laporan kasus morbili revisi(1)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar,
meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus
campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1
juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas
penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai
beberapa negara maju seperti Amerika erikat!1".
#rogram pencegahan dan pemberantasan campak di Indonesia pada saat ini
berada pada tahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan $%& !$ejadian
%uar &iasa". 'asil pemeriksaan sampel darah dan urin penderita campak pada saat
$%& menunjukkan Ig( positi) sekitar *0+100. Insiden rate semua kelompok
umur dari laporan rutin #uskesmas dan -umah akit selama tahun 1/+1
cenderung menurun, terutama terjadi penurunan yang tajam pada semua
kelompok umur. ahun 1*+1 kejadian campak dari hasil penyelidikan $%&
cenderung meningkat, kemungkinan hal ini terjadi berkaitan dengan dampak
krisis pangan dan gi2i, namum masih perlu dikaji secara mendalam dan
komprehensi) !1,/".
idang 'A !World Health Assembly" tahun 1, menetapkan
kesepakatan global untuk membasmi polio atau 4radikasi #olio !-apo", 4liminasi
etanus eonatorum !4" dan -eduksi Campak !-4CA(" pada tahun /000.
&eberapa negara seperti Amerika, Australia dan beberapa negara lainnya telah
memasuki tahap eliminasi campak. #ada sidang C6C7#A'87'8 tahun 19
menyimpulkan bah:a campak dimungkinkan untuk dieradikasi, karena satu+
satunya pejamu !host " atau reservoir campak hanya pada manusia dan adanya
vaksin dengan potensi yang cukup tinggi dengan e)ikasi vaksin 5!1".
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
2/20
Campak sangat potensial untuk menimbulkan :abah, penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi Campak. anpa imunisasi, 0 dari mereka
yang mencapai usia /0 tahun pernah menderita Campak. 6engan cakupan
Campak yang mencapai lebih dari 0 dan merata sampai ke tingkat desa
diharapkan jumlah kasus Campak akan menurun oleh karena terbentuknya
kekebalan kelompok !herd immunity".
Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 10 sampai /00/ masih
tinggi sekitar 3000+;000 per tahun demikian pula )rekuensi terjadinya kejadian
luar biasa tampak meningkat dari /3 kali per tahun menjadi 1*;. amun case
fatality rate telah dapat diturunkan dari 5,5 menjadi 1,/.
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
3/20
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
a. Identitas #asien
− amaanak > An. AA
− * tahun
−Agama > Islam
− Alamat > emarang
− o -( > ;;9;/
− glmasuk - > //+5+/01;
b. Identitas 8rang ua
1. amabapak > n.
− 39tahun
− Agama > Islam
− #ekerjaan > :asta
−#endidikan > (A
/. amaibu > y.$
− 33tahun
− Agama > Islam
− #ekerjaan > Iburumahtangga
− #endidikan > (#
II. ANAMNESIS
a. Keluhan utama > demam
b. Riwayat Penyakit Sekaan!
4nam hari pasien demam mendadak, suhu turun setelah minum obat turun
panas. (enggigil !+", kejang !+" penurunan kesadaran !+", mimisan !+", batuk
!?", pilek !?", nyeri telan !?".
6ua hari seluruh tubuh pasien keluar bintik+bintik merah, gatal !+", bintik+
bintik pertama kali keluar di daerah belakang telinga kemudian menyebar ke
:ajah dan ke seluruh tubuh. $eluhan lain mata merah dan perih, keluar air
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
4/20
mata !?", lodok !+", &A& cair sehari 5@ lendir !+", darah !+", muntah !?"
sehari 3@ muntahan berupa makanan yang dikonsumsi, saria:an !?", na)su
makan berkurang, nyeri perut !?", &A$ normal tidak berkurang jumlah dan
)rekuensinya.
aat masuk rumah sakit keluhan pasien demam , keluar bintik+bintik merah
seluruh tubuh, muntah /@ berupa makanan, diare cair 3@ lendir !+" dan darah
!+", mata merah, perih dan berair, saria:an, batuk, pilek, nyeri telan, badan
lemas dan na)su makan turun.
