laporan kegiatan studi lapangan komprehensif (bab i-bab iii)

86
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena menyangkut masa depan, serta merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut ditempuh dengan beberapa cara, antara lain belajar di sekolah ( intrakulikuler ), belajar di luar sekolah ( ekstrakulikuler ), dan belajar di masyarakat (objek wisata). Itulah beberapa cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan di sekolah hanyalah mendengar penjelasan dari guru atau membaca buku. Pelajaran tersebut hanyalah teori dan tidak memuaskan maka perlu melihat langsung sesuatu yang telah diajarkan di sekolah. Untuk itu, diperlukan kegiatan studi

Upload: oktiana-nuraini

Post on 15-Apr-2016

60 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena menyangkut masa

depan, serta merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Tujuan

Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian

yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut ditempuh dengan beberapa

cara, antara lain belajar di sekolah ( intrakulikuler ), belajar di luar sekolah

( ekstrakulikuler ), dan belajar di masyarakat (objek wisata). Itulah beberapa

cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kegiatan di sekolah hanyalah mendengar penjelasan dari guru atau

membaca buku. Pelajaran tersebut hanyalah teori dan tidak memuaskan maka

perlu melihat langsung sesuatu yang telah diajarkan di sekolah. Untuk itu,

diperlukan kegiatan studi lapangan sebagai salah satu kegiatan praktik yang

diadakan di luar sekolah.

Studi lapangan adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan

untuk menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah

studi lapangan kami laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat laporan

kegiatan studi lapangan. Laporan kegiatan adalah hasil dari suatu kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Laporan studi lapangan ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas

VIII SMP N 1 Godean. Dalam penyusunan laporan kegiatan ini, siswa

diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang

diperoleh selama menjalankan studi lapangan selama 4 hari ( dari tanggal 1-4

Maret 2015 ).

Page 2: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

2

Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti studi lapangan ke

Bandung diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

laporan studi lapangan ini membahas tentang beberapa objek wisata dan objek

studi lapangan yang berada di Bandung.

B. Dasar dan Tujuan

1. Dasar

a. Program kegiatan studi lapangan kemprehensif Bidang Kesiswaan

untuk kelas VIII Tahun Pelajaran 2014 / 2015

b. Kesepakatan orang tua / wali murid kelas VIII dalam pertemuan di

sekolah

c. Angket pilihan penentuan objek wisata di Bandung

2. Tujuan

a. Khusus

1) Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak

pengetahuan.

2) Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.

3) Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di

lapangan.

4) Untuk berlatih menyusun karya tulis secara sistematis.

5) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.

6) Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika, dan pratika.

b. Umum

1) Penulis ingin memperkenalkan objek-objek wisata yang ada

di Kota Bandung kepada pembaca.

2) Menanamkan rasa cinta tanah air.

3) Mengenal kebudayaan Nusantara.

4) Mensyukuri keindahan alam.

5) Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah

didapat sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari.

6) Memelihara peninggalan sejarah yang ada.

7) Meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai sejarah.

Page 3: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

3

C. Manfaat

Beberapa manfaat studi lapangan antara lain :

1. Menyediakan sumber yang dapat memperkaya informasi faktual yang

tercantum dalam buku dan membuat teks dalam buku menjadi berarti

Terkadang hanya dengan membaca buku saja siswa akan merasa

jenuh dan tidak dapat meresapi secara uruh penjelasan dalam buku. Studi

lapangan memberikan solusi masalah ini, karena siswa dapat secara

langsung terjun ke lapangan melihat atau mengamati objek pembelajaran.

Hal itu menjadikan isi dalam buku menjadi lebih menarik untuk dipelajari.

2. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta dan memperluas pengertian

Studi lapangan adalah program pembelajaran siswa langsung ke

lapangan, dengan melihat dan mengamati secara otomatis akan timbul

perasaan ingin tahu siswa dan keinginan siswa untuk lebih banyak

bertanya karena tidak mampu menjelaskan fenomena yang ia amati secara

langsung di lapangan. Dengan mendapatkan penjelasan secara langsung

dari pakar, siswa akan lebih banyak tahu tentang objek pembelajaran

dibandingkan hanya sekedar membaca buku.

3. Menyediakan pengalaman melalui objek, tempat, situasi, dan hubungan

antarmanusia yang tidak dapat disediakan di kelas.

Tidak semua peristiwa dan objek pembelajaran dapat dihadirkan

dalam kelas, oleh karena itu studi lapangan dapat memecahkan masalah ini

melalui pengamatan langsung di lapangan.

4. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.

Dengan melakukan pengamatan langsung ke lingkungan objek

pembelajaran siswa akan lebih mengenal ciri-ciri dan karakteristik

lingkungan yang khas sesuai dengan objek yang diteliti.

5. Mengenalkan siswa tentang kemungkinan bidang kerja atau karir yang

bisa mereka masuki sesuai dengan cita-cita mereka.

Studi lapangan dapat menumbuhkan rasa tertarik siswa terhadap

objek yang diamati, mungkin saja setelah kegiatan selesai siswa akan lebih

banyak mencari tahu untuk memuaskan rasa ketertarikannya terhadap

objek yang diamati.

Page 4: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

4

Hal itu menyebabkan siswa ingin bekerja sesuai dengan bidang yang

siswa minati ketika mengamati objek.

6. Memadukan kelas dengan komunitas terbaru dan lingkungan yang lebih

besar dan lebih berarti.

Dengan terjun langsung ke lapangan siswa akan menyatu dengan

komunitas baru di luar kelas sehingga akan ada hal-hal baru yang menarik

dan unik.

7. Mempererat keakraban dengan teman satu kelas dan melatih kerjasama

antarsiswa dalam suatu kelompok.

Ketika studi lapangan berlangsung siswa akan menemui hal-hal baru

yang baginya menarik, hal-hal baru ini akan ia share dengan teman-teman

sehingga akan menambah keakraban. Melalui kegiatan studi lapangan

siswa dituntut untuk dapat membuat laporan yang baik dengan cara

berkelompok, laporan yang baik tidak mungkin terwujud apabila tidak ada

kerjasama yang baik antarsiswa dalam suatu kelompok.

8. Memberikan suasana relaksasi di tengah rutinitas yang terkadang

menjemukan.

Kepadatan situasi pembelajaran dalam kelas menimbulkan rasa

bosan. Dengan diadakan studi lapangan dapat memberikan relaksasi dan

penyegaran di tengah kepadatan pembelajaran dalam kelas yang monoton.

9. Menambah dan meningkatkan pengetahuan / wawasan tentang nilai-nilai

religius, sejarah, teknologi, ilmu pengetahuan dan rekreasi.

10. Meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa.

11. Meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa.

12. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman

baru yang bersifat langsung.

13. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

14. Mempraktikkan teori yang diajarkan selama ini ke dalam praktik.

15. Menghargai peninggalan sejarah yang masih terawat dengan baik.

16. Mengapresiasikan nilai-nilai sejarah yang terdapat pada peninggalan

sejarah.

Page 5: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

5

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini, yaitu :

1. Observasi

Metode observasi yaitu pengumpulan data dengan cara

mengamati, melihat dan meneliti dari dekat terhadap benda-benda dan

keterangan-keterangan yang ada.

2. Studi Pustaka ( Library Research )

Studi Pustaka ( Library Research ) yaitu dengan melakukan

kajian terhadap berbagai literatur atau kajian pustaka yang sesuai

dengan penelitian, baik buku maupun internet.

Page 6: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Museum Geologi

1. Keadaan Geografi

Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan

Diponegoro. Gedung bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada

zamannya.

Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang

menempati lantai I dan II. Berikut ini merupakan ruangan-ruangan yang

berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan isi dari ruangan

tersebut.

a. Lantai I

Terbagi menjadi 3 ruang utama : ruang orientasi di bagian

tengah, ruang sayap barat, dan ruang sayap timur. Ruang orientasi

berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang

menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi,

bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan

dan penelitian. Sementara, ruang sayap barat, dikenal sebagai Ruang

Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan

informasi tentang

1) Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.

2) Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi

Indonesia, diwujudkan dalam bentuk maket model gerakan

lempeng-lempeng kulit bumi aktif.

3) Keadaan geologi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan

Nusa Tenggara, serta Irian Jaya.

4) Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga

terdapat di sini.

Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di

ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan ( beku, sedimen,

Page 7: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

7

malihan ) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia

batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang

memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi

dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang

sama, dipamerkan kegiatan penelitian Geologi Indonesia termasuk

jenis-jenis peralatan / perlengkapan lapangan, sarana pemetaan, dan

penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta geofisika, gunung api,

geomorfologi, seismotektonik, dan lain-lain. Di sana juga dipamerkan

publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi

geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat terdapat ruang

kegunungapian, yang menunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif

di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung,

Merapi, dan Batu. Selain panel-panel informasi, ruangan ini dilengkapi

dengan maket kompleks Gunung Api Bromo, Kelud, dan Semeru.

Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari

kaca.

Ruang sayap timur mengambarkan sejarah pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang

mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan.

Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan

informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar

tahun lalu, di mana makhluk hidup yang paling primitif pun belum

ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, saat bumi sudah mulai

tenang, lingkungan pun mendukung perkembangan beberapa jenis

tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaannya terekam dalam bentuk

fosil reptilia bertulang belakang berukuran besar yang hidup

menguasai masa Mesozoikum tengah hingga akhir, yaitu pada 210-65

juta tahun lalu. Hal itu diperagakan dalam bentuk replika fosil

Tyrannosaurus Rex Osborn ( jenis kadal buas pemakan daging ) yang

panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m, dan berat 8 ton. Kehidupan

awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya

berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia

Page 8: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

8

yang hidup pada zaman Tersier ( 6,5-1,7 juta tahun lalu ) dan Kuarter (

1,7 juta tahun lalu hingga sekarang ) di Indonesia terekam, baik

melalui fosil-fosil binatang menyusui ( gajah, badak, kerbau, kuda nil )

dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat

khususnya di Pulau Jawa.

Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di

Indonesia ( Homo erectus P. VIII ) dan di beberapa tempat lainnya di

dunia terkoleksi dalam bentuk replika. Begitu pula dengan artefak

yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba

dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen kuarter daerah

Sangiran ( Solo, Jawa Tengah ), Trinil, dan Mojokerto ( Jawa Timur )

yang sangat berarti dalam mengungkapkan sejarah dan evolusi

manusia purba.

Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu

ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan

yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak

diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari

beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa

sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia

prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan

masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah

Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses

pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, serta keadaan

lingkungan purba.

b. Lantai II

Lantai II terbagi menjadi 3 ruangan utama, yaitu ruang barat,

ruang tengah, dan ruang timur. Ruang barat dipakai oleh staf museum.

Sementara ruang tengah dan ruang timur digunakan untuk peragaan

yang dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.

Ruang tengah berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia,

yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka

Gransberg ini mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan

Page 9: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

9

kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton, dan perak 3 gram/ton.

Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawah tanah aktif

di sekitarnya dan dapat memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5

miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg ( Gunung Bijih ) di sebelah

tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs

geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan

menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal

Irian Jaya ( Papua ) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar

maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga

diperagakan di sini.

Ruang timur terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya

memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi

bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia. Ketujuh ruangan itu

berfungsi :

1) Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan

mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran

sumber daya mineral di Indonesia.

2) Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan

eksploitasi sumber daya mineral

3) Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam

kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun

modern.

4) Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan

komoditi mineral dan energi

5) Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis

bahaya geologi ( aspek negatif ) seperti tanah longsor,

letusan gunung api, dan sebagainya.

6) Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi

terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.

7) Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan

pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap

kelestarian sumber daya tersebut.

Page 10: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

10

2. Ekonomi

Awal pembangunan Museum Geologi memakan biaya mencapai

empat ratus ribu golden. Sekarang Museum Geologi ini sudah direnovasi

Pemerintah Indonesia. Segala hal yang dipamerkan di museum ini

memerlukan biaya perawatan. Untuk itu, setiap orang yang akan

mengunjungi museum ini dikenakan tiket masuk. Berikut adalah daftar

harga tiket masuk ke Museum Geologi :

a. Pelajar / mahasiswa : Rp2.000,00

b. Umum : Rp3.000,00

c. Asing / pelajar asing : Rp10.000,00

Sedangkan jam berkunjung Museum Geologi adalah

a. Senin s.d. Kamis : pukul 08.00-16.00 WIB

b. Sabtu dan Minggu : pukul 08.00-14.00 WIB

c. Jumat dan Libur Nasional Tutup

3. Sejarah

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini

telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA ( Japan International

Cooperation Agency ). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi

dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati

Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu

monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah

dan merupakan peninggalan nasional. Dalam museum ini, tersimpan dan

dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan,

mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia

sejak 1850.

a. Pengantar

Pada masa penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi

berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di

wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh

para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada

pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang

sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan

Page 11: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

11

pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal

ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat

ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het

Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama menjadi Dienst van den

Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan

geologi serta sumber daya mineral. Hasil penyelidikan yang berupa

contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan, dan peta memerlukan

tempat untuk penanalisaan dan penyimpangan, sehingga pada tahun

1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt

Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch

Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.

Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco

oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11

bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400

Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan

diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929. Peresmian tersebut bertepatan

dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4

( Fourth Pacific Science Congress ) yang diselenggarakan di Bandung

pada tanggal 18-24 Mei 1929.

b. Riwayat

1) Masa Penjajahan Jepang

Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan

Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw

berakhir. Letjen. H. Ter Poorten ( Panglima Tentara Sekutu di

Hindia Belanda ) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda

menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H.

Imamura ( Panglima Tentara Jepang ) pada tahun 1942.

Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya

tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium

berpindah kepengurusannya dan diberi nama Kogyo Zimusho.

Setahun kemudian, berganti nama menjadi Cishitsu Chosacho.

Page 12: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

12

Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik

dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi PETA

( Pembela Tanah Air ) dan HEIHO ( Pasukan pembantu bala

tentara Jepang pada Perang Dunia II ). Laporan hasil kegiatan pada

masa itu tidak banyak yang ditemukan karena banyak dokumen

( termasuk laporan hasil penyelidikan ) yang dibumihanguskan

tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada

awal tahun 1945.

2) Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan

Museum Geologi berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan

Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945,

pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang

diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration ( NICA )

tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di

Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang

sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang

dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG

dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal

12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong

pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam

rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu,

Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian

Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di

Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan

Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst

ditempat yang sama.

Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember

1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun

berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari

satu tempat ke tempat lainnya.

Page 13: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

13

Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-

dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-

dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke

Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian,

pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan

ke Bandung.

Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut,

pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan

Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara

Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem,

Yogyakarta.

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai

mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun

1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir.

Soekarno.

Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah

Pusat Djawatan Tambang dan Geologi ( PDTG ), berganti nama

menjadi Djawatan Pertambangan Republik Indonesia

( 1950-1952 ), Djawatan Geologi ( 1952-1956 ), Pusat Djawatan

Geologi ( 1956-1957 ), Djawatan Geologi ( 1957-1963 ),

Direktorat Geologi ( 1963-1978 ), Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi ( 1978 – 2005 ), Pusat Survei Geologi

( sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang )

Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999

Museum Geologi mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai

754,5 juta Yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun,

Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000.

Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu,

Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri

Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi

terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan,

Page 14: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

14

Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia.

Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan

koleksi yang lebih memadai. Diharapkan pengelolaan contoh

koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh

pengguna baik peneliti maupun grup industri.

Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya

merupakan Seksi Museum Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT

Museum Geologi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan

baik, dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi Peragaan, Seksi

Dokumentasi, dan SubBag Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan

perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi,

Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain

penyuluhan, pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian

untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.

Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan

teknologi, menjadikan museum geologi berfungsi sebagai :

a) Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi

dan usaha pelestariannya.

b) Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian

lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi

ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi

Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.

c) Objek geowisata yang menarik.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan yang ada di Museum ini berhubungan dengan

geologi, yaitu fosil vertebrata Indonesia, asal muasal bumi, survei geologi,

gunungapi Indonesia, mineral dan batuan, serta manusia purba.

a. Fosil Vertebrata Indonesia

1) Sinomastodon bumiayuensis

Sinomastodon bumiayuensis merupakan gajah purba berumur

1,2 hingga 1,5 juta tahun lalu yang bentuk badannya kecil dan

gading lurus.

Page 15: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

15

2) Stegodon trigonocephalus

Stegodon trigonocephalus merupakan gajah yang hidup

sekitar 1 hingga 1,2 juta tahun lalu, dengan ukuran relatif besar dan

gadingnya melengkung. Ada dua subspesies gajah ini yaitu

florensis dan martin. Martin berasal dari Jawa dan florensis dari

Flores. Subsepsies Martin ditemukan di Cisaat, Jawa Barat.

Subspesies dari Flores merupakan fosil vertebrata Pleistosen

pertama ditemukan di Flores. Pleistosen ditemukan oleh Raja

Nagekeo, Josef Dapangole di Ola Bula, kabupaten Ngada, pada

bulan Desember 1956. Temuan ini dilaporkan pada Dr. Th.

Verhoeven, seorang pendeta Belanda di Mataloko. Setelah

penggalian lebih lanjut dan dibawa ke Leiden, fosil kemudian

diklasifikasi sebagai fosil Stegodon trigonocephalus florensis.

Penggalian lebih lanjut oleh ilmuan Indonesia menemukan fosil

Stegodon lebih banyak lagi ditambah fosil-fosil lainnya seperti

fosil pengerat, Hooijeromys nusatenggara.

3) Elephus hysudrindicus

Elephus hysudrindicus merupakan fauna Jetis ( Kedung

brubus ) yang hidup sekitar 800 ribu tahun lalu, dengan bentuk

badan besar dan gading melengkung. Masih diperdebatkan apakah

spesies ini berasal dari Asia atau asli Jawa.

4) Elephus maximus

Elephus maximus merupakan kelompok gajah yang masih

ada saat ini. Umumnya hidup di benua, kecuali gajah Srilanka dan

Sumatera. Gajah Jawa yang baru ditemukan di Sabah, Kalimantan,

juga merupakan jenis gajah modern yang ditemukan masih hidup

di daerah pulau.

5) Rhinoceros Sondaicus

Rhinoceros sondaicus merupakan Badak Sunda, ditemukan di

Trinil dan Kedung brubus yang berkerabat dengan Badak Jawa,

Page 16: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

16

Rhinoceros kendengindicus dari Trinil. Rhinoceros sondaicus

memiliki tiga varian yaitu annamiticus, guthi, dan sondaicus.

Rhinoceros kendengindicus berasal dari Indochina.

6) Hippopotamus Simplex

Hippopotamus simplex merupakan kuda nil purba yang

berasal dari Jawa.

7) Bubalus Palaeokerabau

Bubalus Palaeokerabau merupakan kerbau purba yang

ditemukan di Kedung brubus.

8) Geochelone Atlasi

Geochelone Atlasi merupakan jenis kura-kura raksasa. Fosil

ini berasal dari era Pleistosen dan ditemukan di Jawa, Sulawesi,

Raebia ( Atambua, Timor ), dan India.

9) Celebochoerus Heekereni

Celebochoerus Heekereni merupkan babi besar yang berasal

dari Sulawesi. Lebih dekat kekerabatannya dengan Phacochoerus

dari Afrika daripada dengan babi rusa.

10) Varanus Komodoensis

Hewan ini masih hidup hingga sekarang. Dahulu juga hidup

di Pulau Flores dan Atambua, Timor, karena ditemukan fosil-

fosilnya disana. Kerabatnya, Varanus bolkayi ditemukan di Trinil

dan Kedung brubus. Hooijer ( 1973 ) juga menduga kalau kedua

spesies ini sebenarnya sama dan berdistribusi mulai dari Jawa

hingga Timor.

b. Asal Muasal Bumi

Gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun

yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten,

Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.

c. Survei Geologi

Koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan

penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan

lapangan seperti kompas, palu, dll.

Page 17: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

17

d. Gunung Api Indonesia

Menjelaskan gunung api dan berbagai hal yang berkaitan

dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur

Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia

maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan

hasil letusan gunung api.

e. Batuan dan Mineral

Ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku

( contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca ), batuan

sedimen ( batu lempung, batugamping, batubara ), batuan malihan

( marmer ).

f. Fosil Manusia Purba

Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di

sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari

sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut

Jawa, utara Gresik, Jawa Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba

yang telah dikenal dunia:

1) Trinil - 11 km di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi

penemuan fosil Pithecanthropus ( Homo erectus ) pertama pada

1891 oleh Eugene Dubois, ahli anatomi dan orang pertama yang

melakukan ekskavasi fosil di Indonesia ( Hindia Belanda pada saat

itu ) dalam upayanya menemukan fosil transisi ( the missing link ).

Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I ( P-I ).

2) Ngandong - sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk

kabupaten Blora ( kota kelahiran sastrawan besar Indonesia,

Pramoedya Ananta Toer ). Penggalian yang dilakukan sejak tahun

1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak

/ fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum

Geologi, berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies

Elephas hysudrindicus di Dusun Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh,

diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan merupakan fosil gajah purba

Page 18: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

18

terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya penemuan

fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman

Pleistosen adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.

3) Sangiran - dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

( 1996 ), terletak 15 km utara Solo. Ekskavasi Sangiran pada

mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald ( 1936-1941 ),

kemudian dilanjutkan oleh Profesor Sartono Sastrohamidjojo ( ITB

) dan Profesor Teuku Jacob ( UGM ). Salah satu primadona dari

situs ini adalah Sangiran 17 ( S-17 ), fosil tengkorak Homo erectus

paling utuh yang ditemukan Bapak Tiwokromo pada tahun 1969.

Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono ( 1971 ) sebagai

Pithecanthropus 8 ( P-VIII ) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17.

S-17 diperkirakan berusia 700.000 - 800.000 tahun.

B. Saung Angklung Mang Udjo

1. Keadaan Geografi

Saung Angklung Udjo ( SAU ) terletak di Jalan Padasuka No. 118

Bandung 40192, Bandung Timur. Akses menuju tempat ini sangatlah

mudah karena melewati jalan utama. Jika pengunjung mengendarai mobil

pribadi, keluarlah di Tol Pasteur lalu lewati fly over Pasupati, sampai ke

Jalan Surapati lalu mengarah ke kiri, pengunjung sudah mencapai Jalan

Padasuka. Dengan papan penunjuk yang besar menuju SAU, pengunjung

tidak akan tersasar menuju tempat ini. Namun jika pengunjung memilih

untuk naik angkutan umum, silakan pilih angkot dengan jurusan

Cicaheum, cukup katakan pada supir angkot bahwa pengunjung ingin

turun di Saung Mang Udjo, karena tempat tersebut kurang lebih hanya 500

meter sebelum angkot mencapai terminal Cicaheum.

Saung Angklung Udjo tidak terbatas dengan hanya menjual seni

pertunjukkan saja. Berbagai produk alat musik bambu tradisional, seperti

angklung, arumba, calung, dan lainnya dibuat dan dijual kepada 60 para

pembeli. Mengingat keterbatasan lahan serta untuk menstimulan

perekonomian masyarakat lokal sekitar Saung Angklung Udjo, maka sejak

tahun 1997, Saung Angklung Udjo membuat suatu pola kebijakan bahwa

Page 19: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

19

produksi dan pembuatan angklung tidak saja dapat dilakukan oleh Saung

Angklung Udjo tetapi juga oleh penduduk di sekitar Saung Angklung Udjo

dengan menerapkan pola kemitraan, sehingga Saung Angklung Udjo

hanya melakukan promosi dan penjualannya saja.

Saung Angklung Mang Udjo memiliki beberapa fasilitas menarik

yang dapat membuat pengunjung betah. Fasilitas tersebut yaitu:

a. Bale Karesemen

Tempat berkumpul yang juga dipakai untuk pertunjukan seni.

