37079211 laporan praktek kerja industri

Upload: rhieva-wong-cilik

Post on 16-Jul-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Meningkatkan perawatanHampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. Perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi: Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya (untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada saluran ventilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor) Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui. Pemberian pelumas secara teratur. Pihak pembuat biasanya memberi rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga

menimbulkan masalah, misalnya minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran. Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat mengakibatkan digerakkan. Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan pemasangannya benar.Sambungan-sambungan pada motor dan starter harus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan kekencangnya. sumbu as dan bearings lebih cepat aus, mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan peralatan yang

3.1.1 Dimana motor digunakan Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

3.1.2 Bagaimana sebuah motor bekerjaMekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama : Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetikyang disebut kumparan medan.Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

3.2 JENIS MOTOR LISTRIKBagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor. Dafar para pemasok motor listrik tersedia di www.directindustry.com/find/electric-motor. memperlihatkan motor listrik yang paling umum.

A Motor DCMotor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. input, konstruksi, dan mekanisme operasi,

B Motor ACMotor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan"rotor" seperti ditunjukkan daalam. Stator merupakan komponen listrik statis.Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

3.3 Penggulungan UlangPenggulungan ulang untuk motor yang terbakar sudah umum dilakukan oleh industri. Jumlah motor yang sudah digulung ulang di beberapa industri lebih dari 50% dari jumlah total motor.Pegulungan ulang motor yang dilakukan dengan hati-hati kadangkala dapat menghasilkan motor dengan efisiensi yang sama dengan sebelumnya. Pegulungan ulang dapat mempengaruhi sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya efisiensi motor:desain slot dan gulungan, bahan gulungan, kinerja pengisolasi, dan suhu operasi. Sebagai contoh, bila panas diterapkan pada pita gulungan lama maka pengisolasi diantara laminasinya dapat rusak, sehingga meningkatkan kehilangan arus eddy. Perubahan dalam celah udara dapat mempengaruhi faktor daya dan keluaran torque. Walau begitu, jika dilakukan dengan benar, efisiensi motor dapat terjaga setelah dilakukan pegulungan ulang, dan dalam beberapa kasus, efisiensi bahkan dapat ditingkatkan dengan cara mengubah desain pegulungan. Dengan menggunakan kawat yang

memiliki

penampanglintang efisiensi.

yang

lebih

besar,

ukuran

slot

yang untuk

diperbolehkan, akan mengurangi kehilangan stator sehingga akan meningkatkan Walau demikian, direkomendasikan menjaga desain motor orisinil selama pegulungan ulang, kecuali jika ada alasan yang berhubungan dengan beban spesifik untuk mendesain ulang. Dampak dari pegulungan ulang pada efisiensi motor dan faktor daya dapat dikaji dengan mudah jika kehilangan motor tanpa beban diketahui pada sebelum dan sesudah pegulungan ulang.

3.4 Cara kerja motor listrik: 1. motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu . 2. mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan kapasitas motornya. Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu : a. motor bekerja bintang /star (Y) berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol. b. Motor bekerja segitiga /Delta () berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol. Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga () dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC. Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani. Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

1. Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu 2. Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan. Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga () : 1. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III 2. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I 3. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II 4. Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya , boleh melalui ujung ujung pertama atau ujungujung kedua.

Gambar 5 segitiga bintang

BAB III PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK 4.1 Landasan teori 4.1.1STOP START/ MOTOR Rangkaian stop/start motor banyak di gunakan dipakai pada mesinmesin produksi. Selain itu system kendaliseperti ini sangat sederhana dan banyak kelebihannya. Sistem seperti ini sudah banyak di pakai oleh banyak industri, pertambangan,dan rumah sakit.rangkaian sepertiini banyak memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya itu sendiri adalah tidak memakan tempat dalam pengendaliannya.Hal ini sangat diminati oleh banyak perusahaan, rangkaiannya memang sangat sederhana dan bisa diterapkan pada mesin-mesin produksi. Berikut ini penjelasan tentang alat-alat listrik yang di pakai dalam system pengendali stop/start motor, terdiri dari: 1. 1Magnetik kontaktor 2. Tombol Push Button ON 3. Tombol Push Button OFF 4. 1Motor listrik 3 Fasa 5. MCB 1 Fasa

Gambar 6Rangkaian Pengawatan , Utama dan Kontrol motor Sistem kerja rangkain stop/start motor ini adalah yang pertama ketika tombol ON di tekan maka K1 akan bekerja , dan kontak 13 ,14 akan megunci dan motor akan berputar. Bila kita akan mematikan atau off motor , maka tekan tombol off pada rangkaian pengendali motor.