". Riwayat Penyakit Dahulu
− -i:ayat campak > disangkal
−-i:ayat 6&6 > disangkal
− -i:ayatAlergi obat > disangkal
#. Riwayat Penyakit Kelua!a
− -i:ayat campak > disangkal
− -i:ayat 6&6 > disangkal
e. Riwayat S$%ial Ek$n$mi
#asien tinggal bersama ke+/ orang tuanya dan adiknya. etangga sekitar
tidak ada yang terkena campak tetapi teman sekolah pasien ada yang terkena
campak dan 6&6.
III. PEMERIKSAAN &ISIK
#emeriksaan)isikdilakukantanggal// (ei /01; #k. //.15 I&, dii &angsal
(elati.
a. Kea#aanumum> tampak lemas
b. Ke%a#aan > Compos (entis
". 'ital Si!n >
− ensi > 100790 mmhg
− adi > 9@7 menitisidantegangancukup
− -- > //@7 menit
− uhu > 3,9 C !a@iler"
#. Statu% Intena
− $ulit > makula papula eritema generalisata
− $epala > (esochepal
− (ata > cekung !+7+".$onjungtiva > hiperemis !?7?", mi@ injeksi !?7?",
sekret !+7+", epi)ora !?7?". #upil > re)lek cahaya !?7?", isokor 3mm73mm
− 'idung > na)as cuping !+", de)ormitas !+", secret !?" serous
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
5/20
− elinga > serumen !+7+", nyeri mastoid !+7+", nyeri tragus !+7+",
liangtelingagatal !+7+"− (ulut > kering !+", sianosis !+", lidah kotor !+" stomatitis !?". Baring
hiperemis !?". onsil 171
− %eher > pembesaran $& !+7+"
e. Th$a(
1. Cor
− Inspeksi > ictus cordis tidakterlihat
− #alpasi > ictus cordis teraba namun tidak kuat angkat, thrill !+", pulsus
epigastrium !+", pulsus parasternal !+", sternal li)t !+"
− #erkusi >
&atas atas > IC II lin.parasternal sinistra
#inggang jantung > IC III parasternal sinsitra
&atas kanan ba:ah > IC D lin.sternalis de@tra
&atas kiri ba:ah > IC D / cm ke arah medial mid clavikula sinistra
$on)igurasi jantung dalam batas normal
− Auskultasi > reguler
uara jantung murni> I, II !normal" reguler, suara jantung tambahan
gallop !+", murmur !+" III !+", ID !+"
/. #ulmo
uara dasar vesikuler !?7?", rhonchi !+7+", :hee2ing !+7+", hantaran !+7+"
). Ab#$men
6atar, timpani, nyeri tekan !?" seluruh lapang abdomen
!. Ek%temita%
ianosis !+7+", akral dingin !+7+", cappilary re)iil != / detik7 = / detik"
I'. PEMERIKSAAN PENUN*AN+
6arahrutin
− %ekosit 3,3 !%"
− 'emoglobin 1/,10 !"
− 'ematrokit 3*,;0 !"
−rombosit 1;,00 !"
'. PEMERIKSAAN ANTHROPOMETRI
Anak perempuan, umur * tahun, berat badan 1* kg.
,-S"$e
− AE > +1, !kesan berat badan rendah"
− $esan > kesan gi2i kurus
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
6/20
'I. RESUME
#asien perempuan, umur * tahun dengan 9 hari )ebris.
6ari anamnesis didapatkan demam turun setelah minum obat turun panas.
(enggigil !+", kejang !+" penurunan kesadaran !+" epistaksis !+", batuk !?",
pilek !?", odino)agi !?", / hari seluruh tubuh pasien keluar bintik+bintik
merah dari belakang telinga meluas ke :ajah kemudian ke seluruh tubuh,
gatal !+", mata merah dan perih, keluar air mata !?", sekret !+". $eluhan lain
nyeri abdomen !?", &A& cair !?" sehari 5 @ lendir !+", darah !+", vomitus !?"sehari 3@ berupa makanan yang dikonsumsi, stomatitis, na)su makan
berkurang, &A$ normal, tidak berkurang.
6ari pemeriksaan )isik didapatkan ensi 100790 mm'g, nadi> 9@7
menitisidantegangancukup, --> //@7 menit, suhu> 3,9 C !a@iler". $ulit
terdapat makula papula eritema generalisata, pada konjungtiva terdapat
hiperemis, epi)ora, mi@ injeksi !?7?", sekret !+7+", pada hidung sekret serous
!?", pada mulut stomatitis, )aring hiperemis, pada abdomen didapatkan nyeri
tekan abdomen seluruh regio.
'asil pemeriksaan penunjang didapatkan %ekosit 3,3 !%", 'emoglobin
1/,10 !", 'ematrokit 3*,;0 !", rombosit 1;,00 !".
'II. DA&TAR MASALAH
A n a m n e s i s # e m e r i k s a a n B i s i k
1. B e b r i s 9
h a r i
/. &atuk 3. #ilek ;. 8dino)agi5. / hari keluar bintik+
bintik merah seluruh tubuh9. (ata merah dan perih,
berair, sekret !+7+"*. saria:an
. 6iare. Domitus
1. ensi 100790 mm'g, nadi> .9@7 menitisidantegangancukup, --> /;@7 menit, suhu> 3,9 A
C !a@iler"
/. $ulit terdapat makula papula eritemageneralisata
3. (ata > hiperemis, epi)ora, mi@ injeksi.;. 'idung sekret serous5. (ulut > stomatitis, )aring hiperemis9. yeri tekan abdomen seluruh regio
Pemeik%aan lab$at$ium
'asil %ab 6arah rutin > %ekosit 3,3 !%",
'emoglobin 1/,10 !", 'ematrokit 3*,;0 !",
rombosit 1;,00 !".
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
7/20
'III. DI&&ERENTIAL DIA+NOSIS
a. Campak b. 4ksantem subitum
c. -ubela
d. 6&6
I/. DIA+NOSIS
a. 6iagnosis klinis > campak
b. 6iagnosis antrhopometri > kesan gi2i kurus
c. 6iagnosis sosial > ekonomi cukup
/. INISIAL PLAN
a. Ip6@kerja > Campak b. 6@ > > +
8 > anti dengue Ig dan Ig (.
c. Ip@ >
1. In)us -% /0 tpm
/. -anitidin / @ / F ampul
3. #aracatamol ; @ 1,5 cth
;. Ce)ota@ime /@*50 mg i.v
5. Ditamin A 1 @ /00.000 iud. Ip(@ > monitoring tanda vital, gejala, monitoring
kepatuhanminumobat.
e. Ip4@ >
1. #enjelasan tentang penyakit kepada keluarga pasien
/. (inum obat secara teraturdan makan makanan yang bergi2i seimbang.
3. (enjaga hygiene sanitasi rumah dan seitarnya.
;. #enjelasan pentingnya mengikuti program imunisasi campak yang
diadakan di sekolah.
BAB III
TIN*AUAN PUSTAKA
I. DE&INIS
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
8/20
#enyakit Campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan
measles dalam bahasa Inggris, merupakan penyakit in)eksi virus akut, yang
ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodromal, stadium erupsi dan stadium
konvalesens. !3,;,5"
II. ETIOLO+I
#enyakit campak disebabkan oleh virus campak merupakan salah satu
virus-A yang termasuk )amili paramiksoviridae, genus morbilivirus. 6ikenal
hanya 1 antigen saja yang strukturnya mirip dengan virus penyebab parotitis
epidemis dan parain)luen2a. Dirus tersebut ditemukan di dalam sekresi naso)aring,
darah dan air kemih paling tidak selama periode prodromal dan untuk :aktu
singkat setelah timbulnya ruam kulit. #ada suhu ruangan virus tersebut dapat tetap
akti) selama 3; jam.!3"
III. EPIDEMIOLO+I
4pidemiologi penyakit Campak mempelajari tentang )rekuensi, penyebaran
dan )aktor+)aktor yang mempengaruhinya.!3,5".
