPIRAN