laporan kasus morbili revisi(1)

Upload: dian-putra-pepi-lepsi

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar,

    meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus

    campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1

     juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas

     penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai

     beberapa negara maju seperti Amerika erikat!1".

    #rogram pencegahan dan pemberantasan campak di Indonesia pada saat ini

     berada pada tahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan $%& !$ejadian

    %uar &iasa". 'asil pemeriksaan sampel darah dan urin penderita campak pada saat

    $%& menunjukkan Ig( positi) sekitar *0+100. Insiden rate semua kelompok 

    umur dari laporan rutin #uskesmas dan -umah akit selama tahun 1/+1

    cenderung menurun, terutama terjadi penurunan yang tajam pada semua

    kelompok umur. ahun 1*+1 kejadian campak dari hasil penyelidikan $%&

    cenderung meningkat, kemungkinan hal ini terjadi berkaitan dengan dampak 

    krisis pangan dan gi2i, namum masih perlu dikaji secara mendalam dan

    komprehensi) !1,/".

    idang 'A !World Health Assembly" tahun 1, menetapkan

    kesepakatan global untuk membasmi polio atau 4radikasi #olio !-apo", 4liminasi

    etanus eonatorum !4" dan -eduksi Campak !-4CA(" pada tahun /000.

    &eberapa negara seperti Amerika, Australia dan beberapa negara lainnya telah

    memasuki tahap eliminasi campak. #ada sidang C6C7#A'87'8 tahun 19

    menyimpulkan bah:a campak dimungkinkan untuk dieradikasi, karena satu+

    satunya pejamu !host " atau reservoir   campak hanya pada manusia dan adanya

    vaksin dengan potensi yang cukup tinggi dengan e)ikasi vaksin 5!1".

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    2/20

    Campak sangat potensial untuk menimbulkan :abah, penyakit ini dapat

    dicegah dengan pemberian imunisasi Campak. anpa imunisasi, 0 dari mereka

    yang mencapai usia /0 tahun pernah menderita Campak. 6engan cakupan

    Campak yang mencapai lebih dari 0 dan merata sampai ke tingkat desa

    diharapkan jumlah kasus Campak akan menurun oleh karena terbentuknya

    kekebalan kelompok !herd immunity".

    Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 10 sampai /00/ masih

    tinggi sekitar 3000+;000 per tahun demikian pula )rekuensi terjadinya kejadian

    luar biasa tampak meningkat dari /3 kali per tahun menjadi 1*;. amun case

     fatality rate telah dapat diturunkan dari 5,5 menjadi 1,/.

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    3/20

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS

    a. Identitas #asien

    −  amaanak > An. AA

    − * tahun

    −Agama > Islam

    − Alamat > emarang

    −  o -( > ;;9;/

    − glmasuk - > //+5+/01;

     b. Identitas 8rang ua

    1. amabapak > n.

    − 39tahun

    − Agama > Islam

    − #ekerjaan > :asta

    −#endidikan > (A

    /. amaibu > y.$ 

    − 33tahun

    − Agama > Islam

    − #ekerjaan > Iburumahtangga

    − #endidikan > (#

    II. ANAMNESIS

    a. Keluhan utama > demam

    b. Riwayat Penyakit Sekaan!

    4nam hari pasien demam mendadak, suhu turun setelah minum obat turun

     panas. (enggigil !+", kejang !+" penurunan kesadaran !+", mimisan !+", batuk 

    !?", pilek !?", nyeri telan !?".

    6ua hari seluruh tubuh pasien keluar bintik+bintik merah, gatal !+", bintik+

     bintik pertama kali keluar di daerah belakang telinga kemudian menyebar ke

    :ajah dan ke seluruh tubuh. $eluhan lain mata merah dan perih, keluar air 

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    4/20

    mata !?", lodok !+", &A& cair sehari 5@ lendir !+", darah !+", muntah !?"

    sehari 3@ muntahan berupa makanan yang dikonsumsi, saria:an !?", na)su

    makan berkurang, nyeri perut !?", &A$ normal tidak berkurang jumlah dan

    )rekuensinya.

    aat masuk rumah sakit keluhan pasien demam , keluar bintik+bintik merah

    seluruh tubuh, muntah /@ berupa makanan, diare cair 3@ lendir !+" dan darah

    !+", mata merah, perih dan berair, saria:an, batuk, pilek, nyeri telan, badan

    lemas dan na)su makan turun.