4.1.2 Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Melalui InverterAltivar 18 berdasarkan kendali fuzi Be Abstrak Dengan adanya inverter Altivar 18, putaran motor induksi dapat diatur dalam jangkauan yang lebar. Banyak aplikasi yang bukan saja membutuhkan jangkauan putaran yang lebar tetapi juga kestabilan putarannya terhadap nilai acuan yang diinginkan. Untuk menjawab kebutuhan ini, maka harus dipasang suatu sitem pengendalian. Sistem pengendalian yang digunakan adalah sistem pengendali logika fuzi.Pengendali logika fuzi yang dibangun,

berdasarkan pada pengendali PI konvensional. Aktivitas pengendali fuzi ini dilakukan oleh programmable logic controller (PLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendali logika fuzi mempunyai unjuk kerja yang lebih baik daripada pengendali PI konvensional.

G

Gambar 7.prinsip dasar iverter

Gambar 8 Instalasi hubungan model simulasi plant yang dikendalikan

4.1.3 Rangkaian Pembalik Putaran Motor Selain itu ,di antara rangakain yang bias di modifikasi adalah pembalik puteran motor Rangkain hampir sama seperti rangkaian motor di atas. Berikut ini di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini : 1. 2Magnetik kontaktor 2. 1MCB 1fasa 3. Tombol push button ON 4. Tombol push button OFF 5. 1 MOTOR 3 fasa 6. Over load Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 9 Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar

salah satu fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskan rangkain. 4.1.4 RANGKAIAN BINTANG SEGITIGA OTOMATIS Rangkaian bintang segitiga dan bintang cara kerjanya hamper sama dengan rangkaian STOP/START motor. Berikut ini di jelaskan alatalat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini : 1. 3Magnetik kontaktor 2. 1MCB 1fasa 3. Tombol push button ON 4. Tombol push button OFF 5. 1 MOTOR 3 fasa Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 10 Rangkaian Daya dan Kontrol segitiga bintang

Sistem kerja rangkaian Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga Hubungan Bintang Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer K1 akan energized, selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Hubungan Segitiga Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu indicator. 4.2 Landasan teori 4.2.1 MCB 1 Fasa dan 3 Fasa MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang banyak di gunakan pada instalasi motor listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis penggunaannya. Pada instalasi rumah misalnya apabila ada hubung singkat, maka MCB ini akan memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan terputus.

Gambar 11 MCB 1 Fasa 4.2.2 Sekering

Gambar 12 MCB 3 Fasa

Sekering adalah suatu alat pengaman untuk mengisolir rangkaian bila terjadi gangguan atau kesalahan pada rangkaian saat di lakukan revisi perbaikan arus yang mengalir pada suatu hantaran menimbulkan panas, supaya suhu penghantarnya tidak terlalu tinggi dan tidak melampaui batas yang dimiliki nya, maka arus dibatasi.Untuk mengamankan hantaran atau peralatan listrik yang di gunakan pengaman lebur Sekering merupakan syatu pengaman yang di gunakan untuk: 1. .Menbatasi arus lebih 2. Mengamankan hantaran/ peralatan listrik 3. Mengamankan terjadinya hubung sigkat 4. Dll. Berikut jenis sekering: Sekering partum Sekering NH

Sekering tabung Kode warna sekering patrum, yaitu: Sekering 2A : Merah muda Sekering 4A: Coklat Sekering 6A: Hijau Sekering 10A: Merah tua Sekering 16A: Abu-abu Sekering 20A : Biru Sekering 25A: Kuning Sekering 35A: Hitam Sekering 50A :Putih Sekering 63A: Kuning emas

Gambar 13 Sekering patrum dan NH sekering

4.2.3 KONTAKTOR Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik. A Prinsip Kerja Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 14 kontaktor

4.2.4 RELAY Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik yang mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet yang akan menarik kontak-kontaknya pada reley tersebut.

Gambar 15 Relay 4.2.5 Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

A Prinsip kerja Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder.

Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. B Hubungan Primer-Sekunder

fluks pada transformator Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder

adalah

. Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks

yang sama, maka persamaan akan didapat

dimana dengan menyusun ulang

sedemikian hingga

. Dengan kata lain, hubungan

antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

BAB IV Programmable Logic Controller(PLC) 4.3 Landasan teori 4.3.1 Latar Belakang Perkembangan Industri dewasa ini,khususnya dunia industri di negara kita,berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri ,mulai apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir.kompeksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku,yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia,telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan mendukung dan proses memperbaiki tersebut,agar unjuk kerja sistem produktif yang dan semakin

efisien.salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan alat-alat listrik industri. Dalam era modern,sistem kontrol proses biasanya merujuk pada otomasi sistem kontrol yangf digunakan.sistem kontrol industri dimana oeranan manusia masih amat dominan(misalnya dalam merespon besar-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar0saklar relevan)telah banyak digeser faktor yang mempengaruhi efisiensi dan memproduktifitas industri itu sendiri,misalnya human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut.salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logioc Control (PLC).Penerapannya meliputi berbagai jenis industri,mulai dari industri tambang,misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri kelanjutan hasil pertamabangan.kemusahan transisi dari sistem kontrol sebalumnya(misalnya dari sistem kontrol berbagai relay mekanis dan kemudahan troubleshooting dalam konfigurasi

sistem meruapakn faktro utama yang mendorong populernya PLC ini. Latar Belakang Pembuatan PLC Pertama kali dicetuskan oleh sekelompok insinyur dari General Motor pada tahun 1968 dimana mereka menginginkan sebuah pengendali yang mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Mudah di program dan di program ulang, sebaiknya diletakan di plant 2. Mudah di pelihara dan di operasikan, sebaiknya dengan modulmodul tancap ( plug in ) 3. Terandalkan pada lingkungan dan lebih kecil dari system relay ekivalen 4. Harga relative murah 4.3.2. PENGANTAR PLC Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara otomatis merupakan hal yang umum. Sistem prengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relayrelay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena hubung singkat, membutuhkan, pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari diperlukan modifikasi. biaya yang besar saat instalasi Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasii, karena system PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang ada. 4.3.3. KONSEP PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC) Konsep dari PLC sesuai dengan namanya adalah sebagai berikut :

Programmable : menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat. Logic : menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmetik (ALU), yaitu melakukjan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi dan negasi. Controller : menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. 4.3.4. FUNGSI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC) Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus. Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut : 1. Kontrol Sekensial PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

4.3.5 BAHASA PEMOGRAMAN Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman sederhana dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list. (mnemonic code).Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC. 4.3.6 LADDER DIAGRAM Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay.Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial. Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah :

Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.

Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.

Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresantisakan menjadi

Gambar 16 Diagram Ladder Diantar dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakan symbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally close). Output mempunyai symbol yang terletak paling kanan. A Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLC Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik dengan ladder diagram yang mempresentasikannya, lihatlah rangkaian motor listrik pada gambar dibawah ini. Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar dalam kondisi menutup.Cara kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan diagram blok

Gambar 17 Diagram blok PLC

S a f e ty

o v e r lo a d

S t a rt S to p S t a rt S to p s a fe ty m o to r m o to r

Gambar 18 rangkaian start stop motor Kesimpulan :

Ladder diagram tersusun dari dua garis vertical yang mewakili rel daya Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontal yang disebut rung (anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan komponen kontrol sistem.

4.3.7 Praktek memori Circuit (Latch) Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap.

X1

X2

Y1

Y1

Gambar19 Latching Circuit 4.4 OPERASI LOGIKA

4.4.1 OR Rangkaian disusun seperti pada gambar terminal output dihubungkan ke modul I/O train (input ke output) PLC dihidupkan lalu operasi + OFFLINE MODE dipilih Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :X1 Y1

X2 X3

Gambar 20 Operasi Logika OR Kemudian jalankan program untuk diagram ladder di bawah ini :

Tabel 1. Tabel logikaNo Input X2 1 Off 2 Off 3 Off 4 Off 5 On 6 On 7 On 8 On X1 Off Off On On Off Off On On X0 Off On Off On Off On Off On Output OR AND NOR NAND

4.4.2 AND

Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :X1 X2 X3 Y1

Gambar 21 Operasi Logika AND Jalankan program tersebut, lalu isi dan lengkapi tabel4.4.3 NOR

Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder dibawah ini :X1 X2 X3 Y1

Gambar 22 Operasi Logika AND Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi tabel 1.

4.4.4 EXOR

Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder dibawah iniX1 X2 X1 X2 Y1

Gambar23 Operasi Logika EXOR Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi tabel 24.5.5 EXNOR

. Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder di bawah iniX1 X2 X2 X1 Y1

Gambar 24Operasi Logika EXNOR Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi tabel 2 Tabel 2.No 1 2 3 4 Input X2 Off Off On On X1 Off On Off On Output EXOR EXNOR

4.5 TIMER

Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value). Timer tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah disediakan oleh pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.4.6 COUNTER

Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara kerja counter dan timer mirip. Perbedaannya adalah timer mencacah pulsa internal sedangkan counter mencacah pulsa dari luar. PRAKTEK INPUT / OUTPUT Setelah melakukan praktek ini , peserta diharapkan mampu :

Menjadikan PLC sebagai pengontrol terhadap suatu kondisi input tertentu.

Program :

Lampu 1 akan menyala bila saklar 1 ON dan mati bila OFF Lampu 2 akan menyala bila saklar 2 OFF dan mati bila ON Lampu dan saklar diandaikan suatu kondisi dalam suatu proses dalam mesin.X1 Y1 Y2

X2