laporan kasus radiologi
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSI. Keterangan Umum
Nama
: Ny. Irah
Usia
: 38 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lebak Kardin
Status
: Menikah
No. RM : 890919
Tgl MRS : 31 Agustus 2013II. Anamnesis
Keluhan Utama :
Sakit Pinggang Anamnesis Khusus :Pasien datang ke RSUD 45 Kuningan pada tanggal 31 agustus 2013 dengan keluhan Sakit pinggang sebelah kiri yang menjalar ke punggung sejak tadi malam, BAK sedikit-sedikit dan terasa panas, mual (+) muntah (-).III. Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan Umum : tampak kesakitan
Kesadaran
: Compos Mentis
T : 120/70 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36.7C
Kepala : Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Thorax : Bentuk dan gerak simetris
Abdomen : Datar, soepel, nyeri tekan (+) di kanan atas
Hepar dan Lien tidak teraba
Bising usus (+) normalPunggung : nyeri ketok CVA kiri (-), kanan (-)
Extrimitas : Akral hangat IV. Resume
Seorang perempuan berumur 38 tahun, menikah, datang ke RSUD 45 kuningan dengan keluhan nyeri pinggang. Dari anamnesis diketahui, nyeri pinggang menjalar ke punggung sejak tadi malam. keluhan ini disertai BAK sedikit-sedikit dan terasa panas, mual (+) muntah (-).V. Usulan Pemeriksaan : - Foto BNO
- USG Ren (Ka/Ki), Vesica Urinaria- Lab lengkap ( Hb,Ht, Leuko, Trombo, SGOT, SGPT, Gula darah sewaktu, kreatinin)
Hasil pemeriksaan penunjang : Darah rutinHasil
Hb11,0
Leukosit8.300
Hematokrit32.6
Trombosit198.000
GDS75
SGOT15
SGPT15
Kreatinin1,10
BNO: Preperitoneal pat dextra dan sinistra normal
Psoas line dan kontur kedua ginjal tidak jelas
Tampak bayangan konkremen opack di rongga pelvis sisi kiri superior
Distribusi udara dalam kolon normal dengan fecal material didalamnya
Skeletal tampak normal Kesan : Ureterolithiasis Opack sisistra
USG Ren (ka/ki) : Ren kanan : Besar normal, intensitas gema normal, batas korteks dengan central echokompleks jelas, tak tampak batu atau masa, system pelvocalices tak melebar
Ren kiri : Besar normal, intensitas gema normal, batas korteks dengan central echokompleks jelas, tak tampak batu atau masa, system pelvocalices melebar ringan. Ureter proximal sinistra melebar ringan, sisi distal tertutup bayangan udara usus.
VU : Besar, dinding tak menebal, irregular, tak tampak batu atau massa.Kesan : Hidronefrosis dan Hidroureter sinistra e.c Ureterolithiasis
VI. Diagnosis Klinis : UreterolithiasisVII. Diagnosis Banding : Colic Ureter/ISK/UreterolithiasisVIII. Penatalaksaan
Kaltrafen supp I (di IGD) IVFD RL 8 jam/kolf Antibiotik cefotaxim inj 2x1gr/iv Ranitidine 2x1 ampul/iv Ketorolak 3x1 ampul/ivPEMBAHASANA. Batu Ureter (Ureterolithisis)
Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter dan hidronefrosis. Jika disertai dengan infeksi sekunder dapat menimbulkan pionefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, abses paranefrik, ataupun pielonefritis. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik.B. Etiologi
Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifactor. Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih; tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar.
Beberapa teori pembentukan batu adalah :a. Teori Nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih.
b. Teori Matriks
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.
c. Penghambatan kristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.C. Gejala KlinisGerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan, perut sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan.Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil (