laporan kasus-radiologi

Upload: riskyagviola

Post on 05-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RADIOLOGI

TRANSCRIPT

STATUS PASIENA. Identitas Pasiena. Nama

: An. Ahmad Lutfi Taqiyuddin

b. Usia

: 14 Tahun

c. Alamat

: Duren Sawit - Jakarta Timur

d. Pekerjaan : Pelajar

B. Anamnesaa. Keluhan utama

:

Sesak sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit.

b. Riwayat penyakit sekaran:

Sesak dirasakan bertambah berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini disertai dengan panas padan yang naik turun sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Serta mimisan sebanyak 2x dan BAB cair berwarna kehitaman sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.c. Riwayat penyakit dahulu:Riwayat batuk lama disangkal oleh pasien.

d. Riwayat penyakit keluarga:Riwayat sakit yang sama seperti pasien disangkal oleh keluarga. Riwayat batuk lama juga disangkal.

e. Riwayat pengobatan

:Pasien hanya mengkonsumsi obat penurun panas dari warung. Panas hanya turun sekitar 2 jam saja.

f. Riwayat alergi

:Riwayat alergi disangkal

g. Riwayat psikososial

:1. Riwayat jajan sembarangan.

2. Ayah pasien merupakan perokok aktif.

C. Pemeriksaan Fisika. Keadaan Umum

1. Keadaan umum: Tampak sakit sedang

2. Kesadaran

: Compos mentis

b. Tanda vital

1. Jantung

: 130x/menit

2. Nadi

: 90x/menit, regular, isi cukup, simetris

3. Pernafasan

: 32 x/ menit

4. Suhu

: 370C per axiller c. Kepala

: Bentuk mesosefal, rambut warna hitam, sukar dicabut, ubun-ubun besar sudah menutup. d. Wajah

:Udem (-), moon face (-).

e. Mata

:Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+).f. Hidung:Napas cuping hidung (-), sekret (-/-). g. Mulut

:Mukosa basah (+), sianosis (-), papil atrofi (-).

h. Telinga:Daun telinga dalam batas normal, sekret (-).

i. Tenggorok :Uvula di tengah, mukosa faring hiperemis (-).

j. Leher

:JVP tidak meningkat, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-).k. Thoraks :Bentuk: normochest, retraksi (-)

1. Cor:

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis teraba di SIC IV 2 jari medial LMCS tidak kuat angkat

Perkusi: batas jantung kesan tidak melebar

batas kiri atas

: SIC II LPSS

batas kiri bawah: SIC IV 2 jari medial LMCS

batas kanan atas : SIC II LPSD

batas kanan bawah : SIC IV LPSD

Auskultasi: BJ I dan BJ II intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).

2. Pulmo:

Inspeksi

: Pengembangan dada kanan = kiri

Palpasi

: Fremitus raba dada kanan = kiri

Perkusi

: Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi : Suara dasar vesikuler normal (+/+), Suara tambahan (-/-) l. Abdomen:Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada.

Auskultasi : Peristaltik (+), bising usus normal.

Perkusi : Timpani, undulasi (-), pekak beralih (-), Palpasi

: Nyeri tekan epigastrium (-)

m. Ekstremitas :Akral dingin : (-/-)/(-/-)

Udem

: (-/-)/(-/-)

Capillary refill time 65 tahun), penderita penyakit paru kronik, HIV/AIDS, diabetes, penyakit jantung, penerima kemoterapi, merokok, peminum alkohol berat, serta kurang gizi. Bakteri atau virus yang masuk ke jalan napas sampai paru paru menyebabkan reaksi peradangan yang mengganggu pertukaran oksigen.

G. PatofisiologiBronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophilus influenza atau karena aspirasi makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan dengan gambaran sebagai berikut:

H. Resume

I. Analisa masalahSesak sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan bertambah berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini disertai dengan panas padan yang naik turun sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Serta mimisan sebanyak 2x dan BAB cair berwarna kehitaman sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.Menurut tinjauan pustaka Bronkopneumonia adalah peradangan dinding bronkiolus (saluran napas kecil pada paru paru). Peradangan ini umumnya disebabkan infeksi dan terjadi pada kedua paru paru secara tersebar. Peradangan dapat bersifat ringan atau berat tergantung penyebabnya, Bronkopneumonia diawali oleh infeksi saluran napas bagian atas yang menyebar ke saluran napas bagian bawah. Pada bronkopneumonia, peradangan terjadi pada bronkiolus dan sedikit jaringan paru di sekitarnya J. Kesimpulan Bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang diawali oleh infeksi saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorok). Infeksi dapat didapat dari udara yang tercemar. Infeksi virus lebih sering terjadi dan umumnya disebabkan oleh Cytomegalovirus atau Influenza virus. Bakteri penyebab bronkopneumonia antara lain Staphylococcus aureus, Haemopilus influenza, dan Klebsiella pneumonia. Faktor risiko menderita bronkopneumonia antara lain bayi (< 2 tahun), orang tua (> 65 tahun), penderita penyakit paru kronik, HIV/AIDS, diabetes, penyakit jantung, penerima kemoterapi, merokok, peminum alkohol berat, serta kurang gizi. Bakteri atau virus yang masuk ke jalan napas sampai paru paru menyebabkan reaksi peradangan yang mengganggu pertukaran oksigen.13