1. 6istribusi Brekuensi #enyakit Campak !/,3,5"
a. 8rang
Campak adalah penyakit menular yang dapat mengin)eksi anak+anak pada
usia diba:ah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja. #enyebaran
penyakit campak berdasarkan umur berbeda dari satu daerah dengan
daerah lain, tergantung dari kepadatan penduduknya, terisolasi atau
tidaknya daerah tersebut. #ada daerah urban yang berpenduduk padattransmisi virus campak sangat tinggi.
b. empat
&erdasarkan tempat penyebaran penyakit campak berbeda, dimana daerah
perkotaan siklus epidemi campak terjadi setiap /+; tahun sekali, sedangkan
di daerah pedesaan penyakit campak jarang terjadi, tetapi bila se:aktu+
:aktu terdapat penyakit campak maka serangan dapat bersi)at :abah dan
menyerang kelompok umur yang rentan.&erdasarkan pro)il kesehatan
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
9/20
tahun /00 terdapat jumlah kasus campak yaitu 3;/; kasus di Ga:a barat,
di &anten 155/ kasus, di Ga:a tengah 1001 kasus.
c. aktu
6ari hasil penelitian retrospekti) oleh Gusak di rumah sakit umum daerah
6r. utomo urabaya pada tahun 1, ditemukan campak di Indonesia
sepanjang tahun, dimana peningkatan kasus terjadi pada bulan (aret dan
mencapai puncak pada bulan (ei, Agustus, eptember dan oktober.
/. 6eterminan #enyakit Campak !/,5"
Baktor+)aktor yang menyebabkan tingginya kasus campak pada balita di suatu
daerah adalah >
a. Baktor 'osti. tatus Imunisasi
&alita yang tidak mendapat imunisasi campak kemungkinan kena
penyakit campak sangat besar. 6ari hasil penyelikan tim 6itjen ##( H
#%# dan Bakultas $edokteran
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
10/20
in)eksi virus campak adalah epitel saluran na)as naso)aring. In)eksi virus pertama
pada saluran na)as sangat minimal. $ejadian yang lebih penting adalah
penyebaran pertama virus campak ke jaringan lim)atik regional yang
menyebabkan terjadinya viremia primer. etelah viremia primer, terjadi
multiplikasi ekstensi) dari virus campak yang terjadi pada jaringan lim)atik
regional maupun jaringan lim)atik yang lebih jauh. (ultiplikasi virus campak
juga terjadi di lokasi pertama in)eksi.
elama lima hingga tujuh hari in)eksi terjadi viremia sekunder yang
ekstensi) dan menyebabkan terjadinya in)eksi campak secara umum. $ulit,
konjungtiva, dan saluran na)as adalah tempat yang jelas terkena in)eksi, tetapi
organ lainnya dapat terin)eksi pula. 6ari hari ke+11 hingga 1; in)eksi, kandungan
virus dalam darah, saluran na)as, dan organ lain mencapai puncaknya dan
kemudian jumlahnya menurun secara cepat dalam :aktu / hingga 3 hari. elama
in)eksi virus campak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel epitel, monosit,
dan makro)ag.
6aerah epitel yang nekrotik di naso)aring dan saluran perna)asan
memberikan kesempatan serangan in)eksi bakteri sekunder berupa
bronkopneumonia, otitis media, dan lainnya. 6alam keadaan tertentu, adenovirus
dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus campak !oedarmo dkk.,
/00/".
#atogenesis in)eksi campak tanpa penyulit
'ari (ani)estasi0 Dirus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel naso)aring atau
kemungkinan konjungtiva.