    ". Riwayat Penyakit Dahulu

    − -i:ayat campak > disangkal

    −-i:ayat 6&6 > disangkal

    − -i:ayatAlergi obat > disangkal

    #. Riwayat Penyakit Kelua!a

    − -i:ayat campak > disangkal

    − -i:ayat 6&6 > disangkal

    e. Riwayat S$%ial Ek$n$mi

    #asien tinggal bersama ke+/ orang tuanya dan adiknya. etangga sekitar 

    tidak ada yang terkena campak tetapi teman sekolah pasien ada yang terkena

    campak dan 6&6.

    III. PEMERIKSAAN &ISIK 

    #emeriksaan)isikdilakukantanggal// (ei /01; #k. //.15 I&, dii &angsal

    (elati.

    a. Kea#aanumum> tampak lemas

    b. Ke%a#aan > Compos (entis

    ". 'ital Si!n >

    − ensi > 100790 mmhg

    − adi > 9@7 menitisidantegangancukup

    − -- > //@7 menit

    − uhu > 3,9 C !a@iler"

    #. Statu% Intena

    − $ulit > makula papula eritema generalisata

    − $epala > (esochepal

    − (ata > cekung !+7+".$onjungtiva > hiperemis !?7?", mi@ injeksi !?7?",

    sekret !+7+", epi)ora !?7?". #upil > re)lek cahaya !?7?", isokor 3mm73mm

    − 'idung > na)as cuping !+", de)ormitas !+", secret !?" serous

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    5/20

    − elinga > serumen !+7+", nyeri mastoid !+7+", nyeri tragus !+7+",

    liangtelingagatal !+7+"− (ulut > kering !+", sianosis !+", lidah kotor !+" stomatitis !?". Baring

    hiperemis !?". onsil 171

    − %eher > pembesaran $& !+7+"

    e. Th$a(

    1. Cor  

    − Inspeksi > ictus cordis tidakterlihat

    − #alpasi > ictus cordis teraba namun tidak kuat angkat, thrill !+", pulsus

    epigastrium !+", pulsus parasternal !+", sternal li)t !+"

    − #erkusi >

    &atas atas > IC II lin.parasternal sinistra

    #inggang jantung > IC III parasternal sinsitra

    &atas kanan ba:ah > IC D lin.sternalis de@tra

    &atas kiri ba:ah > IC D / cm ke arah medial mid clavikula sinistra

    $on)igurasi jantung dalam batas normal

    − Auskultasi > reguler

    uara jantung murni> I, II !normal" reguler, suara jantung tambahan

    gallop !+", murmur !+" III !+", ID !+"

    /. #ulmo

    uara dasar vesikuler !?7?", rhonchi !+7+", :hee2ing !+7+", hantaran !+7+"

    ). Ab#$men

    6atar, timpani, nyeri tekan !?" seluruh lapang abdomen

    !. Ek%temita%

    ianosis !+7+", akral dingin !+7+", cappilary re)iil != / detik7 = / detik"

    I'. PEMERIKSAAN PENUN*AN+

    6arahrutin

    − %ekosit 3,3 !%"

    − 'emoglobin 1/,10 !"

    − 'ematrokit 3*,;0 !"

    −rombosit 1;,00 !"

    '. PEMERIKSAAN ANTHROPOMETRI

    Anak perempuan, umur * tahun, berat badan 1* kg.

    ,-S"$e

    − AE > +1, !kesan berat badan rendah"

    − $esan > kesan gi2i kurus

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    6/20

    'I. RESUME

    #asien perempuan, umur * tahun dengan 9 hari )ebris.

    6ari anamnesis didapatkan demam turun setelah minum obat turun panas.

    (enggigil !+", kejang !+" penurunan kesadaran !+" epistaksis !+", batuk !?",

     pilek !?", odino)agi !?", / hari seluruh tubuh pasien keluar bintik+bintik 

    merah dari belakang telinga meluas ke :ajah kemudian ke seluruh tubuh,

    gatal !+", mata merah dan perih, keluar air mata !?", sekret !+". $eluhan lain

    nyeri abdomen !?", &A& cair !?" sehari 5 @ lendir !+", darah !+", vomitus !?"sehari 3@ berupa makanan yang dikonsumsi, stomatitis, na)su makan

     berkurang, &A$ normal, tidak berkurang.

    6ari pemeriksaan )isik didapatkan ensi 100790 mm'g, nadi> 9@7

    menitisidantegangancukup, --> //@7 menit, suhu> 3,9 C !a@iler". $ulit

    terdapat makula papula eritema generalisata, pada konjungtiva terdapat

    hiperemis, epi)ora, mi@ injeksi !?7?", sekret !+7+", pada hidung sekret serous

    !?", pada mulut stomatitis, )aring hiperemis, pada abdomen didapatkan nyeri

    tekan abdomen seluruh regio.

    'asil pemeriksaan penunjang didapatkan %ekosit 3,3 !%", 'emoglobin

    1/,10 !", 'ematrokit 3*,;0 !", rombosit 1;,00 !".

    'II. DA&TAR MASALAH

    A n a m n e s i s # e m e r i k s a a n B i s i k  

    1. B e b r i s 9

    h a r i

    /. &atuk  3. #ilek  ;. 8dino)agi5. / hari keluar bintik+

     bintik merah seluruh tubuh9. (ata merah dan perih,

     berair, sekret !+7+"*. saria:an

    . 6iare. Domitus

    1. ensi 100790 mm'g, nadi> .9@7 menitisidantegangancukup, --> /;@7 menit, suhu> 3,9 A

    C !a@iler"

    /. $ulit terdapat makula papula eritemageneralisata

    3. (ata > hiperemis, epi)ora, mi@ injeksi.;. 'idung sekret serous5. (ulut > stomatitis, )aring hiperemis9. yeri tekan abdomen seluruh regio

    Pemeik%aan lab$at$ium

    'asil %ab 6arah rutin > %ekosit 3,3 !%",

    'emoglobin 1/,10 !", 'ematrokit 3*,;0 !",

    rombosit 1;,00 !".

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    7/20

    'III. DI&&ERENTIAL DIA+NOSIS

    a. Campak  b. 4ksantem subitum

    c. -ubela

    d. 6&6

    I/. DIA+NOSIS

    a. 6iagnosis klinis > campak  

     b. 6iagnosis antrhopometri > kesan gi2i kurus

    c. 6iagnosis sosial > ekonomi cukup

    /. INISIAL PLAN

    a. Ip6@kerja > Campak   b. 6@ > > +

    8 > anti dengue Ig dan Ig (.

    c. Ip@ >

    1. In)us -% /0 tpm

    /. -anitidin / @ / F ampul

    3. #aracatamol ; @ 1,5 cth

    ;. Ce)ota@ime /@*50 mg i.v

    5. Ditamin A 1 @ /00.000 iud. Ip(@ > monitoring tanda vital, gejala, monitoring

    kepatuhanminumobat.

    e. Ip4@ >

    1. #enjelasan tentang penyakit kepada keluarga pasien

    /. (inum obat secara teraturdan makan makanan yang bergi2i seimbang.

    3. (enjaga hygiene sanitasi rumah dan seitarnya.

    ;. #enjelasan pentingnya mengikuti program imunisasi campak yang

    diadakan di sekolah.

    BAB III

    TIN*AUAN PUSTAKA

    I. DE&INIS

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    8/20

    #enyakit Campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan

    measles dalam bahasa Inggris, merupakan penyakit in)eksi virus akut, yang

    ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodromal, stadium erupsi dan stadium

    konvalesens. !3,;,5"

    II. ETIOLO+I

    #enyakit campak disebabkan oleh virus campak merupakan salah satu

    virus-A yang termasuk )amili  paramiksoviridae, genus morbilivirus. 6ikenal

    hanya 1 antigen saja yang strukturnya mirip dengan virus penyebab parotitis

    epidemis dan parain)luen2a. Dirus tersebut ditemukan di dalam sekresi naso)aring,

    darah dan air kemih paling tidak selama periode prodromal dan untuk :aktu

    singkat setelah timbulnya ruam kulit. #ada suhu ruangan virus tersebut dapat tetap

    akti) selama 3; jam.!3"

    III. EPIDEMIOLO+I

    4pidemiologi penyakit Campak mempelajari tentang )rekuensi, penyebaran

    dan )aktor+)aktor yang mempengaruhinya.!3,5".