Terdapat panggung untuk karawistan dan kursi yang terbuat dari kayu.

b. Buruan Sari Asih

Di sini pengunjung dapat bersantai sambil menikmati suasana

khas Sunda.

c. Pusat Produksi Angklung

Pengunjung dapat melihat dan belajar cara membuat angklung

yang terbaik di Indonesia.

d. Sentra Penyuluhan Kehutanan

Unit kegiatan yang bekerja sama dengan departemen kehutanan

akan memberikan penyuluhan untuk memelihara pohon dalam

berkontribusi pada lingkungan.

e. Saung dan Dapur Udjo

Pengunjung bisa berkumpul bersama sambil menikmati suasana

khas Sunda. Pengunjung juga dapat memesan makanan khas Sunda

dengan harga tidak mahal dan rasa yang enak.

Selain itu Saung Angklung Udjo juga memiliki:

a) Lahan parkir yang luas

b) Toko souvenir

c) Toilet yang bersih

2. Seni Budaya

Pertunjukkan kesenian tidak terbatas hanya di lokasi Saung

Angklung Udjo, melainkan juga dapat tampil dengan undangan di

berbagai tempat. Selain itu Saung Angklung Udjo juga menjual berbagai

alat musik bambu tradisional seperti angklung, calung, arumba, dan lain-

Page 20: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

20

lain. Pertunjukan yang dapat ppengunjung saksikan di Saung Angklung

Udjo, yaitu :

a. Demonstrasi wayang golek

Pementasan sandiwara boneka kayu khas Sunda yang mirip

badan manusia lengkap dengan kostumnya. Setiap pementasan wayang

golek selalu ada pesan moralnya.

b. Helaran

Helaran biasanya dimainkan untuk upacara tradisional khitanan

dan upacara panen padi karena bertujuan untuk menghibur dan

bersyukur pada Tuhan, musiknya bersifat semangat dan riang.

Angklung yang dipakai untuk Helaran adalah angklung yang bernada

pentatonis.

c. Tari Topeng

Tarian khas Cirebon yang ditarikan oleh perempuan. Pertama

mereka akan menari tanpa menggunakan topeng. Ceritanya pembawa

berita dari Majapahit sedang menyelidiki keadaan Kerajaan

Blambangan. Kemudian mereka mulai menari memakai topeng dengan

cerita si pembawa berita menyamar menjadi seorang pria yang gagah

untuk melawan Prabu Menakjingga. Topeng berwarna merah

melambangkan karakter yang temperamental.

d. Angklung Orkestra

Angklung tidak hanya dipakai untuk mengiringi lagu Sunda saja.

Di angklung orkestra ini, akan dimainkan berbagai jenis lagu, mulai

dari balonku, twinkle-twinkle little star, sampai dengan lagu - lagu

dangdut dan lagu daerah Indonesia.

e. Bermain Angklung Bersama

Pengunjung juga diberi kesempatan untuk bermain angklung.

Anak-anak bimbingan Saung Angklung Udjo akan meminjamkan

angklung dengan berbagai nomor. Dengan bimbingan dan instruksi

dari Saung Angklung Udjo, dalam waktu yang amat singkat,

pengunjung dapat memainkan beberapa lagu dengan angklung

tersebut.

Page 21: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

21

f. Menari bersama

Di akhir acara, anak-anak yang bergabung dengan Saung

Angklung Udjo akan mengajak pengunjung untuk menari dan

bernyanyi bersama.

3. Ekonomi

Tiket masuk sebesar Rp 60.000,00 untuk wisatawan domestik dan

Rp 100.000,00 untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan harga tiket

pertunjukkan Saung Angklung Udjo sekitar :

a. Dewasa ( WNI ) : Rp60.000,00

b. Dewasa ( WNA ) : Rp100.000,00

c. Pelajar ( WNI ) : Rp40.000,00

d. Pelajar ( WNA ) : Rp60.000,00

e. Anak-anak dibawah 3 tahun : Gratis

Harga tersebut berlaku untuk hari kerja dan akhir pekan. Selain itu,

tiket pertunjukan juga sudah termasuk minuman dengan pilihan: air

mineral, teh, atau es lilin, serta souvenir berupa gantungan kunci

berbentuk angklung.

Pertunjukan seni ditampilkan setiap hari, dari jam 15.30 WIB sampai

dengan jam 17.30 WIB. Pertunjukan tersebut tidak hanya diisi dengan

permainan angklung saja, tetapi juga diisi dengan tarian tradisional dan

wayang golek.

4. Sejarah

Saung Angklung Udjo Bandung didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo

Ngalagena ( Almarhum ) yang akrab dengan panggilan Mang Udjo dan

istrinya, Uum Sumiati, Saung Angklung Udjo merupakan sanggat seni

sebagai tempat pertunjukan seni, laboratorium pendidikan sekaligus

sebagai objek wisata budaya khas daerah Jawa Barat dengan

mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga desa.

Almarhum Udjo Ngalagena beliau adalah arsitek dan penggagas

yang memiliki ide tersebut. Kecintaannya akan seni musik sudah tertanam

sejak kanak-kanak. Perkenalannya dengan musik angklung ia pelajari di

bawah bimbingan secara langsung Almarhum Daeng Soetigna.

Page 22: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

22

Saung Angklung Udjo berusaha mewujudkan cita cita dan harapan

Abah Udjo ( Almarhum ) yang atas kiprahnya dijuluki sebagai legenda

angklung, yaitu angklung sebagai seni dan identitas budaya yang

membanggakan.

Seni tradisional Sunda Udjo Ngalagena pelajari sejak masa sekolah

di samping berguru kepada para tokoh musik Sunda yang ada pada masa

itu, beliau berguru kepada Mang Koko untuk permainan kecapi, dan

kepada Rd. Machyar Angga Kusumahdinata untuk mendalami ilmu alat

musik gamelan.

Dari pendalamannya akan pengetahuan musik angklung, filosofi alat

musik angklung Pak Daeng yang biasanya dikenal dengan sebutan 5M,

yaitu : Mudah, Murah, Mendidik, Menarik, dan Massal, ditambahkan

Almarhum Udjo Ngalagena dengan Meriah.

Disadari atau tidak, hal inilah yang mendasari Almarhum Udjo

Ngalagena untuk meramu sebuah konsep ideal mengenai “Kaulinan Urang

Lembur” menjadi sebuah pertunjukkan yang atraktif tanpa meninggalkan

unsur penting edukatif itu sendiri, sehingga tidak mengherankan apabila

turis asing yang datang ke Bandung, dan mengetahui informasi mengenai

Saung Anglung Udjo, merasa belum lengkap apabila belum singgah ke

Saung Angklung Udjo dan menikmati nuansa “Kampoeng Soenda” yang

dipenuhi dengan keharmonisan antara seni dan budaya tradisional Sunda

dengan lingkungan sosialnya.

Sejak sanggar seni pertunjukkan Saung Angklung Udjo dibuka dan

diperkenalkan untuk khalayak ramai, jumlah pengunjung, baik lokal

maupun wisatawan mancanegara, yang datang ke Saung Angklung Udjo

dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Setiap sore tamu dalam

dan luar negeri berdatangan untuk menikmati sajian pertunjukkan musik

bambu dan musik tradisional khas Jawa Barat. Tamu yang datang begitu

beragam, mulai dari lokal biasa hingga VIP dan VVIP. Tempat

pertunjukkan yang hanya dapat menampung pengunjung dengan jumlah

terbatas dirasakan sudah tidak memungkinkan lagi. Akhirnya, pada tahun

1995 dibangun sebuah pendopo paseban yang dapat menampung

Page 23: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

23

pengujung dengan kapasitas kurang lebih 500 orang tanpa meninggalkan

unsur bambunya.

Di samping pertunjukkan rutin tiap sore, Saung Angklung Udjo telah

berkali-kali mengadakan pertunjukkan khusus yang dilakukan pada pagi

atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas diadakan di lokasi

Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai undangan tampil di berbagai

tempat baik di dalam maupun luar negeri yang dilaksanakan dengan

intensitas yang cukup tinggi.

Apa yang selanjutnya dilakukan Saung Angklung Udjo tidak terbatas

pada hanya menjual seni pertunjukkan saja. Berbagai produk alat musik

bambu tradisional, seperti angklung, arumba, calung, dan lainnya dibuat

dan dijual kepada para pembeli. Mengingat keterbatasan lahan serta untuk

menstimulan perekonomian masyarakat lokal sekitar Saung Angklung

Udjo, maka sejak tahun 1997, Saung Angklung Udjo membuat suatu pola

kebijakan bahwa produksi dan pembuatan angklung tidak saja dapat

dilakukan oleh Saung Angklung Udjo tetapi juga oleh penduduk di sekitar

Saung Angklung Udjo dengan menerapkan pola kemitraan, sehingga

Saung Angklung Udjo hanya melakukan promosi dan penjualannya saja.

Pola kemitraan yang dilakukan, yaitu :

a. Memberikan pesanan pembuatan alat musik bambu dan materi

pendukungnya,

b. Penyediaan bahan baku,

c. Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk baik

suara maupun artistiknya, pemberantasan hama yang menyerang

bambu dan lainnya.

Tingkat penjualan produk alat musik bambu sendiri cukup tinggi,

terbukti dengan tingginya intensitas dan kuantitas pesanan baik dalam

maupun luar negeri. Apabila diingat, alat musik angklung memiliki

berbagai keunikan yaitu memiliki fungsi pedagodic sebagai salah satu

media yang dapat membangun karakter pelakunya, sehingga banyak

pesanan-pesanan yang datang dari institusi-institusi berbasis pendidikan.

Selain itu, dalam upaya memasyarakatkan alat musik bambu, khususnya

Page 24: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

24

angklung, sebagai alat musik yang edukatif dan dapat membangun

karakter pelakunya, Saung Angklung Udjo aktif mengadakan berbagai

pelatihan mengenai cara menggunakan angklung dan alat musik bambu

lainnya.

Hingga saat ini sudah banyak institusi-institusi yang pernah dilatih

oleh Saung Angklung Udjo baik dalam maupun luar negeri. Hal ini

menjelaskan bahwa Saung Angklung Udjo bukan hanya sebagai tempat

menyaksikan pertunjukkan musik bambu saja tetap juga sebagai tempat

melayani permintaan produk-produk alat musik bambu serta pelatihan dan

pendidikan berbagai alat musik bambu.

5. Ilmu Pengetahun dan Teknologi

Di Saung Angklung Udjo ( SAU ) pengunjung bisa mendapatkan

banyak ilmu tentang kesenian khas dari Jawa Barat tepatnya kesenian khas

Sunda, yaitu :

a. Kesenian Wayang Golek

Pementasan sandiwara boneka kayu khas Sunda yang mirip

badan manusia lengkap dengan kostumnya. Setiap pementasan wayang

golek selalu ada pesan moralnya.

b. Helaran

Helaran biasanya dimainkan untuk upacara tradisional khitanan

dan upacara panen padi. Karena bertujuan untuk menghibur dan

bersyukur pada Tuhan, musiknya bersifat semangat dan riang.

Angklung yang dipakai untuk Helaran adalah angklung yang bernada

pentatonis.

c. Tari Topeng

Tarian khas Cirebon yang ditarikan oleh perempuan. Pertama

mereka akan menari tanpa menggunakan topeng. Ceritanya pembawa

berita dari Majapahit sedang menyelidiki keadaan Kerajaan

Blambangan. Kemudian mereka mulai menari memakai topeng dengan

cerita si pembawa berita menyamar menjadi seorang pria yang gagah

untuk melawan Prabu Menakjingga. Topeng berwarna merah

melambangkan karakter yang tempramental.

Page 25: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

25

d. Angklung Orkestra

Angklung tidak hanya dipakai untuk mengiringi lagu Sunda saja.

Di angklung orkestra ini, akan dimainkan berbagai jenis lagu, mulai

dari balonku, twinkle-twinkle little star, sampai dengan lagu-lagu

dangdut dan lagu daerah Indonesia.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengetahui cara bermain

angklung serta macam-macam angklung tradisional dan angklung

modern.

a. Angklung Tradisional

1) Angklung Baduy

Tidak diketahui dari mana asal-usul angklung Baduy dan

sejak kapan jenis angklung ini mulai muncul. Penyebarannya pun

tidak terlalu luas. Hal ini diperkirakan karena bentuk

pertunjukannya yang monoton dan membosankan bagi yang

melihatnya. Pada masyarakat Baduy Jero, angklung Baduy

dipergunakan sebagai kesenian yang mendukung upacara adat

tradisional menghormati Sang Hyang Asri atau Dewi Sri sebagai

dewi pertanian dan kesuburan. Upacara tersebut dikenal dengan

nama ngaseuk pare, yaitu upacara yang dilaksanakan saat

penanaman benih padi di ladang, dan upacara ngampihkeun pare,

yaitu pada saat mengangkut padi hasil panen ke lumbung.

Angklung Baduy terdiri dari empat buah ancak yang masing-

masing disebut king-king, indo, panempas, dan gong-gong. Dog-

dog dan bedug berfungsi sebagai pengiring irama lagu dan tempo

irama. Para pemain mengenakan pakaian kampret hitam atau putih,

lomar, dan iket. Jumlah pemain mencapai lima belas orang, terdiri

dari sembilan orang yang memainkan angklung, tiga orang pemain

bedug, dan yang lainnya bertindak sebagi penari.

Dalam permainannya, angklung dan dog-dog mengiringi

mereka yang bernyanyi dan menari ( ngalagu jeung ngalage ).

Nyanyian dilakukan dengan cara bersahut-sahutan, sambil menari,

dan bergerak berkeliling. Lagu-lagu yang dimainkan antara lain

Page 26: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

26

berjudul Ayun-ayunan, Bibi Lenjang, Cik Arileu, Hiah-hiah

Panjang, Jari Gandang, Keupat Rendang, Lili-liyang, Nganteh,

Ngaseh, Oray-orayan, Pong-pok, Salaela, Yandi Bibi, Ketek-ketek,

dan Pileuleuyan.

2) Angklung Buncis

Angklung Buncis dibuat pertama kali oleh Pak Bonce pada

tahun 1795 di Kampung Cipurut, Desa Baros, Arjasari, Bandung.

Diceritakan, Pak Bonce yang sehari-hari bekerja sebagai pembubu

ikan di sungai, suatu saat mendapati sungai tempat ia menyimpan

bubu meluap dilanda banjir. Banjir tersebut menghanyutkan

beberapa batang bambu yang kemudian ia bawa pulang dan

disimpan di atas tungku. Setelah kering, bambu-bambu tersebut

dipukul-pukul dan ternyata menghasilkan bunyi yang bagus dan

nyaring. Bambu-bambu tersebut kemudian diolah dan dibuat alat

musik angklung. Angklung tersebut lalu dinamakan angklung

Buncis. Pak Bonce membuat tujuh set angklung Buncis yang

kemudian dijual kepada Aki Dartiam. Oleh Aki Dartiam,

angklung-angklung tersebut lalu dikombinasikan dengan dog-dog

dan terompet.

Angklung Buncis dimainkan sebagai kesenian yang

mengiringi upacara-upacara rakyat atau acara-acara yang

melibatkan orang banyak, di antaranya upacara Nginebkeun pare

atau mengangkut padi dari sawah ke rumah, upacara heleran atau

pawai mengiringi anak khitanan dari rumah anak yang dikhitan ke

rumah bengkong ( pengkhitan ), acara perkawinan, dan dalam

menyambut hari-hari besar nasional.

3) Angklung Gubrag

Pada zaman dahulu, Kampung Cipining, Bogor, diancam

oleh bencana kelaparan akibat tanaman padi di ladang-ladang yang

tidak tumbuh dengan baik. Penduduk meyakini bahwa musibah

tersebut terjadi akibat kemarahan Dewi Sri yang sedang murung

karena kurang mendapat hiburan, atau sedang murka kepada

Page 27: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

27

penduduk. Penduduk yang juga meyakini bahwa Dewi Sri

bersemayam di angkasa kemudian melakukan berbagai usaha

untuk mengundang kembali Dewi Sri untuk turun ke bumi dan

memberikan berkahnya bagi kesuburan tanaman padi penduduk.

Beberapa usaha dilakukan, di antaranya adalah menyediakan

sedekah sesajian, mengadakan acara-acara kesenian seperti

pertunjukan seruling, pertunjukan karinding, dan lain-lain.

Namun, usaha-usaha tersebut tidak membawa hasil. Dewi Sri

tetap tidak berkenan turun ke bumi, dan tanaman padi penduduk

tetap tidak tumbuh dengan baik. Akhirnya, tampillah kemudian

seorang pemuda yang bernama Mukhtar. Ia mengajak kawan-

kawannya pergi ke Gunung Cirangsad untuk menebang pohon

bambu surat. Bambu tersebut kemudian dikeringkan dan sambil

melakukan mati geni selama empat puluh hari, Mukhtar mengolah

bambu-bambu tersebut menjadi waditra angklung. Angklung

tersebut lalu disempurnakan dengan ditambahkan dua buah dog-

dog lojor. Ia kemudin mengajarkan permainan angklung kepada

penduduk dan mengatur suatu upacara bagi Dewi Sri, dengan

mempergunakan kesenian angklung sebagai media. Ternyata

setelah upacara tersebut, tanaman padi penduduk tumbuh dengan

baik, subur, dan butir-butirnya pun begitu bernas.

Hal itu diyakini sebagai pertanda bahwa Dewi Sri telah

menerima upacara tersebut, dan berkenan turun ke bumi

memberikan berkah kesuburannya karena angklung tersebut

ternyata mampu memikat Dewi Sri untuk turun dari langit ( dalam

bahasa Sunda Ngagubrag ), angklung tersebut kemudian

dinamakan angklung Gubrag. Angklung Gubrag dimainkan pada

upacara seren taun, yaitu upacara besar-besaran pada akhir tahun

panen. Selain itu, angklung Gubrag juga dimainkan pada upacara-

upacara hajatan keluarga, perhelatan hari raya, hari-hari besar

nasional, dan acara-acara lain yang menyangkut dan melibatkan

orang banyak.

Page 28: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

28

4) Angklung Bungko

Angklung Bungko terdapat di Desa Bungko yang terletak di

perbatasan antara Cirebon dan Indramayu. angklung Bungko yang

pertama dibuat diyakini telah berusia lebih dari 600 tahun.

Walaupun begitu, angklung Bungko pertama masih ada, tersimpan

dengan baik, walaupun sudah tidak bernada lagi. Angklung

Bungko pertama ini selalu disertakan dalam setiap pergelaran

kesenian angklung Bungko sebagai simbol resminya pergelaran

tersebut. Angklung Bungko dilestarikan oleh seorang tokoh

masyrakat bernama Syeh Bentong atau Ki Gede Bungko, setelah

dipergunakan sebagai kesenian yang mengiringi penduduk Desa

Bungko berperang melawan serangan bajak laut. Oleh Ki Gede

Bungko, angklung Bungko kemudian dipergunakan sebagai

kesenian yang mendukung penyebaran agama Islam. Selain jenis-

jenis angklung tersebut, masih banyak lagi jenis-jenis angklung

lain yang tersebar di hampir seluruh pelosok daerah Jawa Barat.

Tercatat ada angklung Jinjing yang kerap dimainkan dalam acara-

acara hiburan, ada kesenian angklung tanpa vokal di daerah

Kanekes, kesenian angklung dengan lirik berupa susualan di

daerah Panamping, kesenian angklung Sered di daerah

Tasikmalaya yang berupa perlombaan memainkan waditra

angklung bagi anak-anak, dan lain-lain.

Salah satu usaha pelestarian dan pengembangan kesenian

angklung tradisional telah dilakukan oleh Udjo Ngalagena melalui

program pelatihan kesenian angklung tradisional di sanggar seni

saung angklungnya, di mana tiap-tiap peserta pelatihan diharuskan

mempelajari dan menguasai dulu angklung tradisional sebelum

melangkah ke pelatihan angklung modern atau kesenian Sunda

lainnya yang telah dimodifikasi.

b. Angklung Modern (Padaeng)

Pada tahun 1938, Daeng, seorang guru Hollandsch Inlandsche

School ( HIS ) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dinilai telah

Page 29: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

29

berhasil dengan baik menempatkan kembali kedudukan angklung di

tengah-tengah masyarakat dengan melakukan modernisasi alat musik

angklung dari alat yang sederhana dan hanya berskala tangga nada

pentatonis menjadi angklung kompleks yang berskala tangga nada

diatonis. angklung ini kemudian dikenal dengan nama angklung Daeng

atau biasa disebut juga angklung Padaeng. Angklung Daeng, dilihat

dari tata cara memainkan dan skala tangga nadanya, memungkinkan

menjangkau repertoar-repertoar lagu populer, tidak saja yang terdapat

dalam khasanah musik nasional, tetapi juga musik Barat lainnya.

Daeng sejak kecil sangat menggemari angklung. Pada waktu

mengajar di HIS Kuningan, Daeng mempelajari seluk beluk angklung

secara lebih mendalam, termasuk proses pembuatan dan

pemeliharaannya dari seorang tokoh pembuat angklung yang bernama

Pak Djaja. Daeng yang saat masih belajar di Kweekschool

mempelajari musik Barat, kemudian mencoba membuat angklung yang

mempergunakan skala tangga nada diatonis. Daeng menganggap

angklung yang berskala diatonis cenderung lebih komunikatif untuk

diajarkan di sekolah-sekolah. Di samping itu, masyarakat luas telah

lebih mengenal skala tangga nada diatonis dibandingkan skala tangga

nada pentatonis.

Dengan bantuan Pak Djaja, Daeng berhasil membuat satu set

angklung diatonis yang kemudian diperkenalkan pertama kali kepada

anak-anak pramuka dimana Daeng sendiri bertindak sebagai pembina.

Alat musik tersebut kemudian dengan cepat diterima menjadi sarana

kesenian dalam kehidupan kelompok Pramukanya, terutama dalam

pertemuan-pertemuan kepramukaan dan perkemahan. Sementara itu,

angklung Padaeng di Kuningan mulai terkenal secara luas di berbagai

kalangan. Pada tahun 1946 grup kesenian angklung Daeng dipercaya

mempertunjukan kebolehannya pada acara hiburan dalam Perundingan

Linggar Jati. Pada tahun 1950, Daeng pindah ke Bandung dan

mengajar di SMPN 2 Bandung. Selama di Bandung pula, Daeng

mengembangkan angklung diatonis dan diberikan kehormatan untuk

Page 30: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

30

menampilkannya dalam acara kesenian Konferensi Asia Afrika tahun

1955.

Perbedaan angklung tradisional dengan angklung Daeng, selain

dalam skala tangga nada, juga terdapat dalam cara memainkannya.

Angklung tradisional merupakan angklung renteng yang dimainkan

oleh seorang pemain saja, sedangkan angklung daeng dibuat untuk

dimainkan bersama, di mana setiap pemain memainkan hanya satu

nada saja, dan harmoni lagu dapat dicapai dengan kerjasana yang rapi

antara para pemain. Sebagai seorang guru, Daeng melihat hal tersebut

sebagai sesuatu yang positif untuk pendidikan, terutama dalam

pendidikan pembentukan watak. Tampak dalam permainan angklung

sifat-sifat bekerja sama, disiplin, kecermatan, keterampilan, dan rasa

tanggung jawab. Demikian pula mengenai hal-hal yang merupakan

dasar-dasar pokok dalam pendidikan musik, seperti membangkitkan

perhatian terhadap musik, menghidupkan musik, dan mengembangkan

musikalitas, melodi, ritme, dan harmoni.

Daeng Sutigna tidak saja berhasil memperkaya khazanah alat

musik angklung, yang sebelumnya hanya berlaraskan tangga nada

tradisional ( pentatonic ), menjadi bertambah dengan adanya angklung

berlaraskan diatonis kromatis, tetapi Bapak Daeng juga sangat berjasa

di dalam pengembangannya menjadi perangkat musik modern, yang

meliputi melodi seluas 3½ oktaf, dilengkapi dengan angklung akor

atau akompanyemen ( besar dan kecil ), untuk mengiringi alat musik

angklung tersebut.