In)eksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1+/ #enyebaran in)eksi ke jaringan lim)atik regional/+3 Diremia primer 3+5 (ultiplikasi virus campak pada epitel saluran na)as di tempat in)eksi pertama, dan
pada -4 regional maupun daerah yang jauh5+* Diremia sekunder *+11 (ani)estasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran na)as
11+1; Dirus pada darah, saluran na)as dan organ lain15+1* Diremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
11/20
'. +E*ALA KLINIS
ejala klinis terjadi setelah masatunas 10+1/ hari. #enyakit ini dibagi dalam
3 stadium, yaitu !3,;" >
1. tadium $ataral !#rodromal"
&erlangsung selama /+; hari ditandai dengan demam yang diikuti dengan
batuk, pilek, )aring merah, nyeri telan, stomatitis dan konjungtivitis. anda
patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi didepan molar 3 disebut
bercak koplikber:arna putih kelabu sebesar ujung jarum dan dikelilingi
eritema. Garang ditemukan di bibir ba:ah tengah atau palatum./. tadium 4rupsi
6itandai dengan timbulnya ruam makulopopular yang bertahan 5+9 hari.
imbulnya ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga kemudian
menyebar ke :ajah, leher, dan seluruh badan sampai ke ekstremitas.
3. tadium $onvelens
etelah 3 hari ruam berangsur+angsur menghilang sesuai urutan timbulnya.
-uam kulit akan menjadi kehitaman dan mengeluos yang akan menghilang
selama 1+/ minggu.
'I. DIA+NOSIS
6iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, gejala klinis dan
pemeriksaan laboratorium!3,;,5".
1. $asus Campak $linis.$asus campak klinis adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh
berbentuk macula popular selama tiga hari atau lebih disertai panas badan
3C atau lebih !terasa panas" dan disertai salah satu gejala bentuk pilek atau
mata merah !'8".
/. $asus Campak $on)irmasi
$asus campak kon)irmasi adalah kasus campak klinis disertai salah satu
kriteria yaitu >
a. #emeriksaaan laboratorium serologis !Ig( positi) atau kenaikan titer
antiantibodi ; kali" dan atau isolasi virus Campak positi).
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
12/20
b. $asus Campak yg mempunyai kontak langsung dengan kasus kon)irmasi,
dalam periode :aktu 1 / minggu.
'II. PEN0E+AHAN!3,5"
1. #encegahan #rimordial
#encegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya )aktor
predisposisi7resiko terhadap penyakit campak. asaran dari pencegahan
primordial adalah anak+anak yang masih sehat dan belum memiliki resiko
yang tinggi agar tidak memiliki )aktor resiko yang tinggi untuk penyakit
campak. 4dukasi kepada orang tua anak sangat penting peranannya dalam
upaya pencegahan primordial. indakan yang perlu dilakukan seperti
penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konselling nutrisi dan penataan
rumah yang baik.
/. #encegahan #rimer
asaran dari pencegahan primer adalah orang+orang yang termasuk kelompok
beresiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi untuk
terkena penyakit campak. #ada pencegahan primer ini harus mengenal )aktor+
)aktor yang berpengaruh terhadap terjadinya campak dan upaya untuk
mengeliminasi )aktor+)aktor tersebut.a. #enyuluhan
4dukasi campak adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan
mengenai campak. 6isamping kepada penderita campak, edukasi juga
diberikan kepada anggota keluarganya, kelompok masyarakat beresiko
tinggi dan pihak+pihak perencana kebijakan kesehatan. &erbagai materi
yang perlu diberikan kepada pasien campak adalah de)inisi penyakit
campak, )aktor+)aktor yang berpengaruh pada timbulnya campak dan
upaya+upaya menekan campak, pengelolaan campak secara umum,
pencegahan dan pengenalan komplikasi campak.
b. Imunisasi
6i Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak dilakukan
dengan vaksinasi campak secara rutin yaitu diberikan pada bayi berumur
15 bulan. Daksin yang digunakan adalah ch:ar2 vaccine yaitu vaksin
hidup yang dioleh menjadi lemah.Daksin ini diberikan secara subkutan
sebanyak 0,5 ml. vaksin campak tidak boleh diberikan pada :anita hamil,
anak dengan &C yang tidak diobati, penderita leukemia.Daksin campak
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
13/20
dapat diberikan sebagai vaksin monovalen atau polivalen yaitu vaksin
measles+mumps+rubella !((-". vaksin monovalen diberikan pada bayi
usia bulan, sedangkan vaksin polivalen diberikan pada anak usia 15
bulan. #enting diperhatikan penyimpanan dan transportasi vaksin harus
pada temperatur antara /C + C atau J ;C, vaksin tersebut harus
dihindarkan dari sinar matahari. (udah rusak oleh 2at penga:et atau
bahan kimia dan setelah dibuka hanya tahan ; jam.
3. #encegahan ekunder
#encegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah atau menghambat
timbulnyakomplikasi dengan tindakan+tindakan seperti tes penyaringan yangditujukan untuk pendeteksian dini campak serta penanganan segera dan
e)ekti). ujuan utama kegiatan+kegiatan pencegahan sekunder adalah untuk
mengidenti)ikasi orang+orang tanpa gejala yang telah sakit atau penderita
yang beresiko tinggi untuk mengembangkan atau memperparah
penyakit.(emberikan pengobatan penyakit sejak a:al sedapat mungkin
dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi. 4dukasi dan
pengelolaan campak memegang peran penting untuk meningkatkan
kepatuhan pasien berobat.
;. #encegahan ersier
#encegahan tersier adalah semua upaya untuk mencegah kecacatan akibat
komplikasi. $egiatan yang dilakukan antara lain mencegah perubahan dari
komplikasi menjadi kecatatan tubuh dan melakukan rehabilitasi sedini
mungkin bagi penderita yang mengalami kecacatan. 6alam upaya ini
diperlukan kerjasama yang baik antara pasien pasien dengan dokter mapupun
antara dokter+dokter yang terkait dengan komplikasinya. #enyuluhan jugasangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi pasien untuk mengendalikan
penyakit Campak.
'III. TERAPI
#engobatan bersi)at suporti), terdiri dari pemberian cairan yang cukup,
suplemen nutrisi, antibiotik apabila terjadi in)eksi sekunder, antikonvulsi apabila
terjadi kejang dan pemberian vitamin A!;".
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
14/20
1. anpa $omplikasi
− irah baring
−Ditamin A 100.000 I de@ametason 1 mg7$g &&7hari sebagai dosis a:al
dilanjutkan 0,5 mg7$g &&7hari dibagi dalam 3 dosis sampai kesadaran
membaik !bila pemberian lebih dari 5 hari dilakukan tappering off "
−$ebutuhan jumlah cairan dikurangi L kebutuhan serta koreksi terhadap
gangguan elektrolit.
b. &ronkopneumonia
− $loram)enikol *5 mg7$g &&7hari dan ampisilin 100 mg7$g &&7hari
selama *+10 hari.
− 8ksigen / liter7menit.
I/. KOMPLIKASI !3,5"
1. &ronkopneumonia
(erupakan salah satu penyulit tersering pada in)eksi campak. 6apatdisebabkan oleh invasi langsung virus campak maupun in)eksi sekunder oleh
bakteri ! Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan Haemophyllus
influenza". 6itandai dengan adanya ronki basah halus, batuk, dan
meningkatnya )rekuensi na)as. #ada saat suhu menurun, gejala pneumonia
karena virus campak akan menghilang kecuali batuk yang masih akan
bertahan selama beberapa lama. &ila gejala tidak berkurang, perlu dicurigai
adanya in)eksi sekunder oleh bakteri yang menginvasi mukosa saluran na)as
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
15/20
yang telah dirusak oleh virus campak. #enanganan dengan antibiotik
diperlukan agar tidak muncul akibat yang )atal.