    1. 6istribusi Brekuensi #enyakit Campak !/,3,5"

    a. 8rang

    Campak adalah penyakit menular yang dapat mengin)eksi anak+anak pada

    usia diba:ah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja. #enyebaran

     penyakit campak berdasarkan umur berbeda dari satu daerah dengan

    daerah lain, tergantung dari kepadatan penduduknya, terisolasi atau

    tidaknya daerah tersebut. #ada daerah urban yang berpenduduk padattransmisi virus campak sangat tinggi.

     b. empat

    &erdasarkan tempat penyebaran penyakit campak berbeda, dimana daerah

     perkotaan siklus epidemi campak terjadi setiap /+; tahun sekali, sedangkan

    di daerah pedesaan penyakit campak jarang terjadi, tetapi bila se:aktu+

    :aktu terdapat penyakit campak maka serangan dapat bersi)at :abah dan

    menyerang kelompok umur yang rentan.&erdasarkan pro)il kesehatan

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    9/20

    tahun /00 terdapat jumlah kasus campak yaitu 3;/; kasus di Ga:a barat,

    di &anten 155/ kasus, di Ga:a tengah 1001 kasus.

    c. aktu

    6ari hasil penelitian retrospekti) oleh Gusak di rumah sakit umum daerah

    6r. utomo urabaya pada tahun 1, ditemukan campak di Indonesia

    sepanjang tahun, dimana peningkatan kasus terjadi pada bulan (aret dan

    mencapai puncak pada bulan (ei, Agustus, eptember dan oktober.

    /. 6eterminan #enyakit Campak  !/,5"

    Baktor+)aktor yang menyebabkan tingginya kasus campak pada balita di suatu

    daerah adalah >

    a. Baktor 'osti. tatus Imunisasi

    &alita yang tidak mendapat imunisasi campak kemungkinan kena

     penyakit campak sangat besar. 6ari hasil penyelikan tim 6itjen ##( H

    #%# dan Bakultas $edokteran

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    10/20

    in)eksi virus campak adalah epitel saluran na)as naso)aring. In)eksi virus pertama

     pada saluran na)as sangat minimal. $ejadian yang lebih penting adalah

     penyebaran pertama virus campak ke jaringan lim)atik regional yang

    menyebabkan terjadinya viremia primer. etelah viremia primer, terjadi

    multiplikasi ekstensi) dari virus campak yang terjadi pada jaringan lim)atik 

    regional maupun jaringan lim)atik yang lebih jauh. (ultiplikasi virus campak 

     juga terjadi di lokasi pertama in)eksi.

    elama lima hingga tujuh hari in)eksi terjadi viremia sekunder yang

    ekstensi) dan menyebabkan terjadinya in)eksi campak secara umum. $ulit,

    konjungtiva, dan saluran na)as adalah tempat yang jelas terkena in)eksi, tetapi

    organ lainnya dapat terin)eksi pula. 6ari hari ke+11 hingga 1; in)eksi, kandungan

    virus dalam darah, saluran na)as, dan organ lain mencapai puncaknya dan

    kemudian jumlahnya menurun secara cepat dalam :aktu / hingga 3 hari. elama

    in)eksi virus campak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel epitel, monosit,

    dan makro)ag.

    6aerah epitel yang nekrotik di naso)aring dan saluran perna)asan

    memberikan kesempatan serangan in)eksi bakteri sekunder berupa

     bronkopneumonia, otitis media, dan lainnya. 6alam keadaan tertentu, adenovirus

    dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus campak !oedarmo dkk.,

    /00/".

    #atogenesis in)eksi campak tanpa penyulit

    'ari (ani)estasi0 Dirus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel naso)aring atau

    kemungkinan konjungtiva.