Angklung melodi memiliki nomor untuk setiap angklung, yang

akan dikonversikan menjadi nada tertentu, sesuai dengan nada dasar

yang dipergunakan. Sedangkan angklung pengiring / akompanyemen

telah mempunyai akor yang tetap, dan tidak akan berubah meskipun

lagu yang dimainkan memiliki nada dasar yang berbeda.

Page 31: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

31

C. Trans Studio Bandung

1. Keadaan Geografi

Trans Studio Bandung merupakan salah satu dari beberapa kawasan

wisata Terpadu di Indonesia ini, sesuai namanya, dimiliki oleh perusahaan

Trans Corporation. Lokasi wisata tersebut berdiri di areal Bandung

Supermal ( BSM ) dan merupakan kawasan wisata kedua yang dibangun

oleh Trans Corporation setelah sebelumnya sukses mendirikan Trans

Studio Resort Makassar yang dibuka untuk umum pada tahun 2008. Klaim

dari pihak Trans adalah bahwa Trans Studio Bandung memiliki wahana-

wahana yang menawarkan berbagai macam pengalaman petualangan yang

tidak kalah seru dan menegangkan jika dibandingkan dengan wahana yang

ada di Trans Studio pendahulunya di Makassar. Area yang digunakan oleh

kawasan wisata Trans Studio Bandung ini memiliki luas 4,2 hektar,

dimana investasi yang ada di dalamnya mencapai sebuah angka fantastis

sebesar 2 triliun rupiah dan membuatnya menjadi kawasan hiburan yang

paling luas dan paling lengkap di daerah Bandung.

Area di dalam wilayah Trans Studio Bandung juga nampaknya sudah

ada dari awal dimulainya sejarah Trans Studio Bandung sudah dibagi

menjadi tiga bagian dengan wahananya mengikuti tema, yaitu :

a. Studio Central, yang merupakan gabungan dari :

1) Yamaha Racing

Coaster

2) Dunia Anak

3) Super Heroes 4D The

Riders

4) Science Center

5) Dunlop Trans Car

Racing

6) Si Bolang

7) Indosat Galaxy Vertigo

8) Giant Swing

9) Teater Trans City

b. Magic Corner, bagian yang memiliki tema sihir sesuai namanya dan

terdiri dari :

1) Negeri Raksasa

2) Special Effect Action Show

3) Black Heart’s Pirate Ship

4) Dunia Lain

5) Dragon Rider

Page 32: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

32

c. Lost City, sebuah bagian dengan tema petualangan yang wahananya

adalah

1) Jelajah

2) Amplitheater

3) Kong Climb

2. Ekonomi

Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:

a. Senin s.d. Jumat: Rp170.000,00 ( seratus tujuh puluh ribu rupiah )

b. Sabtu dan Minggu / hari libur: Rp270.000,00 ( dua ratus tujuh puluh

ribu rupiah)

Tambahan Rp250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk

VIP Access, untuk Jalur Antrian Cepat dengan Pintu Khusus. Berlaku

untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.

Tiket masuk Trans Studio menggunakan kartu mega cash, harga

kartu adalah Rp10.000,00. Kartu mega cash dapat digunakan untuk

melakukan transaksi di semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.

3. Sejarah

Sejarah Trans Studio Bandung tidak akan pernah ada jika

sebelumnya Trans Studio Resort Makassar tidak menjadi sebuah wahana

yang sukses. Awalnya, Trans Studio Resort Makassar terinspirasi oleh

wahana-wahana serupa di luar negeri seperti misalnya Universal Studio,

Disney Resort, dan Movie World milik Warner Bros. Yang

mendiferensiasikan Trans Studio dengan wahana-wahana yang telah

disebut barusan adalah Trans Studio merupakan wahana wisata yang

berada di dalam ruangan. Setelah melalui berbagai macam proses riset dan

pendesainan, pendahulu sejarah Trans Studio Bandung ini baru diresmikan

untuk umum pada tanggal 2 September 2009 setelah mulai direncanakan

sekitar dua tahun sebelumnya. Awalnya, proyek Trans Studio Resort

Makassar ini selain untuk bersaing dengan wahana serupa adalah demi

membuat seluruh mata yang ada di Indonesia dapat mengalihkan

pandangan mereka dari pulau Jawa untuk sementara dan mengagumi

Page 33: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

33

keindahan-keindahan yang mampu disuguhkan oleh Indonesia bagian

Timur.

Melihat kesuksesan Trans Studio Resort Makassar inilah yang

menyulut api mimpi Chairul Tanjung yang saat itu menjabat sebagai

komisaris dari Trans Corporation untuk menuliskan sejarah Trans Studio

Bandung demi menjamin bahwa anak-anak dan keluarga Indonesia

mendapatkan sebuah tempat di mana mereka bisa bersenang-senang dan

melepas penat dari rutinitas mereka sehari-hari. Bandung kemudian dipilih

sebagai tempat kedua yang cocok menjadi tuan rumah bagi kawasan

wisata terpadu Trans Studio ini. Meski tidak dapat dikonfirmasi, ada

beberapa kabar yang mengatakan bahwa Bandung terpilih karena

lokasinya amat strategis. Ketika didirikan, pihak Trans Corporation sudah

menetapkan target pengunjung, mereka memperhitungkan bahwa

pengunjung tidak hanya wisatawan dalam negeri, tetapi juga wisatawan

luar negeri. Target yang ditetapkan ini membuat Trans Studio Bandung

yang baru berdiri harus mampu bersaing melawan beberapa lawan yang

tangguh seperti Genting Highlands maupun Resort World Sentosa yang

sudah duluan tersohor di dunia internasional.

Sejarah Trans Studio Bandung juga tidak akan lepas dari Bandung

Supermal ( BSM ) yang kini telah “dicaplok” secara keseluruhan dan

merubah namanya menjadi Trans Studio Mall ( TSM ), serta beberapa

tempat lainnya seperti misalnya Trans Luxury Hotel, sebuah hotel bintang

6 dan Ibis Hotel Bandung di bidang perhotelan dan Mega Tower yang

merupakan kantor pusat Bank Mega di Bandung dalam bidang perbankan.

Salah satu bagian terpenting dalam sejarah Trans Studio Bandung

adalah ketika Kawasan Wisata Trans Studio Bandung ini diresmikan oleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rentetan acara yang turut

menyambut lahirnya Trans Studio Bandung dengan berbagai macam

kesenian dan pertunjukkan khas Indonesia. Pertunjukkan pertama yang

dimainkan ialah pertunjukkan drama kolosal dengan judul Legenda Putra

Mahkota, sebuah drama kolosal yang mampu bersaing di kancah

internasional melalui aksi para pemain dan aksi sirkus yang tiba-tiba

Page 34: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

34

muncul membuat hati para penonton terkagum-kagum. Pertunjukkan yang

membutuhkan waktu 1 minggu panjang ini awalnya bertujuan untuk

menyambut Presiden RI pada masa itu.

Setelah selesai dengan pertunjukkan pertama, acara dilanjutkan

dengan sebuah pertunjukkan yang bertujuan memamerkan kemampuan

Trans Corporation untuk menciptakan efek khusus dalam film-film aksi.

Penampilan kedua ini dinilai cukup hebat dengan adanya stuntman yang

kemampuannya di atas rata-rata dan merupakan seorang yang profesional.

Pertunjukkan ketiga adalah pertunjukkan parade dan permainan laser,

pertunjukkan yang hanyalah sebuah modifikasi dari parade-parade yang

biasa kita saksikan. Parade ini dimulai pada pukul 2 siang lewat beberapa

menit dan dikhususkan untuk RI-1 sebagai tanda terima kasih karena telah

menyempatkan datang ke acara tersebut. Pertunjukkan parade yang

mampu disaksikan oleh umum baru dimulai pada pukul 5 sore yang juga

menandakan berakhirnya sejarah Trans Studio Bandung.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknolog i

Trans Studio Bandung adalah tempat liburan yang memiliki banyak

manfaat, salah satunya adalah di dunia pendidikan. Dalam bidang

pendidikan Trans Studio Bandung menyediakan berbagai macam wahana

yang dapat memacu adrenalin para pengunjung.

D. Pemandian Air Panas Sari Ater, Ciater

1. Keadaan Geografi

Sari Ater Hot Spring Hotel and Recreation atau lebih dikenal dengan

Obyek Wisata Air Panas Sari Ater, terletak pada kawasan pegunungan

Subang, di kaki gunung Tangkuban Perahu, tepatnya di Desa Ciater,

Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Provinsi Jawa

Barat. Terdapat wisata kebun strawberry dan dikelilingi perkebunan teh

yang asri. Karena terletak di kaki gunung maka udara di sekitarnya

menjadi tidak terlalu dingin hanya berkisar dari 16 – 20 derajat celcius.

Objek wisata air panas Ciater dijadikan sebagai sarana rekreasi

keluarga, dan objek wisata air panas Ciater ini juga dapat dimanfaatkan

untuk kesehatan, pasalnya berdasarkan hasil penelitian serta analisa

Page 35: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

35

Baineologi. Sumber air hangat mineral yang mengandung Calsium,

Magnesium, Chlorida, Sulfat, Thermo, Mineral, serta Hypertherma dengan

kadar Alumunium yang tinggi yaitu 38,5 equiv persen, dan keasamannya

juga tinggi yaitu pH = 2,45. Sementara suhu air panasnya yang berasal dari

mata air sekitar 43 derajat celcius – 46 derajat celcius.

Sedangkan yang berada dalam kolam kadar temperaturenya

mencapai 37 derajat celcius - 42 derajat celcius. Suhu air dinginnya bisa

mencapai 8 - 10 derajat celcius. Lokasi pemandian air panas ini berada di

Desa Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, letaknya di Lembah Ciater di

tengah perkebunan teh di kaki gunung Tangkuban Perahu. Suhunya juga

tidak terlalu dingin, hanya sekitar 20 derajat Celcius secara maksimal,

minimalnya 16 derajat Celcius dengan menempati area seluas 30 Ha aktif,

dan 40 Ha pasif.

Untuk mencapai lokasi dapat dilakukan semua arah, dari Bandung -

Ciater dengan jarak tempuh 32 km, Jakarta - Ciater melalui arah puncak

212 Km, melalui arah tol Cikampek - Bekasi 185 km, Lembang - Ciater 15

km, Kawah - Ciater 7 km, dan Subang - Ciater 30 m.

Obyek wisata pemandian air panas "Sari Ater" memiliki beberapa

kolam untuk mandi air panas. Berikut ini beberapa lokasi utama di

pemandian air panas Sari Ater di Ciater.

a. Kolam Mayang Sari

Untuk menikmati berendam air panas alami di kolam ini,

Anda harus membayar lagi tiket masuk per orang di luar tiket

masuk gerbang utama Sari Ater. Tiket untuk kolam ini paling

mahal dibanding kolam lainnya, karena di sini Anda akan

menikmati air panas dengan temperatur 42,5 derajat Celcius dan

kecepatan pengeluaran air panas mencapai 140 liter per detik.

Sedangkan kadar keasaman air cukup tinggi yaitu mencapai pH

2,45. Air panas di kolam ini memiliki kandungan calsium,

magnesium, chloride, sulfur, thermomineral dan kandungan

alumunium tinggi.

Page 36: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

36

Kandungan dalam air panas di Ciater dianggap yang paling

baik dibanding beberapa pemandian air panas lainnya, dan inilah

yang diyakini bisa membuat tubuh lebih sehat dan segar setelah

berendam di kolam air panas.

b. Kolam Pulosari

Pengunjung juga harus membayar tiket masuk untuk

berendam di kolam ini. Di kolam ini ada fasilitas untuk meluncur,

sehingga anak-anak juga menyukai berendam di kolam ini.

c. Kolam Wangsadipa

Sama seperti kolam sebelumnya, kolam ini juga berbayar.

d. Kolam Leuwi Sari

Kolam ini juga berbayar. Bentuknya kolam ini lebih menarik

karena bertingkat.

e. Kamar Rendam

Jika pengunjung ingin lebih mengutamakan privasi,

pengunjung bisa berendam air panas alami di kamar rendam yang

disediakan. Tiket kamar rendam lebih mahal dibanding pengunjung

berendam di kolam pemandian air panas.

f. Curug Jodoh

Jika pengunjung tidak mau mengeluarkan biaya lagi untuk

berendam di kolam berbayar yang disediakan, pengunjung bisa

berendam air panas alami di salah satu aliran air panas yang

mengalir di obyek wisata Ciater ini. Salah satu lokasi favorit

adalah Curug Jodoh. Di sini ada air terjun air panas, sehingga

pengunjung bisa merasakan pijatan ringan dari air mancur dan air

terjun yang hangat di lokasi ini.

Page 37: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

37

Selain pemandian air panas, di obyek wisata air panas Sari Ater juga

terdapat berbagai fasilitas wisata lainnya. Beberapa di antaranya, yaitu :

a. Fish Teraphy

Di sini pengunjung bisa merendam kaki prngunjung di kolam

yang terdapat ikan kecil. Terapi ini diyakini membersihkan kulit

prngunjung dan membuat tubuh lebih sehat.

b. Wahana Permainan

Pengunjung juga bisa menjumpai berbagai wahana

permainan di lokasi wisata ini. Misalnya permainan anak seperti

kereta api mini, trampolin, sepeda air, bola air, flying fox, dan juga

permainan menarik lainnya. Bahkan pengunjung juga bisa

menonton dalam bioskop 4 dimensi di Sari Ater.

c. Wahana Petualangan

Pengunjung juga bisa menikmati wahana petualangan seperti

ATV, berkemah, memancing, wall climbing, bermain panahan,

berkuda, kebun strawberry, dan paint ball. Selain itu terdapat

fasilitas outbound yang cukup lengkap di Sari Ater.

Pengunjung bisa membutuhkan waktu seharian untuk

mengunjungi semua lokasi di obyek wisata Sari Ater karena

luasnya obyek wisata ini dan juga banyaknya fasilitas permainan

yang tersedia untuk dicoba. Beberapa fasilitas baru juga sedang

dibangun di lokasi ini seperti water park yang jika jadi akan

menjadi yang terbesar di Indonesia.

2. Ekonomi

Harga tiket untuk masuk ke area Sari Ater ini berbeda-beda

tergantung anda akan berendam di kolam yang mana. Berikut adalah daftar

harga tiket masuk kolam air panas Sari Ater :

a. Harga Tiket Kolam Rendam Leuwi Sari : Rp10.000,00

b. Harga Tiket Kolam Rendam Wangsadipa : Rp25.000,00

c. Harga Tiket Kolam Rendam Pulosari : Rp6.000,00

d. Harga Tiket Kolam Rendam Mayang Sari : Rp40.000,00

e. Harga Tiket Paket Kimannis : Rp50.000,00

Page 38: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

38

f. Harga Tiket Paket Mayangsari : Rp50.000,00

g. Harga Tiket Kamar Rendam : Rp50.000,00

Sedangan kan biaya tiket masuk dan parkir kendaraan adalah sebagai

berikut:

a. Harga Tiket Masuk : Rp22.000,00

b. Harga Tiket Motor : Rp11.000,00

c. Harga Tiket Mobil : Rp16.000,00

d. Harga Tiket Bus : Rp22.000,00

3. Sejarah

Pada awalnya Tempat Wisata Air Panas Alam Ciater yang sekarang

lebih dikenal dengan sebutan Sari ater Hot Spring Resort adalah Tempat

pemandian yang biasa dipergunakan oleh masyarakat sekitar

Ciater,Palasari dan Nagrak.

Pada tahun 1968 Pemda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten

bekerjasama dengan Dispenda pelahan-lahan mulai menggarap sumber air

panas alam ciater sebagai objek wisata.

Sebagai manajer pertama ditetapkan Bapak Sahro dari PU

Kabupaten sedangkan jumlah karyawan pada saat itu kurang lebih hanya

11 orang. Pada tahun 1972 PPN DWIKORA IV ( sekarang ptpn XIII

Ciater ) membuat 1 buah bangunan untuk kamar mandi dan pintu gerbang

berbentuk joglo yang lengkap dengan kantor dan loket penjualan tiket.

Pada tanggal 20 maret 1974 Pemda TK II Kabupaten Subang

menyerahkan pengelolaan Objek Wisata Air Panas Ciater kepada PT.Sari

Ater yang dipimpin oleh Bapak H.A SOEWARMA. manajer pertama yang

dipercayakan oleh PT.Sari Ater untuk memimpin pengelolaan objek

wisata Air panas alam Ciater adalah Bapak Gautama, almarhum ( tahun

1974 s.d. 1975 ). Jumalah karyawan yang ada pada saat itu kurang lebih 16

orang dan Seluruh area wisata seluas 7.335 H , yang dikelola dibenahi dan

dibuatkan pagar pembatas dari kawat berduri.

Pada tahun 1976, dimulai pembangunan Restaurant Dayang Sumbi,

Bungalows kabayan, sarana parkir dan rekreasi kolam perahu. Pimpinan

pada daat itu dipercayakan kepada manager ketiga yaitu Bapak J.R.

Page 39: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

39

Iskandar, Almarhum ( tahun 1976 s.d. 1977 ). Pada tahun 1977 pimpinan

usaha dipercayakan kepada Mr.Evandra alias Bapak Muhammad Effendi

seorang ahli berkebangsaan italy ( tahun 1977 s.d. 1979 ) dan jumlah

karyawan telah meningkat menjadi kurang lebih 70 orang.

Pada tahun 1980 mulai pembenahan dan pengembangan sarana dan

prasarana secara besar-besaran, pada saat itu dibangun : kolam renang

bawah atau mayangsari II, Bungalow Jammbu, Area rekreasi sampai curug

Jodo. dengan sumber dana dari BAPINDO, manager ke IV yang

memimpin saat itu adalah Bapak Anton Tirto ( tahun 1979 s.d. 1985 )

sedangkan karyawan berjumlah kurang lebih 100 orang.

Manager ke VI dijabat oleh Bapak Ruby dan pada tahun 1987

pimpinan diserahkan kepada Bapak Herrie Hermanni dengan jabatan

sebagai Operational Manager. Pada tanggal 24 oktober 1994 dilakukan

Restrukturisasi organisasi dan ditetapkan seorang General Manager untuk

memimpin hotel dan objek wisata Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot

Spring Resort. Sebagai general manager yang pertama ditetapkan Bapak

Herrie Hermanni dengan jumlah karyawan pada saat itu 333 orang

sedangkan luas kawasan hotel dan objek wisata telah menjadi 32 Ha.

Pada tahun 1998 dibangun kembali satu fasilitas air panas alam di

area rekreasi dengan nama Pulosari, dengan daya tampung untuk 500

orang dan diresmikan oleh Bupati tingkat II subang Bapak Drs. H.Abdul

Wahyan tepatnya pada tanggal 25 Juli 1998.

Sampai sekarang hotel dan objek wisata air panas alam Sari Ater

lebih terkenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Hotel and Recreation.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Di pemandian air hangat Sari Ater, Ciater ini pengunjung dapat

mengetahui bahwa alam dapat menghasilkan air yang hangat, karena di

pemandian air hangat Sariater, Ciater ini air hangatnya langsung dari alam.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengetahui bahwa Indonesia terutama

Bandung merupakan daerah yang indah dan harus dijaga, dilestarikan,

serta dikembangkan. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat mengetahui

Page 40: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

40

manfaat dari air hangat tersebut dan mengetahui larangan atau ketentuan

penggunaan air hangat ini.

Berendam di air panas alami di Ciater diyakini bermanfaat untuk

kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain dapat membantu mengobati

a. Sakit rematik

b. Gangguan anggota gerak

c. Gangguan kandungan

d. Gangguan sistem syaraf

e. Cidera otot

f. Penyakit kulit

E. Floating Market

1. Keadaan Geografi

Floating Market Lembang yang beralamat di Jalan Grand Hotel

Nomor 33E merupakan sebuah kawasan wisata seluas lebih dari 7 hektar

dengan sebuah danau bernama Situ Umar yang menjadi pusatnya. Jika

pengunjung datang dari arah Bandung, maka harus melewati Pasar

Lembang kemudian mengambil arah yang ke Bandung. Tidak jauh setelah

Pasar Lembang, pengunjung akan menemukan lokasi Floating Market

Lembang. Floating Market Lembang menawarkan keunikan berupa wisata

pasar apung satu-satunya disekitar Jakarta.

Pasar apung adalah sebuah pasar yang berada di atas air, biasanya

menggunakan perahu, seperti di Bangkok, Kalimantan, dan juga seperti

yang sering kita lihat di layar televisi. Namun, Floating Market Lembang

tidak seperti pasar apung pada umumnya, karena tempat ini memiliki

konsep wisata, bukan pusat perdagangan.

Selain pasar, Floating Market Lembang juga mempunyai fasilitas

gazebo di sektiar danau yang dapat pengunjung sewa dengan biaya

Rp65.000,00 per jam.

Page 41: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

41

Terdapat juga berbagai wahana permainan dan kegiatan menarik

yang cocok untuk anak kecil dan keluarga, yaitu :

a. Memberi makan ikan

b. Memberi makan angsa

c. Memberi makan kelinci

d. Kano

e. ATV

f. Flying fox

g. Perahu kayuh

h. Sepeda air

i. Sampan

j. Kebun petik strawberry

k. Kebun sayur organik

2. Ekonomi

Floating Market Lembang kini menjadi salah satu destinasi wisata

utama di Lembang dan Bandung. Selain menyajikan keindahan

pemandangan situ / danau, Floating Market Lembang juga kreatif dalam

mengkreasikan wahana-wahana baru yang sangat menarik minat para

wisatawan, lokasi yang dekat dengan pusat kota Lembang serta akses yang

mudah semakin menjadikan Floating Market Lembang tujuan utama

wisatawan yang berkunjung ke Lembang. Berikut adalah daftar tiket

masuk dan wisata Floating Market Lembang:

a. Tiket Masuk

1) Senin-Jum’at : Rp15.000,00

2) Sabtu-Minggu : Rp15.000,00

3) Parkir Mobil/Motor : Rp3.000,00 / Rp5.000,00

b. Fasilitas Darat

1) Taman Miniatur KA : Rp20.000,00

2) Lokomotif Mini : Rp25.000,00

3) Taman Kelinci : Rp20.000,00

4) Becak/Mobil Mini : Rp20.000,00

5) Kampung Kandang : Rp20.000,00

6) Outbond Anak : Rp25.000,00

7) Mancing Magnet : Rp20.000,00

Page 42: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

42

c. Wahana air

1) Kano ( Canoe )

Maksimal 2 Orang (150 KG). Cukup dengan Rp50.000,00 / 30

menit.

2) Sampan ( Dinghy )

Maksimal 4 Orang ( 350 KG ). Untuk mencobanya pengunjung

cukup mengeluarkan Rp70.000,00 / 30 menit.

3) Sepeda Air ( Water Cycle )

Wahana ini dapat dinaiki maksimal 2 Orang ( 100 KG )

Rp50.000,00 / 30 menit.

4) Paddle Boat

Maksimal 2 Orang ( 80 KG ) Rp30.000,00 / 20 menit

5) Kereta Air ( Train Water )

Maksimal 1 Dewasa – 1 Anak / 2 Anak Maksimal ( 80 KG )

penumpang minimal 5 orang, kereta bisa berangkat. Waktu tempuh

: Kurang lebih 20 menit, Harga Ticket Rp20.000,00 / Orang. Untuk

Tiket Kereta Air / Orang 1 Tiket.

6) Jasa Penyebarangan Danau

Rp1.000,00 / sebrang

Area wisata Floating Market Lembang, buka setiap hari pada pukul :

a. Senin s.d. Kamis : 09.00 s.d. 17.00 WIB

b. Jum’at s.d. Sabtu : 09.00 s.d. 20.00 WIB

c. Minggu : 08.00 s.d. 20.00 WIB

3. Sejarah

Sebagian besar danau / situ di kota-kota besar terutama di dekat

pusat kota, sudah beralih fungsi menjadi permukiman atau pertokoan.