/. 4nsepalitis akut
$omplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada in)eksi campak. ejala
encephalitis biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam hari setelah
onset penyakit. &iasanya gejala komplikasi neurologis dari in)eksi campak
akan timbul pada stadium prodromal. anda dari encephalitis yang dapat
muncul adalah > kejang, letargi, koma, nyeri kepala, kelainan )rekuensi na)as,
twitching dan disorientasi. 6ugaan penyebab timbulnya komplikasi ini antara
lain adalah adanya proses autoimun maupun akibat virus campak tersebut.3. Subacute Slcerosing Panencephalitis !#4"
(erupakan suatu proses degenerasi susunan syara) pusat dengan karakteristik
gejala terjadinya deteriorisasi tingkah laku dan intelektual yang diikuti
kejang. (erupakan penyulit campak onset lambat yang rata+rata baru muncul
* tahun setelah in)eksi campak pertama kali. Insidensi pada anak laki+laki 3@
lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan. erjadi pada 17/5.000
kasus dan menyebabkan kerusakan otak progresi) dan )atal. Anak yang belum
mendapat vaksinansi memiliki risiko 10@ lebih tinggi untuk terkena #4
dibandingkan dengan anak yang telah mendapat vaksinasi !I6AI, /00;".
;. 8titis (edia Akut
endang telinga biasanya hiperemi pada )ase prodromal dan stadium erupsi.
5. 6iare
6iare dapat terjadi akibat invasi virus campak ke mukosa saluran cerna
sehingga mengganggu )ungsi normalnya maupun sebagai akibat menurunnya
daya tahan penderita campak.
BAB I'
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
16/20
PEMBAHASAN KASUS
6ari anamnesis didapatkan pasien perempuan an. AA usia * tahun datang ke
-
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
17/20
6e)isiensi vitamin A pada anak+anak menyebabkan komplikasi pada campak yang
berakhir dengan kematian. $arena itu, vitamin A disebut vitamin anti in)eksi.
uplementasi vitamin A menurunkan morbiditas dan mortalitas campak akut pada
bayi dan anak di negara berkembang. uplementasi vitamin A mengatur respon
antibodi terhadap campak dan meningkatkan total lim)osit.!3,;"
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
18/20
BAB '
KESIMPULAN
Campak ialah penyakit in)eksi v irus akut, menular , secara
epidemiologi penyebab utama kematian terbesar pada anak. (enurut
etiologinya campak d i s e b a b k an o l e h v i r u s - A d a r i ) a m i l i
p a r a mi @ o v i r id ae , g en u s (o r b i l l iv i r u s ,yang di tular kan secara
droplet. ejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium
prodromal, stad iu m er upsi dan stad ium konv ales en s. Campak dapat
dicegah dengan melakukan imunisasi secara akti), pasi). !3,;,5"
6iagnosis ditegakkan dari gambaran klinis, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang. $omplikasi dari morbili adalah bronkopneumonia,
ense)alitis morbili akut, #4 dan otiits media akut. #engobatan irah baring,
Ditamin A 100.000 I< untuk anak usia 9 bulan hingga 1 tahun dan /00.000 I<
untuk anak usia K1 tahun. Ditamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan
epitel saluran na)as yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna
untuk meningkatkan titer Ig dan jumlah lim)osit total, apabila disetai malnutrisi
dilanjutkan 1500 I< tiap hari. 6iet makanan cukup cairan, kalori yang memadai.
Geni makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya
komplikasi.!3,;"
#rognosis baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis
buruk bila keadaan umum buruk. #engobatan yang dilakukan hanya terapi
simptomatik. #encegahan morbili dapat dilakukan dengan imunisasi akti),
imunisasi pasi) dan isolasi.!3"
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
19/20
DA&TAR PUSTAKA
1. &urnett (., /00*. Measles, ubeola. http>77:::.e+emedicine.com.
/. 6epkes, -.I., /00;. !ampak di "ndonesia. http>77:::.penyakitmenular.
in)o.
3. &ehrman. 4. -ichard H Daughan. C. Dictor. /00*. #elson "lmu $esehatan
Anak% 4disi 1/, &agian ke /. Gakarta > #enerbit &uku $edokteran 4C.
;. #udjiadi. '. Antonius dkk. /010. Pedoman Pelayana Medis "katan &okter
Anak "ndonesia. Gilid I. Gakarta> Ikatan 6okter Anak Indonesia.5. 'assan -usepno dkk. 15. "lmu $esehatan Anak% &agian ke /. Gakarta >
#enerbit B$.
-
8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)
20/20
0AMPAK