    In)eksi pada sel epitel dan multiplikasi virus

    1+/ #enyebaran in)eksi ke jaringan lim)atik regional/+3 Diremia primer  3+5 (ultiplikasi virus campak pada epitel saluran na)as di tempat in)eksi pertama, dan

     pada -4 regional maupun daerah yang jauh5+* Diremia sekunder  *+11 (ani)estasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran na)as

    11+1; Dirus pada darah, saluran na)as dan organ lain15+1* Diremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    11/20

    '. +E*ALA KLINIS

    ejala klinis terjadi setelah masatunas 10+1/ hari. #enyakit ini dibagi dalam

    3 stadium, yaitu !3,;" >

    1. tadium $ataral !#rodromal"

    &erlangsung selama /+; hari ditandai dengan demam yang diikuti dengan

     batuk, pilek, )aring merah, nyeri telan, stomatitis dan konjungtivitis. anda

     patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi didepan molar 3 disebut

     bercak koplikber:arna putih kelabu sebesar ujung jarum dan dikelilingi

    eritema. Garang ditemukan di bibir ba:ah tengah atau palatum./. tadium 4rupsi

    6itandai dengan timbulnya ruam makulopopular yang bertahan 5+9 hari.

    imbulnya ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga kemudian

    menyebar ke :ajah, leher, dan seluruh badan sampai ke ekstremitas.

    3. tadium $onvelens

    etelah 3 hari ruam berangsur+angsur menghilang sesuai urutan timbulnya.

    -uam kulit akan menjadi kehitaman dan mengeluos yang akan menghilang

    selama 1+/ minggu.

    'I. DIA+NOSIS

    6iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, gejala klinis dan

     pemeriksaan laboratorium!3,;,5".

    1. $asus Campak $linis.$asus campak klinis adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh

     berbentuk macula popular selama tiga hari atau lebih disertai panas badan

    3C atau lebih !terasa panas" dan disertai salah satu gejala bentuk pilek atau

    mata merah !'8".

    /. $asus Campak $on)irmasi

    $asus campak kon)irmasi adalah kasus campak klinis disertai salah satu

    kriteria yaitu >

    a. #emeriksaaan laboratorium serologis !Ig( positi) atau kenaikan titer 

    antiantibodi ; kali" dan atau isolasi virus Campak positi).

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    12/20

     b. $asus Campak yg mempunyai kontak langsung dengan kasus kon)irmasi,

    dalam periode :aktu 1 / minggu.

    'II. PEN0E+AHAN!3,5"

    1. #encegahan #rimordial

    #encegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya )aktor 

     predisposisi7resiko terhadap penyakit campak. asaran dari pencegahan

     primordial adalah anak+anak yang masih sehat dan belum memiliki resiko

    yang tinggi agar tidak memiliki )aktor resiko yang tinggi untuk penyakit

    campak. 4dukasi kepada orang tua anak sangat penting peranannya dalam

    upaya pencegahan primordial. indakan yang perlu dilakukan seperti

     penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konselling nutrisi dan penataan

    rumah yang baik.

    /. #encegahan #rimer 

    asaran dari pencegahan primer adalah orang+orang yang termasuk kelompok 

     beresiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi untuk 

    terkena penyakit campak. #ada pencegahan primer ini harus mengenal )aktor+

    )aktor yang berpengaruh terhadap terjadinya campak dan upaya untuk 

    mengeliminasi )aktor+)aktor tersebut.a. #enyuluhan

    4dukasi campak adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan

    mengenai campak. 6isamping kepada penderita campak, edukasi juga

    diberikan kepada anggota keluarganya, kelompok masyarakat beresiko

    tinggi dan pihak+pihak perencana kebijakan kesehatan. &erbagai materi

    yang perlu diberikan kepada pasien campak adalah de)inisi penyakit

    campak, )aktor+)aktor yang berpengaruh pada timbulnya campak dan

    upaya+upaya menekan campak, pengelolaan campak secara umum,

     pencegahan dan pengenalan komplikasi campak.

     b. Imunisasi

    6i Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak dilakukan

    dengan vaksinasi campak secara rutin yaitu diberikan pada bayi berumur

      15 bulan. Daksin yang digunakan adalah ch:ar2 vaccine yaitu vaksin

    hidup yang dioleh menjadi lemah.Daksin ini diberikan secara subkutan

    sebanyak 0,5 ml. vaksin campak tidak boleh diberikan pada :anita hamil,

    anak dengan &C yang tidak diobati, penderita leukemia.Daksin campak 

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    13/20

    dapat diberikan sebagai vaksin monovalen atau polivalen yaitu vaksin

    measles+mumps+rubella !((-". vaksin monovalen diberikan pada bayi

    usia bulan, sedangkan vaksin polivalen diberikan pada anak usia 15

     bulan. #enting diperhatikan penyimpanan dan transportasi vaksin harus

     pada temperatur antara /C + C atau J ;C, vaksin tersebut harus

    dihindarkan dari sinar matahari. (udah rusak oleh 2at penga:et atau

     bahan kimia dan setelah dibuka hanya tahan ; jam.

    3. #encegahan ekunder 

    #encegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah atau menghambat

    timbulnyakomplikasi dengan tindakan+tindakan seperti tes penyaringan yangditujukan untuk pendeteksian dini campak serta penanganan segera dan

    e)ekti). ujuan utama kegiatan+kegiatan pencegahan sekunder adalah untuk 

    mengidenti)ikasi orang+orang tanpa gejala yang telah sakit atau penderita

    yang beresiko tinggi untuk mengembangkan atau memperparah

     penyakit.(emberikan pengobatan penyakit sejak a:al sedapat mungkin

    dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi. 4dukasi dan

     pengelolaan campak memegang peran penting untuk meningkatkan

    kepatuhan pasien berobat.

    ;. #encegahan ersier 

    #encegahan tersier adalah semua upaya untuk mencegah kecacatan akibat

    komplikasi. $egiatan yang dilakukan antara lain mencegah perubahan dari

    komplikasi menjadi kecatatan tubuh dan melakukan rehabilitasi sedini

    mungkin bagi penderita yang mengalami kecacatan. 6alam upaya ini

    diperlukan kerjasama yang baik antara pasien pasien dengan dokter mapupun

    antara dokter+dokter yang terkait dengan komplikasinya. #enyuluhan jugasangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi pasien untuk mengendalikan

     penyakit Campak.

    'III. TERAPI

    #engobatan bersi)at suporti), terdiri dari pemberian cairan yang cukup,

    suplemen nutrisi, antibiotik apabila terjadi in)eksi sekunder, antikonvulsi apabila

    terjadi kejang dan pemberian vitamin A!;".

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    14/20

    1. anpa $omplikasi

    − irah baring

    −Ditamin A 100.000 I de@ametason 1 mg7$g &&7hari sebagai dosis a:al

    dilanjutkan 0,5 mg7$g &&7hari dibagi dalam 3 dosis sampai kesadaran

    membaik !bila pemberian lebih dari 5 hari dilakukan tappering off "

    −$ebutuhan jumlah cairan dikurangi L kebutuhan serta koreksi terhadap

    gangguan elektrolit.

     b. &ronkopneumonia

    − $loram)enikol *5 mg7$g &&7hari dan ampisilin 100 mg7$g &&7hari

    selama *+10 hari.

    − 8ksigen / liter7menit.

    I/. KOMPLIKASI !3,5"

    1. &ronkopneumonia

    (erupakan salah satu penyulit tersering pada in)eksi campak. 6apatdisebabkan oleh invasi langsung virus campak maupun in)eksi sekunder oleh

     bakteri ! Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan  Haemophyllus

    influenza". 6itandai dengan adanya ronki basah halus, batuk, dan

    meningkatnya )rekuensi na)as. #ada saat suhu menurun, gejala pneumonia

    karena virus campak akan menghilang kecuali batuk yang masih akan

     bertahan selama beberapa lama. &ila gejala tidak berkurang, perlu dicurigai

    adanya in)eksi sekunder oleh bakteri yang menginvasi mukosa saluran na)as

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    15/20

    yang telah dirusak oleh virus campak. #enanganan dengan antibiotik 

    diperlukan agar tidak muncul akibat yang )atal.