Contohnya Situ Aksan, salah satu peninggalan Danau Bandung Purba

yang sekarang hanya tersisa dongengnya saja karena sudah berubah

menjadi real estate.

Di Lembang, tak jauh dari pusat kotanya ada dua situ yang cukup

besar, yakni Situ Umar dan Situ Karang Putri. Keduanya masih bisa

Page 43: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

43

bertahan dan masih ramai dikunjungi karena menjadi arena pemancingan.

Situ Umar merupakan salah satu bagian lereng dari patahan

Lembang yang masih aktif bergerak hingga kini. Para peneliti LIPI

sebagaimana yang mungkin pernah pengunjung lihat di program acara

Cincin Api, Kompas TV telah menemukan fakta tanah yang berlapis-lapis

di Situ Umar, yang diduga akibat gempa bumi yang terjadi berulang kali.

Beberapa pekan di tahun 2012, Situ Umar tersebut diubah menjadi

tempat wisata pasar apung yang dinamakan “Floating Market Lembang”.

Market Lembang mulai dibuka sebagai salah satu tempat wisata di

Lembang pada tanggal 12 Desember 2012.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Floating Market yang sering kita dengar adalah pasar apung yang

berada di Kalimantan, Sumatera, serta di Bangkok Thailand, beberapa

diantaranya adalah Pasar Apung Muara Kuin yang berlokasi di sungai

Kuin, Kota Banjarmasin, kemudian Pasar Apung Lok Baintan yang ada di

sungai Tabuk Kabupaten Banja, serta Pasar Apung Langkat di Kabupaten

Langkat, Sumatera Utara. Pengunjung dapat mengetahui bahwa wisata

apung atau pasar apung tidak hanya terdapat di tempat-tempat tersebut.

F. Pusat Peraga IPTEK Sundial

1. Keadaan Geografi

Sundial ( Jam Matahari ) adalah seperangkat alat yang digunakan

sebagai petunjuk waktu semu lokal ( local apparent time ) dengan

memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayang-bayang sebuah

gnomon ( batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan

sebagai petunjuk waktu ).

Di Indonesia, Sundial salah satunya dapat kita jumpai di Pusat

Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Puspa IPTEK ) Kota Baru

Parahiyangan Bandung. Sundial diletakan persis di atas atap Gedung

Puspa IPTEK. Sundial ini merupakan integrasi dari berjenis vertikal dan

horizontal dengan modifikasi ukuran gnomon ( jarum ) sepanjang 50 meter

dan tinggi mencapai 15 meter dari permukaan tanah.

Page 44: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

44

Dengan lokasi proyek yang terletak pada lintang 6 ̊ 51’ LS dan bujur

107 ̊ 19’ BT, jam tersebut beroperasi dengan memanfaatkan sinar matahari

lewat bayang-bayang tonggak gnomon yang terpasang sedemikian rupa

sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub

langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon

jatuh di atas sebuah bidang bertanda ( bidang dial ). Waktu semu lokal

dapat diketahui dengan membaca dibagian mana jatuhnya baying-bayang

gnomon tersebut pada bidang dial. Di Kota Baru Parahiyangan Bandung

kita bisa mengetahui pukul berapa saat itu dengan melihatnya melalui jam

matahari terbesar di Indonesia. Jam matahari tersebut juga merupakan jam

matahari vertikal dan horizontal terintegrasi yang pertama dan terbesar di

Asia Tenggara.

Puspa IPTEK Kota Baru Parahiyangan Bandung, dibangun sebagai

wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka

membangkitkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek dan Mendiknas saat

itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park. Selain

mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia ( MURI ) dengan sundial

terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Pupsa IPTEK juga bisa kita

lihat berbagai alat peraga ilmu pengetahuan. Pengunjung bisa datang dan

mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur.

Pengunjung bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di

bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia di sana.

Gedung Puspa IPTEK ini dibangun di lahan seluas 7850 meter

persegi, dengan luas bangunan 2000 meter persegi, bidang refleksi

horizontal 278 meter persegi dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam

ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan

diameter 2 meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias

dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut,

pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp3,5

miliar.

Page 45: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

45

Sebagai alat penunjuk waktu, sundial terdiri dari beberapa jenis,

yaitu sundial horizontal, vertikal, ekuatorial, dan meridian. Masing-masing

sundial memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya.

Sundial Kota Baru Parahyangan adalah jenis Sundial pertama di

Indonesia yang berfungsi sebagai sundial jenis horizontal dan vertikal

terpadu, juga sebagai sundial terbesar di Indonesia ( Sertifikat Museum

Rekor Indonesia Mei 2002 ). Dengan Lokasi Proyek yang terletak pada

lintang 6 ̊ 51’ LS dan bujur 107 ̊ 19’ BT, maka ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam Design Sundial ini, antara lain :

a. Sundial Vertikal

1) Penentuan Kemiringan Bidang Dial

2) Penentuan posisi dan panjang gnomon

3) Penentuan Garis Jam ( hour lines ) di bidang dial

b. Sundial Horizontal

1) Penentuan posisi dan ketinggian gnomon disesuaikan dengan

ukuran bidang dial yang ada

2) Penentuan garis jam ( hour lines ) di bidang dial

3) Penentuan garis Zodiak di bidang dial

Puspa IPTEK Kota Baru Parahiyangan Bandung, dibangun sebagai

wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka

membangkitkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek dan Mendiknas saat

itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park. Selain

mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia ( MURI ) dengan sundial

terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Puspa IPTEK juga bisa kita

lihat berbagai alat peraga ilmu pengetahuan. Pengunjung bisa datang dan

mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur.

Pengunjung bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di

bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia di sana.

Page 46: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

46

Berbagai alat peraga yang ada di Puspa IPTEK, yaitu :

a. Baskom air mancur , dengan menggosok tepian baskom pengunjung

bisa membuat air di dalam baskom muncrak ke atas seperti menari-

nari.

b. Sepeda gantung , seperti seorang pemain sirkus kita bisa menaiki

sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh.

Rahasianya karena ada bandul besi dengan berat tertentu yang

dipasang dibawah sepeda yang membuat terjadinya keseimbangan

sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh di atas tali

tanpa khawatir jatuh.

c. IBM Tryscience , dengan alat ini pengunjung dapat mengakses

langsung berbagai eksperimen, pameran aktivitas sains interaktif yang

membuat proses belajar menjadi sangat menarik.

d. Bangosong , alat ini mampu menghasilkan berbagai variasi bunyi yang

membentuk sebuah nada merdu dengan cara memukul salat satu sisi

lubang.

e. Alat untuk mengukur arus listrik pada tubuh manusia , dengan

menempelkan telapak tangan kiri dan kanan pada bidang tertentu maka

jarum ukur akan bergerak. Ini menunjukan bahwa pada tubuh manusia

terdapat arus listrik.

f. Kursi paku , cara kerjanya sederhana, paku-paku tajam tersebut

dipasang sedemikian rupa dengan jarak masing-masing dua sentimeter.

Dengan jarak yang sama paku yang tajam tersebut bisa membagi

beban tanpa melukai seseorang yang duduk di atasnya.

g. Alat uji Konsenterasi , jika ingin menguji tingkat konsentrasi kita,

gunakanlah alat ini. Sebatang stik harus kita gerakan melewati sebuah

sepiral yang dilengkungkan sedemikian rupa tanpa boleh

menyentuhnya. Jika berhasil artinya kemampuan melakukan

konsentrasi kita bagus. Dan beragam alat peraga sains lainnya bisa kita

coba, sambil belajar. Semua bisa dilakukan secara mandiri karena

terdapat panduan pada setiap alat peraga yang tersedia.

Page 47: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

47

Gedung Puspa IPTEK ini dibangun di lahan seluas 7850 meter

persegi, dengan luas bangunan 2000 meter persegi , bidang refleksi

horizontal 278 meter persegi dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam

ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan

diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias

dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut,

pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp3,5

miliar. tempat ini telah dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu,

pukul 10.00 - 16.00 WIB, sedangkan hari Senin s.d. Jum'at untuk lembaga

pendidikan.

Selain museum dan berbagai alat peraga, tersedia juga bioskop 4

dimensi yang akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda.

Hanya saja, gedung bioskop 4 dimensi ini terpisah dari gedung jam

matahari atau gedung sundialnya.

Data umum Gedung Puspa IPTEK Sundial :

a) Luas lahan ( bundaran ) : 7.850 m2

b) Luas area pamer alat peraga : 2.900 m2

c) Bidang refleksi horizontal : 2.785 m2

d) Bidang refleksi vertikal : 50 m2

e) Panjang jarum ( gnomon ) : 30 m

f) Ketinggian jarum : 15 m

2. Ekonomi

Harga tiket masuk ke Puspa Iptek Bandung adalah Rp12.000,00,

namun jika pengunjung berniat untuk menikmati pertunjukan film 4

dimensi, pengunjung bisa membeli tiket terusan yang termasuk tiket

menonton film 4 dimensi dengan harga Rp24.000,00.

Puspa IPTEK Bandung buka dari pukul 09.30 s.d. 16.00 WIB. Jika

pengunjung ingin berkunjung ke IPTEK Sundial lebih baik menggunakan

kendaraan pribadi, letaknya tidak jauh dari gerbang tol Padalarang. Sekitar

5 menit dari gerbang tol, pengunjung akan langsung melihat gedung jam

matahari yang dari bentuk dan warnanya sudah menarik perhatian.

Page 48: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

48

3. Sejarah

Tidak ada yang mengetahui kapan jam matahari pertama dibuat,

tetapi jam matahari merupakan salah satu instrumen ilmiah pertama yang

ditemukan manusia. Di tahun 1728, Jantar Mantar, seorang astronom,

menemukan jam matahari kuno dengan tinggi gnomon sekitar 30 m, di

Kota Jaipur, India. Sebelum jam modern diciptakan, orang menentukan

waktu dengan menandai bayangan sesuatu benda atau lubang jendela pada

dinding dimana bayangan itu jatuh, baik itu bayangan matahari maupun

bayangan Bulan Purnama. Sampai saat ini, jam matahari di Jaipur terkenal

sebagai jam matahari horizontal terbesar.

Teknologi jam matahari ini, berkembang di antara Kebudayaan Kuno

Babylonia, Yunani, Mesir, dan Romawi. Masing-masing memiliki bentuk

sendiri-sendiri, tergantung dari perkembangan pengetahuan astronomi dan

matematika mereka. Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang

saling mempengaruhi. Jam Matahari juga berkembang di negara timur

seperti Cina dan Jepang, tetapi tidak banyak diketahui oleh sejarah,

sebagaimana jam matahari di kebudayaan barat.

Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan, kebanyakan berasal dari

Yunani, berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda di tengah yang

ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa

artefak jam matahari lain ditemukan, di Tivoli Italy tahun 1746, di Castel

Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.

Sampai saat ini jam matahari masih dipakai orang lebih sebagai

ornamen yang memberikan aksentuasi tentang keantikan dan keilmuan

yang terus terpelihara mengenai bagaimana orang mengidentifikasikan

waktu mereka, yang bahkan terus terabadikan dalam sejarah kebudayaan

manusia modern. Jam matahari kemudian banyak dibangun dan digunakan

sebagai landmark atau elemen penanda dalam tata taman kampus-kampus

ternama seperti Cambridge tahun 1642, yang terus dikembangkan sampai

sekarang, bahkan fisikawan Sir Isaac Newton ( 1642-1727 ) turut terlibat

dalam pembuatannya. Jam matahari umumnya terbatas penggunaannya,

dan lebih banyak mengandung akademik dibanding fungsinya. Akan tetapi

Page 49: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

49

studi tentang jam matahari ( gnomonics ) ini merupakan dasar pemahaman

tentang astronomi.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dari tempat ini pengunjung memperoleh berbagai macam ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

diwujudkan dalam berbagai macam alat peraga. Jadi, pengunjung terutama

siswa dapat mempraktikkan apa yang dipelajarinya di sekolah dengan

adanya alat-alat tersebut. Selain itu, tempat ini memiliki keunikan, yaitu

sebuah jam matahari yang sangat besar.

G. Pusat Perbelanjaan Cibaduyut

1. Keadaan Geografi

Sepatu, tas, dan dompet merupakan salah satu aksesoris yang selalu

digunakan dan dibawa baik bagi pria maupun wanita. Bandung merupakan

salah satu sentral pembuatan aksesoris tersebut. Tepatnya berada di

Cibaduyut Bandung. Cibaduyut pun dikenal sebagai deretan toko

terpanjang di Asia. Hasil produk sepatu cibayudut tidak kalah dengan

merek luar negeri. Buktinya dengan banyaknya turis domestik yang datang

ke sini.

Cibaduyut Bandung berada di daerah selatan Bandung kira kira dari

pusat kota sekitar 30 menit. Kawasan ini awalnya terkenal dengan sentral

sepatu kulit.

Untuk menuju ke Cibaduyut tidak sulit. Di tandai dengan patung

sepatu yang besar di depan perempatan sebelum memasuki jalan

Cibaduyut Bandung. Dengan adanya patung sepatu memudahkan para

pengunjung untuk bisa sampai ke Cibaduyut Bandung, karena patung

sepatu merupakan lambang atau ciri khas dari Jalan Cibaduyut dan patung

sepatu satu-satunya yang ada di Kota Bandung. Patung sepatu Cibaduyut

merupakan akses pintu masuk menuju Cibaduyut Bandung.

Sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung berdiri toko-toko yang menjual

dan menerima pesanan sepatu. Semua ukuran sepatu dapat dibuatkan di

sini. Daerah ini terkenal karena harga yang mereka tawarkan cukup murah,

dan kualitas yang cukup bagus.

Page 50: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

50

Kita bisa melihat toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang

didominasi oleh tas dan sepatu. Kalau pengunjung masuk ke dalamnya,

pegunjung dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada pakaian termasuk

jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal,

bahan kulit untuk mebuat sepatu atau sandal, dan lain-lain.

Keistimewaan dari Cibaduyut adalah bagi pengunjung yang ingin

membeli sepatu dengan model yang pengunjung inginkan pengunjung bisa

melakukan pemesanan. Harganya pun bervariasi, mulai dari beberapa

puluh ribu saja sampai dengan ratusan ribu rupiah. Harganya pun bisa di

tawar. Dengan kualitas yang bagus juga. Mangkanya deangan kualitas

yang terjamin prodak dari cibaduyut sangat terkenal hingga ke Asia.

Selain sepatu, dompet, dan tas banyak juga di sini dijual makanan

khas Bandung sebagai oleh oleh Bandung. Jika datang ke Cibaduyut

Bandung pengunjung tak hanya belanja sepatu atau makanan saja, namun

dompet pun disini bisa dijadikan oleh oleh Bandung, karena harga, bentuk,

dan kwalitas yang bagus.

Tidak jauh dari jalan Cibaduyut Bandung terdapat terminal bus lebih

panjang, yang bisa memudahkan para pengunjung yang menggunakan alat

tranportasi untuk mengunjungi Cibaduyut Bandung. Untuk pengunjung

yang menggunakan kendaraan pribadi dari luar Bandung pengunjung bisa

keluar dar Tol Kopo atau tol Moch. Toha, karena kedua Tol ini akses

keluar dari tol yang sangat dekat. Berbagai oleh-oleh ciri khas Kota

Bandung bisa pengunjung dapatkan disini, seperti peuyeum, dodol, opak,

dan lain-lain.

Jika Cibaduyut terkenal akan sentral sepatu dan tas ada wilayah lain

yang juga terkenal dengan produk Jeans, yaitu Cihampelas Bandung.

Jangan lupa jika pengunjung berlibur ke Bandung mintalah Cibaduyut

Bandung dan Cihampelas Bandung masuk dalam Bandung tour package

pengunjung. Maka pengunjung akan menemukan sensasi lain dari Kota

Bandung.

Page 51: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

51

2. Ekonomi

Jangkauan pemasaran industri sepatu cibaduyut, bukan hanya

didistribusikan di pulau Jawa, tetapi juga hingga ke pulau lain, seperti

Kalimantan, Sumatera, dan lainnya. Bahkan ada juga yang diekspor ke

luar negeri.

Lazimnya sebuah usaha, bisnis sepatu Cibaduyut pun selalu

mengalami pasang surut, tergantung situasi dan kondisi. Tingkat

persaingan yang lumayan cukup besar, juga turut berpengaruh. Menjelang

hari raya Idul fitri memang melonjak tajam, tapi setelah itu tak jarang

menghadapi situasi bisnis yang tidak menggembirakan.

Penghasilan yang diperoleh beragam, tidak selalu sama, antara

pengusaha yang satu dengan pengusaha yang lainnya. Cep Rohman,

misalnya, penghasilan kotor per bulan sekitar Rp10.000.000, bersihnya

sekitar Rp4.000.000. Yang lain bisa kurang, bisa juga lebih, tergantung

strategi dan modal usaha yang dilakukannya.

Meski diakui berharga murah, kualitas sepatu produk China masih

kalah jika dibandingkan dengan produk sepatu Cibaduyut. Tetapi, di

pasaran tetap saja, menurutnya, harga murah yang diburu para pembeli.

3. Sejarah

Cibaduyut adalah satu satu ikon Kota Bandung dalam urusan

kerajinan sepatu dan kerajinan kulit lainnya. Cibaduyut adalah salah satu

kelurahan di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat,

Indonesia. Pusat perbelanjaan sepatu Cibaduyut adalah pasar penjualan

sepatu terpanjang di dunia. Di lokasi tersebut merupakan sentra penjualan

sepatu hasil kreasi para pengrajin yang ilmu pembuatannya didapat secara

turun temurun. Pada tahun 1989 pemerintah RI meresmikan Cibaduyut ini

sebagai daerah tujuan wisata.

Page 52: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

52

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan study tour ke Bandung yang diselenggarakan oleh SMP N

1 Godean selama 3 hari, yaitu tanggal 1 s.d. 3 Maret 2015, dapat disimpulkan

bahwa Kota Bandung merupakan kota yang menarik. Selain karena keindahan

alamnya, Kota Bandung juga kota yang kaya akan budaya yang masih dijaga

dan dilestarikan dengan baik. Tempat-tempat yang kami kunjungi, antara lain

Museum Geologi, Saung Angklung Mang Udjo, Trans Studio Bandung,

Pemandian Air Panas Sari Ater, Ciater, Floating Market, PP IPTEK Sundial,

dan Pusat Perbelanjaan Cibaduyut.

1. Museum Geologi

Museum ini memamerkan hasil penyelidikan geologi yang dilakukan

di Indonesia. Hasil tersebut diantaranya : fosil manusia purba beserta

artefaknya, binatang purba, batu-batuan , miniature benda- benda pada

jaman dahulu, dan lain sebagainya. Dri situ kami dampat memperoleh

banyak pengetahuan mngenai ilmu geologi.

2. Saung Angklung Mang Udjo

Saung ini memperkenalkan budaya Jawa Barat terutama alat musik

angklung. Dari pertunjukan yang ditampilkan mengenai permainan

angklung dan pertunjukan kesinian dari Jawa Barat serta menari bersama

pada akhir petunjukan, menjadikan kami merasa terhibur dan senang.

3. Trans Studio Bandung

Tempat wisata ini adalah tempat wisata yang paling ideal dan

ditunggu-tunggu. Karena, Trans Studio Bandung ini menawarkan wahana-

wahana yang cocok untuk memacu adrenalin seperti dunia raksasa dan

yamaha (rall coater tercepat didunia). Tidak hanya itu, masih banyak

permainan yang ada, baik unruk anak-anak, remaja, maupun dewasa yang

menjadikan tempat ini cocok untuk rekresi bersama keluarga atau pun

Page 53: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

53

teman. Semua wahana yang disuguhkan membuat kami gembira dan lebih

semangat.

4. Pemandian Air Panas Sari Ater, Ciater

Tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini

memiliki suhu air yang panas, sehingga kami dapat menyegarkan badan.

Selain itu, di sini juga terdapat berbagai fasilitas lain yang cocok untuk

berlibur bersama keluarga, seperti kebun strawberry.

5. Floating Market

Floating Market Lembangmerupakan tempat yang menawarkan

keunikan berupa wisata pasar terapung satu-satunya di sekitar Jakarta.

Pasar terapung adalah sebuah pasar yang berada di atas air, biasanya

menggunakan perahu, seperti di Bangkok dan Kalimantan. Sebelum kita

menikmati makanan dan fasilitas yang terdapat di sini, kita harus menukar

ung kita dengan uang khsus terlebih dahulu.

6. PP IPTEK Sundial

PP IPTEK Sundial merupakan tempat yang memamerkan berbagai

macam alat atau benda yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Jadi, kami sebagai siswa dapat mempraktikkan apa yang

dipelajarinya di sekolah dengan adanya alat-alat tersebut. Selain itu,

tempat ini memiliki keunikan, yaitu sebuah jam matahari yang sangat

besar.

7. Pusat Perbelanjaan Cibaduyut

Pusat perbelanjaan Cibaduyut menjadi pusat perbelanjaan yang wajib

dikunjungi jika berkunjung ke kota kembang ini, kerena tempat ini

merupakan pusat pemasaran industri di kota Bandung. Seperti sepatu, tas,

baju, boneka, gantungan kunci, jaket dan oleh-oleh khas Bandung lainnya.

B. Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Kota Bandung

b. Menambahkan pengalaman

c. Mengenal kebudayaan Nusantara

d. Mengetahui cara menyusun laporan yang baik dan benar

Page 54: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

54

e. Mempraktikkan teori yang diajarkan selama ini kedalam praktik.

2. Bagi Pembaca

a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Kota Bandung

b. Mengenal kebudayaan nusantasa

C. Saran/Kritik

1. Bagi Pengelola Tempat Wisata di Bandung

Fasilitas yang ada sudah cukup bagus, namun sayangnya pada objek

wisata pendidikan, siswa masih merasa kebingungan dengan apa yang

dipamerkan, jadi sebaiknya ada pemandu yang dapat menjelaskan. Untuk

objek wisata yang bersifat menghibur fasilitas yang ada cukup bagus tetapi

masih ada pengunjung yang kesusahan mencari wahana yang ingin

kekunjungi, sebaiknya pengelola menyediakan peta mengenai tempat

wisata tersebut.

2. Bagi Ibu/Bapak Guru SMP N 1 Godean

Adanya Ibu/Bapak Guru pendamping merupakan suatu hal yang

lebih. Dalam kegiatan ini, Bapak/Ibu Guru sudah baik dalam menjalankan

tugasnya dan sudah bertanggung jawab menjaga peserta didik hingga

selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke sekolah. Akan tetapi jika guru

pendamping meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswi dan

memberikan pengarahan yang jelas saat berada di tempat-tempat wisata

Kota Bandung kepada siswa-siswi akan lebih baik.

3. Bagi SMP N 1 Godean

Adanya kegiatan study tour ini menjadikan siswa lebih

berpengalaman dan menembah wawasan. Semoga kegiatan ini bisa

berjalan terus sampai generasi mendatang dan akan lebih baik dan

menarik.

4. Bagi Siswa/Siswi SMP N 1 Godean

Kegiatan yang dilakukan sebagian siswa sudah cukup baik, tetapi ada

beberapa siswa yang kurang memanfaatkan kegiatan yang bagus ini.

Sebaiknya siswa lebih memanfaatkan objek-objek wisata dengan baik,

misalnya untuk pembelajaran sehingga menambah wawasan para

Page 55: Laporan Kegiatan Studi Lapangan Komprehensif (Bab I-bab III)

55

siswa. Selain itu, para siswa juga harus menjaga ketenangan,

kebersiahan dan juga mematuhi peraturan yang ada.