    /. 4nsepalitis akut

    $omplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada in)eksi campak. ejala

    encephalitis biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam hari setelah

    onset penyakit. &iasanya gejala komplikasi neurologis dari in)eksi campak 

    akan timbul pada stadium prodromal. anda dari encephalitis yang dapat

    muncul adalah > kejang, letargi, koma, nyeri kepala, kelainan )rekuensi na)as,

    twitching  dan disorientasi. 6ugaan penyebab timbulnya komplikasi ini antara

    lain adalah adanya proses autoimun maupun akibat virus campak tersebut.3. Subacute Slcerosing Panencephalitis !#4"

    (erupakan suatu proses degenerasi susunan syara) pusat dengan karakteristik 

    gejala terjadinya deteriorisasi tingkah laku dan intelektual yang diikuti

    kejang. (erupakan penyulit campak onset lambat yang rata+rata baru muncul

    * tahun setelah in)eksi campak pertama kali. Insidensi pada anak laki+laki 3@

    lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan. erjadi pada 17/5.000

    kasus dan menyebabkan kerusakan otak progresi) dan )atal. Anak yang belum

    mendapat vaksinansi memiliki risiko 10@ lebih tinggi untuk terkena #4

    dibandingkan dengan anak yang telah mendapat vaksinasi !I6AI, /00;".

    ;. 8titis (edia Akut

    endang telinga biasanya hiperemi pada )ase prodromal dan stadium erupsi.

    5. 6iare

    6iare dapat terjadi akibat invasi virus campak ke mukosa saluran cerna

    sehingga mengganggu )ungsi normalnya maupun sebagai akibat menurunnya

    daya tahan penderita campak.

    BAB I'

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    16/20

    PEMBAHASAN KASUS

    6ari anamnesis didapatkan pasien perempuan an. AA usia * tahun datang ke

    -

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    17/20

    6e)isiensi vitamin A pada anak+anak menyebabkan komplikasi pada campak yang

     berakhir dengan kematian. $arena itu, vitamin A disebut vitamin anti in)eksi.

    uplementasi vitamin A menurunkan morbiditas dan mortalitas campak akut pada

     bayi dan anak di negara berkembang. uplementasi vitamin A mengatur respon

    antibodi terhadap campak dan meningkatkan total lim)osit.!3,;"

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    18/20

    BAB '

    KESIMPULAN

    Campak ialah penyakit in)eksi v irus akut, menular , secara

    epidemiologi penyebab utama kematian terbesar pada anak. (enurut

    etiologinya campak d i s e b a b k an o l e h v i r u s - A d a r i ) a m i l i

     p a r a mi @ o v i r id ae , g en u s (o r b i l l iv i r u s ,yang di tular kan secara

    droplet. ejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium

     prodromal, stad iu m er upsi dan stad ium konv ales en s. Campak dapat

    dicegah dengan melakukan imunisasi secara akti), pasi). !3,;,5"

    6iagnosis ditegakkan dari gambaran klinis, pemeriksaan laboratorium dan

     pemeriksaan penunjang. $omplikasi dari morbili adalah bronkopneumonia,

    ense)alitis morbili akut, #4 dan otiits media akut. #engobatan irah baring,

    Ditamin A 100.000 I< untuk anak usia 9 bulan hingga 1 tahun dan /00.000 I<

    untuk anak usia K1 tahun. Ditamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan

    epitel saluran na)as yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna

    untuk meningkatkan titer Ig dan jumlah lim)osit total, apabila disetai malnutrisi

    dilanjutkan 1500 I< tiap hari. 6iet makanan cukup cairan, kalori yang memadai.

    Geni makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya

    komplikasi.!3,;"

    #rognosis baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis

     buruk bila keadaan umum buruk. #engobatan yang dilakukan hanya terapi

    simptomatik. #encegahan morbili dapat dilakukan dengan imunisasi akti),

    imunisasi pasi) dan isolasi.!3"

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    19/20

    DA&TAR PUSTAKA

    1. &urnett (., /00*. Measles, ubeola. http>77:::.e+emedicine.com.

    /. 6epkes, -.I., /00;. !ampak di "ndonesia. http>77:::.penyakitmenular.

    in)o.

    3. &ehrman. 4. -ichard H Daughan. C. Dictor. /00*.  #elson "lmu $esehatan

     Anak% 4disi 1/, &agian ke /. Gakarta > #enerbit &uku $edokteran 4C.

    ;. #udjiadi. '. Antonius dkk. /010. Pedoman Pelayana Medis "katan &okter 

     Anak "ndonesia. Gilid I. Gakarta> Ikatan 6okter Anak Indonesia.5. 'assan -usepno dkk. 15.  "lmu $esehatan Anak% &agian ke /. Gakarta >

    #enerbit B$.

  • 8/17/2019 Laporan Kasus Morbili Revisi(1)

    20/20

    0AMPAK